NIM : 171312536
Analisis lingkungan bisnis terdiri dari dua komponen pokok, yakni analisis
lingkungan makro dan lingkungan industri. Jenis lingkungan makro terdiri dari lingkungan
ekonomi, teknologi, politik, hukum, sosial budaya, dan kependudukan. Pada lingkungan
makro ini memiliki pengaruh yang langsung terhadap prospek perusahaan, akan tetapi disaat
yang sama juga memiliki pengaruh tidak langsung melalui lingkungan industri. Hubungan
yang disebut kedua baru terjadi bila masing-masing komponen lingkungan makro
berpengaruh terlebih dahulu pada lingkungan industri sebelum pada gilirannyaberpengaruh
pada perusahaan. Lingkungan makro diperlakukan sebagai variabel bebas(independent
variable), sedangkan prospek perusahaan diperlakukan sebagai variabel terikat (dependent
variable). Lingkungan industri diletakkan antara keduanya, dan oleh karena itu, secara
metedologis disebut sebagai variabel antara (intervening variable). Akan tetapi secara
sendiri,tanpa terlebih dahulu dipengaruhi oleh lingkungan makro, lingkungan industri juga
dapat berdiri sebagai variabel bebas yang langsung mempengaruhi pencapaian tujuan
perusahaan.
Kedua, lingkungan makro juga hanya memberikan sinyal yang lemah kepada
manajemen. Amat jarang ditemukan sinyal perubahan yang amat transparan. Kecenderungan
perubahan biasanya baru dapat dilihat dalam jangka panjang. Oleh karena itu, manajemen
dituntut memiliki intuisi bisnis yang terlatih, dan terus menerus diasah.
Antisipasi Strategi
Manajemen tidak memiliki kendali terhadap lingkungan makro. Oleh karena itu,
manajemen biasanya hanya mampu memberikan sikap reaktif. Menunggu dan kemudian
memberikan tanggapan. Berikut antisipasi strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan.
1. Manajemen memilih startegi oposisi. Efektifitas strategi ini amat terbatas, karena
lingkungan makro berada diluar kendali manajemen. Sekalipun demiian, dalam
situasi tertentu, manajemen dapat mencoba menunda dan atau mengurangi
intensitas pengaruh lingkungan. Negoisasi, lobi, dan iklan salah satu contohnya.
2. Manajemen memilih strategi adaptasi. Strategi ini memiliki efektifitas yang cukup
tinggi. Manajemen memiliki pilihan untuk memiliki pilihan untuk menentukan
seberapa jauh adaptasi hendak dilakukan. Ketika menghadapi perubahan hukum
tentang spesifikasi produk, pencantuman label dapat menggunakan strategi ini.
3. Manajemen dapat memilih strategi ofensif. Strategi ini amat sulit dikerjakan dan
memiliki resiko yang sangat tinggi. Strategi ini mencoba memanfaatkan
perubahan lingkungan bisnis untuk meningkatkan keunggulan kompetitif
perusahaan.
4. Manajemen memilih strategi menarik diri. Karena besarnya efek negatif dan
tekanan yang akan datang dari lingkungan bisnis, manajemen dapat memutuskan
untuk menarik diri dari pasar, dan kemudian memindahkan sumber daya dan dana
yang ada pada bidang lain yang tidak sedang berada dalam tekanan.
5. Manajemen memilih strategi kontinjensi. Strategi ini dapat berupa usaha mencoba
mengurangi efek negatif dari perubahan lingkungan bisnis. Startegi ini juga dapat
digunakan untuk mencoba menemukan berbagai alternatif baru, pemecahan
masalah yang diperkirakan akan muncul dikemudian hari.
6. Manajemen memilih strategi pasif. Dalam strategi ini perusahaan berusaha tidak
memberikan tanggapan terhadap perubahan lingkungan bisnis. Biasanya strategi
ini dipilih karena manajemen melihat bahwa tekanan dan perubahan lingkungan
bisnis hanya bersifat sementara.
Secara umum lingkungan ekonomi di negara maju dengan negara yang sedang
berkembang memiliki karakteristik yang berbeda. Seperti dalam :
Kini teknologi menjadi salah satu sumber utama perubahan dunia. Dengan teknologi,
perusahaan banyak menemukan dan memperkenalkan produk baru di pasar. Apalagi, jarak
antara masa inkubasi teknologi dan komersialisasinya semakin pendek. Oleh karena itu, pada
gilirannya teknologi dapat dengan mudah mempengaruhi struktur pasar dan kinerja
perusahaan.
Banyak ditemukan berbagai penemuan baru pada berbagai bidang yang dalam waktu
yang tidak terlalu lama lagi akan terlihat secara transparan efek ekonominya. Teknologi juga
memiliki implikasi manajerial yang signifikan pada berbagai manajemen fungsional,
khususnya manajemen pemasaran, sumber daya manusia, dan operasi.
a. Ideologi Negara
b. Stabilitas Politik
c. Lembaga Politik
d. Hubungan Internasional
e. Peran Pemerintah
Telah tumbuh kesadaran baru bahwa untuk menjadi manajer yang berhasil diperlukan
syarat kemampuan untuk melakukan penyesuaian dengan lingkungan budaya lokal tempat
operasi perusahaan. Mulai disadari ada gaya kepemimpinan yang khas untuk satu negara-
bangsa atau wilayah regional tertentu. Internasionalisasi tenaga kerja dan modal serta
mewujudkannya perkampungan dunia (global village) ternyata tidak dapat sepenuhnya
menghilangkan sama sekali peran dan pengaruh budaya lokal dalam mempengaruhi manajer
dibanyak negara. Dimensi budaya terdiri dari :
d. Agama
e. Peran Gender
f. Bahasa
b. Struktur Usia
c. Urbanisasi
d. Migrasi
e. Status Kesehatan
Sumber Data
Pada umumnya data yang diperlukan dalam analisis lingkungan bisnis, khususnya
analisis lingkungan makro adalah data sekunder. Perusahaan dapat memanfaatkan dokumen
negara, disamping itu perusahaan juga dapat memanfaatkan berbagai hasil kajian yang
dikerjakan oleh biro statistik.