Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

TAHSINUL QIRA’AT

‘’LAHN’’
Dosen Pengampu : Sahroni, S.Pd.I., M.Pd.I

Di Susun Oleh :

Latipah (21.11.2685)
M. Anwar Ardabili (21.11.2687)

PROGRAM STUDI PAI /VI/D


INSTITUT AGAMA ISLAM AN NADWAH
KUALA TUNGKAL
2024/2025
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat-Nya makalah ini.
Makalah ini dibuat dalam susunan materi yang sangat sederhana. Maksud
dari penulis makalah ini terkait dengan peningkatan mutu dan kompetensi
mahasiswa Ilmu Hukum dalam mempelajari Ilmu Negara dan Objek Kajian Ilmu
Negara yang terkait dengan materi mata kuliah Ilmu Negara. Penulis memberikan
penjelasan mengenai pengertian, perbedaan antara demokrasi modern dengan
autokrasi modern serta cara - cara pembatasan kekuasaan penguasa, sehingga para
mahasiswa dapat lebih mudah untuk memperoleh penjelasan mengenai materi
tersebut.
Karena keterbatasan kemampuan, penulis menyadari bahwa penulisan
laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap
semoga makalah ini nantinya berguna dan dapat dimanfaatkan. Sekian dan terima
kasih.

Kuala Tungkal, Maret 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................2
PEMBAHASAN..................................................................................................................2
A. Pengertian Al-Lahn..................................................................................................2
B. Pembagian Al Lahn..................................................................................................2
C. Contoh dari Al-Lahn Jally dan Al-Lahn Khafi........................................................4
BAB III................................................................................................................................6
PENUTUP............................................................................................................................6
A. Kesimpulan.................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur’an sebagai kitab suci rahmatan lil alamin, rahmat bagi seluruh
alam yang didalamnya mengandung berbagai macam ilmu, hukum, teologi, social
dan sebagainya. Untuk mengetahui kesalahan dalam membaca tajwid, maka Al-
Qur’an dipelajari untuk memahami makna ayat-ayat dalam tajwid. Maka untuk
mendapatksn makna yang sesuai yang terdapat dalam Al-Qur’an perlu memahami
Qira’at dan cara membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Cara membaca Al-
Qur’an dengan baik dan benar bisa dipelajari dengan ilmu tajwid.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Al-Lahn?
2. Pembagian Al-Lahn?
3. Al-Lahn Jally dan Al-Lahn Khafi

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Al-Lahn
a. Secara bahasa Al lahn memiliki beberapa arti, yaitu:1
 menyimpang dari jalan yang lurus,
 cerdas, contoh dalam bahasa arab :” ‫ ”لحن فالن‬, artinya, si fulan cerdas
 bahasa, contoh dalam bahasa arab, : “‫ “ نزل القرآن بلحن قريش‬Al qur’an
diturunkan dengan bahasa Quraisy.
 mengulang-ulang, contoh, dalam bahasa arab, : ‫لحنت لفالن بكذا إذا قلت له كالما ال‬
‫“ يفهمه غيره‬aku mengulang-ulang untuk si fulan dengan seperti ini, jika aku
mengatakan kepadanya dengan perkataan yang tidak dapat difahami oleh
yang lainnya”.
 salah atau banyak salahnya. Contoh dalam bahasa arab : ‫يقال رجل لحن أو لحان‬
”seseorang dikatakan salah atau banyak salahnya (dalam berbicara).”.
b. Menurut ulama qira’at. Makna istilah lahn berarti menyimpang dari
kebenaran, terdapat kesalahan bacaan, serta merusak ‘urf bacaan dan makna.
Lahn jaliy, artinya kesalahan yang berat atau merusak ‘urf bacaan saja tetapi
tidak merusak maknanya. Lahn khafiy, artinya kesalahan lahn yang ringan.
B. Pembagian Al Lahn
Para ulama tajwid secara umum telah mengistilahkan kesalahan dengan istilah
“al-lahn” yang terdiri dari dua macam, yang tujuannya agar kita dapat
menjadikannya sebagai ukuran untuk menggolongkan bentuk-bentuk kesalahan
yang terjadi pada bacaan al-Qur’an masing-masing kita.
1. Lahn jaliyy (kesalahan yang jelas), adalah kekeliruan dalam pengucapan
lafal sehingga mencederai aturan hukum qira’at, standar membaca dan
aturan tata bahasa arab, tidak peduli kesalahan ini mengakibatkan
kerusakan makna maupun tidak. Kesalahan jenis pertama ini adakalanya
terjadi karena pergantian pengucapan satu huruf dengan huruf lain, seperti
mengganti huruf dzal (‫ ) ز‬dengan za’ (‫)ذ‬, tsa’ ( ‫ ) ث‬dengan sin ( ‫ )س‬atau
1
Ahmad Hannuri, Ma, Panduan Tahsin Tilawah Al Qur’an & Ilmu Tajwid, Penerbit:
Pustaka Al Kautsar, Jakarta hlm 45

2
dengan membuang huruf, seperti membuang huruf madd tanpa sebab, dan
lain sebagainya.

Terkadang pula, Lahn jaliyy ini terletak pada kesalahan


pengucapan harakat suata kata, baik yang berada di awal, tengah, atau
akhir kalimat. Seperti mengganti fathah dengan kasrah, dhammah dengan
fathah, membaca sukun pada huruf berharakat atau membaca harakat pada
huruf sukun dan sebagainya, tidak peduli apakah kekeliruan ini berdampak
pada perubahan makna seperti keliru membaca fathah pada ta’ lafal ( ‫) قلت‬
dari ayat (‫ ) فقلت استغفروا ربكم‬dan salah membaca kasrah pada kaf lafal (‫) لك‬
dari ayat (‫)وان لك ألجرا غير ممنون‬.

Begitu juga, meski kekeliruan ini tidak mengubah kandungan


makna seperti membaca dhammah pada ha’ dari ayat ( ‫ان هللا عتى كل شيء قدير‬
) atau membaca kasrah pada nun dari ayat (‫) اياك نعبد‬.
Kekeliruan dalam Lahn jaliyy hukumnya haram dan orang yang
melakukannya akan berdosa. Dinamakan jaliyy karena kesalahan dalam
pengucapannya terlihat jelas dan tidak samar.
2. Lahn khafi ( kesalahan yang samar atau tersembunyi ), adalah kekeliruan
pengucapan lafal sehingga mencederai kaidah ilmu tajwid meskipun tidak
merusak makna dan tidak melanggar kaidah kebahasaan. Kesalahan ini
dinamakan khafi karena tidak ada yang menyadarinya selain ahli baca al-
Quran.
Contoh Lahn khafi ini seperti membaca idzhar lafal yang harus
dibaca idhgam atau ikhfa’, membaca tarqiq lafal yang bersifat tafkhim dan
sebaliknya,memanjangkan lafal yang harusmya dibaca pendek atau
memendekan lafal yang dibaca panjang, serta kesalahan-kesalahan lain
yang melanggar aturan qira’at yang diatur dan disusun oleh ulama ahli
baca al-Quran.

3
Kesalahan Lahn khafi ini hukumnya makhruh. Ada pula yang
berpendapat, hukumnya haram sama seperti Lahn jaliyy karena sama-sama
mencederai bacaan yang benar terhadap ayat-ayat suci al-Quran.
C. Contoh dari Al-Lahn Jally dan Al-Lahn Khafi2
1. Dan yang termasuk Lahn Jaliy adalah :
a. Salah Makhroj (pengucapan huruf)
contoh lafazh ‫كثـير‬artinya banyak jika dibaca dibaca ‫ كسير‬dengan
huruf ‫( س‬sin) maka artinya menjadi pecah
b. Salah Harokat
contoh lafazh ‫ انعمت‬dengan harokat (ta) artinya telah Engkau telah beri
ni’mat.jika dibaca ‫ انعمت‬dengan harokat (tu) maka artinya menjadi aku
telah beri ni’mat.
c. Salah Panjang Pendek
contoh lafazh ‫ ان هللا ال يحب الكافرين‬dengan ‫( ال‬laa dibaca panjang) artinya
“Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir” jika ‫ ال‬dibaca
pendek maka artinya menjadi “Sesungguhnya Allah sangat menyukai
orang-orang kafir”
d. Salah Wakaf dan Ibtida (berhenti dan memulai)
contoh berhenti pada lafazh ‫“ ياايها اللذين آمنوا ال تقربوا الصلوة ال‬Hai orang-
orang yang beriman janganlah kamu sholat” padahal lanjutannya adalah
“ketika dalam keadaan mabuk hinga sadar dari mabuknya. Atau memulai
‫ال‬
membaca ayat ‫“ ان هللا ثالث ثالثة‬Sesunggunya Allah itu trinitas”
e. Salah/Kurang tasydid
contoh membaca lafazh ‫ اياك‬tanpa tasydid, padahal seharusnya dengan
tasydid.Jika dengan tasydid kalimat ‫ اياك‬artinya “Hanya kepadaMu. namun
jika tanpa tasydid maka artinya “Sinar matahari”
2. Dan yang termasuk Lahn khafi adalah
Contoh kalimat ‫ جآء‬,‫ اولئك‬seharusnya dibaca 4 – 5 harokat, namun dibaca 2
harokat saja. Dan kalimat ‫عم‬/‫ ان‬gunnahnya harusnya ditahan 2 – 3
2
Abu Ya’la Kurnaedi, Lc. dan Nizar Sa’ad Jabal, Lc. M. Pd, Metode Asy-syafii 14
Langkah Cara Praktis baca Al Qur’an dan Ilmu Tajwid Praktis 20 Jam, Penerbit:
PUSTAKAIMAM ASY-SYAFI’I, Jakarta hlm 78

4
harokat namun dibaca tanpa gunnahContoh tidak sama membaca panjang
mad jaiz, dalam satu bacaan terkadang dibaca Kadang 4 dan seterusnya.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Al-lahn (kesalahan dalam membaca tajwid) menurut bahasa berarti
menyimpang dari jalan yang lurus, sedangkan menurut istilah berarti suatu
kesalahan yang terjadi pada lafadz-lafadz al-Qur’an yang dapat mempengaruhi
makna. Al-lahn dibagi menjadi dua yakni: al-lahn al-jaliy yang berarti kesalahan
yang Nampak dan al-lahn al-khafiy yang berarti kesalahan yang tersembunyi.
Al-lahn jali, adalah kesalahan pada bacaan lafadz-lafadz al-Qur’an yang
menyalahi kaidah tajwid, bahasa Arab khususnya i’rab (perubahan harakat akhir),
baik yang dapat mengubah arti atau tidak. Melakukan kesalahan ini dengan
sengaja hukumnya haram Dinamakan “kesalahan besar” karena kesalahan ini
diketahui oleh ulama qiro’ah maupun orang awam.
Al-lahn Khafiy Adalah kesalahan bacaan lafadz-lafadz al-Qur’an yang
menyalahi sebagian kaidah tajwid namun tidak menyalahi kaidah bahasa Arab,
juga tidak mengubah harakat dan tidak pula mengubah arti, seperti kesalahan pada
bacaan idzhar, ikhfa’, iqlab, dan idgham. Melakukan kesalahan ini dengan sengaja
hukumnya makruh. kesalahan seperti ini hanya diketahui oleh orang yang ahli
dalam bidang ini.

6
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Hannuri, MA, Panduan Tahsin Tilawah Al Qur’an & Ilmu Tajwid,
Penerbit: PUSTAKA AL KAUTSAR, Jakarta
Abu Ya’la Kurnaedi, Lc. dan Nizar Sa’ad Jabal, Lc. M. Pd, Metode Asy-syafii 14
Langkah Cara Praktis baca Al Qur’an dan Ilmu Tajwid Praktis 20 Jam,
Penerbit: PUSTAKAIMAM ASY-SYAFI’I, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai