Anda di halaman 1dari 11

TUGAS INDIVIDU

LINGKUNGAN DUNIA USAHA

PENTINGNYA MEMAHAMI LINGKUNGAN DUNIA USAHA


PADA AGRIBISNIS

DIAN JUSTISIA NINGRUM


P042212005

SEKOLAH PASCASARJANA
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2022
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Agribisnis adalah salah satu bidang di sektor pertanian yang berperan


penting dalam perkembangan perekonomian dan serangkaian kegiatan yang
melibatkan subsistem input, produksi, pengolahan, pemasaran dan penunjang.
Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen
atau bisnis lainnya untuk mendapatkan laba. Dewasa ini bisnis berjalan lebih
cepat, lebih kompleks dan lebih menuntut dibanding sebelumnya. Konsumen
individual dan pelanggan bisnis menginginkan barang dan jasa yang bermutu
tinggi yang sesuai dengan pesanan, harga yang lebih murah serta layanan
pengiriman yang cepat dan perusahaan sukses menanggapi tantangan ini.
Lingkungan dunia usaha pada masa sekarang ini, seiring dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pertumbuhan dan perkembangan
perekonomian telah memasuki era globalisasi. Hal ini menyebabkan kompetisi
dalam dunia bisnis menjadi semakin kuat. Untuk mengimbangi perekonomian
global yang cepat berubah ini setiap pelaku bisnis dituntut untuk dapat
meningkatkan daya saing dengan para pesaing-pesaingnya, baik itu pelaku
bisnis yang menawarkan produk, jasa atau campuran antara produk dan jasa.
Pemanfaatan dan penggunaan teknologi informasi sudah dapat
diimplementasikan pada dunia usaha dan dunia industri yang meliputi diberbagai
bidang diantaranya bidang pendidikan, bidang kesehatan, bidang perniagaan
maupun bidang pertanian. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki
tanah yang sangat subur dan menghasilkan produk pertanian yang sangat baik.
Hal ini perlu ada dukungan dari pemerintah atau pihak swasta untuk mengelola
bidang pertanian ini, baik dari hulu sampai hilir guna meningkatkan
kesejahteraan masyarakat yang mayoritas penduduk Indonesia adalah petani.
TINJAUAN PUSTAKA

Lingkungan Dunia Usaha


Lingkungan dunia usaha adalah keseluruhan dari aspek - aspek atau
keadaan external lembaga usaha atau industri yang dapat mempengaruhi
kegiatan bisnis atau kinerja usaha. Dalam hal ini, lingkungan dapat diartikan
sebagai gambaran konsep secara keseluruhan terhadap lingkungan luar atau
external. Kondisi tersebut nantinya dapat mempengaruhi kinerja dalam
menjalankan bisnis (usaha).
Segala sesuatu yang mempengaruhi aktifitas usaha dalam melaksanakan
analisis lingkungan dapat dilihat dari analisis situasi dan analisis diri. Analisis
situasi lebih cenderung pada lingkungan eksternal yaitu kondisi
lingkungandimana akan diselenggarakan usaha tersebut. Analisis diri lebih
menganlisis pengenalan kemampuan usaha sendiri dan sumberdaya yang
dimiliki. Pemetaanlingkungan eksternal dan internal tersebut dapat menunjukkan
seberapa besar kekuatan yang merupakan peluang dan juga kelemahan yang
akan mengancam pengembangan praktik.
Terdapat perbedaan yang cukup mendasar antara studi kelayakan dan
analisis lingkungan usaha. Studi kelayakan lebih menekankan pada aspek
kelayakan secara ekonomi dan sosial, dimana hasil penilaiannya digunakan
untuk melihat apakah usaha tersebut layak dilakukan. Sedangkan analisis
lingkungan dilakukan setelah suatu usaha dipastikan dapat diwujudkan dan
dianggap layak secara sosial ekonomis. Pelaksanaan dan penilaian analisi
lingkungan usaha digunakan untuk memposisikan dimana letak praktik tersebut.
Lingkungan usaha juga dapat diklasifikan menjadi dua bagian, menurut
sebagian pakar ekonom, yaitu lingkungan internal dan lingkungan eksternal.
Lingkungan internal dipengaruhi oleh man (tenaga kerja), money (modal),
material (bahan baku), machine (perlengkapan/peralatan produksi), dan method
(cara kerja). Sedangkan lingkungan eksternal terbagi lagi menjadi dua, yaitu
lingkungan mikro dan lingkungan makro.
Peluang Usaha
Peluang Usaha terdiri dari dua kata “peluang” dan’ usaha”. Peluang yang
dalam bahasa ingris disebut dengan opportunity memiliki arti sesuai KBBI adalah
kesempatan. Secara sederhan peluang usaha dapat diartikan sebagai
kesempatan yang muncul atau terjadi pada satu peristiwa. Sementara itu “usaha”
memiliki pengertian berbagai daya dan upaya untuk mendapatkan apa yang
diinginkan. Sehinga secara sistemologis pengertian peluang usaha adalah
kesempatan yang dapat dimanfaatkan seseorang untuk mendapatkan apa yang
di inginkannya dengan memanfaatkan berbagai faktor baik internal maupun
eksternal.jadi kesempatan yang ada bisa dimanfaatkan dalam memperoleh
sebuah keuntungan bagi seorang wirausaha / wirausahawan. Banyak peluang
yang disia-siakan
Sehingga berlalu begitu saja karena tidak semua orang dapat melihat
peluang dan yang melihat belum tentu berani memanfaatkan peluang tersebut.
Hanya wirausahawan yang dapat berpikir kreatif, berani mengambil resiko
dengan tanggap dan cepat memanfaatkan peluang. Untuk menjadi peluang
usaha yang bagus maka harus memenuhi kriteria diantaranya adanya :
1) Permintaan nyata terhadap barang atau jasa
2) Tingkat pengembalian nilai
3) Kompetitif
4) Pencapaian tujuan
5) Ketersediaan sumber daya dan kompetensi
Ada kriteria atau faktor yang mencerminkan untuk mengidentifikasi dan menilai
peluang usaha serta memanfaaatkannya, yaitu faktor :
1. Kondisi industri dan pasar
2. Lamanya masa “peluang produk”
3. Tujuan pribadi dan kompetensi yang dimiliki wirausaha
4. Tim manajemen
5. Modal, teknologi, dan sumber daya lain yang dibutuhkan
6. Kondisi lingkungan
7. Studi kelayakan dan rencana usaha
PEMBAHASAN

Lingkungan Internal
Lingkungan internal dalam sebuah lingkungan bisnis dipengaruhi oleh
faktor-faktor yang meliputi :
1. man (tenaga kerja),
2. money (modal),
3. material (bahan baku),
4. machine (perlengkapan/peralatan produksi), dan
5. method (cara kerja).
Pada masa sekarang harus diusahakan agar tenaga kerja ini betul-betul
menjadi teman atau pasangan bagi perusahaan utnuk mencapai tujuan
perusahaan, sebab meskipun sudah banyak digunakan mesin-mesin tetapi faktor
manusia tetap berperan di dalamnya. Perusahaan perlu memperhatikan
bagaimana cara mengelola tenaga kerja dengan sebaik-baiknya.
Uang atau modal usaha, yaitu sejumlah uang atau barang yang dibeli
dengan uang tersebut untuk membuat produk yang lain. Barang modal di sini
adalah : mesin, peralatan pabrik, alat-alat transportasi, dan lain-lain. Untuk itu
perusahaan harus mengusahakan bagaimana keuangan perusahaan dapat
dikelola dengan cermat.
Material, ini sangat berpengaruh sekali terhadap kelancaran proses
produksi, sebab merupakan faktor pendukung utama dalam proses produksi.
Termasuk di sini adalah bahan baku, bahan pembantu, tanah untuk proses
produksi serta bahan lain sebagai penunjang proses produksi.
Machine, meliputi perlengkapan atau peralatan penunjan faktor produksi
sebuah perusahaan. Peran mesin sangatlah sentral dalam menunjang kegiatan
bisnis sebuah perusahaan. Sebuah perusahaan tidak akan berdiri tanpa ditopang
oleh peralatan dan perlengkapan yang dapat memproduksi barang dan jasa yang
berfungsi sebagai output dari sebuah perusahaan. Perbedaan antara
perlengkapan dan peralatan lebih kepada sifatnya. Perlengkapan lebih
cenderung kepada barang yang berangsur-angsur habis, bahkan bisa sekali
pakai langsung habis. Sedangkan peralatan lebih kepada barang yang tidak
mudah habis, namun hanya mengalami penyusutan.
Metode, yaitu merupakan suatu pelaksanaan kerja produktif misalkan
pengambilan keputusan, pemberian idea tau inisiatif dan pemikiran yang
kesemuanya itu ditujukan agar pengelolaan sumber-sumber ekonomi dapat
berjalan lancar. Singkatnya, di dalam metode ini ialah pelaksanaan manajemen
dalam perusahaan atau pengelolaan perusahaan. Bagaimana agar dengan
sumber-sumber ekonomi yang adanya serba terbatas itu dapat diwujudkan
barang/jasa yang dapat memuaskan konsumen serta sekaligus dapat
memberikan keuntungan bagi perusahaan. Pada masa sekarang ini, pemuasan
kebutuhan konsumen akan dapat tercapai apabila didukung oleh sistem
pelayanan yang baik dari pihak perusahaan.
Lingkungan Eksternal
Sedangkan faktor-faktor eksternal terbagi menjadi dua, yaitu lingkungan
makro dan lingkungan mikro. Lingkungan mikro meliputi :
a. pemerintah,
b. pemegang saham (shareholders),
c. kreditor,
d. pesaing,
e. publik,
f. perantara,
g. pemasok, dan
h. konsumen.
Pemerintah sebagai pihak yang mengendalikan, mengatur dan
mempengaruhi kebijakan dan praktek sebuah organisasi secara fair dan aman
bagi semua pihak. Segala peraturan industri yang ditetapkan oleh pemerintah ini
harus ditaati oleh organisasi dalam operasinya, prosedur perijinan, dan
pembatasan lainnya untuk melindungi masyarakat. Di dalam sistem
perekonomian sebagaimana yang diterapkan di Indonesia, pihak pemerintah
ditempatkan sebagai regulator (pembuat kebijakan) yang juga berfungsi sebagai
pengendali atas apa yang terjadi di pasar.
Pemegang saham di sini juga berperan penting dalam kelangsungan
bisnis sebuah perusahaan. Shareholders atau pemegang saham memiliki hak
suara dalam menentukan kelanjutan bisnis sebuah perusahaan. Hal ini
dikarenakan mereka mempunyai wewenang untuk menanamkan modalnya di
perusahaan tersebut dan mencabut modalnya di sana. Konsekuensinya, suara
dari pemangku kepentingan tersebut haruslah diperhatikan demi kelangsungan
bisnis sebuah perusahaan.
Kreditor juga menjadi elemen eksternal dari sebuah perusahaan. Kreditor
menjadi pihak yang mampu menjamin keberlangsungan bisnis sebuah
perusahaan, terutama ketika sebuah perusahaan mengalami keadaan dimana
mereka membutuhkan modal. Modal tersebut baik digunakan untuk langkah
ekspansi (perluasan area objek bisnis sebuah perusahaan) atau sebagai langkah
represif ketika perusahaan mengalami kerugian yang berdampak pada
bangkrutnya sebuah perusahaan.
Pesaing adalah organisasi lain sejenis yang memperebutkan sumber
daya (terutama uang konsumen). Pesaing (competitors) merupakan elemen yang
menentukan kesuksesan sebuah perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Jika
sebuah perusahaan dapat mempertahankan produknya dan mampu bersaing
daya dengan langkah-langkah yang efektif, maka bisa dipastikan usahanya akan
menuai sebuah kesuksesan. Sebuah perusahaan di sini dituntut untuk dapat
menganalisa pesaing-pesaingnya dan mampu untuk mengambil langkah yang
efektif dan efisien untuk tetap mempertahankan bisnisnya.
Publik, dalam hal ini adalah masyarakat. Masyarakat sebagai objek
pemasaran (marketing) bisnis sebuah perusahaan tentunya dapat menilai
produk-produk yang dihasilkan. Oleh karena itu, perusahaan tentunya haruslah
dapat mencermati kebutuhan masyarakat di era tersebut. Produk-produk yang
dihasilkan tentunya haruslah relevan dengan kebutuhan masyarakat. Bila tidak,
maka produk tersebut dipastikan tidak bisa laku di pasaran dan berakibat
kebangkrutan sebuah perusahaan. Di sinilah, perusahaan juga dituntut untuk
pandai menganalisa kebutuhan masyarakat sekitarnya.
Elemen eksternal selanjutnya adalah perantara (distributor). Peran
distributor dinilai sangat sentral. Fungsinya sebagai penghubung antara
perusahaan sebagai pihak produsen dan masyarakat sebagai konsumen-lah
yang mampu membuat fungsinya yang sangat penting dalam keberlangsungan
sebuah perusahaan. Distributor-lah yang juga mampu memperluas objek
pemasaran sebuah produk. Tanpa dilengkapi dengan sebuah sistem distribusi
yang baik, tentunya sebuah perusahaan akan sulit mengembangkan kualitas
usahanya di mata konsumen.
Selanjutnya, pemasok merupakan organisasi yang menyediakan sumber
daya berupa bahan baku bagi organisasi lain. Pemasok (suppliers) berperan
penting dalam menjaga fungsi produksi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan.
Sebuah perusahaan mustahil akan berdiri sendiri tanpa pihak pemasok yang
memasok bahan baku untuk diproduksi oleh sebuah perusahaan. Kemudian,
pihak perusahaan memberikan timbal balik berupa membayar kepada pihak
suppliers sebanyak barang yang dipasok.
Konsumen adalah pihak yang menikmati barang dan jasa yang diproduksi
oleh sebuah perusahaan dan membayarnya sebagai timbal balik dari kegiatan
tersebut. Dalam hal ini, konsumen juga ditempatkan sebagai pihak yang sangat
sentral, dimana di sinilah tujuan utama dari diproduksinya sebuah produk.
Kepuasan konsumen adalah nilai vital bagi kesuksesan sebuah bisnis
perusahaan. Sebuah perusahaan tidak boleh sampai kehilangan nilai-nilai
kepuasan dari konsumennya. Tentunya, perusahaan haruslah cepat dan tanggap
dalam menghadapi segala resiko dalam mempertahankan kepuasan
konsumennya, apalagi menghadapi tantangan global era ini.
Selain lingkungan mikro, lingkungan eksternal lainnya juga dipengaruhi
oleh lingkungan makro yang meliputi :
a. Lingkungan ekonomi,
b. Lingkungan teknologi,
c. Lingkungan politik-hukum (pemerintahan),
d. Lingkungan sosial kultur,
e. Lingkungan global,
f. Lingkungan bisnis teknologi dan informasi.
Sikap Pebisnis dalam Menyikapi Lingkungan Bisnis yang Semakin Dinamis
Perubahan lingkungan adalah angka kecepatan dari perubahan
lingkungan umum dan lingkungan khusus perusahaan. Perubahan ini terdiri dari
perubahan yang stabil, dimana angka perubahannya lambat. Dan perubahan
dinamis, dimana angka perubahan lingkungan adalah cepat. Perusahaan
biasanya mengalami baik perubahan stabil maupun perubahan dinamis.
Di samping itu, sebuah perusahaan juga dihadapkan pada tantangan
berupa kompleksitas lingkungan. Kompleksitas lingkungan sendiri adalah jumlah
faktor-faktor eksternal di dalam lingkungan yang mempengaruhi organisasi.
Lingkungan sederhana hanya memiliki sedikit faktor lingkungan, sedangkan
lingkungan kompleks mempunyai banyak faktor lingkungan.
Pengamatan terhadap perubahan dan kompleksitas lingkungan membuat
para manajer dapat memanfaatkan lingkungan yang berubah dengan tiga
langkah yaitu:
a) Pengamatan Lingkungan
Pengamatan lingkungan adalah meneliti lingkungan terhadap kejadian atau
masalah penting yang mungkin dapat mempengaruhi suatu organisasi.
b) Menerjemahkan faktor-faktor Lingkungan
Setelah mengamati, kemudian manajer menentukan kejadian dan masalah
lingkungan apa yang bermanfaat bagi organisasi. Biasanya manajer
menerjemahkan kejadian dan masalah sebagai ancaman atau kesempatan. Jika
menerjemahkan sebagai ancaman, maka ia akan berusaha melakukan suatu
langkah-langkah untuk melindungi perushaan. Jika manajer menerjemahkannya
sebagai kesempatan, maka mereka akan memanfaatkan kejadian tersebut
dengan mempertimbangkan strategi alternatif untuk meningkatkan kinerja
perusahaan.
c) Menghadapi ancaman dan kesempatan
Setelah pengamatan dan menerjemahkannya sebagai ancaman dan
kesempatan, maka manajer melakukan suatu peta keterkaitan (cognitive maps),
merangkum hubungan yang didasari antara faktor-faktor lingkungan dan
kemungkinan tindakan organisasi. Dari berbekal informasi yang dirangkum
tersebut maka manajer dapat mengambil tindakan untuk mengurangi dampak
dari ancaman dan menggunakan kesempatan untuk meningkatkan keuntungan.
KESIMPULAN

Dari hasil pemaparan maka dapat disimpulkan yaitu lingkungan dunia


usaha adalah segala faktor atau aspek yang mempengaruhi aktivitas bisnis
dalam suatu lembaga organisasi atau perusahaan. Lingkungan dunia
berpengaruh besar terhadap keberlangsungan hidup sebuah perusahaan,
karena bisa menjadikan sebuah perusahaan jaya, namun tidak menutup
kemungkinan juga menjadikan perusahan tersebut mundur bahkan gagal.
Seperti lingkungan internal misalnya, jika perusahan tidak menjalankan dengan
serius atau tidak professional dalam menangani masalah-masalah yang ada
dalam faktor internal seperti tenaga kerja, sumber daya manusia (SDM) dan lain-
lain sudah pasti dapat diprediksi bahwa perusahaan tersebut akan mengalami
kegagalan, begitu pula untuk lingkungan eksternal (diluar perusahaan).
DAFTAR PUSTAKA

Boone dan Kurtz. 2002. Pengantar Bisnis Jilid I. Jakarta: Erlangga.


Madura, Jeff. 2007. Pengantar Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Sumarti, Marno dan John Soeprihanto. 2003. Pengantar Bisnis (Dasar-Dasar
Ekonomi Perusahaan). Yogyakarta: Liberty Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai