Jawaban Diskusi yang Tepat

Pentingnya Faktor Kependudukan bagi Kelangsungan Bisnis Perusahaan

Beberapa Pendapat Ahli tentang Analisis Lingkungan Makro

1. Analisis lingkungan eksternal mencakup pemahaman berbagai faktor di luar
perusahaan yang mengarah pada munculnya kesempatan bisnis (opportunities) atau
bahkan ancaman (threats) bagi perusahaan. Analisis lingkungan bisnis ini terdiri dari
dua komponen yaitu analisis lingkungan makro dan analisis lingkungan industri
(David L Loundon dan Albert J. Della Bitta, Consumer Behaviour Concepts and
Applications, McGraw-Hill Book Company, Thrid Edition, 1988, p 118-127).
2. Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengetahui ancaman dan peluang.
Ancaman adalah suatu kondisi dalam lingkungan umum yang dapat menghambat
usaha-usaha perusahaan untuk mencapai daya saing strategis (Kuncoro, 2006 :
21-22).
3. Menurut Hitt Michael A. (2001) peluang adalah kondisi dalam lingkungan umum
yang dapat membantu perusahaan mencapai daya saing strategis. Proses yang
dilakukan secara kontinyu untuk melakukan analisis lingkungan eksternal adalah
dengan melakukan pemindaian (scanning), pengawasan (monitoring), peramalan
(forecasting), dan penilaian (assessing).
4. Lingkungan makro terdiri dari enam lingkungan yang harus dilihat, yaitu: lingkungan
demografi,lingkungan ekonomi, lingkungan alam, lingkungan teknologi, lingkungan
politik, dan lingkungan budaya (M.Farid Wajdi, Analisis Lingkungan Makro dalam
Manajemen Strategi Bab VI edisi 2, diakses dari www.ums.ac.id tanggal 8 Maret
2016).
5. Menurut Setiawan dan Zulkiefli Firmansyah (2005 : 32) faktor demografi yang perlu
diperhatikan oleh perusahaan diantaranya adalah ukuran populasi, struktur umum,
distribusi geografis, pencampuran etnis serta distribusi pendapatan.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa :

A. Analisis lingkungan merupakan salah satu proses yang harus dilakukan dalam
 merumuskan strategi manajemen. Tujuan dari melakukan analisis lingkungan ini
adalah untuk mengidentifikasi lingkungan perusahaan. Lingkungan perusahaan itu
sendiri terdiri dari dua jenis yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal.
Analisis lingkungan eksternal memberikan gambaran tentang peluang dan ancaman
yang berasal dari lingkungan luar perusahaan. Salah satu faktor yang dapat
menentukan kelangsungan bisnis perusahaan secara makro adalah faktor
kependudukan (demografi).
B. Hasil analisis faktor demografi pada lingkungan makro eksternal akan
menggambarkan peluang (opportuniy) dan ancaman (threat) yang mungkin terjadi
dan harus dipertimbangan perusahaan dalam menentukan strategi usaha ke depan,
misalnya :
a. Pertumbuhan jumlah penduduk yang cukup besar disertai dengan tingkat
pendidikan yang semakin meningkat, akan menyebabkan perubahan pada
perilaku gaya hidup masyarakat. Hasil analisis berupa data tingkat lulusan
akademik akan berpengaruh terhadap pemilihan strategi bisnis yang disesuaikan
dengan pola belanja dan gaya hidup seseorang. Strategi bisnis dan teknik
pemasaran untuk kalangan berpendidikan tinggi akan berbeda dengan cara
pemasaran untuk pendidikan yang lebih rendah.
b. Tingginya tingkat pertumbuhan jumlah penduduk ini menjadi peluang bagi
perusahaan dalam meningkatkan pangsa pasar. Angka pertumbuhan penduduk
akan mempengaruhi tingkat peluang pemasaran bagi suatu produk ataupun jasa.
Ukuran populasi berupa perbandingan prosentase umur pun diperlukan untuk
mengukur peluang pemasaran yaitu segmentasi pasar, diferensiasi produk, dll.
c. Menganalisis data pencampuran etnik pun akan menentukan tingkat peluang
strategi bisnis, misalnya diadakan pasar etnik. Pasar etnik juga merupakan salah
satu potensi pasar yang perlu dipertimbangkan. Etnis tertentu biasanya
mempunyai kecenderungan, preferensi, dan kebutuhan bersama yang unik dan
tidak dimiliki oleh etnis lain. Begitu pula menganalis pola kehidupan rumah
tangga sebagai bagian faktor kependudukan, akan penting untuk menentukan
strategi bisnis yang dipilih perusahaan.
Keberhasilan strategi bisnis sebagai follow-up analisis lingkungan eksternal itu telah
dibuktikan Peter Georgescu (Former CEO of Young and Rubicam, 1994-2000) yang telah
sukses mengembangkan strategi bisnis komunikasi yang terintegrasi dengan etos
kerjanya : Better Choice, Better World, Every Day. Diungkapkannya bahwa untuk
mengatasi tantangan bisnis masa kini adalah penting meyakini bahwa “sekarang saya
dapat mengendalikan segala sesuatu”. Menurut Georgescu, komponen filosofi dan
spiritual yang baik dalam mengendalikan lingkungan bisnis merupakan hal penting untuk
kelangsungan perusahaan, antara lain : a) kemampuan memahami kultur perusahaan, b)
melakukan hal terbaik dalam bisnis sebagai kesuksesan setiap orang, c) kemampuan
memahami “underlying evils” di tempat kerja.

Pemaparan di atas menguatkan pendapat saya tentang pentingnya faktor kependudukan

bagi kelangsungan bisnis perusahaan, yaitu sebagai salah satu faktor analisis lingkungan
makro yang menjadi akurasi penentu pilihan strategi bisnis yang akan diimplementasikan
untuk kelangsungan bisnis, keunggulan bisnis, dan pengembangan bisnis perusahaan di
masa depan. Faktor kependudukan / demografi adalah salah satu variable bebas dalam
analisis lingkungan bisnis (ALB) terhadap prospek bisnis perusahaan di masa depan.
Hasil analisis lingkungan bisnis (ALB) maka menunjukkan tingkat implikasi strategi
yang dipilih perusahaan terhadap prospek bisnis perusahaan. ( Kesimpulan Mandiri )

Sumber Pustaka :

Georgescu, Peter. Better Choice Better World Every Day. Wikipedia dan www.theconstantchoice.com
diakses tanggal 8 Maret 2016
HP, Setiawan & Zulkieflimansyah, (2005). Manajemen Strategi : Sebuah Konsep Pengantar, Jakarta:
LPFEUI
Kuncoro, M. (2006). Strategi Meraih Keunggulan Kompetitif, Jakarta: Erlangga.
Loundon, David L. dan Bitta, Albert J. Della. (1988). Consumer Behaviour Concepts and Applications,
McGraw-Hill Book Company, Thrid Edition.
Michael, A. Hitt. dkk, (2001). Manajemen Strategi, Daya Saing dan Globalisasi, Jakarta: Salemba Empat
Wajdi, M.Farid. Analisis Lingkungan Makro dalam Manajemen Strategi, Bab VI Edisi 2, diakses dari
www.ums.ac.id tanggal 8 Maret 2016