Anda di halaman 1dari 5

Penjelasan Tentang Ruang Lingkup Penilaian Kinerja Antara Lain:

1. Definisi Penilaian Kinerja Menurut Beberapa Ahli :

 Menurut Bintoro (2017) “penilaian kinerja (Performance Appraisal) adalah suatu proses yang

memungkinkan organisasi mengetahui, mengevaluasi, mengukur dan menilai kinerja

anggota-anggotanya secara tepat dan akurat. Kegiatan ini sangat terkait dan berpengaruh

terhadap keefektifan pelaksanaan aktivitas-aktivitas sumberdaya manusia dalam perusahaan,

seperti promosi, kompensasi, pelatihan (training), pengembangan manajemen karir dan lain-

lain. Hal ini disebabkan karena fungsi penilaian kinerja dapat memberikan informasi penting

kepada perusahaan untuk memperbaiki keputusan dan menyediakan umpan balik kepada para

karyawan tentang kinerja mereka yang sesungguhnya.”

 Menurut Sihombing (2015) “penilaian kinerja merupakan suatu fungsi dari motifasi dan

kemampuan. Untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang sepatutnya memiliki

derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Kesediaan dan keterampilan seseorang

tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa

yang dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Kinerja merupakan prilaku nyata yang

ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan

perannya dalam perusahaan.”

 Menurut Susilowati, Retnowulan, & Widiyanti, (2018) penilaian kinerja merupakan kegiatan

yang mutlak harus dilakukan untuk mengetahui prestasi yang dapat dicapai setiap karyawan.

 Menurut Evita, Muizu, & Atmojo (2017) Penilaian kinerja adalah proses mengevaluasi

seberapa baik karyawan melakukan pekerjaan mereka jika dibandingkan dengan seperangkat

standar, dan kemudian mengkomunikasikan informasi tersebut pada karyawa.


 Menurut Setiobudi (2017) Penilaian kinerja adalah sebuah sistem yang formal digunakan

dalam beberapa periode waktu tertentu untuk menilai prestasi kerja seseorang karyawan.

 Menurut Rani & Mayasari (2015) penilaian kinerja adalah proses mengevaluasi seberapa baik

karyawan melakukan pekerjaan mereka jika dibandingkan dengan seperangkat standar, dan

kemudian mengkomunikasikan informasi tersebut kepada karyawan.

 Menurut Chusminah & Haryati (2019) penilaian kinerja adalah menghasilkan informasi yang

akurat tentang perilaku dan kinerja anggota-anggota organisasi.

2. Jenis Penilaian Kinerja

1. Penilaian hanya oleh atasan.

a. Cepat dan langsung.

b. Dapat mengarah ke distorsi karena pertimbangan-pertimbangan pribadi.

2. Penilaian oleh kelompok lini : atasan dan atasannya lagi bersama-sama

membahas kinerja dari bawahannya yang dinilai.

a. Obyektifitas lebih akurat dibandingkan kalau hanya oleh atasannya sendiri.

b. Individu yang dinilai tinggi dapat mendominasi penilaian.

3. Penilaian oleh kelompok staff : atasan meminta satu atau lebih individu untuk

bermusyawarah dengannya; atasan langsung yang membuat keputusan akhir.

4. Penilaian melalui keputusan komite : sama seperti pada pola sebelumnya kecuali nahwa

manajer yang bertanggung jawab tidak lagi mengambil keputusan akhir; hasil didasarkan

pada pilihan mayoritas.

5. Penilaian berdasarkan peninjauan lapangan : sama seperti kelompok staff, namun

melibatkan wakil dari pimpinan pengembangan atau departemen SDM yang bertindak

sebagai peninjau independen.

6. Penilaian yang dilakukan oleh bawahan dan sejawat.


3. Hal Yang Diperbolehkan Dalam Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja yang efektif menyasar pada kemampuan dan kecakapan karyawan

melaksanakan tugas pekerjaannya. Dalam hal ini dibutuhkan tolok ukur secara objektif dan

proses evaluasi dilakukan secara berkala. Adapun proses penilaian kinerja akan efektif bila

memenuhi beberapa poin berikut :

1. Adil

Adil berarti didasarkan pada standar SOP penilaian kinerja karyawan yang sudah disepakati.

Setidaknya ada 5 elemen yang wajib diperhatikan. Diantaranya seperti sasaran kinerja jelas,

sasaran berhubungan dengan uraian jabatan, sasaran disepakati bersama, pertemuan tatap

muka, dan diskusi.

2. Objektif

Penilaian dilakukan secara objektif. Nilai-nilai yang diberikan tidak memandang seorang

karyawan secara subjektif, melainkan berdasar tingkat pencapaiannya. Beberapa

pertimbangan yang penting dalam hal ini yaitu kemampuan menilai, data aktual, keberanian

atau ketegasan, perilaku karyawan yang baik dan tidak, formulir penilaian kinerja karyawan

tidak rumit, dan sistem penilaian terstruktur.

4. Manfaat Penilaian Kinerja

1. Sebagai Media Ukur untuk Menentukan Kenaikan Jabatan

Manfaat pertama dari penilaian kinerja karyawan adalah sebagai media ukur untuk

menentukan kenaikan jabatan dari karyawan yang bersangkutan. Anda dapat menilai kinerja

karyawan dengan melakukan review sebelum akhirnya dapat diputuskan bahwa karyawan

tersebut berhak untuk mendapatkan kenaikan jabatan.

2. Mendorong Motivasi Karyawan

Beberapa perusahaan melakukan penilaian kinerja karyawan untuk melihat seberapa besar
bobot pekerjaan mereka dan berapa banyak bonus yang dapat diberikan oleh perusahaan.

Dengan adanya sistem kerja yang demikian, karyawan akan merasa termotivasi untuk

bekerja dengan lebih giat lagi untuk mendapatkan penilaian kinerja yang baik dan

produktivitas karyawan pun akan meningkat.

3. Menjadi Parameter Pengukuran Kenaikan Gaji

Penilaian kinerja karyawan juga dapat menjadi parameter pengukuran dalam menaikkan gaji

karyawan. Apabila karyawan tersebut memiliki skor penilaian yang baik, maka Anda tentu

dapat memberikan gaji yang lebih karena besarnya distribusi yang diberikan oleh karyawan

tersebut kepada perusahaan.

4. Menggali Potensi Diri Karyawan

Dalam melakukan penilaian kinerja karyawan, Anda bisa saja menemukan potensi diri atau

kemampuan terpendam dalam diri mereka. Potensi diri karyawan tersebut bisa saja dapat

dikembangkan untuk memajukan perusahaan Anda. Sebagai seorang pemimpin, jika Anda

menemukan potensi diri tersebut dalam karyawan, maka hal yang perlu dilakukan adalah

memberikan support berupa pelatihan dan pengembangan atau workshop. Hal tersebut dapat

menjadi bekal bagi karyawan untuk nantinya dapat memberikan kontribusi yang lebih besar

lagi bagi perusahaan tempat mereka bekerja.

5. Menjadi Bahan Proses Evaluasi

Manfaat terakhir dari dilakukannya penilaian karyawan adalah penilaian tersebut dapat

dijadikan sebagai bahan evaluasi. Evaluasi yang dimaksudkan disini berlaku baik dari sisi

perusahaan maupun sisi karyawan. Evaluasi ini nantinya akan sangat berguna untuk

membangun perusahaan dan juga karyawan ke arah yang lebih baik. Selain itu, Anda juga

dapat menggunakan hasil evaluasi tersebut untuk membuat goal selanjutnya yang ingin

dicapai bersama-sama.
DAFTAR PUSTAKA

 https://repository.bsi.ac.id/repo/files/258052/download/File_10-Bab-II-Landasan-

Teori.pdf

 https://appsensi.com/penilaian-kinerja-karyawan/

 https://www.sodexo.co.id/blog/manfaat-penilaian-kinerja/

Anda mungkin juga menyukai