OLEH :
NI PUTU MIRAH PRAMITHA SARI
212011036
DOSEN PENGAMPU e
Aritya Widianti, S.Psi., M.Psi., Psikolog
Anak Agung Sagung Suari Dewi, S.Psi., M.Psi., Psikolog
3.6 Subjek
Subjek yang akan diamati dalam film “Taare Zameen Par” ini adalah seorang
guru seni yang bernama Ram Shankar Nikumbh. Nikumbh merupakan guru
yang mengerti dengan keadaan Ishaan yang mengalami disleksia yang selalu
membimbing, membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi Ishaan dan
menemukan kembali rasa percaya dirinya, hingga akhirnya Ishaan menjadi
anak periang yang bisa bergaul dengan teman-temannya, dapat
mengembangkan minatnya di bidang melukis serta dapat menulis, membaca
dan berhitung.
3.7 Observer
Observasi ini dilakukan oleh satu orang yang merupakan mahasiswa
Universitas Bali Internasional dengan data sebagai berikut:
Nama : Ni Putu Mirah Pramitha Sari
NIM : 212011036
Prodi : Psikologi A6
6.1 Kesimpulan
Setiap anak memiliki potensi dan minatnya masing-masing sehingga
seseorang tidak bisa menyamakan hal tersebut, bukan hanya anak-anak, orang
dewasa juga memiliki perbedaan tersebut termasuk perilaku mengajar.
Seorang guru harus mengerti, memahami dan menghargai setiap potensi yang
dimiliki oleh masing-masing siswa untuk menjadikannya guru yang humanis.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, Nikumbh menerapkan perilaku
mengajar yang humanis sesuai dengan indikator yang telah dijabarkan dan
sesuai dengan lembar observasi pada lampiran. Hal ini dibuktikan dari total
keseluruhan indikator perilaku mengajar yang berjumlah 7, seluruh indikator
tersebut tercentang pada kolom “Ada” yang berarti perilaku yang ditunjukkan
oleh Nikumbh pada film tersebut sesuai dengan indikator perilaku mengajar
humanis yaitu, 1) Memunculkan rasa empati terhadap siswa. 2) Mengakui
konsep diri siswa. 3) Menumbuhkan sikap toleransi. 4) Guru sebagai
fasilitator. 5) Menciptakan suasana pedagogi-dialogis. 6) Mengkombinasikan
perasaan dengan bahasa pengajaran serta 8) Adanya transparansi antara guru
dan siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Petunjuk Pelaksanaan :
Berikan tanda centang (✔) pada kolom yang sudah disediakan untuk menentukan
perilaku yang diamati sesuai keterangan pada tabel. Centang (✔) pada kolom
Ada jika terdapat perilaku yang telah dijelaskan dan centang (✔) pada kolom
Tidak Ada jika tidak terdapat perilaku yang telah dijelaskan pada kolom
deskripsi.
Tidak
No. Indikator Perilaku Deskripsi Ada
Ada
Catatan:
- (1.17.45) Nikumbh membiarkan siswa kebebasan untuk menggambar
sesuai keinginan siswa.
- (1.23.27) Nikumbh berkata, “mereka anak-anak, itu wajar. Dan jika
anak-anak tidak mengekspresikan emosi di kelas seni, di mana
seharusnya?” kepada seorang guru yang mengejek bahwa kelas seni
dari Nikumbh sangat ribut seperti pasar ikan.
- (1.25.36) Nikumbh menghampiri Rajan dan mendengarkannya saat
berbicara.
- (1.29.20) Nikumbh terlihat menangis saat berada di sekolah anak yang
berkebutuhan khusus.
- (1.41.40) Nikumbh memahami kondisi yang dialami Ishaan dengan
memberitahu orang tua Ishaan.
- (1.46.11) Salah satu sikap Nikumbh dalam berempati dapat dilihat saat
ia berkata, “bahwa setiap anak memiliki keterampilan yang unik,
kemampuan dan impian.”
- (1.56.56) Nikumbh memberikan kebebasan untuk siswa untuk bermain
dan belajar di kolam.
- (2.01.56) Nikumbh yang memahami keadaan Ishaan menjelaskan
kepada kepala sekolah bahwa Ishaan merupakan anak yang berbakat.
Catatan:
- (1.55.02) Nikumbh berbicara kepada Ishaan dan berkata, “kau tahu, ada
seseorang yang tidak kusebutkan namanya. Mungkin karena tidak
terkenal seperti semuanya. Tapi masalahnya sama. Nama itu adalah
Ram Shankar Nikumbh.. Sebagai anak-anak, aku juga memiliki masalah
dalam belajar. Ayahku tak pernah mengerti saya. Dia mengira aku
nakal, membuat alasan untuk tidak belajar. Dia tidak menginginkanku.
Apa yang orang idiot bisa capai? Dan, disini aku sekarang.” Kalimat
tersebut memberi penguatan terhadap Ishaan yang kesulitan dalam
membaca dan menulis dan merasakan hal yang sama seperti yang
Nikumbh katakan.
Catatan:
- (1.28.40) Terlihat saat Nikumbh menemani siswa yang berkebutuhan
khusus bermain.
- (1.51.49) Nikumbh memberikan pertanyaan tentang tokoh-tokoh
terkenal yang mengidap disleksia dan memberikan siswa kebebasan
untuk menjawab.
Catatan:
- (1.17.58) Nikumbh berkata, “bersenang-senanglah. Di sini, kalian
bebas.” sambil mengusap kepala salah satu siswa.
- (1.18.49) Nikumbh berkata, “kehilangan sesuatu, teman? Cari
inspirasi? Tidak masalah, tidak perlu terburu-buru.” kepada Ishaan
sambil mengusap kepalanya.
- (1.19.43) Nikumbh merangkul siswa selayaknya merangkul teman dan
bermain dengannya.
- (1.25.36) Nikumbh menghampiri Rajan dan berbicara selayaknya teman.
- (2.04.12) Nikumbh mengajari Ishaan sembari bercanda dan bermain
layaknya seorang teman.
Catatan:
- (1.17.58) Nikumbh berkata, “bersenang-senanglah. Di sini, kalian
bebas.” sambil mengusap kepala salah satu siswa.
- (1.18.49) Nikumbh berkata, “kehilangan sesuatu, teman? Cari
inspirasi? Tidak masalah, tidak perlu terburu-buru.” kepada Ishaan
sambil mengusap kepalanya.
- (1.23.52) Nikumbh berkata, “Ya aku bernyanyi, memainkan seruling,
anak-anak bahagia, aku bahagia” kepada seorang guru.
- (1.27.17) Mengecek kembali dan membaca semua buku Ishaan dan
menyadari ada sesuatu yang berbeda dengan Ishaan.
- (1.28.40) Terlihat saat Nikumbh menemani siswa yang berkebutuhan
khusus bermain dan menunjukkan rasa sayang kepada siswa tersebut
dengan memangkunya.
- (1.31.12) Nikumbh menemani seorang siswa yang berkebutuhan khusus
di atas panggung.
- (1.38.45) Nikumbh datang ke rumah orang tua Ishaan.
- (2.03.06) Nikumbh mengajari Ishaan membaca dan menulis dengan
sabar agar bisa melewati ujian kenaikan kelas.
Catatan:
- (1.19.20) Nikumbh membimbing dan memonitoring siswa pada saat
kelas melukis tanpa memberikan perlakuan khusus kepada siswa lain.
- (1.41.04) Nikumbh memberitahu orang tua Ishaan mengenai keadaan
Ishaan yang sebenarnya.