Anda di halaman 1dari 18

EVALUASI

PROYEK
INFRASTRUKTUR
KELOMPOK II
Alpiyan Ulkamal (190501091)
Baiq Resti solehani (190501064)
M. Alwi putra jaya (190501080)
Muhammad Iskandar Dinata (190501049)
Muhammad Wardeni (190501054)
Sendang Lestari Putri (190501087)
Suhartini (190501078)
Yuan Dwi Patricia (190501077)
 
1 Lengkap Identifikasi kriterian harus lengkap sehingga dapat mencakup seluruh aspek penting
dalam permasalahan yang ada.
Operasional Sifat operasional mencakup pengertian bahwa kumpulan kriteria harus mempunyai
2 arti bagi pengambil keputusan, sehingga dapat menghayati implikasinya terhadap alternatif yang
ada.
Tidak berlebihan Dimaksudkan untuk menghindarkan perhitungan berulang, dalam
3 menentukan kriteria, jangan sampai terdapat kriteria yang pada dasarnya mengandung
pengertian yang sama.
Minimum Dimaksudkan agar lebih mengkomprehensifkan perhitungan berulang. Dalam
4 menentukan sejumlah kriteria perlu sedapat mungkin mengusahakan agar jumlah kriterianya
sesedikit mungkin.
Adapun kriteria-kriteria yang dapat mempengaruhi dasar pertimbangan untuk penentuan skala
prioritas proyek pembangunan Jalan :
 Kondisi wialayah atau lahan
 Biaya; Total biaya yang dikeluarkan untuk menyelesaikan pekerjaan.
 Jumlah dan perkembangan penduduk;.
 Potensi ekonomi daerah
 Tingkat Kepentingan
Kriteria
Penilaian
Proyek
Infrastruktur
RELEVANCE penialian sejauh mana proyek atau
program yang diusulkan cocok
dengan prioritas.
Effectiveness ukuran sejauh mana suatu proyek
dapat mencapai tujuannya
Efficiency penggunaan secara optimal dari
sumber daya manusia, proses
kelembagaan, dan organisasi.

Sustainability mengukur manfaat dari satu proyek


atau kegiatan cenderung terus
berlanjut atau tidak
Impact penilaian perubahan positif atau
negatif yang dihasilkan oleh
intervensi pembangunan.
Umur Proyek berkaitan dengan penilaian berapa
lama hasil dari pembngunan
infrastruktur tersebut dapat
dimanfaatkan tanpa kendala.
Jenis-Jenis
Proyek
Insfrastruktur
Penjabaran jenis insfrastruktur
 Infrastruktur Ekonomi, yaitu berupa aset fi-sik berdasarkan sarana prasarana
yang memfasilitasi jasa untuk digunakan
dalam proses produksi dan konsumsi akhir
seperti prasarana umum
 Infrastruktur Sosial, merupakan aset untuk
mendorong kemajuan kesehatan dan keahlian  struktur Keras, Ini adalah semua
masyarakat yang meliputi sektor Pendidikan, infrastruktur yang berhubungan dengan
sektor kesehatan, serta penyediaan tempat pembangunan fasilitas umum berwujud
untuk rekreasi. fisik.
 Infrastruktur Administrasi/Institusi, yakni  Infrastruktur Keras Non-Fisik, Ini adalah
upaya penegakan hukum, pengendalian untuk semua infrastruktur yang berhubungan
tertib administrasi dan kerja sama, serta dengan fungsi utilitas publik.
kebudayaan.  Infrasturktur Lunak, Infrastruktur lunak
adalah semua yang berhubungan dengan
sistem, nilai, norma, peraturan, dan
infrastruktur adalah suatu fasilitas bagi pembeli pelayanan publik, yang disediakan oleh
dan penjual untuk melakukan arus barang dalam berbagai pihak, khususnya pemerintah.
suatu komponen struktur ekonomi.
Prinsip-Prinsip
Pengembangan
Proyek
Infrastruktur
● Manajemen Perkotaan, mampu memobilisasi sumber daya, dan memanfaatkannya sehingga saling
mendukung dalam perencanaan, penyusunan program, pelaksanaan, pengoperasian, dan pemeliharaan.
● Manajemen Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten atau Kota, memobilisasi sumber dana di kabupaten
atau kota, dari sumber-sumber potensial yang ada agar mampu membiayai program-program pembangunan
yang sudah ada direncanakan.
● Manajemen Kerja sama Pemerintah-Swasta, menjalin kerja sama pemerintah dan swasta dalam pembangunan
perkotaan. Agar kerja sama pemerintah-swasta ini dapat berhasil, pihak-pihak yang terlibat harus
mempertimbangkan beberapa persyaratan pokok seperti saling mempercayai dan hubungan baik,
kepentingan yang selaras, pembagian beban modal dan keuntungan, serta risiko proyek yang harus
ditanggung bersama-sama oleh semua mitra yang terlibat. Dalam mewujudkan komitmen, pengambilan
keputusan harus sesuai prosedur yang jelas, pendekatan yang lugas, serta koordinasi pelaksanaan di berbagai
lembaga, dan tingkat pemerintahan.
● Manajemen Peran Serta Masyarakat, dalam program pembangunan, bukan berupa bantuan dana namun lebih
dari keterlibatan masyarakat pada setiap tahap pembangunan. Sektor non pemerintah dan non komersial
yakni organisasi dan lembaga swadaya masyarakat (LSM/LSM) serta lembaga kemasyarakatan(CBO) dapat
lebih diperankan secara efektif. Meskipun masyarakat tidak dapat memberikan sumbangan berupa uang
dalam jumlah besar, masyarakat dapat membantu pemerintah menghemat banyak biaya. Demikian pula LSM
(NGO/CBO) tidak dapat memberikan bantuan keuangan, namun mereka dapat membantu pemerintah
kabupaten atau kota mengelola pembangunan perkotaan sebagai perantara antar masyarakat danpemerintah
kabupaten atau kota.
Aspek Yang Perlu
Diperhatikan Dalam
Pengelolaan Proyek
Infrastruktur
• Aspek Komposisi Program, komposisi program dalam suatu tujuan dalam rencana pembangunan
yang telah ditetapkan, bagaimana cara menyusun strategi dan prioritas program daerah dan
pemerintah pusat, dan keterpaduan antara komponen-komponen program agar tercapai program
yang efektif.
• Aspek Pendanaan keterlibatan Pemerintah Kabupaten atau Kota dalam pembiayaan pembangunan
prasarana, memobilisasi sumber pembangunan yang direncanakan dapat dibiayai dengan
kemampuan yang ada.
• Aspek Kemampuan Kelembagaan, hal-hal yang dinilai sangat terkait dengan kondisi kelembagaan
yang ada dan peningkatan kemampuan kelembagaan dalam melaksanakan program serta
meningkatkan rencana harapan bangunannya termasuk kelembagaan yang akan mengoperasikan
dan memelihara prasarana yang telah dibangun.
• Aspek Operasional dan Pemeliharaan , Erat aplikasi dengan komitmen daerah untuk segala sesuatu
beban pengoperasian pemeliharaan semua prasarana yang ada sebagai akibat pembangunan
prasarana.
• Aspek Partisipasi Masyarakat dan Swasta, kontribusi masyarakat dan swasta dalam pembangunan
prasarana, partisipasi masyarakat dalam proses pengembangan rencana dan program, serta
pengembangannya dalam pelaksanaan, operasi dan pemeliharaannya.

Big numbers catch your audience’s attention


Proyek infrastruktur mengandung
resiko yang tidaklah kecil, dan baru
akan memberikan pengembalian
modal (return) dalam kurun waktu
relatif lama. Tanpa ditunjang dengan
sistem pembiayaan yang efisien dan
menawarkanintennsif yang

R nfr
es as
merangsang tampaknya cukup sulit

I
i k tr
o uk
pemerntah mengajak pihak swasta

D tu
al r
untuk berinvestasi.

am
Dalam hal risiko yang dihadapi

Pr
oy
proyek infrastruktur sendiri beragam,

ek
dan pengendaliannya diserahkan
kepada pihak yang paling mampu
untuk mengatasi terjadinya risiko
tersebut. Sedikitnya ada lima alokasi
risiko dalam proyek Infrastruktur, yaitu
politik, operasional, pasar, mata uang,
dan konstruksi.
Infrastruktur
Yang
Menunjang
Kegiatan
Industri
TRANSPORTASI
Infrastruktur transportasi yang efektif merupakan
tiang utama keberhasilan kegiatan industri. Dalam
kegiatan ekonomi, biaya transportasi menjadi biaya
yang sangat dipertimbangkan. Biaya transportasi
berbanding terbalik dengan tingkat aksesibilitas.
Aksesibilitas yang rendah menyebabkan biaya yang
dikeluarkan semakin besar, dan semakin tinggi
aksesibilitas semakin bisa menekan biaya yang
dikeluarkan. Infrastruktur fisik yang baik adalah
berpotensi untuk mengurangi biaya transportasi,
meningkatkan akses pada bahan mentah maupun
akses untuk mendistribusikan hasil produksi
kepasar.
INFRASTRUKTUR DI INDONESIA
Dari definisi ini kemudian para pakar membagi infrastruktur dalam tujuh kelompok, yaitu :
 Transportasi (jalan, jalan raya, jembatan)
 Pelayanan transportasi (bandara, pelabuhan, terminal)
 Pergairan (saluran air, system pergairan, bendungan )
 Pengeloaan limbah
 Bangunan, komunikasi
 Dan produk listrik (listrik dan lain-lainnya)
Karena begitu banyak aspek infrastruktur ini, maka begitu banyak manfaat terutama dalam menopang
pembangunan ekonomi dan social suatu negara. Sedikitnya da sejumlah manfaat infrastruktur,
diantaranya :
• Meningkatkan konektivitas antarwilayah dan antarnegara
• Meningkatkan produktivitas suatu wilayah atau negara
• Meningkatkan efisiensi dalam alokasi sumber daya
• Mempercepat pemerataan pembangunan suatu wilayah atau negara
• Mendorong investasi baru yang masuk ke wilayah atau negara tersebut
Infrastruktur
DI Era
Presiden
Jokowi
sector infrastruktur menjadi salah satu prioritas program pemerintahnya guna mendorong laju
pertumbuhan ekonomi nasional. Bahkan pembangunan infrastruktur ini merupakan program
ambisius jika dibandingan dari era presiden-presiden sebelumnya proyek-proyek infrastruktur di
era Jokowi lebih diintensifkan lagi. Pertimbangannya ialah ketersediaan infrastruktur yang
memadai dan berkesinambungan merupakan kebutuhan mendesak, untuk mendukung
pelaksanaan pemabnagunan nasional dlam rangka meningkatkan perekonomian nasional,
menyejahteraka masyarakat, dan meningkatkan daya saing Indonesia dalam persaingan global.
Selain itu,untuk mempercepat pembangunan infrastruktur, perlu mengambil langkah-langkah
yang komprehensif guna menciptakan iklim investasi, untuk mendorong keikutsertaan badan
usaha dalam penyediaan infrastruktur dan layanan berdasarkan prinsip-prinsip usaha sehat.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai