Anda di halaman 1dari 11

EVOLUSI PROYEK

DAN PEMBANGUNAN

Dosen Pengampu : Safwira Guna Putra, S.E., M.Ec.Dev.


Nama Kelompok III

1. KHURIN RIDHA RAMDHANI (190501089)


2. RENI HANGGRAINI ​(190501057)
3. ORIZA SATIVA ARSINIA (190501062)
4. WARDIMANSYAH PUTRA ​(190501096)
5. RONAWAN ANSHARI ​(190501069)
6. MUHIBIN ​(190501093)
7. SRINATA ​(190501072)
A.RISIKO PROYEK
Berbagai definisi dapat diberikan mengenai risiko, namun secara
sederhana artinya senantiasa berkaitan dengan kemungkinan
akan terjadinya akibat buruk atau akibat yang merugikan. Tidak
ada metode apapun yang bisa menjamin seratus persen bahwa
akibat buruk itu setiap kali dapat dihindarkan, kecuali jika kegiatan
yang mengandung risiko tidak dilakukan (Darmawi, 2000).

Risiko adalah kejadian yang tidak pasti, jika terjadi mempunyai


dampak negatif atau positif terhadap hasil akhir dan sasaran
proyek (PMBOK@ Guide, 2008, hal.275). Harold Kerzner
mendefinisikan risiko sebagai kegiatan – kegiatan atau faktor –
faktor yang apabila terjadi akan meningkatkan kemungkinan tidak
tercapainya tujuan proyek yaitu sesuai dengan waktu, biaya, dan
performa. Pengertian resiko menurut Iman Soeharto adalah
kemungkinan terjadinya peristiwa di luar yang diharapkan.
B. MANAJEMEN
RISIKO PROYEK

Sebagaimana dikemukakan Webb (1994)


Guide (2008) mendefinisikan manajemen manajemen risiko adalah “suatu kegiatan
resiko proyek adalah proses yang sistematik yang dilakukanuntuk menanggapi risiko
dan identifikasi, analisis, respon, dan yang telah diketahui (melalui rencana
pengendalian r i s i k o p r o y e k . Tu j u a n
analisa risiko atau bentuk observasi
manajemen resiko adalah m e m a k s i m a k
a n p e l u a n g d a n konsekuensi dari lain)untuk meminimalisasi konsekuensi
kejadian - kejadian yang positif dan buruk yang mungkin muncul”. Untuk itu
meminimalkan peluang dan konsekuensi dari risiko harus didefinisikan dalam bentuk
kejadian - kejadian negatif terhadap sasaran suatu rencana atau prosedur yang reaktif.
proyek.
C. MANFAAT MANAJEMEN
RISIKO PROYEK

Manfaat yang diperoleh dengan menerapkan


manajemen risiko, antara lain (Mok et al., 1996) :

1. Berguna untuk mengambil keputusan dalam


menanganimasalah yang rumit.
2. Memudahkan estimasi biaya.
3. Memberikan pendapat dalam pembuatan
keputusan yang dihasilkan dengan benar.
4. Memungkinkan bagi para pembuat
keputusan untuk menghadapi risiko dan
ketidakpastian dalam keadaan yang nyata.
5. Memungkinkan bagi para pembuat
keputusan untuk memutuskan berapa banyak
informasi yang dibutuhkan dalam
menyelesaikan masalah.
6. Meningkatkan pendekatan sistematis dan
logika untuk membuat keputusan.
7. Menyediakan pedoman untuk membantu
perumusanmasalah.
8. Memungkinkan analisa yang cermat dari
pilihan-pilihanalternatif.
Menurut Darmawi, (2005, p. 11) Manfaat manajemen risiko yang
diberikan terhadap perusahaan dapat dibagi dalam 5 (lima) kategori
utama, yaitu :
a. Manajemen risiko mungkin dapat mencegah perusahaan
darikegagalan.
b. Manajemen risiko menunjang secara langsung peningkatanlaba.
c. Manajemen risiko dapat memberikan laba secara tidak langsung.
d. Adanya ketenangan pikiran bagi manajer yang disebabkan oleh
adanya perlindungan terhadap risiko murni, merupakan harta non
material bagi perusahaanitu.
e. Manajemen risiko melindungi perusahaan dari risiko murni, dan
karena kreditur pelanggan dan pemasok lebih menyukai perusahaan
yang dilindungi maka secara tidak langsung menolong meningkatkan
public image.
D. IDENTIFIKASI RESIKO

Identifikasi risiko adalah suatu proses pengkajian


Risiko dapat dikenali dari risiko dan ketidakpastian yang dilakuakan secara
sumbernya (s ource ), kejadiannya sistematis dan terus menerus. Agar risiko dapat
( event ). Dan akibatnya ( effect ). dikeloal secara efektif maka langakah pertama
Sumber risiko adalah kondisi- adalah mengidentifikasi jenis risiko usaha dan
kondisi yang dapat memperbesar mana yang bersifat risiko murni. Risiko proyek
kemungkinan terjadinya risiko. diklasifikasikan sebagai risiko murni, kemudian
Event adalah peristiwa yang diidentifikasikan lagi berdasarkan sumber risiko
menimbulkan pengaruh ( effect ) atau dapat pula berdasarkan dampak terhadap
yang sifatnya dapat merugikan sasaran proyek (Iman Soeharto, Jilid2).
dan menguntungkan.
E. ANALISIS DAN EVALUASI
RISIKO SECARA KUALITATIF
Menurut Thompson dan Perry (1991) bahwa
analisis risiko secara kualitatif mempunyai dua
tujuan yaitu identifikasi risiko dan penilaian awal.
risiko, dimana sasarannya adalah menyusun
sumber risiko utama dan menggambarkan tingkat
konsekuensi yang sering terjadi, termasuk
perkiraan pada akibat yang potensial pada
estimasi biaya dan waktu, sedangkan analisis
kuantitatif terfokus pada evaluasi risiko. Tiga
teknik yang biasanya dilakukan pada analisis
risiko secara kualitatif.
1. Menyusun daftar (check lists) risiko
berdasarkan pengalaman sebelumnya.
2. Melakukan wawancara dengan personil kunci
pada proyek (orang yang berpengalaman dalam
bidangnya).
3. Melakukan brainstorming (gagasan) dengan tim
proyektersebut.
F. ANALISIS DAN EVALUASI
RISIKO SECARA KUANTITATIF
Analisa risiko secara kuantitatif dilakukan pada daftar risiko
yang telah dilakukan proses secara kualitatif yang secara
potensial dan substansi berdampak terhadap kinerja proyek.
Analisa risiko secara kuantitatif adalah proses menganalisa
dampak dari risk event dan memberikan rate berupa angka
terhadap daftar risiko. Proses ini menggunakan teknik seperti
simulasi Monte Carlo atau decision tree analysis untuk:
1. Kuantifikasi akibat kemungkinan terhadap proyek
danpeluangnya.
2. Uji kemungkinan terhadap pencapaian kinerja proyek
secaraspesifik.
3. Identifikasi risiko yang menginginkan perhatian segera
dengan melakukan kuantifikasi kontribusi terhadap risiko
proyek secara keseluruhan.
4. Identisifikasi secara realistis untuk biaya, waktu, mutu, dan
scope yang disebabkan oleh risiko – risiko proyek.
G. PENANGANAN RISIKO
Penangan risiko diartikan sebagai proses yang dilakukan untuk
meminimalisasi tingkat risiko yang dihadapi sampai pada batas
yang dapat diterima. Sacra kuantitatif, upaya meminimalisasi risiko
dilakukan dengan menerapkan langkah-langkah yang diarahkan
pada turunnya angka hasil ukur yang diperoleh dari analisis risiko.
Meskipun dalam penanganan risiko dapat dilakukan dengan satu
atau lebih cara yang diaplikasikan secara bersamaan atau simultan
misalnya mengurangi risiko sekaligus mengalihkan risiko, namun
secara umum, teknik yang digunakan untuk menangani risiko
dikelompokkan menjadi beberapa kategori, yaitu:
1) Menghindari risiko yakni dengan tidak melakukan aktivitas yang
beresiko dan memilih melakukan kegiatan yang tidak memiliki
risiko.
2) Mitigasi/ Reduksi/ Mengurangi risiko yakni dengan melakukan
tindakan untuk mengurangi peluang terjadinya peristiwa yang
tidak diharap. Misalnya dengan memilih orang-orang yang
kompeten untuk dipekerjakan di proyek.
3) Menerima risiko yakni tetap melakukan pekerjaan yang
mengandung risiko dengan tidak melakukan perubahan apapun
namun menyiapkan rencana kontingensi jika risiko terjadi.
4) Tranfer Risiko yakni dengan mengalihkan risiko ke pihak lain
misalnya dengan membeli asuransi.
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai