ABSTRAK
Abon ikan adalah olahan yang dibuat dari daging ikan yang diproses melalui
pengukusan, pemberian bumbu, penggorengan dan penirisan sehingga didapat abon
ikan kering yang memiliki daya simpan yang lama. Tujuan pratikum adalah untuk
mengetahui perbedaan rendemen dan organoleptik penggunaan bahan baku ikan lele
dan ikan tuna dan daya simpannya pada pembuatan abon dengan penirisan
menggunakan spinner. Metode yang digunakan adalah membuat abon ikan sesuai
dengan perlakuan dengan ulangan dua kali dan dilakukan pengamatan selama tujuh hari
pada karakteristik kenamapakkan, rasa dan aroma. Rendemen abon tuna lebih tinggi
dibandingkan dengan abon lele dan karakteristik warna pada pada abon lele semakin
lama waktu penyimpanan memberikan warna coklat kehitaman sedangkan abon tuna
berwarna coklat kemerahan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kemunduran mutu
abon tuna lebih cepat dibandingkan dengan abon lele yaitu pada hari keenam timbul
rasa agak asam.
Kata kunci : abon, lele, mutu, spinner, tuna
PENDAHULUAN
Abon merupakan salah satu
jenis produk olahan makanan kering
berbentuk khas yang dibuat dari daging
yang direbus dan disayat-sayat dan
diberi bumbu, digoreng kemudian
dipres.
Pada
prinsipnya
abon
merupakan suatu proses pengawetan
yaitu kombinasi antara perebusan dan
penggorengan dengan menambahkan
bumbu-bumbu.
Produk
yang
dihasilkan mempunyai tekstur, aroma
dan rasa yang khas. Selain itu proses
pembuatan abon merupakan proses
pengurangan kadar air dalam bahan
METODOLOGI
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah
telenan dan pisau untuk memperkecil
ukuran bahan, mangkok dan baskom
untuk meletakkan bumbu, cobek untuk
menghaluskan bumbu, saringan untuk
meniriskan
abon,
panci
untuk
mengukus daging, wajan untuk
menggoreng serta spinner dan kain
blacu untuk penirisan akhir.
Bahan baku yang dipergunakan
adalah 1 kg daging ikan lele dan ikan
nila dalam bentuk fillet skinless untuk
penirisan dengan spinner dan 0,5 kg
Daging
Kukus 30 menit
Suir-suir
Penirisan
manual
spinner
konsentrasi
yang berbeda
terhadap ketengikan abon ikan
lele (Clarias batrachus). <
eprints.unlam.ac.id/241/1/jurna
l-Aryani-abon%20ikan%20lele
.pdf>. Diakses 30 April 2015.
Badan Standarisasi Nasional. 1995.
SNI 01-3707-1995 tentang
Abon. Badan Standarisasi
Nasional, Jakarta.
Desrosier, N.W. 1977. The Technology
of Food Preservation. The AVI
Publising Company, Westport.
Dewi, E.N., R. Ibrahim dan N.
Yuaniva. 2011. Daya simpan
abon
ikan
nila
merah
(Oreochromis
niloticus
Trewavas)
yang
diproses
dengan metode penggorengan
berbeda.
Jurnal
Saintek
Perikanan 1 : 6-12.
Fachruddin, L. 1997. Membuat Aneka
Abon. Kanisius, Yogyakarta.
Hanafi, A. 1999. Potensi Tepung Ubi
Jalan sebagai Bahan Substitusi
Tepung Terigu pada Proses
Pembuatan
Cookies
yang
disuplementasi dengan Kacang
Hijau. Fakultas Teknologi
Pertanian. Institut Pertanian
Bogor. Skripsi.
Hanan, A. 1996. Etnobotano Salam di
Daerah
Cirebon
:
Pemanfaatannya
sebagai
Penyedap Alami. Kumpulan
Abstrak Seminar Pokjanas
Tumbuhan Obat Indonesia XI.
Ketaren, S. 1986. Minyak dan Lemak
Pangan. Universitas Indonesia,
Jakarta.