Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Perekonomian di Indonesia
“ Sistem Ekonomi Indonesia ’’
Dosen Pengampu: Drs. H. Mhd Arif, M.M.

Disusun Oleh:
Kelompok 2 :
1. Sonia
2. Uswaton hasanah

PRODI EKONOMI SYARIAH VI B


INSTITUT AGAMA ISLAM AN-NADWAH
KUALA TUNGKAL
2024
KATA PENGANTAR

Assalammualaikum Wr. Wb. Puji syukur kehadirat Allah SWT atas


segala rahmat hidayah dan inayahnya yang telah memberikan semua yang
ada, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah pasar uang dan pasar
modal syariah.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah. “Perekonomian Indonesia’’ dengan judul “ Sistem ekonomi
di Indonesia’’ Sehingga dapat memberikan informasi atau pengetahuan
bagi pembaca akan topik yang menjadi pembahasan dalam makalah ini.

Untuk itu kami selaku penyusun berterima kasih kepada pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini baik secara langsung
maupun tidak langsung terutama pada Dosen pengampu yang telah
memberikan bimbingan sehingga makalah ini dapat kami selesaikan dengan
tepat waktu.
Selaku penyusun kami sangat mengatahui bahwa makalah ini jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran yang
membangun agar kami dapat menyusun kembali menjadi lebih baik dari
sebelumnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan
bagi pembaca pada umumnya. Akhir kata penulis mengucapkan terima
kasih wassalammualaikum Wr.Wb..

Kuala Tungkal, 17 Maret 2024

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................i

DAFTAR ISI .............................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................................1


B. Rumusan Masalah................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian sistem ekonomi ..................................................................4


B. Perkembangan Sejarah perkembangan Sistem ekonomi di Indonesia
..............................................................................................................7
C. Pengertian macam macam Sistem ekonomi........................................9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................11

B. Saran...................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam perkembangan globalisasi seperti kita saksikan saat ini
ternyata tidak makin mudah menyajikan pemahaman tentang adanya
sistem ekonomi Indonesia. Kaum akademisi Indonesia terkesan
makin mengagumi globalisasi yang membawa perangai
"kemenangan" sistem kapitalisme Barat. Sikap kaum akademisi
semacam ini ternyata membawa pengaruh besar terhadap sikap
kaum elit politik muda Indonesia, yang mudah menjadi ambivalen
terhadap sistem ekonomi Indonesia dan ideologi kerakyatan yang
melandasinya.
Pemahaman akan sistem ekonomi Indonesia bahkan
mengalami suatu pendangkalan tatkala sistem komunisme Uni
Soviet dan Eropa Timur dinyatakan runtuh. Kemudian dari situ
ditarik kesimpulan kelewat sederhana bahwa sistem kapitalisme
telah memenangkan secara total persaingannya dengan sistem
komunisme. Dengan demikian, dari persepsi simplisistik semacam
ini, Indonesia pun dianggap perlu berkiblat kepada kapitalisme Barat
dengan sistem pasar- bebasnya dan meninggalkan saja sistem
ekonomi Indonesia yang "sosialistik" itu.
Kesimpulan yang misleading tentang menangnya sistem
kapitalisme dalam percaturan dunia ini ternyata secara populer telah
pula "mengglobal". Sementara pemikir strukturalis masih
memberikan peluang terhadap pemikiran obyektif yang lebih
mendalam, dengan membedakan antara runtuhnya negara-negara
komunis itu secara politis dengan lemahnya (atau kelirunya) sistem
sosialisme dalam prakteknya.
Pandangan para pemikir strukturalis seperti di atas kurang
lebihnya diawali oleh fenomena konvergensi antara dua sistem
raksasa itu (kapitalisme dan komunisme) a.l. seperti dkemukakan

1
oleh Raymond Aron (1967), bahwa suatu ketika nanti anak-cucu
Krushchev akan menjadi "kapitalis" dan anak-cucu Kennedy akan
menjadi "sosialis".
Mungkin yang lebih benar adalah bahwa tidak ada yang kalah
antara kedua sistem itu. Bukankah tidak ada lagi kapitalisme asli
yang sepenuhnya liberalistik dan individualistik dan tidak ada lagi
sosialisme asli yang dogmatik dan komunalistik.
Dengan demikian hendaknya kita tidak terpaku pada
fenomena global tentang kapitalisme vs komunisme seperti
dikemukakan di atas. Kita harus mampu mengemukakan dan
melaksanakan sistem ekonomi Indonesia sesuai dengan cita-cita
kemerdekaan Indonesia, yaitu untuk mencapai kesejahteraan sosial
dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, tanpa
mengabaikan hak dan tanggung jawab global kita.
Globalisasi dengan "pasar bebas"nya memang berperangai
kapitalisme dalam ujud barunya. Makalah ini tidak dimaksudkan
untuk secara khusus mengemukakan tentang hal-hal mengapa
globalisasi perlu kita waspadai namun perlu dicatat bahwa
globalisasi terbukti telah menumbuhkan inequality yang makin
parah, melahirkan "the winner-take-all society" (adigang, adigung,
aji mumpung), disempowerment dan impoversishment terhadap si
lemah. Tentu tergantung kita, bagaimana memerankan diri sebagai
subyek (bukan obyek) dalam ikut membentuk ujud globalisasi.
Kepentingan nasional harus tetap kita utamakan tanpa mengabaikan
tanggungjawab global. Yang kita tuju adalah pembangunan
Indonesia, bukan sekedar pembangunan di Indonesia.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian Sistem ekonomi ?
2. Bagaimana sejarah perkembangan Sistem ekonomi di
indonesia?
3. Bagaimana perkembangan prekonomian di Indonesia ?

2
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk Mengetahui Pengertian Sistem ekonomi
2. Untuk Mengetahui Sejarah perkembangan Sistem ekonomi di
Indonesia
3. Untuk Mengetahui perkembangan prekonomian di Indonesia

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SISTEM EKONOMI


Sistem perekonomian didefinisikan sebagai kerangka sosial yang
membahas mengenai tujuan peraturan dan insentif untuk menentukan apa
bagaimana dan untuk siapa barang dan jasa itu dihasilkan. Sistem
perekonomian atau sistem ekonomi pada dasarnya mengatur hubungan
ekonomi antar manusia dalam masyarakat tentang bagaimana mereka
harus berperilaku dan bertindak. Sistem ekonomi liberal mengutamakan
kebebasan individu dan pasar sebagai mekanisme pengaturan. Sumber
daya ekonomi dimiliki dan diatur oleh sektor swasta, persaingan usaha
yang kuat, intervensi pemerintah minimal, dan hak milik individu atas
sumber produksi. Negara seperti Swedia, Belanda, dan Perancis
menerapkan sistem ini. Kelebihan sistem ini meliputi inisiatif individu,
kreativitas, dan kemampuan bersaing, tetapi juga dapat menyebabkan
persaingan usaha yang tidak sehat, monopoli, dan kesenjangan ekonomi.
Sistem perekonomian berkembang sesuai dengan perkembangan
sejarah kebiasaan kebudayaan dan ideologi yang dianut manusia dalam
kehidupan masyarakat secara implisit sistem perekonomian memiliki
hubungan yang erat dengan sistem politik yang ada Secara teoritis ada
empat macam sistem perekonomian yaitu sebagai berikut :
a. Macam – macam sistem ekonomi
1. Sistem Ekonomi Tradisional
Dalam sistem ekonomi tradisional, nilai-nilai praktek
sosial kebudayaan serta kebiasaan yang sangat menentukan apa
bagaimana dan untuk siapa barang dan jasa tersebut dihasilkan.
Namun dengan semakin kompleks dan modernnya kegiatan
ekonomi sistem ekonomi tradisional menjadi kurang berfungsi
atau kurang efektif dalam mengalokasikan faktor produksi
pekerjaan maupun barang dan jasa.

4
2. Sistem Ekonomi Komando
Dalam sistem perekonomian semacam ini pemenuhan
kebutuhan manusia akan barang dan jasa didasarkan atas
keputusan Bersama. Keputusan untuk menghasilkan produk
tertentu dalam sistem ekonomi komando ditentukan oleh
pertimbangan politik. Demikian pula dalam hal perencanaan
sistem ekonomi sistem komando menentukan distribusi barang
konsumsi serta menetapkan harga yang kira-kira
menyeimbangkan permintaan dengan penawaran harga yang
digunakan seringkali adalah harga akuntansi dengan melupakan
adanya biaya alternatif jika terjadi kelebihan permintaan atas
penawaran permintaan dikurangi dengan cara pengenaan pajak
pada pembelian eceran. Akan tetapi karena perencanaan
cenderung menentukan harga barang konsumsi terlalu rendah
kenaikan harga dengan pajak itu tidak dapat segera menurunkan
permintaan sehingga kebijakan yang ditempuh akhirnya berupa
kebijakan penjatahan.
3. Sistem Ekonomi Pasar
Sistem perekonomian yang dikenal sebagai sistem
ekonomi pasar dalam sistem ekonomi pasar di samping
pemerintah sektor swasta berhak memiliki faktor produksi
seperti tanah, tenaga Kerja dan kapital. Harga dan produksi
ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran jadi dalam
perekonomian dengan mekanisme pasar. Mekanisme harga
bekerja menyeimbangkan permintaan dan penawaran untuk
alokasi faktor produksi sehingga memungkinkan barang dan jasa
dihasilkan dan dijual belikan atas dasar preferensi konsumen dan
prinsip mekanisme laba produsen.
Dalam perekonomian dengan mekanisme pasar peranan
pemerintah sangat minim dan hanya berfungsi memelihara
keamanan dan ketertiban umum menciptakan kondisi lingkungan
yang baik menyediakan barang publik untuk kepentingan umum

5
serta memelihara keadilan pemerintah bertindak sebagai
penengah dan pemeliharaan peraturan perundangan Bila terdapat
pertentangan antar individu atau antar kelompok demi
melindungi individu dan masyarakat umum.
4. Sistem Ekonomi Liberal
Sistem ekonomi liberal mengutamakan kebebasan
individu dan pasar sebagai mekanisme pengaturan. Sumber daya
ekonomi dimiliki dan diatur oleh sektor swasta, persaingan usaha
yang kuat, intervensi pemerintah minimal, dan hak milik
individu atas sumber produksi. Negara seperti Swedia, Belanda,
dan Perancis menerapkan sistem ini. Kelebihan sistem ini
meliputi inisiatif individu, kreativitas, dan kemampuan bersaing,
tetapi juga dapat menyebabkan persaingan usaha yang tidak
sehat, monopoli, dan kesenjangan ekonomi.
5. Sistem ekonomi campuran
Diantara kedua sistem perekonomian ekstrem yaitu
sistem ekonomi komando dan sistem ekonomi pasar. Terdapat
sistem ekonomi campuran di mana terdapat kekuatan pasar yang
bekerja bersama dengan campur tangan pemerintah. Dalam
kenyataannya, sistem perekonomian campuran lebih umum dan
lebih praktis pemerintah akan lebih banyak berfungsi
menghasilkan barang publik.
Barang untuk memenuhi kebutuhan sosial serta barang
dengan eksternalitas tinggi yang kesemuanya ini gagal dihasilkan
oleh mekanisme pasar lebih jauh lagi peran pemerintah dalam
hal distribusi pendapatan sangat dibutuhkan karena sistem pasar
tidak menjamin adanya distribusi pendapatan yang adil dan
memuaskan jika faktor-faktor produksi dialokasikan sesuai
dengan mekanisme pasar.

6
b. Faktor yang mempengaruhi sistem ekonomi
Sistem ekonomi dipengaruhi oleh sejumlah kekuatan (set of
moulding forces). Di antara kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi
sistem ekonomi adalah sebagai berikut:
1. Sumber-sumber historis, kultural, keinginan-keinginan dan
sikap penduduknya; cita-cita,
2. Sumber daya alam, termasuk iklimnya;
3. Filsafat yang dimiliki serta yang dibela sebagian (besar)
4. Teorisasi yang dilakukan oleh penduduknya pada zaman
lampau atau sekarang mengenai bagaimana cara mencapai
cita-cita serta tujuan-tujuan atau sasaran sasaran yang dipilih
5. Trials dan erors yang dilakukan oleh penduduknya dalam
rangka usaha mencari alat-alat ekonomi
c. Fungsi sistem ekonomi
Fungsi sistem ekonomi menurut Cf. W. Nelson menjelaskan
Fungsi sistem perekonomian adalah memaksimalkan produksi dan
pemerataan barang dan jasa dengan pengeluaran sumber daya
manusia dan alam yang seminimal mungkin.
Sedangkan menurut Theo Suranyi Unger: Sistem ekonomi
terdiri dari cara dan sarana yang dengannya kesejahteraan ekonomi
dapat dijamin dalam kerangka hubungan sosial.

B. SEJARAH PERKEMBANGAN SISTEM EKONOMI INDONESIA


Sistem Perekonomian Indonesia sedikit banyak dipengaruhi oleh
Sistem Ekonomi Kolonial Belanda yang selama 350 tahun berkuasa atas
ekonomi Indonesia. Pada awal kedatangannya di Indonesia, kolonial tidak
datang sebagai penjajah fisik namun penjajah ekonomi. Dengan organisasi
perdagangannya bernama VOC, mereka memonopoli pasar rempah-rempah
yang pada masa itu merupakan komoditi andalan Nusantara. Mereka
menggunakan kekerasan senjata untuk menguasai rempah-rempah.
Ketika tahun 1799 VOC bangkrut dan bubar, pemerintah Belanda
melaksanakan sistem tanam paksa (culture stelsel) untuk menutup defisit
anggaran kerajaan akibat perang melawan berbagai perlawanan di

7
Nusantara. Sistem tanam paksa yang berlangsung selama lebih dari satu
abad ini mendatangkan banyak keuntungan di pihak kerajaan Belanda tetapi
mendatangkan kesengsaraan bagi rakyat Nusantara. Namun, saat mulai
berkembang liberalisme di Eropa, kebijakan tanam paksa ini menuai banyak
kritik, sehingga pemerintah Belanda mengubahnya menjadi Sistem
Ekonomi Kapitalis-Liberal.
Melalui Undang-Undang Agraria tahun 1870, pemerintah Belanda
mengundang sektor swasta untuk menyewa lahan perkebunan dalam jangka
waktu yang lama. Lahan perkebunan yang semula dikendalikan pemerintah
Belanda diambil alih oleh swasta, sedangkan pemerintah mendapatkan
keuntungan dari pajak perseroan dan pajak pendapatan sektor swasta.
Persoalan baru muncul ketika perkebunan swasta dan perkebunan rakyat
menanam jenis tanaman yang sama akibatnya perkebunan rakyat sulit
bersaing karena memiliki modal yang lebih kecil dibandingkan sektor
swasta.
Setelah Indonesia merdeka, para pemimpin bangsa berusaha
merumuskan kembali Sistem Ekonomi Indonesia yang dianggap ideal
dengan kondisi bangsa. Muhammad Hatta mengemukakan sebuah konsep
tentang Sistem Ekonomi Indonesia, yaitu Sistem Ekonomi Kerakyatan.
Dalam Sistem Ekonomi Kerakyatan, semua aktivitas ekonomi harus
disatukan dalam organisasi koperasi sebagai bangun usaha yang sesuai
dengan asas kekeluargaan. Hanya dalam asas kekeluargaan dapat
diwujudkan prinsip demokrasi ekonomi, yaitu produksi dikerjakan oleh
semua, untuk semua, sedangkan pengelolaannya dipimpin dan diawasi oleh
anggota masyarakat sendiri (Mubyarto, 2002). Konsep Sistem Ekonomi
Kerakyatan inilah yang kemudian dituangkan dalam UUD 1945 sebagai
dasar sistem perekonomian nasional.
Sistem ekonomi seperti yang dikonsepkan oleh Muhammad Hatta
tersebut, ternyata tidak langsung berhasil dijalankan oleh pemerintahan
Indonesia. Beberapa waktu setelah kemerdekaan, Indonesia mengalami
masa-masa sulit hingga pada puncaknya terjadi perpecahan pemimpin
nasional ditandai dengan mundurnya Muhammad Hatta pada tahun 1956.

8
Sejak saat itu Sukarno memegang kekuasaan yang sangat besar, sehingga
Sistem Ekonomi Etatisme berjalan di Indonesia. Negara mengendalikan
sistem produksi dan distribusi. Hiperinflasi hingga 650 persen yang terjadi
pada tahun 1966 menghentikan sistem tersebut. Kekacauan sosial politik
yang kemudian terjadi membuat Sukarno praktis tidak mampu melakukan
kebijakan apapun untuk memperbaiki keadaan.
Setelah rejim Orde Lama ditumbangkan oleh peristiwa berdarah
1966, rejim Orde Baru muncul dengan membawa sistem ekonomi yang baru
yang ternyata juga tidak sepenuhnya sesuai dengan dasar sistem ekonomi
yang termuat dalam UUD 1945. Sistem Ekonomi Indonesia pada masa Orde
Baru bersandar pada "Trilogi Pembangunan", yaitu pertumbuhan ekonomi
yang tinggi, stabilitas ekonomi, dan pemerataan. Meskipun pemerintah
selalu mengklaim dirinya tidak menerapkan Sistem Ekonomi Kapitalis,
tetapi pada praktiknya Indonesia telah melakukan berbagai liberalisasi
ekonomi yang semakin memarjinalisasi peranan ekonomi rakyat.

C. PERKEMBANGAN PEREKONOMI INDONESIA


Perkembangan ekonomi adalah perkembangan berupa kenaikan
dalam waktu jangka Panjang dari suatu negara misalnya perusahaan untuk
menyediakan barang – barang yang mendukung perkembangan ekonomi
yang di sesuaikan dengan tingkat kebutuhan.
a. Produk Domestik Bruto
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat pada triwulan II
tahun 2023 sebesar 5,17 persen (YoY). Ekonomi Indonesia tetap
tumbuh diatas 5 persen selama tujuh triwulan berturutturut, ditengah
melambatnya ekonomi global dan menurunnya harga komoditas
ekspor unggulan. Tetap kuatnya perekonomian Indonesia dipicu oleh
peningkatan mobilitas dan daya beli masyarakat seiring masa bulan
Ramadhan, banyaknya libur HBKN seperti Idul Fitri, Paskah, Idul
Adha, Waisak, dan sebagainya, serta masa libur panjang sekolah.
Dari sisi pengeluaran, seluruh komponen tumbuh meningkat, kecuali

9
kinerja perdagangan internasional yang mengalami kontraksi
ditengah perlambatan perdagangan global.
Konsumsi rumah tangga yang menjadi sumber utama
pertumbuhan ekonomi tertinggi, tumbuh meningkat sebesar 5,2
persen (YoY). Konsumsi rumah tangga meningkat seiring dengan
meningkatnya mobilitas masyarakat selama bulan Ramadhan,
adanya momen libur hari raya seperti Idul Fitri, Idul Adha, Waisak,
dan sebagainya, serta dimulainya libur kenaikan kelas pada bulan
Juni. Pertumbuhan perekonomian Indonesia mengalami sedikit
perlambatan menjadi 5,05 persen tetapi tetap menunjukkan
ketahanan yang signifikan dalam konsumsi rumah tangga, investasi,
dan ekspor.

10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh
suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya
baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut.
Sistem Perekonomian Indonesia sedikit banyak dipengaruhi
oleh Sistem Ekonomi Kolonial Belanda yang selama 350 tahun
berkuasa atas ekonomi Indonesia. Pada awal kedatangannya di
Indonesia, kolonial tidak datang sebagai penjajah fisik namun
penjajah ekonomi. Dengan organisasi perdagangannya.
Ekonomi indonesia saat ini optimis pertumbuhan ekonomi
yang meningkat.dengan pertumbuhan dan pendapatan nasional yang
semakin meningkat kita dapat melihat perkembangan dan kemajuan
kita pada negara lain. dengan pendapatan nasional per tahun
indonesia mampu memberikan kemajuan. Pertumbuhan
perekonomian Indonesia mengalami sedikit perlambatan menjadi
5,05 persen
tetapi tetap menunjukkan ketahanan yang signifikan dalam
konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor.

B. SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah
di atas dengan sumber – sumber yang lebih banyak. Penulis berharap
makalah ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca khususnya
para pembaca dan dapat menambah pengetahuan bagi rekan-rekan
mahasiswa. Demi penyempurnaan makalah, penulis berharap kritik dan
sarannya.

11
DAFTAR PUSTAKA
Deliarnov. (1995). Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta: PT Raja
Grafindo Utama
Gregory. (1986). Sistem Ekonomi. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamid, Edy Suandi. (2005). Ekonomi Indonesia. Yogyakarta: UII Press.
Hudiyanto. (2001). Ekonomi Indonesia: Sistem dan Kebijakan. Yogyakarta:
PPE UMY.
Jifatama jawara, ( 2018). Pemikir dan perbandingan system ekonomi..
Gramedia
Sigtuna Kommun, (2019). Ekonomi. Indonesia. Quadra
Suparmoko, (2019). Ekonomi. Indonesia. Quadra
Mubyarto. (2000). Membangun Sistem Ekonomi. Yogyakarta: BPFE
Suandi. (2005). Ekonomi Indonesia. Yogyakarta: UII Press. Hudiyanto.
(2001).
https://perpustakaan.bappenas.go.id/e-library/file_upload/koleksi/migrasi-
data

12

Anda mungkin juga menyukai