Oleh:
Kelompok III
Dewa Ketut Wira Santana (1506325002)
Made Wicaksana (1506325004)
Dwi Haryadi Nugraha (1506325006)
BAB 3
MENGEVALUASI LINGKUNGAN PERUSAHAAN EKSTERNAL
1.
Pendahuluan
Umumnya terdapat dua fase situasi perusahaan yang paling kuat melekat, pertama,
kondisi persaingan di dalam industri dimana perusahaan tersebut beroperasi dan yang kedua,
kemampuan sumber daya serta organisasional perusahaan itu sendiri, atau kita sebut sebagai
lingkungan eksternal.
Lingkungan eksternal mencakup pemahaman berbagai faktor di luar perusahaan
yang mengarah pada munculnya kesempatan bisnis/bahkan ancaman bagi perusahaan.
Di dalam analisis lingkungan eksternal berupaya memilah permasalahan global yang dihadapi
perusahaan dalam bentuk, fungsi dan keterkaitan antar bagian. Bagi pengembangan strategik,
analisis ini dibutuhkan tidak hanya terbatas pada rincian analisis kesempatan dan ancaman
saja tetapi juga untuk menentukan dari mana dan untuk apa hasil analisis itu dipergunakan.
Oleh karena itu manajer puncak membutuhkan diagnosis lebih lanjut atas hasil analisis
lingkungan eksternal.
2.
yang disebut dengan lingkungan makro yang di dalamnya terdapat 6 komponen, yaitu:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Demografi penduduk
Gaya hidup dan nilai-nilai sosial
Politik dan hukum
Faktor-faktor regulasi, limgkungan hidup dan faktor ekologis
Kondisi perekonomian secara umum
Kekuatan-kekuatan global
Keenam komponen tersebut dinilai sebagai komponen yang relevan secara stratejik
karena sangat berpengaruh terhadap setiap rumusan keputusan yang segera akan diambil oleh
perusahaan terkait dengan empat hal lainnya, yakni: arah, tujuan, strategi serta model bisnis
perusahaan tersebut.
3.
b.
Kekuatan-kekuatan daya saing apa yang dihadapi dan seberapa kuat mereka?
Bagian yang perlu diperhatikan:
1) Tekanan kompetitif yang diciptakan melalui persaingan di antara para penjual.
2) Strategi khusus untuk melawan pesaing dan menarik pembeli.
3) Tekanan kompetitif yang terkait dengan ancaman dari pemain-pemain baru yang
masuk ke pasar.
4) Tekanan kompetitif yang datang dari penjual dengan produk substitusi.
5) Tekanan kompetitif yang muncul dari daya tawar para pemasok.
6) Tekanan kompetitif yang muncul dari daya tawar menawar serta sensitivitas harga
c.
para pembeli.
Faktor-faktor apa sajakah yang mendorong perubahan pada industri, dan seperti apa
dampaknya?
Untuk mengetahui faktor yang mendorong perubahan industri dapat menganalisa
melalui:
1) Menganalisa dinamika industri.
2) Mengidentifikasi penyebab perubahan-perubahan dalam industri.
3) Melakukan observasi atas dampak beberapa hal yang dapat menyebabkan perubahan
dalam industri.
2
4) Mengembangkan sebuah strategi yang mempertimbangkan peran perubahanperubahan dalam kondisi industri.
d.
Bagaimanakah para pesaing dalam industri diposisikan siapa yang berpengaruh kuat,
dan siapakah yang tidak berpengaruh kuat?
Dalam hal ini yang perlu diperhatikan seperti:
1) Memanfaatkan peta-peta kelompok strategi untuk meneliti posisi pasar dari pasar
pesaing utama;
2) Mengambil intisari yang dapat dipelajari dari peta kelompok stratejik.
e.
f.
g.
Apakah industri menawarkan prospek yang baik untuk mencapai keuntungan yang
menarik?
Faktor-faktor penting untuk membuat kesimpulan diantaranya:
11 Potensi pertumbuhan industri.
11 Apakah kekuatan persaingan yang tinddi akan menurunkan keuntungan industri
11
11
Apakah suatu perusahaan berda pada posisi pasar yang kuat dibandingkan dengan
para pesaingnya, dan apakah kondisi ini bisa berubah seturut jalannya interaksi
11
persaingan.
Seberapa menarik strategi perusahaan menciptakan faktor-faktor utama keberhasilan
industri.
Pada umumnya, jika prospek laba industri secara keseluruhan diatas rata-rata, maka
lingkungan industri pada dasarnya menarik; jika prospek laba industri dibawah rata-rata,
maka kondisinya tidak menarik.
Sumber:
IAI. 2016. Modul Chartered Accountant Manajemen Stratejik dan Kepemimpinan. Jakarta
Pusat: IAI.
Lingkungan Demografis/Kependudukan
Lingkungan demografis/kependudukan menunjukkan keadaan dan permasalahan
mengenai penduduk, seperti distribusi penduduk secara geografis, tingkat kepadatannya,
kecenderungan perpindahan dari satu tempat ke tempat lain, distribusi usia, kelahiran,
perkawinan, ras, suku bangsa dan struktur keagamaan. Ternyata hal diatas dapat
mempengaruhi strategi pemasaran suatu perusahaandalam memasarkan produknya
karena publiklah yang membentuk suatu pasar
2.
Lingkungan Ekonomi.
Lingkungan ekonomi menunjukkan sistem ekonomi yang diterapkan, kebijakankebijakan pemerintah yang berkenaan dengan ekonomi, penurunan dalam pertumbuhan
pendapatan nyata, tekanan inflasi yang berkelanjutan, perubahan pada pola belanja
konsumen, dan sebagainya yang berkenaan dengan perkonomian.
3.
Lingkungan Fisik
Lingkungan fisik menunjukkan kelangkaan bahan mentah tertentu yang dibutuhkan
oleh perusahaan, peningkatan biaya energi, peningkatan angka pencemaran, dan
peningkatan angka campur tangan pemerintah dalam pengelolaan dan penggunaan
sumber-sumber daya alam
4.
Lingkungan Teknologi
Lingkungan teknologi rnenunjukkan peningkatan kecepatan pertumbuhan teknologi,
kesempatan pembaharuan yang tak terbatas, biaya penelitian dan pengembangan, yang
tinggi, perhatian yang lebih besar tertuju kepada penyempurnaan bagian kecil produk
daripada penemuan yang besar, dan semakin banyaknya peraturan yang berkenaan
dengan perubahan teknologi.
5.
Lingkungan sosial/budaya
Lingkungan ini menunjukkan keadaan suatu kelompok masyarakat mengenai aturan
kehidupan, norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat, pandangan
masyarakat dan lain sebagainya yang merumuskan hubungan antar sesama dengan
masyarakat lainnya serta lingkungan sekitarnya.
Pertanyaan yang muncul kemudian adalah, mengapa berfikir strategik menjadi sedemikian
penting?
Jawabannya, karena perubahan dewasa ini telah menjadi suatu hal yang konstan, sementara
pola dari perubahan tersebut seringkali mengikuti alur yang non-linear bahkan sirkuler. Suatu
perubahan linear mungkin lebih mudah untuk diprediksi karena mengikuti pola sebab-akibat
dengan alur hubungan logik yang teratur dan berurutan, sementara perubahan non-linear
sering ditandai oleh sifat kejutan, dadakan dan ketidakpastian.
5
Serangan teroris tanggal 11 september ke gedung WTC beberapa tahun yang lalu, sering
dianggap sebagai pemicu perubahan non-linear yang memiliki dampak besar pada setiap
aspek kehidupan di Amerika Serikat. Oleh karena itu, seorang pakar ternama, T. Irene
Sanders menggunakan metafora untuk perubahan yang mendadak tersebut sebagai butterfly
effect, yaitu bahwa suatu perubahan yang terjadi dalam sistem yang kecil dapat berdampak
pada sistem yang lebih besar. Penemuan internet adalah suatu contoh lain, betapa sebuah
sistem kecil berdampak besar pada bisnis dan komunikasi global.
Efek kupu-kupu (bahasa Inggris: Butterfly effect) adalah istilah dalam "Teori Chaos" (Chaos
Theory) yang berhubungan dengan "ketergantungan yang peka terhadap kondisi awal"
(sensitive dependence on initial conditions), di mana perubahan kecil pada satu tempat dalam
suatu sistem non-linear dapat mengakibatkan perbedaan besar dalam keadaan kemudian.
Istilah yang pertama kali dipakai oleh Edward Norton Lorenz ini merujuk pada sebuah
pemikiran bahwa kepakan sayap kupu-kupu di hutan belantara Brazil secara teori dapat
menghasilkan tornado di Texas beberapa bulan kemudian. Fenomena ini juga dikenal sebagai
sistem yang ketergantungannya sangat peka terhadap kondisi awal.
Tahapan Berfikir Strategis
Tahap 1 :
Tahap 2 :
Tahap 3 :
Adalah tahap yang penting, karena pada saat ini pemimpin sudah mulai
menskenariokan kemampuan menggelar, mengerahkan dan melibatkan kekuatan
sesuai konteks pertentangan, friksi, aksi reaksi dan kekerasan dalam variable dan
intensitas yang berubah-ubah. Tahap ini adalah tahap yang menentukan karena
semua taktik, tipu daya, dismentri termasuk ketidaksanggupan dikeluarkan.
Selanjutnya dibuat pula analisa statis serta tingkat kewaspadaan dan kesiapan
kita.
Tahap 4 :
mendapatkan
kekuatan,
informasi,
menggunakan
dan
menempatkan
menggerakkan
pasukan,
kekuatan,