Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS RISIKO DARI PENGGUNAAN KURVA-S DALAM MONITORING

PROYEK GEDUNG-X DI KOTA BATU


(Risk Analysis of the S-Curve Apllication of Project Monitoring Building-X in Batu)

Amalia Rizka SugiartoI, M Hamzah HasyimII , Saifoe El UnasII


Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Jl. MT. Haryono 167 Malang, 65145, Jawa Timur-Indonesia.

ABSTRAK

Proyek pembangunan Gedung X di Kota Batu yang terdiri dari 7 bangunan dengan
luas total 4,2 Hektar, namun dalam proses monitoring pekerjaan hanya mengacu pada
Kurva S, maka tidak dapat diketahui seberapa besar dampak dari perubahan suatu
pekerjaan terhadap total durasi pekerjaan. Sehingga pada penelitian kali ini dilakukan
Analisis Risiko dari Penggunaan Kurva-S dalam Monitoring Proyek Gedung-X di Kota
Batu. Metode yang digunakan adalah identifikasi risiko berdasarkan data Shop Drawing,
Kurva S dan Laporan Progress Mingguan (LPM), selain itu sebagai dasar dari identifikasi
risiko dan penyusunan lembar kuesioner dilakukan proses tracking dengan Ms.Project
serta penyebaran Kuesioner. Risiko yang signifikan terhadap proses penyusunan Kurva S
adalah estimasi durasi yang kurang tepat , hubungan antar pekerjaan yang tidak logis dan
tidak dilakukan penyusunan jadwal dengan software (Ms. Project, dll). Sedangkan risiko
yang signifikan terhadap proses monitoring yaitu deviasi waktu (+)/(-) tidak berpengaruh
terhadap total jangka waktu perencanaan dan adanya ketidak sesuaian perhitungan progress
pekerjaan. Repon risiko yang signifikan pada proyek Pembangunan Gedung X ini diharap
dapat dikurangi dan dihindari, dengan melakukan pengecekan ulang terhadap data-data
yang terkait dengan proses monitoring, selain itu diperlukan penjadwalan menggunakan
Ms. Project diawal pekerjaan, sehingga mempermudah untuk melakukan monitoring
proyek dengan cara tracking.

Kata Kunci : Ms.Project, Tracking, Kuesioner, Analisis Risiko, Severity Index, Risk
Matrix, Signifikan Risiko dan Respon Risiko

Construction project Building-X in Batu consist of 7 building with total area of 4.2
hectares , but in the process of monitoring employment only reference on a S-Curve , will
not get known how big the impact of from changes in a job to the total duration work .So
that in research this time done Risk Analysis of the S-Curve Apllication of Project
Monitoring Building-X in Batu. Methods used is identification risk based on the data shop
drawing , S-Curve and report progress weekly, in addition as the base of identification risk
and the formulation of questionnaire sheets process was completed tracking with
Ms.project and the distribution of the questionnaire. Risk a significant impact on the
process of drafting the S-Curve is estimation duration a bad , the relationship between a
job that is not logical and not done the preparation of schedule with software ( ms .Project
, etc. ). While risk a significant impact on the process of monitoring namely deviation time
( + ) / ( - ) has not been affecting the total a period of time planning and the mismatch
calculation progress work. Risk respon which is significant at Building-X construction
project need package can be reduced and avoided, with check repeated to the data relating
to the process of monitoring, in addition required scheduling using Ms.Project at the
beginning work, so that ease to monitor project by means of tracking.

Key Word : Ms.project , tracking , the questionnaire , risk analysis , severity index ,
risk matrix , significant risk and response risk
PENDAHULUAN Manajemen Risiko
Proyek X yang terletak pada salah Kerzner (2001) mengemukakan
satu daerah di Kota Batu, Jawa Timur, pengertian manajemen risiko sebagai
Indonesia terdiri dari 7 bangunan dengan semua rangkaian kegiatan yang
total luas 4,2 Hektar, yaitu lima gedung berhubungan dengan risiko, dimana
perkantoran terpadu, satu gedung didalamnya termasuk perencanaan
serbaguna dan satu masjid dalam data (planning), penilaian (assesment),
proyek disebut dengan “Pekerjaan Blok penanganan (handling), dan pemantauan
A - F” . Keseluruhan pekerjaan struktural (Monitoring). The International
Blok A-F didominasi dengan pekerjaan Organization for Standardization (ISO
beton bertulang, sehingga risiko-risiko 31000: 2009) mendefinisikan manajemen
yang terjadi pada pembangunan Gedung risiko adalah aktivitas yang terkoordinasi
X sangat berpengaruh terhadap lama untuk mengarahkan dan mengendalikan
waktu atau total durasi proyek dan sebuah organisasi dalam menangani
kurang tepatnya proses Monitoring yang risiko.
dilakukan yaitu hanya mengacu pada
Kurva S yang ada. Proses Manajemen Risiko
Akan tetapi tidak disadari dengan Pada umumnya proses yang dilalui dalam
hanya menggunakan Kurva S sebagai manajemen risiko yaitu :
data acuan dalam Monitoring, maka tidak
dapat diketahui seberapa besar dampak
atau pengaruh dari perubahan suatu
pekerjaan terhadap pekerjaan lainnya dan
keseluruhan proyek serta tidak dapat
memberikan respon yang efektif dan
efisien yang dapat diterapkan untuk
menyelesaikan risiko-risiko yang
signifikan.
Sehingga pada penelitian kali ini
akan dilakukan Analisis Risiko dari
Penggunaan Kurva-S dalam Monitoring
Proyek Gedung-X di Kota Batu ditinjau
dari pandangan kontraktor, pengawas dan
owner. Gambar 1. Proses Manajemen Risiko
(Sumber: Santoso, 2009)
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Risiko 1. Perencanaan Manajemen Risiko (Risk
Secara umum risiko dapat diartikan Management Planning)
sebagai suatu peristiwa (event) atau Perencanaan manajemen risiko
kondisi yang tidak pasti (uncertaint) akan adalah suatu langkah untuk memutuskan
terjadinya sesuatu pada suatu kurun atau bagaimana mendekati dan merencanakan
periode waktu tertentu (time period) yang aktivitas manajemen risiko untuk proyek.
sering dihubungkan dengan Menentukan pendekatan dan aktivitas-
penyimpangan (volatilitas) dari hasil aktivitas yang akan dilakukan dalam
investasi yang akan diterima dengan manajemen risiko.
keuntungan yang diharapkan. Darmawi 2. Identifikasi Risiko (Risk
(2008) dikutip dari Vaughan, membagi Identification)
risiko kedalam 3 pengertian yaitu Identifikasi risiko adalah rangkaian
kemungkinan kerugian, ketidakpastian, proses pengenalan yang seksama atas
dan probabilitas. risiko dan komponen risiko yang melekat
pada suatu aktivitas atau transaksi yang
diarahkan kepada proses pengukuran 4. Total skor adalah dari penjumlahan
serta pengelolaan risiko yang tepat. setiap penilaian responden.
3. Analisis Risiko Kualitatif Tabel 1. Kategori Jawaban dengan Skala
Analisis kualitatif dalam manajemen Dikotomi
risiko adalah proses menilai dampak dan No Pilihan Jawaban Nilai
kemungkinan dari risiko yang sudah di 1 Relevan 1
identifikasi. 2 Tidak Relevan 0
4. Analisis Risiko Kuantitatif (Sumber: Simamora, 2002)
Analisis Risiko Kuantitatif adalah 5. Item-item dari proses penilaian akan
proses menganalisa secara numerik dihasilkan suatu kesimpulan yaitu
probabilitas dari setiap risiko dan “Relevan atau Tidak Relevan”
konsekuensinya terhadap tujuan proyek. variabel yang diuji dalam kuesioner.
5. Respon Risiko
Menurut Flanagan et al. (1993) Analisis Frekuensi dan dampak Risiko
dalam Wahyuni (2006), ada beberapa hal Menurut Christin Yuliani (2016),
yang dapat dilakukan untuk menangani proses pengukuran risiko dengan cara
risiko yaitu : memperkirakan frekuensi dan dampak
terjadinya suatu risiko. Skala yang
digunakan yaitu:
Tabel 2. Skala Probabilitas Risiko (P)
1 Sangat Jarang
Gambar 2. Risk Respon 2 Jarang
(Sumber: Flanagan, 1993) 3 Cukup
6. Pengendalian dan Monitoring Risiko 4 Sering
Langkah ini adalah proses 5 Sangat Sering
mengawasi risiko yang sudah Tabel 3. Skala Dampak risiko (I)
diidentifikasi, memonitor risiko yang 1 Sangat Kecil
tersisa, dan mengidentifiksikan risiko 2 Kecil
tersebut. 3 Sedang
4 Besar
Uji Validitas dengan Skala Guttman 5 Sangat Besar
Uji validitas sangat diperlukan Secara matematis, tingkat risiko dapat
dalam pembuatan kuesioner, berfungsi dinyatakan sebagai formula berikut ini:
untuk mengukur valid tidaknya suatu Risk = Probability x Impact.............. ( 1 )
kesioner digunakan dalam penelitian. Selanjutnya,dilakukan penggabungan
Skala Gutman digunakan untuk terhadap hasil penelitian P dan I dengan
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi metode Severity Index. Severity index
seorang atau sekolompok orang tentang (SI) yaitu dilakukan identifikasi penilaian
fenomena sosial (Sugiyono, 2009). dari besarnya pengaruh dan tingkat
Adapun prosedur dalam skala guttman kemungkinan terjadinya suatu risiko,
adalah sebagai berikut: sehingga proses perhitungan SI dilakukan
1. Mengumpulkan masalah-masalah dalam dua tahapan yaitu :
yangmemiliki kesesuaian penelitian.  SId = Nilai SI Dampak (%)
2. Responden adalah pihak yang cukup  SIf = Nilai SI Frekuensi (%)
representatif serta memiliki Severity index dihitung menggunakan
keterlibatan pada obyek yang diteliti. rumus:
3. Pengumpulan responsi dari ∑5𝑖=1 𝑥𝑖 𝑛𝑖
responden yang kemudian akan SI = (100%) .................( 2 )
5 ∑5𝑖=1 𝑛𝑖
diberikan skala penilaian. Dimana :
xi = Konstanta penilaian pelaksanaan proyek dengan nilai
dampak/frekuensi risiko akumulasi progres pelaksanaan proyek
ni = Jumlah responden berdasarkan mulai dari awal hingga proyek
penilaian dampak/frekuensi risiko selesai.Adapun fungsi Kurva S adalah
i = 1, 2, 3, 4, 5 sebagai berikut:
Jika : 1. Menentukan waktu penyelesaian
x1 =1 , maka penilaian proyek.
dampak/frekuensi risiko “sangat rendah” 2. Menentukan waktu penyelesaian
x2 =2 ,maka penilaian bagian proyek.
dampak/frekuensi risiko “rendah” 3. Menentukan besarnya biaya
x3 =3 ,maka penilaian pelaksanaan proyek.
dampak/frekuensi risiko “cukup” 4. Menentukan waktu untuk
x4 =4 ,maka penilaian mendatangkan material dan alat yang
dampak/frekuensi risiko “tinggi” akan dipakai.
x5 = 5, ,maka penilaian
dampak/frekuensi risiko “sangat tinggi” Microsoft Project
Microsoft Project atau Ms. Project
Tabel 4. Skala Penilaian SI adalah suatu alat project management
Skala SI yang fital dalam mengerjakan
1 <= 20 % penjadwalan dengan lebih efisien dan
efektif. Ms. Project dapat memegang
2 > 20 – 40 %
kendali bagian monitoring melalui fitur
3 > 40 – 60 % tracking.
4 > 60 – 80 %
5 >80% Tracking
(Sumber: PMBOK Guide, 2004) Tracking adalah proses pelacakan
jadwal yaitu membandingkan antara
Berdasarkan ISO 31000:2009 salah jadwal rencana dengan progress aktual
satu metode yang dapat digunakan dalam dari pekerjaan yang telah dilaksanakan
menganalisis risiko adalah dengan setiap periode waktu.
menggunakan Probability Impact Matrix
untuk menkategorikan jenis risiko yang
diteliti.

Gambar 3. Matrix Dampak dan


Probabilitas Risiko
(Sumber: ISO 31000:2009)
Dimana : Gambar 4. Proses Tracking dengan Ms.
= Acceptable / dapat diterima Project
= Issue / diwaspadai (Sumber:http://saifoemk.lecture.ub.ac.id/
= Unacceptable / tidak diterima manajemen-proyek/manajemen-proyek-
lanjut/)
Pengertian Kurva S
S-Curve atau Kurva S adalah suatu
grafik hubungan antara waktu
METODE PENELITIAN Pengumpulan Data
Jenis Penelitian 1. Populasi dan Sampel
Penelitian yang dilakukan pada Pada penelitian ini digunakan teknik
proyek konstruksi Gedung X di kota sampling yaitu non-probability sampling
Batu termasuk jenis penelitian deskriptif yaitu menggunakan objek yang pasti.
kualitatif yaitu menghubungkan antara Adapun responden dalam penelitian ini
asumsi-asumsi dari deskripsi risiko ke antara lain :
dalam suatu angka dalam satuan waktu. a. Pelaksana (Kontraktor)
Penelitian ini menggunakan melalui b. Pengawas (Team MK)
proses wawancara (interviewing), survei, c. Owner (Pengguna Jasa
kuesioner, analisis risiko dan tracking Konstruksi)
dengan menggunakan Ms.Project. 2. Data
Ada beberapa jenis data yang
Diagram Alir Penelitian digunakan yaitu :
Diagram alir digunakan sebagai a. Data Primer
pengambaran secara grafik dari langkah- Data primer yang digunakan
langkah atau urutan prosedur yang akan dalam penelitian ini adalah data yang
dilakukan dari capaian, metode dan diperoleh dari responden, berikut ini
teknik untuk menyelesaikan penelitian ini data primer yang diperoleh :
dapat diilustrasikan pada Gambar 5.  As-Built Drawing dan Shop
Mulai
Drawing
Pengumpulan Data :
Survey Lokasi
 Kurva S
Kurva S
Laporan Mingguan  Laporan Progress Mingguan (LPM)
Analisis Pendahuluan Proses tracking / pelacakan
b. Data Sekunder
Kurva S dengan menggunakan Ms.
Project Data sekunder yang digunakan
adalah data dari sumber-sumber
Identifikasi Risiko :
Breakdown risiko
penelitian sejenis lainya atau studi
literatur yang berhubungan dengan
Penyusunan Kuesioner
judul penelitian ini.

Pengambilan Data Kuesioner dari Responden :


Owner / Pengguna Jasa
Pengolahan Data
Kontraktor / Pelaksana
Pengawas Tahap kegiatan pengolahan data
yaitu:
Tidak Analisis Variabel Risiko:
1. Penyuntingan
Uji Validitas dengan
Skala Guttman Semua data kuesioner yang berhasil
Ya
dikumpulkan selanjutnya diperiksa
Analisis Probabilitas dan Dampak : terlebih dahulu dan diinputkan
Severity Index
Risk Matrix kedalam pengolahan data.
Signifikan Risiko 2. Penyusunan dan Perhitungan Data
Mengategorikan Respon Risiko :
Penyusunan dan perhitungan data
Ditahan
Dikurangi dilakukan secara manual dengan
Dialihkan
Dihindari menggunakan bantuan software yaitu
Ms. Excel.
Kesimpulan
3. Tabulasi
Selesai Data yang telah disusun dan dihitung
Gambar 5. Flowchart Analisis Risiko selanjutnya disajikan dalam bentuk
dari Penggunaan Kurva S tabel.
dalam Monitoring Proyek
Gedung X di Kota Batu
HASIL DAN PEMBAHASAN 8. Banyaknya pekerjaan yang ditangani
Gambaran Umum Proyek Gedung X dalam waktu yang bersamaan,
Proyek konstruksi Gedung X yang namun tidak dapat di analisa
terletak pada salah satu daerah di Kota pengaruh terhadap total durasi
Batu, Jawa Timur, Indonesia terdiri dari karena tidak dapat diketahui
tujuh bangunan dengan total luas 4,2 hubungan antar aktivitas dalam
Hektar, kawasan ini terdiri dari lima kurva S.
gedung perkantoran terpadu, satu gedung 9. Tidak dilakukan penyusunan jadwal
serbaguna dan satu masjid dalam data dengan software (Ms. Project,
proyek disebut dengan “Pekerjaan Blok Primavera, dll.) sebelum penyusunan
A-F” dan pekerjaan bangunan penunjang kurva S, sehingga Tidak dapat
lainnya . Berdasarkan uraian pekerjaan diketahui aktivitas atau lintasan kritis
tersebut dan pelaksanaan pekerjaan di dalam kurva S cdan tidak dapat
lapangan diperoleh total durasi pekerjaan diprediksi pekerjaan mana yang harus
yaitu selama 57 minggu atau selama 400 diprioritaskan agar tidak terjadi
hari kalender dimulai pada 10 November keterlambatan.
2014 dan berakhir pada 15 Desember 10. Penjadwalan pengaturan tenaga kerja
2015. tidak diketahui dalam kurva S, jika
terjadi keterlambatan maka
Analisis terhadap Kurva S penambahan tenaga kerja tidak dapat
Analisis terhadap Kurva S dilakukan diketahui secara pasti pada pekerjaan
dengan tujuan untuk menemukan risiko- mana yang perlu ditambahkan.
risiko yang kemudian digunakan akan di 11. Penjadwalan penyediaan material
identifikasi dan digunakan dalam variabel tidak diketahui dalam kurva S, jika
risiko dalam lembar kuesioner. Berikut terjadi keterlambatan atau banyaknya
merupakan risiko-risiko yang ditemukan pekerjaan yang ditangani dalam
dalam data Kurva S, yaitu: waktu bersamaan, maka penjadwalan
1. Adanya perbedaan antara material tidak dapat diketahui secara
penyusunan keterangan pekerjaan di pasti pada pekerjaan mana yang perlu
Kurva S dengan keterangan yang ada diprioritaskan jumlah materialnya.
di Shop Drawing. 12. Penjadwalan penggunaan alat tidak
2. Adanya perbedaan antara penyusunan diketahui dalam kurva S, jika terjadi
keterangan pekerjaan di Kurva S keterlambatan, maka penambahan
dengan keterangan yang ada di RAB. alat tidak dapat diketahui secara pasti
3. Terdapat estimasi durasi pekerjaan pada pekerjaan mana yang perlu
yang kurang tepat dalam Kurva S. ditambahkan.
4. Terdapat hubungan antar pekerjaan
yang tidak logis dalam Kurva S. Analisis terhadap Proses Monitoring
5. Kurva S tidak diupdate / diperbarui terhadap Kurva S
terhadap adanya tambah kurangnya Berdasarkan hasil analisa terhadap
pekerjaan. proses proses Monitoring terhadap Kurva
6. Besarnya deviasi waktu S, terdapat beberapa risiko-risiko nyaitu :
(cepat/lambat) tidak dapat 1. Breakdown pekerjaan dalam laporan
menunjukkan dampak yang terjadi progress pekerjaan (Laporan Progress
terhadap total jangka waktu Mingguan / LPM) tidak sesuai
perencanaan. dengan yang ada dalam kurva S.
7. Ketidaksesuian pengaturan jangka 2. Terdapat pemisahan pelaporan
waktu dalam kurva S karena pekerjaan dalam laporan, sedangkan
pengaruh adanya cuti dan hari libur dalam kurva S tidak dilakukan,
nasional (tanggal merah).
3. Dasar perhitungan progress successor atau predecessor di
pekerjaan yang dilaksanakan tidak Ms.Project.
berdasarkan perbandingan volume 5. Menampilkan lintasan critis atau
pekerjaan. critical path untuk mengatuhui
4. Terdapat nilai progress yang lebih pekerjaan mana yang merupakan
besar dari 100% dari pelaporan. pekerjaan kritis dalam Ms.Project.
6. Menampilkan kolom Duration, %
Analisis Deviasi Pencapaian Pekerjaan Complete, Actual Duration,
dengan Tracking Ms. Project Remaining Duration dan
Proses tracking atau pelacakan Successors/Predecessor untuk
dengan Ms. Project dilakukan dengan melakukan proses Monitoring dengan
tujuan untuk memberikan statement menggunakan Ms.Project.
kepada pihak-pihak yang terkait dengan 7. Memasukkan besaran nilai progess
Proyek Pembangunan Gedung X di Kota yang sudah dilaksanakan (realisasi)
Batu , selain itu juga atau sebagai dasar setiap minggunya, yang tertera dalam
dari penyusunan lembar kuesioner untuk kolom Total Realisasi Minggu Ini
memberikan penjelasan dan ilustrasi terhadap Total Gedung di LPM ke
mengenai dampak dari risiko-risiko yang dalam kolom % complete di Ms.
tercantum didalam lembar kuesioner. Project.
Berikut ini merupakan langkah-langkah 8. Melakukan pengaturan waktu pada
dalam analisis deviasi pencapaian Ms.Project dan menyesuaikan start
pekerjaan dengan tracking menggunakan pekerjaan sesuai dengan LPM, agar
Ms. Project : sesuai dengan kondisi pelaksanaan di
1. Menyusun breakdown pekerjaan lapangan.
sesuai yang tertera dalam Kurva S 9. Melakukan reschedule tanggal sesuai
dan Laporan Progress Mingguan, dengan tanggal dimulainya pekerjaan
kemudian memasukannya kedalam pada laporan mingguan
kolom task name. Selain itu juga 10. Melakukan identifikasi hasil tracking
dapat digunakan menu Indent atau dengan Ms. Project, hasil deviasi
Outdent “ ” toolbar untuk pencapaian pekerjaan dengan
mengatur susunan pekerjaan, antara tracking menggunakan Ms. Project
pekerjaan utama dan sub pekerjaan. dapat dikatakan bahwa proyek
2. Mengistimasikan jangka waktu setiap mengalami percepatan atau
pekerjaan yang tertera di Kurva S ke keterlambatan dalam satuan hari.
dalam kolom duration di Ms. Project,
dengan menampilkan kolom start dan
finish untuk mengetahui tanggal Identifikasi Risiko
dimulai dan berakhirnya pekerjaan. Berdasarkan proses analisis
3. Mengatur waktu kerja dan hari libur terhadapap data-data yang telah
nasional yang ada selama proyek diperoleh, maka dapat di identifikasi
berlangsug, misalnya libur hari besar risiko-risiko (25 risiko) sebagai berikut:
keagamaan, hari kemerdekaan, cuti
nasional dan lain sebagainya.
4. Mengestimasi hubungan antar
pekerjaan (relation) yang tertera di
Kurva S sesuai dengan metode
pekerjaan atau urutan dalam
pelaksanaan pekerjaan, kemudian
mentransformasikannya ke kolom
Tabel 5. Faktor-faktor Risiko berdasarkan Tabel 6. Faktor-faktor Risiko berdasarkan
Proses Penyusunan Kurva S Proses Monitoring

No Faktor Identifikasi Risiko No Faktor Identifikasi Risiko

Penyusunan Kurva S Monitoring


Penyusunan pekerjaan di kurva S Breakdown pekerjaan dalam
tidak sesuai dengan yang ada di laporan progress pekerjaan
Gambar (Shop Drawing) (laporan mingguan) tidak sesuai
1.1 Data Laporan
Penyusunan pekerjaan di kurva S dengan yang ada dalam kurva S
2.1 Progress
tidak sesuai dengan yang ada di Terdapat pemisahan pelaporan
Pekerjaan
RAB pekerjaan dalam laporan,
Estimasi durasi yang kurang tepat sedangkan dalam kurva S tidak
1.2 Durasi dilakukan
dalam penyusunan kurva S
Dasar perhitungan progress
Jangka waktu pelaksanaan di pekerjaan yang dilaksanakan
kurva S tidak sesuai dengan tidak berdasarkan perbandingan
jangka waktu yang tercantum di 2.2 Progress volume pekerjaan
dalam kontrak Terdapat nilai progress yang
1.3 Waktu lebih besar dari 100% dari
Ketidaksesuian pengaturan jangka
waktu dalam kurva S karena pelaporan
pengaruh adanya cuti dan hari Besarnya deviasi waktu
libur nasional (tanggal merah) (cepat/lambat) tidak dapat
Deviasi
2.3 menunjukkan dampak yang
Terdapat hubungan antar Waktu
terjadi terhadap total jangka
pekerjaan yang tidak logis waktu perencanaan
Banyaknya pekerjaan yang Tidak dapat dicari solusi yang
ditangani dalam waktu yang tepat jika terjadi keterlambatan
2.4 Solusi
bersamaan namun tidak dapat di berdasarkan pelaporan
analisa pengaruh terhadap total menggunakan kurva S
durasi karena tidak dapat Adanya ketidak sesuaian
1.4 Relation diketahui hubungan antar
perhitungan pada progress
aktivitas dalam kurva S pekerjaan yang dilaksanakan
2.5 Pembayaran
Terjadi penundaan pekerjaan sehingga berdampak pada nilai
maka tidak dapat di analisa pembayaran (termijn /
pengaruh terhadap total durasi payment)
karena tidak dapat diketahui Penjadwalan pengaturan tenaga
hubungan antar aktivitas dalam kerja tidak diketahui dalam
kurva S kurva S
Tidak dilakukan penyusunan Jika terjadi keterlambatan,
2.6 Tenaga Kerja
jadwal dengan software (Ms. maka penambahan tenaga kerja
1.5 Metode tidak dapat diketahui secara
Project, primavera, dll.) sebelum
penyusunan kurva S pasti pada pekerjaan mana yang
Kurva S tidak diupdate / perlu ditambahkan
1.6 Addendum diperbarui terhadap adanya Penjadwalan penyediaan
tambah kurangnya pekerjaan material tidak diketahui dalam
kurva S
Tidak dapat diketahui aktivitas Jika terjadi keterlambatan atau
atau lintasan kritis dalam kurva S banyaknya pekerjaan yang
Aktivitas 2.7 Material ditangani dalam waktu
1.7 bersamaan, maka penjadwalan
Kritis Tidak dapat diprediksi pekerjaan
mana yang harus diprioritaskan material tidak dapat diketahui
agar tidak terjadi keterlambatan secara pasti pada pekerjaan
mana yang perlu diprioritaskan
jumlah materialnya
Penjadwalan penggunaan alat
2.8 Alat
tidak diketahui dalam kurva S
Jika terjadi keterlambatan, Berdasarkan hasil pengolahan data
maka penambahan alat tidak maka dapat diketahui bahwa seluruh
dapat diketahui secara pasti
pada pekerjaan mana yang
risiko yang telah diidentifikasi dan
perlu ditambahkan disajikan kepada pihak reponden adalah
(Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2016) Relevan, sehingga dapat dikatakan bahwa
risiko-risiko tersebut sesuai dengan
Uji Validitas realita atau kondisi yang terjadi selama
Untuk mendapatkan hasil yang pelaksanaan proyek.
mewakili jawaban dari penilaian risiko
dari responden dilakukan analisa dengan Analisis Frekuensi dan dampak
menggunakan skala Guttman, jika satu Berikut ini adalah cara untuk
responden saja menyatakan risiko mengukur besarnya penilaian skala
tersebut relevan, maka risiko tersebut frekuensi dan dampak :
dinyatakan relevan atau variabel risiko
tersebut mungkin dapat terjadi pada Severity Index
proyek. Hasil uji validitas dapat dilihat Notasi dan keterangan skala untuk
pada tabel berikut : penilaian frekuensi dan dampak adalah
Tabel 7. Hasil Uji Validitas sebagai berikut:
Validitas SId = Severity Index Dampak (%)
No Faktor Keterangan
R TR SIf = Severity Index Frekuensi (%)
Penyusunan Kurva S
Contoh perhitungan menggunakan
1 2 Relevan
metode severity index adalah sebagai
1.1 Data
2 1 Relevan
berikut :
“Dari data yang didapat dari kuesioner
1.2 Durasi 2 1 Relevan
utama didapat peilaian responden
2 1 Relevan
1.3 Waktu terhadap probabilitas terjadinya variabel
2 1 Relevan
risiko penyusunan Kurva S, dari 3
3 0 Relevan
reponden yaitu :
1.4 Relation 3 0 Relevan
Tabel 8. Contoh Perhitungan Severity
3 0 Relevan
Index (SI)
1.5 Metode 3 0 Relevan
Risiko Penilaian 1 2 3 4 5
1.6 Addendum 3 0 Relevan Dampak 2 0 0 1 0
Data
1.7
Aktivitas 3 0 Relevan Frekuensi 1 2 0 0 0
Kritis 3 0 Relevan (Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2016)
Monitoring
Laporan 3 0 Relevan maka nilai severity index (SI) yaitu :
2.1 Progress
Pekerjaan 3 0 Relevan ∑5𝑖=1 𝑥𝑖 𝑛𝑖
SId = (100%)
3 0 Relevan 5 ∑5𝑖=1 𝑛𝑖
2.2 Progress
3 0 Relevan
(1𝑥2)+(2𝑥0)+(3𝑥0)+(4𝑥1)+(5𝑥0)
2.3
Deviasi
3 0 Relevan
SId = 𝑥100%
Waktu 5𝑥(2+1)
2.4 Solusi 3 0 Relevan
Skala SId = 2
SId = 40%
Skala SIf = 2
2.5 Pembayaran 3 0 Relevan
3 0 Relevan ∑5𝑖=1 𝑥𝑖 𝑛𝑖
2.6 Tenaga Kerja SIf = (100%)
3 0 Relevan 5 ∑5𝑖=1 𝑛𝑖
3 0 Relevan (1𝑥1)+(2𝑥2)+(3𝑥0)+(4𝑥0)+(5𝑥0)
2.7 Material SIf = 𝑥100%
3 0 Relevan 5𝑥(1+2)
3 0 Relevan
2.8 Alat SIf = 33%
3 0 Relevan

(Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2016)


Perhitungan untuk penialaian risiko (Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2016)
terhadap dampak dan
frekuensi/probabilitas juga menggunakan Risk Matrix
cara yang sama seperti diatas. Berikut Analisa probability x impact
adalah hasil analisa dari penilaian terhadap Penyusunan Kurva S dilakukan
reponden terhadap risiko yang telah dengan cara mengeplotkan hasil penilaian
diberikan pada lembar kuesioner, dengan probabilitas/frekuensi kedalam risk
menggunakan metode severity index : matrix, seperti pada contoh berikut :
Skala SId = 2
Skala SIf = 2
Tabel 9. Hasil Perhitungan SI berdasarkan
Proses Penyusunan Kurva S
No Faktor SId % Skala SIf % Skala

Penyusunan Kurva S
40 2 33,3 2
1.1 Data
60 3 33,3 2
1.2 Durasi 93,3 5 66,7 4 Gambar 6. Contoh Pengeplotan Risk
53,3 3 33,3 2 Matrix
1.3 Waktu
40 2 46,7 3 (Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2016)
93,3 5 73,3 4
1.4 Relation 53,3 3 46,7 3 Berdasarkan warna risk matrix yaitu
73,3 4 46,7 3 hijau sehingga risiko dapat kategori
1.5 Metode 73,3 4 73,3 4 sebagai risiko “Rendah”.
1.6 Addendum 46,7 3 53,3 3
Signifikan Risiko
Aktivitas 86,7 5 53,3 3 Berdasarkan proses pengeplotan
1.7
Kritis 46,7 3 46,7 3 kategori skala kedalam risk matrix.
Tabel 10. Hasil Perhitungan SI Berikut ini merupakan skala risiko dari
berdasarkan Proses Monitoring dampak dan frekuensi :
Tabel 11. Hasil Uji Risk Matrix
No Faktor SId % Skala SIf % Skala
I P
Monitoring No Faktor Damp Frek Risiko RS T
Laporan ak uensi
53,3 0 53,3 3
2.1 Progress Penyusunan Kurva S
Pekerjaan 40 2 46,7 3
2 2 Rendah 1
60 3 40 2
2.2 Progress 1.1 Data
66,7 4 20 2
Deviasi 3 2 Sedang 1
2.3 73,3 4 66,7 4
Waktu
2.4 Solusi 53,3 3 40 2 1.2 Durasi 5 4 Tinggi 1
Pembayara
2.5 86,7 5 60 3
n
Tenaga 46,7 3 46,7 3 3 2 Sedang 1
2.6
Kerja 53,3 3 53,3 3
46,7 3 46,7 3 1.3 Waktu
2.7 Material
53,3 3 53,3 3
2 3 Rendah 1
46,7 3 46,7 3
2.8 Alat
53,3 3 53,3 3
5 4 Tinggi 1
3 3 Rendah 1

3 3 Sedang 1 3 3 Rendah 1
1.4 Relation

2.7 Material
4 3 Sedang 1
3 3 Rendah 1

1.5 Metode 4 4 Tinggi 1


3 3 Rendah 1

Addendu
1.6 3 3 Sedang 1 2.8 Alat
m
3 3 Rendah 1
5 3 Tinggi 1
Aktivitas (Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2016)
1.7
Kritis
3 3 Sedang 1 Berdasarkan hasil uji risk matrix dari
25 risiko yang diidentifikasi, 9 risiko
dikatakan “Rendah”, 10 risiko dikatakan
Laporan “Sedang” dan 6 dikatakan “Tinggi”. Jadi
0 3 Sedang 1
Progress risiko yang dikategorikan sebagai risiko
2.1
Pekerjaa yang signifikan adalah :
n
2 3 Rendah 1
Tabel 12. Risiko yang Signifikan

3 2 Sedang 1 No Faktor Identifikasi Risiko Risiko


2.2 Progress

4 2 Sedang 1 Penyusunan Kurva S


Estimasi durasi
yang kurang tepat
1.2 Durasi Tinggi
Deviasi dalam penyusunan
2.3 4 4 Tinggi 1 Kurva S
Waktu
Terdapat hubungan
1.4 Relation antar pekerjaan Tinggi
yang tidak logis
2.4 Solusi 3 2 Sedang 1 Tidak dilakukan
penyusunan jadwal
dengan software
(Ms. Project,
1.5 Metode Tinggi
Pembaya primavera, dll.)
2.5 5 3 Tinggi 1 sebelum
ran
penyusunan Kurva
S
Tidak dapat
Tenaga Aktivitas diketahui aktivitas
2.6 3 3 Rendah 1 1.7 Tinggi
Kerja Kritis atau lintasan kritis
dalam Kurva S
Monitoring
Besarnya deviasi
waktu
(cepat/lambat) tidak
Deviasi dapat menunjukkan
2.3 Tinggi
Waktu dampak yang
terjadi terhadap
total jangka waktu
perencanaan
Adanya ketidak
sesuaian
perhitungan pada
progress pekerjaan
2.5 Pembayaran yang dilaksanakan Tinggi
sehingga
berdampak pada
nilai pembayaran
(termijn / payment)
(Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2016)
Respon Risiko
Respon risiko diperoleh dari kuesioner, di kolom repon risiko dengan isian deskriptif
singkat, mengenai respon yang diberikan pada variabel risiko yang disajikan kepada pihak
responden. Selain itu setelah pemberian paparan/ilustrasi risiko juga dilakukan diskusi
singkat mengenai respon risiko oleh setiap reponden. Terdapat enam macam risiko yang
signifikan, sehingga respon yang diberikan yaitu
Tabel 13. Respon Risiko dari Signifikan Risiko
Kategori
No Faktor Identifikasi Risiko Respon Risiko
Ririko
Penyusunan Kurva S
Harus mereview dan teliti
ulang estimasi setiap
Estimasi durasi yang kurang tepat Dikurangi
1.2 Durasi pekerjaan di Kurva S, &
dalam penyusunan Kurva S /Reduction
Menambahkan jumlah tenaga
kerja
Harus dilakukan pengecekan
Terdapat hubungan antar dan perubahan terhadap item Dikurangi
1.4 Relation
pekerjaan yang tidak logis pekerjaan yang memiliki /Reduction
hubungan yang tidak logis
Tidak dilakukan penyusunan
Harus dalam penyusunan
jadwal dengan software Dihindari
1.5 Metode Kurva S yang didahului oleh
(Ms. Project, primavera, dll.) /Avoidance
penyusunan Ms. Project
sebelum penyusunan Kurva S
Dari awal harus dibuat Ms.
Aktivitas Tidak dapat diketahui aktivitas Project untuk mengetahui Dihindari
1.7
Kritis atau lintasan kritis dalam Kurva S lintasan kritis didalam suatu /Avoidance
proyek
Monitoring
Besarnya deviasi waktu Harus dibuat Ms. Project
(cepat/lambat) tidak dapat untuk menentukan
Deviasi Dihindari
2.3 menunjukkan dampak yang cepat/lambat pekerjaan,
Waktu /Avoidance
terjadi terhadap total jangka bukan berdasarkan (+)/(-)
waktu perencanaan deviasi di Kurva S
1. Harus dibuat Ms. Project
sehingga terjadi sinkronisasi Dihindari
Adanya ketidak sesuaian
antara Kurva S, /Avoidance
perhitungan pada progress
Pembaya 2. &
2.5 pekerjaan yang dilaksanakan
ran 3. Penjadwalan dan Laporan
sehingga berdampak pada nilai
Mingguan
pembayaran (termijn / payment) Dikurangi
Harus dilakuakan
pengecekan ulang LPM /Reduction
(Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2016)
KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA
1. Risiko dari proses penyusunan B. Erwin .2012. Analisis Pengelolaan
Kurva-S dengan faktor data, durasi, risiko proyek-proyek pengairan.
waktu, relation, metode, addendum, Skripsi .di publikasikan.
dan aktivitas kritis, serta risiko dari Makassar :Univeritas
proses Monitoring dengan faktor Hasanuddin
laporan progress pekerjaan, progress, Budiono, Agus., Dunia Pendidikan Ilmu
deviasi waktu, solusi, pembayaran, Kemaritiman Serta Ilmu Umum,
tenaga kerja, material, dan alat, yang Darmawi, H. (2008), Manajemen Risiko,
telah diidentifikasi dan disajikan Bumi Aksara, Jakarta.
kepada pihak reponden adalah Kezner, Harlod (1998), “Project
“Relevan” , sehingga dapat dikatakan Management” Seventh Edition.
bahwa risiko-risiko tersebut sesuai John Wiley & Sons, Inc. New
dengan realita atau kondisi yang York
terjadi selama pelaksanaan proyek. PMI (2004), “A Guide to the Project
2. Berikut ini adalah risiko yang Management of Body
signifikan terhadap proses Knowledge (PMBOK Guide)”.
penyusunan Kurva S adalah : USA
a. Estimasi durasi yang kurang Santosa, Budi. (2009), Manajemen
tepat Proyek Konsep dan
b. Hubungan antar pekerjaan yang Implementasi, Graha Ilmu.
tidak logis Soeharto, I. 1998. Manajemen Proyek
c. Tidak dilakukan penyusunan Dari Konseptual Sampai
jadwal dengan software (Ms. Operasional. Jilid I. Jakarta :
Project, primavera, dll.) PT.Gelora Aksara Pratama.
Sedangkan risiko yang signifikan Sugiyono, (2007), “Metoda Penelitian
terhadap proses Monitoring adalah: Bisnis”. Bandung : Alfabeta
a. Deviasi waktu (+)/(-) tidak Yuliani, Christin. 2016. Evaluasi Risiko
berpengaruh terhadap total Teknis Pelaksanaan Struktur
jangka waktu perencanaan Atas Berdasarkan Konsep
b. Adanya ketidak sesuaian Severity Index Risiko. Skripsi.di
perhitungan progress pekerjaan publikasikan.Jember.
yang berdampak pada Universitas Jember
pembayaran (termijn) (http://saifoemk.lecture.ub.ac.id/manajem
3. Repon risiko yang signifikan pada en-proyek/manajemen-proyek-
proyek Pembangunan Gedung X ini lanjut/ (tanggal akses 5 Agustus
diharap dapat dikurangi dan atau 2016)
dihindari, dengan melakukan www.slideshare.net/aka122/jurnalmicros
pengecekan ulang terhadap data-data oft-project-professional-2013-
yang terkait dengan proses dalam-pengelolaanproyek
Monitoring yaitu Shop Drawing, (tanggal akses 12 Agustus 2016)
Laporan Progress Mingguan dan
Kurva S, selain itu sebelum
pelaksanaan proyek dan sebelum
penyusunan Kurva S harus dibuat
penjadwalan menggunakan Ms.
Project sehingga mempermudah
untuk melakukan Monitoring proyek
dengan cara tracking.

Anda mungkin juga menyukai