2. Spuit 3 cc/5 cc/10 cc 1 / 1 / 1 buah 3. Abocath 14G 5 buah 4. Kanul TC No. 6,5/7 1 / 1 buah 5. Hand scoen 6,5 2 buah 6. Hand Scoen 7 2 buah 7. NGT No 16 1 buah 8. Suction No.10 (hitam) 1 buah 9. Chest pad 3 buah 10. NaCl 1000 cc 1 flash 11. Bisturi No. 15 1 buah 12. Kateter tip 50 cc 1 buah
PROSEDUR OPERASI :
1. Posisi penderita tidur telentang, kepala hiperektensi (punggung diganjal
bantal). 2. Desinfeksi betadin daerah operasi dan sekitarnya, lapangan operasi dipersempit dengan doek steril. 3. Dilakukan marker di area operasi antara kartilago tiroid dan incisura jugularis 4. Infiltrasi lidokain epinefrin di daerah operasi untuk anestesi dan vasokonstriksi. 5. Insisi secara vertikal (atau horisontal) antara kartilago tiroid sampai batas atas suprasternal, lapangan operasi diperlebar dengan retraktor. 6. Insisi di garis tengah dipisahkan (diperdalam) lapis demi lapis, hati-hati terhadap vena jugularis anterior, arteri tiroidea ima, kelenjar tiroid (isthmus tiroid dapat diklem dipotong selanjutnya diligasi/kauter atau disisihkan ke atas atau ke bawah). 7. Identifikasi krikoid dan trakea dengan punksi percobaan (bila mengenai lumen trakea ditandai udara masuk dalam spuit). 8. Trakea dikait di tempat punksi percobaan, selanjutnya dilakukan insisi trakea pada ring kedua dan ketiga dari arah inferior ke superior. 9. Kanul trakea diinsersikan secara gentle dan dilakukan tes benang (bila kanul trakea masuk dalam lumen trakea, maka benang akan bergerak dihembus oleh udara pernapasan lewat kanul). 10. Kanul trakea difiksasi dengan meniup balon kanul, jahitan pada kulit leher, dan pita leher. 11. Luka operasi yang terlalu lebar dapat dijahit secara longgar, terakhir ditutup dengan kasa M, anak kanul dipasang. 12. Operasi selesai.