Anda di halaman 1dari 10

NAMA : KEMAL DARUQUTHNI

NPM : 2201191014
PRODI : Teknik Lingkungan
Lab Lingkungan 1

SEDIMENTASI

 Pengertian Sedimentasi
Sedimentasi adalah suatu peristiwa-peristiwa pengendapan material batuan yang diangkut
oleh suatu tenaga air atau angin. Sesudah batuan terkikis, hasil pengikisan terbawa aliran air
sungai, danau, dan akhirnya nya sampai di laut. Pada saat suatu kekuatan pengangkut
berkurang atau melemah, material hasil pengikisan ini diendapkan. Pengendapan ini bisa
berlangsung di sungai, danau, dan dilaut. https://www.gurupendidikan.co.id/sedimentasi/

Sedimentasi adalah suatu proses pengendapan material yang ditransport oleh


media air, angin, es atau gletser di suatu cekungan. Delta yang terdapat di mulut-
mulut sungai adalah hasil dan proses pengendapan material-material yang diangkut oleh air
sungai, sedangkan bukit pasir (sand dunes) yang terdapat di gurun dan di tepi pantai adalah
pengendapan dari material-material yang diangkut oleh angin.
https://id.wikipedia.org/wiki/Sedimentasi

Sedimentasi adalah proses mengendapnya material hasil erosi di suatu tempat tertentu.
Pengendapan material dapat diakibatkan oleh air, angin, es atau gletser pada suatu cekungan
yang kemudian membentuk jenis batuan baru yang dinamakan batuan sedimen.
https://rimbakita.com/sedimentasi/

 Jenis-jenis Sedimentasi

Berdasarkan penyebabnya, sedimentasi dapat diklasifikasikan ke dalam 3 jenis,


yaitu sedimentasi akuatis, sedimentasi aeolis, dan sedimentasi marine.
a. Sedimentasi Akuatis

Sedimentasi Aeolis
adalah sedimentasi yang
dilakukan oleh angin. Angin
membawa materi-materi
endapan, kemudian
menjatuhkannya ke darat ketika
kekuatan dari angin itu
melemah. Materi yang dibawa
oleh angin biasanya adalah tanah pasir. Endapan pasir yang terus bertumpuk, makin lama
akan menjadi gundukan. Gundukan ini disebut sebagai bukit pasir atau gumuk pasir atau
sand dune. Gundukan pasir ini sering kita temukan disekitar gurun atau disekitar
pantai. Dilihat dari tempat, sedimentasi oleh angin termasuk dalam sedimentasi teristris.
Sedimentasi teristris adalah sedimentasi yang terjadi di darat.
a. Sedimentasi Aquatis

Sedimentasi
Aquatis adalah
sedimentasi yang
disebabkan oleh air.
Sedimentasi aquatis
membawa materi
melalui aliran air.
Proses ini
mengandalkan
kekuatan aliran air.
Ketika aliran air
kuat, maka materi
akan terbawa, ketika
aliran air melemah, maka materi akan mengendap didasar. Hal ini dapat kita umpamakan
saat sedang meminum teh atau kopi. Saat kita mengaduk gelas, terjadi putaran pada air,
yang mengakibatkan ampas teh naik ke atas. Saat kita diamkan, dan pusaran air mulai
melemah, maka ampas teh perlahan akan mengendap ke bawah. Hal inilah yang terjadi
pada proses sedimentasi oleh air. Berdasarkan tempat terjadinya sedimentasi, sedimentasi
aquatis dapat dibagi menjadi dua, yaitu sedimentasi fluvial dan sedimentasi marine.

b. Sedimentasi glasial
Sedimentasi glasial adalah
sedimentasi yang dilakukan oleh es
atau gletser. Sedimentasi ini terjadi
karena adanya moraine. Moraine
ialah batu kerikil, pasir, dan materi
lainnya yang terbawa oleh es, dan
mengendap. Sedimentasi oleh
gletser juga mengalir dari tempat
yang tinggi ke tempat yang rendah.
Pada saat musim semi tiba, terjadi
pengikisan oleh gletser yang
meluncur menuruni lembah. batuan
atau tanah hasil pengikisan juga
menuruni lereng dan mengendap di lembah. hal ini mengakibatkan pengendapan terjadi di
ujung gletser, yang menyebabkan perubahan bentuk gletser dari V menjadi U.
Terdapat empat bentuk sedimentasi glasial yaitu sebagai berikut:

 Oscar : Sedimen yang berbentuk punggung sempit dan panjang


 Till Plain : Sedimen yang berbentuk dataran.
 Drumlin : Sedimen yang berbentuk bukit kecil.
 Kame : Sedimen yang berbentuk dataran tinggi.
Berdasarkan Lokasi Endapan

Dengan berdasarkan tempat terjadinya endapan, pengendapan tersebut bisa atau dapat
dikelompokkan menjadi 5 jenis, yaitu:

1. Sedimen Teristris ini adalah pengendapan yang terjadi pada daratan atau juga dataran
banjir.
2. Sedimen Fluvial ini adalah pengendapan yang terjadi pada dasar sungai dan akan
menyebabkan pendangkalan sungai.
3. Sedimen Limnis ini adalah pengendapan yang terjadi pada daerah rawa-rawa.
4. Sedimen Marine ini adalah pengendapan yang terjadi pada perairan laut.
5. Sedimen Lakustris ini adalah pengendapan yang terjadi pada dasar danau.

 Fungsi Sedimentasi
Sedimentasi adalah proses pengendapan padatan yang terkandung dalam cairan oleh gaya
gravitasi. Pada umumnya proses sedimentasi dilakukan setelah proses koagulasi dan flokulasi,
tujuannya adalah untuk memperbesar partikel padatan agar menjadi lebih berat dan dapat
tenggelam dalam waktu lebih singkat.

 Jenis Sedimentasi

 Berdasarkan Proses Endapan – Berdasarkan penyebab proses endapan, maka


sedimentasi dapat dikelompokkan sebagai berikut:
 Sedimentasi Akuatis atau Sedimentasi Air Sungai adalah pengendapan yang
disebabkan material yang terbawa oleh air. Proses pengendapan akuatis
mengandalkan kekuatan aliran air yaitu ketika aliran kuat, maka material akan
terbawa dan jika aliran melemah maka material akan mengendap. Sedimentasi
jenis ini umumnya terjadi pada aliran-aliran sungai yang mengalami pelemahan
arus, misalnya membentuk dataran banjir dan alluvial fan.
 Sedimentasi Aeolis atau Sedimentasi Angin adalah pengendapan yang
disebabkan material yang terbawa oleh hembusan angin. Hasil dari endapan
jenis ini adalah gumuk pasir atau bukit pasir yang dapat ditemukan di gurun
atau pantai.

Sedimentasi Marine atau Sedimentasi Air Laut adalah pengendapan yang
disebabkan material yang terbawa oleh arus atau gelombang laut. Pengendapan
jenis ini juga dapat disebabkan oleh pasang surut air laut, contohnya adalah
tumpukan karang dan tombolo.
 Sedimentasi Glasial atau Gletser adalah pengendapan oleh gletser kemudian
membentuk lembah. Ketika musim semi tiba, maka terjadi pengikisan gletser
yang melucur menuruni lembah dan membawa material batuan atau tanah.
 Berdasarkan Lokasi Endapan – Berdasarkan tempat terjadinya endapan,
pengendapan dapat dikelompokkan menjadi 5 jenis, yaitu:
 Sedimen Teristris merupakan pengendapan yang terjadi di daratan atau dataran
banjir.
 Sedimen Fluvial merupakan pengendapan yang terjadi di dasar sungai dan akan
menyebabkan pendangkalan sungai.
 Sedimen Limnis merupakan pengendapan yang terjadi di daerah rawa-rawa.
 Sedimen Marine merupakan pengendapan yang terjadi di perairan laut.
 Sedimen Lakustris merupakan pengendapan yang terjadi di dasar danau.

 Faktor-Faktor Penyebab Sedimentasi

1. Terdapat material batuan, seperti pasir, tanah atau debu yang akan menjadi bahan
sedimentasi
2. Terdapat lingkungan pengendapan yang cocok baik di darat, laut dan transisi
3. Terjadinya pengangkutan sumber material atau transportasi yang dilakukan oleh air,
angin dan juga es
4. Adanya perbedaan arus dan juga gaya sehingga pengendapan terjadi
5. Terjadinya replacement atau penggantian dan juga rekristalisasi atau perubahan material
6. Diagenesis, yakni perubahan yang terjadi saat pengendapan berlangsung baik secara
kimia ataupun secara fisika
7. Kompaksi, merupakan akibat dari adanya gaya yang berat dari material sedimen yang
memaksa volume lapisan sedimennya menjadi berkurang
8. Lithifikasi, merupakan akibat dari adanya kompaksi yang terus menerus sehingga lama
kelamaan sedimen akan mengeras.

 BAGAIMANA PROSES SEDIMENTASI


Mekanisme atau proses sedimentasi secara umum adalah sebagai berikut:
1) Pengendapan partikel flokulen berlangsung secara gravitasi.
2) Flok yang dihasilkan pada proses koagulasi-flokulasi mempunyai ukuran yang makin
besar, sehingga kecepatan pengendapannya makin besar.
3) Untuk menghindari pecahnya flok selama proses pengendapan, maka aliran air dalam
bak harus laminer. Untuk tujuan ini, digunakan indikator bilangan Reynold (NRe) dan
bilangan Froud (NFr).
4) Aliran air yang masuk pada inlet diatur sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu
pengendapan. Biasanya dipasang diffuser wall atau perforated baffle untuk meratakan
aliran ke bak pengendap dengan kecepatan yang rendah. Diusahakan agar inlet bak
langsung menerima air dari outlet bak flokulator.
5) Air yang keluar melalui outlet diatur sedemikian, sehingga tidak mengganggu flok yang
telah mengendap. Biasanya dibuat pelimpah (weir) dengan tinggi air di atas weir yang
cukup tipis (1,5cm).

 BENTUK SEDIMENTASI

Sedimentasi fluvial

1. Delta
salah satu akibat dari sedimentasi ini ialah terbentuknya Delta, delta tersebut terbentuk
pada muara sungai yang laut nya dangkal serta juga aliran sungai nya itu membawa
banyak bahan endapan. Daerah delta tersebut biasa nya subur. Dengan berdasarkan dari
bentuk fisik nya, delta tersebut bisa saja berbentuk kaki burung, busur segitiga,
serta bisa juga kapak. Lahan delta tersebut juga bisa dimanfaatkan di dalam suatu
kegitan peternakan, pertanian,serta perikanan.
2. TanggulAlam
Tanggul alam ini terbentuk ditepi sungai yang merupakan akibat sebuah timbunan
material yang terbawa diwaktu telah terjadi banjir. Material tersebut kemudian
terendapkan dikanan kiri sungai. Timbunan itu kemudian semakin tinggi dan dapat
atau bisa menyerupai tanggul.
3. Meander
Meander ini adalah sebuah kelokan-kelokan alur sungai. Meander tersebut terbentuk
setelah proses pengikisan serta juga pengendapan yang terjadi pada bagian dalam atau
juga luar lekukan sungai. Di bagian sungai yang alirannya cepat tersebut kemudian akan
membuat terjadinya suatu pengikisan. Bagian sungai yang aliran nya lambat itu akan
membuat terjadinya suatu pengendapan. Proses tersebut berlangsung dengan secara
terus-menerus sehingga kemudian akan membentuk suatu meander.
4. DanauTapaKuda(OxbowLake)
Oxbow Lake ini terbentuk disebabkan oleh terjadi adanya proses sedimentasi dengan
secara terus menerus di meander sungai. Oleh karna penyebab dari proses pengendapan,
material sedimen tersebut kemudian akan memotong alur sungai yang sehingga akan
menjadi lurus. Cekungan dari alur sungai yang terpotong tersebut maka kemudian akan
membentuk suatu genangan air yang kemudian menjadi danau.
5. Gumuk_Pasir
Gumuk pasir tersebut terbentuk disebabkan karna hasil dari suatu pengendapan oleh
angin. Tiupan angin yang cukup kuat pada daerah gurun atau juga pantai kemudian
akan membentuk suatu gumuk pasir. Gumuk pasir tersebut pun terdapat pada daerah
sepanjang pantai barat Belanda yang menjadi tanggul laut pada negara tersebut serta
juga dipantai Parangtritis berada di Yogyakarta.

Sedimentasi Marine

Bentukan yang bisa tercipta dari sedimentasi marine antara lain sebagai berikut:

1. Spit
ini adalah salah satu bentukan yang terjadi dari akibat sedimentasi marine. Spit ini
merupakan suatu dataran yang panjang serta juga berada di sekitar pantai. Dataran spit
tersebut terbentuk sebagai akibat atau dampak dari arus pantai yang membawa material
endapan itu menuju ke laut. Material- material yang terbawa itu berupa pasir yang ada
di pesisir pantai. spit tersebut bentuknya memanjang serta juga terus akan semakin
memanjang terus terjadi arus laut yang membawa material- material tersebut untuk
diendapkan.
2. Gosong
ini adalah bentuk dengan rupa dataran kecil yang terletak di tengah- tengah laut.
Sehingga kita bisa atau dapat mengatakan gosong ini seperti pulau kecil yang letaknya
itu di tengah laut. Gosong tersebut dapat atau bisa terbentuk disebabkan karna adanya
perubahan arus laut yang terjadi dengan secara tiba- tiba. gosong tersebut tidak seperti
alluvial yang bentuknya itu kerucut, tetapi gosong tersebut bentuknya datar, rata serta
juga lebar. Disebabkan karna bentuk permukaannya rata serta lebar, maka gosong
tersebut biasanya mempunyai bentuk- bentuk yang sangat unik.
3. Tombolo
ini merupakan jembatan alami yang menghubungkan antara pulau besar itu dengan
pulau kecil yang berada tepat di dekatnya. Untuk proses terbentuknya, tombolo tersebut
juga sama dengan spit. Keberadaan tombolo tersebut dapat atau bisa dimanfaatka oleh
masyarakat untuk dapat menyeberang ke pulau kecil yang terdapat di tengah laut.
4. Nehrung
ini adalah sebuah bukit pasir yang letaknya itu di sekitar pantai. untuk proses
terbentuknya nehrung tersebut dari air laut yang menuju ke pantai membawa material-
material yag setelelah itu mengendap di sekitaran pantai.
5. PenghalangPantai
ini merupakan sebuah bentukan sedimentasi marine yang dengan rupa tanggul alami.
Penghalang pantai tersebut sejatinya merupakan terusan dari spit. Spit yang terus kian
memanjang sampai mengitari bibir pantai tersebut yang disebut dengan sebutan
penghalang pantai atau juga tanggul alami di pantai.

Sedimentasi Gletser
Bentuk sedimentasi gletser ini diantaranya sebagai berikut :

 Oscar, sedimen yang memiliki bentuk punggung sempit dan panjang


 Kame, sedimen yang memiliki bentuk dataran tinggi.
 Drumlin, sedimen yang memiliki bentuk bukit kecil
 Till Plain, sedimen yang memiliki bentuk dataran.

 Faktor Penyebab Sedimentasi


Sedimentasi disebut juga dengan pengendapan merupakan salah satu proses alam. Proses alam
tersebut dapat terjadi di dalam waktu yang terus berulang- ulang. Di dalam waktu yang lama
sedimentasi tersebut kemudian akan menghasilkan segala macam bentukan. Beberapa faktor
yang dapat menyebabkan atau mendorong dari terjadinya sedimentasi antara lain sebagai
berikut :

1. Terdapat adanya material, material tersbeut seperti pasir, tanah atau pun debu yang
kemudian akan menjadi bahan yang mengendap.
2. Terdapat suatu lingkungan pengendapan yang cocok baik itu untuk daerah darat, laut
serta juga transisi.
3. Terjadinya pengangkutan sumber material dikatakan transportasi yang dilakukan oleh
karena air, angin serta juga oleh es.
4. Berlangsungnya suatu pengendapan yang terjadi disebabkan karna adanya perbedaan
arus serta juga gaya.
5. Terjadinya replacement (penggantian) serta juga rekristalisasi (perubahan material)
6. Diagenesis merupakan suatu perubahan yang terjadi pada saat adanya pengendapan
berlangsung baik itu dengan secara kimia atau pun juga secara fisika.
7. Kompaksi, ini merupakan akibat dari adanya suatu gaya yang berat dari material
sedimen tersebut yang kemudian memaksa volume lapisan sedimennya itu akan menjadi
berkurang.
8. Lithifikasi, ini merupakanakhir dari adanya kompaksi yang secara terus menerus
sehingga kemudian sedimen tersebut akan mengeras.

Langkah yang bisa atau dapat diambil untuk mencegah sedimentasi, antara lain sebagai berikut
:

1. Menanggulangi Erosi Permukaan

1. Menanam vegetasi atau pun tumbuhan untuk dapat mencegah kerusakan serta
memperbaiki tanaman penutup permukaan, sehingga erosi pada permukaan tersebut
dapat ditekan. Misalnya dengan melakukaan pembuatan pagar hidup, mencegah
kebakaran hutan,melestarikan daerah aliran sungai, reboisasi serta penghijauan,
menjaga humus tanah, dan lain sebagainya
2. Pembuatan konstruksi untuk mencegah erosi dapat dilakukan dengan tujuan
memperlambat aliran air.
3. Caranya ialah dengan cara memperkecil kemiringan atau pun lereng dengan membuat
sebuah terasering serta juga pembuatan pematang sejajar gari kontur serta saluran air.
4.
2. Mengendalikan Material Sedimen
Angkutan sedimen tersebut sangat berpengaruh terhadap suatu perubahan morfologi sungai.
Pengendalian material sedimen ini adalah salah satu usaha supaya endapan tersebut bisa atau
dapat terbawa aliran air sampai tempat tertentu yang tidak menimbulkan kerugian atau
setidaknya meminimalkan, dengan cara sebagai berikut:

1. Bottom control structure ialah untuk mengatur kemiringan dasar sungai, sehingga aliran
tersebut masih mampu membawa sedimen tersebut tanpa mengikis alur sungai.
2. Pembuatan sabo dam.
3. Pembuatan ground sill.
4. Pembuatan kantong lumpur.
5. Pembuatan penahan sedimen.

3. Pengendalian Sedimentasi
Upaya pengendalian ini dilakukan supaya pengendapan yang terjadi itu ditempatkan pada titik
titik lokasi tertentu. Caranya ialah dengan cara

1. pembangunan tempat endapan di aliran sungai,


2. membuat kantong lumpur pada waduk (reservoir),
3. penambangan bahan galian C, serta
4. pengerukan endapan.

Contohnya hasil Sedimentasi


Sedimentasi ini merupakan kelanjutan dari proses erosi. Sedimentasi tersebut
merupakan pengendapan material hasil dari erosi angin, gelombang laut, air, serta juga juga
gletser. Pengendapan tersebut bisa atau dapat kita temui mulai dari lembah sungai,
pegunungan, lembah sungai, pantai, dasar laut dangkal, juga sampai pada dasar laut dalam.
Dengan berdasarkan tempat pengendapannya, proses sedimentasi tersebut bisa atau da[at kita
bedakan atas sedimentasi fluvial, sedimentasi eolis, serta juga sedimentasi pantai.

1) Sedimentasi Fluvial
Sungai ini merupakan pelaku efektif di dalam proses terjadinya erosi. Dengan begitu, sungai
ini pun merupakan pelaku efektif didalam proses sedimentasi. Proses pengendapan materi yang
diangkut oleh sungai serta juga diendapkan di sepanjang aliran danau, sungai, waduk, atau pun
juga muara sungai inilah yang biasa disebut dengan sebutan sedimentasi fluvial. Adapun
sedimen pada danau bisa atau dapat disebut dengan sedimen lakustrin. Contoh dari hasil
sedimentasi fluvial ialah lain
1. bantaran sungai,
2. delta,
3. meander (aliran sungai yang berkelok-kelok).

2) Sedimentasi oleh Air Laut


Sedimentasi ini biasa disebut dengan sebutan sedimentasi marine hal ini disebabkan
oleh karena adanya abrasi pantai yang setelah itu diendapkan kembali di sekitaram pantai.
Terdapat berbagai macam bentuk sedimentasi oleh air laut. Bentuk-bentuk dari sedimentasi
yang mudah kita temui antara lain ialah pesisir serta bukit pasir.

3) Sedimentasi oleh Angin


Kita pasti pernah merasakan bagaimana rasanya diterpa oleh adanya debu yang
diterbangkan angin. Hal Itu adalah salah satu contoh peranan angin di dalam memindahkan
materi alam. Namun bukan hanya debu saja yang dapat atau bisa dibawa oleh angin. Pasir
tersebut juga bisa diterbangkan oleh angin. Pasir serta debu yang dibawa oleh angin tersebut
kemudian akan membuat bentuk seperti bukit-bukit pasir (sand dunes). Pengendapan oleh
angin ini disebut dengan sebutan sedimentasi eolis.

4) Sedimentasi oleh Gletser


Sedimentasi glasial ini adalah sedimentasi yang dilakukan oelh es atau pun juga gletser.
Sedimentasi tersebut terjadi oleh karna akibat adanya moraine. Moraine ini merupakan batu
kerikil, pasir, serta materil lainnya yang terbawa oleh sebuah es, serta kemudian juga
mengendap. Sedimentasi oleh gletser tersebut juga mengelir dari tempat yang tinggi itu ke
tempat yang rendah

Anda mungkin juga menyukai