Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MANAJEMEN RISIKO

Judul Jurnal:
ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK
PEMBANGUNAN APARTEMEN PETRA SQUARE SURABAYA

Disusun oleh:
Aris Munandar 4415215007
Averus Muhammad 4415215008
Gita Azizah Putri 4415215016
Jenny Risnia Suryanti 4415215018
Shelma Amara Bahari 4415215029

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PANCASILA

2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Proyek apartemen dapat dikatakan sebagai proyek yang berisiko tinggi mengingat
besarnya bobot pekerjaan dan tingginya struktur yang akan dibangun. Proses konstruksi
pada proyek ini biasanya memakan waktu cukup lama dan kompleks sehingga dapat
menimbulkan ketidakpastian yang pada akhirnya akan memunculkan berbagai macam
risiko. Risiko adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan, sehigga
terjadi konsekuensi yang tidak diinginkan. Risiko muncul karena ketidakpastian. Dampak
risiko dapat mempengaruhi produktivitas, prestasi (performance), kualitas dan anggaran
biaya proyek.
Proyek pembangunan Apartemen Petra Square Surabaya pada bulan Oktober
tahun 2010 proses pengerjaannya telah mencapai 60%, yaitu telah sampai pada
pengerjaan struktur basement (podium), struktur atas (tower), dll. Proyek yang mulai
dikerjakan pada bulan April 2010 dan ditargetkan akan selesai pada bulan Desember 2010
ini tidak luput juga dari timbulnya risiko. Hal tersebut disebabkan oleh besarnya bobot
pekerjaan dan tingginya hunian yang akan dibangun dengan batasan waktu pelaksanaan
proses konstruksi yang cukup sempit. Risiko lain yang kemungkinan akan terjadi adalah
keterlambatan pekerjaan. Penyebab keterlambatan bisa karena lokasi site yang sulit,
cuaca, ketersediaan material, kekurangan tempat penyimpanan material, tower
crane/concrete pump atau peralatan utama lainnya yang sering mengalami kemacetan
dalam penggunaannya, maupun dikarenakan adanya gangguan lingkungan. Risiko lain
yang mungkin terjadi adalah timbulnya kemacetan disekitar lokasi proyek karena lokasi
proyek yang terletak pada pemukiman padat penduduk dan berdekatan dengan lingkungan
kampus Universitas Kristen Petra Surabaya.

Selain itu juga terdapat risiko pada saat proses pelaksanaan proyek misalnya, tidak
persisnya kolom struktur sehingga terjadi kemiringan struktur setelah mencapai ketinggian
tertentu. Maka dari itu diprediksi risiko-risiko yang akan terjadi ke depannya dengan
berdasarkan pada probabilitas risiko-risiko yang telah terjadi dan juga faktor-faktor lainnya.

1.2 Risiko Pelaksanaan Proyek


Manajemen risiko proyek mencakup proses melakukan perencanaan manajemen
risiko, identifikasi, analisa, perencanaan respon, dan pemantauan dan pengendalian
proyek. Tujuan manajemen risiko proyek adalah untuk meningkatkan kemungkinan dan
dampak dari kegiatan positif dan mengurangi kemungkinan dan dampak dari sesuatu yang
merugikan dalam proyek ter sebut. (PMBOK,2008). Dengan demikian melalui manajemen
risiko akan diketahui metode yang tepat untuk menghindari/mengurangi besarnya kerugian
yang diderita akibat risiko. Secara langsung manajemen risiko yang baik dapat menghindari
semaksimal mungkin dari biaya-biaya yang terpaksa harus dikeluarkan akibat terjadinya
suatu peristiwa yang merugikan dan menunjang peningkatan keuntungan usaha.
(Soemarno, 2007).
Tahapan dalam Manajemen Risiko adalah :
a. Perencanaan (Planning)
b. Penilaian (Assesment)
c. Penanganan (Handling)
d. Pemantauan (Monitoring) Risiko

1.3 Pengukuran Potensi Risiko


Williams (1993), sebuah pendekatan yang dikembangkan menggunakan dua
kriteria
yang penting untuk mengukur risiko, yaitu :
1. Kemungkinan (Probability), adalah kemungkinan (Probability) dari suatu kejadian
yang tidak diinginkan.
2. Dampak (Impact), adalah tingkat pengaruh atau ukuran dampak (Impact) pada
aktivitas lain, jika peristiwa yang tidak diinginkan terjadi. Untuk mengukur resiko,
menggunakan rumus:
R=PxI
Dimana :
R : Tingkat risiko
P : Kemungkinan (Probability) risikoyang terjadi
I : Tingkat dampak (Impact) risiko yang terjadi

Proses pengukuran risiko dapat dilakukan dengan cara memperkirakan frekuensi


terjadinya suatu risiko dan dampak dari risiko. Skala yang digunakan dalam mengukur
potensi risiko terhadap frekuensi dan dampak risiko adalah skala likert dengan
menggunakan rentang angka 1 sampai dengan 5, yaitu :
 Pengukuran probabilitas risiko :  Pengukuran dampak (impact) risiko:
1 = sangat jarang 1 = sangat kecil
2 = jarang 2 = kecil
3 = cukup 3 = sedang
4 = sering 4 = besar
5 = sangat sering Pengukuran 5 = sangat besar
Gambar 1. Probability Impact Grid

Setelah mengetahui tingkatan probability dan impact dari suatu risiko, dapat
diplotkan pada matriks frekuensi dan dampak untuk mengetahui strategi mengahadapi
risiko tersebut. Menurut Hanafi (2006), untuk memilih respon risko yang akan digunakan
untuk menangani risiko-risiko yang telah terjadi, dapat digunakan Risk Map. Berikut adalah
gambar dari Risk Map yang dapat digunakan.

Gambar 2. Matriks Berdasarkan Freksuensi dan Dampak

Pada kuadran I adalah tempat dimana risiko-risiko yang berada pada kuadran
tersebut harus mendapatkan perhatian serius agar dapat meminimalkan kemungkinan dan
dampak terjadinya risiko. Sedangkan risiko-risiko pada kuadran II dibutuhkan adanya
rencana yang telah teruji untuk menjawab situasi berisiko yang terjadi. Risiko-risiko pada
kuadran III memerlukan pengawasan dan pengendalian internal secara teratur untuk
menjaga tingkat kemungkinan terjadinya dan segala dampaknya. Dan pada kuadran IV,
risiko-risiko yang terjadi membutuhkan informasi teratur (low control). Risiko yang
terplotkan pada kuadran I dan kuadran II merupakan risiko yang harus selalu direspon
karena merupakan risiko yang kemungkinan dan dampaknya besar pada proyek tersebut.
1.4 Metodologi Penelitian

Gambar 3. Diagram Alir Penelitian


BAB II

METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Konsep Penelitian
Penelitian ini adalah studi kasus untuk mengidentifikasi dan menganalisa risiko
pelaksanaan proyek konstruksi Apartemen Petra Town Square Surabaya. Penelitian
dilakukan adalah mengidentifikasi risiko dan menganalisa risiko yang paling dominan
terjadi.

2.2 Rancangan Penelitian


Rancangan atau desain penelitian dalam arti sempit dimaknai sebagai suatu proses
pengumpulan dan analisis data penelitian. Dalam arti luas rancangan penelitian meliputi
proses perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Pada dasarnya rancangan penelitian
merupakan “blueprint” yang menjelaskan setiap prosedur penelitian mulai dari tujuan
penelitian sampai dengan analisis data.

2.2.1 Variabel Penelitian


Tabel 1. Variabel Risiko yang mungkin terjadi pada proyek yang akan diteliti

2.2.2 Populasi dan Sampel


Dalam proyek pembangunan Apartemen Petra Square Surabaya ini populasi yang
diambil yaitu, pihak pelaku konstruksi pelaksana dan responden yang dituju sebagai sampel
adalah sebagai berikut :
a. Project Manager
b. Site Engineering Manager
c. Site Operational Manager
2.3 Data dan Teknik Pengumpulan Data
Ada dua jenis data yang dipakai :
a. Data Primer
b. Data Sekunder
Dengan awalan survei pendahuluan sesuai panduan literature dan wawancara
sekaligus menyebar kuesioner.
BAB III

DATA DAN ANALISA


3.1 Data Penelitian
Data penelitian diperoleh melalui kuesioner dan In Depth Interview yang dilakukan
terhadap responden dalam penelitian yang dalam hal ini adalah Project Manager, Site
Engineering Manager, Site Operational Manager. Para responden memberikan informasi
hanya pada masalah-masalah yang berkaitan dengan bidang yang mereka kuasai masing-
masing. Data-data yang didapat dalam interview tersebut adalah data mengenai profil
responden, profil perusahaan kontraktor, risiko-risiko yang relevan pada proyek Apartemen
Petra Square, frekuensi risiko yang terjadi, serta dampak risiko tersebut terhadap biaya dan
waktu. Data lain yang didapat adalah respon yang dilakukan terhadap risiko- risiko yang
dominan.
3.2 Analisa Data dan Pembahasan
3.2.1 Identifikasi Risiko
Proses identifikasi risiko adalah dengan memberikan form kuisioner dan juga
didampingi oleh peneliti. Form kuisioner yang diberikan terdapat pada lampiran pertama.
Para responden menjawabnya dengan cara memberikan tanda checklist pada kolom
relevan atau tidak relevan.
Risiko-risiko pada material dan peralatan serta risiko desain dan teknologi diisi oleh
Site Engineering Manager (SEM), sedangkan jika Site Operational Manager (SOM)
memberikan informasi tentang risiko- risiko bidang force majeure dan risiko-risiko pada saat
pelaksanaan di lapangan. Pada studi literatur yang telah dilakukan didapatkan 95 variabel
risiko yang biasa terjadi pada proyek pembangunan konstruksi bangunan bertingkat tinggi
seperti apartemen ini. Setelah dilakukan survei kuesioner pada para responden, didapatkan
58 variabel risiko yang terjadi pada proyek pembangunan Apartemen Petra Square ini.
3.2.2 Analisa Risiko
Pada saat dilakukan survei kuesioner frekuensi risiko dan dampak risiko kepada
responden, peneliti menggunaka metode skala likert untuk mengukur probability atau
frekuensi kejadian variabel risiko yang relevan pada proyek Apartemen Petra Square ini.
a. Berdasarkan Impact terhadap Biaya
b. Berdasarkan Impact terhadap Waktu
3.2.3 Respon Risiko
Dari risiko-risiko yang didapatkan melalui analisa sebagai risiko yang
kemungkinannya paling besar untuk terjadi dan yang menimbulkan dampak terhadap biaya
maupun waktu yang cukup signifikan, dilakukanlah In Depth Interview untuk mengetahui
penyebab terjadinya risiko tersebut, respon terhadap risiko tersebut, dan yang terjadi
setelah dilakukannya respon tersebut.
No Variable Resiko Penyebab Efek Respon

A Risiko Force Major


kerusakan properti, terhambatnya proses
1 banjir kondisi lingkungan yang buruk pekerjaan pembuatan drainase

2 Tersambar Petir faktor alam kerusakan properti/kecelakaan pada pekerja pemasangan penangkal petir
penggunaan perlatan yang dapat
3 Cuaca yang tidak menentu faktor alam kerusakan properti/kecelakaan pada pekerja digunakan pada cuaca bervariasi

B Resiko Material dan Peralatan

1 Ketersediaan material langkanya material terhambatnya proses pembangunan pencarian alternative material jenis lainnya
kerugian secara finansial dan terhambatnya
2 kerusakan atau kehilangan (pencurian) material kurangnya sistem sekuriti proses pemasangan sistem sekuriti
kerusakan material karena kondisi penyimpanan
3 kekurangan tempat penyimpanan material kurangnya lahan yang tersedia yang tidak ideal penyediaan lokasi penyimpanan material
mengadaan tempat pembuangan sampah
4 kekurangan tempat pembuangan sampah kurangnya lahan yangyang
kesalahan informasi tersedia sampah berserakan dilokasi proyek yang memadai
diterima oleh supplier,
5 keterlambatan pengiriman material dari supplier kesalahan perencanaan keterlambatan proses pengerjaan memperbaiki perencaan yang lebih tepat

6 kenaikan harga material kesalahanharga


kenaikan secara
informasi umum
yang kenaikan biaya proyek mencari alternative supplier
diterima oleh supplier,
7 volume material yang dikirimkan jumlahnya tidak tepat kesalahan perencanaan keterlambatan proses pengerjaan memperbaiki perencaan yang lebih tepat
kurang tepatnya pengadaan material dan peralatan (volume, jadwal, harga dan keterlambatan proses pengerjaan, kerugian
8 kualitas) kesalahan pada perencanaan secara finansial memperbaiki perencaan yang
dilaksanakan maintanance lebih tepat
terhadap
pemakaian mesin yang tidak mesin tidak bisa digunakan, keterlambatan mesin dan disediakan SOP pada masing-
9 kerusakan peralatan mesin dan perlengkapan proyek mengikuti aturan proses pengerjaan, kerugian finansial masing mesin
keterlambatan proses pengerjaan, kerugian
10 peralatan yang tidak sesuai dengan kondisi kerja kesalahan pada perencanaan secara finansial memperbaiki perencaan yang lebih tepat

c risiko tenaga kerja

1 kecelakaan dan keselamatan kerja faktor manusia luka dan kematian Peningkatan K3 di lokasi pekerjaan
hubungan antar pekerja harus dibina
2 perselisihan pekerja faktor manusia tidak kondusiif kondisi kerja secara baik
memperbaiki penghargaan terhadap
3 kepindahan pekerja senior yang potensial faktor manusia kekurangan tenaga ahli di proyek karyawan agar karyawan loyal

4 tenaga kerja yang tidak terampil faktor manusia tidak efektif pekerjaan yang dilaksanakan pelatihan terhadap tenaga tidak terlatih

5 kurang tersedianya jumlah tenaga kerja lapangan kekurangan SDM proses pengerjaan proyek lambat menambah jumlah tenaga kerja

6 produktifias tenaga kerja yang rendah faktor manusia proses pengerjaan proyek lambat pelatihan terhadap tenaga kerja

d risiko kontraktual
kemungkinan terjadinya pelepasan dilakukan review terhadap draft dari
1 ketidakjelasan pasal-pasal dalam kontrak draft kontrak yang kurang baik
tanggungjawab besar kontraj

kemungkinan terjadinya pelepasan dilakukan review terhadap draft dari


2 pasal-pasal yang kurang lengkap draft kontrak yang kurang baik
tanggungjawab besar kontraj

kurangnya komunikasi antar dilakukan pertemuan untuk menyamakan


3 perbedaan intersepsi spesifikasi antara owner dan kontraktor kesalahpahaman antar kedua belah pihak
dua pihak pemahaman

kurangnya kontrol terhadap dibuat check list dokumen yang


4 dokumen-dokumen yang tidak lengkap proses penyelesaian kontrak terhambat
dokumen yang dibutuhkan dibutuhkan

adanya perjanjian mengenai waktu


5 keterlambatan pembayaran oleh owner faktor manusia proses pengerjaan proyek lambat
pembayaran oleh owner
hubungan baik antar stake holder harus
6 perselisihan antara owner dan kontraktor faktor manusia tidak kondusiif kondisi kerja dijaga dengan baik melalui komunikasi
aktif
subkontraktor tidak memberikan hasil pada
7 keterlambatan pembayaran pada subkon melalui kontraktor utama faktor manusia penjadwalan pembayaran
waktu yang telah disepakati
menyiapkan kebutuhan untuk peminjaman
8 kegagalan realisasi peminjaman untuk pembiayaan proyek kurangnya supporting dokumen kelangsungan proyek terancam pembiayaan proses dengan sangat baik
dan matang

E Risiko Pelaksanaan

Keluar-masuk kendaraan
1 Timbulnya kemacetan di sekitar lokasi proyek Kepadatan kendaraan pengguna jalan tersebut Sediakan petugas pengatur lalu lintas
proyek

Kerusakan jalan karena Perbaiki jalan rusak yang disebabkan


Kecelakaan
kendaraan besar proyek kendaraan proyek

lokasi site daerah padat Pengantaran material membutuhkan waktu


2 Kondisi lokasi site yang sulit Sediakan petugas pengatur lalu lintas
penduduk sedikit lebih lama

Memakan waktu lebih lama untuk memasang Melakukan penelitian terlebih dahulu
3 Kesukaran dalam pemasangan tiang pancang Kondisi tanah
tiang pancang kondisi wilayah proyek

Sediakan tenaga kerja kompeten bidang


4 Titik pancang yang tidak tepat dan bermasalah Keteledoran tim proyek Bangunan miring
perencanaan bangunan tinggi.

Memakan waktu lebih lama menyelesaikan


Keteledoran tim proyek Evaluasi tim proyek
kegiatan pemasangan tiang pancang

5 Adanya tiang pancang yang patah/pecah Evaluasi kecocokan bahan material


Kualitas tiang pancang rendah Tertimpa reruntuhan
Evaluasi alat-alat safety proyek
Pengajuan ganti rugi
6 Kerusakan yang terjadi di daerah sekitar pada saat pemancangan Keteledoran tim proyek Kerusakan bangunan sekitar
Evaluasi tim proyek

Perencanaan tidak berjalan dengan baik karena


7 Kesalahan pada survey Keteledoran tim manajemen Lakukan survey lanjutan
adanya perbedaan dengan keadaan aktual

kurangnya sistem security


8 Gangguan keamanan di lokasi proyek Hilangnya barang keperluan proyek Perketat sistem security
lokasi proyek

Menyediakan alat pengaman kerja yang


kurangnya alat pengaman kerja Kecelakaan kerja
memadai
Kesalahan pada proses
9 Kesulitan pemasangan bekisting dan perancah di ketinggian pemasangan bekisting dan Kecelakaan kerja Evaluasi tim proyek
perancah
Evaluasi tim proyek dan perketat SOP
10 Penyetelan dan perakitan besi yang tidak tepat Keteledoran tim proyek Tertimpa reruntuhan
proyek

11 Pemadatan yang tidak merata pada saat pengecoran Keteledoran tim proyek Penurunan kualitas hasil cor-an Evaluasi tim proyek

Alat kurang memadai Menyediakan alat yang memadai

Evaluasi tim proyek dan perketat SOP


12 Tidak persisnya kolom struktur Keteledoran tim proyek Tertimpa reruntuhan
proyek

Evaluasi tim proyek dan perketat SOP


13 Kemiringan struktur setelah mencapai ketinggian tertentu Keteledoran tim proyek
proyek
Kualitas bangunan menurun
Dibuat penopang balok atau injeksi epoxy
Posisi tanah
pada retakan

Tukar material / Penggantian material


14 Mutu beton tidak sesuai spesifikasi Kesalahan procurement Kualitas bangunan menurun
yang sesuai spesifikasi

kualitas material yang kurang spesifikasi material harus sesuai dengan


15 Kerusakan selama masa pemeliharaan Kualitas bangunan menurun
baik rencana yang dibuat
adanya ketidak sesuaian
survey sebelum dibuat rencana harus
16 Perubahan jadwal pelaksanaan pekerja kondisi di lapangan dengan terhambatnya proses pembangunan
dilaksanakan
rencana

F Risiko Desain dan Teknologi

adanya ketidak sesuaian


saat perancangan spesifikasi harus
1 Adanya perubahan desain/spesifikasi kondisi di lapangan dengan terhambatnya proses pembangunan
sudah sesuai dengan kebutuhan
rencana
tidak adanya sosialisasi cara terhambatnya proses pembangunan karena dilaksanakan sosialisasi cara penggunaan
2 Kesulitan penggunaan teknologi baru
penggunaan tidak bisa mengoperasikan alat alat jika ada alat baru
kualitas material yang kurang
kualitas bangunan menurun dan bisa dilakukan proses quality check pada
3 Keretakan dan kebocoran baik dan proses yang tidak
menyebabkan robohnya bangunan setiap tahapan dalam pembangunan
sempurna
kesalahan manusia atau dilakukan proses quality check pada
4 Pengujian beton yang tidak benar kekokohan gedung diragukan
keteledoran setiap tahapan dalam pembangunan

harus adanya punishment untuk


5 Peraturan safety yang tidak dilaksanakan di lapangan kelalaian manusia kecelakaan mungkin terjadi
pelanggaran peraturan yang dilanggar

G Risiko Manajemen

human error atau rencana


perencanaan pembangunan harus
1 Kesalahan estimasi biaya pembangunan yang kurang kerugian secara finansial
matang dan harus ada pengecekan
sempurna
rencana pembangunan yang estimasi harus diuji berulang kali agar
2 Kesalahan estimasi waktu penyelesaian projek tidak tepat waktu
kurang matang tidak meleset dari kondisi asli
kondisi hungan interpersonal harus dibina
kurang terbinanya hubung baik
3 Kurangnya kontrol dan koordinasi dalam tim kondisi kerja yang tidak kondusif dengan cara menghindari adanya
antar angota team
miskomunikasi antara satu orang dan
pemilihan subkontraktor yang hasil pekerjaan yang dihasilkan oleh peningkatan kualifikasi pemilihan
4 Kinerja sub kontraktor yang buruk
kurang selektif subkontraktor tidak sesuai yang diharapkan subkontraktor

mewajibkan mengisian laporan harian dan


5 Tidak lengkapnya laporan harian kelalaian manusia tidak adanya dokumentasi dari kegiatan harian
adanya sanksi jika tidak dilaksanakan
tidak jelasnya pasal dalam
harus diperjelas pasal-pasal atau proses
6 Pengajuan klaim perjanjian untuk mengajukan kerugian secara finansial atau material
untuk melaksanakan pengajuan klaim
klaim
adanya ketidak sesuaian
kematangan rencana pembangunan
7 Perubahan lingkup pekerjaan kondisi di lapangan dengan karena tidak bisa mengoperasikan alat
harus diperhatikan
rencana
adanya malfunction atau terlambatnya proses penyelesaian setiap proses pembangunan harus dicek
8 Perubahan konstruksi yang telah jadi
ketidaksesuaian pembangunan dan kerugian segi finansial dan dijaga kualitasnya

tidak terealisasikan rencana yang telah rencana pembangunan harus


9 Ketepatan pekerjaan kontruksi (jadwal dan kwalitas) kelalaian manusia
disepakati dilaksanakan dengan baik dan sesuai
pembangunan harus dilaksanakan sesuai
ketidaksesuaian plan dan hasil
10 Tidak diterimanya pekerjaan oleh owner kerugian finansial dengan plan yang telah disepakati dengan
yang diberikan
owner

Tabel 2. Penyebab dan Respon Risiko


5

P
4 E1 R
O
B
A High
B Medium
3 A3, B5, E2, E3 F1 I Low
L
I
T
C1, D1,D3, A
2 E6,F3,F5,G1, G2,G6, D7 B3,C6,D5,E16,G10 S
G7, G9

A1, A1,B4, B6, B7,


B10, C2, B1,B2, B9, C4,
1 C3,D4,D6,D8,E7,E8,E C5,D2, E4, E5, B8,G4, G8
11,E12,E13,E15, F2, E9,E10,E14,
F4,G3,G5,

1 2 3 4 5

I M P A C T

Gambar 3.1. Risk Mapping terhadap Waktu

P
4 E1 R
O
B
A High
B Medium
3 A3,B9,E2,E3 B3 F1 I Low
L
I
T
A
C1,D1,D3,F3,F5,G1,
2 G2,G6,G7,G9
D7,E6,E16 C6,G10 D5 S

A1,A2,B7,B10,C2,C3,
C5,D2,D4,D6,D8,E7, B1,B4,B5,B8,C4,E4,E
1 E8,E9,E10,E13,F2,F4, 11,E12,E15,G4
B2,B6,E5,E14,G8
G3,G5

1 2 3 4 5

I M P A C T

Gambar 3.1. Risk Mapping terhadap Biaya


KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Hasil akhir dari penelitian ini adalah merupakan jawaban dari permasalahan yang
ada pada bab awal Tugas Akhir ini, yaitu :

a. Didapatkan 58 variabel risiko yang relavan pada pengerjaan proyek Apartemen Petra
Square, variabel-variabel risiko tersebut terbagi dalam 7 kelompok, yaitu :
1. Risiko force majeure
2. Risiko material dan peralatan
3. Risiko tenaga kerja
4. Risiko kontraktual
5. Risiko pelaksanaan
6. Risiko desain dan teknologi
7. Risiko manajemen
b. Menganalisa risiko yang dominan pada proyek ini adalah dengan menggunakan tabel
Probablity x Impact terhadap biaya maupun terhadap waktu. Dari analisa tersebut
didapatkan 9 variabel risiko yang kemungkinan besar terjadi dan menimbulkan dampak
yang signifikan terhadap biaya, risiko tersebut adalah (sesuai dengan rangking) :
1. Keterlambatan pembayaran oleh owner
2. Adanya perubahan desain/spesifikasi
3. Kekurangan tempat penyimpanan material
4. Produktifitas tenaga kerja yang rendah
5. Tidak diterimanya pekerjaan oleh owner
6. Keterlambatan pembayaran pada sub- kon melalui kontraktor utama
7. Timbulnya kemacetan disekitar lokasi proyek
8. Kerusakan yang terjadi di daerah sekitar pada saat pemancangan
9. Perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan
c. Sedangkan risiko-risiko yang kemungkinan besar terjadi dan menimbulkan dampak
yang signifikan terhadap waktu adalah sebagai berikut (sesuai dengan rangking) :
1. Adanya perubahan desain/spesifikasi
2. Kekurangan tempat penyimpanan material
3. Produktifitas tenaga kerja yang rendah
4. Keterlambatan pembayaran oleh owner
5. Perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan
6. Tidak diterimanya pekerjaan oleh owner
7. Keterlambatan pembayaran pada sub-kon melalui kontraktor utama
8. Timbulnya kemacetan disekitar lokasi proyek
Pada proyek pembangunan Apartemen Petra Square ini risiko keterlambatan
pembayaran oleh owner merupakan risiko yang mempunyai nilai paling besar pada tabel
probability x impact terhadap biaya sedangkan risiko yang mempunyai nilai paling besar
pada tabel probability x impact terhadap waktu adalah risiko adanya perubahan
desain/spesifikasi.
d. Respon risiko pada risiko keterlambatan pembayaran oleh owner yang merupakan
risiko yang mempunyai nilai paling besar pada tabel probability x impact terhadap biaya
pada proyek pembangunan Apartemen Petra Square adalah dengan cara melakukan
koordinasi dengan pihak owner tentang schedule pembayaran dan mendesak pihak owner
agar segera membayar yang seharusnya sudah dibayarkan kepada pihak kontraktor, dan
respon risiko pada risiko perubahan desain/spesifikasi yang merupakan risiko yang
mempunyai nilai paling besar pada tabel probability x impact terhadap waktu adalah
mengajukan claim perpanjangan waktu akibat adanya perubahan desain/spesifikasi.

4.2 Saran
Tentunya penelitian Tugas Akhir ini masih belum sempurna. Untuk penelitian-
penelitian sejenis selanjutnya disarankan untuk juga menganalisa risiko-risiko dengan cara
kuantitatif agar didapatkan hasil yang lebih akurat lagi. Dan juga tak lupa untuk melakukan
monitor terhadap hasil yang telah didapatkan.
Menurut kami masih terdapat kekurangan dalam laporan ini seperti tidak adanya
effect dari risiko yang disebutkan, tidak disediakan risk mapping dan beberapa penilaian
terhadap risiko masih kurang tepat.

Anda mungkin juga menyukai