Anda di halaman 1dari 10

Nama : Intan Isti Qoma

Nim : 2017 121 026

Kelas : 6A

MK : Kewirausahaan

Pengelolaaan Usaha dan Strategi Kewirausahaan

A. Perencanaan Usaha
Langkah pertama setelah memiliki ide untuk memulai usaha didapat, maka yang
harus dilakukan selanjutnya adalah membuat perencanaan. Hal ini berguna sebagai persiapan
awal yang mana memiliki dua fungsi yaitu: sebagai pedoaman untuk mencapai keberhasilan
manajemen usaha dan sebagai alat untuk mengajukan kebutuhan permodalan yang bersumber
dari luar.
Pengertian dari perencanaan usaha adalah suatu cetak biru tertulis berisikan misi,
usulan, operasional, rincian financial, strategi, peluang usaha yang mungkin diraih dan
kemampuan serta keterampilan pengelolaanya.
Menurut Zimmerer (1993: 331) ada beberapa unsur yang harus ada dalam perencanaan usaha,
yaitu:
1. ringkasan pelaksanaan
2. profil usaha
3. strategi usaha
4. produk dan jasa
5. strategi pemasaran
6. analisis pesaing
7. ringkasan karyawan dan pemilik
8. rencana operasional
9. data financial
10. proposal/ usulan pinjaman
11. jadwal operasional
Setelah membuat ringkasan eksekutif, langkah berikutnya adalah menentukan misi usaha
yang mengambarkan maksud-maksud usaha dan filosofi manajemen perusahaan. Selain itu
diperlukan membuat format rinkasan eksekutif seorang calon pengusaha juga harus membuat
usulan atau proposal usaha. Usulan usaha dimaksudkan untuk mengajukan dana kepada
penyandang dana, seperti investor, banker, dan lembaga keuangan lainnya yang siap
membantu perusahaan.
Bebebrapa aspek yang biasanya dimuat dalam proposal usaha meliputi:
1. manajemen usaha
2. pemasaran
3. produksi/ operasional
4. keuangan perusahaan

B. Manajemen dan Strategi Kewirausahaan


Pada umumnya perusahaan kecil yang berhasil secara berkesinambungan dan dapat bersaing
secara unggul memiliki keunggulan dalam bidang teknik, produk yang unik, dan memiliki
cakupan distribusi geografis pasar yang terbatas. Ada beberapa keputusan strategis yang
diperlukan dalam kondisi pertumbuhan, yaitu:
(1) Perubahan produk barang dan jasa. Hal mi menyangkut pertanyaan: Produk dan jasa baru
apa yang diinginkan oleh pelanggan? Apakah perubahan kebutuhan mereka dapat
ditentukan?
(2) Strategi yang menyangkut penetrasi pasar, ekspansi pasar, diversifikasi produk dan jasa,
integrasi regional, atau ekspansi usaha. Ini menyangkut pertanyaan: Bagaimana pasar
dapat dicapai? Bagaimana posisi strategis perusahaan harus diperbaiki? Peluang mana
yang akan diambil?
(3) Kemampuan untuk memperoleh modal investasi dalam rangka penelitian dan
pengembangan, proses produksi dan penggantian peralatan, dan dalam rangka
penambahan sumber daya manusia. Hal mi menyangkut pertanyaan: Berapa modal yang
diperlukan untuk investasi tersebut? Dan mana sumbemya?
(4) Analisis sumber daya manusia, sehingga memiliki keterampilan yang unik untuk
mengimplementasikan strategi. Pertanyaannya adalah: Bagaimana sumber daya manusia
itu akan dikembangkan supaya perusahaan sukses di pasar?
(5) Analisis pesaing baik yang ada maupun yang potensial untuk memantapkan stategi
bersaing. Keputusannya harus berdasarkan perilaku, sumber daya, dan komitmen yang
dimiliki pesaing di masa lalu. Apakah pesaing akan menanggapi strategi yang kita
terapkan? Kemampuan dan perencanaan apa yang dipenlukan untuk mengantisipasi
pesaing?
(6) Kemampuan untuk menopang keunggulan strategi perusahaan dan untuk memodifikasi
strategi dalam menghadapi perubahan permintaan pelanggan dan perilaku strategi
persaingan baru. Apakah perusahaan akan selalu mempertahankan keunggulan strategi
tersebut selama-lamanya?
(7) Penentuan harga barang atau jasa untuk jangka pendek dan jangka panjang. Apakah
keputusan penentuan harga sudah dibandingkan dengan strategi lain? Apakah analisis
elastisitas permintaan untuk setiap pasar sudah dipahami?
(8) Interaksi perusahaan dengan masyarakat luas. Apakah ada aksi strategis untuk menjawab
kebutuhan masyarakat?
(9) Pengaruh pertumbuhan perusahaan yang cepat terhadap aliran kas. Apakah pertumbuhan
perusahaan menimbulkan masalah likuiditas?

Strategi bagi Pemimpin Pasar (Market Leader)


Apabila perusahaan telah memiliki peluang pasar yang besar seperti pada masa pertumbuhan,
maka strateginya:
(1) Bersikap menyerang dan agresif untuk mempertahankan pangsa pasar. Wirausaha harus
siap memperbaiki strategi bersaingnya agar tetap dapat mempertahankan reputasi terbaik
di mata pelanggan
(2) Bersikap bertahan dan tidak terlalu agresif. Dalam posisi mi, setiap departemen secara
efektif menemukan keunggulan bersaing dan secara bertahap dapat membangun
hambatan masuk ke segmen pasar yang dipilih untuk bersaing.
(3) Tidak boleh ada anggapan bahwa perusahaan yang berhasil tidak memiliki tantangan.
Perusahaan yang pasif mempertahankan pasamya akan selalu mengundang pesaing untuk
memasuki pasar. Kegagalan dalam mempertahankan strategi akan memperlemah
perusahaan dalam menanggapi serangan dan pesaing. Bila demikian maka, pesaing akan
menjadi pemimpin pasar (market leader) yang baru.

Strategi bagi Bukan Pemimpin Pasar


Perusahaan yang memasuki tahap pertumbuhan yang memiliki posisi kuat (bukan mar¬ket
leader) di pasar, memiliki strategi tertentu. Akan tetapi strategi mi bukan untuk bersaing
dengan market leader. Strategi mi dilakukan dengan cara:
(1) Secara agresif menggunakan kompetensi terbaiknya untuk meraih peluang pasar sehingga
tidak tertandingi oleh pesaing. Wirausaha harus memposisikan dirinya dalam segmen
pasar kecil sebagai pemain yang paling dominan. Wirausaha membangun dan
mempertahankan hubungan secara terbuka dengan para pelanggannya. Dalam ha! i,
wirausaha jarang mengabaikan peluang dan selalu memperkuat hubungan melalui
pelayanan yang istimewa dan atas kebutuhan pelanggan.
(2) Mengembangkan strategi sebagaifollower leader. Dalam kondisi ekonomi yang baik,
perusahaan yang mengikuti strategi mi bisa berhasil. Ancaman untuk strategi mi
adalahjika pelanggan tidak lagi memandang perusahaan pemasok sebagai pilihan
pertama. Selain itu, pasar dengan produk danjasa sejenis (undifferentiated), bukanlah
pasar yang menarik untuk persaingan.
Strategi yang Lain
Banyak strategi yang dilakukan wirausaha pada tahap pertumbuhan, di antaranya:
(1) Pertahanan bersaing. Agar tetap dapat bersamg, maka pengembangan produk dan
perluasan pelayanan perusahaan harus selalu dinamis dan memposisikan perusahaan
dalam keadaan kritis. Perusahaan harus selalu inovatif dan memperbaiki keberhasilannya
di masa lalu atau memperbaiki produk yang pertama kali dihasilkannya, sebab jika tidak
akan ditinggalkan oleh pasar.
(2) Mencoba untuk produk yang menjadi “pemukul besar (big hitter)”, dan tidak
berkonsentrasi pada perbaikan keberhasilan produk yang sudah ada. Keberhasilan
perusahaan seperti 3M (Man, Material, Market) tetap mendominasi posisi pasar melalui
pengenalan produk baru secara berkesinambungan.
(3) Mengambil langkah positif dan proaktif untuk menguasai manajer kunci dan ahli teknik
profesional yang selalu diikutsertakan dalam pembentukan keberhasilan perusahaan.
Sangatlah tidak mudah untuk menempatkan kembali kemampuan in-dividual yang cakap.
Oleh sebab itu, kehilangan seseorang yang cakap dan dianggap kunci dapat
menghancurkan keunggulan perusahaan dalam persaingan.

C. Pengelolaan Sumber Daya


Apabila seorang wirausahawan sudah menentukan produk kerajinan berdasarkan analisis
peluang usaha, wirausahawan dapat menentukan sumber daya yang dibutuhkan dalam
menjalankan usaha tersebut. Dalam perencanaan proses produksi diperlukan pengelolaan yang
baik untuk mencapai tujuan perusahaan. Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dapat
dikategorikan atas enam tipe sumber daya (6M), sebagai berikut.
1. Man (Manusia)
Dalam pendekatan ekonomi, sumber daya manusia adalah salah satu faktor produksi selain
tanah, modal, dan keterampilan. Pandangan yang menyamakan manusia dengan faktor-
faktor produksi lainnya dianggap tidak tepat, baik dilihat dari konsepsi, filsafat, maupun
moral. Manusia merupakan unsur manajemen yang penting dalam mencapai tujuan
perusahaan
2. Money (Uang)
Money atau uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan
alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah
uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu, uang merupakan unsur yang penting
untuk mencapai tujuan perusahaan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara
rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk
membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli, serta berapa hasil
yang akan dicapai oleh perusahaan.
3. Material (Fisik)
Perusahaan umumnya tidak menghasilkan sendiri bahan mentah yang dibutuhkan, tetapi
membeli dari pihak lain. Untuk itu manajer perusahaan berusaha untuk memperoleh bahan
mentah dengan harga paling murah, menggunakan cara pengangkutan yang murah dan
membuat proses pengolahan seefisien mungkin.
4. Machine (Teknologi)
Mesin memiliki peranan penting dalam proses produksi. Setelah revolusi industri, banyak
pekerjaan manusia yang digantikan oleh mesin. Perkembangan teknologi yang begitu pesat
menyebabkan penggunaan mesin semakin meningkat. Banyaknya mesin baru yang
ditemukan oleh para ahli memungkinkan peningkatan produksi sangat tinggi.
5. Method (Metode)
Metode sangat dibutuhkan agar mekanisme kerja berjalan efektif dan efisien. Metode kerja
yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, baik yang menyangkut proses produksi maupun
administrasi tidak terjadi begitu saja melainkan memerlukan waktu yang lama.
6. Market (Pasar)
Jika barang yang diproduksi tidak laku, proses produksi barang akan berhenti. Oleh sebab
itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor
menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai, kualitas barang harus sesuai
dengan selera konsumen dan harga terjangkau oleh daya beli konsumen.

D. Menumbuhkan Kompetensi Kewirausahaan


Wirausahaan yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi yaitu
: seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan kualitas individu yang
meliputi sikap, motivasi, nilai serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan/kegiatan.
Keterampilan yang harus dimiliki :
a. Managerial skill Managerial skill atau keterampilan manajerial merupakan bekal yang
harus dimiliki wirausaha. Seorang wirausahawan harus mampu menjalankan fungsi-
fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan agar usaha yang
dijalankannya dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Kemampuan menganalisis dan
mengembangkan pasar, kemampuan mengelola sumber daya manusia, material, uang,
fasilitas dan seluruh sumber daya perusahaan merupakan syarat mutlak untuk menjadi
wirausaha sukses. Secara garis besar ada dua cara untuk menumbuhkan kemampuan
manajerial, yaitu melalui jalur formal dan informal. Jalur formal misalnya melalui jenjang
lembaga pendidikan sekolah menengah kejuruan bisnis dan manajemen atau melalui
pendidikan tinggi misalnya departemen administrasi niaga atau departemen manajemen
yang tersebar berbagai perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Jalur informal,
misalnya melalui seminar, pelatihan dan otodidak serta melalui pengalaman.
b. Conceptual skill Kemampuan untuk merumuskan tujuan, kebijakan dan strategi usaha
merupakan landasan utama menuju wirausaha sukses. Tidak mudah memang
mendapatkan kemampuan ini. Kita harus akstra keras belajar dari berbagai sumber dan
terus belajar dari pengalaman sendiri dan pengalaman orang lain dalam berwirausaha.
c. Human skill (keterampilan memahami, mengerti, berkomunikasi dan berelasi) Supel,
mudah bergaul, simpati dan empati kepada orang lain adalah modal keterampilan yang
sangat mendukung kita menuju keberhasilan usaha. Dengan keterampilan seperti ini, kita
akan memiliki banyak peluang dalam merintis dan mengembangkan usaha. Upaya yang
dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan ini misalnya denganmelatih diri
diberbagai organisasi, bergabung dengan klub-klub hobi dan melatih kepribadian kita
agar bertingkah laku mentenangkan bagi orang lain d. Decision making skill
(keterampilan merumuskan masalah dan mengambil keputusan) Sebagai seorang
wirausaha, kita seringkali dihadapkan pada kondisi ketidakpastian. Berbagai
permasalahan biasanya bermunculan pada situasi seperti ini. Wirausaha dituntut untuk
mampu menganalisis situasi dan merumuskan berbagai masalah untuk dicarikan berbagai
alternatif pemecahannya. Tidak mudah memang memilih alternatif terbaik dari berbagai
alternatif yang ada. Agar tidak salah menentukan alternatif, sebelum mengambil
keputusan, wirausaha harus mampu mengelola informasi sebagai bahan dasar
pengambilan keputusan. Keterampilan memutuskan dapat kita pelajari dan kita bangun
melalui berbagai cara. Selain pendiudikan formal, pendidikan informal melalui pelatihan,
simulasi dan berbagi pengalaman dapat kita peroleh.
e. Time managerial skill ( keterampilan mengatur dan menggunakan waktu) Para pakar
psikologi mengatakan bahwa salah satu penyebab atau sumber stress adalah
ketidakmampuan seseorang dalam mengatur waktu dan pekerjaan. Ketidakmampuan
mengelola waktu membuat pekerjaan menjadi menumpuk atau tak kunjung selesai
sehingga membuat jiwanya gundah dan tidak tenang. Seorang wirausaha harus terus
belajar mengelola waktu. Keterampilan mengelola waktu dapat memperlancar
pelaksanaan pekerjaan dan rencana-rencana yang telah digariskan.
E. Memasuki Dunia Usaha
Ada 3 cara untuk memasuki dunia usaha, yaitu:
1. Merintis Usaha Baru
Wirausaha adalah seseorang yang mengorganisir, mengelola, dan memiliki keberanian
menghadapi resiko.
Sebagai pengelola dan pemilik usaha (business owner manager) atau pelaksana usaha kecil
(small business operator), ia harus memiliki:
a. Kecakapan untuk bekerja
b. Kemampuan mengorganisir
c. Kreatif
d. Lebih menyukai tantangan
Menurut Lambing ada dua pendekatan utama yang digunakan wirausaha untuk mencari
peluang dengan mendirikan usaha baru:
a. Pendekatan ”in-side out” atau ”idea generation” yaitu pendekatan berdasarkan gagasan
sebagai kunci yang menentukan keberhasilan usaha.
b. Pendekatan ”the out-side in” atau “opportunity recognition” yaitu pendekatan yang
menekankan pada basis ide merespon kebutuhan pasar sebagai kunci keberhasilan.
Berdasarkan pendekatan ”in-side out”, untuk memulai usaha, seseorang calon wirausaha
harus memiliki kompetensi usaha. Menurut Norman Scarborough, kompetensi usaha yang
diperlukan meliputi:
a. Kemampuan teknik
b. Kemampuan pemasaran
c. Kemampuan finansial
F. Kemampuan hubungan
Dalam merintis usaha baru, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
a. Bidang dan jenis usaha yang dimasuki.
b. Bentuk usaha dan kepemilikan yang akan dipilih
c. Tempat usaha yang akan dipilih
d. Organisasi usaha yang akan digunakan.
e. Kompleksitas organisasi usaha tergantung pada lingkup atau cakupan usaha dan skala
usaha.
f. Lingkungan usaha
2. Membeli Perusahaan yang sudah didirikan
Banyak alasan mengapa seseorang memilih membeli perusahaan yang sudah ada daripada
mendirikan atau merintis usaha baru, antara lain:
a. Resiko lebih rendah
b. Lebih mudah
c. Memiliki peluang untuk membeli dengan harga yang dapat ditawar
d. Membeli perusahaan yang sudah adaa juga mengandung permasalahan, yaitu:
e. Masalah eksternal, yaitu lingkungan misalnya banyaknya pesaing dan ukuran peluang
pasar
f. Masalah internal, yaitu masalah-masalah yang ada dalam perusahaan, misalnya image
atau reputasi perusahaan.
3. Franchising (Kerjasama Manajemen/Waralaba)
Franchising adalah kerjasama manajemen untuk menjalankan perusahaan cabang/penyalur.
Inti dari Franchising adalah memberi hak monopoli untuk menyelenggarakan usaha dari
perusahaan induk.
Franchisor adalah (perusahaan induk) adalah perusahaan yang memberi lisensi, sedangkan
franchise adalah perusahaan pemberi lisensi (penyalur atau dealer).
Tipe Frenchising :
1. Trade nama franchising
Dalam hal ini, franchise memperoleh hak untuk memproduksi. Seperti : PT. Great River
memiliki hak untuk memproduksi pakaian dalam merek Triumph dengan lisensi dari
Jerman.
2. Product distribution franchising
Dalam hal ini, franchise memperoleh hak untuk distribusi di wilayah tertentu, misalnya :
soft drink, cosmetics.
3. Pure franchising/business format
Dalam hal ini franchise memperoleh hak seluruhnya, mulai dari trademark, penjualan,
peralatan, metode operasi, strategi pemasaran, bantuan manajemen dan teknik,
pengendalian kualitas, dll. Umpamanya restaurant, fast food, pendidikan, dan konsultan.

Anda mungkin juga menyukai