PERTEMUAN 4:
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
B. URAIAN MATERI
Rekrutmen
mendapatkan orang yang tepat bagi suatu jabatan tertentu, sehingga orang tersebut
mampu bekerja secara optimal dan dapat bertahan di perusahaan untuk waktu
yang lama. Proses rekrutmen adalah suatu proses penerimaan calon tenaga kerja
untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja (lowongan pekerjaan) pada suatu
tertentu dalam suatu perusahaan atau organisasi, pada umumnya meliputi proses
1. Proses rekrutmen
b. wawancara awal
d. penilaian akhir
f. penerimaan
Metode-metode Perekrutan
masuk ke dalam perusahaan. Metode perekrutan calon karyawan baru dibagi atas
Metode Tertutup
Metode Terbuka
kendalaitu adalah:
a. Kebijaksanaan-kebijaksanaan organisasi
tetapi sebaliknya jika gaji dan kesejahteraan rendah maka pelamar menjadi
sedikit.
2. Kebijaksanaan Promosi
Jika tenaga kerja yang akan diterima hanya bersumber dari tenaga kerja
localmaka pelamar yang serius akan sedikit, tetapi sebaliknya bila tenaga
b. Persyaratan-persyaratan jabatan
c. Metode pelaksanaan perekrutan
sedikit.
Semakin besar penawaran tenaga kerja maka akan semakin banyak pula
pelamar yangserius. Tetapi sebaliknya jika penawaran tenaga kerja sedikit maka
e. Soliditas perusahaan
Seleksi
Pengertian Seleksi
calon pelamar untuk diterima atau tidak. Menurut Simamora (2004), seleksi
menurut Teguh (2009) menjelaskan bahwa seleksi adalah proses yang terdiri dari
berbagai langkah yang spesifik dari kelompok pelamar yang paling cocok dan
Ada tiga hal yang menyebabkan seleksi menjadi hal yang penting, yaitu :
bawahannya.
3. Seleksi yang baik itu penting karena implikasi hukum dari pelaksanaannya
secara serampangan.
Perusahaan tentu akan mengharapkan para pelamar yang datang memiliki prestasi
Kriteria seleksi menurut Simamora (2004) pada umumnya dapat dirangkum dalam
1. Pendidikan
2. Pengalaman kerja
3. Kondisi fisik
4. Kepribadian
untuk menentukan cara untuk memprediksi pelamar mana yang mencapai tingkat
yang diharapkan.
1. Interview
2. Tes psikologi
4. Pusat pelatihan
5. Biodata
6. Referensi
3. Pemeriksaan referensi
4. Wawancara pendahuluan
5. Tes penerimaan
6. Tes psikologi
7. Tes kesehatan
Dasar Seleksi
pada dasar tertentu yang telah digariskan secara internal maupun eksternal oleh
perusahaan.
2. Jabatan
3. Ekonomi rasional
4. Etika sosial
Hasibuan (2008) berpendapat bahwa penetapan jumlah pegawai yang baik harus
diperhitungkan dengan cermat agar karyawan yang diterima tepat dan sesuai
2. Metode non ilmiah Jumlah karyawan yang akan diterima hanya didasarkan
atas perkiraan saja bukan dari standar volume kerja dan beban kerja.
Cara Seleksi
Adapun cara seleksi yang digunakan oleh perusahaan maupun organisasi dalam
penerimaan karyawan baru dewasa ini dikenal dengan dua cara yaitu :
1. Non ilmiah
Yaitu seleksi yang dilaksanakan tidak didasarkan atas kriteria standar, atau
spesifikasi kebutuhan nyata suatu pekerjaan atau jabatan. Akan tetapi hanya
didasarkan pada perkiraan dan pengalaman saja. Seleksi dalam hal ini dilakukan
tidak berpedoman pada uraian spesifikasi pekerjaan dari jabatan yang akan diisi.
2. Ilmiah
pekerjaan dan kebutuhan nyata yang akan diisi, serta berpedoman pada kriteria
lama
5. Sektor ekonomi dimana individu akan dipilih baik swasta, pemerintah atau
Kendala-Kendala Seleksi
cermat. Hal ini terjadi karena yang akan diseleksi adalah manusia yang memiliki
1. Tolak ukur
2. Penyeleksi
3. Pelamar
Tujuan Seleksi
yang dibutuhkan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya diperoleh dari proses
seleksi. Proses seleksi akan melibatkan proses menduga yang terbaik (best-guest)
Job Description
suatu analisis jabatan. Dari analisis jabatan yang dilaksanakan tersebut, maka akan
data ini, kemudian akan dilakukan analisis jabatan yang selanjutnya dituangkan
analisis jabatan terutama pada perusahaan (atau struktur organisasi) yang baru
dibentuk. Dalam hal ini lebih tepat untuk dikatakan sebagai “disesuaikan”
Di dalam menyusun sebuah diskripsi jabatan, maka ada lima konsep dasar
prasyarat-prasyarat jabatan
yang selektif yang diperoleh dari laporan analisis jabatan. Oleh karenanya
5. Data yang tercatat dalam diskripsi jabatan akan lebih ditekankan pada
baru.
untuk diimplementasikan.
Kemudian hasil diskripsi jabatan ini masih harus pula dipelihara dan
Dalam hal ini, bila perusahaan tidak memiliki personil yang ahli (company
bersama-sama. Hanya saja di sini proses akan berlangsung jauh lebih lama
semua jabatan).
dengan para pemegang jabatan yang ada maupun lewat data sekunder
kemudian harus diolah dan disusun kembali serta diseragamkan untuk setiap
jabatan yang sama (dalam hal-hal yang berkaitan dengan pengawasan maupun
persyaratan yang bersifat umum). Hasil penyusunan awal yang berupa draft
bukanlah sesuatu hal yang bersifat constant (permanen) oleh karena itu tindak
lanjut (follow up) berupa evaluasi secara kontinyu tetap diperlukan agar
1. Nama Jabatan : di sini akan disebutkan masa jabatan yang ada dan
tersebut dalam
struktur organisasinya.
apa saja yang harus dilakukan suatu jabatan dan bagaimana tugas
Spesifikasi Jabatan
kepribadian yang dituntut dalam suatu jabatan. Spesifikasi jabatan tersebut akan
memberi identifikasi dan formulasi secara jelas tentang syarat-syarat jabatan yang
mengenai prasyarat jabatan ini, maka manajemen akan bisa memiliki acuan dasar
jabatan harus dibedakan dari analisis jabatan, karena spesifikasi jabatan pada
hakekatnya disimpulkan atau didasarkan dari hasil analisis jabatan. Agar suatu
tentunya juga tergantung pada kemampuan mental bawaan dan atribut fisik
seseorang.
Prasyarat ini yang paling sulit untuk diukur. Sikap pada hakekatnya
pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Agar tetap bisa berguna, maka
mungkin terjadi.
C. SOAL LATIHAN/TUGAS
D. DAFTAR PUSTAKA