gelombang
Identifikasi Emisi
Karakteristik Emisi
Mengarahkan prakiraan
dampak
A. Membatasi Wilayah Studi
• Batas wilayah studi prakiraan
dampak kualitas udara dapat
ditentukan dengan beberapa
cara. Dua di antaranya adalah
dengan :
– meninjau kondisi geografis
dari wilayah di sekitar
sumber emisi ,
– menggunakan acuan nilai
Tambahan Polutan
Maksimal (TPM).
B. Identifikasi objek penerima dampak
C. Mengarahkan Prakiraan Dampak
• Proses prakiraan dampak belum dapat dilakukan
sebelumwaktu kajian, skenario prakiraan, dan
kriteria penilaian sifat penting ditentukan
• Waktu kajian merupakan waktu yang dampak dan
kondisi lingkungannya ingin diprakirakan
• Skenario prakiraan dampak antara lain terdiri dari
2 (dua) jenis, yaitu:
– Skenario kondisi terburuk (worst-case scenario);
– Skenario kondisi rata-rata;
3. Mencermati Wilayah Studi
Mempelajari
kondisimeteorologis
A. Mengukur kualitas ambien udara
KARAKTERISASI POLUTAN
1. JENIS DAN JUMLAH POLUTAN
2. POLA PEMUNCULAN SUMBER DAMPAK
Pasal 1
Pencadangan tanah dan/atau pemberian ijin lokasi dan ijin pembebasan tanah
bagi setiap perusahaan kawasan industri, dilakukan dengan ketentuan:
1. Tidak mengurangi areal tanah pertanian;
2. Tidak dilakukan diatas tanah yang mempunyai fungsi utama untuk
melindungi sumber alam dan warisan budaya; dan
3. Sesuai dengan sarana tata ruang wilayah yang ditetapkan oleh pemerintah
Daerah Setempat.
Pasal 2
Selain ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, pelaksanaan kegiatan
pembangunan kawasan industri juga tidak dapat dilakukan pada :
a. Kawasan Pertanian;
b. Kawasan Hutan Pruduksi;
c. Kawasan Lindung.
Informasi ketersediaan tanah nasional
BAKU MUTU ??
- baku mutu pengolahan lahan terkontaminasi adalah KepMen LH No 128
Tahun 2003 tentang tata cara dan persyaratan teknis pengolahan limbah
minyak bumi
- Penggantinya adalah kriteria tanah yang mengacu pada pengambilan
titik Reference/Background dan Study Risk Base Screening Level (RBSL).
- Baku mutu total kadar maximum limbah B3 dan Toxicity Charateristic
Leaching Procedure (TCLP) yang ada di Kepdal No. 04/09/1995 tentang
tatacara persyaratan penimbunan hasil pegolahan, persyaratan lokasi
bekas pengolahan dan lokasi bekas penimbunan limbah bahan
berbahaya dan beracun
Titik Reference
Metoda pengambilan titik reference ini membandingkan tanah sekitar yang
belum tercemar untuk dijadikan acuan akhir (reference) penanganan lahan
terkontaminasi. Kriteria unsur yang perlu dianalisa dari titik reference ini
disesuaikan dengan kemungkinan jenis unsur atau senyawa kontaminan
utamanya.
TCLP Tanah Reference di unit pengolahan
minyak di Balikpapan
Kedalaman Tanah 0 cm 40 cm 80 cm
Analisis Data
Parameter- parameter yang digunakan :
kadar pirit,kadar besi (Fe), tingkat kematangan tanah, kadar bahan
organik, electrical conductivity., dan Parameter lainnya
PENYEBAB PERUBAHAN KUALITAS TANAH
1. Masuknya materi; masukan materi polutan ke dalam tanah selalu menyebabkan
perubahan kualitas tanah.
3. Perubahan pola tanah misalnya akibat pembuatan bendungan, penambahan alat dan
kendaraan produksi, dan sebagainya.
Erosi menyebabkan:
- Merosotnya produktivitas tanah
- Merosotnya daua dukung tanah
- Menurunnya produksi pertanian
- Membawa lumpur
- Bila lumpur mengandung lumpur organik terjadi
nitrifikasi
Erosi tanah dipengaruhi oleh: iklim (hujan, temperatur),
karakteristik tanah (teksture, komposisi), vegetasi, topografi, dan
aktivitas manusia.
A = R K (LS) CP
A : besarnya erosi tanah (ton/ha/tahun)
R : nilai indeks erosivitas hujan
K : faktor erodibilitas
L : panjang lereng (m)
S : kemiringan lereng (%)
C : faktor tanaman
P : faktor tindakan manusia dalam pengawetan tanah
Laju erosi
Memprakirakan
Dampak Lingkungan
Biologi
Prakiraan dan Analisis Dampak
Lingkungan Biologi
• Biota Darat
• Biota Perairan
Parameter biologi
Siput air dan Planaria merupakan contoh hewan
yang peka pencemaran. Sungai yang mengandung
siput air dan planaria menunjukkan sungai
tersebut belum mengalami pencemaran.
Sebaliknya, cacing Tubifex (cacing merah)
merupakan cacing yang tahan hidup dan bahkan
berkembang baik di lingkungan yang kaya bahan
Organik
Organisme yang dapat dijadikan petunjuk
pencemaran dikenal sebagai indikator biologis.
Kerusakan ekosistem hutan akibat
pembuangan tailing. (Sumber PT
Freeport Indonesia, 1998)
plankton
Plankton adalah organisme mikro yang hidup
melayang-layang
dalam kolom air dan pergerakannya dipengaruhi
oleh gerakan air.
Struktur komunitas plankton dapat dijadikan
indikator atau petunjuk perubahan kualitas
perairan, melalui pengkajian stabilitas dan
kualitas lingkungan perairan dengan melihat
komposisi dan kelimpahan jenis plankton.
benthos
• Benthos merupakan sebuah organisme yang
tinggal di dalam, atau di dasar laut, dikenal
sebagai zona bentik. Mereka tinggal di dekat
laut atau endapan lingkungan, dari pasang
surut di sepanjang tepi kolam, dan kemudian ke
bawah abisal pada kedalaman.
a. Aves
• Analisis Kelimpahan Relatif
b. Mamalia dan Reptilia
• Analisis Kelimpahan Relatif dengan Metode
Jalur Transek
• Analisis Keanekaragaman Jenis
Keterkaitan antara komponen-
komponen
• Perubahan komponen fisik-kimia ini akan
mempengaruhi salah satu biota, dan
selanjutnya biota lainnya akan terpengaruhi
sesuai dengan pola rantai makanan (food
chain) atau jejaring makanan (food web) yang
ada dalam ekosistem termaksud.
Dampak pencemaran lingkungan
Dampak Pencemaran Lingkungan
1. Punahnya Spesies
2. Peledakan Hama
3. Gangguan Keseimbangan Lingkungan
4. Kesuburan Tanah Berkurang
5. Keracunan dan Penyakit
6. Pemekatan Hayati
7. Terbentuknya Lubang Ozon dan Efek Rumah Kaca
Usaha-usaha mencegah pencemaran
lingkungan
1. Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah
perumahan atau pemukiman penduduk.
2. Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak
mencemari lingkungan atau ekosistem.
3. Pengawasan terhadap penggunaan jenis-jenis pestisida dan
zat kimia lain yang dapat menimbulkan pencemaran
lingkungan.
4. Memperluas gerakan penghijauan.
5. Tindakan tegas terhadap pelaku pencemaran lingkungan.
6. Memberikan kesadaran terhadap masyarakat tentang arti
lingkungan hidup sehingga manusia lebih mencintai
lingkungan hidupnya