Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KEWIRAUSAHAAN MAKALAH MARKETING PLAN

Disusun Oleh :

Asterina Wulan Sari (12/335195/PN/13030) Andika Nurul Insani (12/335069/PN/13013) Dwi Astuti Novita Sri Utami Rio Hary Martha (12/331756/PN/12831) (12/330512/PN/12639) (12/335009/PN/12989)

JURUSAN PERIKANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2014

PENDAHULUAN
Kegiatan pemasaran harus menghasilkan win-win solution artinya pelanggan ingin membeli produk kalau produk tersebut sesuai dengan keinginannya.Sebaliknya perusahaan dapat memperoleh profit dari produk yang dihasilkannya jika produk tersebut di beli oleh pelanggan. Berdasarkan profit tersebut, perusahaan dapat melanjutkan bisnisnya hingga ia dapat memenuhi keinginan pelanggan lebih besar di masa yang akan datang.Dengan kata lain perusahaan selalu berpedoman atau berfokus kepada nilai-nilai yang terdapat dalam diri pelanggan, sehingga kegiatan pemasaran tersebut dapat berhasil dengan baik. Oleh karena itu, untuk dapat mencapai semua itu dibutuhkan perencanaan pemasaran, agar apa yang akan dilakukan sesuai dengan tujuannya. Perencanaan pemasaran merupakan persyaratan inti bagi pemasar. Manfaat penyusunan sebuah rencana antara lain mendorong pemikiran sistematik mengenai masa depan, meningkatkan koordinasi, menetapkan standar kinerja untuk mengukur tren, memberikan dasar logis bagi pembuatan keputusan,meningkatkan kemampuan untuk menangani perubahan, dan meningkatkan kemampuan untuk mengidentifikasi peluang pasar. Marketing plan akan memberikan suatu data bagi perusahaan tentang gambaran lingkungan, strategi pemasaran, taktik, dan tujuan spesifik yang akan dicapai. Marketing plan juga menggambarkan standar di mana hasil nyatanya dapat diukur, menyajikan dasar untuk perencanaan periode berikutnya, menyusun kegiatan pemasaran spesifik yang dimaksudkan untuk mendorong pencapaian strategi perusahaan jangka panjang.

PEMBAHASAN
Morrison (1996) memberikan definisi marketing plan bahwa "Marketing is a countinous, sequential process through which management in the hospitality and travel industry (A group of interrelated organizational providing personal service to customer who are away from home) plans, researches, implements, controls, and evaluates activities designed to satisfy both customer' needs and wants and their own organization's objective. To be most effective, marketing requires the effort of everyone in an organization and can be made more or less effective by the action of complimentary organization ". Yang artinya pemasaran adalah proses yang berlangsung terus-menerus melalui manajemen dalam industri pelayanan dan jasa (sebuah kelompok organisasi yang menyediakan pelayanan perseorangan kepada pelanggan yang berada jauh dari tempat tinggalnya) meifencanakan, meneliti,

mengimplementasikan, mengawasi, dan mengevaluasi aktivitas yang telah dirancang untuk kepuasan kedua belah pihak (pelanggan dan organisasi itu sendiri). Untuk lebih efektif, pemasaran membutuhkan usaha setiap orang dalam organisasi tersebut dan dapat lebih efektif ataupun kurang efektif karena tindakan yang dilakukan oleh yang bersangkutan dengan organisasi tersebut). McDonald (1993) memberikan definisi atau pengertian perencanaan marketing (Marketing Planning) dengan mengatakan sebagai berikut : Marketing planning is a logical sequence and a series of activities leading to the setting of marketing objectives and the formulation of plans for achieving them. Atau dalam terjemahan bahasa Indonesia dikatakan bahwa perencanaan pemasaran adalah suatu urutan logis dan suatu rangkaian aktivitas yang mengarah pada penyusunan tujuan-tujuan pemasaran dan bentuk-bentuk perencanaan untuk mencapai tujuan tersebut). Tujuan perencanaan pemasaran adalah identifikasi dan kreasi dari keunggulan kompetetif. Perencanaan pemasaran ini merupakan bentuk nyata dari perusahaan untuk memberikan tanggapan strategis terhadap pola persaingan global yang berubah terdiri atas : 1. penyesuian ukuran bisnis 2. perubahan lingkup produk dan/atau pasar 3. penciptaan hubungan jaringan kerja yang baru dengan organisasi-organisasi lain. Minimum marketing plan memuat unsur-unsur sebagai berikut 1. Tujuan pemasaran dan strategi pemasaran 2. Strategi bauran pemasaran 3. Deskripsi mengenai produk 4. Strategi penetapan harga 5. Rencana promosi 6. Penetapan produk (penjualan dan distribusi) (Purnama, 2002).

Karakteristik penting yang harus ada dalam marketing plan yang efektif adalah: 1. Marketing plan harus menyediakan strategi untuk mencapai misi dan tujuan perusahaan. 2. Marketing plan harus didasarkan pada asumsi yang nyata dan valid.

3. Suatu organisasi yang sesuai harus digambarkan untuk implementasi marketing plan. 4. Marketing plan menyediakan kesinambungan, sehingga marketingplan tiap tahun dapat didasarkan pada rencana tersebut, dan sesuai dengan tujuan jangka pendek dan jangka panjang. 5. Marketing plan harus sederhana dan pendek. 6. Kesuksesan rencana akan tergantung pada flexibility. 7. Marketing plan seharusnya mempunyaikriteria kinerja yang dapat dimonitor dan dikontrol (Hisrich and Peters, 2002). .

Dalam menyusun marketing plan tidak akan terlepas dari marketing system. Marketing system menunjukkan interaksi antar komponen baik internal maupun eksternal perusahaan, di mana perusahaan dapat menyediakan barangdan jasa dengan sukses di pasar. Sistempemasaran dapat digambarkan dalam gambar 1 di atas: Dari gambar tersebut, lingkungan (internal dan eksternal) mempunyai peranan penting dalam membuat marketing plan. Faktor ini dapat diidentifikasi dan didiskusikan dalam lingkungan dan sektor analisis industri dalam rencana bisnis. Faktor ini mempunyai tipe tidak terkendali tetapi perlu diketahui sebagai bagian dalam marketing plan. Lingkungan internal perusahaan dapat lebih dikendalikan oleh perusahaan dan mempengaruhi persiapan dalam marketing plan dan strategi pemasaran yang efektif.

Variabel internal menurut Hisrich and Peters, (2002) antara lain: 1. Financial Resources Marketing plan: strategi pemasaran harus mempertimbangkan tersedianya sumber dana yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dalam rencana. 2. Management Team: Penting bagi perusahaan untuk membuat tugas dan tanggung jawab yangs esuai untuk implementasi marketing plan. Oleh karena itu perusahaan harus membentuk team manajemen yang efektif dan membagikan tanggung jawab kepada mereka untuk mengimplementasikan rencana pemasaran tersebut. 3. Suppliers: Para pemasok yang digunakan biasanya berdasarkan beberapa faktor seperti harga, waktu pengiriman, kualitasdan kemampuan manajemen. 4. Misi Perusahaan: Misi perusahaan pada dasarnya menggambarkan sifat dari bisnis yang digeluti perusahaan dan tujuan apayang akan dicapai perusahaan melalui bisnis tersebut. Pernyataan misi atau definisi bisnis ini akan memberikan arah bagi perusahaan dalam menentukan tujuan jangka panjang

Adapun manfaat rencana pemasaran 1. mencapai koordinasi aktivitas yang lebih baik 2. mengidentifikasi perkembangan yang diharapkan 3. meningkatkan kesiapan organisasi untuk berubah 4. meminimalkan respon tak rasional samapi respon yang tak diharapkan 5. mengurangi konflik tentang ke mana seharusnya organisasi bergerak 6. meningkatkan komunikasi 7. mendesak manajemen untuk berpikir ke depan secara sistematis 8. memperluas penyesuaian sumber daya yang tersedia untuk mendapatkan peluang pilihan (Kotler, 2004). Adapun masalah - masalah yang muncul akibat kurangnya perencanaan pemasaran 1. peluang-peluang yang hilang untuk mendapatkan laba 2. angka-angka yang tak berarti dalam rencana jangka panjang 3. tujuan yang tidak realistis 4. kurangnya informasi pasar yang dapat dilakukan 5. perselisihan antar fungsional 6. frustasi manajemen 7. perkembangbiakan produk dan pasar

8. pengeluaran promosi yang sia-sia 9. penentuan harga yang terlalu membingungkan 10. semakin melemah terhadap perkembangan bisnis 11. hilangnya kendali terhadap bisnis (Purnama, 2002). Analisis SWOT (strengths, weaknesses, opportunities and threats) adalah suatu teknik yang dirancang khusus untuk membantu mengidentifikasi strategi pemasaran yang harus dijalankan perusahaan. Analisis SWOT mencakup lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Secara internal, kerangka kerjanya menguraikan kekuatan dan kelemahan pada dimensi kunci misalnya kinerja keuangan dan sumber daya; sumber daya manusia, fasilitas dan kapasitas produksi; pangsa pasar; persepsi pelanggan terhadap kualitas produk, harga dan ketersediaan produk; organisasi komunikasi . Penilaian terhadap lingkungan eksternal termasuk informasi pasar (pelanggan dan persaingan), kondisi ekonomi, tren sosial, teknologi dan peraturan pemerintah. Ketika semua dijalankan dengan benar, analisis SWOT dapat mengarahkan proses pembuatan rencana strategis yang baik. Analisis SWOT dapat bermanfaat dalam menemukan keunggulan strategis yang dapat dieksploitasi dalam strategi pemasaran perusahaan (Kotler, 2003) Penggunaan analisis SWOT yang efektif memberikan 4 manfaat bagi manager dalam membuat strategi pemasaran antara lain: 1) simplicity: analisis SWOT tidak memerlukan training khusus atau etrampilan teknis; 2) collaboration: karena sederhananya, analisis SWOT mendorong adanya kerjasama dan pertukaran informasi antara manager dari area fungsional yang berbeda; 3) flexibility: dapat membesarkan kualitas perencanaan strategi organisasi meskipun tanpa sistem informasi pemasaran; 4) integration: analisis SWOT dapat berhubungan dengan berbagai macam sumber informasi (Kotler P. 2003.) Syarat bagi analisis SWOT efektif dan produktif adalah Sejauh mana perusahaan menerima manfaat penuh dari analisis SWOT akan bergantung pada bagaimana kerangka kerjanya digunakan. Jika dikerjakan dengan benar, SWOT dapat menjadi katalis yang kuat untuk proses perencanaan. Jika dikejakan dengan salah, akan menjadi sia-sia dari segi waktu dan sumber daya lainnya. Agar analisis SWOT memberikan manfaat, maka anda harus: tetap fokus (stay focused); bekerja sama dengan area fungsional lainnya ( collaborate with other

functional areas); teliti isue dari perspektif pelanggan (research issues from the customers perspective); dan pisahkan isue internal dari isue eksternal (separate internal issues from external issues) (Walker et. al, 1999). Terdapat dua tahap dalam analisis SWOT yaitu Tahap 1: memadukan kekuatan dan peluang; kunci keberhasilan mencapai tujuan perusahaan bergantung pada kemampuan perusahaan mentransform kekuatan kunci menjadi kemampuan dengan memadukannya dengan peluan dalam lingkungan pemasaran. Kemampuan dapat menjadi keunggulan kompetitif jika memberikan nilai lebih baik dari yang ditawarkan pesaing. Tahap 2: merubah kelemahan dan ancaman; perusahaan dapat merubah kelemahan menjadi kekuatan, dan bahkan kemampuan, dengan investasi strategis pada area kunci (misalnya R&D, dukungan pelanggan, promosi, pelatihan karyawan) dan dengan menghubungkan area kunci lebih efektif (misalnya menghubungkan sumber daya manusia dengan pemasaran). Begitu juga dengan ancaman, dapat dirubah menjadi peluang jika sumber daya yang tepat tersedia (Walker et.All,1999.)

PENUTUP
Kesimpulan Marketing plan merupakan elemen penting dalam perencanaan bisnis suatu perusahaan. Marketing plan dilakukan secara tahunan yang difikuskan pada implementasi keputusan yang berhubungan dengan variabel marketingmix yaitu produk, harga, distribusi, dan promosi. Marketing plan harus dimonitorsecara berkala, khususnya pada tahap awal, sebagai bagian dari perencanaan bisnis. Marketing plan akan memberikan data bagi perusahaan tentang gambaran lingkungan, taktik dan tujuan spesifik yang akan dicapai. Marketing plan juga menggambarkan standar di mana hasilnyatanya dapat diukur, menyajikan dasar untuk perencanaan periode berikutnya, serta menyusun kegiatan pemasaran spesifik yang dimaksudkan sebagai upaya pencapaian strategi perusahaan jangka panjang.

DAFTAR PUSTAKA Hisrich, Robert D, and Peters, Michael P. 2002. Entrepreneurship, Fifth Edition, USA: McGraw Hill. Jeizel, Michael, and Walker, Bruce J. 1997. Marketing, International Edition, USA: Mc Grow Hill. Kotler, P. Gary Amstrong. 2004. Principle of Marketing. Prentice HallInternational Inc. Kotler P. 2003. Marketing Manajemen Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol. Purnama, 2002. Strategic Marketing Plan, Jakarta: Gramedia PustakaUtama. Urban, Glen L and Star, Steven H, 1991. Advanced Marketing Strategy,Phenomena, Analysis, and Decision, USA: Prentices Hall International Inc. Walker et. al, 1999. Marketing Strategy, 3rd Edition, USA: McGraw Hill.

Anda mungkin juga menyukai