KEUANGAN
PT. KIMIA FARMA Tbk.
Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Analisa Laporan Keuangan
Dosen Pengampu : Fury Khristianty Fitriyah, SE. M.Ak. QIA.,Ak.,CA
Disusun oleh :
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, Tuhan pencipta alam semesta. Berkat
rahmat, karunia serta izin-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan Makalah Analisa
Laporan Keuangan yang berjudul “Analisis Akuntansi Pada Laporan Keuangan PT. Kimia
Farma Tbk.”.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa masih ada kesalahan dan
kekurangan. Oleh karena itu, kepada semua pihak kami sangat terbuka untuk menerima saran,
kritik maupun masukan sebagai penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk pembaca.
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Kimia Farma adalah perusahaan industri farmasi pertama di Indonesia yang didirikan
oleh Pemerintah Hindia Belanda tahun 1817. Nama perusahaan ini pada awalnya adalah NV
Chemicalien Handle Rathkamp & Co. Berdasarkan kebijaksanaan nasionalisasi atas eks
perusahaan Belanda di masa awal kemerdekaan, pada tahun 1958, Pemerintah Republik
Indonesia melakukan peleburan sejumlah perusahaan farmasi menjadi PNF (Perusahaan
Negara Farmasi) Bhinneka Kimia Farma. Kemudian pada tanggal 16 Agustus 1971, bentuk
badan hukum PNF diubah menjadi Perseroan Terbatas, sehingga nama perusahaan berubah
menjadi PT Kimia Farma (Persero).
Pada tanggal 4 Juli 2001, PT Kimia Farma (Persero) kembali mengubah statusnya
menjadi perusahaan publik, PT Kimia Farma (Persero) Tbk, dalam penulisan berikutnya
disebut Perseroan. Bersamaan dengan perubahan tersebut, Perseroan telah dicatatkan pada
Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (sekarang kedua bursa telah merger dan kini
bernama Bursa Efek Indonesia). Berbekal pengalaman selama puluhan tahun, Perseroan telah
berkembang menjadi perusahaan dengan pelayanan kesehatan terintegrasi di Indonesia.
Perseroan kian diperhitungkan kiprahnya dalam pengembangan dan pembangunan bangsa,
khususnya pembangunan kesehatan masyarakat Indonesia.
Menjadi perusahaan Healthcare pilihan utama yang terintegrasi dan menghasilkan nilai
yang berkesinambungan.
Budaya Perusahaan
1. Innovative
Budaya berpikir out of the box, smart dan kreatif untuk membangun produk
unggulan.
2. Customer First
Mengutamakan pelanggan sebagai mitra kerja
3. Accountable
Dengan senantiasa bertanggung jawab atas amanah yang dipercayakan oleh
perusahaan dengan memegang teguh profesionalisme, integritas dan kerja sama
4. Responsible
Memiliki tanggung jawab pribadi untuk bekerja tepat waktu, tepat sasaran dan dapat
diandalkan, serta senantiasa berusaha untuk tegar dan bijaksana dalam menghadapi
setiap masalah
5. Eco-Friendly
Menciptakan dan menyediakan baik produk maupun jasa layanan yang ramah
lingkungan.
1. Kerja Ikhlas: Siap bekerja dengan tulus tanpa pamrih untuk kepentingan bersama
2. Kerja Cerdas: Kemampuan dalam belajar cepat (fast learner) dan memberikan
solusi yang tepat
3. Kerja Keras : Menyelesaikan pekerjaan dengan mengerahkan segenap
kemampuan untuk mendapatkan hasil terbaik.
4. Kerja Antusias : Keinginan kuat dalam bertindak dengan gairah dan semangat
untuk mencapai tujuan bersama
5. Kerja Tuntas : Melakukan pekerjaan secara teratur dan selesai untuk
menghasilkan output maskimal yang sesuai dengan harapan
PT Kimia Farma (Persero) Tbk atau Kimia Farma telah berkembang menjadi
perusahaan dengan pelayanan kesehatan (Healthcare) terintegrasi di Indonesia. Bidang usaha
Healthcare Kimia Farma didukung oleh kegiatan manufaktur farmasi, riset dan
pengembangan, distribusi dan perdagangan, pemasaran, ritel farmasi, serta laboratorium klinik
dan klinik kesehatan.
Selama beberapa tahun terakhir, Kimia Farma telah membuat kemajuan yang signifikan
dan terobosan di banyak bidang bisnis Healthcare yang dijalankan. Sejalan dengan Program
Kemandirian Bahan Baku Obat Nasional yang tertuang dalam roadmap Kementerian
Kesehatan serta didukung dengan adanya Paket Kebijakan Ekonomi XI yang dituangkan dalam
Instruksi Presiden RI No. 6 Tahun 2016 tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi
dan Alat Kesehatan, Kimia Farma membangun fasilitas produksi yang bertujuan untuk
mengurangi ketergantungan akan impor Bahan Baku Obat (BBO). Pada akhirnya, Indonesia
mampu mandiri dalam produksi BBO.
Sebagai agen bisnis di bawah Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kimia
Farma terus berekspansi untuk menjadi perusahaan yang memiliki daya saing unggul. Sejak
pertengahan tahun 2017, manajementelah mencanangkan tiga program prioritas untuk
mencapai target Tiga Besar Industri Farmasi Nasional di tahun 2019, yakni :
Menurut Myer (2004:5) definisi analisa laporan keuangan adalah analisa mengenai dua
daftar yang disusunoleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa analisa laporan keuangan adalah
proses penganalisaan atau penyidikan terhadap laporan keuangan yang terdiri dari
neraca dan laporan laba rugi beserta lampiran-lampirannya untuk mengetahui posisi
keuangan dan tingkat “kesehatan” perusahaan yang tersusun secara sistematis dengan
menggunakan teknik-teknik tertentu.
Aktiva lancar (current assets) adalah aktiva-aktiva yang dapat diubah menjadi kas
dalam waktu kurang dari satu tahun. Aktiva ini meliputi kas, sekuritas, piutang, dan
persediaan. Aktiva tetap (fixed assets) adalah aktiva yang digunakan oleh perusahaan
dalam waktu lebih dari satu tahun. Aktiva ini antara lain seperti pabrik dan peralatan
perusahaan.
Ekuitas pemilik (owner’s equity) meliputi nilai pari/nominal (atau nilai yang
dinyatakan) dari seluruh saham biasa yang diterbitkan, tambahan modal disetor, dan
saldo laba. Tambahan modal disetor mencerminkan jumlah uang yang diterima dari
penerbit saham biasa yang melebihi nilai nominal. Saldo laba atau laba ditahan
mencerminkan akumulasi laba perusahaan yang diinvestasikan kembali ke dalam
aktiva perusahaan daripada dibagikan ke para pemegang saham sebagai dividen.
2. Kesalahan Estimasi
Manajemen tidak mampu secara sempurna melakukan estimasi mengenai akibat
transaksi yang terjadi periode sekarang sebagai akibat penggunaan accrual accounting.
Sebagai contoh, transaksi penjualan dicatat sebagi penjualan tanpa memperdulikan
apakah uang tunai diterima sekarang. Pengakuan penjualan dilakukan karena adanya
estimasi penerimaan kas dimasa yang akan datang sebagai hasil dari penjualan tersebut.
Untuk menampilkan tingkat kolektibilitas piutang, manajemen setiap akhir periode
harus melakukan estimasi jumlah piutang yang mungkin tidak tertagih. Faktanya
dikemudian hari, jumlah piutang yang diestimasi tidak tertagih berbeda dengan yang
benar-benar tidak tertagih, bisa lebih besar dan sebaliknya.
KESIMPULAN
PT Kimia Farma (Persero) Tbk atau Kimia Farma telah berkembang menjadi
perusahaan dengan pelayanan kesehatan (Healthcare) terintegrasi di Indonesia. Bidang usaha
Healthcare Kimia Farma didukung oleh kegiatan manufaktur farmasi, riset dan
pengembangan, distribusi dan perdagangan, pemasaran, ritel farmasi, serta laboratorium klinik
dan klinik kesehatan.
PT. Kimia Farma menerapkan fleksibilitas akuntansi dan mengevaluasi kesesuaian dari
estimasi dan kebijakan akuntansi perusahaan. Manajemen PT. Kimia Farma (Persero) Tbk
bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Selain itu, PT. Kimia Farma
(Persero) Tbk sendiri, pengungkapan laporan keuangan disajikan secara jelas di bagian Catatan
Atas Laporan Keuangan (CALK). Contohnya pada bagian Aset, salah satu akun dalam Aset
lancer adalah Kas dan Setara Kas. Lalu pada CALK diungkapkan lebih jelas mengenai kas dan
setara kas tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kimiafarma.co.id/
www.idx.co.id
etheses.uin-malang.ac.id
marshellinussugiboly.blogspot.com
Krishna G. Palepu, Paul M. Healy, Victor L Bernard-Business Analysis and Valuation_ Using Financial
Statements,