Anda di halaman 1dari 12

SISTEM EKONOMI PADA MASA DEMOKRASI LIBERAL

Disusun Oleh:

NAMA ADILIA HUSNUL KHOTIMAH


KELAS XII MIPA

YAYASAN PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS


(SMA) AL-HUDA
JL. PESANTREN AL-HUDA JATIMULYO JATIAGUNG 35365

LAMPUNG SELATAN

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAh SWT, karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah
Sejarah sesuai waktunya.

Dengan Rahmat dan pertolongan-Nya Alhamdulillah makalah yang berjudul


Sistem Ekonomi Pada Masa Demokrasi Liberal dapat diselesaikan dengan
baik. Banyak sekali kekurangan penulis sebagai penyusun makalah ini, baik
menyangkut isi dan yang lainnya mudah mudahan semua itu dapat menjadikan
motivasi bagi penulis agar lebih meningkatkan kualiatas makalah dimasa yang
akan datang.

Jati Agung 2018

Penyusun

2
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 4


A. Latar Belakang................................................................................................. 4
A. Rumusan Masalah ........................................................................................... 4
B. Tujuan Masalah ............................................................................................... 5
BAB II ISI...................................................................................................................... 6
A. Sistem Ekonomi Liberal .................................................................................. 6
1. Ciri-ciri sistem ekonomi liberal: .................................................................... 6
2. Kebaikan sistem ekonomi liberal ................................................................... 6
3. Keburukan sistem ekonomi liberal ................................................................ 6
B. Sistem Kabinet Pada Masa Perekonomian Demokrasi Liberal .................. 7
C. Kondisi Perekonomian Pada Masa Demokrasi Liberal ............................... 8
C. Usaha Untuk Memperbaiki Perekonomian ................................................... 9
D. Perekonomian Masa Demokrasi Liberal Dengan Hubungan Internasional
10
BAB III PENUTUP ..................................................................................................... 11
1. KESIMPULAN .............................................................................................. 11
2. SARAN ............................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa demokrasi liberal ditandai dengan diberlakukannya UUDS 1950


pasca pengakuan kedaulatan. Berlakunya UUDS 1950 kemudian mengubah
tatanan pemerintahan Indonesia. Sistem ekonomi pun kemudian bergeser
kearah sistem politik dan ekonomi liberal. Masa ini disebut masa liberal,
karena dalam politik maupun sistem ekonominya menggunakan prinsip-prinsip
liberal. Perekonomian diserahkan pada dasar teori-teori klasik yang
menyatakan laissez faire laissez passer. Padahal pengusaha pribumi masih
lemah, dan belum bisa bersaing dengan pengusaha non pribumi terutama
pengusaha Cina. Pada akhirnya sistem ini hanya memperburuk kondisi
oerekonomia Indonesia yangbaru merdeka.

Pembangunan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada hakikatnya


adalah pembangunan ekonomi baru. Yang perlu dilakukan adalah mengubah
struktur ekonomi umumnya dari ekonomi colonial ke ekonomi nasional.
Bangsa Indonesia harusnya ditumbuhkan kelas pengusaha, karena pengusaha
bangsa Indonesia yang pada umumnya bermodal lemah. Dan akhirnya diberi
kesempatan untuk membangun ekonomi nasional. Hendaknya pemerintah
membantu dan membimbing para pengusaha itu, dengan membantu pemberia
kredit karena pengusaha Indonesia tidak memiliki modal. Sehingga bangsa
Indonesia akan dapat berkembang maju dan tujuan mengubah struktur ekonomi
kolonial di bidang perdagangan akan tercapai.

A. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan


beberapa rumusan masalah sebagai berikut:

1. .Apa Sistem ekonomi liberal itu?


2. Sebelum mengenal kondisi ekonomi liberal, bagaimana sistem
pemerintahan Indonesia?
3. Bagaimana kondisi ekonomi Indonesia pada masa demokrasi liberal?
4. Usaha apakah yang dilakukan untuk memperbaiki perekonomian?
5. Bagaimanakah hubungan Perekonomian masa demokrasi liberal dengan
dunia Internasional?

4
B. Tujuan Masalah
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah,
1. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai sistem perekonomian
Indonesia pada masa demokrasi liberal.
2. Menambah pengetahuan tentang sejarah bangsa Indonesia.
3. Mengambil hikmah positif untuk menjadikan Indonesia yang lebih
baik.
4. Berkaca dari sejarah, agar hal-hal negatif yang sudah terjadi tidak
terulang kembal

5
BAB II

ISI

A. Sistem Ekonomi Liberal

Sejak negara Indonnesia memproklamasikan kemerdekaannya pada


tanggal 17 Agustus 1945,maka sistem ekonomi Indonesia yang digunakan terus
berkembang dari masa ke masa. Perkembangan sistem ekonomi Indonesia,
yaitu dimulai dari pasca kemerdekaan, masa demokrasi liberal masa demokrasi
terpimpin, masa orde baru dan masa reformasi yang sampai saat ini masih
digunakan dalam sistem perekonomian Indonesia.

Pada mesa pemerintahan Orde Lama tahun 1945-1950, Indonesia


tidak sepenuhnya mengadaptasi sistem ekonomi kapitalis, namun juga
memadukannya dengan nasionalisme ekonomi. Keadaan sistem ekonomi
Indonesia pada masa awal kemerdekaan amat buruk. Buruknya perekonomian
Indonesia selama pemerintahan Orde Lama disebabkan oleh hancurnya
insfrastruktur ekonomi fisik maupun nonfisik selama pendudukan Jepang.
Sistem ekonomi liberal adalah suatu sistem ekonomi yang menghendaki
kebebasan yang seluas-luasnya bagi setiap individu untuk melakukan tindakan
ekonomi tanpa campur tangan dari pemerintah. Suatu kondisi di mana
pemerintah benar-benar lepas tangan dalam pengambilan keputusan ekonomi
dalam istilah ekonomi disebut laissez-faire. Negara-negara yang menganut
sistem ekonomi liberal adalah Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Belgia,
Irlandia, Swiss, Kanada, dan Indonesia yang pernah menganut sistem ekonomi
liberal pada tahun 1950-an.

1. Ciri-ciri sistem ekonomi liberal:


1) Diakuinya kebebasan pihak swasta/masyarakat untuk
melakukan tindakantindakan ekonomi.
2) Diakuinya kebebasan memiliki barang modal (barang kapital).
3) Dalam melakukan tindakan ekonomi dilandasi semangat untuk
mencari keuntungan sendiri.
2. Kebaikan sistem ekonomi liberal
1) Adanya persaingan sehingga mendorong kemajuan usaha.
1) Campur tangan pemerintah dalam bidang ekonomi kecil sehingga
mendorong kesempatan lebih luas bagi pihak swasta
2) Produksi didasarkan pada permintaan pasar atau kebutuhan masyarakat.
3) Pengakuan hak milik oleh negara mendorong semangat usaha
masyarakat.
3. Keburukan sistem ekonomi liberal

6
1) Adanya praktik persaingan tidak sehat, yaitu penindasan pihak yang
lemah.
2) Persaingan tidak sehat dapat menimbulkan monopoli yang merugikan
masyarakat.
3) Timbulnya praktik yang tidak jujur yang didasari mengejar keuntungan
yang sebesar-besarnya, sehingga kepentingan umum dikesampingkan.

B. Sistem Kabinet Pada Masa Perekonomian Demokrasi Liberal

1. Kabinet Nasir

Dalam program kabinet Nasir ( September 1950- April 1951) ketika itu ia
menjabat sebagai mentri perdagangan. Program ini di kenal dengan sebutan
program benteng. Gerakan benteng yang telah dimulai pada bulan april 1950.
Selama tiga tahun (1950-1953) lebih kurang 700 perusahaan bangsa Indonesia
mendapat kredit bantuan dari program benteng ini.Program pemerintah ini
pada hakikatnya adalah kebijakan untuk melindungi pengusaha-pengusaha
pribumi. Namun, usaha ini tidak berhasil mencapai tujuannya.

Program tepenting dalam ekonomi pada masa Kabinet nasir yaitu


mengembangkan dan memperkuat ekonomi rakyat sebagai dasar bagi
melaksanakan ekonomi nasional yang sehat. Program Benteng Kabinet Natsir
Juga mengupaya menunbuhkan wiraswastawan pribumi dan mendorong
importir nasional agar bisa bersaing dengan perusahaan impor asing dengan
membatasi impor barang tertentu dan memberikan lisensi impornya hanya pada
importir pribumi serta memberikan kredit pada perusahaan-perusahaan pribumi
agar nantinya dapat berpartisipasi dalam perkembangan ekonomi nasional.
Namun usaha ini gagal, karena sifat pengusaha pribumi yang cenderung
konsumtif dan tak bisa bersaing dengan pengusaha non-pribumi.

2. Kabinet Sukiman

Pengusahan Indonesia ternyata lamban menjadi dewasa, bahkan ada yang


menyalahgunakan maksud pemerintah ini dengan mencari keuntungan secara
cepat. Bantuan kredit ini ternyata tidak efektif sehingga program pemerintah
tidak berhasil. Padahal, pemerintah menambah beban keuangannya sehingga
menjadi salah satu sumber defisit. Kabinet sukiman yang memegang
pemerintahan selama 10 bulan sejak april 1951 sampai februari 1952 beusaha
membatasi krisis moneter. Salah satu usaha yang ditempuh ialah melakukan
nasionalisasi terhadap De Javasche Bank.Nasionalisasi De Javasche Bank
menjadi Bank Indonesia pada 15 Desember 1951 lewat UU no.24 th 1951
dengan fungsi sebagai bank sentral dan bank sirkulasi.

7
Krisis moneter yang dihadapi pemerintah ialah defisit anggaran belanja
pada tahun 1952 sebanyak tiga miliar rupiah, ditambah dengan sisa defisit
anggaran tahun sebelumnya 1,7 miliar rupiah. Meskipun dilanda krisis moneter
mentri keuangan masih memberikan perhatian kepada para pengusaha dan
pedagang nasional golongan ekonomi bantuan pinjaman uang. Dengan
memberikan bantuan tersebut diharapkan para pengusaha yang merupakan
produsen dapat menghemat devisa dengan mengurangi volume import.

3. Kabinet ali Sastroamijoyo

Kabinet ali lebih mengutamakan kebijakan indonesianisasi, yaitu


mendorong tumbuh dan berkembangnya pengusaha-pengusaha swasta nasional
pribumi dalam usaha merombak ekonomi Kolonial menjadi ekonomi nasional.
Langkah yang diambil antara lain mewajibkan perusahaan asing memberian
pelatihan dan tanggung jawab kepada tenaga bangsa Indonesia agar dapat
menduduki jabatan staf, mendirikan perusahan Negara, menyediakan kredit
dan lisensi bagi usaha swasta nasional, agar mampu bersaing dengan perusahan
asing yang ada. Kebijakan pemerintah dibidang perekonomian Terutama
mengenai lesensi istimewa yang menimbulkan perdebatan di parlemen.

Sistem ekonomi Ali-Baba (kabinet Ali Sastroamijoyo I) yang diprakarsai


Mr Iskak Cokrohadisuryo, yaitu penggalangan kerjasama antara pengusaha
cina dan pengusaha pribumi.Pengusaha non-pribumi diwajibkan memberikan
latihan-latihan pada pengusaha pribumi, dan pemerintah menyediakan kredit
dan lisensi bagi usaha-usaha swasta nasional.Program ini tidak berjalan dengan
baik, karena pengusaha pribumi kurang berpengalaman, sehingga hanya
dijadikan alat untuk mendapatkan bantuan kredit dari pemerintah.

C. Kondisi Perekonomian Pada Masa Demokrasi Liberal

Kondisi ekonomi Indonesia pada masa liberal masih sangat buruk. Hal ini
disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut antara lain :

1) Setelah pengakuan kedaulatan dari belanda pada tanggal 27 desember


1949, bangsa Indonesia menanggung beban ekonomi dan keuangan
seperti yang telah ditetapkan dalam hasil-hasil KMB. Beban tersebut
berupa uang luar negeri sebesar 1,5 triliun rupiah dan utang dalam
Negara sejumlah 2,8 triliun rupiah.
2) Politik keuangan pemerintah Indonesia tidak dibuat di Indonesia
melainkan dirancang di Belanda.
3) Pemerintah belanda tidak mewariskan ahli-ahli yang cakap untuk
mengubah system ekonomi colonial menjadi system ekonomi nasional.

8
4) Tidak stabilnya situasi politik dalam Negara mengakibatkan
pengerluaran pemerintah untuk operasi-operasi keamanan semakin
meningkat.
5) Defisit yang harusnya ditanggung oleh pemerintah RI pada waktu itu
sebesar 5,1 miliar.

C. Usaha Untuk Memperbaiki Perekonomian

Beberapa upaya untuk memperbaiki perekonomian pada masa demokrasi


liberal adalah sebagai berikut :

1) Gunting Syafruddin, adalah kebijakan pemotongan nilai mata


uang(sanering).tindakan keuangan ini dilakukan pada tanggal 20 maret
1950 dengan cara memotong semua uang yang bernilai Rp. 2,50 ke atas
sehingga nilainya setengahnya. Kebijakan ini dilakukan oleh Mentri
Keuangan Syafruddin Prawiranegara pada masa pemerintahan RIS.
2) Program Benteng (Benteng Group), pembangunan ekonomi Indonesia
perlu di tumbuhkan struktur ekonomi colonial menjadi struktur
nasional.pengusaha pribumi masih lemah dalam modal maka
hendaknya pemerintah berperan dalam membantu dan memberi
bimbingan yang konkret.
3) Pembatalan sepihak atas hasil-hasil Konferensi Meja Bundar (KMB),
termasuk pembubaran Uni Indonesia-Belanda. Akibatnya, banyak
pengusaha Belanda yang menjual perusahaannya, sedangkan
pengusaha-pengusaha pribumi belum bisa mengambil alih perusahaan-
perusahaan tersebut.
4) System ekonomi Ali-Baba, pertumbuhan dan perkembangn pengusaha
nasional pribumi dalam rangka merombak ekonomi kolonial menjadi
ekonomi nasional. Pembatalan sepihak atas hasil-hasil Konferensi Meja
Bundar, termasuk pembubaran Uni Indonesia Belanda. Akibatnya
banyak pengusaha Belanda yang menjual perusahaannya sedangkan
pengusaha-pengusaha pribumi belum bisa mengambil alih
perusahaanperusahaan tersebut
5) Persetujuan finansial ekonomi (fincek), perjanjian hubungan fincek
dengan Indonesia-belanda.
6) Rencana pembangunan lima tahun (RPLT), adanya ketegangan antara
pusat dan daerah sehingga banyak daerah yang melaksanakan kebijakan
ekonominya masing-masing.
7) Musyawarah Nasional Pembangunan, Masa kabinet Juanda terjadi
ketegangan hubungan antara pusat dan daerah. Masalah tersebut untuk
sementara waktu dapat teratasi dengan Musayawaraah Nasional
Pembangunan (Munap). Tujuan diadakan Munap adalah untuk

9
mengubah rencana pembangunan agar dapat dihasilkan rencana
pembangunan yang menyeluruh untuk jangka panjang

D. Perekonomian Masa Demokrasi Liberal Dengan Hubungan


Internasional

Pada masa perekonomian demokrasi liberal banyak masalah maslah dalam


ekonomi Indonesia.Sehingga hubungan internasional pada maa cabinet nasir
adanya depresi dari amerika dan eropa sehingga harga ekspor bahan mentah
mengalami kemerosotan.Sedangkan pada tahun 1951 penerimaan pemerintah
mulai berkurang disebabkan oleh menurunnya volume perdagangan
internasional.Terjadinya instabilitas tidak semata-mata terletak pada perluasan
program tapi di pengaruhi oleh dua faktor.Hal ini akibat dari politik kolonial
belanda.Karena pemerintah belanda tidak mewariskan ahli yang cukup
sehingga mengubah system ekonomi dari ekonomi kolonial ke ekonomi
nasional tidak manghasilkan perubahan yang drastis.

Kabinet ali II menghadapi kesulitan adalah korban anti-cina di masyarakat


dan adanya kekacawan daerah. Permasalahan baru tentang nasib modal
pengusaha belanda di Indonesia.Banyak pengusaha belanda yang menjual
perusahannya kepada orang cina karena merekalah yang kuat
ekonominya.Pada masa pemerintahan cabinet burhanudin harahap dikirimkan
masalah finensial-ekonomi antara pihak Indonesia dengan pihak belanda,
hubungan Indonesia-belanda didasarkan atas hubungan bilateral. Sejak masa
demokrasi liberal, Indonesia aktif dalam menggalang solidaritas dan kerja sama
antar bangsa seperti konferensi Asia Afrika, koferensi LONDON Deklarasi
Djuanda.

10
BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN

Berdasar hasil pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa:

Kebijakan ekonomi Indonesia pada masa ini merupakan upaya untuk


menggantikan struktur perekonomian kolonial menjadi perekonomian nasional.
Di dalam sistem perekonomian Indonesia pada masa demokrasi liberal, banyak
sekali pengaruh buruknya bagi perekonomian Indonesia, namun berbagai
upayapun juga dilakukan untuk memperbaikinya. Bercermin dari sejarah ini,
Indonesia haruslah menjadi negara yang lebih baik lagi.

2. SARAN

Dalam bekerja sama khususnya dalam membangun dan


mengembangkan pemerintahan, kita sebaiknya lebih mementingkan
kepentingan bersama daripada kepentingan golongan atau anggota maupun
kepentingan pribadi. Selain itu, kita juga perlu menumbuhkan dan menjalankan
pemerintahan. Dengan menanamkan sikap-sikap positif dalamkehidupan
bernegara, dapat mendukung tercapainya tujuan dan kesejahteraan suatu
negara.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://wiragunas.blogspot.co.id/2015/06/perekonomian-indonesia-masa-
demokrasi.html

makalah sejarah renita_amara

http://koran.republika.co.id/koran/203/137

http://www.babejoko.web.id/2011/06/16/ekonomi-pada-masa-demokrasi-
libral.php

12

Anda mungkin juga menyukai