Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP ANALISIS MENGENAI


DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL) DAN KAJIAN LINGKUNGAN
HIDUP STRATEGIS (KLHS)
Disusun untuk memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Alam
Dosen Pengampu Ibu Nita Fauziah Oktaviani S.E.,M.M

Manajemen A
Disusun oleh: Kelompok 9
Penita 2202010010
Widya Fauziah Astari 2202010020
Revaldy Nugraha 2202010022

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PERJUANGAN TASIKMALAYA
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur mari kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga berhasil menyelesaikan makalah mengenai
“Pengelolaan Lingkungan Hidup Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)”. Diharapkan makalah ini dapat
menjawab segala pertanyaan yang ada mengenai hal tersebut.
Selanjutnya tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Nita Fauziah
Oktaviani S.E.,M.M selaku dosen mata kuliah Manajemen Sumber Daya Alam yang telah
memberikan kesempatan dan kepercayaannya pada kami untuk membuat dan menyelesaikan
makalah ini sehingga dapat menambah pengetahuan bagi penulis maupun pembaca.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhoi segala usaha kita. Aamiin.

Tasikmalaya, September
2023

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................
A. Latar Belakang.......................................................................................................
B. Tujuan....................................................................................................................
C. Manfaat..................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................
A. Pengertian AMDAL..............................................................................................
B. Konsep AMDAL...................................................................................................
C. Peranan AMDAL...................................................................................................
D. Tujuan AMDAL ...................................................................................................
E. Manfaat AMDAL..................................................................................................
F. Jenis – jenis AMDAL............................................................................................
G. Pengertian KLHS...................................................................................................
H. Pentingnya Penerapan KLHS................................................................................
I. Tujuan KLHS........................................................................................................
J. Manfaat KLHS......................................................................................................
K. Perbedaan AMDAL dan KLHS.............................................................................
L. Studi Kasus............................................................................................................
BAB III PENUTUP ..........................................................................................................

A. Kesimpulan............................................................................................................

B..Saran......................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan sumber daya alam dan lingkungan hidup sepatutnya menjadi acuan bagi
kegiatan berbagai sektor pembangunan agar tercipta keseimbangan dan kelestarian fungsi
sumber daya alam dan lingkungan hidup sehingga pembangunan dapat tetap terjamin
keberlangsungannya. Pola pemanfaatan sumber daya alam seharusnya dapat memberikan
akses kepada segenap masyarakat, dan bukan terpusat pada beberapa kelompok masyarakat
dan golongan tertentu, dengan demikian pola pemanfaatan sumber daya alam harus memberi
kesempatan dan peran serta aktif masyarakat, serta memikirkan dampak - dampak yang
timbul akibat pemanfaatan sumber daya alam tersebut.
Pembangunan yang dilakukan harus selalu melakukan tinjauan baik dari segi sosial,
administrasi, teknis, ekonomis, serta lingkungan. Meningkatnya intensitas kegiatan penduduk
dan industry perlu dikendalikan untuk mengurangi kadar kerusakan lingkungan antara lain
pencemaran industri, pembuangan limbah yang tidak memenuhi persyaratan teknis dan
kesehatan, penggunaan bahan bakar yang tidak aman bagi lingkungan, penangkapan ikan dan
pengelolaan hutan yang mengabaikan daya dukung dan daya tampung lingkungan.
Agar pembangunan tidak menyebabkan menurunnya kemampuan lingkungan yang
disebabkan karena sumber daya yang terkuras dan terjadinya dampak negative, diperlukan
suatu pemahaman yang cukup dalam menganalisis mengenai dampak terhadap lingkungan.
Maka pada tahun 1982 diciptakan suatu perencanaan dengan mempertimbangkan lingkungan.
Hal ini kemudian digariskan dalam PP No.29 Tahun 1986 tentang Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL). PP ini kemudian diganti dan disemournakan oleh PP
No. 51 Tahun 1993 dan terakhir PP No. 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL).
Selanjutnya, penanggulangan dan pengendalian dampak negative terhadap lingkungan
hidup serta isu keberlanjutan lingkungan hidup terasa tidak cukup dan kurang efektif jika
dilakukan pada saat kegiatan telah memasuki masa operasi dan sepenuhnya hanya
mengandalkan pendekatan teknologi. Menyikapi situasi tersebut, salah satu langkah yang
dtempuh adala Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), ini dimaksudkan untuk mencoba
mengatasi permasalahan-permasalahan yang muncul. Kerusakan sumber daya alam dan
pencemarann lingkungan akan lebih efektif dicegah bila sejak proses formulasi Kebijakan,

1
Rencana dan Program (KRP) telah mempertimbangkan lingkungan hidup dan ancaman
terhadap keberlanjutan.
Menurut (Therievel et al. , 1992), KLHS adalah proses yang komprehensif, sistematis
dan formal untuk mengevaluasi efek lingkungan dari kebijakan, rencana, atau program
berikut alternatifnya, termasuk penyusunan dokumen yang memuat temuan evaluasi tersebut
dan menggunakan temuan tersebut untuk menghasilkan pengambilan keputusan yang
memiliki akuntabilitas publik”. Definisi ini menggunakan kerangka pikir AMDAL yakni
menelaah implikasi atau efek dari rancangan kebijakan, rencana atau program terhadap
lingkungan hidup. Pendekatan KLHS yang menyerupai AMDAL ini disebut juga sebagai
“EIA ‐ based SEA” atau KLHS yang berbasis pendekatan AMDAL (Partidario, 2000).

B. Tujuan

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan dibuatnya makalah ini
adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengertian AMDAL dan KLHS


2. Untuk mengetahui konsep AMDAL
3. Untuk mengetahui peran AMDAL
4. Untuk mengetahui tujuan AMDAL
5. Untuk mengetahui kegunaan / manfaat AMDAL
6. Untuk mengetahui jenis AMDAL
7. Untuk mengetahui pentingnya penerapan KLHS
8. Untuk mengetahui tujuan KLHS
9. Untuk mengetahui manfaat KLHS

C. Manfaat
Menambah pengetahuan, informasi serta bermanfaat dalam panduan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian AMDAL
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak
besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup
yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau
kegiatan di Indonesia. AMDAL ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan
akan memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Yang dimaksud
lingkungan hidup di sini adalah aspek fisik-kimia, ekologi, sosial-ekonomi, sosial-budaya,
dan kesehatan masyarakat. Dasar hukum AMDAL adalah Peraturan Pemerintah No. 27
Tahun 1999 tentang “Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup”.
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, yang sering disingkat AMDAL, merupakan
reaksi terhadap kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia yang semakin meningkat.
Reaksi ini mencapai keadaan ekstrem sampai menimbulkan sikap yang menentang
pembangunan dan penggunaan teknologi tinggi.Dengan ini timbullah citra bahwa gerakan
lingkungan adalah anti pembangunan dan anti teknologi tinggi serta menempatkan aktivis
lingkungan sebagai lawan pelaksana dan perencana pembangunan.Karena itu banyak pula
yang mencurigai AMDAL sebagai suatu alat untuk menentang dan menghambat
pembangunan.
AMDAL mulai berlaku di Indonesia tahun 1986 dengan diterbitkannya Peraturan
Pemerintah No. 29 Tahun 1086. Karena pelaksanaan PP No. 29 Tahun 1986 mengalami
beberapa hambatan yang bersifat birokratis maupun metodologis, maka sejak tanggal 23
Oktober 1993 pemerintah mencabut PP No. 29 Tahun 1986 dan menggantikannya dengan PP
No. 51 Tahun 1993 tentang AMDAL dalam rangka efektivitas dan efisiensi pelaksanaan
AMDAL. Dengan diterbitkannya Undang-undang No. 23 Tahun 1997, maka PP No. 51
Tahun 1993 perlu disesuaikan.Oleh karena itu, pada tanggal 7 Mei 1999, pemerintah
menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999.Melalui PP No. 27 Tahun 1999 ini
diharapkan pengelolaan lingkungan hidup dapat lebih optimal.
Pembangunan yang tidak mengorbankan lingkungan dan/atau merusak lingkungan hidup
adalah pembangunan yang memperhatikan dampak yang dapat diakibatkan oleh
beroperasinya pembangunan tersebut. Untuk menjamin bahwa suatu pembangunan dapat
beroperasi atau layak dari segi lingkungan, perlu dilakukan analisis atau studi kelayakan

3
pembangunan tentang dampak dan akibat yang akan muncul bila suatu rencana
kegiatan/usaha akan dilakukan.
AMDAL adalah singkatan dari analisis mengenai dampak lingkungan. Dalam peraturan
pemerintah no. 27 tahun 1999 tentang analisis mengenai dampak lingkungan disebutkan
bahwa AMDAL merupakan kajian mengenai dampak besar dan penting untuk pengambilan
keputusan suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau
kegiatan. Kriteria mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan
terhadap lingkungan hidup antara lain:
1. Jumlah manusia yang terkena dampak
2. Luas wilayah persebaran dampak
3. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
4. Banyaknya komponen lingkungan lainnya yang terkena dampak
5. Sifat kumulatif dampak
6. Berbalik (reversible) atau tidak berbaliknya (irreversible) dampak

B. Konsep AMDAL
Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) secara formal berasal dari Amerika
Serikat dalam National Environmental Policy Act (NEPA) tahun1969. Dalam NEPA,
AMDAL dimaksudkan sebagai alat untuk Tindakan preventif terhadap kerusakan lingkungan
dan gangguan kesehatan yang mungkin timbul oleh aktivitas manusia (Pembangunan
ekonomi dan industri).
Selain Peraturan Pemerintah yang telah disebutkan, konsep AMDAL di Indonesia
tersurat dalam Undang-Undang Republik Indonesa No. 23 Tahun 1997 tentang Pokok-Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup. Konsep AMDAL mempelajari dampak pembangunan
terhadap kualitas lingkungan dan kesehatan, juga sebaliknya dampak kualitas lingkungan dan
kesehatan terhadap pembangunan. Konsep ini didasarkan pada konsep ekologi manusia.
AMDAL adalah bagian dari ekologi pembangunan (yang merupakan bagian dari ekologi
manusia) yang mempelajari hubungan timbal balik antara pembangunan, lingkungan dan
kesehatan.

C. Peranan AMDAL
Persoalan kerusakan lingkungan akibat industri dan rumah tangga, khususnya di Negara
berkembang seperti Indonesia sudah sangat kompleks dan sudah menghawatirkan. Karena itu

4
perlu kesadaran semua pihak untuk turut menangai pencemaran lingkungan. Pemerintah
melalui kebijakan dan aturan harus mampu mengatur industi dalam pengolahan limbah baik
cair, kayu dan udara. Pihak industripun harus menyadari peranan pencemarannya yang sangat
besar sehingga harus mau membangun pengolahan limbah. Masyarakat pun harus
mempunyai peranan yang sangat besar dalam pengolahan limbah rumah tangga dan
lingkungan sekitar sehingga kelestarian lingkungan baik, udara, tanah maupun air dapat
terjaga dengan baik.
Amdal dilakukan untuk menjamin tujuan proyek-proyek pembangunan yang bertujuan
untuk kesejahteraan masyarakat tanpa merusak kualitas lingkungan hidup. Amdal bukanlah
suatu proses yang berdiri sendiri, tetapi merupakan bagian dari proses Amdal yang lebih
besar dan lebih penting sehingga Amdal merupakan bagian dari beberapa hak berikut :
1. Pengelolaan lingkungan
2. Pemantauan proyek
3. Pengelolaan proyek
4. Pengambilan keputusan
5. Dokumen yang penting
AMDAL bukan suatu proses yang berdiri sendiri melainkan bagian dari proses
AMDAL yang lebih besar dan penting, menyeluruh dan utuh dari perusahaan dan
lingkungannya, sehingga AMDAL dapat dipakai untuk mengelola dan memantau proyek dan
lingkuangannya deengan menggunakan dokumen yang benar.
Selanjutnya, beberapa peran AMDAL dijelaskan sebagai berikut : Peran AMDAL
dalam pengelolaan lingkuangan.Aktivitas pengelola lingkungan baru dapat dilakukan apabila
rencana pengelolaan lingkungan telah disusun berdasarkan perkiraan dampak lingkungan
yang akan timbul akibat dari proyek yang akan dibangun.Dalam kenyataan nanti,apabila
dampak lingkungan yang telah diperkirakan jauh berbeda dengan kenyataan, ini dapat saja
terjadi karena kesalahan-kesalahan dalam menyusun AMDAL atau pemilik proyek tidak
menjalankan proyeknya sesuai AMDAL .Agar dapat dihindari kegagalan ini maka
pemantauan haruslah dilakukan sedini mungkin,sejak awal pembangunan,secara terus
menerus dan teratur.
AMDAL sebagai dokumen penting.Laporan AMDAL merupakan dokumen penting
sumber informasi yang detail mengenai keadaan lingkungan pada waktu penelitian proyek
dan gambaran keadaan lingkungan di masa setelah proyek dibangun.Dokumen ini juga
penting untuk evaluasi,untuk membangun proyek yang lokasinya berdekatan dan dapat
digunakan sebagai alat legalitas.

5
AMDAL dimaksudkan sebagai alat untuk merencanakan tindakan preventif terhadap
kerusakanlingkungan yang mungkin akan ditimbulkan oleh suatu aktivitas pembangunan
yang sedang direncanakan.
Dampak, adalah suatu perubahan yang terjadi sebagai akibat suatu aktivitas, yang dapat
bersifat alamiah, baik kimia, fisik maupun biologi.Dalam konteks AMDAL, penelitian
dampak dilakukan karena adanya rencana aktivitas manusia dalam pembangunan.

D. Tujuan AMDAL
1. Memberikan Masukan Tentang Perencanaan Suatu Kegiatan Usaha atau
Pembangunan
Tujuan pertama dari AMDAL adalah bisa memberikan saran agar pembangunan
atau kegiatan usaha yang dilakukan tidak mencemari dan merusak lingkungan hidup.
Hal ini dikarenakan dibuatnya AMDAL membuat kita tahu hal-hal yang perlu
dilakukan agar pembangunan tidak mencemari dan merusak lingkungan hidup,
sehingga pembangunan dapat berjalan dengan semestinya.
Dengan masukan tersebut, semua pihak yang tergabung di dalam suatu proyek
pembangunan atau kegiatan usaha memiliki peran dalam menjaga lingkungan hidup.
Selain itu, pembangunan akan berjalan dengan baik karena tidak akan melanggar
Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah tentang lingkungan hidup dan AMDAL.
2. Memberikan Informasi Kepada Masyarakat Tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Tujuan kedua dari adanya AMDAL adalah masyarakat menjadi informasi
tentang pengelolaan lingkungan hidup ketika sebuah proyek pembangunan
berlangsung. Masyarakat akan merasa aman karena lingkungan hidup disekitarnya
tidak rusak dan tidak tercemar. Bahkan, masyarakat sekitar juga bisa turut andil
dalam proyek pembangunan yang sedang berjalan.
Tujuan ini amat sangat berguna bagi masyarakat dan mereka yang melakukan
proyek pembangunan karena sama-sama diuntungkan. Masyarakat dapat merasakan
manfaat dari suatu pembangunan dan mereka (pemilik modal dan pemilik proyek
pembangunan) dapat membangun dengan tenang, sehingga proyek pembangunan
yang sudah jadi dapat bertahan lama.
3. Memberikan Izin Usaha Atau Kegiatan
Tujuan AMDAL yang ketiga adalah pemerintah dapat memberikan izin usaha
atau kegiatan. Sebuah izin untuk membangun usaha atau melakukan suatu kegiatan

6
harus dimiliki oleh para pelaksana. Apabila suatu usaha atau kegiatan tidak memiliki
izin, maka ada hal yang dapat merugikan lingkungan hidup dan bisa meresahkan
kehidupan masyarakat di sekitar usaha yang dibangun dan kegiatan yang
dilaksanakan.
AMDAL menjadi salah satu syarat untuk membuat suatu usaha atau kegiatan.
Hal ini dikarenakan AMDAL dapat memberitahukan informasi tentang lingkungan
hidup kepada pemerintah, sehingga pemerintah dapat membuat keputusan apakah
suatu usaha dan kegiatan yang akan dibangun dapat dilaksanakan atau tidak.
4. Menjadi Acuan Perencanaan Pembangunan Pada Suatu Wilayah
Tujuan AMDAL yang keempat adalah menjadi acuan dalam membuat
perencanaan pembangunan di suatu wilayah. Suatu pembangunan akan terlaksana
dengan baik dan optimal jika dibuat suatu perencanaan yang matang. Salah satu
rencana yang perlu diperhatikan ketika menyelenggarakan suatu pembangunan
adalah membuat AMDAL.
AMDAL bisa dikatakan memiliki peran yang cukup penting dalam keberhasilan
suatu pembangunan karena tidak akan membuat mencemari dan merusak lingkungan
hidup. Hal ini penting untuk dilakukan agar kondisi alam dapat terjaga dengan baik.
5. Untuk Dijadikan Sebuah Dokumentasi Legal Dan Ilmiah
Tujuan AMDAL yang kelima adalah sebagai bentuk dokumentasi legal dan
ilmiah. Pada tujuan ini, pemerintah dan pemilik proyek akan memiliki sebuah bukti
yang legal, sehingga pelaksanaan pembangunan tidak akan terhambat
Selain itu, AMDAL juga bisa dijadikan sebagai suatu bukti ilmiah bahwa
lingkungan hidup di sekitar pembangunan tidak akan rusak. Bukti ilmiah ini dapat
dibuktikan dengan cara melakukan sebuah penelitian dan riset sebelum melakukan
suatu proyek pembangunan.

E. Manfaat AMDAL

1. Bagi Pemerintahan.
a) Menghindari perusakan lingkungan hidup seperti timbulnya pencemaran air,
pencemaran udara, kebisingan, dan lain sebagainya. Sehingga tidak mengganggu
kesehatan, kenyamanan, dan keselamatan masyarakat.
b) Menghindari pertentangan yang mungkin timbul, khususnya dengan masyarakat
dan proyek - proyek lain.

7
c) Mencegah agar potensi dumber daya yang dikelola tidak rusak.
d) Mencegah rusaknya sumber daya alam lain yang berada diluar lokasi proyek, baik
yang diolah proyek lain, masyarakat, ataupun yang belum diolah.
2. Bagi pemilik modal.
a) Menentukan prioritas peminjaman sesuai dengn misinya.
b) Melakukan pengaturan modal dan promosi dari berbagai sumber modal.
c) Menghindari duplikasi dari proyek lain yang tidak perlu.
d) Untuk dapat menjamin bahwa modal yang dipinjamkan dapat dibayar kembali
oleh proyek sesuai pada waktunya, sehingga modal tidak hilang.
3. Bagi pemilik proyek.
a) Melihat masalah-masalah lingkungan yang akan dihadapi dimasa yang akan
datang.
b) Melindungi proyek yang melanggar undang – undang atau peraturan yang
berlaku.
c) Mempersiapkan cara-cara pemecahan masalah yang akan dihadapi dimasa yang
akan datang.
d) Melindungi proyek dari tuduhan pelanggaran atau suatu damoak negatif yang
sebenarnya tidak dilakukan.
4. Bagi masyarakat.
a) Mengetahui rencana pembangunan didaerahnya.
b) Turut serta dalam pembangunan di daerah sejak awal.
c) Mengetahui kewajibannya dalam hubungan dengan proyek tersebut.
d) Memahami hal ihwan mengenai proyek secara jelas akan ikut menghindarkan
timbulnya kesalahpahaman.
5. Bagi peneliti dan ilmuan.
a) Kegunaan didalam penelitian.
b) Kegunaan didalam analisis kemajuan dan ilmu pengetahuan.
c) Kegunaan didalam meningkatkan keterampilan didalam penelitian dan
meningkatkan pengetahuan.

F. Jenis – Jenis AMDAL


Pada dasarnya jenis AMDAL terbagi menjadi 4, tetapi ketika Peraturan Pemerintah
Nomor 27 Tahun 1999 muncul, jenis AMDAL menjadi dua. Hal ini dikarenakan AMDAL
regional yang ada di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 1993 sudah dihapus

8
dengan tujuan untuk memperluas pembangunan yang bukan hanya berdasarkan lingkungan
saja, tetapi menjadi pembangunan yang berkelanjutan.
1. AMDAL Tunggal
AMDAL tunggal adalah suatu bentuk usaha atau kegiatan yang di mana
kewenangannya dipegang oleh satu instansi atau perusahaan yang sangat memahami
tentang usaha atau kegiatan yang sedang dilaksanakan.
2. AMDAL Multisektoral
AMDAL multisektoral adalah sebuah hasil studi yang didalamnya berisi tentang
dampak penting dari suatu kegiatan atau usaha yang sudah direncanakan terhadap
lingkungan hidup dalam satu ekosistem dan kewenangannya dipegang lebih dari satu
instansi atau perusahaan.

G. Pengertian KLHS

H. Pentingnya Penerapan KLHS

I. Tujuan KLHS

J. Manfaat KLHS

K. Perbedaan AMDAL dan KLHS

L. Studi Kasus

BAB III
PENUTUP

9
Kesimpulan

Daftar Pustaka

10
11

Anda mungkin juga menyukai