Anda di halaman 1dari 21

FISIOLOGI STARVASI

Ifiq Budiyan Nazar

Pendahuluan

Metabolisme Energi
* Anabolisme
* Katabolisme

Puasa Metabolisme karbohidrat,


protein dan lemak

Metabolisme

Reaksi Katabolisme

Adalah reaksi yang sifatnya


memecah ikatan kimia yang
kompleks menjadi ikatan
kimia yang lebih sederhana.
pada waktu ikatan putus dan
molekul terpecah terjadi
pembebasan energi (reaksi
exergonik).

Reaksi Anabolisme

Adalah reaksi pembentukan, yaitu


pembentukan molekul sederhana
menjadi molekul kompleks. reaksi
anabolisme merupakan reaksi sintesis
karena adanya transformasi energi yang
disimpan dalam bentuk ikatan kimia, oleh
sebab itu reaksi anabolisme disebut juga
reaksi yang membutuhkan
energi
(endergonik).

Definisi

Starvasi adalah suatu keadaan

dimana terjadi kekurangan


asupan energi dan unsur-unsur
nutrisi esensial yang diperlukan
tubuh dalam beberapa hari
sehingga mengakibatkan
terjadinya perubahan proses
metabolisme unsur-unsur utama
didalam tubuh.

Respon

Perubahan hormon
Konservasi energi dari jaringan-

jaringan tubuh.
Oksidasi glukosa menurun secara
drastis selama hari pertama starvasi
dan asam-asam lemak dimobilisasi,
yang akhirnya menimbulkan
kenaikan konsentrasi asam lemak
plasma dan gugus keton serta
kenaikan derajad oksidasi lemak

Metabolisme Starvasi
Proses kimiawi yang terjadi
dalam tubuh makhluk hidup atau
perubahan sel tubuh manusia
dalam keadaan kekurangan
asupan energi dan unsur-unsur
nutrisi yang esensial yang di
perlukan tubuh dalam beberapa
hari

Metabolic Response to Fasting


GLUCOSE UTILIZED (g/hora)

II

III

40

IV

Exogenous
Glycogen
Gluconeogenesis

30

20

10

LEGEND

II

III

FUEL FOR
BRAIN

GLUCOSE

GLUCOSE

GLUCOSE

IV
GLUCOSE,
KETONES

V
GLUCOSE,
KETONES

Ruderman NB. Annu Rev Med 1975;26:248

Metabolic Response
Fatty Deposits
Endocrine
Response

Fatty Acids

Liver & Muscle


(glycogen)

Glucose

Muscle
(amino acids)

Amino Acids

Metabolic Changes in
Starvation

From Simmons RL, Steed DL: Basic science review for surgeons, Philadelphia, 1992, WB Saunders.

Perubahan Metabolisme Starvasi

Penyediaan Bahan bakar


Pemanfaatan Asam-asam lemak
oleh jaringan
Produksi dan Pemanfaatan
Badan Keton

Akibat Metabolisme Starvasi


Defisiensi insulin. Kegagalan untuk

melakukan asupan glukosa bagi jaringanjaringan periper yang tergantung pada


insulin (otot rangka dan jaringan lemak)
Starvasi juga akan meningkatkan
mekanisme penyesuaian tubuh untuk
meningkatkan pemasukan dan mempunyai
rasa ingin makan (polifagi)
Starvasi juga akan berdampak peningkatan
mobilisasi lemak (lipolisis) asam lemak
bebas

Dampak klinis

Hipoglikemia berat menyebabkan lemah, lesu,


penurunan kesadaran hingga kematian
Defisiensi thiamine (vitamin B) menyebabkan
beriberi, yang dapat terlihat selama terjadinya
gagal jantung dan edema, penyakit otak.
Defisiensi riboflavin menyebabkan sakit mulut dan
tenggorokan, ruam kulit dan anemia.
Kekurangan vitamin C ( asam askorbat)
menyebabkan kerusakan rambut, pendarahan di
bawah kulit, otot dan persendian, penyakit ginjal,
luka sulit sembuh, dan pada kasus kasus yang
hebat, terjadi konvulsi, demam" kehilangan tekanan
darah dan kematian.
Vitamin B12 serta pyridoxine (vitamin b8) keduanya
diperlukan untuk pembentukan darah.

Dampak Klinis
Defisiensi vitamin A pada awalnya

menyebabkan kehilangan pandangan di


malam hari dan pada akhirnya
menyebabkan kebutaan akibat
kerusakan komea, suatu jenis penyakit
yang disebut keratomalasia.
Vitamin K adalah penting untuk
penggumpalan darah.
Vitamin D akan mengatur keseimbangan
kalsium. Tanpa vitamin D, anak anak
akan mengalami ricket dan orang
dewasa mengalami osteomalasia

Dasar penatalaksanaan :

menjaga hemodinamik,
optimalisasi strategi
ventilasi, pemberian cairan,
mengontrol fungsi organ, dan
pemberian nutrisi

Hypermetabolic Response to Stress


Medical and Nutritional Management

Algorithm content developed by John Anderson, PhD, and Sanford C. Garner, PhD, 2000. Updated by Maion F. Winkler and
Ainsley Malone, 2002.

Macronutrients during Stress


Carbohydrate

At least 100 g/day needed to prevent ketosis


Carbohydrate intake during stress should be between
30%-40% of total calories
Glucose intake should not exceed
5 mg/kg/min

Barton RG. Nutr Clin Pract 1994;9:127-139


ASPEN Board of Directors. JPEN 2002; 26 Suppl 1:22SA

Macronutrientes during Stress


Fat

Provide 20%-35% of total calories


Maximum recommendation for intravenous lipid
infusion: 1.0 -1.5 g/kg/day
Monitor triglyceride level to ensure adequate lipid
clearance

Barton RG. Nutr Clin Pract 1994;9:127-139


ASPEN Board of Directors. JPEN 2002;26 Suppl 1:22SA

Macronutrients during Stress


Protein

Requirements range from 1.2-2.0 g/kg/day during stress


Comprise 20%-30% of total calories during stress

Barton RG. Nutr Clin Pract 1994;9:127-139


ASPEN Board of Directors. JPEN 2002;26 Suppl 1:22SA

Determining Protein Requirements


for Hospitalized Patients

No Stress

Moderate Stress

Severe Stress

Calorie:Nitrogen Ratio

> 150:1

150-100:1

< 100:1

Percent Potein / Total


Calories

< 15%
protein

15-20%
protein

> 20%
protein

Protein / kg Body Weight

0.8
g/kg/day

1.0-1.2
g/kg/day

1.5-2.0
g/kg/day

Stress Level

Key Vitamins and Minerals


Vitamin A
Vitamin C
B Vitamins
Pyridoxine
Zinc
Vitamin E
Folic Acid,
Iron, B12

Wound healing and tissue repair


Collagen synthesis, wound healing
Metabolism, carbohydrate utilization
Essential for protein synthesis
Wound healing, immune function, protein
synthesis
Antioxidant
Required for synthesis and replacement of red
blood cells

Anda mungkin juga menyukai