Sedimentasi
Sedimentasi yang dilakukan oleh air, angin, maupun gletser memiliki hasil
yang berbeda. Tergantung dari lokasi materi itu berada. Selain batuan sedimen,
sedimentasi juga salah satu penyebab terbentuknya permukaan bumi. Permukaan
bumi yang memiliki banyak bentuk, akibat adanya pengendapan yang
berlangsung lama. Hal ini menyebabkan setiap sedimentasi membentuk sesuatu
yang unik, dan mempercantik bentuk permukaan bumi (Baca: Jenis Tenaga
Eksogen Pengubah Muka Bumi).
1. Sedimentasi Aquatis
a. Proses Sedimentasi Aquaris
Hal ini bisa kita umpamakan saat sedang meminum kopi atau teh.
Saat kita mengaduk gelas, terjadi putaran pada air, yang menyebabkan
ampas kopi dan teh naik ke atas. Saat kita diamkan, dan pusaran air mulai
melemah, maka ampas kopi dan teh perlahan akan mengendap ke bawah.
Hal inilah yang terjadi pada proses sedimentasi oleh air. Sedimentasi
aquatis dibagi menjadi dua, yaitu fluvial dan marine.
1. Sedimentasi Fluvial
a. Alluvial
c. Dataran Banjir
Danau tapal kuda atau oxbow adalah sungai yang terputus, akibat adanya
pengendapan terus menerus. Sungai ini, biasanya berbentuk seperti tapal
kuda. Pengendapan ini, menyebabkan salah satu dari tikungan yang ada
di sungai terputus, dan menyebabkan sungai baru yang tersendiri.
e. Delta
Delta adalah tanah luas yang berada disekitar muara. Delta terbentuk dari
hasil endapan material yang berlangsung secara terus menerus.
Terjadinya delta, akibat dari terendapnya pasir di dasar sungai,
sedangkan lumpur dan batuan tetap terbawa hingga ke laut. Untuk
menjadi delta, dibutuhkan banyak materi sedimen yang dibawa oleh air,
muara memiliki arus yang tidak kencang dan dangkal.
2. Sedimentasi Marine
Sedimentasi marine adalah sedimentasi yang terjadi oleh air laut dan
terjadi di laut. Sedimentasi ini, terjadi akibat dari perubahan arus laut, yang
mengendapkan materi kedalam dasar laut. Sedimentasi ini juga terjadi
akibat adanya air pasang dan air surut. Air pasang membawa material, lalu
saat surut, material itu mengendap. Pengendapan yang terus bertumpuk,
menyebabkan endapan ini naik ke permukaan laut. Sehingga membentuk
pulau- pulau atau dataran kecil yang indah. Ada 4 bentuk yang terjadi
akibat dari sedimentasi marine.
2. Sedimentasi Aeris
Gundukan ini disebut sebagai bukit pasir. Gundukan ini juga bisa disebut
sebagai Sand Dune atau gumuk pasir. Gundukan pasir ini, mudah kita jumpai
disekitar gurun maupun disekitar pantai (Baca: Ekosistem Gurun : Pengertian,
Ciri-ciri, Proses dan Komponennya). Dilihat dari tempat, sedimentasi oleh
angin ini termasuk dalam sedimentasi teristris. Sedimentasi teristris adalah
sedimentasi yang terjadi di darat.
3. Sedimentasi Gletser
Daya filtrasi (jumlah cairan atau gas yang menerobos per satuan waktu)
dipengaruhi oleh:
1) tekanan hidrostatik
2) tekanan lebih (filtrasi tekanan)
3) tekanan rendah (filtrasi vakum)
4) gaya sentrifugal
5) Tahanan Media Filter
Media filter yang berpori memiliki banyak saluran (kapiler, pori-pori).
Tahanan media terhadap aliran yang menembusnya semakin kecil jika
diameter kapiler semakin besar, yang berarti jumlah kapiler per satuan
luas semakin sedikit. Tahanan media juga semakin kecil jika kapiler
semakin pendek. Ini berarti bahwa semakin tipis dan kasar media filter
itu, semakin besar daya filtrasinya.
6) Viskositas Cairan, Semakin kecil viskositas cairan, semakin besar
daya filtrasinya. Viskositas dapat dikurangi dengan meningkatkan
suhu, namun sering mengakibatkan penggembungan (swelling) media
filter, terjadinya proses korosi yang lebih cepat atau pelarutan kembali
kristal-kristal.
2. Alat-alat Filtrasi
b) Alat Filtrasi
1. Filter Pasir
3. Filter Spiral
4. Filter Pelat
6. Pres Filter
Filter putar terdiri atas sebuah tromol ayak yang berputar lambat
dan terbagi dalam sel-sel. Kain filter direntangkan pada permukaan
tromol dan bagian bawah tromol tercelup di dalam bak berisi
suspensi yang harus dipisahkan. Putaran dikontrol oleh bagian
pengendali yang tidak bergerak di pusat. Dalam satu kali putaran,
pada setiap sel berlangsung berturut-turut:- penghisapan
suspensi dan pembentukan kue filter
a. pencucian kue filter
b. penghilangan kelembaban dari kue filter
c. pelepasan dan penyapuan bersih kue filter
d. pembilasan kue filter
8. Sentrifugasi Filtrasi
1. Tujuan Aerasi
Adapun tujuan dari aerasi adalah
Areasi secara luas telah digunakan untuk pengolahan air yang mempunyai
kandungan jumlah besi dan mangan terlalu tinggi zat tersebut memberikan
rasa pahit pada air, menghitamkan pemasakan beras dan memberikan noda
hitam kecoklat-coklatan pada pakaian yang dicuci.
2. Proses Aerasi
Oksigen yang berada di udara, melalui proses aerasi ini akan selanjutnya akan
bereaksi dengan senyawa ferus dan manganous terlarut merubah menjadi
ferric (Fe) dan maganic oxide hydrates yang tidak bisa larut. Setelah itu
dilanjutkan dengan pengendapan (sendimentasi) atau penyaringan (filtrasi).
Perlu dicatat bahwa oksidasi terhadap senyawa besi dan mangan di dalam air
yang kecil (waterfall) aerators/aerator air terjun). Atau dengan mencampur
air dengan gelembung-gelembung udara ( bubble aerator). Dengan kedua
cara tersebut jumblah oxigen pada air bisa dinaikan 60 – 80% (dari jumlah
oksigen yang tertinggi, yaitu air yang mengandung oksigen sampai jenuh)
pada aerator air terjen ( waterfall aerator ) cukup besar bisa menghilangan
gas-gas yang terdapat dalam air.
Penurunan carbon dioxide (CO2) oleh waterfall aerators cukup berarti, tetapi
tidak memadai apabila dari yang sangat corrosive. Pengelolahan selanjutnya
seperti pembubuhan kapur atau dengan sarigan marmar atau dolomite yang
dibakar masih dibutuhkan.
Jenis aerator terdiri atas 4-8 tray dengan dasarnya penuh lobang-
lobang pada jarak 30-50 cm. Melalui pipa berlobang air dibagi rata melalui
atas tray, dari sini percikan-percikan kecil turun kebawah dengan
kecepatan kira-kira 0,02 m /detik per m2 permukaan tray. Tetesan yang
kecil menyebar dan dikumpulkan kembali pada setiap tray berikutnya.
Tray-tray ini bisa dibuat dengan bahan yang cocok seperti lempengan-
lempengan absetos cement berlobang-lobang, pipa plastik yang
berdiamter kecil atau lempengan yang terbuat dari kayu secara paralel.
b. Cascade Aerator
Pada dasarnya aerator ini terdiri atas 4-6 step/tangga, setiap step
kira-kira ketingian 30 cm dengan kapasitas kira-kira ketebalan 0,01 m3
/det permeter2. Untuk menghilangkan gerak putaran (turbulence) guna
menaikan effesien aerasi, hambatan sering ditepi peralatan pada setiap
step. Dibanding dengan tray aerators, ruang ( tempat ) yang diperlukan
bagi casade aerators agak lebih besar tetapi total kehilangan tekanan lebuh
rendah. Keuntungan lain adalah tidak diperlukan pemiliharaan.
Keterangan
A = Air baku
C = Inlet
e. Spray Aerator
A = Out Let
E = Bak air