Anda di halaman 1dari 5

ASTERINA WULAN SARI

13030

TUGAS
MANJ. INDUSTRI PERIKANAN

MANAJEMEN PEMASARAN
Pemasaran memiliki cakupan perumusan jenis produk yang diinginkan
konsumen, perhitungan berapa banyak kebutuhan akan produk, bagaimana cara
penyaluran produk tersebut kepada konsumen dan seberapa tinggi harga yang
seharusnya ditetapkan terhadap produk tersebut yang cocok dengan kondisi
konsumennya, bagaimana cara promosi untuk mengkomunikasikan produk tersebut
kepada konsumen serta bagaimana mengatasi kondisi persaingan yang dihadapi oleh
perusahaan dan sebagainya. (Gitosudarmo, 1994 p.99).
Tugas manajer pemasaran adalah melakukan perencanaan terhadap kegiatan
pemasaran, menggiatkan pelaksanaan kegiatan pemasaran dan pengendalian kegiatan
pemasaran. Tugas paling awal dan paling menentukan terhadap keberhasilan
program-program pemasaran adalah perencanaan. Sebagai manajer pemasaran
haruslah mampu untuk menyusun rencana kegiatan pemasaraan yang strategis,
praktis atau operasional dan terprogram. Perencanaan yang baik maka akan diperoleh
pedoman kerja bagi para pelaksana pemasaran dalam mencapai sasarannya dan
mengusahakan agar konsumen selalu loyal untuk membeli produk yang dipasarkan.
Loyalitas konsumen terhadap perusahaan akan mengakibatkan terjadinya posisi
persaingan yang unggul serta nama baik atau citra perusahaan (Gitosudarmo,
1994:108).
Pengusaha

mempengaruhi

konsumen

memerlukan

perencanaan

dan

pengawasan yang matang serta perlu tindakan konkrit dan terprogram. Bauran
pemasaran atau marketing mix merupakan alat yang dapat dipergunakan oleh
pengusaha untuk mempengaruhi konsumennya. Perpaduan dalam memasarkan
produk adalah :
1. Produk (product)
Strategi utama bauran produk dapat dilakukan dengan :
a. Memposisikan produk dengan melatakkan produk di tengah-tengah
produk pesaing dan produk lainnya dari perusahaan yang sama.
b. Memposisikan produk dalam hubungannya dengan sasaran yaitu berusaha
kembali memposisikan produknya yang sudah atau hampir kehilangan
citra di hati konsumen sehingga mengalami kemrosotan penjualan.
c. Memposisikan produk dalam hubungan dengan sebuah kelas produk.
1

ASTERINA WULAN SARI


13030

TUGAS
MANJ. INDUSTRI PERIKANAN

d. Memposisikan produk dengan harga dan kualitas dengan memposisikan


produk melalui harga agar terkesan produk tersebut memiliki kualitas
tinggi.
e. Ekspansi bauran produk dengan menambah variasi produk atau mitra di
dalamnya.
f. Perdagangan ke atas (trading up) dan perdagangan ke bawah (trading
down) (Saladin, 1994:51-53).
2. Harga (price)
Manajer perlu memikirkan tentang penetapan harga jual produknya
secara tepat karena harga yang tidak tepat akan berakibat tidak menarik para
pembeli untuk membeli barang tersebut. Biaya produksi yang telah
dikeluarkan untuk menghasilkan produk akan menjadi pertimbangan utama
bagi pengusaha dalam menentukan harga jual produknya, harga jual yang
ditetapkan di bawah biaya produksi akan medatangkan kerugian bagi
perusahaan (Gitosudarmo, 1994:118).
Tujuan penetapan harga :
a. Profit oriented yaitu sasaran yang berorientasi pada laba mencangkup
dalam mencapai target hasil dan mencapai keuntungan maksimal.
b. Sasaran yang berorientasi pada penjualan yang mencangkup dalam
meningkatkan

volume

penjualan

serta

mempertahankan

dan

meningkatkan bagian bagian pasar


c. Sasaran status quo dalam menstabilkan harga dan meningkatkan
persaingan. (Saladin, 1994:69)
Pendekatan yang dipergunakan oleh pengusaha bervariasi antara yang
satu dengan perusahaan lainnya. Metode penetapan harga dapat dibagi
menjadi 3, yaitu :
a. Harga didasarkan pada biaya total ditambah laba yang diinginkan.
Metode ini menyatakan bahwa penetapan harga satu unit produk sama
dengan biaya total unit ditambah dengan laba yang diinginkan dari setiap
unit

produk.

Metode

ini

memiliki

kelemahan

karena

tidak

memperhitungkan seberapa benar produk yang dijual dan permintaan


pasar kurang diperhatikan.

ASTERINA WULAN SARI


13030

TUGAS
MANJ. INDUSTRI PERIKANAN

b. Harga didasarkan pada keseimbangan antara perkiraan permintaan pasar


dan suplai.
Metode penetapan harga ini cocok bagi perusahaan yang tujuannya adalah
memaksimalkan laba. Dalam proses penetapan harga berdasarkan
keseimbangan permintaan dan suplai diasumsikan bahwa perusahaan
akan terus menjual dan memproduksi jumlah unit yang lebih banyak
selama jumlah pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan unit
terakhir lebih besar daripada biaya marginal.
c. Penetapan harga didasarkan pada pesaing.
Metode penetapan harga ini berorientasi pada kekuatan pasar, dimana
harga jual bisa sama dengan produk pesaing atau di atas dan dapat juga di
bawah harga produk pesaing. Penetapan harga berdasarkan pesaing
biasanya dilakukan perusahaan apabila produk yang dimiliki benar-benar
unik dibandingkan dengan produk pesaing atau adanya reputasi yang
sangat baik (Saladin, 1994:73-78).
3. Promosi (promotion)
Produk yang sudah direncanakan dengan baik serta telah ditentukan
harga jualnya secara tepat, belum menjamin keberhasilan pemasaran terhadap
produk tersebut. Hal itu dapat disebabkan karena apabila produk sudah baik
dengan harga harga yang bagus tidak dapat dikenal konsumen maka produk
tersebut tidak akan berhasil di pasar. Upaya untuk memperkenalkan produk
kepada konsumen merupakan awal dari kegiatan promosi (Gitosudarmo,
1994:235).
Ketidakberhasilan promosi seringkali disebabkan faktor pemilihan
media promosi yang tidak tepat dan perumusan pesan yang tidak persuasif.
Media promosi yang tidak tepat biasanya disebabkan karena tidak sesuai
dengan kebiasaan konsumen dalam kehidupannya sehari-hari sehingga
meskipun dilakukan secara gencar tetapi tidak dapat sampai ke hadapan
konsumen. Bentuk formulasi pesan harus dapat mengenai konsumen dengan
berifat tajam namun halus (Gitosudarmo, 1994:236).
Promosi dapat dapat dilakukan menggunakan iklan di surat kabar,
radio, majalah, televisi dan lainnya sehingga diharapkan yang membaca dan

ASTERINA WULAN SARI


13030

TUGAS
MANJ. INDUSTRI PERIKANAN

melihat dapat tertarik untuk membeli produk yang diiklankan. Promosi


penjualan dengan menjajajakan produk sedemikian rupa sehingga konsumen
akan mudah untuk melihatnya dan melakukan penempatan dan pengaturan
tertentu yang dapat menarik perhatian konsumen. Publisitas dengan cara
mensosialisasikan suatu produk pada berita maka pembaca secara tidak sadar
telah dipengaruhi berita. Personal selling dapat dilakukan dengan melakukan
kontak langsung dengan para calon konsumen melalui door to door selling,
mail order, telephone selling atau direct selling (Gitosudarmo, 1994:238240).
Menurut Kasali (1995) cit. Soesatyo dan Rumambi (2013), untuk
menghasilkan iklan yang baik, suatu perusahaan dituntut untuk menjalankan
elemen-elemen dari kreatifitas, yaitu :
a.

Perhatian (attention)
Artinya iklan harus menarik perhatian khalayak banyak sasarannya,
baik pembaca, pendengar, atau pemirsa. Beberapa penulis naskah iklan
mempergunakan trik-trik khusus untuk menimbulkan perhatian calon
pembeli, seperti

meenggunakan headline yang mengarahkan,

menggunakan slogan yang mudah diingat, hingga menonjolkan selling


point suatu produk.
b.

Minat (Interest)
Iklan harus bisa membuat orang yang sudah memperhatikan menjadi
berminat dan ingin tahu lebih lanjut. Untuk itu mereka dirangsang agar
membaca dan mengikuti pesan-pesan yang disampaikan. Dengan
demikian, penggunaan kata-kata atau kalimat pembuka sebaiknya
dapat merangsang orang untuk tahu lebih lanjut

c.

Keinginan (desire)
Iklan harus berhasil menggerakan keinginan orang untuk memiliki atau
menikmati produk yang diiklankan. Kebutuhan atau keinginan mereka
untuk memiliki, memakai, atau melakukan sesuatu harus dibangkitkan.

d.

Rasa Percaya (Conviction)


Untuk menimbulkan rasa percaya pada calon pembeli, sebuah iklan
dapat

ditunjang

dengan

berbagai

kegiatan

peragaan

seperti

ASTERINA WULAN SARI


13030

TUGAS
MANJ. INDUSTRI PERIKANAN

pembuktian, membagikan contoh secara gratis, menyampaikan


pandangan pandangan positif dari tokoh masyarakat terkemuka serta
hasil pengujian oleh pihak ketiga, misalnya dari departemen keseharan,
laboratorium swasta terkenal, atau dari perguruan tinggi.
e.

Tindakan (Action)
Adalah upaya terakhir unutuk membujuk calon pembeli agar sesegera
mungkin melakukan tindakan pembelian atau bagian dari proses itu.
Memilih kata yang tepat agar calon pembeli bergerak. Penggunaan
kata perintak juga harus diperkirakan dampak psikologinya, jangan
sampai menyinggung perasaan atau menimbulkan antipasti.

4. Distribusi (placement)
Perencanaan saluran distribusi dengan pengambilan keputusan dalam
merencanakan aturan dari distribusi dengan menjelaskan tujuan pemasaran,
produk, harga dan promosi yang akan dilakukan. Menyeleski tipe saluran
yang akan digunakan bergantung pada kebutuhan, tipe perantara, produk dan
tujuannya.

Merencanakan

intensitas

distribusinya

apakah

intensive

distribution, selective distribution atau exclusive distribution. Memilih


penempatan saluran spesifik menggunakan perantara atau tidak (Saladin,
1994:90).
Ditribusi intensif merupakan cara distribusi di mana produk yang
dipasarkan tersebut diusahakan menyebar seluas mungkin sehingga dapat
secara intensif menjangkau semua lokasi calon pembeli berada. Distribusi
selektif adalah cara distribusi dengan hanya menyalurkan ke beberapa
penyalur saja sehingga julah penyalur terbatas. Distribusi selektif merupakan
penyaluran yang mengguankan penyalur yang sangat terbatas bahkan hanya
ada satu penyalur tunggal untuk satu daerah tertentu (Gitosudarmo,
1994:254-255).
DAFTAR PUSTAKA :
Gitosudarmo, I. 1994. Manajemen Pemasaran. BFPE Yogyakarta, Yogyakarta.
Saladin, D. 1994. Dasar-dasar Manajemen Pemasaran. Mandar Maju, Bandung.
Soesatyo, N. dan L. J. Rumambi. 2013. Analisa credibility celebrity endorser model :
sikap audience terhadap iklan dan merek serta pengaruhnya pada minat beli
Top Coffee. Jurnal Manajemen Pemasaran 2 : 1-12.

Anda mungkin juga menyukai