Anda di halaman 1dari 14

MODUL PERKULIAHAN

W312100003
Manajemen Stratejik

LINGKUNGAN ORGANISASI

Abstrak Sub-CPMK (lihat di RPS)

Mampu menjelaskan dan Tingkat kemampuan mengaanalisis


mengidentifikasi lingkungan Lingkungan eksternal jauh atau
eksternal makro (remote ) eksternal makro organisasi ,
(CPMK—2)

Fakultas Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh

03
Eri Marlapa, SE, MM
FEB Manajemen
LINGKUNGAN EKSTERNAL‖
1,1Analisis Lingkungan Eksternal

Analisis lingkungan eksternal mencangkup pemahaman berbagai faktor di luar


perusahaan yang mengarah pada munculnya kesempatan bisnis / bahkan ancaman bagi
perusahaan. Di dalam analisis lingkungan eksternal berupaya memilah permasalahan
global yang dihadapi perusahaan dalam bentuk, fungsi dan keterkaitan antar bagian. Bagi
pengembangan strategic, analisis ini di butuhkan tidak hanya terbatas pada rincian
analisis kesempatan dan ancaman saja tetapi juga untuk menentukan dari mana dan
untuk apa hasil analisis itu di pergunakan .Oleh karena itu manajer puncak membutuhkan
diagnosis lebih lanjut atas hasil analisis lingkungan eksternal.

Lingkungan eksternal General


a. Sosial-ekonomi
b. Teknologi
c. Pemerintah
d. Industri
e. Pelanggan
f. Pemasok
g. Pesaing Internasional

B. Lingkungkan umum (General Environment)


Adalah suatu lingkungan dalam lingkungan eksternal organissasi yang menyusun faktor-
faktor yang memiliki ruang lingkup luas. Lingkungan ini hanya memeiliki sedikit implikasi
langsing bagi pengaturan suatu organisasi. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah :

1 Faktor Ekonomi ;
Akan banyak berpengaruh terhadap penentuan jumlah permintaan produk dan besarnya
biaya yang di keluarkan untuk menghasilkan produk perusahaan.Kondisi perusahaan,
pengaruh iklim dan lingkungan sosial dapat membantu / memperlambat pencapaian
tujuan perusahaan .
a. Kondisi perekonomian.
Tingkat kejelian mengamati kondisi perekonomian saat ini dan keakurasian dlm
pemperkirakan akan sangat berpengaruh terhadap tingkat keuntungan dan kesuksesan
perancangan strategi perusahaan. Faktor kondisi perekonomian mencangkup :

2021 Manajemen Stratejik, Modul-3


2 Eri Marlapa, SE, MM
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Tahap-tahap yang terjadi dalam siklus bisnis seperti despresi,resesi,recovery, dan tahap
kemakmuran.
b. Laju inflasi dan deflasi untuk komoditas2 tertentu yang mempunyai nilai strategic.
Pengaruh inflasi akan sangat terasa bagi perusahaan khusus nya dalam penentuan harga
dan tingkat upah karyawan.
c. Kebijakan fiscal dan moneter yang berlaku khususnya akan sangat berpengaruh
terhadap penentuan besarnya suku bunga dan besarnya tingkat pajak yang harus di
bayarkan oleh perusahaan.
d. Informasi tentang neraca pembayaran dan volume neraca perdagangan antar Negara
e. Kondisi alam ; Perubahan kondisi alam sulit di perkirakan sebelumnya .namun kondisi
alam tdk dpt diabaikan begitu saja dlm perencanaaan strategi bisnis

2 Faktor sosial
Faktor-faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan mencakup keyakinan, nilai,
sikap, opini yang berkembang, dan gaya hidup dari orang-orang di lingkungan di mana
perusahaan beroperasi. Faktor-faktor ini biasanya dikembangkan dari kondisi kultural,
ekologis, pendidikan dan kondisi etnis.
Beberapa contoh bagaimana faktor sosial-ekonomi dapat menimbulkan kesesatan dan
ancaman bagi perusahaan seperti ;
a. keberhasilan program keluarga berencana dalam mengendalikan laju pertumbuhan
penduduk di Indonesia sangat berpengaruh terhadap pola kebiasaan perilaku
masyarakat. Pemahaan atas norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera dalam banyak
hal telah menggantikan konsepsi tentang banyak anak banyak rejeki
b. keberhasilan laju pertumbuhan penduduk berpengaruh positif terhadap tingkat
pendidikan formal yang mampu di selesaikan oleh masyarakat, pengaruh terbesar dari
meningkatnya angka melek huruf pd masyarakat adalah munculnya sikap dan pandangan
baru masyarakat tentang jangka waktu kerja dan pada akhirnya tentang kualitas hidup yg
di harapkan dari bekerja

3 Faktor Politik dan hukum ;


Faktor politik dan hukum mendefinisikan parameter-parameter hukum dan bagaimana
pengaturan perusahaan harus beroperasi. Kendala-kendala politik diberlakukan terhadap
perusaaan melalui keputusan perdagangan yang wajar, program perpajakan, penentuan
upah minimum, konsumen, masyarakat umum dan lingkungan. Karena berbagai
peraturan tersebut biasanya restriktif, mereka cenderung mengurangi laba potensial
perusahaan. Namun beberapa tindakan politik dan hukum juga didesain untuk memberi

2021 Manajemen Stratejik, Modul-3


3 Eri Marlapa, SE, MM
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
dan melindungi perusahaan diantanya adalah hak paten, subsidi pemerintah dan lain
sebagainya.

4 Faktor teknologi ;
Adanya perubahan teknologi dapat mendorong munculnya kesempatan bisnis dan
perbaikan upaya pencapaian tujuan organisasi . tapi dapat juga ancaman bagi
kelangsungan produk yang sudah ada. Beberapa produk teknologi dapat di pergunakan
sebagai pendobrak yang mampu menciptakan kesempatan ekaligus ancaman terhadap
kegiatan bisnis antara lain : computer,transitor, perkembangan teknik genetika tanaman
dan pendayagunaan tenaga surya. Oleh karena itu perubahan teknologi sudah tentu
berpengaruh terhadap siklus kehidupan produk . Ketetapan dan penilaian siklus
kehidupan produk pada gilirannya dapat menenentukan timing yang tepat untuk
meluncurkan produk baru atau modifikasi produk yang ada. Dalam kasus ini maka
pengamatan lingkungan atau di kenal environmental scanning sangat di perlukan untuk
tetap mempertahankan produk di pasar. Perubahan teknologi juga akan berpengaruh
pada pilihan metode distribusi dan kemampuan tenaga penjual yang di butuhkan untuk
melayani segmen pasar yang di pilih . Tingkat kecepatan atau keterlambatan dalam
mengantisipasi perubahan teknologi dalam banyak hal adalah merupakan fungsi dari
kreativitas sumberdaya mansia, tingkat reseptif perusahaan dalam industri dan
ketersediaan sumber dana untuk membiayai kegiatan penelitian dan pengembangan
serta operasional.

5 Faktor Pemerintah ;
Peran pemerintah dalam mekanisme penyampaian produk dari produsen ke konsumen
sangat besar . Campur tangan pemerintah tidak dapat dihindari pada setiap tahap dalam
rangkaian kegiatan produksi.alat kendali pemerintah melalui berbagai paket kebijakan
fiskal dan moneter ternyata cukup efektif untuk mempengaruhi dinamika bisnis.
Pemerintah juga mempunyai otoritas dalam hal peraturan atau tata niaga berbagai
komoditas termasuk didalamnya komposisi penggunaan tenaga kerja dan pengendalian
supply produk. Peran pemerintah sangat dominan dalam penciptaan kesempatan dan
ancaman terhadap kelangsungan bisnis. Beberapa hal yang mungkin dapat dianggap
sebagai kesempatan bisnis yang di timbulkan dari sektor pemerintah :
a. pemerintah merupakan konsumen yang cukup besar bagi banyak produk.
b. pasar pemerintah dapat di gunakan sebagai alat untuk mempengaruhi dinamika di
sektor sosial- ekonomi . Meningkatnya anggaran pembangunan dari pemerintah ini

2021 Manajemen Stratejik, Modul-3


4 Eri Marlapa, SE, MM
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
menunjukan seakin banyak kebutuhan produk yang akan di peruntukkan bagi
masyarakat dalam bentuk prasarana fisik dan bentuk pengeluaran lainnya.
c. Pemerintah dapat berperan sebagai pelindung dari adanya praktik tidak sehat dalam
berbagai kegiatan bisnis yang muncul dari luar .Disamping pemerintah sebenarnya
juga berkepentingan dengan tumbuhnya industri dan kegiatan ekonomi domestik.

6 Faktor Demografi ;
Faktor demografi ini diantaranya adalah ukuran populasi, struktur umum, distribusi
geografis percampuran etnis serta distribusi pendapatan.

C. Lingkungan Industri ;
Lingkungan industri adalah tingkatan dari lingkungan eksternal organisasi yang
menghasilkan komponen-komponen yang secara normal memiliki iplikasi yang relatif lebih
spesifik dan langsung terhadap operasionalisasi perusahaan. Analisis lingkungan industri
jauh lebih penting dan lebih menentukan aturan persaingan di bandingkan dengan
analisis lingkungan umum, karena kekuatan lingkungan umum dalam mempengaruhi
persaingan sifatnya sangat relatif. Artinya, jika terjadi perubahan dalam lingkungan
umum-faktor ekonomi, sosial, politik dan hukum, tekhnologi dan demografi yang terkena
pengaruh akibat perubahan tersebut bukan hanya sebuah perusahaan melainkan semua
perusahaan yang ada dalam suatu industri. Dengan demikian jika terjadi perubahan pada
tingkatan lingkungan umum kunci keberhasilan terletak pada kemampuan yang berjalan
dari masing-masing perusahaan untuk menanggulangi implikasi dari perubahan tersebut.
Jika salah menganalisis lingkungan persaingan, implikasi selanjutnya adalah salah
menentukan tujuan serta merumuskan strategi bersaing.
1 Akibatnya kerugian dan kebangkrutan bukanlah suatu yang mustahil.
2 Ancaman masuknya pendatang baru
3 Adanya pendatang baru dapat memaksa perusahaan yang sudah ada untuk lebih efektif
dan efisien serta belajar untuk bersaing dalam dimensi baru. Secara sederhana
kemungkinan perusahaan akan memasuki suatu industri adalah fungsi dari dua faktor,
yaitu hambatan memasuki industri dan relasi dari perusahaan yang sudah ada. Apabila
hambatan-hambatan untuk masuk adalah tinggi, dan pendatang baru mendapatkan reaksi
yang tajam dari pemain lama dalam industri, sudah barang tentu pendatang baru tersebut
tidak menimbulkan suatu ancaman masuk yang serius.
Terdapat beberapa hambatan untuk memasuki industri atau entry barriers yaitu ;
a. Skala ekonomi (economies of scale) Yaitu bertambahnya jumlah barang yang
diproduksi dalam suatu periode sehingga mengakibatkan biaya produksi perunit menjadi

2021 Manajemen Stratejik, Modul-3


5 Eri Marlapa, SE, MM
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
turun. Dengan cara ini memaksa mereka untuk masuk pada sekala besar dan mengambil
resiko menghadapi reaksi yang keras dari pesaing yang ada atau masuk dengan skala
kecil dengan konsekuensi akan beroperasi dengan tingkat biaya yang tidak
menguntungkan.
b. Diferensiasi produk (product differentiation) Yaitu perusahaan tertentu mempunyai
indentifikasi merk dan loyalitas pelanggan, yang disebabkan oleh periklanan, pelayanan
pelanggan, perbedaan produk dimasa lampau atau sekedar merupakan perusahaan
pertama yang memasuki industri.
c. Persyaratan modal (capital requirement) Kebutuhan untuk melakukan investasi
sumberdaya keuangan yang besar agar dapat bersaing menciptakan suatu hambatan
masuk, khususnya apabila modal yang diperlukan untuk pengeluaran tidak dapat diterima
kembali.
d. Biaya peralihan pemasok (switching cost) Yaitu biaya yang harus dikeluarkan pembeli
bilamana berpindah dari produk pemasok tertentu ke produk pemasok lainnya.
e. Akses kesaluran distribusi Makin terbatas saluran pedagang besar atau pengecer
untuk suatu produk dan makin banyak pesaing yang telah mengikat saluran ini, jelas akan
semakin berat usaha untuk masuk kedalam industri.
f. Kebijakan pemerintah Pemerintah dapat membatasi atau bahkan menutup masuknya
industri dengan melakukan pengendalian dan pengawasan.

2.1 Pengaruh Lingkungan Eksternal Makro Terhadap Organisasi


Pengertian lingkungan eksternal makro dari organisasi adalah faktor-faktor
yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan suatu organisasi atau
perusahaan. Lingkungan eksternal makro dapat mempengaruhi organisasi dengan
dua cara, yaitu :
1) Kekuatan-kekuatan di luar organisasi yang mempengaruhi kegiatan suatu
organisasi baik secara langsung atau tidak langsung melalui satu atau lebih unsur-
unsur lingkungan eksternal mikro.
2) Unsur-unsur lingkungan eksternal makro menciptakan iklim di mana organisasi
ada dan harus memberikan tanggapan.

2.2 Unsur-Unsur Lingkungan Eksternal Makro dari Suatu Organisasi


Unsur lingkungan eksternal makro dari organisasi. Yang termasuk unsur
lingkungan eksternal makro dari suatu organisasi adalah :
1) Perkembangan Teknologi.

2021 Manajemen Stratejik, Modul-3


6 Eri Marlapa, SE, MM
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Tingkat kemajuan dan perkembangan teknologi mempunyai peranan
penting dalam penentuan produk dan jasa yang akan diproduksi, peralatan yang
akan digunakan, dan bagaimana mengelola berbagai macam operasi dalam
suatu organisasi. Perubahan-perubahan yang terjadi di bidang teknologi, yang
bers ifat inovatif, dapat terjadi kapanpun dan dengan seketika dapat
mempengaruhi organisasi atau perusahaan, yang pada akhirnya juga akan
berpengaruh pada situasi persaingan usaha. Teknologi berkaitan dengan inovasi
dalam teknologi yang mempengaruhi operasi bisnis. Ini mengacu pada
otomatisasi, kegiatan penelitian dan pengembangan, kesadaran teknologi, dan
lain - lain.

2) Variabel-Variabel Ekonomi
Biaya-biaya yang dikeluarkan dalam suatu proses produksi, juga bisa
menjadi masalah dalam suatu organisasi atau perusahaan. Hal tersebut menjadi
tugas dari para manager untuk memikirkan jalan pemecahannya, tanpa
mengurangi kualitas dari hasil produksi. Biaya-biaya yang dibutuhkan dalam
suatu proses produksi, setiap saat dapat berubah sebagai akibat dari pengaruh
faktor-faktor ekonomi tersebut. Seorang manager harus dapat menganalisa dan
mendiagnosa perubahan-perubahan dari faktor-faktor ekonomi untuk kemudian
dijadikan suatu kekuatan dalam proses kegiatan suatu organisasi atau
perusahaan. Faktor-faktor ekonomi yang bisa berpengaruh terhadap kegiatan
suatu organisasi atau perusahaan adalah kecenderungan inflasi atau deflasi
harga barang-barang dan jasa-jasa, kebijakan-kebijakan moneter, devaluasi atau
revaluasi, dan yang menyangkut tingkat suku bunga, kebijakan-kebijakan fiskal,
keseimbangan neraca pembayaran, serta harga-harga yang ditetapkan oleh para
pesaing dan penyedia. Ekonomi berkaitan dengan perekonomian negara. Mereka
termasuk pertumbuhan ekonomi, nilai tukar, suku bunga dan tingkat inflasi, dan
lain - lain.

3) Lingkungan Sosial – Kebudayaan


Maju mundurnya suatu organisasi atau perusahaan tidak terlepas dari
lingkungan sosial dan kebudayaan masyarakat. Lingkungan sosial dan
kebudayaan yang dimaksud adalah mencakup kepercayaan, nilai-nilai, sikap,
pandangan serta pola kehidupan yang dibentuk oleh tradisi, pendidikan,
kelompok etnis, ekologi, demografis, geografis, serta agama dan kepercayaan
dari sekelompok atau seluruh masyarakat tertentu. Nilai-nilai dan kebiasaan

2021 Manajemen Stratejik, Modul-3


7 Eri Marlapa, SE, MM
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
masyarakat juga tercermin pada struktur organisasi perusahaan. Sosial terdiri dari
demografi negara yang mana termasuk tingkat pertumbuhan penduduk, distribusi
usia, sikap karir, kesadaran kesehatan, dan lain-lain.

4) Variabel-Variabel Politik – Hukum


Operasional suatu organisasi dan perusahaan juga dipengaruhi oleh faktor
politik dan hukum dalam suatu periode waktu tertentu. Dalam mengelola kegiatan
suatu organisasi atau perusahaan, seorang manajer tidak mungkin mengabaikan
iklim politik, peraturan-peraturan pemerintah maupun konsekuensi-konsekuensi
atau dampaknya terhadap pemerintah dalam pembuatan keputusan. Batasan dan
peraturan-peraturan yang dibuat dan ditetapkan oleh pemerintah memberikan
maksud untuk melindungi konsumen, lingkungan, ataupun perusahaan, serta
menghilangkan perlakuan tidak adil dalam pembayaran kepada karyawan dan
lain sebagainya. Politik terdiri dari kebijakan pemerintah, stabilitas politik, korupsi
dalam sistem, kebijakan perpajakan, undang-undang ketenagakerjaan, dan
pembatasan perdagangan yang mempengaruhi bisnis atau industri. Sedangkan
hukum yaitu yang mempengaruhi operasi bisnis. Mereka termasuk hukum khusus
bisnis, khusus industri, dan bahkan khusus negara bagian.

5) Dimensi Internasional
Komponen internasional dalam lingkungan eksternal juga memberikan
kemungkinan akan kesempatan-kesempatan dan tantangan-tantangan, serta
berpotensi menjadi faktor yang berpengaruh langsung pada organisasi atau
perusahaan. Dimensi internasional tersebut dapat mempengaruhi suatu
organisasi atau perusahaan melalui perkembangan politik dunia, ketergantungan
ekonomi, penularan nilai-nilai dan sikap hidup serta transfer teknologi. Manajer
hendaknya mampu menganalisa dan mengantisipasi untuk kemudian meletakkan
dasar yang kuat dalam menghadapi perkembangan dunia internasional.

Selain dari unsur-unsur tersebut, masih ada lagi beberapa unsur eksternal
makro yang ikut mempengaruhi kegiatan suatu organisasi, seperti saluran distribusi
yang digunakan, media, asosiasi-asosiasi bisnis, kelompok pecinta lingkungan, dan
kelompok-kelompok politik tertentu, yang sebagian besar merupakan perwujudan
potensi pengaruh lingkungan eksternal makro dari organisasi.

2021 Manajemen Stratejik, Modul-3


8 Eri Marlapa, SE, MM
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
2.3 Analisis Lingkungan Eksternal Makro Organisasi
Pada dasarnya, faktor eksternal dilakukan untuk menganalisis Peluang
(Opportunity) dan Ancaman (Threat). Kedua elemen tersebut memiliki karakteristik
yang berbeda, namun setiap pimpinan organisasi harus memahami secara mendalam
kedua elemen tersebut, baik secara teori maupun kondisi realitasnya di
lapangan. Opportunity atau peluang merupakan suatu kondisi yang terjadi di luar
perusahaan. Peluang tersebut dapat dimanfaatkan oleh organisasi dalam
mewujudkan tujuannya, contohnya: kebijakan pemerintah membuka peluang investasi
asing. Sedangkan Threat atau ancaman merupakan kondisi eksternal organisasi yang
dapat berdampak dan menjadi penghambat terwujudnya tujuan organisasi, contohnya:
resesi global dan tingkat inflasi yang tinggi.
Dalam melakukan analisis terhadap faktor eksternal, pimpinan organisasi
dapat menggunakan model analisis, yaitu analisis makro. Analisis faktor makro
merupakan metode yang memuat 6 analisis lingkungan eksternal, atau lebih dikenal
dengan sebutan PESTEL (Politic, Economy, Social, Technology, Environment, and
Legal). PESTEL merupakan alat yang berfungsi dalam memberikan gambaran
mengenai kondisi lingkungan dimana organisasi beroperasi, serta kesempatan
maupun ancaman di sekitarnya.

Analisis PESTEL adalah bagian dari analisa faktor eksternal pasar yang
termasuk dalam analisa ancaman dan peluang, analisa ini bertujuan untuk
mengetahui sebesar apa peluang atau ancaman pasar yang ada pada wilayah tempat
produk tersebut. Perusahaan yang berhasil memantau dan menanggapi perubahan
dalam lingkungan makro mampu membedakan dan menciptakan keunggulan yang
kompetitif dari pada pesaing. Hasil dari analisa PESTEL adalah sebagai acuan dari
analisa kelemahan dan ancaman pada analisa SWOT.
Analisa PESTEL adalah analisa lingkungan makro yang terdiri dari:
1. Faktor Politik
Kebijakan-kebijakan pemerintah yang mengatur jalannya proses bisnis
merupakan landasan mutlak yang harus diperhatikan organisasi. Faktor politik
pada analisa PESTEL melihat bagaimana dan sampai sejauh mana campur
tangan pemerintah dalam kegiatan perekonomian. Hal tersebut dapat mencakup
kebijakan pemerintah, stabilitas politik atau ketidakstabilan di pasar luar negeri,
kebijakan perdagangan luar negeri, kebijakan pajak, undang-undang
ketenagakerjaan, hukum lingkungan, pembatasan perdagangan dan sebagainya,
sehingga faktor-faktor politik berdampak pada perusahaan/pelaku bisnis dan

2021 Manajemen Stratejik, Modul-3


9 Eri Marlapa, SE, MM
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
bagaimana mereka melakukan bisnis. Perusahaan/ Pelaku bisnis harus dapat
menanggapi undang-undang saat ini dan yang akan datang, dan menyesuaikan
kebijakan pemasarannya.
Contoh analisis PESTEL dari faktor politik : adanya virus covid 19 ini
menimbulkan banyak masalah yang sulit teratasi, apalagi jika kita melihat pada
bagaimana virus ini sangat cepat berkembang. Tentu saja hal ini berdampak besar
pada perekonomian, salah satunya pemerintah harus membatasi kegiatan impor
dari negara yang paling banyak tercemar virus ini. Contohnya adalah pembatasan
impor pangan produk susu susuan dari China. Sebab adanya kebijakan tersebut
banyak perusahaan pangan yang mengandalkan pasokan produk/ bahan susu
susuan dari china harus segera mencari alternatif bahan dan bahkan hingga
menimbulkan potensi tidak dapat melakukan produksi. Akibatnya perusahaan
merugi dan banyaknya perusahaan yang merumahkan karyawannya.

2. Faktor ekonomi
Faktor-faktor ekonomi memiliki dampak signifikan pada bagaimana suatu
perusahaan/ pelaku bisnis melakukan bisnis dan juga seberapa menguntungkan
mereka. faktor ekonomi termasuk – pertumbuhan ekonomi, suku bunga, nilai
tukar, inflasi, pendapatan konsumen dan bisnis dan sebagainya. Faktor-faktor ini
selanjutnya dapat kita pecah menjadi faktor makro-ekonomi dan mikro-ekonomi.
Kemudian, faktor ekonomi makro berhubungan dengan manajemen permintaan
dalam setiap ekonomi. Sehingga, pemerintah menggunakan kontrol suku bunga,
kebijakan perpajakan dan pengeluaran pemerintah sebagai mekanisme utama
yang mereka gunakan untuk ini.

3. Faktor Sosial
Faktor sosial juga dikenal sebagai faktor sosial-budaya. Faktor-faktor ini
termasuk pertumbuhan populasi, usia, kesadaran kesehatan, karier dan
sebagainya. Faktor-faktor ini sangat menarik karena mereka memiliki efek
langsung pada bagaimana pemasar memahami konsumen dan apa yang
mendorong mereka tertarik akan suatu produk.

4. Faktor teknologi
Teknologi adalah sesuatu yang kerap kali berubah dan hal ini akan sangat
berdampak pada cara seorang pemasar/ pelaku bisnis melakukan penjualan.

2021 Manajemen Stratejik, Modul-2


10 Eri Marlapa, SE, MM
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Sebagai contoh yaitu perubahan teknologi, perubahan ilmu pengetahuan, dan
penemuan-penemuan baru dalam bidang teknologi, dan lain-lain.

5. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan berhubungan dengan meningkatnya kelangkaan bahan
baku dan polusi. Lingkungan dan pemasaran terhubung di mana pemasaran dapat
mempengaruhi lingkungan ketika melayani konsumen dengan produk dan layanan
yang ada. Sehingga akan adanya tekanan dari pemerintah dan orang-orang untuk
mengurangi limbah yang dihasilkan.

6. Faktor legal atau hokum


Faktor hukum meliputi kesehatan dan keselamatan, peluang yang setara,
standar periklanan, hak dan hukum konsumen, pelabelan produk dan keamanan
produk. Jelas bahwa perusahaan/ pemasar perlu mengetahui apa yang legal dan
apa yang tidak legal agar dapat berdagang dengan sukses. Jika suatu perusahaan
berdagang secara internasional, hal ini menjadi bidang yang sangat sulit untuk
dilakukan karena setiap negara memiliki aturan dan peraturan sendiri.

Analisis Lingkungan Industri

Industri adalah sekelompok perusahaan yang memproduksi produk-produk yang dapat


saling menggantikan. Analisa lingkungan industry inidilakukan dengan menggunakan
pendekatan model 5 kekuatan.
Model Lima Kekuatan
. a.Ancaman dari Peserta Bisnis Baru
Peserta bisnis baru dapat menjadi ancaman karena membawa kapasitas produksi
tambahan. Seringkali juga peserta bisnis baru memilikisumberdaya yang substansial dan
berkeinginan kuat untuk mendapatkanpangsa pasar yang lebih besar.
b. kekuatan tawar menawar dari supplier
Kelompok Supplier didominasi sedikit perusahaan-perusahaan besar dan lebih
terkonsentrasi dibanding industri yang dilayaninya.
Produk pengganti yang memuaskan tidak tersedia bagi perusahaan-perusahaan dalam
industri tersebut. Perusahaan-perusahaa dalam industri ini bukan merupakan pelanggan
yang signifikan bagi kelompok supplier tersebut. Barang-barang supplier kritikal bagi

2021 Manajemen Stratejik, Modul-2


11 Eri Marlapa, SE, MM
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
pasar pembeli, Efektivitas barang supplier telah menciptakan switching cost yang
tinggibagi perusahaan-perusahaan dalam industri tersebut, Supplier-supplier menjadi
ancaman yang dapat dipercaya untukmengintegrasikan ke depan industri pembelinya.
c. Kekuatan tawar menawar pembeli
Mereka membeli porsi yang besar dari total output industrya. Produk yang dibeli dari
suatu industri mencakup porsi yang signifikandari biaya pembeli. Mereka dapat beralih ke
produk lain dengan biaya yang sedikit jika ada. Produk-produk industri tersebut tidak
distandardisasi, dan para pembeli menghadapi ancaman berat jika mereka
mengintegrasikan ke belakang.
d. Ancaman dari Produk Pengganti
Produk pengganti adalah barang-barang dan jasa berbeda dari luarindustri tertentu yang
melakukan fungsi serupa dengan produk yangdihasilkan oleh industri tersebut.Secara
umum, produk pengganti merupakan ancaman yang kuat bagisuatu perusahaan ketika
pelanggan menghadapi biaya perpindahan(switching cost) yang sedikit, dan ketika harga
produk substitusi lebihrendah atau kualitas dan kapabilitas kinerjanya sama atau lebih
tinggi

e. Intensitas Persaingan diantara Para Pesaing


Perusahaan-perusahaan dalam suatu industri satu sama lain salingtergantung tindakan-
tindakan yang diambil sebuah perusahaan biasanyamengundang tindakan balasan
kompetitif.

2.4 Studi Kasus Perusahaan Carrerfour


Carrefour ialah sebuah kelompok supermarket internasional, berkantor pusat
di Prancis. Carrefour adalah kelompok toko kedua terbesar setelah IKEA. Gerai
Carrefour pertama dibuka pada 3 Juni 1957, di Annecy di dekat sebuah persimpangan
(carrefour, dalam Bahasa Prancis). Kelompok ini didirikan oleh Marcel Fournier dan
Louis Deforey. Hingga kini, gerai pertama ini adalah gerai Carrefour terkecil di dunia.
Kelompok Carrefour memperkenalkan konsep hipermarket untuk pertama kalinya,
sebuah supermarket besar yang mengombinasikan department store (toko serba
ada). Pada saat ini Carrefour menjadi salah satu pilihan utama keluarga untuk
berbelanja kebutuhan rumah tangga, tapi disituasi wabah COVID 19 ini, tentunya
diperlukan adaptasi tersendiri terkait kondisi yang sedang dialami.

2021 Manajemen Stratejik, Modul-2


12 Eri Marlapa, SE, MM
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Analisa PESTEL terhadap Carrerfour :
a. Faktor Politik
Bukan rahasia lagi jika keadaan politik di Indonesia masih panas.
Walaupun pilpres sudah usai, namun masalah politik di area internal masih saja
heboh. Hal ini dapat menyebabkan kerugian bagi bisnis ritel, tak terkecuali
carrefour. Dengan adanya wabah ini, tidak ada jaminan pemerintah dapat
memberikan kebijakan yang dapat segera meningkatkan daya beli masyarakat.
b. Faktor Ekonomi
Adanya wabah COVID 19 menyebabkan banyaknya perusahaan
khususnya start up ke bawah mengalami gulung tikar. Akibatnya PHK massal
terjadi dimana-mana. Menurut kementerian ketenagakerjaan sekitar 2 juta orang
terkena PHK dan di rumahkan. Hal ini tentu secara signifikan menurunkan daya
beli masyarakat.
c. Faktor Sosial
Faktor sosial masyarakat akibat wabah corona menyebabkan sisi positif
terhadap pribadi yaitu lebih menjaga kesehatan dan berhati-hati. Namun, hal ini
justru menjadi negatif terhadap bisnis ritel yang mana, dikarenakan sifat kehati-
hatian dan kebijakan social distancing menyebabkan bisnis riteil lesu pembeli.
d. Faktor Teknologi
Dengan pesatnya pertumbuhan digital dan adanya wabah corona,
menggeser secara paksa penjualan offline menjadi online. Hal ini membuat bisnis
retail offline menjadi kurang diminati. Akan tetapi hal ini juga menjadi peluang
besar bagi bisnis retail untuk melakukan inovasi dalam penjualan online. Carrefour
salah satunya. Mereka meluncurkan layanan pesan antar Home Delivery (THD)
yang dapat diakses melalui website. Sehingga konsumen akan menerima
pesanan mereka dirumah.
e. Faktor Lingkungan
Analisis faktor lingkungan ini pun sama. karena wabah corona
menyebabkan hampir semua sektor bisnis menjadi lesu hingga gulug tikar.
f. Faktor Hukum
Bisnis retail mendapatkan kemudahan dalam pendiriannya. Sebelumnya
pendirian toko ritel harus memenuhi syarat Rencana Tata Ruang dan Wilayah
(RTRW), Rencana Detail Tata Ruang (RDTR), dan Peraturan Zonasi. Namun,
dalam revisi Peraturan Presiden (Perpres) no. 112 tahun 2007 tentang penataan,
pembinaan padar tradisional, pusat perbelanjaan, dan toko modern aturan
tersebut ditiadakan. Hanya saja dikarenakan wabah corona walaupun

2021 Manajemen Stratejik, Modul-2


13 Eri Marlapa, SE, MM
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
mendapatkan kemudahan dari segi hukum, tapi jika daya beli masyarakat
menurun hal ini tetap akan menyusahkan bisnis retail.

Daftar Pustaka

Edward Sallis, Total Quality Management In Education, (Jogjakarta: IRCiSoD, 2011), Cet.
X, 2.
Iwan Purwanto, Manajemen Strategi, (Bandung: CV Yrama Widya, 2015),
Riyanto, Slamet. 2018. Analisis Lingkungan Eksternal dan Internal terhadap Keunggulan
Bersaing dan Kinerja Usaha Kecil dan Menengah
Syaiful Sagala, Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan, (Bandung:
Alfabeta, 2015), Cet. 2,

2021 Manajemen Stratejik, Modul-2


14 Eri Marlapa, SE, MM
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai