19
20
atau gloedlawine. Selain itu, terjadi pula awan panas (gloedwolk) atau sering
disebut wedhus gembel. Letusan tipe merapi sangat berbahaya bagi penduduk di
sekitarnya.
Tabel 4.1 Klasifikasi Bentang Lahan Asal Vulkanik Menurut Verstappen (1985)
(Sumber:www.academia.edu)
KODE SUBSATUAN WARNA
V1 Kepundan
V2 Kerucut Vulkanik
V3 Lereng Vulkanik Atas
V4 Lereng Vulkanik Tengah
V5 Lereng Vulkanik Bawah
V6 Kaki Vulkanik
V7 Dataran Kaki Vulkanik
V8 Dataran Fluvial Vulkanik
V9 Padang Lava
V10 Padang Lahar
V11 Lelehan Lava
V12 Aliran Lahar
V13 Dataran Antara Vulkanik
V14 Dataran Tinggi Lava
V15 Planezee
V16 Padang Abu, Tuf, Lapilli
V17 Solfatara
V18 Fumaroles
V19 Bukit Vulkanik Terdenudasi
V20 Leher Vulkanik
V21 Sumbat Vulkanik
V22 Kerucut Parasifer
V23 Boca
penulis tersebut sering menyebut zone dengan facies, sehingga menjadi Central
Facies, Proximal Facies, dan Distal Facies.
Pembagian fasies gunung api tersebut dikembangkan oleh Vessel dan Davies
(1981) serta Bogie dan Mackenzie (1998) menjadi empat kelompok,yaitu
Central/Vent Facies, Proximal Facies, Medial Facies, dan Distal Facies (Gambar 1).
Sesuai dengan batasan fasies gunung api, yakni sejumlah ciri litologi (fisika dan
kimia) batuan gunung api pada suatu lokasi tertentu, maka masing-masing fasies
gunung api tersebut dapat diidentifi kasi berdasarkan data:
1. inderaja dan geomorfologi,
2. stratigrafi batuan gunung api,
3. vulkanologi fi sik,
4. struktur geologi, serta
5. petrologi-geokimia.
tetapi juga kerucut gunung api bawah laut dapat diidentifikasi. Aliran sungai pada
kerucut gunung api di darat dan pulau gunung api mempunyai pola.