Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

EKONOMI POLITIK

“EKONOMI POLITIK LIBERALISASI”

Dosen pengampu: Didi suwardi M.Sc

KELOMPOK 7:

1. Laela fitri (190501071)


2. Srinata (190501072)
3. Dewi novriani
4. Khurin ridha ramdhani( 190501089)

EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI MATARAM

2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatnya dan
karunianya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Dengan terselesainya makalah ini, kami menyampaikan rasa terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan bantuan atas terselesainya makalah ini.
Makalah ini disusun dengan tujuan sebagai bahan diskusi mata kuliah
“ekonomi politik”dan sebagai media untuk lebih mendalami setiap unit yang akan
dipelajari dan dibahas dalam mata kuliah ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih belum sempurna.
oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan untuk
memperbaiki makalah yang telah dibuat. Akhirnya semoga makalah ini dapat
berguna bagi kita, amien.

Penyusun

KELOMPOK 7
DAFTAR ISI

ii
KATA PENGANTAR .................................................................................................. i
DAFTAR ISI .................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................iii
I. Latar belakang .................................................................................................1
II. Rumusan masalah ............................................................................................2
III. Tujuan ..............................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................................4
A. Pengertian ekonome liberalisasi ......................................................................4
B. Tujuan, dampak, dan ciri-ciri ekonomi liberalisasi..........................................5
C. Liberalisasi ekonomi di Negara berkembang ..................................................6
D. Liberalisasi di Indonesia ..................................................................................7
BAB III PENUTUP ......................................................................................................8
A. Kesimpulan ......................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN
I. latar belakang
Liberalisasi politik yang melanda Indonesia satu dasawarsa ini
tidak terlepas dari peran reformasi politik yang memungkinkan setiap
manusia Indonesia mereposisi peran politiknya secara nyata. Orde Baru
dengan hegemoni politik dan modal kekuasaan yang sangat superior
berhasil menganeksiasi peran politik masyarakat dalam kerangka
kekuasaan selama hampir 32 tahun.
Hampir tidak ada ruang yang leluasa untuk masyarakat
menyuarakan kepentingan dan harapan sadarnya pada bangsa ini.
Semua ruang dibelenggu dalam teror, masyarakat tersudut dalam
ketakutan, gejolak sedikitpun akan dianggap sebagai musuh negara
yang dinyatakan berpotensi mengacaukan stabilitas politik dan
ekonomi. Belenggu kuasa pemerintah yang otoriter dan represif
berhasil mereduksi peran sejati masyarakat Indonesia di segala bidang
khususnya politik.
Partisipasi yang dilakuan bersifat semu karena semua proses
kebijakan berasal dari rekayasa elit yang bersifat teknokratis. Semuanya
terlihat membisu dalam ketidakberdayaan, meskipun tetap ada jejak-
jejak perlawanan, hampir selalu bisa dijinakan oleh rezim yang lahir
dari kolaborasi jahat antara birokrasi dan TNI.
Sejarah umat manusia yang berjalan bak roda melahirkan fakta
sejarah bahwa rezim yang despotik tetap akan berakhir ketika
dominasinya sudah tak mampu lagi secara kuat melahirkan
ketertundukan dan kesetiaan. Krisis ekonomi 1996 yang berlangsung
cukup lama di beberapa tahun kemudian membuat negara mengalami
resesi ekonomi dalam skala besar. Semakin meningkatnya keresahan
sosial mulai dari melonjaknya harga kebutuhan pokok sampai
instabilitas keamanan merupakan dari efek domino krisis moneter

1
membuat masyarakat kehilangan kepercayaan pada pemerintah. Dalam
stagnasi yang berkepanjangan tersebut, diperlukan modernisasi politik
yang berlandaskan pada pembangunan politik yang orisinil, ilmiah, dan
terbuka. Modernisasi politik ialah kemampuan adaptif sebuah sistem
politik untuk mempengaruhi dan mengendalikan lingkungan sosialnya
dalam jangka waktu panjang dan lebih optimis dalam menggalang
perubahan sesuai dengan tuntutan lingkungan sekitar sistem politik
sebagai sebuah entitas politik yang utuh. Modernisasi politik setidaknya
memiliki tiga ciri utama. Pertama, peningkatan pemusatan pada
kekuatan negara, dibarengi dengan melemahnya beberapa kekuatan
tradisional. Kedua, diferensialisasi dan spesialisasi pada lembaga
politik. Ketiga, peningkatan partisipasi rakyat dalam politik, dan
kesediaan individu mengintegrasikan dirinya secara aktif dan sadar
dalam sistem politik secara keseluruhan.
II. Rumusan masalah
1. Apa yang dumaksud dengan ekonomi liberalis?
2. Bagaimana tujuan, dampak, dan ciri-ciri system ekonomi
liberalis?
3. Bagaimana liberalisasi di Negara berkembang?
4. Bagaimana liberalisasi di Indonesia?
III. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu ekonomi liberalisasi.
2. Untuk mengetahui bagaimana tujuan, dampak, dan ciri-ciri
system ekonomi liberalisasi.
3. Untuk mengetahui bagaimana liberalisasi di Negara
berkembang .
4. Mengetahui bagaimana liberalisasi di Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian ekonomi liberalis
Sistem Ekonomi Liberal – Di dalam sebuah tatanan negara, tentu
akan ada banyak sekali kebijakan yang akan diterapkan supaya bisa
membuat negara tersebut maju ataupun berkembang. Salah satu cara
yang harus dilakukan oleh suatu negara dalam memajukan
perekonomiannya adalah dengan menerapkan sistem kebijakan
ekonomi tertentu. Di dunia ini, ada banyak sekali jenis sistem
ekonomi. Salah satunya adalah sistem ekonomi liberal.
Sistem ekonomi liberal merupakan salah satu bentuk sistem
ekonomi yang memiliki kebebasan yang amat tinggi untuk setiap
orang yang melaksanakan kegiatan ekonomi. Hal tersebut bertujuan
agar mendapatkan keuntungan yang cukup besar. Secara sederhana,
setiap keputusan perekonomian di dalam sistem ini akan mengacu
pada ekonomi pasar. Selain itu, sistem ekonomi liberal juga sangat
menjunjung tinggi semua hak kepemilikan pribadi.1
B. Tujuan, dampak, dan ciri-ciri system ekonomi liberalis.
a. Ciri-ciri ekonomi liberalis
a) Harga Akan Dibentuk di Pasar Bebas Seperti yang
sudah dijelaskan di atas bahwa sistem ekonomi libera
menganut sistem ekonomi pasar bebas. Maka semua
harga akan dibentuk atau ditentukan di pasar bebas.
Salah satu faktor penentu harga pasar adalah
kompetitor.
b) Adanya Kebebasan untuk Berusaha dan Bersaing
Sistem ekonomi liberal sangat memberikan kebebasan
kepada para pelaku usaha. Sistem ini merupakan
tempat yang cocok bagi para pemilik usaha untuk
berusaha dan bersaing dalam satu bidang usaha atau

1
Talita tasya(2021)”system ekonomi liberal” blog.gramedia

3
yang lainnya. Di dalam sebuah pasar, tentu akan ada
satu ataupun dua bisnis yang bergerak di bidang yang
sama. Sehingga nantinya akan terjadi persaingan antar
pedagang.
c) Campur Tangan Pihak Pemerintah Sangat Terbatas
Didalam sistem ini, pemerintah memiliki akses yang
sangat terbatas untuk mengintervensi urusan
perekonomian bisnis yang sedang berjalan. Sebab,
semua keputusan ekonomi ada di tangan masing-
masing pemilik usaha. Dalam hal ini pemerintah tidak
dapat ikut campur atau mengubah apapun.
d) Bebas Mempunyai Alat Produksi Sendiri Dalam
mendukung kegiatan usahanya, para pemilik usaha
tentu akan membutuhkan alat produksi yang sesuai.
Dalam hal ini, pemerintah tidak memiliki hak untuk
melarang masyarakatnya mempunyai alat produksi
sendiri yang dapat digunakan untuk mengembangkan
usahanya.
e) Segala Kegiatan Ekonomi Didasarkan pada Prinsip
Keuntungan (Laba) Semua pelaku ekonomi atau
pemilik usaha bebas melaksanakan kegiatan ekonomi
di bidang apa saja, asalkan memiliki orientasi pada
laba atau keuntungan. Laba merupakan keuntungan
yang diperoleh seorang pemilik usaha yang mereka
tekuni.
b. Kelebihan ekonomi liberalis
a) Produksi Barang Akan Didasarkan Pada Kebutuhan
Pasar Para pelaku usaha tidak akan membuat suatu
produk jika barang tersebut tidak dibutuhkan oleh
konsumen atau masyarakat. Produk yang tela beredar

4
di pasaran tentu akan disesuaikan dengan kebutuhan
masyarakat pada saat itu.
b) Hadirnya Produk-Produk Berkualitas Dengan adanya
persaingan pasar yang sangat ketat. Maka akan terjadi
persaingan kualitas produk juga. Dimana para
produsen akan berlomba-lomba membuat produk
dengan kualitas tinggi agar masyarakat tertarik untuk
membelinya.
c) Menumbuhkan Sikap Kreatif dan Inovatif Para Pelaku
Usaha Para pemilik usaha tentu akan berusaha keras
dalam mengembangkan kreativitas dan inovasinya
dalam membuat produk. Hal tersebut bertujuan agar
produk yang mereka ciptakan berbeda dengan
produsen lain dan mempunyai nilai tambah yang lebih
berkualitas dibandingkan dengan produk lain.
c. Kekurangan system ekonomi liberalisasi
a) Adanya Kesenjangan Perekonomian Masyarakat
Kesenjangan yang terjadi di dalam sistem ekonomi
liberal yaitu, yang kata semakin kaya dan yang miskin
akan semakin miskin. Hal tersebut terjadi karena
produsen tahu apa yang dibutuhkan oleh masyarakat
dan produk apa yang seharusnya mereka produksi.
Dengan begitu, para produsen tentu akan semakin
kaya. Terlebih untuk produsen yang sudah terkenal,
mereka akan semakin maju dan membuat pedagang
baru menjadi kesulitan dalam menarik minat pasar.
Sehingga menyebabkan orang kata akan semakin
kaya, dan orang-orang miskin akan semakin miskin.
b) Adanya Eksploitasi SDA yang Berlebihan Pada saat
masyarakat membutuhkan produk tertentu, maka akan
ada banyak produsen yang memproduksi barang

5
tersebut secara bersamaan dan besar-besaran. Hal
tersebut akan menyebabkan adanya eksploitasi
sumber daya alam yang berlebihan.
c) Terjadi Persaingan yang Tidak Sehat Antarpelaku
Usaha Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa
sistem ekonomi liberal sangat berorientasi pada laba.
Jadi hal tersebut akan menyebabkan para produsen
berlomba-lomba dalam menarik para konsumen
sebanyak-banyaknya dengan cara apapun. Oleh
karena itu, maka akan terjadi persaingan yang tidak
sehat. Para pemilik usaha akan melakukan berbagai
cara untuk bisa memperoleh keuntungan yang besar.
d) Pedagang Baru Kesulitan Mencari Pendapatan Para
pedagang yang baru akan kesulitan dalam mencari
kesempatan menarik konsumen karena banyaknya
pedagang lama yang sudah lebih dulu menguasai
pasar. Oleh karena itu, akan terjadi persaingan yang
sangat ketat dan pedagang baru akan kesulitan
mencapai keuntungan. Apabila produk yang
dihadirkan oleh pedagang baru tersebut tidak
berkualitas dan tidak memiliki keunggulan. Maka bisa
dipastikan produk mereka tidak akan laku.
d. Tujuan system ekonomi liberal
Adapun tujuan dari sistem ekonomi liberal ini yaitu
terbagi menjadi tiga bagian. Pertama, sistem ekonomi liberal
bertujuan untuk mengembangkan atau memberikan kebebasan
terhadap pelaku usaha dalam bersaing secara bebas dan
berinovasi secara bebas. Sedangkan yang kedua yaitu hak
kepemilikan pribadi atas semua proses produksi akan diakui.
Lalu yang terakhir, terkait penentuan suatu harga akan
dilakukan di dalam pasar oleh masing-masing produsen.

6
Namun tetap sesuai dengan undang-undang yang sudah
berlaku. Disini, pihak pemerintah hanya berperan sebagai
pengatur dan juga penjaga mekanisme yang ada di dalam
pasar.
Selain itu, dalam prosesnya, pihak pemerintah memiliki
empat peran di dalam sistem ekonomi liberal ini. Yang
pertama adalah melaksanakan kebijakan anggaran yang cukup
ketat, misalnya soal penghapusan harga subsidi. Kedua adalah
liberalisasi di dalam sektor keuangan negara. Kemudian yang
ketiga adalah liberalisasi dalam sebuah sistem perdagangan.
Keempat atau yang terakhir, pemerintah akan melakukan
privatisasi BUMN.2
C. Liberalisasi di Negara berkembang
Pada masa sekarang, globalisasi telah menjadi sorotan sekaligus
menjadi masalah yang sangat tajam di Indonesia (juga di negara-
negara berkembang lainnya) terkait dengan kemungkinan datangnya
pesaing-pesaing dari negara maju yang ikut berkompetisi dalam
perekonomian liberal dunia dengan kekuatan ekonomi mereka yang
tentu saja pasti jauh lebih kuat. Hal ini sering dikhawatirkan akan
berdampak negatif terhadap seluruh bidang kehidupan sosial dan
ekonomi yang dalam perkembangannya mengancam persatuan dan
kesatuan suatu bangsa karena konflik yang ditimbulkannya. Dua
poin yang baru saja disebutkan adalah masalah mendasar yang
menghadapi masalah globalisasi, yaitu kompetisi (persaingan
ekonomi) dan ancaman persatuan bangsa. Pengaruh arus globalisasi
pada dasarnya sulit untuk dapat dicegah dan memerlukan adanya
perhatian dalam berbagai kemungkinankemungkinan tantangan,
ancaman, hambatan dan gangguan yang ada serta kebijakan dan
strategi untuk menanggulanginya. Indonesia, dalam hal ini, tentu

2
J.Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto (ed), 2007 (cet 3) Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan,
Jakarta, Rajawali Press, Hlm. 333

7
saja di harapkan akan menjadi lebih sadar akan pentingnya
mewaspadai berbagai kemungkinan tantangan globalisasi. Sebab,
pada era demokrasi ekonomi yang kita anut sekarang, mau tidak
mau, suka atau tidak suka, siap atau tidak siap, bangsa Indonesia
akan memasuki pusaran arus globalisasi dunia, suatu era yang penuh
tantangan dan juga peluang.
Globalisasi dan segala isinya saat ini telah berkembang menjadi
tema kajian yang cukup sering dibahas, terutama karena fenomena
ini sangatlah kompleks yang dapat menimbulkan berbagai
interpretasi3
D. Liberalisasi di Indonesia
Liberalisasi perekonomian dalam pengertian umum memberikan
kesempatan lebih luas pada mekanisme pasar untuk bekerja, yang
merupakan akibat dari dorongan dari dalam negeri yang
menginginkan perekonomian lebih efesien dan dorongan dari luar
negeri melalui kesepakatan regional dan internasional.
Dalam prakteknya di Indonesia liberalisasi ini diwujudkan
dalam berbagai kebijaksanaan deregulasi baik di sektor perdagangan
keuangan ataupun sektor riil khususnya manufaktur. Liberalisasi
juga mencakup bidang penanaman modal asing (PMA).
Kebijaksanaan ini telah menunjukkan manfaat antara lain berupa
meningkatnya ekspor produk padat rakyat meningkatnya tabungan
masyarakat dan lebih efisiennya produksi di beberapa jenis industri.
PMA juga menunjukan peningkatan yang berarti. Secara umum
pandangan internasional terhadap perekonomian Indonesia juga
membaik karena keterbukaannya pada perdagangan internasional
dan modal asing. Bukti-bukti empiris menunjukan bahwa investasi
asing dan keterbukaan ekonomi berkorelasi positif terhadap
pertumbuhan ekonomi.

3
Paulus Rudolf yuniarto(2014)”masalah globalisasi di Indonesia”

8
Namun manfaat liberalisasi tersebut harus dibandingkan dengan
akibat-akibat yang ditimbulkannya. Sekalipun tingkat liberalisasi
yang dilakukan di Indonesia dewasa ini baru pada tahapan
merealisasikan kebijaksanaan deregulasi dan belum lagi
memberlakukan kesepakatan seperti AFTA dan APEC, namun
akibat yang dibawa oleh kebijaksanaan liberalisasi cukup serius.
Akibatnya adalah semakin dominannya modal kuat domestik dan
asing dalam menguasai pasar dosmetik.

BAB III
PENUTUP

Sistem ekonomi liberal merupakan salah satu bentuk sistem


ekonomi yang memiliki kebebasan yang amat tinggi untuk setiap
orang yang melaksanakan kegiatan ekonomi. Hal tersebut bertujuan
agar mendapatkan keuntungan yang cukup besar. Secara sederhana,
setiap keputusan perekonomian di dalam sistem ini akan mengacu
pada ekonomi pasar. Selain itu, sistem ekonomi liberal juga sangat
menjunjung tinggi semua hak kepemilikan pribadi.
Dalam prakteknya di Indonesia liberalisasi ini diwujudkan
dalam berbagai kebijaksanaan deregulasi baik di sektor perdagangan
keuangan ataupun sektor riil khususnya manufaktur. Liberalisasi
juga mencakup bidang penanaman modal asing (PMA).
Kebijaksanaan liberalisasi telah menunjukkan manfaat antara lain
berupa meningkatnya ekspor produk padat rakyat meningkatnya
tabungan masyarakat dan lebih efisiennya produksi di beberapa jenis
industri.
Akibat dari kebijaksanaan liberalisasi adalah semakin
dominannya modal kuat domestik dan asing dalam menguasai pasar

9
dosmetik. Liberalisasi yang dimaksudkan memberikan kesempatan
kepada mekanisme pasar dalam bersaing yang sehat berubah
menjadi pasar yang oligopolistis. Dominasi ini mencakup hampir
seluruh sektor perekonomian mulai dari sektor keuangan,
perdagangan sampai produksi di sektor manufaktur.

DAFTAR PUSTAKA

Talita tasya(2021)”system ekonomi liberal” blog.gramedia


ISei (Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia). 2005. Building: Pemikiran
dan Permasalahan Ekonomi di Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.
J.Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto (ed), 2007 (cet 3)
Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan, Jakarta, Rajawali
Press, Hlm. 333
Hafiz & Sri Wiyanti Eddyono, 2005, Pembakuan Peran Gender
Dalam Kebijakan-Kebijakan Indonesia, Yogyakarta, LKiS,
Hlm. 55

10

Anda mungkin juga menyukai