Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada hakekatnya geomorfologi dapat di definisikan sebagai ilmu tentang
roman muka bumi beserta aspek-aspek yang mempengaruhinya. Adapun bentang
alam (landscape) didefinisikan sebagai panorama alam yang disusun oleh elemen-
elemen geomorfologi dalam dimensi yang lebih luas dari terrain, sedangkan
bentuk lahan (landforms) adalah komplek fisik permukaan atau pun dekat
permukaan suatu daratan yang dipengaruhi oleh kegiatan manusia.
Pada dasarnya geomorfologi mempelajari bentuk bentuk bentangalam,
bagaimana bentang alam itu terbentuk secara kontruksional yang diakibatkan oleh
gaya endogen, dan bagaimana bentang alam tersebut dipengaruhi oleh pengaruh
luar berupa gaya eksogen seperti pelapukan, erosi, denudasi, sedimentasi. Air,
angin, dan gletser, sebagai agen yang merubah batuan atau tanah membentuk
bentang alam yang bersifat destruksional, dan menghasilkan bentuk-bentuk alam
darat tertentu (landform).
Pengaruh struktur per lipatan, pensesaran, pengangkatan, intrusi, ketidak
selarasan, termasuk di dalamnya jenis jenis batuan yang bersifat kontruksional,dan
proses yang bersifat destruksional pelapukan, longsoran kerja air, angin,
gelombang, pelarutan, dan lainnya, sudah diakui oleh para ahli geologi dan
geomorfologi sebagai dua buah para menter penting dalam pembentukan rupa
bumi.
Selama pertengahan awal abad ini, hamper semua kegiatan riset
geomorfologi terutama ditujukan sebagai alat interpretasi geologi saja, dengan
menganalisa bentangalam dan bentuk-bentuk alam yang mengarah pada
kecurigaan pada unsur-unsur struktur geologi tertentu atau jenis-jenis batuan,
seperti pembelokan atau kelurusan sungai, bukit-bukit, dan bentuk-bentuk alam
lainnya. Tetapi dalam empat decade terakhir, riset geomorfologi sudah mulai
diarahkan pada studi tentang proses-proses geomorfologi, walaupun kegiatan
interpretasi masih tetap tidak ditinggalkan dan tetap diperlukan. Selain itu
pembangunan fisik memerlukan informasi mengenai geomorfologi yang

1
2

menyangkut antara lain:


A. Geometri bentuk muka bumi
B. Proses-proses geomorfologi yang sedang berjalan beserta besaran-besarannya,
dan antisipasi terhadap perubahan bentuk muka bumi dalam skala detail dapat
mempengaruhi pembangunan.
Dengan berkembang pesatnya teknologi penginderaan jauh, seperti foto
udara, citra landsat, SPOT ,radar, Ikonos, Quickbirds dan lainnya, maka
geomorfologi semakin menarik untuk diteliti, baik karena lebih mudahnya
interpretasi geologi maupun lebih jelas dan aktualnya data mengenai proses-proses
yang sedang terjadi dipermukaan bumi yang diamati. Dengan demikian,
pengamatan terhadap gejala struktur batuan serta proses, adalah sangat penting
dalam menganalisa bentang alam, baik dengan cara menganalisa peta topografi,
foto udara dan citra, maupun di lapangan.
Pengamatan yang baik di lapangan maupun di laboratorium terhadap alat
bantu yang berupa peta topografi, fotoudara, citra satelit, citra radar akan membuat
pembuatan peta geomorfologi menjadi cepat dan menarik. Pembuatan peta
geomorfologi tidak dapat lepas dari skala peta yang digunakan. Pembuatan satuan
geomorfologi selain berdasar bentuk, proses maupun tahapan sangat tergantung
pada skala peta yang digunakan. Makin besar skala peta, makin banyak satuan
yang dapat dibuat.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dari pembuatan laporan ini adalah untuk menjelaskan apa itu
geomorfologi, disertai dengan aspek-aspek yang dipelajari baik berupa bentang-
bentangalam, proses-proses yang terjadi didalam dan dipermukaan bumi,serta
pemanfaatan lahan bumi bagi kehidupan manusia.
Selain itu t u j u a n praktikum geomorfologi memberikan gambaran
tentang peta topografi dan peta geomorfologi yang dapat memberikan pengetahuan
bagi mahasiswa teknik geologi tentang bagaimana intrepetasi peta dan mengetahui
aplikasi di lapangan.
3

1.3 Pengertian Geomorfologi


Geomorfologi berasal dari bahasa yunani kuno, terdiri dari tiga akar kata,
yaitu Geo (bumi), morphe (bentuk) dan logos (ilmu), sehingga geomorfologi dapat
diartikan sebagai Ilmu yang mempelajari tentang proses terbentuknya bumi secara
keseluruhan.
Geomorfologi didefinisikan sebagai salah satu cabang ilmu kebumian yang
mempelajari dan menggambarkan bentuk lahan (landform), berikut perkembangan
serta proses yang melibatkan dalam susunan ruang dan waktu, studi geomorfologi
mencakup studi historis yang mendeduksikan ciri-ciri bentang alam (landscape)
yang dikaitkan dengan bukti-bukti peristiwa/Histori, seperti tektonik, perubahan
muka laut dan iklim. Sedangkan studi fungsional menyangkut mengenai proses
dan perilaku material bumi yang oleh ahli geomorfologi diamati perkembangan
bentuk lahannya.
Geomorfologi selalu mempertimbangkan proses dan material, karena
keduanya penting dalam diterminasi morfologi suatu daerah. Sistem survei dan
pemetan geomorfologi maupun klasifikasinya menganut sistem ITC yang
didasarkan atas survei analitik, sintetik dan pragmatik.
Sistem klasifikasi geomorfologi dibagi menjadi 4 tingkat taitu:
a. Provinsi geomorfologi, dalam skala =1: 250.000, dengan unsur utama yang
digeneralisasi diantaranya adalah genesa dan batuan.
b. Unit geomorfologi utama, dalam skala = 1:250.000, dengan unsur utama agak
digeneralisasikan diantaranya relief, batuan dan genesa.
c. Unit geomorfologi, dalam skala = 1:50.000, dengan unsur utama agak rinci dari
relief, batuan dan genesanya.
d. Geomorfologi rinci, dalam skala = 1:10.000, dengan unsur dari relief secara
rinci didasarkan atas keseragaman bentuklahan batuan, tanah/soil, vegetasi dan
proses.
1.4 Aspek Kajian Geomorfologi
Dalam geomorfologi tidak terlepas dengan prinsip The Present is Key to
thePast yaitu ilmu yang mempelajari masa lalu dengan mengamati kejadian alam
yang terjadi sekarang.
4

Berikut adalah aspek-aspek geomorfologi:


1. Aspek morfologi
Aspek morfologi meliputi;
a. Aspek morfografi yaitu aspek deskritif geomorfologi yang terjadi pada
suatu area seperti dataran, perbukitan, dan pegunungan.
b. Aspek morfometri adalah aspek kuantitatif pada suatu area seperti
kecuraman lereng, ketinggian permukaan, dan ketidakrataan daratan.
2. Aspek morfogenesa, adalah asal mula bentuk lahan, proses pembentukan
dan sebab terjadi pembentukan lahan meliputi:
a. Morfostruktur pasif adalah semua jenis batuan dan struktur batuan
yang dihubungkan dengan proses denudasi.
b. Morfostruktur aktif yaitu suatu proses endogen yang menyebabkan
terjadinya lipatan dan sesar.
c. Morfodinamik adalah suatu proses eksogen yang berhubungan dengan
pengaruh angin dan air.
3. Morfokronologi
Mendeskripsikan suatu bentuk lahan dan proses pembentukannya.
Morfokronolgi merupakan urutan bentuk lahan yang ada dipermukaan
bumi yang dihasilkan dari proses geomorfologis.
4. Morfoasosiasi
Urutan kejadian antar satu bentuk lahan dengan bentuklahan yang lain.
Terdapat asal usul bentuk lahan yaitu :
a. Bentuklahan asal proses structural yaitu bentuklahan yang disebabkan
oleh proses gunung api.
b. Bentuklahan asal proses vulkanik yaitu bentuklahan yang disebabkan
oleh proses gunung api.
c. Bentuklahan asal denudasional yaitu bentuklahan yang disebabkan oleh
tenaga eksogen seperti pelapukan, erosi, dan sedimentasi.
d. Bentuklahan proses fluvial yaitu bentuklahan yang disebabkan oleh air
mengalir dan sedimenasi.
e. Bentuklahan asal proses marin yaitu bentuklahan yang terbentuk dari
5

air laut.
f. Bentuklahan proses solusional yaitu bentuklahan yang diakibatkan oleh
pelarutan.
g. Bentuklahan proses organik yaitu bentuklahan yang diakibatkan oleh
aktivitas makhluk hidup.

Anda mungkin juga menyukai