REVIEW MATERI
REKRUTMEN DAN SELEKSI
OLEH :
NI PUTU MIRAH PRAMITHA SARI
212011036
DOSEN PENGAMPU :
Luh Putu Ratih Andhini, S.Psi., M.Si.
2. Tujuan Rekrutmen
Tujuan utama dari proses rekrutmen dan seleksi adalah untuk mendapatkan orang yang tepat
bagi suatu jabatan tertentu, sehingga orang tersebut mampu bekerja secara optimal dan dapat
bertahan di perusahaan untuk waktu yang lama. Meskipun tujuannya terdengar sangat
sederhana, proses tersebut ternyata sangat kompleks, memakan waktu cukup lama dan biaya
yang tidak sedikit dan sangat terbuka peluang untuk melakukan kesalahan dalam menentukan
orang yang tepat. Beberapa alasan dilakukannya rekrutmen adalah sebagai berikut:
1. Berdirinya organisasi baru.
2. Adanya perluasan (ekspansi) kegiatan organisasi
3. Terciptanya pekerjaan-pekerjaan dan kegiatan yang baru.
4. Adanya pekerjaan yang pindah ke organisasi lain.
5. Adanya pekerja yang berhenti, baik dengan hormat maupun tidak dengan
hormat.
6. Adanya pekerja yang berhenti karena memasuki usia pensiun.
7. Adanya pekerja yang meninggal dunia.
Kesalahan dalam memilih orang yang tepat sangat besar dampaknya bagi perusahaan
atau organisasi. Hal tersebut bukan saja karena proses rekrutmen & seleksi itu sendiri telah
menyita waktu, biaya dan tenaga, tetapi juga karena menerima orang yang salah untuk suatu
jabatan akan berdampak pada efisiensi, produktivitas, dan dapat merusak moral kerja pegawai
yang bersangkutan dan orang-orang di sekitarnya. Menurut Setiani, B. (2013), tujuan dari
dilakukannya rekrutmen adalah sebagai berikut:
1. Untuk memikat sekumpulan besar pelamar kerja sehingga organisasi akan
mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk melakukan pemilihan terhadap calon-
calon pekerja yang dianggap memenuhi standar kualifikasi organisasi.
2. Tujuan pasca pengangkatan (post-hiring goals) adalah penghasilan karyawan-
karyawan yang merupakan pelaksana-pelaksana yang baik dan akan tetap bersama
dengan perusahaan sampai jangka waktu yang masuk akal.
3. Upaya-upaya perekrutan hendaknya mempunyai efek luberan (spillover effects) yakni
citra umum organisasi haruslah menanjak, dan bahkan pelamar-pelamar yang gagal
haruslah mempunyai kesan-kesan positif terhadap perusahaan.
3. Sumber Rekrutmen
a. Sumber Internal
Pada sumber rekrutmen, sumber internal proses rekrutmen biasanya meliputi
karyawan yang ingin dipromosikan, dipindahtugaskan atau di rotasi tugasnya, serta
mantan karyawan yang bisa dipanggil kembali. Metode rekrutmen yang bisa
digunakan dalam perekrutan ini adalah dengan menempelkan pemberitahuan di papan
pengumuman, memberikan pengumuman atau informasi secara lisan, dengan
penelitian riwayat kerja karyawan (personnel records), penelitian daftar promosi
berdasarkan kinerja, melakukan pemeringkatan dari kegiatan penilaian, melakukan
pengecekan daftar senioritas, dan melihat daftar yang dibuat menurut keterampilan
pada Sistem Informasi Sumber Daya Manusia perusahaan. Semua ini dapat dilakukan
dengan membuat job posting dan daftar ketrampilan (skill inventories). Jika masih
terdapat karyawan yang memenuhi spesifikasi pekerjaan, sebaiknya pengisian jabatan
yang kosong diambil dari internal perusahaan, hal ini juga dapat memberikan
kesempatan untuk karyawan untuk mendapatkan promosi. Namun hal ini juga tidak
luput dari kelemahan dan kelebihan jika mengisi posisi yang kosong dengan
karyawan internal, antara lain adalah sebagai berikut:
1. Kelebihan Sumber Internal :
- Meningkatkan moral kerja & kedisiplinan karyawan, karena ada
kesempatan promosi.
- Perilaku dan loyalitas karyawan semakin besar terhadap perusahaan.
- Biaya perekrutan relatif kecil, karena tidak perlu memasang iklan.
- Waktu perekrutan relatif singkat.
- Orientasi dan induksi tidak diperlukan lagi.
- Kestabilan karyawan semakin baik.
2. Kelemahan Sumber Internal :
- Kewibawaan karyawan yang dipromosikan itu kurang.
- Kurang membuka kesempatan sistem kerja baru dalam perusahaan.
b. Sumber Eksternal
Sumber eksternal merupakan sumber untuk mendapatkan karyawan yang berasal dari
luar perusahaan dengan kualifikasi tertentu. Sumber rekrutmen ini dapat dilakukan
dengan cara program referal karyawan, yaitu membuatkan iklan, walk-in applicant,
yaitu dengan mendatangi perusahaan secara langsung untuk melamar pekerjaan,
melalui biro tenaga kerja, melalui perusahaan lain, melalui biro bantuan sementara,
melalui asosiasi dan serikat dagang, informasi melalui sekolah atau perguruan tinggi.
Beberapa faktor yang mempengaruhi pencarian karyawan dari sumber eksternal
perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Kondisi ekonomi negara yang sulit akan menyebabkan adanya over supply
atau calon tenaga kerja yang berjumlah lebih besar dari permintaan
perusahaan sehingga menyebabkan perusahaan menjadi lebih mudah untuk
mencari karyawan baru.
2. Jika bidang yang dicari merupakan bidang yang tergolong langka, maka
perusahaan akan lebih sulit dalam memenuhi kebutuhan karyawannya. Misal,
bidang teknologi komputer, atau bidang cellular engineering.
3. Adanya reputasi perusahaan yang baik akan membuat perusahaan cenderung
akan lebih mudah mencari dan merekrut lulusan terbaik atau orang-orang
yang terbaik dalam bidangnya, sehingga the best graduates akan berlomba-
lomba bekerja diperusahaan tersebut.
Jika melakukan perekrutan yang bersumber dari eksternal, biasanya
perusahaan akan menentukan kurva rekrutmen atau berapa jumlah orang yang harus
melamar untuk bisa mengisi sejumlah posisi tertentu. Contoh Kurva Rekrutmen :
1600 - calon pelamar yang mengirim surat lamaran
200 - kandidat dipanggil untuk seleksi
100 - kandidat dipanggil untuk seleksi tahap 2
20 - pelamar yang diterima kerja
Sumber eksternal juga memiliki kelebihan dan kekurangan didalamnya.
Adapun kelebihan dan kekurangan dari sumber eksternal ini adalah sebagai berikut:
1. Kelebihan Sumber Eksternal
- Kewibawaan pejabat relatif baik.
- Kemungkinan membawa sistem kerja baru yang lebih baik.
2. Kelemahan Sumber Eksternal
- Prestasi karyawan lama cenderung turun, karena tidak ada kesempatan
untuk promosi.
- Biaya perekrutan besar, karena iklan dan seleksi.
- Waktu perekrutan relatif lama.
- Orientasi dan induksi hams dilakukan.
- Turnover cenderung akan meningkat.
- Perilaku dan loyalitasnya belum diketahui.
5. Proses Seleksi
Setiap perusahaan melakukan seleksi karyawan dengan menggunakan cara yang berbeda
tergantung dengan kebutuhan perusahaan. Seleksi ini merupakan proses lanjutan dari
perekrutan karyawan yang telah dikumpulkan melalui berbagai sumber yang akan dinilai dan
disaring kembali untuk mendapatkan calon sumber daya manusia yang berpotensial dan
sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Ada dua cara untuk melakukan seleksi, antara lain:
1. Seleksi Tradisional
Seleksi ini didasarkan dengan hanya memperkirakan dan pengalaman saja, tidak
dilakukan dengan didasarkan pada kriteria atau standar dan spesifikasi kebutuhan
nyata pada pekerjaan atau jabatan.
2. Seleksi dengan cara Ilmiah
Sedangkan seleksi ini merupakan seleksi yang didasarkan pada job specification
(ilmu pengetahuan) serta kebutuhan pada jabatan yang akan diisi dna juga bepedoman
dengan kriteria dan satandar perusahaan.
Dalam melaksanakan seleksi perlu ditetapkan kriteria dan kualifikasi yang ditentukan
dengan baik untuk mendapatkan karyawan yang memiliki potensi sesuai kriteria perusahaan.
Adapun langkah-langkah dalam melakukan seleksi menurut Soesanto, H. (2015), adalah
sebagai berikut:
1. Penerimaan Surat lamaran pekerjaan (Administrasi)
2. Penyelenggaraan ujian
3. Wawancara seleksi
4. Pengecekan latar belakang pelamar dan surat referensi (Administrasi)
5. Evaluasi kesehatan
6. Wawancara langsung oleh manajer yang akan menjadi atasannya.
7. Keputusan akhir untuk pelamar
6. Wawancara
Dalam proses wawancara, diperlukan keterampilan untuk melakukannya agar wawancara
berjalan dengan efektif. Wawancara yang dilakukan biasanya adalah wawancara berbasis
kompetensi yang dapat dilakukan secara terstruktur dengan mengikuti urutan sebagai berikut:
1. Wawancara Biografis Kandidat.
Wawancara ini dilakukan dengan menelusuri curriculum vitae yang dipersiapkan oleh
kandidat lalu dari itu interviewer bisa mengeksplorasi pengalaman yang dimilikinya,
motivasi berpindah kerja dan pertanyaan lainnya yang sekiranya dirasa diperlukan
untuk menentukan pemilihan kandidat nantinya.
2. Wawancara Backward Looking
Wawancara backward looking didasarkan pada performa masa lalu sebagai prediktor
masa depan. Wawancara ini dianggap sebagai prediktor terbaik dan dapat dipercaya
bagi keberhasilan kerja di masa mendatang. Dalam pelaksanaannya, interviewer
dalam menanyakan suatu pertanyaan yang dapat menilai kemampuan perencanaan
yang dimiliki oleh kandidat serta kemampuan dalam mengorganisir masalah dalam
organisasi (planning and organizing capability).. Adapun pertanyaan yang dapat
diajukan adalah sebagai berikut:
a. “Dapatkah anda memberikan contoh pada saat seperti apa anda
merencanakan suatu proyek khusus yang sangat komplek?”.
b. “Mengapa anda melakukan hal tersebut? Apakah proyek yang anda kerjakan
mengalami masalah yang sebelumnya tidak diperkirakan? Bagaimana anda
mengatasi masalah tersebut?”.
3. Wawancara Forward Looking.
Wawancara forward looking merupakan kebalikan dari wawancara backward
looking. Dalam proses pelaksanaan wawancara ini perlu diwaspadai kemungkinan
terjadinya wawancara situasional yang mengacu pada sekitar uji kemampuan
kognitif. Pada proses ini, interviewer dapat menanyakan pertanyaan sebagai berikut:
“Dengan mempertimbangkan situasi ............. apa yang akan anda lakukan?”.
Pertanyaan yang diajukan dengan metode diatas baik yang berorientasi masa lalu
maupun berorientasi masa depan dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan
validitas, namun pertanyaan-pertanyaan yang mengacu pada masa lalu dirasa lebih efisien dan
efektif. Setelah melakukan prosedur wawancara, penilaian dapat diberikan dengan cara
menandai hasil wawancara dalam lembar guidelines. Penandaan wawancara berbasis
kompetensi memerlukan tiga hal, yaitu sebagai berikut:
1. Penandaan Guidelines dan Indikator Perilaku
Langkah-langkah utama penandaan guidelines dalam proses wawancara adalah:
a. Menunggu wawancara berakhir.
b. Membaca catatan yang ada.
c. Memilih kompetensi pertama yang dicantumkan dan membandingkannya
dengan bukti yang sesuai dengan indikator perilaku.
d. Menuliskan bukti-bukti pada lembaran ringkasan peringkat.
e. Dengan acuan skala rating, membuat peringkat kompetensi kandidat.
f. Mengulangi proses-proses yang ada bagi kompetensi selanjutnya.
2. Membuat Lembaran Ringkasan Peringkat
Merupakan lembaran yang berisi indikator perilaku bagi tiap-tiap kompetensi dan
menyajikan ruang lingkup bagi pencatatan bukti dan peringkatnya.
3. Membuat Skala Peringkat
Merupakan skala yang mengikat kinerja yang berlawanan dengan indikator
perilaku dan digunakan untuk membandingkan kandidat yang lain.
Setelah melakukan serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan proses rekrutmen
dan seleksi serta penilaian, harus secepat mungkin dilakukan evaluasi dan pengambilan
keputusan mengenai kandidat terbaik yang paling sesuai dengan pekerjaan yang tersedia
dengan melihat kompetensi individu. Masalah tersebut bukanlah hal yang mudah. Pada
umumnya terdapat tiga aturan yang perlu dipertimbangkan dalam proses pengambilan
keputusan, yaitu:
1. Adanya kriteria keputusan yang jelas.
2. Kriteria tersebut dapat diterapkan pada seluruh kandidat.
3. Yakin benar bahwa pembuat keputusan adalah orang yang terlatih.
Pada akhirnya keputusan akhir rekrutmen dan seleksi karyawan pada sebuah
organisasi harus tepat antara the whole person dengan the whole job. Hal ini memerlukan
analisis menyeluruh antara keduanya. Secara umum, perusahaan-perusahaan akan
memperoleh keunggulan dengan merekrut orang yang smart dan masalah intelegensi
seseorang dalam bekerja memiliki peranan penting. Bergesernya paradigma dasar penilaian
perekrutan dan penyeleksian tenaga kerja dengan mempertimbangkan kompetensi individu,
maka orang-orang dengan tingkat kompetensi tinggilah yang dirasa dapat memberikan benefit
bagi organisasi di masa depan.
Rekrutmen merupakan proses mencari, menemukan, mengajak dan menetapkan sejumlah orang baik
dalam perusahaan maupun luar perusahaan sebagai calon tenaga kerja dengan karakteristik yang
ditetapkan oleh perusahaan dan proses ini bertujuan untuk mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas.
Sedangkan seleksi merupakan tahapan yang digunakan dalam memutuskan pelamar yang akan
diterima untuk bekerja di perusahaan. Rekrutmen merupakan proses komunikasi dua arah untuk
mencari, menemukan, mengajak dan menetapkan sejumlah orang dari dalam maupun dari luar
perusahaan sebagai calon tenaga kerja dengan karakteristik tertentu seperti yang telah ditetapkan
dalam perencanaan sumber daya manusia. Kompetensi dianggap sebagai hal baru dan berguna untuk
menentukan kapabilitas individu dalam melaksanakan kewajibannya. Oleh karena itu, manajemen
harus mampu merancang program-program rekrutmen dan seleksi. yang berbasis kompetensi,
misalnya pada proses pooling applicant, interview, assessment dan evaluation. Diharapkan dengan
ketepatan merancang program rekrutmen dan seleksi yang paling sesuai dengan kebutuhan organisasi,
hasil yang diperoleh akan memberikan benefit bagi organisasi dengan memilih orang-orang
berkompeten yang paling tepat dengan pekerjaan yang tersedia. Hasil yang didapatkan dari proses
rekrutmen adalah sejumlah tenaga kerja yang akan memasuki proses seleksi, yakni proses untuk
menentukan kandidat yang mana yang paling layak untuk mengisi jabatan tertentu yang tersedia di
perusahaan, setelah diadakan perencanaan SDM, dan analisis serta klasifikasi pekerjaan. Berbagai
kendala yang dijumpai dalam rekrutmen adalah dari organisasi yang bersangkutan sendiri, kebiasaan
pencari tenaga kerja sendiri, dan faktor-faktor eksternal yang bersumber dari lingkungan dimana
organisasi bergerak. Rekrutmen dan seleksi yang efektif akan berpengaruh langsung pada
produktivitas dan kinerja finansial perusahaan. Dengan demikian maka pengembangan dan
perencanaan sistem rekrutmen dan seleksi merupakan hal penting untuk dilaksanakan setiap
perusahaan supaya proses yang berlangsung cukup lama dan memakan biaya tersebut tidak sia-sia.
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, T. A., Maarif, M. S., & Sukmawati, A. (2017). Pengaruh rekrutmen dan seleksi
terhadap kinerja. Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen (JABM), 3(2), 246-246.
Etikawati, E., & Udjang, R. (2016). Strategi rekrutmen dan seleksi terhadap kinerja karyawan.
Jurnal Perilaku dan Strategi Bisnis, 4(1).
Nuryanta, N. (2008). Pengelolaan Sumber Daya Manusia (Tinjauan Aspek Rekrutmen dan
Seleksi). El-Tarbawi, 1(1), 55-69.
Setiani, B. (2013). Kajian sumber daya manusia dalam proses rekrutmen tenaga kerja di
perusahaan. Jurnal Ilmiah Widya, 1(1), 38-44.
Sujanto, A. (2013). Rekrutmen dan seleksi berbasis kompetensi: tantangan dalam pemenuhan
kebutuhan tenaga kerja pada knowledge society. Jurnal Ilmiah Infokam, 5(1).
Soesanto, H. (2015). Proses Rekrutmen dan Seleksi Pada PT. Berkat Sejati Jaya. Agora, 3(2),
479-482.
Yullyanti, E. (2011). Analisis proses rekrutmen dan seleksi pada kinerja pegawai. Bisnis &
Birokrasi: Jurnal Ilmu Administrasi Dan Organisasi, 16(3), 2.