Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS STRATEGI BISNIS

KOMPAS GRAMEDIA
Melkior N. N Sitokdana
sitokdanamelkior@gmail.com
Magister Teknologi Informasi
Pascasarjana Teknik Elektro Dan Teknologi Informasi
Universitas Gajah Madah Yogyakarta
J ln. Grafika 2 Yogyakarta 55281 INDONESIA
Intisari - Kehidupan manusia modern
memberikan sajian kehidupan yang serba cepat,
praktis dan ekonomis. Perkembangan teknologi
dan informasi menjadi salah satu pendorong
semakin berkembangnya kehidupan modern
yang ada sekarang ini. Kehidupan modern ini
juga mempengaruhi perkembangan kebutuhan
hidup manusia, termasuk di dalamnya
kebutuhan akan ilmu pengetahuan. Hal tersebut
menjadi peluang bagi banyak perusahaan di
seluruh dunia, termasuk di Indonesia, untuk
tetap menggarap usaha di bidang media massa.
Potensi pasar media massa yang ada di
Indonesia benar-benar memikat banyak
pengusaha untuk mengembangkan bisnisnya. Di
indonesia persaingan antar perusahaan lebih
ketat dan kompetitif. Persaingan kompetitif yang
terbentuk membuat setiap bidang usaha Kompas
Gramedia akan berjuang semaksimal mungkin
untuk dapat merebut pangsa pasar yang ada di
indonesia. Oleh karena itu, setiap perusahaan
memerlukan kebutuhan informasi pemasaran
dalam menopang setiap strategi yang diambil
dalam rangka mempertahankan kelangsungan
usahanya. Tanpa adanya strategi pemasaran
yang tepat, maka perusahaan akan banyak
mengalami kerugian [5]. Dengan demikian pada
penelitian akan dikaji tentang strategi bisnis
pada Kompas Gramedia. Pada penelitian ini
analisis menggunakan analisis SWOT yaitu
analisis yang memaksimalkan Strengths dan
Opportunities, yang secara bersamaan juga dapat
meminimalkan Weaknesses dan Threat.
Keyword : Analisis SWOT, Manajemen Strategis
1. PENDAHULUAN
Memilih strategi tidak hanya
diputuskan sesaat saja. Memilih strategi
membutuhkan suatu analisis yang cukup
mendalam. Analisis strategi berupa analisis
tentang lingkungan luar perusahaan, analisis
tentang situasi internal perusahaan dan analisis
keunggulan kompetitif. Suatu strategi
perusahaan (companys strategy) didefinisikan
sebagai rencana permainan (game plan)
yang dilakukan oleh manajemen untuk
memposisikan perusahaan didalam arena pasar
yang dipilih supaya dapat memenangkan
kompetisi, memuaskan pelanggan-
pelanggannya, dan mencapai kinerja bisnis
yang baik. Dari definisi ini terlihat bahwa
suatu strategi perusahaan terdiri dari rencana
permainan yang terdiri dari serangkaian
kegiatan-kegiatan kompetitif dan pendekatan-
pendekatan bisnis yang diterapkan oleh
manajemen didalam menjalankan
perusahaannya. Banyak sekali kegiatan-
kegiatan kompetitif dan pendekatan-
pendekatan bisnis yang tersedia, sehingga
manajemen harus memilihnya yang tepat
untuk diterapkan. Suatu strategi perusahaan
mewajibkan manajemen untuk memilih dari
alternatif-alternatif yang ada terhadap
pemilihan pasar-pasar tertentu, pendekatan-
pendekatan kompetitif harus dilakukan dan
cara-cara untuk melakukannya. Strategi
sebenarnya adalah suatu bentuk kegiatan atau
cara pendekatan yang diterapkan manajer-
manajer untuk memuaskan pelanggannya,
membentuk posisi pasar yang menarik dan
mencapai sasaran-sasaran organisasi [1].
Dengan demikian dalam penelitian ini akan
menkaji tentang manajemen strategis bisnis
yang diterapkan Kompas Gramedia dalam
memenangkan keunggulan kompetitif.
Kompas Gramedia, disingkat KG,
adalah perusahaan Indonesia yang bergerak di
bidang media massa yang didirikan pada
tanggal 28 J uni 1965 Oleh P.K. Ojong dan
J akob Oetama. Seiring dengan pesatnya
pertumbuhan dan perkembangan bisnis
perusahaan, secara struktur organisasi
Kelompok Kompas Gramedia terbagi atas
berbagai kelompok usaha (SBU) berdasarkan
jenis usaha/jasa layanan yang dilakukan,
seperti : Kelompok Percetakan, Kompas,
Majalah, Gramedia Pustaka Utama (GPU),
Penerbitan & Multi Media (MMSP),
Perdagangan & Industri, Hotel Santika, Media
Olahraga (Medior), Pers Daerah, Radio
Sonora, Penyiaran (Kompas TV), PT. Kompas
Cyber Media dan pendidikan.
Pada penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang
menjadi strengths atau weaknesses dan
opportunities atau treaths perusahaan. Dan
juga menganalisa strategi apa yang dapat
digunakan dalam bisnis Kompas Gramedia
berdasarkan faktor-faktor strengths atau
weaknesses dan opportunities atau treaths
perusahaan yang didapat.
2. KAJ IAN TEORI
Strategi Perusahaan
Menurut Learened dkk, Strategi
merupakan alat untuk menciptakan keunggulan
bersaing. Dengan demikian salah satu fokus
strategi adalah memutuskan apakah bisnis
tersebut harus ada atau tidak ada [10].
Sedangkan menurut Prawirokusumo, Strategi
adalah pola tindakan utama yang dipilih untuk
mewujudkan visi organisasi melalui misi.
Strategi juga suatu sasaran untuk mencapai
tujuan akhir atau sasaran akhir, bersifat
rencana yang disatukan, mengikat semua fihak
atau bagian perusahaan. Strategi bersifat
menyeluruh meliputi semua aspek penting
perusahaan dan bersifat terpadu yaitu semua
bagian rencana serasi satu sama lain dan
bersesuaian [9]. Pada bagian ini akan dibahas
mengenai pendefinisian misi dari suatu
perusahaan, faktor-faktor internal dan eksternal
yang mempengaruhi arah dan tindakan
perusahaan, serta strategi-strategi dalam
menentukan masa depan perusahaan, dimana
sala satunya yaitu dengan cara pemasaran
produk melalui media internet.
Misi
Menurut Tunggal, Misi didefinisikan
sebagai tujuan dasar yang menetapkan suatu
perusahaan terpisah dari perusahaan lain dari
tipenya dan mengidentifikasi ruang lingkup
dari operasinya dalam arti produk dan pasar.
[7]. Misi perusahaaan memasukkan falsafah
usaha dari pengambil keputusan strategik
perusahaan, menyatakan secara tidak langsung
citra yang oleh perusahaan berusaha
memproyeksikannya, merefleksi konsep diri
perusahaan, dan menunjukkan ruang lingkup
produk atau jasa utama perusahaan dan
kebutuhan-kebutuhan pelanggan yang utama,
yang perusahaan berusaha untuk
memuaskannya.
Faktor Internal dan Eksternal
Faktor Internal dalam perusahaan akan
ikut mempengaruhi dalam penyusunan dan
penentuan masa depan perusahaan diantaranya
faktor pemasaran, faktor manajemen, faktor
sumber daya manusia serta faktor keuangan
[7].
Faktor eksternal merupakan faktor yang
mempengarauhi pemilihan arah, penentuan
masa depan dan tindakan suatu perusahaan dan
pada akhirnya, struktur organisasi dan proses
internalnya. Faktor external environment ini
dibagi dalam subkategori yang saling
berhubungan yaitu:
Remote environment (Faktor dalam
lingkungan jauh), faktor dalam lingkungan
jauh terdiri dari faktor-faktor yang pada
dasarnya diluar dan biasanya terlepas dari
setiap situasi operasi perusahaan tunggal.
Lingkungan yang memberikan perusahaan
opportunities dan threaths. Faktor-faktor
yang mendasari lingkungan jauh ini
adalah faktor ekonomi, sosial, politik,
teknologi dan ekologi.
Industry environment (Faktor dalam
lingkungan industri), Menurut Porter
dalam Competitive strategy (Strategi
Bersaing) mendorong konsep lingkungan
industri kepermukaan pemikiran startegi
dan perencanaan usaha. Ada lima (5)
kekuatan yang membentuk kompetisi
dalam industri dan sifat serta tingkat
kompetisi dalam suatu industri tergantung
pada 5 Competitive forces (5 kekuatan
tersebut) yaitu The threat of new entrants
(ancaman pendatang baru), The
bergaining power customers (daya tawar
pelanggan), The bargaining power
suppliers (daya tawar pemasok), ancaman
produk atau The threat of substitutes
products or services (jasa substitusi) dan
The jockeying among current contestants
atau rivalry among existing firms
(persaingan diantara kontestan yang ada).
Operating environment (Faktor dalam
lingkungan operasi), Faktor dalam
lingkungan operasional juga dinamakan
Competitive/task environment (lingkungan
bersaing atau tugas) [8]. Terdiri dari fakto-
faktor dalam situasi bersaing yang
mempengaruhi keberhasilan suatu
perusahaan dalam memperoleh sumber
daya yang diperlukan atau dalam
pemasaran yang menguntungkan barang
dan jasanya. Diantara yang paling penting
dari faktor-faktor ini adalah posisi
bersaing perusahaan, komposisi
pelanggannya, reputasi diantara pemasok
dan kreditur, dan kemampuannya menarik
karyawan yang mampu.
Macam-Macam Strategi
Dalam buku [11] mengemukaan 16
konsep Strategi, dimana 3 diantara strategi
tersebut adalah strategi umum dari Porter
(1997).
Adapun strategi itu diantaranya:
a. Strategi Diversivikasi Konsentrik
Definisi dari strategi konsentrik adalah
menambah produk atau jasa baru, tetapi
berkaitan. Penerapan strategi ini yang
paling efektif pada saat:
Bila suatau organisasi bersaing dalam
industri tanpa pertumbuhan atau
dengan pertumbuhan lambat.
Bila penambahan produk baru, tetapi
berkaitan, secara siknifikan akan
memperkuat penjualan produk yang
sudah ada.
Bila produk baru, tetapi berkaitan
dapat ditawarkan dengan harga yang
amat bersaing.
Bila produk baru, tetapi berkaitan
mempunyai tingkat penjualan
musiman yang menyeimbangan
puncak dan lembah penjualan yang
dialami.
Bila suatu produk organisasi saat ini
dalamtahap menurun dari daur hidup
produk.
Bila suatu organisasi mempunyai tim
manajemen yang kuat.
b. Diversifikasi Konglomerat
Definisi dari strategi diversifikasi
konglomerat adalah menambah
produk atau jasa baru, tetapi
berkaitan. Penerapan strategi ini yang
paling efektif pada saat:
Bila penjualan dan laba tahunan
industri dasar suatu organisasi
menurun
Bila suatu organisasi mempunyai
modal dan bakat manajerial yang
diperlukan untuk bersaing
dengan sukses dalam industri
baru
Bila suatu organisasi mempunyai
peluang untuk membeli suatu
bisnis yang tidak berkaitan yang
merupakan investasi menarik
c. Strategi Diversifikasi Horisontal
Definisi dari strategi diversifikasi
horisontal adalah menambah produk
atau jasa baru, tidak berkaitan untuk
pelanggan yang sudah ada. Penerapan
strategi ini yang paling efektif pada
saat:
Bila penghasilan produk atau jasa
saat ini akan meningkat secara
signifikan dengan penambahan
produk baru yang berkaitan.
Bila suatu organisasi bersaing
dalam industri dengan persaingan
ketat dan/atau tidak tumbuh,
seperti ditunjukkan oleh laba dan
penghasilan industri yang rendah.
Bila saluran distribusi yang ada
sekarang dapat dipakai untuk
memasarkan produk baru kepada
pelanggan lama.
d. Strategi Usaha Patungan
Definisi dari strategi usaha patungan
adalah dua perusahaan sponsor atau
lebih membentuk organisasi terpisah
dengan tujuan kerja sama. Penerapan
strategi ini yang paling efektif pada
saat:
Bila organisasi milik swasta
membentuk usaha patungan
dengan perusahaan terbuka,
terdapat beberapa keunggulan
bila dikuasai swasta
sepertipemilik dekat, ada
beberapa keunggulan bila
dikuasahi publik, seperti
kemudahan akses, penerbitan
saham sebagai sumber modal.
Kadang-kadanag, keunggulan
unik karena dimiliki bersama
oleh swasta dan publik dapat
menjadi sinergi usaha patungan.
Bila suatu organisasi domistik
membentuk membentuk usaha
patungan dapat menyediakan
peluang bagi perusahaan
domestik untuk memperoleh
manajemen lokal di luar negeri,
oleh karena itu mengurangi
resiko seperti nasionalisasi atau
penyerangan oleh pegawai
pemerintah setempat.
Bila kompetisi khas dari dua
perusahaan atau lebih saling
mengisi dengan baik.
3. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Teknik Analisa Data
Analisa data yang digunakan dalam
penelitian ini dengan analisisnya menggunakan
analisis SWOT. Analisis SWOT adalah
identifikasi berbagai faktor secara sistematis
untuk merumuskan strategi perusahaan.
Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan strengths dan opportunities,
namun secara bersamaan dapat meminimalkan
weaknesses dan threats. Strength, weakness,
opportunity dan threat merupakan faktor-
faktor strategis perusahaan yang perlu
dianalisis dalam kondisi yang ada saat ini [2].
Hal ini disebut pula analisis situasi dengan
model analisis SWOT.
Gambaran Umum Kompas Gramedia
Kompas Gramedia sebagai salah satu
perusahaan yang terkemuka di Indonesia
memiliki peristiwa-peristiwa penting yang
menjadi tonggak perjalanan perusahaan dari
sejak berdiri sampai perkembangannya saat
ini: Terbitnya majalah bulanan Intisari pada
tanggal 17 Agustus 1963 oleh Petrus Kanisius
(PK) Ojong dan J akob Oetama (J O), bersama
J . Adisubrata dan Irawati SH. Majalah bulanan
Intisari bertujuan memberikan bacaan untuk
membuka cakrawala bagi masyarakat
Indonesia. Pada saat itu, Intisari terbit dengan
tampilan hitam putih, tanpa sampul, berukuran
14 x 17,5 cm. Dengan tebal 128 halaman,
majalah ini mendapat sambutan baik dari
pembaca dan mencapai oplah 11.000
eksemplar. Hampir 3 tahun kemudian, tepatnya
pada tanggal 28 J uni 1965, diterbitkan Surat
Kabar KOMPAS, yang berawal dari ide
menerbitkan koran untuk melawan pers
komunis. Pada mulanya KOMPAS terbit
sebagai surat kabar mingguan dengan 8
halaman, lalu terbit 4 kali seminggu, dan hanya
dalam kurun waktu 2 tahun telah berkembang
menjadi surat kabar harian nasional dengan
oplah mencapai 30.650 eksemplar. Melihat
perkembangan usaha yang sangat baik dan
dengan semangat membantu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melalui pembukaan
lapangan kerja baru, PK Ojong mulai
melakukan diversifikasi usaha. Pada tanggal 2
Februari 1970 didirikan Toko Buku Gramedia
untuk memperkuat penyebaran produk dan
menjual buku-buku yang berasal dari luar
negeri. Sebagai langkah awal, dibuka sebuah
toko kecil berukuran 25 m2, di J alan Gajah
Mada, J akarta Pusat. Pada awalnya harian
KOMPAS dicetak di percetakan PT Keng Po.
Seiring perkembangan oplah yang semakin
meningkat, dan agar dapat menjamin
KOMPAS dapat terbit pagi hari, dipandang
perlu memiliki usaha percetakan sendiri. Pada
tahun 1971 perusahaan mendirikan Percetakan
Gramedia di J alan Palmerah Selatan, yang
mulai beroperasi pada bulan Agustus 1972,
dan diresmikan pada tanggal 25 November
1972 oleh Ali Sadikin, selaku Gubernur DKI
J akarta saat itu. Dalam perkembangannya,
pada tahun 1997 dibangunlah sistem cetak
jarak jauh (remote printing) sebagai terobosan
baru teknologi percetakan untuk mempercepat
distribusi koran harian KOMPAS di daerah.
Sistem cetak jarak jauh yang pertama kali
didirikan pada tahun 1997 di Bawen, dan
dilanjutkan dengan kota-kota lainnya seperti
Makasar (Oktober 1998), Surabaya (November
1999), Palembang (J uni 2001), Medan (J uni
2003), Banjarmasin (Agustus 2002), Bandung
I (Februari 2006), Bandung II (J anuari 2007),
Bali (Maret 2009). Hampir bersamaan dengan
mulai beroperasinya Percetakan Gramedia,
pada tahun yang sama didirikan unit bisnis
Radio Sonora, berkedudukan di J alan Gajah
Mada, J akarta Pusat. Radio Sonora didirikan
oleh para pendiri Kompas Gramedia untuk
memberikan layanan informasi bagi
masyarakat melalui media elektronik, selain
melalui media tertulis. Untuk mengisi
kekosongan bacaan khusus anak-anak,
diterbitkanlah majalah anak-anak Bobo pada
tanggal 14 April 1973. Sebelum majalah Bobo
terbit, harian KOMPAS menerbitkan sisipan
halaman khusus untuk anak-anak. Seiring
dengan respon yang positif dari pembaca
terhadap sisipan halaman khusus anak-anak di
harian KOMPAS tersebut, perusahaan bekerja
sama dengan penerbit majalah Bobo di
Belanda, untuk menerbitkan majalah Bobo di
Indonesia. Pada awalnya, majalah Bobo terdiri
dari 16 halaman kertas koran, dengan oplah
mencapai 50.000 eksemplar, dan menjadi
majalah anak-anak pertama yang berwarna di
Indonesia. Usaha di bidang majalah ini
kemudian semakin berkembang dan merambah
ke segmen remaja, wanita, pria, otomotif,
pengetahuan, teknologi dan umum, yang
semuanya tergabung dalam unit bisnis
Kelompok Majalah.
Pada tahun 1974 didirikan unit bisnis
PT Gramedia Pustaka Utama (GPU) sebagai
penerbit buku umum. Buku pertama yang
diterbitkan adalah novel Karmila karya Marga
T, yang sebelumnya merupakan cerita
bersambung di Harian KOMPAS. Produk
penerbitan buku GPU mendapatkan respon
yang positif di masyarakat, maka usaha
penerbitan buku merambah ke berbagai
segmen, seperti buku anak-anak, novel, buku
resep makanan, buku nonfiksi seperti buku seri
manajemen, budaya, filsafat, sains, buku
perguruan tinggi, dan lain sebagainya. Untuk
menjawab kebutuhan masyarakat yang terus
semakin berkembang berkait dengan
beragamnya jenis buku, pada 15 J anuari 1985
didirikan unit usaha khusus untuk menerbitkan
buku-buku elektronik, buku komputer, yang
kemudian juga merambah ke buku-buku
komik, yaitu PT Elexmedia Komputindo.
Khusus untuk buku-buku ajar, khususnya
untuk pendidikan dasar dan menengah, pada
20 September 1990 didirikan penerbit PT
Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo),
dan kemudian pada 1J uni 1996 juga didirikan
Kepustakaan Populer Gramedia (KPG),
kemudian Penerbit Buku Kompas, yang antara
lain mendaur ulang tulisan-tulisan yang pernah
dimuat di harian KOMPAS.
Pada tahun 1976, Kompas Gramedia
mendirikan unit bisnis PT Gramedia Film. Saat
itu, selain menggarap film-film dokumenter,
Gramedia Film juga membuat film cerita.
Salah satu film cerita yang berprestasi adalah
Suci Sang Primadona yang mendapat Piala
Citra, penghargaan tertinggi perfilman
Indonesia. Hanya saja Gramedia Film tidak
berumur panjang, karena kalah bersaing
dengan produksi film lainnya yang lebih
mengutamakan konten hiburan. Perusahaan
juga melakukan diversifikasi usaha di luar core
business dengan membangun unit bisnis
perhotelan, yang dimulai dengan didirikannya
PT Grahawita Santika (PT GWS) pada tanggal
22 Agustus 1981. PT GWS pertama kali
membeli Hotel Soeti di J l. Sumatera, Bandung,
yang kemudian di renovasi dan diganti
menjadi Hotel Santika Bandung hingga saat
ini. Usaha di bidang perhotelan berkembang
sangat pesat dan Hotel Santika telah hadir di
berbagai kota besar di Indonesia. Kompas
Gramedia kembali mengembangkan produk
yang dimilikinya dengan menerbitkan rubrik
BOLA pada tanggal 3 Maret 1984 sebagai
sisipan harian KOMPAS setiap hari J umat.
Rubrik BOLA dicetak pertama kali sebanyak
412.000 eksemplar sesuai dengan oplah
KOMPAS pada waktu itu, dan mendapat
respon yang sangat baik dari para pembaca dan
pemasang iklan. Atas gagasan J akob Oetama,
selaku Pemimpin Redaksi KOMPAS pada
waktu itu, bahwa setiap rubrik KOMPAS yang
digemari pembaca dapat dikembangkan
menjadi terbitan tersendiri, maka 4 tahun
kemudian tepatnya pada bulan April 1988,
BOLA dilepas oleh KOMPAS untuk berdiri
sendiri menjadi Tabloid BOLA. Keputusan
tersebut diambil dengan mempertimbangkan
pula kemampuan desk olahraga di KOMPAS
yang dipandang sebagai salah satu desk yang
kuat karena dukungan wartawannya, sehingga
rubrik olahraga menjadi salah satu rubrik yang
digemari pembacanya.
Dalam perkembangannya, BOLA
menambah bauran produk dalam bentuk buku
dan majalah. Tidak hanya terpaku pada dunia
olahraga, BOLAmerambah juga ke bidang
kesehatan, dengan diterbitkannya Tabloid
SENIOR, dan kemudian berubah menjadi
Tabloid Gaya Hidup Sehat.
Pada tahun 1987, Kompas Gramedia
mengambil-alih kepemilikan perusahaan
penerbitan harian Sriwijaya Post di
Palembang. Pada masa itu ada himbauan dari
Menteri Penerangan RI agar koran-koran besar
membantu koran-koran daerah yang terhambat
permasalahan SIUPP (Surat Izin Usaha
Penerbitan Pers).
Maka pada akhir 1987 didirikan unit
usaha Kelompok Pers Daerah (Persda) yang
tugas awalnya adalah membantu koran-koran
daerah yang membutuhkan pertolongan. Pada
tahun 1988, Kompas Gramedia mengambil-
alih perusahaan penerbitan koran Swadesi
yang namanya diubah menjadi Serambi
Indonesia di Banda Aceh. Tahun 1992,
Kompas Gramedia mengambil-alih perusahaan
penerbitan koran Pos Kupang, dan pada tahun
1994 mengambil-alih perusahaan penerbitan
koran Banjarmasin Post. Pada perkembangan
selanjutnya, Persda memperkuat bisnisnya
dengan mendirikan sendiri koran daerah di
hampir seluruh propinsi dengan brand Tribun.
Diversifikasi usaha kembali dilakukan
oleh Kompas Gramedia dengan pendirian PT
Graha Kerindo Utama (GKU) pada tahun
1988, sebagai perusahaan converting tissue
berkualitas dengan brand Tessa dan Multi.
Seiring persaingan yang semakin ketat, GKU
menginginkan jaminan kesediaan pasokan
bahan baku kertas agar produksi bisa stabil,
maka didirikanlah pabrik pembuatan kertas
tissue (paper mill).
Pada tahun yang bersamaan dengan
berdirinya GKU, Kompas Gramedia
mengambil-alih surat kabar mingguan Surya,
yang didirikan oleh perusahaan penerbitan
koran Pos Kota pada tahun 1986, dan
kemudian diubah menjadi Harian Pagi Surya.
Dengan perkembangan perekonomian dan
dunia bisnis di Indonesia, pada tahun 1996
Kompas Gramedia mendirikan PT. Grahanusa
Mediatama yang menerbitkan Tabloid
KONTAN, yang terbit pertama kali pada
tanggal 27 September 1996. Untuk menjawab
kebutuhan pembaca, diterbitkan pula pada
J anuari 2006 edisi khusus bulanan KONTAN
dan pada tanggal 27 September 2007
diterbitkan harian bisnis dan investasi
KONTAN. Perjalanan bisnis Kompas
Gramedia tiba pada perkembangan tren di
masyarakat yang menunjukkan fenomena
meningkatnya penggunaan jaringan internet
untuk mendapatkan informasi, maka Harian
KOMPAS membuat versi online dari harian
KOMPAS cetak yang disebut Kompas Online
dengan alamat http://www.kompas.com. Pada
tahun 1998, Kompas Online berkembang
menjadi unit bisnis tersendiri dibawah naungan
PT Kompas Cyber Media (KCM). Saat ini
Kompas Online diubah menjadi Kompas.com.
Pada tahun 1999, dengan tujuan memberikan
informasi yang lebih khas bagi warga J akarta
dan sekitarnya (Bogor, Depok, Tangerang,
Bekasi), diterbitkanlah Harian Warta Kota,
tepatnya pada tanggal 3 Mei 1999. Diawali
dari koran 12 halaman, Warta Kota terbit
setiap hari Senin sampai Sabtu. Dengan
mempertimbangkan respon yang baik dari para
pembaca, pada tahun 2001 diterbitkan pula
Warta Kota edisi hari Minggu. Pengembangan
bisnis Kompas Gramedia kembali dilakukan
pada tahun 2000, dengan didirikannya PT Duta
Visual Nusantara Tivi Tujuh, tepatnya pada
tanggal 22 Maret 2000, yang pada waktu itu
dikenal dengan sebutan TV7. Pada
perkembangannya TV7 resmi berubah nama
menjadi Trans7 pada tanggal 15 Desember
2006 dengan masuknya PT Trans Corporation
dalamkepemilikan saham.
Upaya diversifikasi kembali
dilakukan pada tanggal 25 November 2005,
dengan mendirikan Universitas Multimedia
Nusantara (UMN) yang dikelola oleh Yayasan
Media Informasi Kompas Gramedia. UMN
merupakan sebuah lembaga perguruan tinggi
dengan teknologi informasi dan komunikasi
sebagai dasar dalam setiap proses belajar
mengajar. Pada awalnya, sebagai tempat
belajar mengajar, UMN menyewa gedung
BNI46 J l. J end. Sudirman, J akarta. Pada tahun
2009 UMN membangun gedung sendiri dan
diresmikan pada tanggal 2 Desember 2009,
bertempat di Gading Serpong, Summarecon,
Tangerang. Seiring dengan perkembangan
teknologi dan situasi lingkungan bisnis di
media, bisnis media cetak diarahkan untuk
melakukan transformasi menuju era digital.
Dengan demikian sosok media selanjutnya
ditampilkan melalui multi media, multi
channel, dan multiplatform (MMM). Maka
pada awal tahun 2009 media televisi mulai
dijajagi kembali. Kompas Gramedia Television
(KOMPAS GRAMEDIA TV) menjadi
kendaraan perusahaan untuk menjalankan
bisnis di televisi yang dimulai dengan
pembentukan proyek KOMPAS
GRAMEDIATV pada awal Oktober 2009.
Proyek ini memulai kegiatannya dengan
membentuk KOMPAS GRAMEDIA
Production yang diberi tugas untuk
memproduksi program acara yang memberikan
value added kepada pemirsa, sehingga
program-program yang akan ditayangkan
mengandung nilai-nilai kemanusiaan, nilai
sosial dan pendidikan. Proyek KOMPAS
GRAMEDIATV sekaligus juga
mempersiapkan terbentuknya KOMPAS
GRAMEDIA TV Network, Kompas Channel,
KOMPAS GRAMEDIA Vision, dan Kompas
TV [3].
3.2.1 Visi Dan Misi
"Menjadi Perusahaan yang terbesar,
terbaik, terpadu dan tersebar di Asia Tenggara
melalui usaha berbasis pengetahuan yang
menciptakan masyarakat terdidik, tercerahkan,
menghargai kebhinekaan dan adil sejahtera."
3.2.2 Tujuan Perusahaan
Untuk mewujudkan Visi dan Misi
Kompas Gramedia, dibutuhkan manusia KG
yang memahami dan menghayati nilai-nilai
luhur sebagaimana telah diwariskan oleh para
pendiri, yakni : Untuk mewujudkan Visi dan
Misi Kompas Gramedia, dibutuhkan manusia
KG yang memahami dan menghayati nilai-
nilai luhur sebagaimana telah diwariskan oleh
para Secara keseluruhan, KG Values terdiri
dari dua komponen, yang bisa digambarkan
dengan sebuah pohon kehidupan:
Character:
Watak baik, yang peduli dan dapat
dipercaya/diandalkan; adalah bagian
pohon sebelah bawah (akar, pondasi yang
menentukan berdirinya sebuah pohon).
Competency:
Profesionalisme, kompetitif dan
menyenangkan pelanggan; adalah bagian
pohon sebelah atas (batang, daun dan
bunga/buah, hasil baik yang tampak
dipermukaan, disebabkan oleh keberadaan
karakter yang positif).
TABEL 1 SUMBER DAYA STRATEGIS YANG DIMILIKI
VALUABELA RARE
Sumberdaya manusia handal secara kualitas maupun
secara kuantitas, lebih dari 12.000 tersebar di seluruh
indonesia.
Bidang usahabanyak, antar lain: dibidang Surat Kabar,
Majalah, Daring, Penyiaran, Percetakan, J aringan Toko
Buku, J aringan Penerbit Buku, Event Organizer,
J aringan Hotel, Industri tersebar di seluruh Indonesia.
Prosedur keamanan di lingkungan Kompas Gramedia
meliputi keamanan kerja karyawan, fasilitas kantor dan
lingkungan sekitar kantor.
Berbagai sertifikasi yang mendukung keamanan ini
telah dikantongi dan peningkatan kemampuan teknisi
menjadi perhatian penting di sini. Contohnya pemilihan
peralatan yang ramah lingkungan, bengkel terpercaya
dan perlatan uji emisi.
J aminan keselamatan, yaitu yaitu tersedia Emergency
Respond Team yang merupakan team yang bertugas
untuk menanggulangi keadaan kegawatan. Cepat
apabila ada fasilitas kantor atau karyawan yang
mengalami banjir, kebakaran, demonstrasi, dll.
Karyawan tinggal menghubungi bagian SDM unit
masing-masing untuk mendapat layanan team ini.
Kompas Gramedia memiliki lembaga pendidikan yaitu:
Universitas Multimedia Nusantara yang fokus pada
pendidikan pada ICT, ELTI Gramedia fokus pada
Pendidikan Bahasa Inggris.
J aminan kesehatan, memiliki poliklinik.
IMPERFECTLY IMITABLE NON-SUBSTITUTIABLE
Salah satu anak perusahaan Kompas Gramamedia yaitu
Graha Kerindo Utama (GKU) telah memproduksi Tisu,
seperti Tessa, Multi, Dynasti, Nova dan Diva adalah
merek-merek pemimpin pasar tisu di Indonesia. Nama-
nama imi mempunyai brand image yang kuat, mudah
diperoleh, ada dimana-mana, ekonomis, lembut, kuat
dan sudah dikenal masyarakat sejak lama.
Mendirikan bentara budaya di Yogyakarta,mendirikan
Rumah Kudus (Bentara Budaya J akarta) sebagai salah
satu tempat berolah seni, kreativitas, dan kebudayaan.
Bidang usaha yang mendominasi diindonesia, seperti:
Toko Buku Gramedia, majalah-majalah, Surat Kabar
Harian Kompas, dan kompas.com, dll.
Dukungan sumber daya manusia yang handal lulusan
dalam dan luar negeri.
Mesin-mesin produksi yang berkategori state of art
technology, yang memastikan produk berkualitas
tinggi namun tetap efisien.
Mendapat Sertifikat ISO 9001 : 2000 dari SGS dan
UKAS yang sudah diterima sejak tahun 2003 dan
sejumlah penghargaan dari lembaga dalam dan luar
negeri.
Adanya social care yaitu: dana bantuan kemanusian
yaitu bantuan kesehatan, bantuan pendidikan, bakti
sosial,bantuan perumahan, membantu UKM. Corporate
social responsibility yaitu budaya dan pendidikan
Anak perusahaan Kompas Gramedia yaitu: Dyandra
Promosindo telah berhasil menjadi perusahaan PEO
pertama di Indonesia yang telah memperoleh sertifikasi
ISO 9000 : 2008 sebagai Professional Exhibition
Organizer berdasarkan standar kualitas manajemen.
3.2.1 Tugas Manajemen Strategis
a. Artikuliasi visi strategis dan misi bisnis
"Menjadi Perusahaan yang terbesar,
terbaik, terpadu dan tersebar di Asia
Tenggara melalui usaha berbasis pengetahuan
yang menciptakan masyarakat terdidik,
tercerahkan, menghargai kebhinekaan dan
adil sejahtera. Artinya: Menjadi perusahaan
terbesar, terbaik dan terpadu dengan cara
mengelola jejaring /networking yang semakin
world wide. berorientasi pada penyediaan
layanan & produk berkualitas sesuai kebutuhan
pelanggan, bersemangat kompetisi / bersaing
secara smart; mencapai yang terbaik
humanisme/ kemanusiaan (menghargai
manusia sesuai harkat & martabatnya), yang
transendental (berdasarkan keyakinan akan
yang tertinggi, yang mengatasi segala sesuatu).
Peduli pada sesama; compassion; membantu
dengan tulus. Tanggungjawab sosial (CSR);
cepat tanggap terhadap problem lingkungan
kemasyarakatan, memberikan pelayanan
kesehatan yang baik dan pendidikan yang baik
secara adil dan beradab.
b. Rumusantujuan yang merupakan konversi
visi strategis menjadi kinerja spesifik yang
harus dicapai.
Meningkatkan keunggulan kompetitif
ditingkat internasional yang didukung
dengan sumber daya yang dimiliki.
Menyediakan layanan & produk
berkualitas sesuai kebutuhan
pelanggan.
Mencerdaskan bangsa melalui
Pendidikan yang berfokus pada
Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Memberikan pelayanan kesehatan
yang baik dan pendidikan yang baik
secara adil dan beradab terhadap
karyawan maupun orang yang
membutuhkan bantuan.
c. Menyusun strategi untuk mencapai
outcome yang dikehendaki. Strategi
yang tepat untuk saat seperti ini adalah:
Meningkatkan jangkauan perusahaan
pada daerah yang belum tersentuh dan
melakukan relationship dengan
negara-negara di ASEAN, terutama
produk-produk unggulan yang telah
siap secara kualitas maupun kuantitas.
Meningkatkan kualitas pendidikan
dan kesehatan bertaraf internasional
untuk mendukung perusahaan.
d. Implementasi dan eksekusi strategi.
Unit bisnis yang terkenal, terbaik dan
terpadu di internasionalisasikan,
seperti toko buku gramedia, kompas
TV, harian kompas, hotel santika, dan
majalah-majalah.
Membangun information center di
daerah daerah pedalaman seperti di
Papua dan Kalimantan sehingga
melalui media-media elektronik
maupun cetak yang dibangun dapat
mencerdaskan masyarakat.
Membangun sekolah-sekolah atau
perguruan tinggi fokus pada teknologi
informasi dan komunikasi.
e. Evaluasi dan Monitoring kinerja dan
inisiasi corrective adjustment terhadap
arah perusahaan, tujuan, strategi dan
implementasi strategi.
Kualitas Kompas TV perlu
ditingkatkan, alangkah baiknya di
jadikan TV Edukasi Nasional.
Harian kompas dan kompas.com
ditingkatkan kualitasnya dan
jangkauannya sehingga bisa dapat
bersaing di negara-negara ASEAN.
Website Knowledge Management
(KM) berpotensi dan layak
dikembangkan di Kompas Gramedia
mengingat penyebaran karyawan di
seluruh Indonesia bahkan asia
tenggara nantinya.
Salah satu aplikasi yang tersedia di
dalam website Kompas Media, yaitu
e-learning dianggap lebih efisien dari
segi waktu dan biaya daripada
pelatihan dengan tatap muka
langsung. Misalnya jumlah peserta,
fleksibilitas waktu, dan akomodasi.
Semakin banyak jumlah dan luas
sebaran peserta akan membuat
metode pelatihan ini semakin efisien.
Perlu dilakukan integrasi sistem dari
seluruh unit bisnis dari Kompas
Gramedia sehingga konsumen dapat
melakukan transaksi pembeliaan
produk-produknya melalui internet.
3.2.2 Perspektif Manajemen Strategik Di
Pandang Dari Knowledge Based View
a. Kompas Gramedia sedang
mengembangkan salah satu teknologi
informasi berupa website Knowledge
Management (KM) dimana dapat
diakses oleh seluruh karyawan yang
memiliki koneksi internet pada website
di http://km.kompasgramedia.com.
Website KM bertujuan sebagai sarana
berbagi, akuisisi dan penyimpanan
pengetahuan karyawan.
b. Kompasiana adalah sebuah Media
Warga (Citizen Media). Di sini, setiap
orang dapat mewartakan peristiwa,
menyampaikan pendapat dan gagasan
serta menyalurkan aspirasi dalam
bentuk tulisan, gambar ataupun rekaman
audio dan video. Kompasiana juga
melibatkan kalangan jurnalis Kompas
Gramedia dan para tokoh masyarakat,
pengamat serta pakar dari berbagai
bidang, keahlian dan disiplin ilmu untuk
ikut berbagi informasi, pendapat dan
gagasan.
c. Kompas Gramedia memiliki lembaga
pendidikan yaitu: Universitas
Multimedia Nusantara yang fokus
pada pendidikan pada ICT, ELTI
Gramedia fokus pada Pendidikan
Bahasa Inggris.
d. Dan seluruh produk-produk dari
Kompas Gramedia berhubungan dengan
KNOWLEDGE BASED misalnya toko
buku Gramedia, harian kompas, kompas
TV, Malajah-majalah, percetakan dan
lain-lain.
3.2.3 Analisis Swot Dan Strategi yang terkait dengan hasil SWOT
TABEL 2 ANALISIS SWOT
Strength Weaknesses
Sumberdaya manusia handal secara
kualitas maupun secara kuantitas, lebih
dari 12.000 tersebar di seluruh
indonesia.
Unit bisnis banyak dan jangkauannya
seluruh Indonesia bahkan ASEAN.
Kesehatan dan keselamatan terjamin
karena adanya Poliklinik dan
Emergency Respond Team
Sumber daya perusahaan lengkap dan
modern
Memiliki komunitas yaitu dibidang hobi
dan profesi, seni budaya, olaraga,dan
paguyuban purna karya.
Produknya mahal
Pelayanan transaksi pembelian online belum optimal.
Tidak semua unit usaha atau produknya Kompas
Gramedia terjangkau wilayah timur Indonesia.
Kualitas buku-buku yang dijual terutama buku-buku
computer isinya tidak padat tetapi harganya mahal.
Media KNOWLEDGE BASED online terlalu populer
Opportunities Threat
Kebutuhan masyarakat sekitar akan
informasi meningkat
Tenaga kerja yang berkualitas dan
bermoral
Program-program pemerintah dalam
upaya mencerdaskan bangsa
Masyarakat ingin akses informasi cepat,
tepat dan akurat.
Serangan dari pesaing
Tawaran kebutuhan masyarakat meningkat
Bertambahnya pesaing
Teknologi yang bertumbuh cepat
TABEL 3 STRATEGI TERKAIT HASIL ANALISIS SWOT
Strength Weaknesses
Meningkatkan Sumberdaya manusia handal secara
kualitas maupun secara kuantitas.
Meningkatkan jangkauan terutama daerah yang
belum terjangkau serta integrasi sistem setiap unit
bisnis.
Meningkatkan komunitas yaitu disegala bidang
dan memperluas jangkaun ke tingkat masyarakat
umum.
Menekan biaya produksi dan
memperpendek rantai pasok sehingga
harganya terjangkau.
Membangun infrastruktur yang
memadai terutama dalam hal
keamanan, kenyamanan, serta
memanjahkan pelanggan dalam
bertransaksi.
Produk yang dijual lebih utamakan
kualitas
Meningkatkan R&O untuk
meningkatkan kualiatas content dan
kuantitas pelanggan
Opportunities Threat
Meningkatkan keilmuan dan moral melalui
pendidikan sehingga mampu memberikan
kontribusi dalam bisnis.
Mendukung program-progam pemerintah dalam
mencerdaskan bangsa
Selalu siap memenuhi kebutuhan masyarakat.
Konsisten dalam berinovasi
Tidak henti- hentinya berkreasi dan
inovasi
Meningkatkan daya saing dengan
meningkatkan kualitas produk dan
dijual dengan harga yang terjangkau.
Selalu update pengetahuan dan dan
upgrade sumber daya produksi.
4. PENUTUP
Perkembangan teknologi dan
informasi menjadi salah satu pendorong
keunggulan kompetitif pada setiap bidang
usaha di Kompas Gramedia. Dengan
menggunakan analisis menggunakan analisis
SWOT menunjukan bahwa perlu untuk
meningkatkan dumberdaya manusia handal
secara kualitas maupun secara kuantitas.
meningkatkan jangkauan terutama daerah yang
belum terjangkau serta integrasi sistem setiap
unit bisnis. Meningkatkan komunitas yaitu
disegala bidang dan memperluas jangkaun ke
tingkat masyarakat umum, menekan biaya
produksi dan memperpendek rantai pasok
sehingga harganya terjangkau. Membangun
infrastruktur yang memadai terutama dalam
hal keamanan, kenyamanan, serta memanjakan
pelanggan dalam bertransaksi menggunakan
bantuan teknologi informasi dan Komunikasi.
REFERENSI
[1] J ogiyanto.2006. Sistem Informasi Strategik Untuk Keunggulan Kompetitif. Andi. Yogyakarta.
[2] Hunger. 1996. Strategic Management. [Ditermahkan Agung, 2003] Andi. Yogyakarta
[3] Anonim. 2013.Gambaran Umum Kompas Gramedia [Online]. Available: http://www.kompasgramedia.com/aboutkg/history
(Diakses: 28 Maret 2013).
[4] Mangiwa. Analisis Strategi Bisnis J asa Warung Internet Pada Warnet Global Kota Depok.
http://papers.gunadarma.ac.id/files/journals/7/articles/15847/public/15847-44609-1-PB.pdf.
(Diakses: 28 Maret 2013).2005.
[5] Satya, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Pada Toko Buku Gramedia Kota Semarang
[Online]. Available: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jiab/article/view/832/807.
(Diakses: 28 Maret 2013).
[6] Rangkuti, F. 2001. Analisis Swot Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia. Pustaka Utama, J akarta.
[7] Tunggal, Amin, Widjaja. 1994. Pengantar Manajemen Strategi. Harvarindo, J akarta.
[8] Porter, Michael. 1997. Strategi Bersaing Teknik Menganalisis Industri dan Pesaing. Erlangga, J akarta.
[9] Prawirokusumo, Soeharto. 2000. Manajemen Strategik. Andi, Yogyakarta.
[10] Learned, E., Christensen, C.R., Andrews, K., and Guth, W. 1965. Business Policy Text & Cases. Irwin, Homewood,
IL, USA.
[11] David. Fred R. 2002. Manajemen Strategi Konsep. PT. Prenhallindo, Jakarta.
[12] Rangkuti, F. 2001. Analisis Swot Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama, J akarta.

Anda mungkin juga menyukai