MODUL PERKULIAHAN
MANAJEMEN
SUMBER DAYA
MANUSIA
Abstract Kompetensi
Mempresentasikan proses pengujian Mahasiswa mampu menjelaskan dan
dan seleksi karyawan pada tahapan memahami dari pengujian dan seleksi
karyawan
rekrutmen
Karyawan merupakan sumber daya manusia yang diharapkan produktif dan karyawan
yang produktif adalah bukti paling baik suatu proses seleksi yang efektif. Oleh karena itu
agar proses seleksi berhasil efektif maka perlu memperhatikan prosedur-prosedur, langkah-
langkah, maupun syarat-syarat seleksi dan penempatan.
Proses seleksi karyawan merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam
keseluruhan proses manajemen sumber daya manusia. Hal ini dikatakan karena apakah
dalam organisasi terdapat sekelompok karyawan yang memenuhi tuntutan organisasional
atau tidak sangat tergantung pada cermat tidaknya proses seleksi yang dilakukan.
Proses Seleksi
KETERANGAN :
Sesungguhnya proses seleksi berlangsung dua arah dalam arti bahwa organisasi
pemakai tenaga kerja menyeleksi para pelamar dan di lain pihak para pelamar memilih
organisasi dimana di berharap akan berkarya.
2. Penyelenggaraan Ujian
Pada dasarnya terdapat jenis tes yang ditempuh oleh para pelamar, yaitu: tes
psikologi, tes pengetahuan, tes pelaksana pekerjaan
3. Wawancara Seleksi
Wawancara sebagai alat seleksi merupakan pembicaraan formal antara pe rekrut
dengan pelamar. Dewasa ini dikenal paling sedikit lima jenis wawancara yaitu :
a. Wawancara tidak terstruktur
b. Wawancara terstruktur.
Karena wawancara dianggap sebagai instrumen seleksi pelamar yang sangat penting
pemahaman tentang proses wawancara menjadi relevan dan wajar mendapat perhatian
yang sungguh-sungguh pada dasarnya proses wawancara melibatkan pengambilan lima
langkah:
a. Persiapan wawancara
b. Penciptaan keserasian hubungan.
c. Tukar menukar informasi.
d. Mengakhiri wawancara.
e. Penilaian.
4. Pengecekan latar belakang pelamar dan surat-surat referensi.
Salah satu langka yang keseluruhan proses seleksi ialah mengharuskan pelamar
melengkapi dokumen lamarannya dengan surat-surat referensi. Permintaan informasi
referensi dari orang-orang tertentu merupakan usaha yang sistematik untuk mengetahui
lebih mendalam latar belakang seorang pelamar.
5. Evaluasi kesehatan
Evaluasi medis pada dasarnya dimaksudkan untuk menjamin bahwa pelamar berada
dalam kondisi fisik yang sehat. dua cara umum di tempuh dalam proses ini. Pertama
pelamar diminta melampirkan surat keterangan dari dokter. Kedua melakukan sendiri
evaluasi medis dengan cara mengharuskan pelamar menjalani tes kesehatan menyeluruh di
tempat pemeriksaan dan oleh dokter yang ditunjuk oleh organisasi.
6. Wawancara oleh manajer yang akan menjadi atasan langsung.
Dalam manajemen SDM dewasa ini semakin dirasakan pentingnya keterlibatan para
penyelia yang akan menjadi atasan langsung pelamar dalam proses seleksi. Bahkan dalam
banyak organisasi kecenderungan kuat dewasa ini adalah memberikan wewenang dan kata
terakhir kepada para penyelia untuk memutuskan siapa diantara para pelamar siapa yang
diterima dan siapa yang ditolak.
7. Pengenalan pekerjaan
Pengenalan dimaksudkan agar para calon karyawan mengetahui dan memahami kultur,
nilai-nilai, kebiasaan-kebiasaan organisasi.
8. Keputusan atas lamaran.
Langkah terakhir dalam proses seleksi ialah pengambilan keputusan tentang lamaran
yang masuk. Siapapun yang pada akhirnya mengambil keputusan atas lamaran yang
Efektifitas fungsi seleksi dan penempatan sangat ditentukan oleh beberapa syarat
penting, dan bahkan tergantung pada informasi yang diperoleh melalui syarat-syarat
tersebut. Informasi-informasi yang diperoleh melalui syarat-syarat tersebut akan dijadikan
masukan bagi seorang manajer dalam mengambil keputusan penerimaan dan penempatan
seorang pekerja. Syarat-syarat yang dimaksud adalah:
1. Informasi analisis jabatan, yang memberikan deskripsi jabatan spesifikasi jabatan dan
standar-standar prestasi yang disyaratkan setiap jabatan.
2. Rencana-rencana sumber daya manusia. Yang memberikan informasi kepada manajer
tentang tersedia atau tidaknya lowongan pekerjaan dalam organisasi.
3. Keberhasilan fungsi rekrutmen yang akan menjamin manajer bahwa tersedia sekelompok
orang yang akan dipilihnya
Metode Ilmiah
Metode ilmiah adalah seleksi yang dalam pelaksanaannya berdasarkan kepada spesifikasi
jabatan dan kebutuhan nyata yang akan diisi serta pedoman kepada kriteria dan standar
tertentu. Seleksi metode ini merupakan pengembangan seleksi non-ilmiah.
Dalam metode Ilmiah berdasarkan ilmu pengetahuan diadakan test kepada calon karyawan
yang mana nilai dan hasil test tersebut sangat berpengaruh terhadap pengambilan keputusa
apakah karyawan tersebut diterima atau ditolak.
3. Pemeriksaan referensi.
4. Wawancara pendahuluan.
5. Test-test pemeriksaan
6. Test psikologi.
MSDM dalam evolusi teori manajemen, yang dalam perkembangannya tercatat tiga
model utama, yakni model klasik, human relations, dan manajemen sumber daya manusia.
Nilai-nilai implikasinya dalam MSDM, pengaruh lingkungan (nilai) terhadap MSDM, karena
diakui bahwa segala fungsi/aktivitas MSDM sangat sarat akan nilai. Secara eksklusif dan
lebih jauh menguraikan nilai affirmative action yang dipandang sebagai manifestasi nilai
keadilan sosial. Perencanaan sumberdaya manusia.
Tes validasi adalah penentuan cakupan apakah suatu alat seleksi bersesuaian dengan
syarat pekerjaan. Dimana terdapat 3 strategi validitas, yaitu:
1. Empirical Validation, ini dikenal dengan keabsahan kriteria (criterion validation) yang
menghendaki bahwa suatu angka test dalam pengertian statistik dapat dikorelasikan secara
signifikan dengan unsur penting dari performansi kerja. Sehingga tes ini akan memakan
waktu dan uang dan dapa menjadi tidak praktis bagi organisasi yang mempekerjaan sedikit
orang pada suatu klas pekerjaan.
3. Content Validation, tes ini menuntut adanya kualifikasi minimum yang logis yang
dikaitkan dengan kewajiban dari jabatan yang akan ditempati, standar kinerja realistik,
ketrampilan, pengetahuan sesuai dengan SKAs. Tes ini juga dapat digunakan untuk kriteria
seleksi dan promosi dengan mengukur kinerja seorang pekerja.
Rekrutmen dan seleksi merupakan suatu tantangan tersendiri bagi para manajer dan
direksi karena sangat menentukan pencapaian tujuan perusahaan. Banyak masalha yang
dihadapi Indonesia yang terkait dengan lapangan/kesempatan kerja, misalnya suplai
angkatan kerja yang melebihi permintaan pasar kerja, masalah pengangguran, masalah
kualifikasi karyawan dan lain sebagainya. Dalam suatu perusahaan, tenaga kerja
merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tercapainya tujuan perusahaan.
Dalam proses rekrutmen dan seleksinya perusahaan harus menggunakan prosedur
rekrutmen dan seleksi yang objektif, terperaya dan absah. Oleh karena itu pihak perusahaan
harus menentukan ragam pilihan strategis dalam rekrutmen dan seleksi karyawan baru,
antara lain:
1. Perusahaan dapat membuat suatu pilihan strategis yang berfokus pada pendekatan
gender dan lingkungan social.
2. Perusahaan dapat memilih karyawan baru (atau menyewa tenaga kerja kurang terlatih
atau yang terlatih dan professional).
4. Perusahaan dapat membuat suatu pilihan strategis untuk mencari sumber tenaga kerja
yang belum dimanfaatkan.
Perusahaan dapat memilih cara yang terbaik, yaitu apakah merekrut dan menyeleksi
karyawan dari dalam dan atau dari luar perusahaan.
Dalam proses seleksi adalah menetapkan kualifikasi minimal bagi suatu jabatan
melalui analisis jabatan ini berkaitan dengan metode-metode tertentu yang di untuk
mengukur kualifikasi-kualifikasi dari pelamar atau pekerja. Ada (9) metode yang biasanya
digunakan, yakni:
2. Tes ketangkasan
Tes ketangkasan tidak mahal secara relatif untuk di laksanakan dan dicatat, dengan tingkat
kepercayaan yang tinggi.
3. Tes kemampuan
Tes ini mengukur luasnya kemampuan umum atau ketrampilan-ketrampilan yang berkaitan
dengan tingkat kinerja pekerjaan melalui empirical atau construct validation.
4. Tes performansi
Semakin dekat test kemampuan merangsang tugas-tugas pekerjaan dan konteks yang
aktual. Test tersebut semakin menjadi test performansi.
5. Referensi
Referensi merupakan metode seleksi yang penting, dipakai untuk memeriksa pendidikan
dan riwayat- riwayat atau untuk memperoleh keterangan tentang kepribadian atau
ketrampilan pelamar.
6. Evaluasi performansi
Evaluasi performansi sebelumnya sering di pakai untuk menilai potensi bagi penugasan
kembali atau promosi, atau bahkan persyaratan bagi lowongan promosi tertentu.
7. Wawancara
Wawancara-wawancara akan memberikan kesempatan kepada organisasi untuk mengamati
kinerja atau penampilan seorang pelamar dan ketrampilan-ketrampilan antar perorangan,
dan untuk menanyakan hal-hal yang tidak di muat dalam from-from lamaran.
8. Pusat-pusat penilaian
Pusat-pusat penilaian berusaha untuk memperkenalkan beberapa pelamar dengan
keadaan- keadaan kerja yang merangsang supaya menekankan kinerjanya pada tugas-
tugas yang berkaitan dengan pekerja.
9. Masa percobaan
Beberapa kesulitan dan kendala dalam memilih diantara kesembilan metode seleksi dan
penempatan, yaitu:
3. Metode tersebut mempunyai tingkat biaya yang bervariasi, dari yang mulai tidak mahal
hingga biaya yang sangat mahal;
Implementasi program
Program ini bisa dilakukan dengan dua metode:
1) On the job training
Bentuk pelatihan ini mempunyai keuntungan karena cukup fleksibel, baik dalam lokasi
dan organisasi. Bentuknya pun dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan berkaitan
langsung dengan pekerjaan karyawan. On the job training (OJT) adalah pelatihan pada
karyawan untuk mempelajari bidang kerjanya sambil benar-benar mengerjakannya. Dalam
bentuk rekrutmen, OJT adalah satu-satunya jenis pelatihan yang tersedia dan biasanya
meliputi karyawan lama yang sudah berpengalaman.
Beberapa bentuk pelatihan OJT antara lain:
a) Couching/understudy
Bentuk pelatihan dan pengembangan ini dilakukan tempat kerja oleh atasan atau
karyawan yang berpengalaman. Metode ini dilakukan dengan pelatihan secara informal dan
tidak terencana dalam melakukan pekerjaan seperti menyelesaikan masalah, partisipasi
dengan tim, kekompakan, pembagiaa pekerjaan, dan hubungan dengan atasan atau teman
kerja.
b) Apprenticeship/pelatihan magang.
Pelatihan dengan mengombinasikan antara pelajaran di kelas dengan praktik di tempat
kerja setelah beberapa teori diberikan pada karyawan. Karyawan akan dibimbing untuk
mempraktikkan dan mengaplikasikan semua prinsip belajar pada keadaan pekerjaan
sesungguhnya.