ABSTRAK
Proyek pembangunan Gedung X di Kota Batu yang terdiri dari 7 bangunan dengan
luas total 4,2 Hektar, namun dalam proses monitoring pekerjaan hanya mengacu pada
Kurva S, maka tidak dapat diketahui seberapa besar dampak dari perubahan suatu
pekerjaan terhadap total durasi pekerjaan. Sehingga pada penelitian kali ini dilakukan
Analisis Risiko dari Penggunaan Kurva-S dalam Monitoring Proyek Gedung-X di Kota
Batu. Metode yang digunakan adalah identifikasi risiko berdasarkan data Shop Drawing,
Kurva S dan Laporan Progress Mingguan (LPM), selain itu sebagai dasar dari identifikasi
risiko dan penyusunan lembar kuesioner dilakukan proses tracking dengan Ms.Project
serta penyebaran Kuesioner. Risiko yang signifikan terhadap proses penyusunan Kurva S
adalah estimasi durasi yang kurang tepat , hubungan antar pekerjaan yang tidak logis dan
tidak dilakukan penyusunan jadwal dengan software (Ms. Project, dll). Sedangkan risiko
yang signifikan terhadap proses monitoring yaitu deviasi waktu (+)/(-) tidak berpengaruh
terhadap total jangka waktu perencanaan dan adanya ketidak sesuaian perhitungan progress
pekerjaan. Repon risiko yang signifikan pada proyek Pembangunan Gedung X ini diharap
dapat dikurangi dan dihindari, dengan melakukan pengecekan ulang terhadap data-data
yang terkait dengan proses monitoring, selain itu diperlukan penjadwalan menggunakan
Ms. Project diawal pekerjaan, sehingga mempermudah untuk melakukan monitoring
proyek dengan cara tracking.
Kata Kunci : Ms.Project, Tracking, Kuesioner, Analisis Risiko, Severity Index, Risk
Matrix, Signifikan Risiko dan Respon Risiko
Construction project Building-X in Batu consist of 7 building with total area of 4.2
hectares , but in the process of monitoring employment only reference on a S-Curve , will
not get known how big the impact of from changes in a job to the total duration work .So
that in research this time done Risk Analysis of the S-Curve Apllication of Project
Monitoring Building-X in Batu. Methods used is identification risk based on the data shop
drawing , S-Curve and report progress weekly, in addition as the base of identification risk
and the formulation of questionnaire sheets process was completed tracking with
Ms.project and the distribution of the questionnaire. Risk a significant impact on the
process of drafting the S-Curve is estimation duration a bad , the relationship between a
job that is not logical and not done the preparation of schedule with software ( ms .Project
, etc. ). While risk a significant impact on the process of monitoring namely deviation time
( + ) / ( - ) has not been affecting the total a period of time planning and the mismatch
calculation progress work. Risk respon which is significant at Building-X construction
project need package can be reduced and avoided, with check repeated to the data relating
to the process of monitoring, in addition required scheduling using Ms.Project at the
beginning work, so that ease to monitor project by means of tracking.
Key Word : Ms.project , tracking , the questionnaire , risk analysis , severity index ,
risk matrix , significant risk and response risk
PENDAHULUAN Manajemen Risiko
Proyek X yang terletak pada salah Kerzner (2001) mengemukakan
satu daerah di Kota Batu, Jawa Timur, pengertian manajemen risiko sebagai
Indonesia terdiri dari 7 bangunan dengan semua rangkaian kegiatan yang
total luas 4,2 Hektar, yaitu lima gedung berhubungan dengan risiko, dimana
perkantoran terpadu, satu gedung didalamnya termasuk perencanaan
serbaguna dan satu masjid dalam data (planning), penilaian (assesment),
proyek disebut dengan “Pekerjaan Blok penanganan (handling), dan pemantauan
A - F” . Keseluruhan pekerjaan struktural (Monitoring). The International
Blok A-F didominasi dengan pekerjaan Organization for Standardization (ISO
beton bertulang, sehingga risiko-risiko 31000: 2009) mendefinisikan manajemen
yang terjadi pada pembangunan Gedung risiko adalah aktivitas yang terkoordinasi
X sangat berpengaruh terhadap lama untuk mengarahkan dan mengendalikan
waktu atau total durasi proyek dan sebuah organisasi dalam menangani
kurang tepatnya proses Monitoring yang risiko.
dilakukan yaitu hanya mengacu pada
Kurva S yang ada. Proses Manajemen Risiko
Akan tetapi tidak disadari dengan Pada umumnya proses yang dilalui dalam
hanya menggunakan Kurva S sebagai manajemen risiko yaitu :
data acuan dalam Monitoring, maka tidak
dapat diketahui seberapa besar dampak
atau pengaruh dari perubahan suatu
pekerjaan terhadap pekerjaan lainnya dan
keseluruhan proyek serta tidak dapat
memberikan respon yang efektif dan
efisien yang dapat diterapkan untuk
menyelesaikan risiko-risiko yang
signifikan.
Sehingga pada penelitian kali ini
akan dilakukan Analisis Risiko dari
Penggunaan Kurva-S dalam Monitoring
Proyek Gedung-X di Kota Batu ditinjau
dari pandangan kontraktor, pengawas dan
owner. Gambar 1. Proses Manajemen Risiko
(Sumber: Santoso, 2009)
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Risiko 1. Perencanaan Manajemen Risiko (Risk
Secara umum risiko dapat diartikan Management Planning)
sebagai suatu peristiwa (event) atau Perencanaan manajemen risiko
kondisi yang tidak pasti (uncertaint) akan adalah suatu langkah untuk memutuskan
terjadinya sesuatu pada suatu kurun atau bagaimana mendekati dan merencanakan
periode waktu tertentu (time period) yang aktivitas manajemen risiko untuk proyek.
sering dihubungkan dengan Menentukan pendekatan dan aktivitas-
penyimpangan (volatilitas) dari hasil aktivitas yang akan dilakukan dalam
investasi yang akan diterima dengan manajemen risiko.
keuntungan yang diharapkan. Darmawi 2. Identifikasi Risiko (Risk
(2008) dikutip dari Vaughan, membagi Identification)
risiko kedalam 3 pengertian yaitu Identifikasi risiko adalah rangkaian
kemungkinan kerugian, ketidakpastian, proses pengenalan yang seksama atas
dan probabilitas. risiko dan komponen risiko yang melekat
pada suatu aktivitas atau transaksi yang
diarahkan kepada proses pengukuran 4. Total skor adalah dari penjumlahan
serta pengelolaan risiko yang tepat. setiap penilaian responden.
3. Analisis Risiko Kualitatif Tabel 1. Kategori Jawaban dengan Skala
Analisis kualitatif dalam manajemen Dikotomi
risiko adalah proses menilai dampak dan No Pilihan Jawaban Nilai
kemungkinan dari risiko yang sudah di 1 Relevan 1
identifikasi. 2 Tidak Relevan 0
4. Analisis Risiko Kuantitatif (Sumber: Simamora, 2002)
Analisis Risiko Kuantitatif adalah 5. Item-item dari proses penilaian akan
proses menganalisa secara numerik dihasilkan suatu kesimpulan yaitu
probabilitas dari setiap risiko dan “Relevan atau Tidak Relevan”
konsekuensinya terhadap tujuan proyek. variabel yang diuji dalam kuesioner.
5. Respon Risiko
Menurut Flanagan et al. (1993) Analisis Frekuensi dan dampak Risiko
dalam Wahyuni (2006), ada beberapa hal Menurut Christin Yuliani (2016),
yang dapat dilakukan untuk menangani proses pengukuran risiko dengan cara
risiko yaitu : memperkirakan frekuensi dan dampak
terjadinya suatu risiko. Skala yang
digunakan yaitu:
Tabel 2. Skala Probabilitas Risiko (P)
1 Sangat Jarang
Gambar 2. Risk Respon 2 Jarang
(Sumber: Flanagan, 1993) 3 Cukup
6. Pengendalian dan Monitoring Risiko 4 Sering
Langkah ini adalah proses 5 Sangat Sering
mengawasi risiko yang sudah Tabel 3. Skala Dampak risiko (I)
diidentifikasi, memonitor risiko yang 1 Sangat Kecil
tersisa, dan mengidentifiksikan risiko 2 Kecil
tersebut. 3 Sedang
4 Besar
Uji Validitas dengan Skala Guttman 5 Sangat Besar
Uji validitas sangat diperlukan Secara matematis, tingkat risiko dapat
dalam pembuatan kuesioner, berfungsi dinyatakan sebagai formula berikut ini:
untuk mengukur valid tidaknya suatu Risk = Probability x Impact.............. ( 1 )
kesioner digunakan dalam penelitian. Selanjutnya,dilakukan penggabungan
Skala Gutman digunakan untuk terhadap hasil penelitian P dan I dengan
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi metode Severity Index. Severity index
seorang atau sekolompok orang tentang (SI) yaitu dilakukan identifikasi penilaian
fenomena sosial (Sugiyono, 2009). dari besarnya pengaruh dan tingkat
Adapun prosedur dalam skala guttman kemungkinan terjadinya suatu risiko,
adalah sebagai berikut: sehingga proses perhitungan SI dilakukan
1. Mengumpulkan masalah-masalah dalam dua tahapan yaitu :
yangmemiliki kesesuaian penelitian. SId = Nilai SI Dampak (%)
2. Responden adalah pihak yang cukup SIf = Nilai SI Frekuensi (%)
representatif serta memiliki Severity index dihitung menggunakan
keterlibatan pada obyek yang diteliti. rumus:
3. Pengumpulan responsi dari ∑5𝑖=1 𝑥𝑖 𝑛𝑖
responden yang kemudian akan SI = (100%) .................( 2 )
5 ∑5𝑖=1 𝑛𝑖
diberikan skala penilaian. Dimana :
xi = Konstanta penilaian pelaksanaan proyek dengan nilai
dampak/frekuensi risiko akumulasi progres pelaksanaan proyek
ni = Jumlah responden berdasarkan mulai dari awal hingga proyek
penilaian dampak/frekuensi risiko selesai.Adapun fungsi Kurva S adalah
i = 1, 2, 3, 4, 5 sebagai berikut:
Jika : 1. Menentukan waktu penyelesaian
x1 =1 , maka penilaian proyek.
dampak/frekuensi risiko “sangat rendah” 2. Menentukan waktu penyelesaian
x2 =2 ,maka penilaian bagian proyek.
dampak/frekuensi risiko “rendah” 3. Menentukan besarnya biaya
x3 =3 ,maka penilaian pelaksanaan proyek.
dampak/frekuensi risiko “cukup” 4. Menentukan waktu untuk
x4 =4 ,maka penilaian mendatangkan material dan alat yang
dampak/frekuensi risiko “tinggi” akan dipakai.
x5 = 5, ,maka penilaian
dampak/frekuensi risiko “sangat tinggi” Microsoft Project
Microsoft Project atau Ms. Project
Tabel 4. Skala Penilaian SI adalah suatu alat project management
Skala SI yang fital dalam mengerjakan
1 <= 20 % penjadwalan dengan lebih efisien dan
efektif. Ms. Project dapat memegang
2 > 20 – 40 %
kendali bagian monitoring melalui fitur
3 > 40 – 60 % tracking.
4 > 60 – 80 %
5 >80% Tracking
(Sumber: PMBOK Guide, 2004) Tracking adalah proses pelacakan
jadwal yaitu membandingkan antara
Berdasarkan ISO 31000:2009 salah jadwal rencana dengan progress aktual
satu metode yang dapat digunakan dalam dari pekerjaan yang telah dilaksanakan
menganalisis risiko adalah dengan setiap periode waktu.
menggunakan Probability Impact Matrix
untuk menkategorikan jenis risiko yang
diteliti.
Penyusunan Kurva S
40 2 33,3 2
1.1 Data
60 3 33,3 2
1.2 Durasi 93,3 5 66,7 4 Gambar 6. Contoh Pengeplotan Risk
53,3 3 33,3 2 Matrix
1.3 Waktu
40 2 46,7 3 (Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2016)
93,3 5 73,3 4
1.4 Relation 53,3 3 46,7 3 Berdasarkan warna risk matrix yaitu
73,3 4 46,7 3 hijau sehingga risiko dapat kategori
1.5 Metode 73,3 4 73,3 4 sebagai risiko “Rendah”.
1.6 Addendum 46,7 3 53,3 3
Signifikan Risiko
Aktivitas 86,7 5 53,3 3 Berdasarkan proses pengeplotan
1.7
Kritis 46,7 3 46,7 3 kategori skala kedalam risk matrix.
Tabel 10. Hasil Perhitungan SI Berikut ini merupakan skala risiko dari
berdasarkan Proses Monitoring dampak dan frekuensi :
Tabel 11. Hasil Uji Risk Matrix
No Faktor SId % Skala SIf % Skala
I P
Monitoring No Faktor Damp Frek Risiko RS T
Laporan ak uensi
53,3 0 53,3 3
2.1 Progress Penyusunan Kurva S
Pekerjaan 40 2 46,7 3
2 2 Rendah 1
60 3 40 2
2.2 Progress 1.1 Data
66,7 4 20 2
Deviasi 3 2 Sedang 1
2.3 73,3 4 66,7 4
Waktu
2.4 Solusi 53,3 3 40 2 1.2 Durasi 5 4 Tinggi 1
Pembayara
2.5 86,7 5 60 3
n
Tenaga 46,7 3 46,7 3 3 2 Sedang 1
2.6
Kerja 53,3 3 53,3 3
46,7 3 46,7 3 1.3 Waktu
2.7 Material
53,3 3 53,3 3
2 3 Rendah 1
46,7 3 46,7 3
2.8 Alat
53,3 3 53,3 3
5 4 Tinggi 1
3 3 Rendah 1
3 3 Sedang 1 3 3 Rendah 1
1.4 Relation
2.7 Material
4 3 Sedang 1
3 3 Rendah 1
Addendu
1.6 3 3 Sedang 1 2.8 Alat
m
3 3 Rendah 1
5 3 Tinggi 1
Aktivitas (Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2016)
1.7
Kritis
3 3 Sedang 1 Berdasarkan hasil uji risk matrix dari
25 risiko yang diidentifikasi, 9 risiko
dikatakan “Rendah”, 10 risiko dikatakan
Laporan “Sedang” dan 6 dikatakan “Tinggi”. Jadi
0 3 Sedang 1
Progress risiko yang dikategorikan sebagai risiko
2.1
Pekerjaa yang signifikan adalah :
n
2 3 Rendah 1
Tabel 12. Risiko yang Signifikan