Anda di halaman 1dari 21

GEOMORFOLOGI DASAR

BAB IV
BENTUK LAHAN ASAL VULKANIK
1. PENGERTIAN BENTUK LAHAN ASAL VULKANIK
Dasar Teori Bentuk lahan vulkanis adalah bentuk lahan hasil kegiatan gunung berapi
baik yang tersusun dari bahan gunung api yang sudah keluar ke permukaan bumi
(ekstrusi) maupun yang membeku dalam permukaan bumi (instrusi).bentuk lahan asal
vulkanik secara sederhana
BAB V
BENTUK LAHAN ASAL GLASEIAL
 PENGERTIAN BENTUK LAHAN ASAL GLASIAL

Bentuk lahan Glasial adalah bentuk lahan yang dipengaruhi oleh


adanya akumulasi es/salju atau gletser disuatu wilayah dengan waktu
yang lama.

Bentang alam glasial adalah bentang alam yang berhubungan dengan


proses glasial, dimana proses glasial itu tenaga yang berpengaruhnya
adalah Gletser.

 PERTUMBUHAN BENTUK LAHAN ( MORFOLOGI )GLASIAL


Pertumbuhan bentuk lahan pada tahap awal di yakini yaitu lembah
tertutup oleh salju, kemudian salju itu megalami pencairan, dimana
setelah mencair, lembah kembali menjadi dalam, beberapa lembah
menggantung masuk lembah utama, horn, dan cirque. Setelah itu,
kemudian lembah terisi oleh alluvium. Kemudian setelah fase tersebut
lembah menjadi lebih rendah dari muka air laut, sehingga pada saat
pasang air akan masuk ke lembah. Untuk lebih jelasnya deijelaskan
lewat gambar sebagai berikut.

Faktor-Faktor Pendukung terjadinya lahan Glasial  adalah  sbb:


Tingginya tingkat presipitasi
Suhu lingkungan yang rendah
Pada musim dingin es terakumulasi dalam jumlah besar
Tingkat peleburan yang rendah

Adapun sifat-sifat khas dari sebuah gerakan gletser pada lahan


glacial  adalah sebagai berikut:

Pada tepi gerakan gletser lebih lambat daripada di tengah

Pada ujung lidah gletser itu lebih lambat daipada akarnya


Kita dapat menentukan bahwa gletser itu lambat laun menjadi
pendek

 Juga dapat ditemukan, bahwa garis yang menunjukan gerakan


yangpaling cepat letaknya tepat di tengah-tengah, tetapi di sini
kita lihat gejala yang sama seperti pada garis arus sungai yaitu
pada belokan garis arus tadi terletak pada belokan luar

 TIPE-TIPE GLESTER
*Valley Glacier

Merupakan Glacier yang mengalir pada suatu lembah dan dapat


mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah

*Ice Sheet

Merupakan masa es yang tidak mengalir pada valley glacier tetapi


menutup daratan yang luas biasanya > 50000 km/ segi

*Ice Cap

Ice sheet yang lebih kecil terdapat pada daerah seperti valleyglacier
dilaut arktik, canada, rusia, dan dataran Siberia.

*Ice Berg

Ice sheet yang bergerak kebawah karena pengaruh gravitasi dan


akhirnya hilang dalam jumlah yang besar Berdasarkan relief, tinggi
permukaan dan curah hujan .

gletser dapat diklasifikasikan sebagai berikut ;

*Tipe Gletser AlpenGletser alpen

merupakan geletser yang terbatas pada lembah-lembah dan berbentuk


memanjang/melidah. Tipe Alpen yaitu gletser yang didapatkan pada
daerah dengan elevasi lebih dari 6000m di atasmuka laut, dan di batasi
oleh lembah-lembah yang curam.

*Tipe Gletser KontinentalGletser


Tipe kontinental terdapat di wilayah-wilayah kutub denganareal yang
sangat luas (Greenland, Antartika, Spitsberg, dll). Bukit escontinental
memiliki permukaan seperti zirah dan agak meninggi dibagian
tengahnya. Gletser ini sangat tebal, dengan ketebalan mencapai 3000
m.

*Tipe Gletser Skandinavian

Tipe ini didapatkan di skandinavia. dasar tanah di sini mempunyai


sejarah yang istimewa yaitu suatu daratan yang hampir rata yang
terangkat, terpotong-potong oleh fjord-fjord,

permukaan bumi di sini dengan demikian rupanya lain sekali dengan


relief di pegununan alpen.Beda relief ini sendirinya menyebabkan
perbedaan tipe gletser

*Tipe Gletser Mustag

Tipe ini banyak didapatkan di pegungan yang tinggi di asia


Dikarakoum didapatkan lekukan-lekukan firm yang kecil-kecil sekali
bermuara dalam lidah gletser yang besar dan panjang. Barangkali hal
ini disebabkan oleh fase pengikisan yang lebih lanjut daripada
pegunungan Alpen

*Tipe Gletser PiedmontPiedmont gletser,

yaitu gletser yang didapatkan pada alur-alur Valley Glacier dan


berakhir pada dataran rendah. Pada tipe pletmonttersebut yang
merupakan daerah pengumpulan gletsernya adalah seluruh dataran es
yang tertutup. Kemudian lidah Gletsernya terdapat pada lembah-
lembah yang berada di sela-sela pegunungan. Contoh daritipe ini
adalah Malaspina di Alaska.

*Ice Sheet/Ice Caps .

Ice Sheet/Ice caps, yaitu gletser yang didapatkan pada daerah rendah
dan luas.

Ice sheet menempati daerah yang sangat luas,sedangkan


Ice caps menempati wilayah yang sempit. Tipe ini merupakan
selubung es yang luas sekali meliputi sebagian besar dari daratan,
sehingga relatifnya hampir tidak ada yang terlihat. Terutama di
Greenland kita dapatkan contoh yang baik dari tipe ini.

 BENTUK LAHAN AKIBAT PENGEDAPAN GLESTER


*Till

Merupakan batuan yang hancur dari dinding lembah yangterendapkan


mengisi glacer, berasal dari ice sheet membawa fragmenbatuan yang
terkikis

*Erratic

Merupakan es berukuran boulder yang tertransport oleh esyang


berasal dari lapisan batuan yang jauh letaknya.

*Moraine

Merupakan till yang terbawa jauh glacier dantertinggal/mengendap


setelah glacier menyusut.

*Drumline

Endapan yang mempunyai bentuk topografi yang kecil danmerupakan


oval hill. Drumline tersusun terutama dari till tetapi kadang-kadang
terdiri dari massa yang berbentuk lensa yang terdiri dari krikil dan
pasir. Sumbu memanjang drumline biasanya sejajar dengan arah
gerakan es dan kebanyakan berada dalam bentuk yang bergerombol
dan disebut dengan double, triple, multipled rumlins.

*Outwash

Adalah dataran dengan slope rendah hasil pengendapan sungai


pencairan es, terletak di depan tubuh gletser.

*Kame adalah Bukit-bukit kecil hasil pengendapan dari cairan es.


Keberadaan gletser  pada sbuah lahan dipengaruhi oleh beberapa
faktor agar tetap terjaga dan dapat bertahan, faktor-faktor tersebut
yaitu :

1. Tingginya tingkat presipitasi


2. Suhu lingkungan yang sangat rendah
3. Pada musim dingin es terakumulasi dalam jumlah yang
besar
4. Pada musim panas tingkat peleburannya rendah.

Jika keempat faktor tersebut berjalan dengan baik maka pembentukan


bentuk bentang alam glasial akan berjalan cepat dan luas.

BAB VI
BENTUK LAHAN ASAL MARINE

 Pengertian bentuk lahan asal merine


Bentuk lahan asal marine adalah suatu bentuk lahan yang terjadi
akibat pengerjaan gelombang dan arus laut, baik yang bersifat
konstruksif (pengendapan) maupun yang bersifat destruktif
(abrasi) dan terdapat pada wilayah pesisir. 

Gelombang dan arus laut tidak pernah berhenti membentuk dan


merubah pantai. 
Gerakan gelombang di laut makin dekat dengan pantai
sebenarnya kekuatannya semakin berkurang, namun apabila
sampai pada dasar pantai yang dangkal, maka bentuk dan gerakan
gelombang tersebut berubah menjadi gerakan ke arah depan yang
kuat (arus yang kuat), kemudian mengikis pantai dan mengangkut
bahan-bahan hancuran untuk selanjutnya diendapkan pada suatu
tempat tertentu.
Pada umumnya, dasar laut pada pinggir pantai lebih halus (licin)
dan melandai ke arah laut. Ombak yang bergerak ke arah pantai,
gerakannya menjadi lambat (berkurang) sehingga menyebabkan
kedudukan puncak-puncak gelombang semakin rapat.

Hal ini juga menyebabkan tinggi dan sudut lereng ombak


bertambah yang selanjutnya gelombang tersebut condong ke
depan, mejadi pecah dan berbuih menghantam pantai.
Hantaman ombak ke pantai menyebabkan terjadinya proses
abrasi dan pantai akan terkikis sedikit demi sedikit. Hasil
kikisan kemudian dihanyutkan secara selektif.
Hancuran yang halus terbawa arus ke tengah laut dan
diendapkan sebagai lumpur atau liat, sedangkan pasir dan
kerikil tertinggal didekat tebing membentuk pantai pesisir serta
gosong-gosong pantai.
Pesisir (shore) adalah zone atau sejalur daerah tempat
pertemuan daratan dengan laut, mulai dari batas muka air pada
waktu pasang-surut terendah menuju arah darat sampai batas
tertinggi yang mendapat pengaruh gelombang pada waktu
badai.
Garis pesisir (shore line) adalah tempat letak muka air pada
pesisir pada suatu saat. Dengan demikian garis pesisir berubah-
ubah letaknya tergantung dari perubahan muka laut. Tempat
kedudukan garis pesisir itu adalah daerah pesisir.
Pantai (coast) adalah suatu daerah mulai dari pesisir, ke arah
daratan sampai batas yang kurang jelas, atau sampai pengaruh
kemaritiman tercapai ke arah daratan.
 Pengertian daerah pantai
Pantai atau pesisir (Inggris: beach) adalah sebuah bentuk geografis
yang terdiri dari pasir, dan terdapat di daerah pesisir laut. Daerah
pantai menjadi batas antara daratan dan perairan laut Panjang garis
pantai ini diukur mengeliling seluruh pantai yang merupakan daerah
teritorial suatu negara.

 Klasifikasi pantai
Pantai sebuah tempat pertemuan antara air laut dan daratan. Tempat
yang menakjubkan, dimana banyak orang meluangkan waktunya
hanya sekedar untuk menikmati keindahannya. Banyak hal yang bisa
dilakukan di tepi pantai seperti melihat sunrise dan sunset, berenang,
dan olahraga. Tempat yang disebut pantai itu ternyata ada
klasifiksinya loh. Johnson dalam Lobeck (1939: 345) melakukan
klasifikasi pantai yang didasarkan pada perubahan relatif tinggi
permukaan air laut, menjadi 4 jenis pantai, yaitu:

a. Pantai submergen (Shoreline of submergence),

Merupakan pantai yang ditandai oleh adanya ciri-ciri penurunan


daratan/dasar laut, yang termasuk ke dalam klasifikasi ini adalah:

• Pantai Ria, pantai ini terjadi kalau pantai tersebut bergunung dan
berlembah dengan arah yang melintang kurang lebih tegak lurus
terhadap pantai. Pada tiap teluk bermuara sebuah sungai.

• Pantai Fyord, pantai ini terjadi karena adanya lembah-lembah hasil


pengikisan oleg gletser mengalami penurunan. Fyord ini banyak
terdapat pada daerah-daerah yang dulunya mengalami pengerjaan
glasial sampai pantai.

b. Pantai emergen (Shoreline of emergence),

Merupakan pantai yang ditandai oleh adanya ciri-ciri pengangkatan


relatif dasar laut. Pada pantai jenis ini dapat dibagi menjadi beberapa
bagian, yaitu:

• Pantai emergen yang berupa pegunungan, ciri utama dari pantai ini
adalah adanya beach atau cliff yang terangkat hingga letaknya jauh
lebih tinggi dari pada yang dapat dijangkau oleh gelombang. Juga
bekas pantai lama yang telah terangkat yang ditandai oleh adanya goa-
goa, relung, cliff yang saat ini tidak lagi tercapai oleh geolombang
laut.

• Pantai emergen yang berupa dataran rendah, pantai ini terjadi pada
continental shelf dangkalan yang terangkat sampai ke atas permukaan
laut. Pantai ini biasanya tersusun atas batuan sedimen marine. Pantai
jenis ini di daerah pedalaman (pesisir/coast) merupakan dataran yang
relatif luas dan daratan yang patah (fall line) terkadang dijumpai
banyak air terjun (seperti di Pantai Tenggara USA, dataran pesisir
melandai serta material batuannya berupa sedimen marine. Contoh
lainnya adalah pantai Teluk Mexico dan pantai selatan Rio de La Plata
di Argentina.

c. Pantai netral (Neutral Shoreline),

Pantai yang tidak memperlihatkan kedua ciri di atas (tidak ada tanda-
tanda bekas pengangkatan dan penurunan daratan/dasar laut). Pantai
jenis ini meluas ke arah laut. Jenis yang termasuk ke dalam jenis ini
adalah:

• Pantai delta (delta shorelines), pantai yang dicirikan oleh adanya


pengendapan pada muara sungai.

• Pantai vulkanis (volcano shorelines), terjadi karena material


gunungapi yang ke luar dari perut bumi mengalir sampai ke laut.

• Pantai dataran aluvial (delta shorelines), jenis ini sangat erat


kaitannya dengan pantai delta.

• Pantai karang (coral reef shorelines), merupakan pantai yang


diperkuat oleh adanya

pembentukan gosong-gosong karang. Material sebagian besar berupa


pengendapan karang.

• Pantai sesar (fault shorelines), di mana air laut mencapai muka


sesar. Pantai golongan ini pada umumnya tidak meliputi daerah yang
tidak terbatas (tidak luas).

d. Pantai majemuk (Compound Shoreline).

Pantai ini terjadi sebagai akibat dari terjadinya proses yang berulang
kali mengalami perubahan relatif muka air laut (naik dan turun).
Bentuk yang dihasilkan juga bermacam-macam pula, ada yang
ditandai oleh adanya pengangkatan, ditandai telah terjadinya proses
penurunan. Oleh karena itu, pantai demikian disebut dengan pantai
majemuk. Contoh pantai jenis ini banyak dijumpai di pantai selatan
Pulau Jawa.

 Bentuk lahan asal proses marine


Pantai Compound

Pantai ini terjadi akibat dari terjadinya proses yang berulang kali
mengalami perubahan relatif muka air laut (naik dan turun). Pantai
ini juga disebut sebagai pantai majemuk.

Berdasarkan morfologinya daerah pesisir pantai dapat


dikelompokkan menjadi sebagai berikut :

Pantai bertebing terjal (cliff)

Pantai bertebing terjal merupakan bentuk lahan hasil


bentukan erosi marin yang paling banyak terdapat. Bentukan
dan roman cliff berbeda satu d e n g a n y a n g l a i n n y a , k a r e n a
d i p e n g a r u h i oleh struktur batuan, dan jenis batuan serta sifat
batuan. Cliff pada batuan beku akan lain dengan cliff
pada batuan sedimen. Pelapisan batuan sedimen misalnya akan
berbeda dengan pelapisan yang miring dan pelapisan
mendatar. Sebatas daerah di atas ombak, umumnya tertutup
oleh vegatasi, sedangkan bagian bawahnya umumnya berupa
singkapan batuan. Aktivitas pasang surut Dan gelombang mengikis
bagian tebing, sehingga membentuk bekas-bekas abrasi seperti:
a.       Tebing (cliff )

b.      Tebing bergantung (notch)

c.       Rataan gelombang pasang surut

Pantai bergisik 

Pantai bergisik ini pada dasarnya merupakan daerah


pasang surut yang terdapat endapan material h a s i l ab r a s i .
M at e r i a l i n i d a p a t b e r u p a material halus dan juga bisa
berupa material yang kasar. Namun pantai bergisik tidak saja
terdapat pada pantai cliff, tetapi juga bisa terdapat pada daerah
pantai yang landai.Pada pantai yang landai material gisik ini
kebanyakan berupa pasir ,dan sebagaian kecil berupa
meterial dengan buti ran kerikil sampai yang lebih besar.
Pada umumnya material pasir suatu gisik pantai berasal dari
daerah pedalaman yang di bawah air sungai ke
laut,kemudian diendapkan oleh arus laut sepanjang pantai. Gisik
seperti ini dapat dijumpai di sekitar Muara sungai

Pantai berawa payau

Rawa payau juga mencirikan daerah pantai yang tumbuh


atau akresi(accretion). Proses sedimentasi merupakan penyebab
bertambahnyamajunya pantai ke arah laut. Material
penyusun umumnya berbutir halusdan medan ini
berkembang pada lokasi yang gelombangnya kecil atau
terhalang serta dengan kondisi air laut yang relati f dangkal.
Karena airnya  p a y a u , m a k a d a e r ah i n i kemungkinan
untuk pengembangannya sangat terbatas. Rawa payau ini
pada umumnya ditumbuhi oleh tumbuhan rawa payau
seperti bakau, nipah, dan tumbuh-tumbuhan rawa lainnya yang
hidup di air payau. Tumbuhan bakau ini dapat berfungsi sebagai
pemecah g e l o m b a n g d a n s e b a g a i  penghalang pengikisan di
pantai, sebaliknya sedimentasi bisa terjadi. Oleh karena itu
pantai mengalami akresi. Peranan  b a k au d i d a l a m
m e r a n g s a n g p e r t u m b u h a n p an t a i t e r b u k ti j e l a s
j i k a  bakaunya hilang/mati, ditebang habis, maka yang terjadi
adalah sebaliknya yaitu pantai mengalami erosi

Pantai berterumbu karang.

Terumbu karang (coral reef) terbentuk oleh aktivitas binatang


karangdan jasad renik lainnya.

Proses ini terjadi pada areal-areal yang cukup luas.

 Proses terbentuknya pantai


Tenaga yang mempengaruhi proses pembentukan pantai, baik
secara langsung maupun tidak langsung ada beberapa macam,
yaitu gelombang laut, arus litoral, pasang naik dan pasang surut,
tenaga es, dan kegiatan organisme laut.

      Gelombang Air Laut


Gelombang dapat terjadi dengan beberapa cara, misalnya
longsoran tanah laut, batu yang jatuh dari pantai curam, perahu
atau kapal yang sedang lewat, gempa bumi di dasar laut, dan lain
sebagainya. Diantaranya adalah gelombang yang disebabkan oleh
angin. Angin akan berhembus dengan kencang apabila terjadi
ketidakseimbangan tekanan udara. Karena tekanan yang tidak
sama di permukaan air itulah yang menyebabkan permukaan air
berombak. Adanya gelombang ini sangat penting dalam
perkembangan garis pantai.

      Arus Litoral

Selain gelombang air laut, arus litoral juga merupakan tenaga air
yang sangat penting pengaruhnya dalam pembentuka garis
pantai. Pengaruh arus litoral terhadap perkembangan garis pantai
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu tekanan atau kekuatan
angin, kekuatan gelombang laut, kedalaman air, dan bentuk
pantainya. Apabila bentuk pantainya landai dan proses
pengendapannya cukup besar, maka arus litoral mempunyai
pengaruh yang sangat penting sebagai tenaga pengangkut. Pada
daerah pantai yang tersusun dari batuan yang tidak kompak,
proses erosi akan bekerja sangat intensif. Jika hasil pengendapan
terangkut dari permukaan air yang dangkal menuju permukaan
air yang lebih dalam, maka arus litoral merupakan tenaga yang
sangat efektif dalam proses pengendapan di pantai.

      Pasang Naik dan Pasang Surut


Pengaruh pasang-surut yang terpenting terhadap pembentukan
pantai adalah naik-turunnya permukaan air laut dan kekuatan
gelombangnya. Apabila gelombang besar terjadi pada saat
pasang naik akan merupakan tenaga perusak yang sangat hebat
di pantai. Arus air yang ditimbulkan oleh pasang naik dan pasang
surut akan bergerak melalui permukaan terbuka dan sempit serta
merupakan tenaga pengangkut endapan daratan yang sangat
intensif.

      Tenaga Es

Pengaruh tenaga es yang terpenting yaitu adanya pengkerutan es


dan pemecahan atau pencairan es. Air yang berasal dari bawah
akan naik dan mengisi celah-celah dan akhirnya akan membeku.
Apabila terjadi perubahan iklim, maka es akan mencair sehingga
permukaan airnya akan bertambah besar.

      Organisme

Jenis binatang laut yang sangat penting dalam proses


pembentukan garis pantai beserta perubahannya salah satunya
yaitu binatang karang. Binatang karang yang paling banyak
membentuk batuan karang ialah golongan polyps. Polyps
merupakan jenis binatang karang yang sangat kecil yang hidup
dengan subur pada air laut yang memiliki kedalaman antara 35-
45 meter.
Jenis makhluk hidup lain yang berpengaruh pada perkembangan
pantai ialah tumbuh-tumbuhan ganggang (algae). Ganggang
merupakan jenis mikro flora yang dapat membantu pengendapan
dari larutan yang mengandung kalsium karbonat menjadi
endapan kapur.

 Karakteristik bentuk lahan asal proses marine


Bentuk lahan asal proses marine dihasilkan oleh aktivitas/ gerakan air
laut, baik pada tebing, pantai berpasir, pantai berkarang, maupun
pantai berlumpur. Gerakan tersebut meliputi : Pasang surut, naik
turunnya permukaan laut setiap 6 jam 12,5 menit sehingga interval
naik turun memerlukan waktu 12 jam 25 menit.

BAB VII

BENTUK LAHAN ASAL AEOLIN

 Pengertian bentuk lahan aeolin


Istilah aeolian atau aeolin berasal dari nama dewa Yunani,
"Aeolus" yaitu penjaga angin. Aeolin berkaitan dengan proses
aktivitas angin dan lebih khusus lagi kepada kemampuannya
untuk membentuk permukaan bumi dan planet-planet.
 Proses bentuk lahan aeolin
Lahan aeolin atau aeolian merupakan lahan yang terjadi karena
bentukan asal proses angin dan gabungan pelapukan dengan
aliran air .Bentuk lahan ini terjadi melalui proses pengikisan,
pengangkutan dan juga pengendapan oleh kekuatan angin.
Bentuk lahan asal proses aeolin merupakan bentukan lahan
oleh proses eksogenik dengan angin sebagai agen pembentuk
utamanya, yakni dengan membentuk endapan oleh adanya
pengikisan, pengangkutan dan pengendapan bahan-bahan
tidak kompak oleh angin.

PROSES TERBENTUKNYA LAHAN AEOLIN


1. Pengikisan Oleh Angin
a. Deflasi
b. Korasi
2. Pengangkutan Oleh Angin
a. Suspensi
b. Saltasi
c. Rayapan permukaan
3. Pengendapan Oleh Angin
BENTUK LAHAN AKIBAT HEMBUSAN ANGIN
BENTUK LAHAN AKIBAT PENIMBUNAN ANGIN

 Hasil dari bentuk lahan proses aeolin


Gumuk Pasir atau Sandunes

Gumuk pasir adalah gundukan bukit atau igir dari pasir yang
terhembus angin. Gumuk pasir dapat dijumpai pada daerah yang
memiliki pasir sebagai material utama, kecepatan angin tinggi
untuk mengikis dan mengangkut butir-butir berukuran pasir,
dan permukaan tanah untuk tempat pengendapan pasir, biasanya
terbentuk di daerah arid (kering).

Bentuk gumuk pasir bermacam-macam tergantung pada faktor-


faktor jumlah dan ukuran butir pasir, kekuatan dan arah angin,
dan keadaan vegetasi. Bentuk gumuk pasir pokok yang perlu
dikenal adalah bentuk sabit (barchans), melintang (transverse),
memanjang (longitudinal dune), parabola (parabolik), bintang
(star dune).

Secara garis besar, ada dua tipe gumuk pasir, yaitu free dunes
(terbentuk tanpa adanya suatu penghalang) dan impedeed
Dunes (yang terbentuk karena adanya suatu
penghalang).Beberapa tipe gumuk pasir:

 Gumuk Pasir sabit (barchan)

Gumuk pasir ini bentuknya menyerupai bulan sabit dan


terbentuk pada daerah yang tidak memiliki barrier.
(penghalang) Besarnya kemiringan lereng daerah yang
menghadap angin lebih landai dibandingkan dengan kemiringan
lereng daerah yang membelakangi angin, sehingga apabila
dibuat penampang melintang tidak simetri. Ketinggian gumuk
pasir barchan umumnya antara 5-15 meter. Gumuk pasir ini
merupakan perkembangan, karena proses eolin tersebut
terhalangi oleh adanya beberapa tumbuhan, sehingga terbentuk
gumuk pasir seperti ini dan daerah yang menghadap angin lebih
landai dibandingkan dengan kemiringan lereng daerah yang
membelakangi angin.

 Gumuk Pasir Melintang (transverse dune)

Gumuk pasir ini terbentuk di daerah yang tidak berpenghalang


dan banyak cadangan pasirnya. Bentuk gumuk pasir melintang
menyerupai ombak dan tegak lurus terhadap arah angin.
Awalnya, gumuk pasir ini mungkin hanya beberapa saja,
kemudian karena proses eolin yang terus menerus maka
terbentuklah bagian yang lain dan menjadi sebuah koloni.
Gumuk pasir ini akan berkembang menjadi bulan sabit apabila
pasokan pasirnya berkurang.

 Gumuk Pasir Parabolik

Gumuk pasir ini hampir sama dengan gumuk pasir barchan akan
tetapi yang membedakan adalah arah angin. Gumuk pasir
parabolik arahnya berhadapan dengan datangnya angin.
Awalnya, mungkin gumuk pasir ini berbentuk sebuah bukit dan
melintang, tetapi karena pasokan pasirnya berkurang maka
gumuk pasir ini terus tergerus oleh angin sehingga membentuk
sabit dengan bagian yang menghadap ke arah angin curam.

 Gumuk Pasir Memanjang (longitudinal dune)

Gumuk pasir memanjang adalah gumuk pasir yang berbentuk


lurus dan sejajar satu sama lain. Arah dari gumuk pasir tersebut
searah dengan gerakan angin. Gumuk pasir ini berkembang
karena berubahnya arah angin dan terdapatnya celah diantara
bentukan gumuk pasir awal, sehingga celah yang ada terus
menerus mengalami erosi sehingga menjadi lebih lebar dan
memanjang.

 Gumuk Pasir Bintang (star dune)

Gumuk pasir bintang adalah gumuk pasir yang dibentuk sebagai


hasil kerja angin dengan berbagai arah yang bertumbukan.
Bentukan awalnya merupakan sebuah bukit dan disekelilingnya
berbentuk dataran, sehingga proses eolin pertama kali akan
terfokuskan pada bukit ini dengan tenaga angin yang datang
dari berbagai sudut sehingga akan terbentuk bentuklahan baru
seperti bintang. Bentuk seperti ini akan hilang setelah
terbentuknya bentukan baru disekitarnya.

 Karakteristik bentuk lahan asal proses aeolin


Bentuklahan asal proses aeolin dapat terbentuk dengan baik jika
memiliki persyaratan sebagai berikut : Tersedia material berukuran
pasir halus hingga pasir kasar dengan jumlah yang banyak. Adanya
periode kering yang panjang dan tegas.

Anda mungkin juga menyukai