PERTEMUAN 7:
PENILAIAN KINERJA
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai penilaian kinerja, diharapkan mahasiswa
mampu:
B. URAIAN MATERI
Penilaian Kinerja
pegawai.
untuk penetapan pemahaman bersama tentang apa yang akan dicapai, dan suatu
dimana peningkatan tersebut itu akan dicapai didalam waktu yang singkat ataupun
lama. Peningkatan ini tidak terjadi hanya karena sisitem yang yang dikemudikan
oleh manajemen untuk mengatur kinerja dari karyawan mereka, tapi juga melalui
sendiri dalam kerangka sasaran yang jelas dan standar yang telah disetujui dengan
tanggung jawabnya.
adalah sebagai penilaian hasil kerja nyata dengan standar kualitas maupun
kuantitas yang dihasilkan oleh setiap pegawai. Penilaian kinerja pegawai mutlak
harus dilakukan untuk mengetahui prestasi yang dapat dicapai setiap pegawai.
Apakah prestasi yang dicapai setiap pegawai baik, sedang, kurang. Penilaian
prestasi penting bagi setiap pegawai dan berguna bagi organisasi untuk
disebut dengan Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan. Hal ini sesuai dengan Peraturan
pembinaan Pegawai Negeri Sipil berdasarkan sistem karir dan sistem prestasi
Sipil.”
Pelaksanaan Pekerjaan adalah suatu sistem penilaian yang dilakukan oleh seorang
pejabat penilai terhadap pegawai yang menjadi bawahannya. Pejabat penilai yang
daftar yang memuat suatu penilaian pelaksanaan pekerjaan bagi seorang pegawai
Negeri Sipil dalam jangka waktu 1 (satu) tahun yang dibuat oleh pejabat penilai.
pekerjaan.
jawabnya.
performance. Jika dikerjakan dengan benar, hal ini akan memberikan manfaat
serta organisasi. Setiap atasan dalam suatu departemen harus menilai kinerja
pegawai yang berada dibawahnya untuk mendapatkan suatu gambaran hasil kerja
nyata pegawai sehingga dari hasil penilaian kinerja, dapat ditentukan pembinaan,
penilaian secara tertulis bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, dapat menjadi umpan
balik dan pembelajaran bagi pegawai yang dinilai tersebut untuk memperbaiki
tentang penilaian yang sistematis atas kondisi kerja pegawai yang dilaksanakan
secara formal yang dikaitkan dengan standar kerja yang ditentukan organisasi.
Menurut Rivai (2005:52) Tujuan Penilaian Kinerja secara umum adalah untuk:
8. memperoleh data dalam penentuan struktur upah dan gaji sepadan dengan
karyawan
organisasi
dengan baik akan mempunyai arti yang sangat penting dalam usaha
karyawan yang apabila tidak teratasi dengan baik dapat berakibat para
karyawan pada masa lalu untuk membuat keputusan dibidang sumber daya
buruk
persyaratan hukum
perusahaan
12. untuk mengetahui tingkat prestasi masa lalu dan potensi kedepan
13. sebagai sarana penyaluran keluhan yang berkaitan dengan masalah pribadi
atau pekerjaan
14. sebagai salah satu alat menjaga tingkat kinerja, sebagai contoh dengan
langkah-langkah korektif
18. untuk memperolh data yang pasti, sistematis dan faktualdalam penentuan
adalah agar mereka mengetahui manfaat yang dapat mereka harapkan. Pihak-
(3) perusahaan.
antara lain :
1. meningkatkan motivasi
10. suatu pemasalahan jelas dari apa yang diharapkan dan apa yang perlu
karyawan
6. pemahaman yang lebih baik terhadap karyawan, tentang rasa takut, rasa
7. meningkatkan kepuasan kerja baik dari para manajer maupun dari para
karyawan
9. meningkatkan rasa harga diri yang kuata diantara manajer dan para
karyawa, karena telah berhasil mendekatkan ide dari karyawan denagn ide
perusahaan/organisasi
11. kesempatan bagi para manajer untuk menjelaskan kepada karyawan apa
karyawan
karena :
ketrampilan karyawannya
perusahaan/organisasi
oleh karyawan
10. sebagai sarana penyampaian pesan bahwa karyawan itu dihargai oleh
perusahaan
11. kejelasan dan ketepatan dari pengetahuan , ketrampilan dan sikap yang
dalam membina sistem dan prosedur dapat dihindarkan dan kebiasaan baik
dapat diciptakan dan dipertahankan. Berita baik bagi setiap orang dan
14. jika penilaian kinerja ini telah melembaga dan keuntungan yang diperoleh
menjadi salah satu sarana yang paling utama dalam meningkatkan kinerja
perusahaan/ organisasi.
Penilaian kinerja adalah suatu proses dimana organisasi mengadakan evaluasi atau
suatu hal yang mewajibkan tiap-tiap organisasi untuk memiliki penilaian kinerja .
Tetapi dengan melihat fungsi penilaian yang begitu besar, maka hampir
sebagai berikut :
2. Sebagai dasar umpan balik atas kinerja yang dilakukan seseorang atau
kelompok
kinerja, maka bisa diketahui bahwa hasil penilaian kinerja bukanlah merupakn
thap akhir, namun sebaliknya hasil penilaian hendaknya dapat digunakan sebagai
proses yang berkesinambungan dan bukan merupakan produk akhir atau produk
sesaat. Penilaian kinerja tidak hanya dilakukan sesaat pada akhir periode penilaian
tentang kinerjanya yang kurang baik, sehingga untuk waktu berikutnya , bawahan
yang terkait dengan aktivitas kepegawaian lainnya. Penilaian kinerja tidak dapat
analisis jabatan. Tahap ini merupakan tahap yang cukup penting yang
kinerja. Hasil dari analisis jabatan ini digunakan sebagai dasar penyusunan
pekerjaan tertentu . Inti dari tahap ini adalah apabila akan melaksanakan
sebagai berikut:
salah persepsi
system atau penilaian kinerja berdasar ciri sifat individu, Result- oriented
dalam proses penilaian kinerja dapat menjadi bias apabila dalam proses penilaian
tendency)
3. menilai dengan nilai yang sangat (terlalu) tinggi atau yang disebut dengan
leniency, atau justru menilai dengan nilai yang sangat (terlalu) rendah atau
strictness
4. penilaian yang sangat dipengaruhi oleh ciri sifat pribadi dari orang yang
dinilai (haloeffect)
5. menilai orang hanya karena stereotype, misal orang yang usianya sudah
6. menilai bawahan hanya berdasar perilaku atau prestasi kerja akhir, atau
Pemerintah Non Departemen, dan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I, dan atau
oleh siapapun yang mengetahui dengan baik kinerja dari karyawan secara
Penilaian secara tradisional atas karyawan oleh supervisor didasarkan pada asumsi
bahwa supervisor langsung adalah orang yang paling memenuhi syarat untuk
mengevaluasi kinerja karyawan secara realistis dan adil. Untuk mencapai tujuan
kelompok untuk memberi nilai pada kinerja supervisor dan manajer. Satu contoh
utama dari penilaian jenis ini terjadi diperguruan tinggi dan universitas, dimana
dasar dari dewan untuk menetapkan tujuan dan mengarahkan pencapaian mereka
menjadi alasan untuk mengevaluasi kinerja dari para anggota dewan. Dalam
dewan terhadap dirinya sendiri atau evaluasi dari luar juga dapat digunakan.
karyawan yang bersifat kritis, penilaian karyawan dapat sangat berguna dalam
para tentara tempur adalah salah satu contohnya. Kedua, program penilaian jenis
keuntungan ini dapat dengan cepat berubah menjadi kerugian jika manajer lebih
baik tanpa kualifikasi lainnya tidak dapat menjadi manajer yang baik dalam
Kerugian utama dari dari menerima penilaian karyawan adalah reaksi negatif yang
ditunjukkan oleh banyak atasan karena harus dievaluasi oleh karyawan. Sifat
Pendekatan ini dapat mendorong para pekerja untuk menilai manajer mereka
hanya pada cara manajer tersebut memperlakukan mereka dan bukan pada
persyaratan pekerjaan yang penting. Oleh karena itu, masalah yang berhubungan
Penggunaan rekan kerja dan anggota tim sebagai penilai adalah jenis penilaian
sebagai komite untuk menbicarakan mengenai nilai satu sama lain, mereka dapat
mencari ide-ide yang dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja dari individu-
individu yang memiliki nilai lebih rendah. Kemungkinan lainnya, kritik yang ada
Penilaian oleh tim dan rekan kerja khususnya berguna ketika para supervisor tidak
demikian halnya dengan anggota kelompok kerja lainnya. Tetapi beberapa orang
tim/rekan kerja, dapat mempengaruhi kerja tim dan usaha manajemen partisipatif
secara negatif.
Menilai Tim dan kerja Tim Manajemen kualitas total (total quality management-
kerja tim dan kinerja tim dibandingkan kinerja individual. Efektifitas dihasilkan
dari banyak faktor dan bukan hanya dari usaha individual. Dalam pandanagan ini
Tetapi meskipun penilaian formal tampaknya tidak sesuai, penilaian informal oleh
rekan kerja atau pemimpin kelompok tetap dapat terjadi sewaktu-waktu untuk
Kesulitan Menilai Tim Meskipun para anggota tim mempunyai banyak informasi
kinerja satu sama lain , mereka mungkin saja tidak bersedia untuk berbagi.
Mereka mungkin akan menyerang secara tidak adil atau ”bermurah hati” untuk
atau manajer untuk menerjemahkan penilaian tim/ rekan kerja. Tetapi beberapa
tersebut dipandang lebih adil oleh mereka yang dinilai. Mesipun dengan adanya
tidak dapat dihindari, khususnya dimana tim kerja digunakan secara ekstensif.
Penilain juga dapat dilakukan oleh orang-orang (penilai) dari luar yang dapat
yang mengevaluasi seorang direktur perguruan tinggi atau satu regu manajer
Tetapi orang-orang dari luar mungkin tidak mengetahui permintaan penting dalam
organisasi.
Pelanggan atau klien dari sebuah organisasi adalah sumber nyata untuk penilaian
dari luar. Untuk tenaga penjualan atau pekerjaan jasa lainnya, para pelanggan
dapat memberikan masukan yang sangat berguna pada perilaku kinerja dari tenaga
Menilai diri sendiri dapat ditetapkan dalam situasi-situasi tertentu Sebagai alat
pengembangan diri, hal ini dapat memaksa para karyawan untuk memikirkan
menilai mereka sendiri. Tetapi para karyawan tidak dapat menilai diri sendiri
orang cenderung lunak atau lebih menuntut ketika menilai diri mereka sendiri.
Karyawan yang menilai diri sendiri tetap dapat menjadi sumber informasi kinerja
meningkat. Dalm umpan balik multisumber , manajer tidak lagi menjadi sumber
tunggal dari informasi penilaian kinerja. Alih-alih, berbagai rekan kerja dan
Tetapi manajer tetap menjadi titik pusat untuk menerima umpan balik dari awal
dan untuk terlibat dalam tindak lanjut yang diperlukan, bahkan dalam sistem yang
Penelitian pada umpan balik 360 derajat relatif terjadi pada akhir-akhir ini dan
belum dilakukan dalam volume besar, tetapi penelitian yang telah dilakukan
sejauh ini menyatakan bahwa sering kali terdapat ketidaksesuaian diantara sumber
penilaian. Harus diingat bahwa tujuan dari umpan balik 360 derajat adalh tidak
tetapi lebih untuk menangkap berbagai evaluasi atas peran yang berbeda dari
Ketika menggunakan umpan balik 360 derajat untuk tujuan administratif, para
derajat untuk keputusan disiplin atau gaji. Biasa dapat dengan mudah berakar
dalam diri pelanggan, bawahan, rekan kerja, seperti juga dalam diri seorang
proses tersebut atau hanya memperbanyak jumlah masalah dengan total jumlah
1. Tanggung jawab
dan hasil kerjanya, sarana dan prasarana yang dipergunakan, serta perilaku
kerjanya.
2. Kerjasama
sama dengan orang lain dalam menyelesaikan sesuatu tugas yang telah
ditentukan, sehingga mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-
besarnya.
3. Kejujuran
perjanjian baik bagi dirinya sendiri maupun terhadap orang lain seperti
4. Ketaatan/Kedisiplinan
5. Kesetiaan/Loyalitas
yang ditaati dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Tekad dan
kesanggupan itu harus dibuktikan dalam sikap dan tingkah laku sehari-hari
Aparatur Negara, Abdi Negara, dan abdi Masyarakat, wajib setia, taat, dan
timbul dari pengetahuan dan pemahaman yang mendalam, oleh sebab itu
6. Prestasi KerjaPrestasi Kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seorang
pekerjaannya
dari atasan.
Khusus bagi calon Pegawai Negeri Sipil yang akan diangkat sebagai
Melaksanakan Tuganya/SPMT)
yang dinilai, Pejabat Penilai, Atasan Pejabat Penilai, atasan dari Atasan
Pejabat Nilai (sampai yang tertinggi) dan atau pejabat lain yang karena
Pelaksanaan Pekerjaan.
nilai tersebut.
o baik = 76 – 90
o cukup = 61 – 75
o sedang = 51- 60
o kurang = 50 kebawah
berdasarkan atas apa yang telah sebenarnya dilakukan oleh pegawai bawahannya
Sipil harus mendapatkan nilai yang tidak boleh masuk dalam kategori ”kurang”
golongan dan sebagainya. Karena jika nilai pegawai masuk dalam kategori
kurang, maka proses- proses administratif berupa kenaikan pangkat atau golongan
Tahun 1979.
oleh Pejabat Penilai diberikan secara langsung kepada Pegawai Negeri Sipil yang
dinilai oleh Pejabat Penilai. Apabila Pegawai Negeri Sipil yang dinilai menyetujui
4. Pengajuan Keberatan
Pegawai Negeri Sipil yang dinilai yang merasa keberatan atas nilai
penilai, setelah menerima keberatan dari Pegawai Negeri Sipil yang dinilai
membuat tanggapan secara tertulis atas keberatan yang diajukan oleh Pegawai
tersebut ditanda tangani secara sah oleh Pejabat Penilai dan Pegawai Negeri Sipil
yang dinilai.
objektif dalam melaksanakan pembinaan Pegawai Negeri Sipil, antara lain dalam
C. SOAL LATIHAN/TUGAS
penilaian kinerja?
D. DAFTAR PUSTAKA