Anda di halaman 1dari 25

Business environment

1.Pengertian Lingkungan Bisnis

Business environment atau lingkungan bisnis adalah kondisi yang terjadi di sekitar bisnis atau
perusahaan yang dapat memengaruhi laju usaha tersebut. hal ini penting untuk menjadi perhatian
perusahaan karena akan memengaruhi performa perusahaan.

Sumber : https://www.linovhr.com/lingkungan-bisnis/

Lingkungan Bisnis menurut para ahli

Menurut Herry Achmad Buchory dan Djaslim Saladin (2010) mengemukakan bahwa Lingkungan
(environment) merupakan salah satu faktor yang sangat diperhitungkan dalam pengelolaan kegiatan
bisnis. Lingkungan sangat berpengaruh dalam perencanaan strategi bisnis.

Menurut Glueck and Jauch dalam penelitian Wispandono (2010) bahwa: Lingkungan bisnis meliputi
faktor-faktor di luar perusahaan yang dapat menimbulkan peluang atau ancaman bagi perusahaan.
Analisis diartikan sebagai penelusuran peluang atau ancaman sampai ke pangkalnya. Analisis lingkungan
diartikan sebagai proses yang digunakan perencana strategi untuk memantau sektor lingkungan dalam
menentukan peluang atau ancaman terhadap perusahaan.

Menurut Suryana (2006) mengemukakan bahwa lingkungan usaha dapat menjadi pendorong maupun
penghambat jalannnya perusahaan. Lingkungan yang dapat mempengaruhi jalannya usaha/ perusahaan
adalah lingkungan internal dan eksternal.

Sumber : https://www.kumpulanpengertian.com/2020/12/pengertian-lingkungan-bisnis-menurut.html?
m=1

2.linkungan bisnis secara mezo dan makro

Lingkungan Mezo

Lingkungan Meso berkaitan dengan faktor-faktor di mana bisnis tidak dapat menanggapi lingkungan baik
secara langsung maupun tidak langsung. Ini adalah industri di mana ia aktif. Bisnis tidak dapat secara
langsung memengaruhi apakah pasar mudah atau sulit ditembus bagi pendatang baru (Analisis Eksternal
- Analisis ABCD - Analisis Industri - Model Five Forces Five Porter). Perusahaan dapat berusaha
semaksimal mungkin untuk menyulitkan tetapi kasusnya pada akhirnya sama. Dari lingkungan meso,
datang peluang dan ancaman.

Lingkungan Meso terdiri dari faktor-faktor pasar di mana bisnis aktif di antaranya:

Distribusi

Kompetisi
Pesaing

Faktor Industri Umum

Sumber : https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-tingkat-meso-atau-meso-level/120994/2

Lingkungan Pemasaran Makro

Lingkungan makro adalah kekuatan masyarakat yang lebih luas dan mampu mempengaruhi lingkungan
mikro pemasaran atas suatu perusahaan yang memiliki pengaruh terhadap pemasar secara tidak
langsung. Terdapat 5 macam lingkungan makro, yaitu:

Lingkungan Demografi

Demografi pada dasarnya adalah kajian tentang populasi manusia yang dinilai berdasarkan lokasi, umur,
pekerjaan, kepadatan, jenis kelamin, dan berbagai statistik lainnya.

Demografi adalah salah satu faktor yang berpengaruh besar atas kegiatan pemasaran, karena kegiatan
pemasaran selalu melibatkan masyarakat, dan dari sanalah akan membentuk pasar dengan syarat
memiliki uang dan keinginan untuk membelanjakan uang tersebut.

Untuk itu, seorang pemasar harus aktif dalam memonitor perkembangan demografi.

Lingkungan Ekonomi

Lingkungan ekonomi akan mempengaruhi faktor daya beli dan pola pembelanjaan dari konsumen. Daya
beli konsumen berpatokan pada pendapatan, harga, tabungan, dan kredit pada waktu yang saat itu
sedang terjadi. Pihak pemasar harus memahami kecenderungan utama dalam hal pendapatan
masyarakat, dan harus sadar adanya pola pembelanjaan yang berubah-ubah tersebut.

Lingkungan Sosial Budaya

Lingkungan budaya terdiri dari lembaga dan kekuatan lain yang mampu mempengaruhi nilai dasar,
persepsi, preferensi, dan perilaku masyarakat setempat. Perkembangan masyarakat sudah pasti akan
diikuti oleh adanya perkembangan nilai dasar dari masyarakat tersebut, dan biasanya nilai sosial dalam
sebuah budaya akan sulit untuk diubah.
Meskipun begitu, bukan berarti tidak bisa sama sekali untuk diubah, pihak pemasar hanya perlu
mengukur perubahan yang ada hingga mampu membuat dan menyediakan produk yang sesuai dan
sedang populer dalam masyarakat tersebut.

Lingkungan Teknologi

Lingkungan teknologi terdiri dari berbagai kekuatan yang mempengaruhi teknologi terkini dan
menciptakan produk dan berbagai peluang pasar baru.

Dalam hal ini, pihak pemasar harus memperhatikan berbagai kecenderungan teknologi, yaitu
perkembangan teknologi, berbagai peluang yang tidak terbatas, tingginya anggaran litbang,
meningkatnya peraturan, dll.

Lingkungan Politik

Lingkungan politik ini terdiri atas Undang-Undang, instansi pemerintah, kelompok penekan yang
berpengaruh, dan batasan pribadi atau organisasi dalam suatu masyarakat. Beberapa kecenderungan
utama politik yang mampu mempengaruhi manajemen pemasaran adalah undang-undang yang
mengatur pemerintah, adanya perubahan dalam pelaksanaan undang-undang, serta perkembangan
kelompok pembela publik.

Sumber : https://accurate.id/marketing-manajemen/lingkungan-pemasaran/

3. Penguasaan materi oleh mahasiswa tentang lingkungan bisnis

Kemauan mahasiswa untuk berwirausaha seperti Jaeysen memang patut didorong, sebab angka
wirausahawan di Indonesia sendiri masih minim.

Berdasarkan data sensus ekonomi BPS pada 2016, saat ini jumlah wirausaha sebanyak 7,8 juta jiwa atau
sebesar 3,1 persen dari jumlah penduduk.

Rasio tersebut masih lebih rendah dibandingkan negara lain seperti Malaysia 5 persen, Cina 10 persen,
Singapura 7 persen, Jepang 11 persen dan Amerika Serikat 12 persen.
Menurut Kamrussamad, ketua BPP Himpunan Pengusaha KAHMI (Hipka), Sumber Daya Manusia (SDM)
yang bermental entrepreneur bisa menciptakan SDM tangguh dan juga mampu menciptakan lapangan
pekerjaan.

"Indonesia membutuhkan banyak SDM muda berkualitas dan kuat dari sisi kewirausahaan, sebab
kekuatan itu perlu untuk mendukung kesiapan menjalankan skenario pertumbuhan ekonomi tinggi
menuju negara berpendapatan tinggi pada 2035," jelas Kamrussamad dilansir dari Kompas.com, Selasa
(7/11/2017).

Untuk itu, kemauan berwirausaha ini juga perlu didukung dari lingkungan pendidikan. Mengutip dari
Kompas.com, Kamis (28/09/2017) Sekretaris Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM)
Agus Muharram juga berharap perguruan tinggi tidak hanya menerbitkan lulusan sarjana unggul tetapi
juga melahirkan wirausaha muda yang berdaya saing.

Karenanya, Agus meminta perguruan tinggi berperan membantu pemerintah dalam memupuk jiwa
kewirausahaan, terutama di kalangan generasi muda.

Salah satu mata kuliah pada tahun pertama di kampus Jaeysen, Podomoro University, misalnya, Thinking
and Acting Like and Entrepreneurial Leader (TAEL) menjadi bagian kurikulum pendidikan yang
membangun jiwa kewirausahaan. Inilah ilmu dasar kewirausahaan yang Jaeysen dapat saat kuliah.

Tak hanya mahasiswa jurusan kewirausahaan yang mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa 9 program
studi lain seperti Hukum Bisnis, Arsitektur, Desain Produk, Akuntansi, dan Teknik Lingkungan juga
mendapatkannya.

Seluruh mahasiswa pada tahun pertama dari berbagai program studi akan digabungkan dan terbagi
dalam beberapa kelompok untuk bekerja sama menyusun sebuah proyek. Melalui proyek tersebut
mahasiswa secara langsung belajar berwirausaha baik dengan cara membuat produk atau jasa.

Selain itu, institusi pendidikan tinggi itu juga memiliki Podomoro University Center of Entreprenurial
Leader atau PUCEL sebagai tempat mahasiswa berdiskusi, mengembangkan bisnis dan mendapat
mentor. Bila setelah tahun pertama mahasiswa serius untuk meneruskan project atau wirausahanya,
akses dan kesempatan untuk melebarkan bisnis pun bisa dicapai melalui wadah ini.
Selebihnya, mahasiswa pun belajar dengan metode experiental learning yang diadaptasi dari Babson
Global. Jadi, mahasiswa ditantang lebih aktif dalam menghadapi persoalan langsung dari aneka project
yang diberikan dosen.

Pengetahuan mahasiswa harus sejalan dengan kemampuannya mengatasi masalah sehingga mental
entrepreneur bisa terbentuk.

Kepala Podomoro University Center of Entrepreneurial Leader (PUCEL) meyakini bahwa jiwa
kewirausahaan tersebut penting ditanamkan agar bisa menjadi kekuatan bagi Indonesia untuk maju.

"Kalau belajar kewirausahaan banyak kreativitas yang bisa menjadi modal, misalnya mengembangkan
kekayaan budaya lokal seperti batik dan makanan," katanya saat ditemui Kompas.com pada Jumat
(16/3/2018).

Dengan dukungan pendidikan yang tepat, kemampuan berbisnis pun bisa lebih matang. Bisnis-bisnis
buatan mahasiswa yang sudah ada pun bisa berkembang lebih maju lagi.

Sumber : https://amp.kompas.com/edukasi/read/2018/03/29/08590081/dari-lingkungan-yang-tepat-
mental-bisnis-mahasiswa-akan-mencuat

4. Pentingnya BE

Pentingnya Memahami Lingkungan Bisnis

Karena lingkungan memberikan dampak kepada kesuksesan, skala, visi hingga strategi pengembangan
bisnis, maka memahami isu ini harus menjadi prioritas para pimpinan.

Setelah mereka mengetahui tentang efek positif dan negatif lingkungan yang ada, maka mereka bisa
memproduksi strategi penting untuk mengontrol situasi yang bisa dan tidak bisa diprediksi. Di bawah ini
adalah beberapa fakta mengenai lingkungan pada bisnis.

1. Memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi peluang bisnis

Semua bentuk perubahan tidaklah bersifat negatif. Jika bisa dipahami dan dievaluasi, mereka bisa
menjadi alasan keberhasilan bisnis. Jadi, kamu sebagai pemilik bisnis harus bisa mengidentifikasi
perubahan dan menggunakannya sebagai alat untuk menyelesaikan masalah bisnis yang dihadapi.
Misalnya, dulu orang Indonesia sulit untuk mendapatkan ojek. Di mana mereka harus pergi ke depan
gang untuk mendapatkan ojek. Akhirnya ada salah satu startup yang melihat peluang ini untuk
membangun aplikasi dalam menghadapi masalah ini dan kemudian berkontribusi ikut mendirikan
aplikasi ojek online yang disebut Gojek dan Grab.

2. Memanfaatkan sumber daya dengan baik

Pemindaian yang cermat terhadap lingkungan bisnis akan membantu kamu dalam memanfaatkan
sumber daya bermanfaat yang diperlukan bisnis. Ini bisa membantu perusahaan untuk melacak ataupun
memonitor sumber daya dan kemudian mengubahnya menjadi barang dan jasa.

3. Menghadapi perubahan

Bisnis harus menyadari perubahan yang sedang berlangsung di lingkungan, apakah itu perubahan dalam
persyaratan pelanggan, tren yang ada, kebijakan pemerintah baru, hingga perubahan teknologi. Jika
bisnis menyadari perubahan ini, maka hal itu bisa menimbulkan respons untuk menangani perubahan
tersebut.

4. Bantuan dalam perencanaan

Perencanaan dengan sungguh-sungguh berarti merencanakan apa yang harus dilakukan di masa depan.
Ketika lingkungan menghadirkan masalah atau peluang, maka kamu sebagai pemilik bisnis bisa
memutuskan rencana apa yang harus dibuat untuk mengatasi masa depan dan memecahkan masalah
atau memanfaatkan peluang. Setelah menganalisis perubahan yang ada, kamu bisa menggabungkan
rencana untuk menangkal perubahan untuk masa depan.

5. Membantu bisnis untuk meningkatkan kinerja

Perusahaan yang benar-benar memperhatikan lingkungan juga bisa berkembang dengan meningkatkan
kinerja sesuai perubahan yang terjadi. Beradaptasi dengan kekuatan eksternal membantu bisnis untuk
meningkatkan kinerja dan bertahan di pasar.

Sumber : https://ajaib.co.id/apa-itu-lingkungan-bisnis-faktor-yang-ada-didalamnya/

5. Cara menerapkan BE
Konsep dasar pembangunan industri global dituangkan dalam "Sepuluh Prinsip Global PBB" mendukung
proses bisnis dari tiap perusahaan yang peduli terhadap lingkungannya. Indonesia sampai saat ini belum
mampu memenuhi prinsip bisnis global terutama prinsip lingkungan. Padahal Indonesia merupakan
sasaran investasi asing sebagai basis produksi mentah dari alam dan sebagai pasar untuk menjual hasil
produksi berupa barang jadi.

Perusahaan yang memiliki strategi yang baik merupakan perusahaan yang memiliki strategi yang baik
secara etika. Perusahaan perlu memposisikan diri secara stretegis baik market maupun non-market.
Namun mayoritas manajer dan stakeholder perusahaan dari berbagai industri lebih fokus terhadap
masalah yang berkaitan dengan finansial perusahaan dan menganggap remeh terhadap perhatian
lingkungan. Jika stakeholder dari berbagai industri sadar mengenai prinsip lingkungan yang dapat
ditunjang dengan green management system, perusahaan dapat berkontribusi dalam menyelamatkan
lingkungan alam dari kerusakan seperti global warming.

Penerapan green management system mendorong perusahaan untuk selalu melakukan diferensiasi
seperti penemuan produk baru yang ramah lingkungan dan inovasi berkelanjutan yang memberi nilai
tambah perusahaan. Perusahaan ternama meningkatkan peran stakeholder dengan memperluas
perusahaan dengan green management system untuk mencapai kelestarian perusahaan.

Kelestarian yang utuh dapat dapat dicapai degan melakukan beberapa aktivitas secara
berkesinambungan untuk meningkatkan nilai melalui penerapan proses dan praktik bisnis yang
menunjang kelestariannya. Pertama, perusahaan perlu berfikir bahwa alam memiliki nilai intrinsik dan
tidak boleh diperlakukan hanya sebagai sumber daya untuk digunakan. Oleh karena itu perusahaan
perlu memperhitungkan eksternalitas negatif dari perusahaan yang berupa polusi, limbah, dan dampak
lingkungan lainnya.

Kedua, perusahaan dapat melakukan efisiensi energi dengaan meninjau penggunaan energi dan
mengidentifikasi cara agar lebih efisien. Efisiensi energi berdampak positif karena menambah
penghematan yang signifikan. Selain itu, perlu melakukan evaluasi sumber energi. Saat ini terdapat
banyak alternatif bahan bakar fosil, perusahaan dapat beralih ke pemasok energi dari sumber
terbarukan.

Etika lingkungan menuntut pendekatan yang cenderung holistik. Tahap supply chain perlu
memperhatikan setiap langkah proses dan identifikasi dampak lingkungan dalam setiap tahap untuk
dilakukan perbaikan disetiap peluang. Perusahaan perlu memilih pemasok yang mendukung penerapan
prinsip lingkungan dari beberapa aspek seperti cara memperoleh bahan asli, proses penambangan
bahan mentah hingga menjadi barang jadi, dan bagaimana proses produksi bahan jadi. Hal ini mungkin
memakan waktu, tetapi hasilnya lebih besar.

Mayoritas plastik dunia berakhir dilautan yang membunuh biota laut. Hal ini merupakan salah satu
dampak pengemasan yang tidak menerapkan prinsip lingkungan. Perusahaan perlu memikirkan efisiensi
pengemasan produk dan mengganti pengemasan dengan bahan yang ramah lingkungan dan lebih cepat
terurai. Selain itu perlu ditambahkan kampanye merawat lingkungan.

Mempertimbangkan etika lingkungan berarti mempertimbangkan dampak praktik bisnis pada spesies
lain dan memutuskan kebijakan untuk mengurangi dan meningkatkan dampak tersebut. Perusahaan
perlu mengetahui apakah proses produksi melibatkan pembukaan lahan dan perusakan habitat hewan.
Setelah mengetahui dampaknya, perusahaan dapat memutuskan dimana harus menarik garis dan
standar kesejahteraan hewan.

Proses produksi perusahaan memungkinkan menciptakan polusi dengan berbagai cara, baik dari energi
yang digunakan atau proses manufaktur. Perusahaan perlu mengetahui cara untuk menekan polusi yang
dihasilkan, salah satunya dengan menciptakan produk dengan emisi yang lebih sedikit atau dapat
mengurangi karbon. Perusahaan dapat menggunakan offset, yaitu sumbangan yang perlu diberikan yang
bertujuan untuk berinvestasi dalam energi bersih atau menanam pohon untuk membayar kerusakan
yang telah dilakukan.

Keberhasilan penerapan prinsip lingkungan dalam bisnis global perlu melibatkan semua komponen
perusahaan. Seluruh komponen perusahaan perlu memahami pentingnya etika lingkungan dan tahu apa
yang mereka lakukan untuk mendukungnya. Pembuatan kebijakan lingkungan perlu memasukkan
semua poin dan perlu didukung dan diterapkan.

Mudah untuk mengatakan hal yang benar, tetapi melakukan hal yang benar melibatkan penanaman dan
meghargai lingkungan disemua aspek bisnis membutuhkan waktu dan manajemen yang baik. Mari kita
membangun industri yang tidak berfokus hanya dengan laba dan lebih peduli terhadap bumi yang kita
pijak

Sumber : https://www.kompasiana.com/eva59822/5fa22c8fd541df0e2046b652/penerapan-prinsip-
lingkungan-bisnis-global-dan-etika-bisnis-di-indonesia

6. Jenis BE
Jenis Lingkungan Bisnis

Secara garis besar, lingkungan di mana bisnis beroperasi terdiri dari dua kategori, yaitu:

Lingkungan internal, yang mencakup berbagai faktor di bawah kendali perusahaan.

Lingkungan eksternal, yang mewakili berbagai faktor di luar kendali perusahaan.

Lingkungan internal

Lingkungan internal terdiri dari struktur organisasi, budaya perusahaan, dan sumber daya perusahaan.
Mereka mengendalikan perusahaan. Maksud saya, perusahaan dapat mengubahnya untuk beradaptasi
dengan lingkungan eksternal dan untuk mencapai tujuan.

Lingkungan luar

Beberapa ahli menawarkan klasifikasi yang berbeda untuk lingkungan eksternal. Dan, di sini, saya akan
merujuk ke buku Thomas L. Wheelen ” Manajemen Strategis dan Kebijakan Bisnis.” Ia membagi hirarki
lingkungan eksternal menjadi tiga tingkatan, yaitu:

Lingkungan fisik alami (natural physical environment) terdiri dari sumber daya fisik, iklim, dan satwa liar.
Mereka adalah lingkungan luar dan mempengaruhi dua lingkungan lainnya (lingkungan sosial dan
lingkungan tugas).

Lingkungan sosial (societal environment) termasuk komponen analisis PESTEL tetapi tidak termasuk
faktor lingkungan. Jadi itu terdiri dari faktor politik, ekonomi, sosial budaya, dan teknologi. Mengapa
mengecualikan faktor lingkungan? Alasannya, setiap perubahan dalam lingkungan alam dapat memiliki
implikasi untuk perubahan dalam kebijakan politik dan ekonomi, sosial budaya, dan teknologi, tetapi
tidak sebaliknya.

Sumber : https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian-lingkungan-bisnis/#:~:text=meingkatkan%20kinerja
%20bisnis.-,Jenis%20Lingkungan%20Bisnis,faktor%20di%20luar%20kendali%20perusahaan.

7. Faktor yang mempengaruhi BE

Secara garis besar, ada dua faktor yang sangat berpengaruh dalam lingkungan bisnis. Yakni faktor
internal (dari dalam) serta faktor eksternal (dari luar). Berikut adalah penjelasan dari kedua faktor
tersebut:

1. Faktor Internal Beberapa hal yang termasuk dalam faktor internal antara lain sumber daya manusia,
corporate branding, manajemen tenaga kerja, financial forecasting, financial statement, financial report,
incremental cost, fixed cost, biaya penjualan dan operasi, biaya produksi (cost of goods), enterprise
value, brand equity, struktur organisasi, hubungan (relationship) antar karyawan, serta kebijakan dan
infrastruktur perusahaan.

2. Faktor Eksternal Sementara itu, faktor eksternal yang memengaruhi lingkungan bisnis adalah market
share atau pangsa pasar, media dan pemasaran, ekonomi makro dan sikap politik, perkembangan
teknologi dan tren digital marketing, kompetitor atau pesaing, pemasok atau supplier, mitra bisnis,
hingga sentimen pelanggan terhadap brand.

Sumber : https://inmarketing.id/lingkungan-bisnis-adalah.html

8. Contoh BE

Contoh Analisa Lingkungan Bisnis

Berikut ini adalah contoh analisa Business Environment internal dan eksternal:

Internal Business Environment

Contoh dari Resource: bahan baku yang digunakan perusahaan merupakan kayu kelapa yang
didatangkan dari desa sukamaju.

Contoh dari Capability: perusahan tersebut mampu mempekerjakan 5 orang karyawan yang terdiri dari
1 orang desainer, 2 orang pengrajin, dan 2 orang pemasar produk.

Contoh dari Core of competence: perusahaan tersebut mampu menciptakan keunikan yang tidak
dipikirkan pasar sehingga hal itu menjadi nilai tambah.

External Business Environment

Threat of new entries, pendatang baru selalu akan selalu ada. Untuk mencegah tersaingi, buatlah bisnis
Anda berbeda dan “stand out” dari calon kompetitor lainnya.

Threat of subtitle products, piring plastik, keramik, dan stainless sudah ada lebih duku di pasaran.
Sebagai jawaban atas kampanye “back to nature”, perusahaan ini menawarkan produk alami dari kayu
kelapa yang memiliki serat menarik.
Bargaining power of customers, sebagai perusahaan yang pertama kali mendobrak pasar, menentukan
harga adalah kunci utama. Analisis lingkungan bisnis mengatakan, harga yang terlalu tinggi dapat
memicu tumbuhnya kompetitor, sedangkan harga yang terlalu rendah tidak dapat untung.

Bargaining power of supplier, pohon kelapa yang memerlukan waktu tumbuh lama, menyebabkan
pasokan kayu tak bisa semena-mena ditebang. Demi keberlangsungan lingkungan sekitar, perusahaan
harus dapat mengendalikan limbah kayu yang berlebih.

Perusahaan atau bisnis yang baik harus dapat menyesuaikan dengan keadaan dan kondisi pasar, serta
mengikuti perkembangan jaman.

Sumber : https://www.linovhr.com/lingkungan-bisnis/

9. Ciri ciri BE

Ciri-Ciri Lingkungan Bisnis

Untuk bisa menciptakan sebuah business environment yang sehat, ada beberapa ciri-ciri lingkungan
bisnis yang harus kamu pahami, antara lain:

Dinamis, tidak stagnan dan selalu melakukan pembaharuan.

Memuat berbagai aspek penerapan dan perencanaan yang sangat kompleks.

Mampu menampung berbagai ide, opini, gagasan, dan pemikiran dari berbagai sudut pandang orang-
orang yang terlibat di dalamnya.

Sumber : https://blog.amartha.com/lingkungan-bisnis-pahami-pengertian-dan-jenisnya/

10. Teknik analis BE

Teknik Analisis Lingkungan Bisnis

Ada beberapa teknik analisis lingkungan bisnis yang berguna untuk membantu pemilik usaha memahami
lingkungan eksternal bisnis. Berikut penjelasannya:

1. Analisis PESTLE (PESTLE ANALYSIS)


Analisis PESTLE adalah salah satu teknik metode manajemen risiko yang digunakan untuk mengevaluasi
lingkungan eksternal bisnis. Analisis ini dilakukan dengan memecah peluang dan risiko menjadi faktor-
faktor berikut.

Politik Factor (Faktor Politik)

Mengevaluasi sejauh mana kebijakan pemerintah dapat berdampak pada perusahaan dan brand. Hal ini
mencakup analisis mengenai kebijakan politik dan stabilitas serta kebijakan perdagangan, fiskal dan
perpajakan.

Economic Factor (Faktor Ekonomi)

Mengevaluasi dampak jangka panjang langsung atau tidak langsung hal-hal seperti pertumbuhan
ekonomi, nilai tukar, tingkat inflasi, suku bunga, pendapatan konsumen dan tingkat pengangguran
terhadap brand.

Sebab faktor ini akan memengaruhi daya beli konsumen.

Social Factor (Faktor Sosial)

Mengevaluasi dimensi sosial dalam masyarakat, seperti demografis, norma, adat istiadat, termasuk
tingkat pertumbuhan penduduk, distribusi usia, distribusi pendapatan, kesadaran kesehatan, gaya hidup
dan hambatan budaya.

Technological Factor (Faktor Teknologi)

Mengevaluasi hal-hal yang berkaitan dengan inovasi dalam teknologi yang dapat memengaruhi operasi
industri dan pasar secara menguntungkan atau tidak menguntungkan.
Legal Factor (Faktor Hukum)

Mengevaluasi hal-hal yang terkait dengan hukum, seperti undang-undang ketenagakerjaan, undang-
undang perlindungan konsumen, undang-undang hak cipta dan paten, serta undang-undang kesehatan
dan keselamatan.

Environmental Factor (Faktor Lingkungan)

Mengevaluasi faktor lingkungan, seperti

aspek ekologi, cuaca, dan perubahan iklim yang terutama dapat memengaruhi industri.

2. Analisis Pemangku Kepentingan (Stakeholder Analysis)

Stakeholder analysis adalah proses mengidentifikasi para pemangku kepentingan di dalam perusahaan,
baik perorangan atau kelompok. Hasil identifikasi akan menjadi evaluasi agar ada tindakan preventif
dengan mempertimbangkan semua pihak yang terlibat.

Analisis pemangku kepentingan sangat penting untuk menjawab kepentingan siapa yang harus
dipertimbangkan ketika mengembangkan atau menerapkan strategi. Pemilik usaha harus secara
sistematis mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang para pemangku kepentingan serta peran
mereka di dalam perusahaan.

Analisis ini bertujuan agar adanya kerjasama antara pemangku kepentingan dan tim pelaksana untuk
memastikan kesuksesan proyek yang sedang berjalan.

Sumber : https://majoo.id/solusi/detail/analisis-lingkungan-bisnis

11. Meningkatkan efektifitas usaha melalui BE

Bangun Lingkungan Kerja yang Baik


Perusahaan bisa memulai dengan membangun lingkungan kerja yang baik, aman serta kondusif. Hal ini
bisa dimulai dari memberikan fasilitas kerja yang memadai kebutuhan karyawan. Hal ini menjadi penting
karena kelengkapan fasilitas akan berkaitan langsung dengan kinerja karyawan diperusahaan tersebut.

Selain itu perusahaan juga bisa membangun sistem kerja yang memadai sehingga meminimalisir
pekerjaan manual guna menunjang peningkatan produktivitas karyawan.

Perbaiki Cara Komunikasi

Dalam beberapa permasalahan yang ada, produktivitas perusahaan biasanya berjalan tidak efektif ketika
atasan kurang berkomunikasi dengan karyawannya. Maka dari itu penting bagi atasan untuk sering
melakukan komunikasi langsung dengan karyawannya. Dengan hal ini, atasan bisa mendengar aspirasi,
keluhan atau hambatan yang terjadi di dalam operasional perusahaan. Dengan adanya komunikasi,
karyawan bisa merasa dihargai dan atasan bisa memberikan solusi untuk permasalahan yang ada agar
bisa mencapai tujuan/target yang telah ditentukan oleh perusahaan.

Berikan Pelatihan atau Training

Perusahaan bisa meningkatkan produktivitas perusahaan dengan mengadakan training atau


memfasilitasi untuk mengikuti training yang diadakan oleh pihak luar. Hal ini dilakukan agar kualitas
SDM/karyawan bisa meningkat sehingga turut meningkatkan produktivitas perusahaan.

Pelatihan/training akan membuat karyawan mendapatkan banyak ilmu baru yang kemudian bisa
diterapkan pada perusahaan. Hal ini juga membuktikan bahwa perusahaan juga memberikan peluang
kepada karyawannya untuk berkembang.

Atur Jam Kerja Efisien

Kelola jam kerja dengan wajar, karena membiarkan karyawan bekerja lembur hingga larut malam justru
akan mengurangi produktivitasnya sehingga membuat produktivitas perusahaan menjadi tidak efektif.
Cara meningkatkan produktivitas yang benar adalah dengan mengatur jam kerja yang wajar namun
efektif agar bisa mencapai target perusahaan. Maksudnya tidak menjadi masalah ketika karyawan
pulang lebih awal selama mereka telah menyelesaikan tanggung jawabnya pada hari itu, sehingga
karyawan bisa mempunyai waktu lebih untuk beristirahat dan menjadi produktif keesokan harinya.
Pengawasan dan Evaluasi Secara Berkala

Melakukan pengawasan dan evaluasi secara berkala pada karyawan merupakan salah satu cara yang
cukup efektif untuk meningkatkan produktivitas perusahaan secara keseluruhan. Hal ini bisa diterapkan
oleh perusahaan agar bisa selalu update mengenai kinerja karyawan sehingga jika ada karyawan yang
menyimpang dari tujuan perusahaan bisa segera diarahkan oleh atasan.

Berikan Reward

Memberikan reward kepada karyawan dirasa cukup efektif untuk meningkatkan motivasi kerja
karyawan sehingga berdampak baik pula pada produktivitas perusahaan. Reward biasanya diberikan
kepada karyawan yang berprestasi sebagai apresiasi atas keberhasilannya. Reward bisa diberikan dalam
bentuk kenaikan gaji, bonus, trofi/sertifikat atau bahkan kenaikan jabatan. Hal ini juga dilakukan agar
karyawan merasa dihargai serta diapresiasi oleh perusahaan, sehingga nantinya karyawan akan lebih
termotivasi untuk bekerja lebih baik.

Fokus pada Strategi dan Tujuan Perusahaan

Tips terakhir adalah fokus pada strategi dan tujuan perusahaan. Sehingga segala upaya yang dilakukan
tetap sejalan dengan tujuan yang telah ditetapkan perusahaan sebelumnya.

Sumber : https://my-scorecard.com/en/blog/7-cara-meningkatkan-produktivitas-perusahaan-dengan-
efektif.html

12. Pengaruh BE dalam kewirausahaan atau sebaliknya

Lingkungan bisnis memengaruhi keberhasilan dan profitabilitas perusahaan. Perubahan mereka


memengaruhi keputusan strategis perusahaan. Beberapa mungkin memiliki dampak tidak langsung,
sementara yang lain memiliki dampak langsung.

Lingkungan bisnis mempengaruhi kinerja dan strategi perusahaan. Sebagai contoh:

Lingkungan alam seperti kebakaran hutan, perubahan iklim, dan bencana alam.

Peristiwa politik, seperti perubahan kepemimpinan, korupsi, dan kerusuhan politik.

Kondisi ekonomi, seperti resesi, suku bunga tinggi, devaluasi mata uang, dan hiperinflasi.
Perubahan sosial budaya seperti perubahan selera dan preferensi konsumen, pergeseran komposisi
demografis, dan urbanisasi.

Perubahan regulasi, seperti regulasi persaingan, keamanan produk, dan perlindungan konsumen.

Teknologi seperti internet dan e-commerce

Kondisi internal , seperti pergantian karyawan dan produktivitas.

Seberapa besar dampak setiap faktor terhadap perusahaan, itu tergantung pada industri di mana
perusahaan beroperasi. Devaluasi akan memiliki eksposur yang lebih besar kepada eksportir daripada
perusahaan asuransi properti. Demikian juga, pergeseran selera konsumen lebih berdampak pada
produsen makanan daripada bank.

Dalam kebanyakan kasus, perusahaan memiliki kendali atas lingkungan internal, tetapi tidak lingkungan
eksternal. Perusahaan hanya beradaptasi dengan perubahan di lingkungan eksternal. Dan, dalam hal ini,
ketidakpastian dan besarnya efek harus menjadi pertimbangan Anda. Semakin tinggi ketidakpastian dan
pengaruhnya, semakin besar tantangan strategis bagi perusahaan.

Lingkungan eksternal yang dinamis memaksa perusahaan untuk merespons dengan cepat dan tepat.
Perencanaan skenario, intuisi, dan pendekatan pembelajaran sangat penting untuk merespons. Ini juga
membutuhkan struktur organisasi yang fleksibel sehingga keputusan dapat diambil dengan cepat.

Sumber : https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian-lingkungan-bisnis/#:~:text=Lingkungan%20bisnis
%20memengaruhi%20keberhasilan%20dan,mempengaruhi%20kinerja%20dan%20strategi
%20perusahaan.

13. Prinsip BE

Menurut Sonny Keraf (1998), ada lima prinsip yang dapat dijadikan pedoman untuk menjalankan praktik
bisnis, di antaranya sebagai berikut :

1. Prinsip Kejujuran

Prinsip kejujuran menanamkan sikap apa adanya berdasarkan fakta, situasi dan kondisi yang
sebenarnya. Dengan kata lain, apa yang dikatakan itulah apa yang dikerjakan. Prinsip ini juga
memberikan kepatuhan dalam melaksanakan berbagai kontrak, komitmen, dan perjanjian yang telah
dibuat.
2. Prinsip Otonomi

Prinsip otonomi menunjukkan sikap kemandirian, kebebasan, serta tanggung jawab. Orang yang mandiri
berarti orang yang dapat mengambil keputusan lalu melaksanakannya berdasarkan kemampuan sendiri
dan sesuai dengan apa yang diyakini, bebas dari tekanan, hasutan, dan ketergantungan kepada pihak
lain.

3. Prinsip saling Menguntungkan

Prinsip saling menguntungkan menanamkan kesadaran untuk saling memberikan keuntungan satu sama
lain, artinya dalam setiap tindakan bisnis harus diusahakan supaya semua pihak merasa diuntungkan.

4. Prinsip Keadilan

Prinsip keadilan menanamkan sikap untuk bersikap adil terhadap semua pihak, dengan tidak membeda-
bedakan dari segala aspek, seperti aspek ekonomi, hukum, maupun yang lainnya.

5. Prinsip Integritas Moral

Prinsip integritas moral merupakan prinsip yang tidak merugikan orang lain dalam mengambil keputusan
dan tindakan bisnis. Prinsip ini dilandasi dengan kesadaran bahwa setiap orang harus dihormati sebagai
manusia.

Sumber : https://alumni.stekom.ac.id/artikel/apa-saja-prinsip-prinsip-etika-dalam-berbisnis

14. Manfaat BE

Manfaat Memahami Lingkungan Bisnis

Sebelum menjalani bisnis, ada baiknya untuk mempelajari dan memahami lingkungan bisnis agar
tercipta suatu keselarasan bagi lingkungan dan bisnis itu sendiri. Lingkungan bisnis dapat membantu
berjalannya bisnis itu sendiri.
Tidak hanya bisnis, lingkungan juga bisa mendapatkan vibes yang baik. Lingkungan bisnis yang digunakan
dengan baik dan benar dapat menimbulkan dampak yang baik pula bagi seluruh lapisan bisnis dan
masyarakat.

Paham akan lingkungan bisnis, suatu perusahaan atau penggerak bisnis bisa memanfaatkan sumber
daya dengan sebaik-baiknya. Baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia.

Lingkungan bisnis yang dipelajari juga bisa dijadikan patokan akan life style atau tren masa kini yang
sedang dijalankan dan diminati oleh publik. Lingkungan juga berperan penting dalam peluang bisnis
yang akan dibangun dan dijalankan ke depannya.

Dengan mempelajari dan memahami lingkungan bisnis tersebut, peluang bisnis dapat dikembangkan
dan meingkatkan kinerja bisnis.

Sumber : https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian-lingkungan-bisnis/#:~:text=Manfaat%20Memahami
%20Lingkungan%20Bisnis,-Sebelum%20menjalani%20bisnis&text=Lingkungan%20bisnis%20dapat
%20membantu%20berjalannya,seluruh%20lapisan%20bisnis%20dan%20masyarakat.

15. Strategi penerapan BE

Pada zaman yang modern ini, banyak kalangan masyarakat yang tidak lepas dari teknologi, tentu saja hal
ini adalah salah satu tantangan bagi pengusaha atau pun pembisnis yang menjalankan usahanya.
Sebagai pembisnis Anda harus bisa mengatasi persaingan yang makin ketat, menurut para ahli, seorang
pembisnis mesti menguasai dan menyiapkan manajemen strategis, dengan begitu kekuatan bisnis Anda
bisa meningkat dan keuntungan pun berlipat.

Para pakar manajemen memiliki definisi manajemen strategis masing-masing. Dari buku Strategic
Management karya Nicholas S. Majluk dan Arnoldo C. Hax, manajemen strategis bisa dimaknai sebagai
cara memandu perusahaan untuk mencapai sejumlah sasaran. Mulai dari nilai & tanggung jawab
korporasi, kapabilitas manajerial, hingga sistem administrasi yang berkaitan dengan pengambilan
keputusan strategis dan operasional di berbagai tingkat hierarki. Intinya, manajemen strategis adalah
serangkaian keputusan dan tindakan mendasar bikinan manajemen tertinggi yang diaplikasikan oleh
semua anggota suatu oragnisasi demi terwujudnya tujuan organisasi.

Dalam lingkungan bisnis, pengusaha harus bisa mengatasi suatu persoalan yang ada di dalam bisnis nya,
maka dari itu, pengusaha harus bisa menerapkan manajemen strategi didalam persaingan yang semakin
ketat. Menurut Schroeder (1989) Dalam merumuskan suatu strategi operasi dan persoalan strategi
bisnis, suatu analisis harus dibuat berdasarkan lingkungan eksternal dan internal.

Lingkungan eksternal biasanya meliputi persaingan, pelanggan, ekonomi, teknologi dan kondisi sosial.
Lingkungan eksternal selain dapat membentuk strategi bisnis dan strategi perusahaan juga dapat
membentuk strategi operasi. Suatu analisis lingkungan internal bisanya mengarah pada
pengidentifikasian kekuatan dan kelemahan operasi yang ada. Strategi operasi mencoba mengatasi
kelemahan dan mengembangkan kekuatan yang ada.

Sumber : https://www.kompasiana.com/firola00896/606ab8738ede4825e12ee712/manajemen-
strategi-dalam-lingkungan-bisnis

16. Kelebihan dan kekurangan

Kelebihan

1. Membantu Mengidentifikasi Peluang Bisnis

Perlu diketahui bersama bahwa tidak seluruh perusahaan memiliki arti dan sifat yang negatif. Suatu
perubahan bahkan bisa menjadi faktor utama keberhasilan jika bisa dipahami dan dievaluasi secara baik.
Untuk itu, sebagai pemilik bisnis Anda harus bisa mengidentifikasi perubahan apa saja yang bisa
dimanfaatkan dan juga memanfaatkannya sebagai suatu alat dalam menyelesaikan permasalahan bisnis
yang ada.

Selain itu, pengusaha yang mampu memahami dan juga mampu memindai peluang pada lingkungan
bisnis juga bisa lebih cepat dalam mendapatkan manfaat yang maksimal. Sehingga, bisa jauh beberapa
langkah di depan kompetitornya.

Contoh sederhananya adalah jika waktu dulu masyarakat Indonesia kesulitan untuk mendapatkan
layanan ojek, yang mana mereka harus pergi ke pangkalan ojek untuk bisa mendapatkannya. Hal ini
disadari oleh Gojek, sehingga mereka membuat layanan ojek online agar bisa mengatasi masalah
tersebut.

Dalam hal ini, Gojek memahami lingkungan dan memahami bahwa kedepannya akan ada permintaan
besar untuk transportasi online. Dengan memahami dan mengenali lingkungan di tahap awal, maka
Gojek bisa mendapatkan keuntungan sebagai penggerak utama penyedia transportasi online yang
membantu masyarakat dalam mendapatkan ojek.
2. Memanfaatkan sumber daya dengan baik

Jika perusahaan mampu melakukan pemindaian yang cermat atas lingkungan perusahannya, maka
perusahaan akan terbantu dalam hal memanfaatkan sumber daya yang diperlukan untuk bisnis. selain
itu, hal tersebut akan membantu perusahaan untuk melacak ataupun memantau sumber daya untuk
kemudian diubah menjadi produk barang dan jasa.

3. Menghadapi Perubahan

Perusahaan harus menyadari sepenuhnya atas perubahan yang terjadi di lingkungan perusahaan,
apakah itu perubahan dalam hal persyaratan pelanggan, trend, kebijakan baru dari pemerintah, atau
perubahan teknologi. Jika perusahaan bisa menyadari adanya perubahan tersebut, maka akan
membantu perusahaan dalam memberikan respon yang tepat dalam menangani perubahan.

4. Bantuan dalam Perencanaan

Perencanaan yang dilakukan dengan benar adalah perencanaan yang berlaku dalam jangka pendek,
jangka menengah atau jangka panjang. Ketika ada masalah atau peluang dalam lingkungan perusahaan,
maka sebagai pemilik bisnis Anda bisa menentukan rencana yang tepat untuk mengatasinya dan
memecahkan masalah tersebut atau mengubahnya menjadi peluang bisnis. Setelah itu, Anda bisa
menggabungkan rencana yang tepat untuk menghindari adanya perubahan di masa depan.

5. Membantu Bisnis Meningkatkan Performanya

Perusahaan yang mampu memperhatikan lingkungan bisnis dengan baik bisa berkembang dengan
meningkatkan performanya sesuai perubahan yang terjadi. Dengan beradaptasi dengan kekuatan
eksternal, maka akan membantu perusahaan dalam meningkatkan performanya dan bertahan lama di
pasar.

6. Mengidentifikasi Ancaman Dan Sinyal Peringatan Dini

Pebisnis yang mampu memindai dan juga memahami lingkungan bisnis secara tepat waktu akan lebih
mudah dalam mengatasi kendala atau kebijakan yang negatif. Adanya penerapan waktu dari dalam
lingkungan perusahaan serta informasi yang dihimpun secara kualitatif juga bisa dijadikan sebagai suatu
sinyal peringatan yang mampu membantu perusahaan dalam melakukan perubahan.
Contoh kasus pada pemindaian lingkungan perusahaan terjadi pada perusahaan Maruti Udyog yang
memperoleh informasi kualitatif bahwa ada banyak sekali perusahaan manufaktur mobil asing yang
hendak membangun bisnis di India. Kemudian, mereka menganggap hal tersebut sebagai sinyal bahaya
dan perlahan mulai meningkatkan kapasitas produksinya.

7. Bermanfaat Dalam Mendeteksi Dan Merakit Sumber Daya

Setiap pengusaha tentunya harus memasok barang produksinya ke pasar sesuai dengan permintaan
yang Anda. Untuk memasok output tersebut, maka pengusaha memerlukan input, bahan baku, dll.
Untuk itu, pengusaha bisa memperoleh bahan baku dan sumber lainnya dengan cara meningkatkan
output yang diminta berdasarkan dengan keadaan masing-masing lingkungannya.

Jadi, perusahaan bisa memilih sumber daya sesuai nilai ketersediaan di lingkungan dan permintaan
outputnya. Sebagai contoh, pada permintaan warna layar datar pada TV, pihak produsen
mengumpulkan sumber daya yang memang sedang diperlukan untuk memproduksi TV dengan warna
layar datar daripada mengumpulkan sumberdaya TV yang hanya memiliki warna Hitam Putih.

8. Lingkungan Bisnis Membantu Beradaptasi dengan Perubahan yang Cepat

Perubahan yang tengah terjadi secara cepat dalam berbagai aspek akan berdampak besar pada bisnis.
Untuk itu, perusahaan harus mengerti adanya perubahan sesegera mungkin. Dengan memahami
lingkungan bisnis, maka akan membantu pengusaha dalam memindai dan memahami perubahan yang
tengah terjadi.

Sebagai pengusaha, Anda juga dituntut untuk membuat perubahan di lingkungan internal perusahaan
agar bisa disesuaikan dengan lingkungan eksternal. Dengan begitu, proses pemindaian lingkungan akan
membantu mengatasi perubahan secara cepat.

9. Lingkungan Bisnis Membantu Perencanaan dan Penetapan Kebijakan

Setiap rencana dan kebijakan, serta peraturan dalam suatu perusahaan bisa disusun dengan
memperhatikan lingkungan perusahaan, karena seluruh rencana dan kebijakan tersebut memang harus
diterapkan dengan berdasarkan faktor lingkungan.

Sumber : https://accurate.id/bisnis-ukm/lingkungan-bisnis/

Kekurangan
Bisnis ada yang berhubungan dengan lingkungan misalnya bisnis ekspor impor produk kayu jati atau
tumbuhan lainnya yang memiliki potensi penjualan yang tinggi. Apabila lingkungan rusak, dan pohon
pohon itu mengalami kelangkaan maka akan ada penurunan pemasukan dari bisnis tersebut.

Sumber : https://brainly.co.id/tugas/23421733

17. Langkah analisis dalam BE

Berikut ini adalah langkah-langkah dalam proses pemindaian lingkungan bisnis:

Tentukan Dampaknya terhadap Lingkungan

Untuk memulai analisis lingkungan, pilih faktor lingkungan untuk dievaluasi. Ini ditentukan oleh industri
Anda. Misalnya, jika Anda bekerja di fasilitas medis, Anda mungkin ingin memikirkan implikasi
hukumnya. Peraturan yang mengatur pengalaman dan keselamatan perawatan kesehatan, misalnya.
Pilih faktor yang berpotensi memengaruhi cara Anda membuat kesepakatan.

Mendapatkan Informasi

Kumpulkan informasi tentang faktor lingkungan yang Anda pilih setelah Anda memutuskan mana yang
akan dievaluasi. Anda dapat mengamati faktor-faktor Anda dan melakukan penelitian di sini. Ada dua
jenis informasi untuk dikumpulkan: data lisan dan tertulis. Mendengar adalah bagaimana orang
memperoleh informasi verbal. Sebagai contoh, pertimbangkan untuk mendengarkan siaran radio.
Mereka memperoleh informasi tertulis dari sumber-sumber seperti surat kabar dan majalah.
Menggunakan contoh sebelumnya, ini akan melibatkan melakukan penelitian online dan di majalah
medis. Ini akan membantu Anda dalam menentukan apakah ada perubahan atau tidak pada peraturan
kesehatan dan keselamatan. Karena ini dapat berdampak pada fasilitas perawatan kesehatan Anda.

Pertimbangkan Pesaing Anda

Anda mungkin ingin mengumpulkan informasi tentang pesaing Anda. Untuk melihat apakah mereka
menimbulkan ancaman. Anda dapat melakukannya dengan menggunakan teknik yang dikenal sebagai
mata-mata. Ini melibatkan pengumpulan informasi dengan cara yang tidak biasa. Dengan menggunakan
contoh yang sama, Anda dapat memata-matai fasilitas kesehatan terdekat untuk mengetahui aktivitas
terbaru.

Periksa Strategi Anda

Terakhir, evaluasi strategi Anda saat ini dan yang akan datang untuk menentukan bagaimana perubahan
lingkungan di masa depan akan berdampak pada organisasi Anda. Ini membantu Anda dalam
menyelesaikan masalah potensial. Faktor-faktor ini bisa jadi penyebabnya. Misalnya, fasilitas kesehatan
mungkin ingin mengembangkan strategi baru. Ini akan dengan jelas menunjukkan bagaimana mereka
bertujuan untuk menangani penurunan klien yang disebabkan oleh cabang baru pesaing mereka.
Alat Analisis lingkungan

Pemindaian lingkungan sering digunakan untuk membantu bisnis. digunakan sebelum meluncurkan
produk atau layanan baru. Misalnya, survei lanskap pesaing, pelanggan, kondisi ekonomi, kondisi pasar,
dan sebagainya. PESTEL adalah alat manajemen proyek yang populer untuk melakukan pemindaian
lingkungan. Ini mengacu pada faktor-faktor yang bersifat politik, ekonomi, sosial, dan teknologi.
Berbagai komponen analisis PESTEL tercantum menurut abjad di bawah ini.

Politik

Isu politik mengacu pada tingkat campur tangan pemerintah ke dalam operasi organisasi. Kekhawatiran
utama termasuk pajak, tarif, peraturan, pemilihan umum, dan stabilitas politik. Misalnya, partai politik
yang berbeda memiliki pandangan yang berbeda tentang kenaikan upah minimum. Usaha kecil mungkin
akan terpengaruh oleh pemilu. Ketika salah satu kandidat mengusulkan kenaikan upah minimum, hal itu
mungkin berdampak pada harga produk/layanan mereka dan kemampuan mereka untuk
mempertahankan karyawan saat ini.

Ekonomis

Bisnis di Amerika Serikat pertama-tama mempertimbangkan kesehatan ekonomi Amerika secara


keseluruhan. Pertumbuhan, lapangan kerja, inflasi, dan suku bunga hanyalah beberapa contoh.
Organisasi yang beroperasi di luar Amerika Serikat akan berkonsentrasi pada nilai tukar. Sebuah startup,
misalnya, dapat menilai keadaan ekonomi saat ini untuk menentukan apakah akan mampu bertahan
atau tidak. Pendapatan dan beban jangka panjang suatu perusahaan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi.

Sosial

Pergeseran usia, perubahan demografis, perubahan sikap terhadap keselamatan dan kesehatan,
preferensi pelanggan, dan peningkatan teknis. Semuanya adalah contoh tantangan sosial. 86 persen
anak muda, misalnya, menggunakan media sosial.Alhasil, dari strategi bisnis yang sukses, kaum milenial
lebih cenderung menjalankan iklan promosi. Terutama di platform media sosial.

Teknologi

Teknologi ini melibatkan penelitian dan pengembangan, robotika, otomatisasi, dan segala jenis
kemajuan teknologi lainnya. Teknologi baru disebut sebagai “gangguan teknologi.” Ini memiliki
kemampuan untuk secara dramatis mengubah pemeran pesaing utama. Misalnya, popularitas Facebook
merupakan tantangan teknologi bagi Myspace. Itu pernah menjadi jaringan media sosial paling populer
di awal 2000-an.

Lingkungan

Perubahan iklim, cuaca, kualitas udara, dan bencana alam adalah contoh faktor lingkungan. Perubahan
lingkungan mengancam beberapa industri lebih dari yang lain. Petani, misalnya, bisa menonton Weather
Channel atau membaca Almanak Petani. Karena perawatan pestisida, jadwal irigasi, tanggal tanam, dan
aplikasi fungisida semuanya dipengaruhi oleh cuaca.

Hukum

Faktor hukum melibatkan kebijakan ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan. Undang-undang


keselamatan dan diskriminasi pelanggan juga dapat berdampak pada kapasitas perusahaan untuk
beroperasi. Kongres, misalnya, meloloskan Dodd-Frank Act pada 2009. Setelah Resesi Hebat, bank-bank
dikenakan persyaratan ketat untuk melindungi pelanggan.

Sumber : https://lp2m.uma.ac.id/2022/06/29/mengenal-analisis-lingkungan-dan-apa-saja-manfaatnya/

18. Hambatan BE

1. Hambatan Teknis

Hambatan ini timbul umumnya karena lingkungan yang memberikan dampak pencegahan terhadap
kelancaran dalam pengiriman dan penerimaan pesan. Hambatan di era saat ini semakin dapat di
minimalisir karena penemuan teknologi-teknologi komunikasi terbaru sehingga komunikasi melalui
media komunikasi dapat diandalkan serta bisa lebih efisien.

2. Hambatan semantik

Hambatan (gangguan) semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian suatu idea secara
efektif. Semantik berkaitan dengan bahasa yang digunakan komunikator sebagai alat untuk
menyampaikan pikirannya kepada komunikan.

3. Hambatan manusiawi

Hambatan ini muncul dari masalah – masalah pribadi yang dihadapi oleh orang yang terlibat dalam
komunikasi, baik komunikator atau komunikan.

Menurut Cruden dan Sherman, hambatan ini meliputi :


1. Hambatan yang muncul dari perbedaan individual manusia, seperti perbedaan persepsi, umur dan
kondisi emosi, pencarian informasi, keterampilan mendengarkan, penyaringan informasi.

2. Hambatan ini ditimbulkan oleh iklim psikologis organisasi atau lingkungan sosial dan budaya seperti
kondisi suasana dan iklim kerja serta tata nilai yang dianut.

Sumber : https://brainly.co.id/tugas/17710215

Anda mungkin juga menyukai