Anda di halaman 1dari 12

Tugas Kelompok Dosen Pembimbing

Manajemen Strategik Ari Yusneli,SE,MM

Analisis SWOT Dari Suatu Perusahaan

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3

Arofik

Annisa Nurmaida

Della Andriani

Izla Ramadha Rizky

Lisda Putriani

Tanisa Yonata

Yuli Arnis

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2016
PT.INDOFOOD, Tbk

Latar Belakang Perusahaan

Strategi pemasaran merupakan rencana yang menjabarkan espekulasi perusahaan akan


dampak dari berbagai aktivitas atau program pemasaran terhadap produk atau lini produknya dipasar.
Program pemasaran meliputi tindakan-tindakan pemasaran yang dapat mempengaruhi permintaan
terhadap produk, diantaranya mengubah harga,memodifikasi iklan,merancang promosi
khusus,menetukan saluran distribusi dan sebagainya.

Perusahaan dapat menggunakan 2 atau lebih program pemasaran secara bersamaan, sebab setiap jenis
program(periklanan,promosi penjualan,personal selling,layanan pelanggan, atau pengembangan
produk) memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap permintaan. Oleh sebab itu dibutuhkan
mekanisme yang dapat mengoordinasikan program-program pemasaran agar konsisten,sejalan dan
terintegrasikan secara tepat.

SEJARAH PT.INDOFOOD,TBK

Usaha Awal

Pada awalnya, PT Indofood Tbk. adalah perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan
makanan dan minuman yang didirikan pada tahun 1971. Perusahaan ini mencanangkan suatu
komitmen untuk menghasilkan produk makanan bermutu, aman, dan halal untuk dikonsumsi. Aspek
kesegaran, higienis, kandungan gizi, rasa, praktis, aman, dan halal untuk dikonsumsi senantiasa
menjadi prioritas perusahaan ini untuk menjamin mutu produk yang selalu prima.
Akhir tahun 1980, PT Indofood Tbk. mulai bergerak di pasar Internasional dengan mengekspor mi
instan ke beberapa negara ASEAN, Timur Tengah, Hongkong, Taiwan, China, Belanda, Inggris,
Jerman, Australia, dan negara-negara di Afrika.

Perkembangan Perusahaan
Perusahaan ini didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma berdasarkan Akta Pendirian
No.228 tanggal 14 Agustus 1990. berdasarkan keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang
Saham yang dituangkan dakam Akta Risalah Rapat No.51 tanggal 5 Februari 1994 Perseroan
mengubah namanya yang semula PT Panganjaya Intikusuma menjadi PT Indofood. Pada awalnya, PT
Indofood Tbk. adalah perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan makanan dan minuman yang
didirikan pada tahun 1971.
PT. Indofood mengalami kemajuan. Hal ini dibuktikan dengan adanya pesebaran distribusi produk
yang dipasarkan. Saat ini, PT. memliki 36 pabrik, lebih dari 10 merek dengan 150 rasa dan tipe
distributor yang melayani hampir 150.000 outlet.
PT. Indofood merupakan salah satu bagian dari noodle division, PT. Indofood memiliki areal kantor
dan pabrik seluas 61.640 m. Cabang Bandung daerah cakupan pemasaran di kabupaten dan kota
Bandung, Cimahi, Cikampek, Purwakarta, Subang, Cirebon, Tasikmalaya, Garut, Sukabumi, Cianjur,
Indramayu, dan Sumedang.

PT. Indofood Sukses Grup yang bergerak dibidang mie instan merupakan pelopor dalam industri
makanan olahan di Indonesia. Saat ini perusahaan menjadi perusahaan pengolahan mie terdepan dan
memegang market leader pada masing-masing brand yang dimilikinya

Visi Perusahaan

Menjadi Total Food Solutions Company

Misi Perusahaan

Untuk terus meningkatkan karyawan kami, proses kami dan teknologi kami.
Untuk menghasilkan kualitas tinggi, inovatif, dan terjangkau produk yang disukai oleh pelanggan.
Untuk memastikan ketersediaan produk-produk kami kepada pelanggan domestik dan
internasional.
Untuk memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia dengan
penekanan pada gizi.
Untuk terus meningkatkan stakeholders value

Tujuan Perusahaan

Ingin menjadi perusahaan no 1 di Indonesia


Memperluas bidang usaha secara terus menerus melalui bidang usaha internal maupun
pengembangan usaha strategis.
Mengurangi biaya transportasi
Selalu meningkatkan kesejahteraan karyawan
Mensuplai daerah lain yang selalu kekurangan persediaan barang; dan
Berperan serta dalam pelestarian lingkungan hidup dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat.

STRATEGI MANAJEMEN

DISTRIBUSI

Indofood's Distribusi Group memiliki jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia, menembus ke
hampir setiap sudut nusantara. Selain produk-produk Indofood sendiri, indoffood juga
mendistribusikan produk-produk ke pihak ketiga. Jumlah poin saham telah diperluas secara agresif
sejak tahun 2005, memberikan penetrasi yang lebih luas dan lebih dalam efisien melalui rantai
pasokan dan pengiriman. Stock poin berlokasi di daerah-daerah dengan kepadatan tinggi gerai ritel,
termasuk pasar tradisional, memungkinkan masing-masing titik saham untuk melayani wilayah
geografis dekat ditetapkan dalam waktu sesingkat mungkin.
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Indofood Corporate Social Responsibility (CSR) program andalan dari komitmen untuk
membantu anggota masyarakat yang lebih luas dan untuk membuat kontribusi yang optimal kepada
masyarakat. Selama tahun 2007 Indofood secara keseluruhan program dikembangkan dan
dilaksanakan berdasarkan lima pilar dasar jangka panjang kami CSR filosofi:
Membangun Human Capital
Mempertahankan Kohesi Sosial
Memperkuat Nilai Ekonomi
Mendorong Good Governance
Melindungi Lingkungan

SUMBER DAYA MANUSIA


Dengan total tenaga kerja sekitar 62 ribu, Indofood percaya bahwa karyawan adalah salah
satu kelompok paling penting dari stakeholder dan unsur penting dalam keberhasilan terus. Perseroan
percaya bahwa setiap karyawan memiliki kapasitas untuk berprestasi dan memberikan kontribusi bagi
keberhasilan tidak hanya perusahaan, tetapi bangsa itu sendiri. Indofood akan terus berjuang
sepanjang tahun untuk lebih lanjut membina hubungan baik di semua tingkat staf dan manajemen
untuk saling menguntungkan. Program pelatihan juga akan bertujuan untuk meningkatkan
produktivitas dan efisiensi dalam rangka untuk membantu semua divisi dalam mempertahankan
pangsa pasar dan keuntungan di pasar yang semakin kompetitif. Berbagai program pelatihan akan
disajikan dalam setahun, sementara Program Pengembangan Manajerial akan diperluas ke dalam
divisi-divisi lain dari perusahaan setelah peluncuran yang sukses di Memasak Minyak & Lemak dan
Makanan Bumbu Divisi.

Sumber Daya Manusia Perusahaan


Pada saat ini Divisi Noodle, PT ISM memiliki lebih dari 1500 karyawan yaitu sekitar 70%
merupakan pegawai pabrik dan 30% adalah staaf manajemen. Tingkat pendidikan yang dimiliki oleh
karyawan bervariasi mulai dari SD sampai dengan Strata Satu.
Dalam rangka memperbaiki atau meningkatkan komitmen perusahaan terhadap kepercayaan
pelanggan, maka perusahaan berusaha untuk meningkatkan mutu dan inovasi tenaga kerja adalah
melalui pelatihan. Pelatihan yang dilakukan perusahaan terdiri dari tiga kategori, yaitu pelatihan
dasar, pelatihan teknis fungsional, dan pelatihan manajerial.
Dalam penerimaan pegawai, Divisi Noodle, PT. ISM, Tbk menerapkan dua sistem.
* Pertama adalah sistem internal, apabila perusahaan membutuhkan suatu jabatan tertentu, maka
akan ditinjau dulu pegawai yang telah ada dan berpotensi untuk promosi jabatan. *Kedua adalah
sistem eksternal, dimana HRD akan merekrut SDM dari luar yang bermutu dengan spesifikasi
pekerjaan yang dibutuhkan melalui kantor Departemen Tenaga Kerja, iklanBiro Konsultasi,
atau dengan pemasangan pengumuman di lingkungan perusahaan.

STRATEGI MANAJEMEN PADA ELEMEN MARKETING MIX (4P)

1). PRODUCT
Brand name yang digunakan adalah Indomie. Satu bungkus Indomie standard memiliki massa
85 gram, dan terdapat 2 sachet berisi 5 bumbu-bumbuan yang disertakan, yaitu kecap manis, saus
sambal, minyak palm, bubuk perasa dan bawang goreng. Indomie juga tersedia dalam versi jumbo
dengan massa 120 gram
Indomie memiliki rasa yang sesuai dengan selera orang Indonesia. Indomie pun selalu berusaha
memenuhi keinginan konsumen yang semakin banyak, terbukti dengan semakin bertambahnya variasi
produk Indomie, mulai dari mie goreng, mie soup, mie regional (mie dengan variasi rasa sesuai
dengan masakan tradisional daerah-daerah Indonesia), mie premium, serta mie jumbo.

2). PRICE
Indomie selain dapat dibeli perbungkus, dapat juga dibeli dengan paket 5 bungkus atau paket 1
kardus berisi 30 atau 40 indomie. Harga Indomie juga sangat murah dan terjangkau bagi semua
kalangan masyarakat, di Indonesia, perbungkus indomie dihargai hanya sekitar Rp. 900

3). PLACES
Group Distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di Indonesia, menembus sampai
hampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok (gudang) semakin diperbanyak secara agresif
sejak tahun 2005, sehingga mampu menyediakan penetrasi yang lebih luas melalui rantai suplai dan
penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet retail yang banyak,
termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-masing area geografis
dalam waktu yang sesingkat mungkin (www.indofood.com). Di Yogyakarta agen-agen Indofood juga
bekerjasama dalam menyediakan Indomie dengan warung-warung seperti Burjo (warung yang
menyediakan bubur kacang hijau dan mie instan/mie goreng sebagai menu utama)

4). PROMOTION

Tagline : Indomie Seleraku


Iklan : billboard, iklan TV, sponsor acara

Indomie menggelar ajang membuat lagu jingle untuk pelajar SMA, acara tersebut berjudul Jingle
Dare, yang berlangsung pada 24 April 2008.

Pembuatan Shop Sign (Spanduk Nama Burjo dengan tema Indomie untuk setiap Burjo di
Yogyakarta)
Ditinjau dari aspek product life-cycle, Indomie saat ini berada pada posisi mature, sudah stabil,
memiliki brand equity yang sangat kuat sehingga dapat bertahan sebagai Top of Mind merek mie
instan. Pada tahap ini Indomie tidak boleh lengah, dalam artian Indomie masih tetap harus
mengadakan promosi untuk me-remind customer bahwa Indomie masih exsist, dan selalu berinovasi
untuk merejuvenasi produk maupun strategi promosinya. Indomie sempat direbut pangsa pasarnya
oleh Mie Sedaap (muncul tahun 2003) sehingga pangsa pasar Indomie menurun, meskipun masih
tetap menguasai sebagian besar pasar. Sejak saat itu, menyadari bahwa Mie Sedaap merupakan
pesaing yang cukup kuat, Indomie mulai bangkit dari tidur panjangnya, Indomie mulai gencar
beriklan lagi. Indomie menggunakan endorser artis terkenal seperti 3 Diva, Gita Gutawa, maupun non
artis seperti remaja/pelajar. Indomie semakin mengukuhkan bahwa dia masih menjadi mie instan
nomor satu di Indonesia. Indomie juga mengadakan acara Indomie Jingle Dare untuk para pelajar
SMA yang bertujuan untuk lebih memodernisasi Jingle-nya. Hal ini dimaksudkan untuk lebih
meningkatkan brand awareness remaja/pelajar mengenai produk Indomie. Indomie melihat
remaja/pelajar sebagai customer masa depan, jadi sejak sekarang Indomie mulai memberikan
semacam edukasi mengenai Indomie.
Tentang strategi menghadapi persaingan, Indofood akan menerapkan strategi Mastering The Present,
Pre-empting the Future. Strategi ini antara lain fokus kepada organic growth, memanfaatkan
competitive advantage melalui scale, scope, span, dan speed. Selain itu akan menjalankan program
cost efficiency and cost cutting. Di samping itu tetap melanjutkan segmentasi para konsumennya
dengan memperkenalkan produk-produk dengan higher price and higher margin.

ANALISIS SWOT

KEKUATAN
1. Keahlian dalam cita rasa Indonesia
2. Produksi rendah biaya
3. Jangkauan distribusi luas
4. Kecepatan dalam menjangkau konsumen
5. Brand yang sudah terkenal

KELEMAHAN
1. Terlalu banyak Brand yang dikeluarkan
2. Terlalu banyak inovasi rasa yang dibuat oleh Indofood
3. Permintaan pasar yang belum terpenuhi

PELUANG
1. Melakukan ekspansi ke luar negeri
2. Melakukan join dengan perusahaan yang memiliki produk yang sejenis
3. Melakukan diversifikasi terhadap produk lain

ANCAMAN
1. Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan maupun inovasi
2. Tidak fokus terhadap satu jenis produk

UNTUK MENGETAHUI ANALISIS SWOT LAINNYA

KEKUATAN (STRENGTH)

Faktor
Nilai Bobot Rating Skor
strategis
Produk
yang terpercaya baik nasional 3 0,15 4 0.6
maupun internasional.
Kuatnya
tim pemasaran untuk program
3 0,15 4 0,6
menjaga mutu, sampai ke plosok
desa.
Indofood
memiliki jaringan R&D terluas di 3 0,15 4 0,6
kalangan perusahaan makanan
Indofood
berkomitmen untuk menganut
Prinsip Bisnis di semua negara,
3 0,15 3 0,45
disesuaikan dengan
undang-undang lokal, praktek
praktek budaya dan agama.
Pembagian
tugas pada masing-masing pemilik
modal sudah terbagi dengan 4 0,21 3 0,63
gamblang / jelas,
dan adil sesuai kapasitas jabatan.
Indofood
menerapkan strategi manajemen
kontrol sistem yang
terdesentralisasi, dengan 3 0,15 3 0,45
mendelegasikan otoritas
pengambilan keputusan di masing-
masing unit bisnis

TOTAL 19 0,96 21 3,31

Ukuran pembobotan : Ukuran Rating Kekuatan :


1 = Sedikit kuat 1 = sedikit penting
2 = Agak kuat 2 = Agak penting
3 = kuat 3 = penting
4 = Sangat kuat 4 = sangat penting
UNTUK MENGETAHUI KELEMAHAN (WEAKNESS)

Faktor
Nilai Bobot Rating Skor
strategis
Harga relatif mahal -3 0,3 -2 -0,6
Tidak bisanya memaksakan mengkonsumsi
produk indofood yang mahal, pada -4 0,3 -2 -0,8
masyarakat kalangan bawah.
Terlalu banyak divisi yang mengurus
perusahaan dan menimbulkan kesan tidak -3 0,4 -4 -1,2
efisien.
TOTAL -10 1 -9 -2,6

Ukuran pembobotan : Ukuran Rating Kelemahan :


1 = Sedikit penting -1 = Sedikit lemah
2 = Agak penting -2 = Agak lemah
3 = Penting -3 = lemah
4 = Sangat penting -4 = Sangat lemah

UNTUK MENGETAHUI PELUANG (OPPORTUNITIES)

Faktor
Nilai Bobot Rating Skor
strategis
Indofood memiliki komitment yang akan
mengembangkan kualitas produk yang di
hasilkannya sesuai dengan selera konsumen, dan 4 0,28 4 1,12
menciptakan kesan brand minded
konsumen.
Minded konsumen yang baik akan kualitas
4 0,28 4 1,12
Indofood terhadap semua produk dan brandnya,
Kesempatanvyang dimiliki Indofood adalah
bahwa produk berbasis kesehatan menjadi
makinvpopuler di dunia, termasuk di Amerika
Serikat. Konsumen menjadi lebih sadar 3 0,21 3 0,63
kesehatan, dan menyadari hidup dengan umur
yang panjang tidak hanya
dikarenakan oleh keberuntungan dan genetika.
menyediakan produk Indofood secara khusus
3 0,21 3 0,63
dan menjangkau seluruh pasar.
TOTAL 14 0,98 15 3,5
Ukuran pembobotan : Ukuran Rating Berpeluang :
1 = Sedikit penting 1 = Sedikit berpeluang
2 = Agak penting 2 = Agak berpeluang
3 = Penting 3 = berpeluang
4 = Sangat penting 4 = Sangat berpeluang
UNTUK MENGETAHUI ANCAMAN (THREATS)

Faktor strategis Nilai Bobot Rating Skor


Karena
minded konsumen yang sudah ada, yang
nantinya tidak akan mudah untuk
3 0,21 -3 -0,63
menaikkan omset, karena timbulnya mindset
ada kualitas bagus, tetapi harga
pasti mahal.
Akan kalah
dengan perusahaan lain yang lebih menojolkan
harga yang murah, tetapi 4 0,24 -4 -1,12
kualitas tidak begitu buruk, meskipun tidak
dengan membawa brend.
Usaha
kompetitor menyamakan brand membuat
3 0,21 -4 -0,84
konsumen terpengaruhi dan menjadikan
kompetitor yang tidak sehat.
Terdapat
kontaminasi terhadap pasokan untuk bahan
2 0,14 -2 -0,28
makanan indofood, khususnya e-coli.
Merek adonan kue
Harga
bahan cokelat mentah yang melonjak; biaya 2 0,14 -2 -0,28
susu murni naik 50%
TOTAL 14 0,98 -14 -3,15

Ukuran pembobotan : Ukuran Rating Ancaman :


1 = Sedikit penting -1 = Sedikit mengancam
2 = Agak penting -2 = Agak mengancam
3 = Penting -3 = Mengancam
4 = Sangat penting -4 = Sangat mengancam

Berdasarkan hasil-hasil yang didapat dari analisis internal dan eksternal pada Tabel seperti
dituliskan di atas, hasilnya dapat dirangkum sebagai berikut:
1. SKOR KEKUATAN (STRENGTH) = 3,31
2. SKOR KELEMAHAN (WEAKNESS) = -2,6
3. SKOR PELUANG (OPPORTUNITIES) = 3,5
4. SKOR ANCAMAN (THREATS) = -3,15

Dari hasil perhitungan di atas, di dalam perhitungan strateginya memerlukan penegasan dari
adanya posisi dalam salib sumbu yaitu antara kekuatan dan kelemahan, maupun peluang dan ancaman
yang kesemuanya digambarkan dalam garis-garis positif dan negatif. Hal ini mengakibatkan, skor
total kekuatan tetap 3,31, skor total kelemahan menjadi -2,6 sedangkan skor total peluang 3,5 dan skor
total ancaman menjadi -3,15.
Dari analisis tersebut di atas bahwasanya faktor kekuatan lebih besar dari faktor kelemahan dan
pengaruh dari faktor peluang juga lebih besar dari faktor ancaman. Oleh karena itu posisi PT.
Indofood,tbk Indonesia, Tbk berada pada kwadran 1 yang berarti pada posisi PERTUMBUHAN,
dimana hal ini menunjukkan kondisi intern PT. Indofood, Tbk yang KUAT, dengan lingkungan
yang sedikit MENGANCAM.
SWOT ANALYSIS : An Illustrative Framework

Strengths Weaknesses Opportunities Threats

a. Effective material and 1. Outdate equip-ment 1. Diversification into 1. Market penetration by


inventory control compared to that of related product- foreign competitors
system key competitors market areas
b. Innovative sales 2. Inability to raise 2. Decreasing labor costs 2. Intensifiying domestic
promotion and additional funds competition
advertising
c. Promptness of 3. Delays in provi-ding 3. Increase in the height 3. Decreasing entry
attention to cus-tomer replacment parts & of entry baarriers barriers
complaints repair services
d. Timely. accurate 4. Inadequate 4. Forward or back-ward 4. Better and cheaper
information to information sup- port integ- ration to substitute product
management on in making strategic enhance com-petitive
general & com- and routine decisions position
petitive environments
e. Effective proce-dures 5. Unfavorable relations 5. Appeal to additional 5. Increasing material
for recru-iting, with trade unions customer segments costs
training, and
promoting employees
f. Success of rese-arch 6. Ineffective work-ing 6. Demographic changes 6. Increasing concentration
& develop-ment relation ships leading to increased among buyer groups
activities (in leading between R & D market demand
to pro-duct & process personnel other
innovations) departments
g. Good, long-term 7. Excessive 7. Unfavorable 7. Adverse demographic
relationships with dependence on a sociocultural changes changes
reliable supplier single supplier
h. Favoravble rela- 8. Inadequate strategic 8. Deregulation pro-viding 8. Sociocultural changes
tionships with the plan-ning systems new mar-ket that depress demand
public opportunities
i. Liquidity, levera-ge, 9. Inadequate market 9. Technological 9. Increased environmental
activity & profitability research to identy developments that help legislation
ratios superior to customer segments extend the growth plan
indus- try norms & and needs of the product life cycle
key competitor
j. Capacity to adapt & 10. Inability of the culture 10. Decreasing cost of 10. Potential product
evolve consis- to foster innovation, funds obsoles-cence
tentwith demands of cre-ativity, & open- because of
changes in ness to new ideas technological
environment & developments
strategy
k. Good relationship 11. Poor relationships 11. Declining trade barriers 11. Rising interest rates
with policy maker & with the media in foreign countries
government official
l. Thorough 12. A lack of effective 12. Political instability in
understanding of integration of activities countries where
overall strategy by across fuctional areas operations are located
functional area
managers
SWOT ANALISI : Dalam Sebuah Kerangka Ilustrasi

Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman

Bahan Efektif Dan Diversifikasi Ke Bidang Penetrasi pasar oleh pesaing


Produk Pasar Terkait asing
Pengendalian Persediaan
Sistem

Inovatif Promosi Penjualan Penurunan Biaya Tenaga Kompetisi domestik intensifikasi


Dan Periklanan Kerja

Ketepatan Memperhatikan Keterlambatan Dalam Peningkatan Ketinggian Penurunan hambatan masuk


Keluhan Pelanggan Bagian Penyediaan Hambatan Masuk
Penggantian Dan Jasa
Perbaikan
Tepat Waktu , Informasi Informasi Tidak Memadai Maju Atau Mundur Lebih baik dan produk pengganti
Yang Akurat Kepada Dukungan Dalam Integrasi Untuk lebih murah
Manajemen Di Lingkungan Pembuatan Keputusan Meningkatkan Posisi
Umum Dan Kompetitif Strategis Dan Rutin Competitif

Prosedur Yang Efektif Hubungan Tidak Menarik Segmen Meningkatkan biaya bahan
Untuk Merekrut , Pelatihan Menguntungkan Dengan Pelanggan Tambahan
Dan Mempromosikan Serikat Pekerja
Karyawan
Sukses Penelitian Dan Tidak Efektif sumber Perubahan Demografis Meningkatkan kosentrasi antara
Pengembangan Kegiatan hubungan Kerja Antara Yang Mengarah Ke kelompok-kelompok pembeli
(Terkemuka Produk Dan permintaan Personil Lain Peningkatan Permintaan
Proses Inovasi) Departemen Ditandai Perubahan

Baik , Hubungan Jangka Sosial Budaya Yang Tidak Perubahan demografis yang
Panjang,Tepercaya Menguntungkan merugikan
Dengan Pemasok
Hubungan Yang Baik Deregulasi Memberikan Perubahan sosial budaya yang
Dengan Masyarakat Peluang Pasar Baru menekan permintaan
Likuiditas , Pengaruh , Penelitian pasar Tidak Perkembangan Teknologi Meningkat undang-undang
Aktivitas Dan Profitabilitas Memadai Untuk mengetahui Yang Membantu lingkungan
Rasio Superior Untuk pembagian Pelanggan Dan Memperpanjang Rencana
Norma Industri Dan Kebutuhan Pertumbuhan Dari Siklus
Pesaing Utama Hidup Produk
Kapasitas Beradaptasi Dan Ketidakmampuan Budaya Penurunan Biaya Dana Potensi produk keusangan
Berkembang Tuntutan Untuk Menumbuhkan karena teknologi pembangunan
Konsisten Dengan Kreativitas Inovasi Dan
Perubahan Lingkungan Keterbukaan Untuk Ide Baru
Dan Strategi
Hubungan Baik Dengan Penurunan Hambatan Kenaikan suku bunga
Pembuat Kebijakan Dan Perdagangan Diluar
Pemerintah Resmi Negeri
Pemahaman Keseluruhan Ketidakstabilan politik di negara-
Strategi Dengan Manajer negara dimana [operasi
Area Fungsional berlokasi

Anda mungkin juga menyukai