Abstract: There are various kinds of development projects in construction projects in Bukittinggi,
one of which is the construction of a culinary center, The project location is in the city center
area, and around the project there are many people selling it is important to identify undesirable
risks so that they do not hinder or cause failure in the implementation of the project. Data analysis
using the Severity Index method has the aim of determining the probability (P) and impact (I)
categories. SI calculated based on the answers of all respondents. Next, they are categorized
based on the magnitude of the probability and impact calculation results into the Probability
Impact Matrix, which describes the level of risk that has been identified. Evaluation of the
probability and impact of each risk is carried out using a probability and impact matrix which
determines the combination of probability and impact that leads to the lowest, medium risk level. ,
or high. The results of the analysis showed that 1 risk was in the low category, 2 risks were in the
high category, namely errors in the initial survey and errors in cost estimates. 15 risks are in the
medium category, which is the dominant risk level. For risk response to high risk levels, it is
necessary to consider minimizing errors by transferring them because if an error occurs it will
have a huge impact on project .
A. Pendahuluan
Berbagai macam proyek pembangunan murni merupakan risiko yang dapat
dalam proyek konstruksi di bukittinggi salah mengakibatkan kerugian, tetapi tidak ada
satunya pembangunan pusat kuliner yaitu kemungkinan menguntungkan. Sedangkan
proyek konstruksi yang kompleks dan risiko spekulatif adalah risiko yang dapat
melibatkan berbagai elemen seperti desain mengakibatkan dua kemungkinan,
arsitektural , infrastruktur ,teknologi dan merugikan atau menguntungkan. Selain itu
logistik. Proyek seperti ini seringkali risiko dapat dikategorikan sebagai risiko
melibatkan jumlah investasi yang besar dan sistematik dan risiko spesifik. Risiko
memiliki dampak sosial dan ekonomi yang sistematik disebut risiko yang tidak dapat
signifikan pada masyarakat setempat. Pada dihilangkan atau dikurangi dengan cara
setiap kegiatan pelaksanaan konstruksi tentu penggabungan berbagai risiko. Sedangkan
tidak luput dari kemungkinan terjadinya risiko spesifik atau risiko yang dapat
risiko, misalnya penggunaan bahan kimia dihilangkan melalui proses penggabungan.
(Cat, Semen, Asbes, cuka air aki, dan lain- Risiko-risiko yang terdapat pada proyek
lain) dan penggunaan peralatan dengan sinar konstruksi sangat banyak, namun tidak
X (Laser atau pengelasan) selama proyek semua risiko-risiko tersebut perlu diprediksi
konstruksi yang dapat menimbulkan dampak dan diperhatikan karena hal itu akan
negatif. Lokasi proyek yang berada di memakan waktu yang lama dalam memulai
daerah pusat kota ,pusat perbelanjaan,pusat pekerjaan. Setiap proyek memiliki kekhasan
akses transportasi angkut barang dan orang masing-masing risiko tergantung situasi dan
dalam kota serta di sekitar proyek banyak kondisi di lapangan Oleh karena itu pihak-
yang berjualan terkadang menimbulkan pihak di dalam proyek konstruksi perlu
kemacetan pada akses keluar masuk untuk memberi prioritas pada risiko-risiko
transportasi proyek untuk mencegah risiko- yang penting yang akan memberikan
risiko seperti kemacetan, kesalahan dalam pengaruh terhadap keuntungan proyek.
penggunaan alat proyek dan risiko-risiko
lainnya maka pentingnya untuk Risiko-risiko dalam proyek konstruksi
mengidentifikasi risiko-risiko yang tidak adalah:
diinginkan agar tidak menghambat ataupun
1. Penyelesaian yang gagal sesuai
menyebabkan kegagalan dalam pelaksanaan
desain yang telah
proyek tersebut. Proyek konstruksi adalah
ditentukan/penetapan
suatu rangkaian kegiatan yang berkaitan
waktu konstruksi
dengan upaya pembangunan suatu
2. Kegagalan untuk memperoleh
bangunan, mencakup pekerjaan pokok
gambar perencanaan, detail
dalam bidang teknik sipil dan arsitektur,
perencanaan/izin
meskipun tidak jarang juga melibatkan
3. dengan waktu yang tersedia.
disiplin lain seperti teknik industri, mesin,
4. Kondisi tanah yang tak terduga
elektro, maupun geoteknik.
5. Cuaca yang sangat buruk.
Risiko dapat didefinisikan sebagai 6. Pemogokan tenaga kerja.
kemungkinan terjadinya peristiwa atau 7. Kenaikan harga yang tidak terduga
kejadian yang dapat mengakibatkan untuk tenaga kerja dan bahan.
kerugian, gangguan, atau ketidakpastian 8. Kecelakaan yang terjadi di lokasi
dalam mencapai tujuan yang diinginkan. yang menyebabkan luka.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan 9. Kerusakan yang terjadi pada struktur
risiko adalah suatu peristiwa jika terjadi akibat cara kerja yang jelek.
akan mengalami dampak negatif pada 10. Kejadian tidak terduga (banjir,
proyek misal proyek tidak selesai tepat gempa bumi, dan lain–lain)
waktu dan menambah biaya owner 11. Klaim dari kontraktor akibat
proyek .Risiko dapat dikategorikan menjadi kehilangan dan biaya akibat
risiko murni dan risiko spekulatif. Risiko keterlambatan
produksi karena detail desain oleh tersebut. Menurut Hanafi (2006), untuk
tim desain. memilih respon risiko yang akan digunakan
12. Kegagalan dalam penyelesaian untuk menangani risiko-risiko yang telah
proyek dengan budget yang telah terjadi, dapat digunakan Risk Map. Berikut
ditetapkan. adalah gambar dari Risk Map yang dapat
digunakan
Respon risiko adalah tindakan
penanganan yang dilakukan terhadap risiko
yang mungkin terjadi. Risiko-risiko penting
yang sudah diketahui perlu ditindak lanjuti
dengan respon yang dilakukan oleh
kontraktor dalam menangani risiko tersebut.
Metode yang dipakai dalam menangani
risiko:
Gambar 1 Respon risiko frekuensi dan
1. Menahan risiko (Risk retention) dampak
Merupakan bentuk penanganan risiko
yang mana akan ditahan atau diambil Dengan representasi kategori penilaian
sendiri oleh suatu pihak. Biasanya cara risiko yang dihasilkan dari penilaian matriks
ini dilakukan apabila risiko yang dihadapi risiko yaitu:
tidak mendatangkan kerugian yang terlalu
besar atau kemungkinan terjadinya 1. Rendah artinya risiko tersebut perlu
kerugian itu kecil, atau biaya yang adanya aturan prosedur/ rambu
dikeluarkan untuk menanggulangi risiko 2. Sedang artinya risiko tersebut perlu
tersebut tidak terlalu besar dibandingkan tindakan langsung
dengan manfaat yang akan diperoleh. 3. Tinggi artinya perlu perencanaan
2. Mengurangi risiko (Risk reduction) Yaitu pengendalian
tindakan untuk mengurangi risiko yang 4. Ekstrim artinya perlu perhatian
kemungkinan akan terjadi dengan cara: manajemen atas
a. Pendidikan dan pelatihan bagi para
tenaga kerja dalam menghadapi risiko
b. Perlindungan terhadap kemungkinan B. Metodologi Penelitian
kehilangan
c. Perlindungan terhadap orang dan Dalam penelitian ini metode yang
properti dipakai yaitu kualitatif dengan
3. Mengalihkan risiko (Risk transfer) mengumpulkan data dari survei lapangan
Pengalihan ini dilakukan untuk dengan menggunakan kuesioner .
memindahkan risiko kepada pihak lain.
Bentuk pengalihan risiko yang dimaksud 1.Lokasi penelitian
adalah asuransi dengan membayar premi. Penelitian ini penulis lakukan di proyek
4. Menghindari risiko (Risk avoidance) pembangunan pusat kuliner stasiun Street
Menghindari risiko sama dengan menolak Food Bukittinggi Sumatera Barat. Berikut
untuk menerima risiko yang berarti ini adalah peta lokasi penelitian yang
menolak untuk menerima proyek beralamat di JL.Moh. Syafei No.7 Tarok
tersebut. Dipo Guguk Panjang Kota Bukittinggi ( ex
stasiun).
Setelah mengetahui tingkatan probability
dan impact dari suatu risiko, dapat diplotkan
pada matriks frekuensi dan dampak untuk
mengetahui strategi mengahadapi risiko
memperoleh r hitung lebih kecil dari r tabel
(0,413) ,sehingga dapat dikatakan bahwa
variabel risiko dengan kode
R5,R11,R12,R24, dan R28 adalah tidak
valid . Variabel risiko yang dikatakan tidak
valid merupakan risiko yang tidak
berpotensi adanya korelasi antar variabel.
Maka variabel risiko tersebut tidak
Gambar 2 Lokasi Penelitian dimasukkan kedalam uji reliabilitas dan
perhitungan selanjutnya yang digunakan
2. Tahapan Penelitian hanya variabel risiko dengan kategori valid
Dalam tahapan penelitian ini Langkah yaitu sebanyak 25 variabel. Sedangkan
pertama pengumpulan data setelah data baik untuk uji reliabilitas untuk mengetahui
data sekunder maupun primer terkumpul reliabel tidaknya suatu alat ukur digunakan
dilakukanlah penentuan variabel risiko . pendekatan secara statistika, yaitu melalui
variabel risiko disesuaikan dengan keadaan koefisien reliabilitas dengan ketentuan nilai
di lapangan adapun pada penelitian ini koefisien lebih besar dari 0,7 maka
variabel risiko terbagi dalam 6 kategori pernyataan tersebut dinyatakan reliabel. Uji
risiko dengan jumlah variabel 30 . dilakukan pada pernyataan yang valid saja
menggunakan metode Cronbach’s Alpha.
3. Diagram alir penelitian