Anda di halaman 1dari 88

KELOMPOK 6

Rima Yulianti N. (0807634)


Pingky Chandra P. (0807636)
Aprilia Fitri Yastuti (0800564)
Sefti Virgian (0802814)
Francisca Dewi O. (0807635)
PENGANTAR
• Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
(AMDAL) merupakan bagian dari proses perencanaan
suatu kegiatan.
• Salah satu fungsinya adalah untuk memprakirakan jenis
dan besarnya dampak lingkungan penting yang dapat
terjadi akibat dilaksanakannya suatu rencana kegiatan.
• Prakiraan dampak dilakukan pada salah satu tahapan
studi AMDAL yang disebut ANDAL (Analisis
Dampak Lingkungan Hidup).
PRAKIRAAN DAMPAK
PRAKIRAAN DAMPAK
• Hasil prakiraan dampak digunakan sebagai
salah satu bahan pertimbangan untuk
memutuskan kelanjutan dari suatu rencana
kegiatan.
• Hasil prakiraan dampak juga dipakai untuk
dasar perencanaan dari langkah-langkah yang
perlu diambil untuk mencegah atau
mengendalikan potensi dampak tersebut.
Prakiraan dan Analisis Dampak
Lingkungan Fisik dan Kimia
• Dampak Kebisingan
• Dampak Lingkungan Kualitas Udara
• Dampak pada Kualitas Air
• Dampak pada Tanah (Geografi dan Topologi)
Prakiraan dan Analisis Dampak
Lingkungan Biologi
• Biota Darat (vegetasi alami, tanaman
budidaya, ternak/hewan peliharaan,
satwa liar)

• Biota Perairan (plankton, benthos,


nekton, tumbuhan air)
Memprakirakan
Dampak Kebisingan
Kebisingan ?????
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.
Kep 48/MENLH/11/1996 tentang baku tingkat
kebisingan menyebutkan bahwa kebisingan
adalah bunyi yang tidak diinginkan dari suatu
usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu
tertentu yang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan.
Metode Pengukuran
• Cara Sederhana :Pengukurannya
menggunakan alat yang bernama Sound Level
Meter
Jenis Kebisingan
Jenis-jenis kebisingan ada empat macam, yaitu:
• Kebisingan yang terus-menerus dengan jangkauan
frekuensi yang sempit,
misalnya, mesin gergaji;
• Kebisingan yang terputus-putus,
misalnya, suara arus lalu lintas atau pesawat
terbang;
• Kebisingan impulsif
misalnya, tembakan, bom, atau suara ledakan;
• Kebisingan impulsif berulang
misalnya, suara mesin tempa
Sumber Kebisingan di Darat

• Tipe pembangunan pemukiman

• Tipe pembangunan gedung bukan untuk

tempat tinggal tetap.

• Tipe pembangunan industri

• Tipe pekerjaan umum.


Sumber Kebisingan di Laut
• Sumber Alami misalnya aktivitas tektonik,

gunung api dan gempa bumi, angin,

gelombang

• Lalu Lintas Kapal

• Eksplorasi dan Ekspoitasi Gas dan Minyak


Dampak Kebisingan
Efek samping negatif dari pencemaran suara :
a. stres
b. gila
c. perubahan denyut nadi
d. tekanan darah berubah
e. gangguan fungsi jantung
Beberapa Cara Pengendalian
Kebisingan
• Mengurangi vibrasi sumber kebisingan,
berarti mengurangi tingkat kebisingan yang
dikeluarkan sumber
• Menutupi sumber suara
• Melemahkan kebisingan dengan bahan
penyerap suara atau peredam suara
Beberapa Cara Pengendalian
Kebisingan
• Menghalangi merambatnya suara
(penghalang)

• Melindungi ruang tempat manusia atau


makhluk lain berada dalam suara

• Melindungi telinga dari suara


Memprakirakan
Dampak Lingkungan
Kualitas Udara
Pencemaran Udara
• pencemaran udara baru terjadi jika masukan
polutan menyebabkan mutu udara turun sampai
ke tingkatan yang menyebabkan fungsinya
terhambat
• Untuk mempermudah penilaian atas tercemar-
tidaknya udara, kita dapat membandingkan
kualitas udara dengan BMUA
• Jika konsentrasi suatu polutan dalam udara
ambien sudah melampaui nilai BMUA, kita dapat
menyatakan bahwa udara sudah tercemar
Baku Mutu
Udara Ambien
• Pemerintah Republik Indonesia telah
mengeluarkan Baku Mutu Udara Ambien
(BMUA) di dalam Peraturan Pemerintah tentang
Pengendalian Pencemaran Udara (PP Nomor 41
tahun 1999).
• Baku mutu udara ambien adalah ukuran batas
atau kadar zat, energi, dan/atau komponen yang
ada atau yang seharusnya ada dan/atau unsur
pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam
udara ambien
Dampak Perubahan Kualitas Udara
Berubahnya kualitas udara akan menyebabkan
timbulnya beberapa dampak lanjutan,
misalnya :
• Dampak terhadap kesehatan manusia
• Dampak Terhadap Tumbuhan dan Hewan
• Dampak Terhadap Bangunan
• Dampak Terhadap Aspek Estetika
• Dampak Terhadap Kondisi Iklim
Tahapan prakiraan dampak kualitas
udara
1. MEMPELAJARI KARAKTERISTIK
EMISI

Identifikasi Emisi

Karakteristik Emisi

Menyeleksi Polutan Penting


A. IDENTIFIKASI SUMBER EMISI
• Identifikasi sumber emisi dapat dilakukan
dengan mempelajari dokumen rancangan
teknis dan jadwal pelaksanaannya.
• Informasi dari suatu sumber emisi perlu juga
dilengkapi dengan keterangan mengenai
lokasi, dimensi, dan waktu keberadaan dari
sumber emisi tersebut.
B. Karakteristik Emisi
• Karakteristik emisi ditunjukkan oleh jenis dan jumlah polutan
yang dikandungnya, selain juga pola pemunculan emisinya.
C. Menseleksi polutan penting
• Dasar-dasar pertimbangan dalam penyeleksian
polutan penting perlu disampaikan kepada Komisi
Penilai AMDAL untuk disepakati.
2. MELENGKAPI LINGKUP PRAKIRAAN
DAMPAK

Membatasi wilayah studi

Identifikasi objek penerima


dampak

Mengarahkan prakiraan
dampak
A. Membatasi Wilayah Studi
• Batas wilayah studi prakiraan
dampak kualitas udara dapat
ditentukan dengan beberapa
cara. Dua di antaranya adalah
dengan :
– meninjau kondisi geografis
dari wilayah di sekitar
sumber emisi ,
– menggunakan acuan nilai
Tambahan Polutan
Maksimal (TPM).
B. Identifikasi objek penerima dampak
C. Mengarahkan Prakiraan Dampak
• Proses prakiraan dampak belum dapat dilakukan
sebelumwaktu kajian, skenario prakiraan, dan
kriteria penilaian sifat penting ditentukan
• Waktu kajian merupakan waktu yang dampak dan
kondisi lingkungannya ingin diprakirakan
• Skenario prakiraan dampak antara lain terdiri dari
2 (dua) jenis, yaitu:
– Skenario kondisi terburuk (worst-case scenario);
– Skenario kondisi rata-rata;
3. Mencermati Wilayah Studi

Mengukur kualitas udara


ambien

Mengenali karakter fisik


wilayah studi

Mempelajari
kondisimeteorologis
A. Mengukur kualitas ambien udara

• Pengukuran kualitas udara hanya perlu


dilakukan untuk jenis-jenis polutan penting
saja.
• Tiap jenis polutan membutuhkan metode
analisis yang berbeda. Metode yang layak
digunakan sudah tercantum di BMUA
B. Mengenali Karakteristik Wilayah Studi
• Beberapa karakteristik fisik wilayah studi yang
perlu dikenali antara lain :
• kondisi geografis,
• kontur lahan,
• tataguna lahan,dan
• keberadaan bangunan tinggi.
Kondisi geografis
Tataguna lahan
Mempelajari kondisi meteorologis
• Mengukur arah kecepatan angin
• Suhu dan tekanan Udara
• Stabilitas Atmosfer
4. Mensimulasi Penyebaran Polutan

Memilih teknik simulasi

Menghitung konsentrasi sebaran


polutan

Membuat peta isopleth

Menghitung konsentrasi ambien


polutan
A. Memilih teknik simulasi
• Ada beberapa teknik yang dapat dipakai untuk mensimulasi
sebaran polutan
– Manual
– Menggunakan software
OUTPUT PRAKIRAAN DAMPAK
Ditampilkan sebagai :
• Tabel Output Prakiraan Dampak Kualitas
Udara;
• Peta Isopleth Wilayah Sebaran dan
Semburan;
Peta isopleth semburan

Peta isopleth wilayah sebaran


5. MENILAI HASIL PRAKIRAAN DAMPAK
• output prakiraan dampak perlu dipelajari untuk dinilai
penting atau tidaknya dampak tersebut.
• Penilaian sifat penting dampak dilakukan terhadap kriteria
penilaian yang disepakati sebelumnya.
• Beberapa kriteria penilaian yang dapat digunakan antara lain
adalah :
– BMUA,
– nilai Tambahan Polutan Maksimal
– nilai Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU),
– luas wilayah yang kualitas udaranya akan berubah secara
signifikan
– jumlah manusia terkena dampak, dan sebagainya.
Memprakirakan
Dampak Kualitas Air
Pencemaran Air
Dalam PP No. 20/1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air,
“Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup,
zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia
sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya” (Pasal 1, angka
2).
Penyebab Pencemaran Air
1. Masuknya materi
2. Asupan panas;
3. Pengambilan air
4. Perubahan pola aliran
5. Perubahan morfologi badan air
6. Interaksi kehidupan flora‐fauna

Dampak Pencemaran Air


• Dampak Terhadap Kesehatan Manusia
• Dampak Terhadap Tumbuhan dan Hewan
• Dampak Terhadap Aspek Estetika
• Dampak Terhadap Keutuhan Bangunan
• Dampak Terhadap Kondisi Iklim
Jenis Pencemar Air
1. Mikroba patogen (patogens); Contoh: bakteri, virus, dan protozoa.
2. Senyawa organik terurai (biodegradable organics); Contoh:
karbohidrat, protein, glukosa, dan lemak..
3. Senyawa organik sulit terurai (refractory organics); Contoh: pestisida,,
deterjen, minyak, dan oli.
4. Senyawa nutrien (nutrients); Contoh: pupuk, senyawa pospat, dan
senyawa nitrogen.
5. Padatan tersuspensi sedimen (settleable suspended solids); Contoh:
pasir, tanah, dan lumpur.
6. Padatan tersuspensi koloid (coloidal suspended solids);
7. Senyawa terapung (floatable materials);
8. Senyawa logam berat (heavy metals);
9. Senyawa anorganik terlarut (dissolved anorganics);
10. Senyawa asam/basa (acid/alkali); Contoh: asam sulfat (H2SO4), kapur
(CaO), dan NaOH.
Parameter Pencemaran Air
Parameter kualitas air minum/air
bersih yang terdiri dari
parameter kimiawi, fisik,
radioaktif dan mikrobiologi,
ditetapkan dalam PERMENKES
416/1990. Kriteria air yang dapat
diminum secara langsung (air
kualitas A), air yang dapat
digunakan untuk air baku air
minum (kualitas B) atau air
kualitas C untuk keperluan
perikanan dan peternakan dan
air kualitas D untuk keperluan
pertanian serta usaha perkotaan,
industri dan pembangkit tenaga
air.
Baku mutu air limbah
Pemerintah menetapkan baku mutu air
ambien melalui Peraturan Pemerintah (PP) RI
No. 82 Tahun 2001
Indikator Pencemaran Air
Indikator atau tanda bahwa air lingkungan telah tercemar adalah
adanya perubahan atau tanda yang dapat diamati yang dapat
digolongkan menjadi :
- Pengamatan secara fisis, yaitu pengamatan pencemaran air
berdasarkan tingkat kejernihan air (kekeruhan), perubahan suhu,
warna dan adanya perubahan warna, bau dan rasa
- Pengamatan secara kimiawi, yaitu pengamatan pencemaran air
berdasarkan zat kimia yang terlarut, perubahan pH
- Pengamatan secara biologis, yaitu pengamatan pencemaran air
berdasarkan mikroorganisme yang ada dalam air, terutama ada
tidaknya bakteri pathogen.

Indikator yang umum diketahui pada pemeriksaan pencemaran air


adalah pH atau konsentrasi ion hydrogen, oksigen terlarut
(Dissolved Oxygen, DO), kebutuhan oksigen biokimia (Biochemiycal
Oxygen Demand, BOD) serta kebutuhan oksigen kimiawi (Chemical
Oxygen Demand, COD).
pH atau Konsentrasi Ion Hidrogen
Air normal yang memenuhi syarat untuk suatu kehidupan
mempunyai pH sekitar 6,5 – 7,5. Air limbah dan bahan
buangan industri akan mengubah pH air yang akhirnya akan
mengganggu kehidupan biota akuatik. Sebagian besar biota
akuatik sensitif terhadap perubahan pH dan menyukai pH
antara 7 – 8,5.

BOD, dan COD


BOD adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh
mikroorganisme dalam lingkungan air untuk memecah
(mendegradasi) bahan buangan organic yang ada
dalam air menjadi karbondioksida dan air. Semakin
besar kadar BOD nya, merupakan indikasi bahwa
perairan tersebut telah tercemar,
COD adalah jumlah oksigen yang diperlukan agar
bahan buangan yang ada dalam air dapat teroksidasi
melalui reaksi kimia baik yang dapat didegradasi
secara biologis maupun yang sukar didegradasi.
TAHAPAN PRAKIRAAN DAMPAK KUALITAS AIR
MEMPELAJARI • Identifikasi Sumber Dampak
KARAKTERISTIK SUMBER • Karakterisasi Sumber Dampak
DAMPAK • Menseleksi Polutan Penting

• Membatasi Wilayah Studi


MELENGKAPI LINGKUP
• Identifikasi Obyek Penerima Dampak
PRAKIRAAN DAMPAK • Mengarahkan Prakiraan Dampak

• Men Rona Awal


MENCERMATI WILAYAH
• Mengenali Karakteristik Fisik Wilayah Studi
STUDI • Mempelajari Kondisi Pengaliran

• Memilih Teknik Simulasi


MENSIMULASI • Menghitung Konsentrasi Sebaran Polutan
PENYEBARAN POLUTAN • Membuat Peta Isokonsentrasi

• Menghitung Besaran Dampak


MENILAI HASIL • Mengevaluasi Sifat Dampak
PRAKIRAAN DAMPAK • Mengidentifikasi Dampak Lanjutan
• Menentukan arah rencana pengendalian dampak
IDENTIFIKASI SUMBER DAMPAK
• IDENTIFIKASI JENIS SUMBER DAMPAK
• IDENTIFIKASI LOKASI SUMBER DAMPAK
• IDENTIFIKASI WAKTU KEBERADAAN SUMBER DAMPAK

KARAKTERISASI POLUTAN
1. JENIS DAN JUMLAH POLUTAN
2. POLA PEMUNCULAN SUMBER DAMPAK

MENGUKUR KUALITAS AIR PERMUKAAN


1. RONA AWAL
2. POLUTAN SASARAN
3. PENGAMBILAN SAMPEL
Memprakirakan
Dampak Lingkungan
Kualitas tanah
Tabel. Contoh metode pengumpulan dan analisis
data aspek fisik kimia
Contoh MATRIK IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL
Keputusan Presiden No. 33 Tahun 1990 Tentang : Penggunaan
Tanah Bagi Pembangunan Kawasan Industri

Pasal 1
Pencadangan tanah dan/atau pemberian ijin lokasi dan ijin pembebasan tanah
bagi setiap perusahaan kawasan industri, dilakukan dengan ketentuan:
1. Tidak mengurangi areal tanah pertanian;
2. Tidak dilakukan diatas tanah yang mempunyai fungsi utama untuk
melindungi sumber alam dan warisan budaya; dan
3. Sesuai dengan sarana tata ruang wilayah yang ditetapkan oleh pemerintah
Daerah Setempat.
Pasal 2
Selain ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, pelaksanaan kegiatan
pembangunan kawasan industri juga tidak dapat dilakukan pada :
a. Kawasan Pertanian;
b. Kawasan Hutan Pruduksi;
c. Kawasan Lindung.
Informasi ketersediaan tanah nasional
BAKU MUTU ??
- baku mutu pengolahan lahan terkontaminasi adalah KepMen LH No 128
Tahun 2003 tentang tata cara dan persyaratan teknis pengolahan limbah
minyak bumi
- Penggantinya adalah kriteria tanah yang mengacu pada pengambilan
titik Reference/Background dan Study Risk Base Screening Level (RBSL).
- Baku mutu total kadar maximum limbah B3 dan Toxicity Charateristic
Leaching Procedure (TCLP) yang ada di Kepdal No. 04/09/1995 tentang
tatacara persyaratan penimbunan hasil pegolahan, persyaratan lokasi
bekas pengolahan dan lokasi bekas penimbunan limbah bahan
berbahaya dan beracun
Titik Reference
Metoda pengambilan titik reference ini membandingkan tanah sekitar yang
belum tercemar untuk dijadikan acuan akhir (reference) penanganan lahan
terkontaminasi. Kriteria unsur yang perlu dianalisa dari titik reference ini
disesuaikan dengan kemungkinan jenis unsur atau senyawa kontaminan
utamanya.
TCLP Tanah Reference di unit pengolahan
minyak di Balikpapan
Kedalaman Tanah 0 cm 40 cm 80 cm

(mg/L) (mg/L) (mg/L)


As 0.005 0.005 0.005

Ba 0.010 0.010 0.010

B 0.706 0.577 0.577

Cd 0.005 0.005 0.005

Cr 0.030 0.030 0.030

Cu 0.005 0.009 0.013

Pb 0.166 0.174 0.003

Hg 0.001 0.001 0.001

Ag 0.030 0.030 0.030

Zn 1.808 1.696 1.879


Sifat fisik tanah : Sifat kimia tanah :
- solum, - kadar unsur hara tanah,
- tekstur, - reaksi tanah (pH),
- struktur, - kapasitas tukar kation
- kadar air tanah, tanah (KTK),
- drainase dan - kejenuhan basa (KB),
- porisitas tanah, dll. - kemasaman dapat
dipertukarkan (Al dan H),
dan lain-lain.
sifat biologi tanah :
- bahan organik tanah,
- flora dan fauna tanah (khususnya mikroorganisme
penting : bakteri, fungi dan Algae)
- interaksi mikroorganisme tanah dengan tanaman
(simbiosa) dan polusi tanah.
Pengumpulan Data
Pengambilan titik contoh untuk kualitas tanah merupakan faktor yang penting
dalam studi AMDAL.

(1) Lokasi Pengambilan Contoh


Lokasi pengambilan contoh untuk kualitas tanah ditentukan berdasarkan
karakteristik wilayah studi. Sebaiknya lokasi pengambilan contoh minimal
dilakukan di dua tempat, yaitu menjauh dari arah pantai dan menjauh dari arah
sungai.

(2). Jumlah Titik Contoh


Pada dasarnya jumlah titik contoh ditentukan berdasarkan karakteristik wilayah
studi. Semakin kompleks karakteristik wilayah studi, maka semakin banyak titik
contoh yang harus diambil.
(3). Parameter yang harus diukur
Selain mengambil contoh tanah untuk kemudian dianalisis di laboratorium,
parameter lain yang hendaknya diukur adalah :
(a) Ketebalan gambut;
(b) ketinggian air genangan/air tanah dan
(c) kedalaman lapisan Potential Acid Sulfit (PAS).

Analisis Data
Parameter- parameter yang digunakan :
kadar pirit,kadar besi (Fe), tingkat kematangan tanah, kadar bahan
organik, electrical conductivity., dan Parameter lainnya
PENYEBAB PERUBAHAN KUALITAS TANAH
1. Masuknya materi; masukan materi polutan ke dalam tanah selalu menyebabkan
perubahan kualitas tanah.

2. Pengambilan tanah ; biasanya untuk kepentingan umum maupun untuk


kepentingan aktivitas

3. Perubahan pola tanah misalnya akibat pembuatan bendungan, penambahan alat dan
kendaraan produksi, dan sebagainya.

4. Perubahan morfologi badan tanah; misalnya akibat pengerukan dasar tanah,


pengerasan dasar sungai, dan sebagainya
Limbah industri

• Limbah industri yang padat atau limbah padat berupa


padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses
pengolahan. Misalnya sisa pengolahan pabrik gula, pulp,
kertas, rayon, plywood, dll
• Limbah cair misalnya sisa-sisa pengolahan industri
pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga,
timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah zat hasil dari
proses industri pelapisan logam

Dampak Kerusakan Tanah terhadap Kehidupan

Salah satunya EROSI


Erosi ????
Kerusakan tanah pertanian di daerah tropis sebagian besar disebabkan oleh
pemilihan dan penerapan teknologi yang salah tanpa memperhatikan nilai-nilai
ekologi. Salah satu dampak pemilihan dan penerapan teknologi yang tidak benar
adalah erosi.

Erosi menyebabkan:
- Merosotnya produktivitas tanah
- Merosotnya daua dukung tanah
- Menurunnya produksi pertanian
- Membawa lumpur
- Bila lumpur mengandung lumpur organik terjadi
nitrifikasi
Erosi tanah dipengaruhi oleh: iklim (hujan, temperatur),
karakteristik tanah (teksture, komposisi), vegetasi, topografi, dan
aktivitas manusia.

Menghitung erosi tanah menggunakan rumus USLE (Universal


Soil Loss Equation), yang dikembangkan oleh Wischemeier dan
Smith.

A = R K (LS) CP
A : besarnya erosi tanah (ton/ha/tahun)
R : nilai indeks erosivitas hujan
K : faktor erodibilitas
L : panjang lereng (m)
S : kemiringan lereng (%)
C : faktor tanaman
P : faktor tindakan manusia dalam pengawetan tanah
Laju erosi
Memprakirakan
Dampak Lingkungan
Biologi
Prakiraan dan Analisis Dampak
Lingkungan Biologi

• Biota Darat

• Biota Perairan
Parameter biologi
Siput air dan Planaria merupakan contoh hewan
yang peka pencemaran. Sungai yang mengandung
siput air dan planaria menunjukkan sungai
tersebut belum mengalami pencemaran.
Sebaliknya, cacing Tubifex (cacing merah)
merupakan cacing yang tahan hidup dan bahkan
berkembang baik di lingkungan yang kaya bahan
Organik
Organisme yang dapat dijadikan petunjuk
pencemaran dikenal sebagai indikator biologis.
Kerusakan ekosistem hutan akibat
pembuangan tailing. (Sumber PT
Freeport Indonesia, 1998)
plankton
Plankton adalah organisme mikro yang hidup
melayang-layang
dalam kolom air dan pergerakannya dipengaruhi
oleh gerakan air.
Struktur komunitas plankton dapat dijadikan
indikator atau petunjuk perubahan kualitas
perairan, melalui pengkajian stabilitas dan
kualitas lingkungan perairan dengan melihat
komposisi dan kelimpahan jenis plankton.
benthos
• Benthos merupakan sebuah organisme yang
tinggal di dalam, atau di dasar laut, dikenal
sebagai zona bentik. Mereka tinggal di dekat
laut atau endapan lingkungan, dari pasang
surut di sepanjang tepi kolam, dan kemudian ke
bawah abisal pada kedalaman.

struktur komunitas makrozoobenthos merupakan


indikator yang baik bagi dampak lingkungan
perairan.
nekton
• Nekton terdiri dan organisme-organisme hewani
dari kelas pisces (ikan), crustacea (udang-
udangan) dan insecta dewasa yang hidup di
perairan. Nekton dapat bergerak bebas dan
umumnya mempunyai kemampuan bermigrasi ke
perairan atau bagian perairan yang
dikehendakinya.
• nektondapat dijadikan indikator dampak
lingkungan terutama perluasannya melalui
pengkajian struktur komunitasnya.
Rumput laut
• Peranan ekosistem rumput laut : Tingginya
kemampuan ekosistem rumput laut untuk
menyuplai nutrien dan oksigen,
memungkinkan ekosistem ini memiliki
produktifitas yang tinggi.
• Kondisi demikian menjadikan ekosistem
rumput laut dan padang lamunberperan pula
sebagai habitat bagi jenis-jenis biota tertentu
(terutama ikan dan udang).
Terumbu karang
• Ekosistem terumbu karang merupakan
ekosistem yang produktif, memiliki
keanekaragaman biota yang tinggi, dan
sensitif terhadap perubahan lingkungan.
Terumbu karang memberikan andil yang
besar bagi keanekaragaman biota.
Metode Analisis Data

a. Aves
• Analisis Kelimpahan Relatif
b. Mamalia dan Reptilia
• Analisis Kelimpahan Relatif dengan Metode
Jalur Transek
• Analisis Keanekaragaman Jenis
Keterkaitan antara komponen-
komponen
• Perubahan komponen fisik-kimia ini akan
mempengaruhi salah satu biota, dan
selanjutnya biota lainnya akan terpengaruhi
sesuai dengan pola rantai makanan (food
chain) atau jejaring makanan (food web) yang
ada dalam ekosistem termaksud.
Dampak pencemaran lingkungan
Dampak Pencemaran Lingkungan
1. Punahnya Spesies
2. Peledakan Hama
3. Gangguan Keseimbangan Lingkungan
4. Kesuburan Tanah Berkurang
5. Keracunan dan Penyakit
6. Pemekatan Hayati
7. Terbentuknya Lubang Ozon dan Efek Rumah Kaca
Usaha-usaha mencegah pencemaran
lingkungan
1. Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah
perumahan atau pemukiman penduduk.
2. Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak
mencemari lingkungan atau ekosistem.
3. Pengawasan terhadap penggunaan jenis-jenis pestisida dan
zat kimia lain yang dapat menimbulkan pencemaran
lingkungan.
4. Memperluas gerakan penghijauan.
5. Tindakan tegas terhadap pelaku pencemaran lingkungan.
6. Memberikan kesadaran terhadap masyarakat tentang arti
lingkungan hidup sehingga manusia lebih mencintai
lingkungan hidupnya

Anda mungkin juga menyukai