Anda di halaman 1dari 4

B.

Kekeringan
1. Pengertian

Menurut Shelia B. Red (1995) kekeringan didefinisikan sebagai pengurangan persediaan air atau
kelembaban yang bersifat sementara secara signifikan di bawah normal atau volume yang
diharapkan untuk jangka waktu khusus. Dalam konteks ini, kekurangan sumber air bersih juga
termasuk dalam bencana kekeringan.

2. Bentuk bencana

Bentuk bencana kekeringan ini bermacam-macam. Sheila B. Red membagi kekeringan menjadi
beberapa bagian:

a. Kekeringan meteorologis, berasal dari kurangnya curah hujan dan didasarkan pada tingkat
kekeringan relatif terhadap tingkat kekeringan normal atau rata rata dan lamanya periode
kering.
b. Kekeringan hidrologis mencangkup berkurangnya sumber sumber air seperti sungai, air
tanah, danau dan tempat tempat cadangan air.
c. Kekeringan pertanian adalah dampak dari kekeringan meteorologi dan hidrologi terhadap
produksi tanaman pangan dan ternak.
d. Kekeringan sosioekonomi berhubungan dengan ketersediaan dan permintaan akan barang
barang dan jasa dengan tiga jenis kekeringan yang disebutkan diatas.

Di Indonesia sendiri, cukup banyak kasus kekeringan. Tercatat ada 10 kasus kekeringan yang
terjadi dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.
Berikut adalah statistik bencana kekeringan versi bnpb:

PROVINSI KABUPATEN WAKTU KORBAN


NO BENCANA KEJADIAN
KODE NAMA KODE NAMA (TGL/BLN/THN) MENINGGAL HILANG TERLUKA MENGUNGSI
1 35 JAWA TIMUR 3528 PAMEKASAN KEKERINGAN 15/9/2015 0 0 0 0
ACEH
PEMERINTAH
2 11 1112 BARAT KEKERINGAN 19/8/2015 0 0 0 0
ACEH
DAYA
PEMERINTAH ACEH
3 11 1103 KEKERINGAN 16/8/2015 1 0 0 0
ACEH SELATAN
JAWA
4 33 3312 WONOGIRI KEKERINGAN 11/8/2015 0 0 2 0
TENGAH
PEMERINTAH NAGAN
5 11 1115 KEKERINGAN 6/7/2015 0 0 0 0
ACEH RAYA
KOTA
6 81 MALUKU 8171 KEKERINGAN 20/6/2015 0 0 0 4
AMBON
7 35 JAWA TIMUR 3518 NGANJUK KEKERINGAN 7/4/2015 1 0 0 0

DI
8 34 3402 BANTUL KEKERINGAN 9/9/2014 0 0 0 0
YOGYAKARTA

9 35 JAWA TIMUR 3508 LUMAJANG KEKERINGAN 9/9/2014 0 0 0 0


JAWA
10 33 3308 MAGELANG KEKERINGAN 3/9/2014 0 0 0 0
TENGAH
Jika dilihat dari wilayah, kekeringan di indonesia lebih didominasi pada bagian selatan. Tepatnya
di Pulau Jawa dan Nusa Tenggara serta beberapa di Sulawesi selatan.

3. Penyebab Bencana

a. Sebab Alamiah

1) Penyimpangan iklim

Menyebabkan produksi uap air dan awan di sebagian Indonesia bervariasi dari kondisi sangat
tinggi ke rendah atau sebaliknya. Ini semua menyebabkan penyimpangan iklim terhadap kondisi
normalnya. Jumlah uap air dan awan yang rendah akan berpengaruh terhadap curah hujan,
apabila curah hujan dan intensitas hujan rendah akan menyebabkan kekeringan. Fenomena La
Nina dan El Nino juga dapat menjadi sebab kekeringan.

b. Sebab Manusia

1) Degradasi daerah hulu sungai

Alih fungsi lahan dari bervegetasi menjadi non-vegetasi menyebabkan terganggunya resapan air
tanah. Hal ini dapat menyababkan banjir di daerah yang lebih rendah dan kekeringan di bagian
lainnya.

2) Kerusakan Hidrologis

Kerusakan hidrologis daerah tangkapan air bagian hulu menyebabkan waduk dan saluran irigasi
terisi sedimen, sehingga kapasitas tampung air menurun tajam. Material sedimen ini biasanya
terbawa oleh arus dari hulu sungai. Belum lagi jika penduduk setempat suka membuang sampah
ke waduk atau saluran irigasi. Hal ini akan memperparah pendangkalan waduk dan membuat
pasokan air bersih menjadi berkurang.

3) Pertambangan illegal

Pertambangan yang tidak sesuai aturan juga turut andil dalam kekeringan. Biasanya kegiatan
penambangan akan membuat kontur permukaan bumi berubah sehingga resapan air tanah
menjadi terganggu. Ditambah pembabatan vegetasi untuk membuka lahan akan membuat
keadaan menjadi lebih buruk.

4) Pembuangan Tailing

Kekeringan juga termasuk kekurangan sumber air berih disuatu tempat. Terkadang disuatu
daerah terdapat jumlah sumber air yang cukup, tetapi air tersebut tidak dapat dikonsumsi
dikarenakan tercemar zat-zat berbahaya. Pembuangan tailing sembarangan juga bisa menjadi
momok bagi ketersediaan sumber air bersih di suatu daerah. Apabila tailing dibuang di tanah,
maka akan terjadi pencemaran air tanah sehingga masyarakat sekitar tidak bisa mengonsumsi air
tersebut. Begitu juga jika pembuangan tailing dilakukan di area sungai. Air sungai serta
komponen biotik didalamnya menjadi tercemar dan tidak dapat dikonsumsi.

5) Kekeringan Agronomis

Penyebab kekeringan di Indonesia lainnya adalah persoalan agronomis atau dikenal juga dengan
nama kekeringan agronomis. Hal ini diakibatkan pola tanam petani di Indonesia yang
memaksakan penanaman padi pada musim kemarau dan mengakibatkan cadangan air semakin
tidak mencukupi.

4. Akibat Bencana

a. Kesehatan Masyarakat Memburuk

Kesehatan buruk akibat kurangnya air bersih sebagai sumber kehidupan utama rumah tangga.
Sengatan panas karena kenaikan suhu udara, dehidrasi karena kekuarangan asupan oksigen dari
air dan udara bersih merupakan ancaman yang serius. Bahkan, kelaparan dan kekurangan gizi
pada wilayah-wilayah tertentu bisa terjadi karena karakter alam tanah yang semula memang
kering.

b. Perekonomian Menurun

kekurangan air untuk memenuhi kebutuhan pertanian sawah dan ladang berpangaruh pada
menurunnya produksi hasil tani terjadinya puso dan gagal panen sehingga berpengaruh pada
berkurangnya pendapatan para petani dan buruh tani.

c. PLTA tidak berfungsi

kekurangan air membuat pasokan listrik menjadi terhambat jika pasokan listrik berasal dari PLTA.
Hal ini membuat produktivitas masyarakat setempat menjadi berkurang. Jika hal ini terjadi dalam
jangka panjang, maka akan berakibat berhentinya sektor produksi masyarakat.

d. Konflik sosial di masyarakat.

Konflik sosial berupa adanya bandar-bandar air bersih yangmemainkan harga. Biasanya mereka
menjual air bersih dengan harga yang tidak wajar. Ditengah keputusasaan masyarakat, mereka
dapat meraup keuntungan yang tidak sedikit.
5. Penganggulangan

a. Gerakan masyarakat melalui penyuluhan

Pada umumnya masalah kekeringan melanda di pedesaan dengan kondisi masyarakat yang
kurang mengerti tentan pengetahuan mengelola sumber daya air. Dengan adanya penyuluhan
masyarakat akan mentransfer ilmu bagaimana mengoptimalkan lahan kering.

b. Membangun/rehabilitasi/pemeliharaan jaringan irigasi

Jaringan irigasi yang tak dipelihara dengan baik akan selalu kering saat musim kemarau. Upaya
pembangunan bendungan dan waduk adalah salah satu upaya yang bisa menanmpung air sungai
pada saat musim hujan.

c. Pembangunan sumur

Membangun sumur adalah hal yang sulit dilakukan oleh masyarakat dengan kategori
perekonomian rendah. Terlebih di daerah kekeringan mereka tak berani asal membangun, karena
deteksi air tanah belum canggih. Biaya menjadi faktor tak adanya sumur sebagai sumber air di
desa-desa kering seperti ini.

d. Pendekatan Pemerintah

Pemerintah dalam konteks penegak hukum harus menjalankan tugasnya dengan tegas.
Penegakan hukum harus lebih ditegakkan kepada seluruh masyarakat. Aturan tegas serta
ganjaran yang tepat bagi mereka yang melanggar aturan akan membuat kekeringan dapat
dicegah. Pendekatan pemerintah kepada masyarakat juga dapat dilakukan dengan mendata
daerah-daerah yang rawan kekeringan. Pasokan air bersih pemerintah juga harus selalu siap jika
ada daerah yang terlanjur terkena bencana kekeringan.

Anda mungkin juga menyukai