Hal-hal yang berkaitan dalam suatu proyek, diantaranya:
1. Project Management 5. Cost
Integration 6. Time 2. 7. Quality Information/Communications 8. Scope 3. Human Resource 4. Contract/Procurement Dalam manajemen resiko terdapat 4 (empat) pendekatan untuk menghadapi resiko yang telah diidentifikasi, yaitu: 1. Pendekatan umbrella, semua biaya yang dibutuhkan dalam proyek dicantumkan / diincludekan dalam penanganan resiko dalam bentuk uang. Jadi, pada akhirnya biaya untuk proyek terlihat banyak 2. Pendekatan ostrich, menghadapi resiko dengan menutup semua kemungkinan resiko dengan asumsi proyek akan berjalan sesuai rencana 3. Pendekatan intuitive, menghadapi resiko dengan mengandalkan pengalaman dalam sebuah proyek 4. Pendekatan brute force, menghadapi resiko dengan memaksakan sesuatu yang tidak dapat dikontrol Suatu proyek pasti memiliki general contractor, dimana pihak tersebut yang melakukan pekerjaan dalam proyek secara umum. Namun, dalam proyek tidak hanya membutuhkan general contractor saja, terdapat pihak-pihak lain yang terlibat dan saling terhubung dalam suatu proyek. Funding Body or Tenan Bodies t Client/Own Manufacture er s and Architectur suppliers e GENERAL Specialist CONTRACTOR contracto rs
Local authority- Nominated Sub-
planner sub- contractors building contractors inspector and suppliers Utility comparies Bagan diatas merupakan pihak-pihak yang terkait dalam sebuah proyek. Proyek tidak akan bisa berjalan apabila tidak ada pihak- pihak tersebut. Client/Owner merupakan salah satu pihak yang memiliki peran penting dalam proyek. Karena, jika tidak ada client maka tidak akan ada proyek. Client itu sendiri terdiri dari dua yaitu tenant (penyewa) dan funding body or bodies (pemilik modal). Dari client akan muncul general contractor yang memiliki stakeholder atau pihak lain yang mendukung berlangsungnya proyek tersebut. Client dalam proyek ini terdiri dari dua macam public sector dan private sector (owner, investment, dan property dealing). Perbedaan antara public sector dan private sector dapat dilihat pada peruntungannya. Untuk public sector yang menggunakan hasil dari proyek ini nantinya adalah masyarakat secara umum, namun untuk private sector digunakan secara pribadi. Dalam suatu proyek pasti memiliki resiko dan ketidakpastian. Perbedaan dari keduanya yaitu, resiko merupakan suatu hal yang dapat diidentifikasi sedangkan ketidakpastian merupakan suatu hal yang tidak dapat diidentifikasi. Ketidakpastian merupakan sesuatu yang benar-benar tidak dapat diprediksi secara akurat, sehingga banyak variable yang tidak diprediksi secara tepat. Terdapat perbedaan lainnya yaitu: Resiko Ketidakpastian Risk is measurable Uncertainty is uncertainty unmeasurable risk Repeatable events Non-repeatable events Unknown event drawn from Anunknown event from a know set of possible unknown set of possible outcomes outcomes Resiko berfokus pada dampak yang terjadi dan upaya untuk mengurangi kehilanganya. Resiko dominan bersifat negative (kerugian). Sedangkan ketidakpastian bisa baik ataupun buruk 3 (tiga) elemen dalam resiko: 1. Resiko itu sendiri 2. Kemungkinan terjadinya resiko 3. Dampak dari resiko Sumber resiko pada proyek: 1. Unik, bisa terjadi pada proyek baru 2. Different stakeholder, dari perbedaan pendapat antar stakeholder atau menggunakan stakeholder yang lain saat menjalankan proyek satu dengan yang lainnya 3. People, pekerjaan dari pekerja dalam proyek itu sendiri 4. Assumption, asumsi pada awal proyek berbeda atau tidak sesuai dengan implementasinya 5. Constraint and objectives, pada saat implementasi tidak sesuai dengan tujuan di awal dan batasan yang dibuat terlalu sempit 6. Change, terdapat perubahan pada saat pengerjaan proyek 7. Environment, lingkungan lain yang tidak diduga0duga yang berdampak pada proyek Tipe-tipe resiko pada proyek: 1. Engineering design, investigasi awal 2. Procurement, keterlambatan loading material 3. Construction, kesalahan perencanaan 4. Project Management, project procedure Faktor penyebab ketidakpastian: 1. Ketidaklengkapan informasi 2. Tidak ada kejelasan proses perencanaan awal 3. Tidak bisa mengidentifikasi alternative untuk mengendalikan resiko (solusi)