0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
158 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang bentang alam struktural, yaitu bentang alam yang terbentuk akibat pengaruh struktur geologi. Terdapat penjelasan mengenai struktur geologi sekunder yang dapat membentuk bentang alam tersebut, contohnya lipatan, sesar, dan patahan akibat proses tektonik atau pelapukan. Dokumen juga menjelaskan cara membedakan bentuk-bentuk struktural seperti butte, mesa, c
Dokumen tersebut membahas tentang bentang alam struktural, yaitu bentang alam yang terbentuk akibat pengaruh struktur geologi. Terdapat penjelasan mengenai struktur geologi sekunder yang dapat membentuk bentang alam tersebut, contohnya lipatan, sesar, dan patahan akibat proses tektonik atau pelapukan. Dokumen juga menjelaskan cara membedakan bentuk-bentuk struktural seperti butte, mesa, c
Dokumen tersebut membahas tentang bentang alam struktural, yaitu bentang alam yang terbentuk akibat pengaruh struktur geologi. Terdapat penjelasan mengenai struktur geologi sekunder yang dapat membentuk bentang alam tersebut, contohnya lipatan, sesar, dan patahan akibat proses tektonik atau pelapukan. Dokumen juga menjelaskan cara membedakan bentuk-bentuk struktural seperti butte, mesa, c
Bentangalam struktural adalah bentangalam yang dalam pembentukannya
dikontrol oleh struktur geologi. Struktur geologi yang paling berpengaruh terhadap pembentukan bentangalam ini adalah struktur geologi sekunder, yaitu struktur yang terbentuk setelah batuan itu ada. Struktur sekunder biasanya terbentuk oleh adanya proses endogen yang bekerja. Proses endogen tersebut adalah proses tektonik. Proses ini mengakibatkan adanya pengangkatan, pengkekaran, patahan dan lipatan yang tercermin dalam bentuk topografi dan relief yang khas pada suatu daerah. Struktur sekunder pun dapat terbentuk akibat adanya proses eksogen. Macam-macam proses eksternal/eksogen yang terjadi adalah pelapukan (dekomposisi dan disintergrasi), erosi (air, angin atau glasial) serta gerakan massa (longsoran, rayapan, aliran, rebahan atau jatuhan dan lain-lainnya). Beberapa kenampakan pada peta topografi yang dapat digunakan dalam penafsiran bentangalam struktural adalah : a. Pola pengaliran variasi pola pengaliran biasanya dipengaruhi oleh variasi struktur geologi dan litilogi pada daerah tersebut. b. Kelurusan-kelurusan (lineament) dari punggungan (ridge), puncak bukit, lembah, lereng dan lain-lain. c. Bentuk-bentuk bukit, lembah dll. d. Perubahan aliran sungai, misalnya secara tiba-tiba, kemungkinan dikontrol oleh struktur kekar, sesar atau lipatan.
15 16
3.2 Klasikasi Bentangalam Struktural
Tabel 3.1 Klasifikasi Bentang Lahan Asal Struktural Menurut Verstappen (1985) (Sumber:www.academia.edu) KODE SUBSATUAN WARNA S1 Blok Sesar S2 Gawir Sesar S3 Gawir Garis Sesar S4 Pegunungan Antiklin S5 Perbukitan Antiklin S6 Pegunungan Sinklinal S7 Perbukitan Sinklinal S8 Pegunungan Monoklinal S9 Perbukitan Monoklinal S10 Pegunungan Dome atau Kubah S11 Perbukitan Dome atau Kubah S12 Dataran Tinggi Plato S13 Cuesta S14 Hogback S15 Bentuk Setrika Flatiron S16 Lemah Antiklin S17 Lembah Sinklin S18 Lembah Subsekuen S19 Tanah Sembul S20 Tanah Terban S21 Perbukitan Lipatan Kompleks A. Butte dan Mesa Pada daerah yg berstadia tua, dijumpai kenampakan bukit sisa, yang berupa messa dan butte (bahasa perancis memiliki arti bukit kecil). Yang membedakan kedua morfologi itu adalah messa memiliki ukuran yg lebih luas dari butte. Butte (bukit kecil) yang dimaksud adalah bukit yang terpencil, memiliki sisi yang terjal, butte sangat mencolok akibat dari terpencilnya bukit itu berada, biasanya dia berada dalam udara yang kering, umumnya datar berlapis-lapis karena hasil dari sedimentasi, memiliki jenis batuan yang resisten sehingga tahan terhadap erosi, memiliki lereng yang curam. Butte memiliki suatu karakter yang sama dengan messa karena memiliki proses pembentukan yang sama, namun memiliki suatu ciri yang membedakan, perbedaan itu antara lain adalah sebagai berikut. 17
Tabel 3.2 Perbedaan Butte dan Mesa
(sumber:www.akabarahikari.com) Perbedaan Buttle Mesa Ketinggian Tinggi Rendah Luas dataran pada Sempit Luas (lebar) puncak Butte memilki bentuk yang lebih
ramping karena memiliki luas
Lain-lain - permukaan puncak yang kecil
namun tingginya lebih dari messa
Butte terbentuk akibat terangkatnya permukaan oleh proses tektonik.
Permukaan tersebut memiliki berbagai jenis batuan, membuat terjadinya suatu proses diferensiasi batuan, adanya batuan yang tidak resisten, sehingga batuan yang tidak resisten itu tererosi oleh angin maupun terlapukan yang pada akhirnya batuan tersebut hilang dan sampai pada batuan yang resisten. B. Cuesta dan Hogback a. Cuesta, memiliki scarp slope yang lebih curam sedangkan dip slopenya relatif landai pada arah sebaliknya sehingga terlihat tidak simetri dengan sudut lerengnya kurang dari 30 derajat b. Hogback, sudut antara kedua sisi relatif sama, sudut lebih dar 30 derajat, scarp slope dan dip slope hampir sama sehingga terlihat simetri.