Anda di halaman 1dari 10

Makalah

Balaghah dan Fashahat

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Ilmu Balaghah

Dosen Pengampu : Dr. H. R. Edi Komarudin, M. Ag.

Disusun Oleh :

Sofia Laila Rahmah 1205020181

Syifa Fitriyani 1205020184

Yeni Silvia Anggraeni 1205020195

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA ARAB

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
kasih sayang-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Ilmu Balaghah. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah pengetahuan bagi
para pembaca dan juga bagi penyusun.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami
dalam menyusun makalah ini, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami susun ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari para pembaca sangat membantu untuk kesempurnaan
makalah ini.

Tasikmalaya, 14 Maret 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB 1.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
Latar Belakang........................................................................................................................4
Rumusan Masalah..................................................................................................................4
Tujuan.....................................................................................................................................4
BAB 2.........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
PengertianBalaghah................................................................................................................5
Pengertian Fashahah...............................................................................................................6
Perbedaan Balaghah dan fashahah.........................................................................................8
BAB 3.........................................................................................................................................9
PENUTUP..................................................................................................................................9
Kesimpulan.............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut bahasa fashahah bermakna jelas' atau 'terang. sedangkan menurut istilah
fashahah ada tiga macam yaitu kalimat fashahah, kalam fasih, dan mutakallim fasih.
Fashalah merupakan bagian dari balaghah, karena kedua nya merupakan bagian yang
tidak dapat dipisahkan dari ilmu bayan. Secara terminologi (istilah) dikatakan bahwa
balaghoh adalah sifat bagi kalam dan mutakallim sehinga dikatakan kalam baligh dan
mutakallim baligh. Balaghoh bisa diartikan juga kesesuaian antar konteks pembicaraan
dengan situasi dan kondisi lawan biacara disertai dengan penggunaan bahasa yang fashih
Didalam pembahasan makalah ini akan dipaparkan mengenai kalimat - kalimat yang
dikatakan fasih dengan tujuan agar mempermudah sescorang memahami suatu teks atau
ucapan khususnya dalam bahasa arab.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang di maksud fashohah?
2. Apa yang dimaksud dengan Balaghoh?
3. Apa perbedaan fashahah dan Balaghoh?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Fashahah
2. Untuk mengetahui Balaghoh
3. Untuk mengetahui Perbedaan Fashahah dan Balaghah

4
BAB 2

PEMBAHASAN
A. Balaghoh
Balaghoh dalam bahasa arab diambil dari kata ‫ بلغ‬yang berarti (‫ )وصل‬atau sampai.
Secara bahasa (etimologi) balaghoh adalah ‫( الوصول الى النّهاية‬sampai pada tujuan), maksudnya
‫ ايصال المعنى كامال الى ذهن القارئ والسامع‬artinya menyampaikan ma’na yang sempurna kepada
yang membaca dan yang mendengarkan. Sebagaimana contoh :

‫ص َل ِإلَ ْي ِه‬
َ ‫` وصل خَال ٌد ُم َرا َدهُ أي َو‬ : Kholid telah sampai pada tujuan nya

Balaghoh secara istilah (terminologi) balaghoh adalah

‫تأدية المعنى الجليل واضحا بعبارة صحيحة فصحيحة لها في النفس أثر حالب مع مالءمة كل كالم للموطن الذي يقال فيه‬
‫واألشخاص الذين يخاطبون‬

Mengemukakan maksud dengan penuturan bahasa yang jelas, benar dan fasih
(membekas/meresap dalam hati) dan sesuai dengan hal (keadaan) dan juga lawan bicara”.

Balaghoh terbagi menjadi 2 bagian :

a). Balaghah Al-Kalam (‫)بالغة الكالم‬

‫ مفردها ومركبها‬،‫البالغة في الكالم مطابقته لما يقتضيه حال الخطاب مع فصاحة ألفاظها‬

Kalimat yang balig adalah kalimat yang fashih dan selaras dengan ‫ ( مقتضى الحال‬keselarasan
antara kata-kata yang dikemukakan dengan situasi dan keadaan lawan bicara). Artinya,
singkat, padat dan jelas sesuai tuntutan.

‫ما معنى مقتضى الحال ؟ هو ما يدعو إليه األمر الواقع أي ما يستلزمه مقام الكالم وأحوال المخاطب‬.

Pengertian Muqtadla Hal‫ مقتضى الحال‬Muqtadla berarti tuntutan dan hal berarti
keadaan/situasi. Artinya, seorang pembicara didorong untuk menyampaikan isi hatinya sesuai
dengan situasi dan kondisi. Misalkan kholid akan merayu seseorang. Merayu disebut dengan
istilah ‘Hal‘ atau Maqam (keadaan/situasi/kondisi) yang cendrung menuntut ungkapan
panjang lebar dengan memperindah kata-kata. Tuntutan ungkapan panjang lebar disebut
dengan Muqtadla. Jadi Kholid selaku orang yang akan merayu, dia harus mengungkapkan
kata rayuan sebagaimana tuntutan. Demikian juga apabila suatu keadaan menuntut kholid
untuk mengungkapkan perkataan dengan ringkas, maka dia harus menyesuaikanya.

b). Balaghah Al-Mutakallim (‫)بالغة المتكلّم‬

5
‫بالغة المتكلم هي ملكة في النفس يقتدر صاحبها بها على تأليف كالم بليغ مطابق لمقتضى الحال‬

Pembicara yang baligh adalah orang yang memiliki malakah (kepiawaian/kecakapan) dalam
merangkai kalimat yang baligh sesuai dengan tuntutan.
Dapat dimengerti, bahwasannya mutakallim baligh adalah kecakapan seseorang dalam
berkata dengan fashih untuk menyampaikan apa yang dimaksudkan hatinya sesuai dengan
kondisi pembicaraan dan lawan bicaranya.

B. Fashahah
Fashahah secara etimologi (bahasa) Fashahah adalah ‫ البيان والظهور‬yang berarti jelas
dan terang. Sebagaimana contoh dalam Al-Qur’an:

َ ‫َوَأ ِخي هَا ُرونُ ه َُو َأ ْف‬


‫ص ُح ِمنِّي‬

"Dan saudaraku Harun, dia lebih fashih lidahnya daripadaku".

Dari ayat Alquran di atas kata al pada ayat Alquran di atas bermakna "lebih jelas dan terang"
dan menunjukkan dengan jelas pengertian kata fashahah secara etimologi (bahasa).

Fashahah secara istilah (terminologi) fashahah adalah

‫عبارة عن األلفاظ البينة والظاهرة المتبادرة إلى الفهم والمأنوسة االستعمال بين الكتاب والشعراء لمكان حسنها‬

Fashahah yaitu suatu ungkapan kata-kata yang jelas serta mudah dipahami dan banyak
dipergunakan (tidak asing) di kalangan para penulis dan penyair, karena keindahannya”.
Artinya, sesuatu kata yang menurut pendengaran dirasa enak didengarkan dan juga indah,
maka masuk istilah fashahah.

Fashahah terbagi kepada 3 macam, yaitu:

1. Fashahah Al Kalimah (kata)


‫ تنافر غرابة خلف زكن‬# ‫فصاحة المفرد ان يخلص من‬

"Fashahah kalimat bersih dari tanafur, ghorobah dan yang menyalahi kaidah".

Dari bait tersebut musonnif menjelaskan bahwa, agar menjadi fashahah Al-kalimah, sebuah
kalimah harus Tanafur, yaitu kata atau susunan huruf selamat dari 3 kriteria, yaitu:

a.) Huruf yang sulit diucapkan, tidak jelas kedengarannya dan makhraj katanya berdekatan.
Seperti contoh:
ُّ ِ‫ ال‬: Tempat yang kasar
- Lafadz ‫ظش‬

- Lafadz ‫ الهُ ْع ُخ ُع‬: Tanaman yang dimakan unta.

6
Dari pemaparan di atas, batasan tanafur yaitu sesuatu yang dianggap berat dan sulit
diucapkan karena makhrojnya berdekatan, berjauhan atau sebab-sebab lain yang
memberatkan bagi seseorang.

b.) Ghorobah, yaitu kalimat yang tidak jelas maknanya dan jarang digunakan dikalangan
orang arab yang fashih. Sehingga, membingungkan seseorang dengan apa yang dimaksudkan.

Ghorobah yang menimbulkan kebingungan orang karena memiliki 2 makna atau lebih
dengan tanpa ada qorinah (tanda-tanda yang menyertai yang menunjukan pada suatu makna)
dari tiap-tiap katanya.

Ghorobah Isti'mal, yaitu aneh dalam penggunaannya, karena memerlukan penelitian bahasa
dan harus melakukan pengecekan pada kamus bahasa yang besar dan lengkap. Contoh dari
ghorobah, yaitu:

‫مالكم تكأكأتم علي كتكأكئكم على ذي جنة افرنقعوا عني‬

Kalimat tersebut termasuk kedalam ghorobah karena kalimat ini jarang sekali digunakan
dikalangan orang arab fashih dan dapat menyebabkan kebingungan bagi orang lain dalam
mengartikan maknanya.

c.) Mukholafatul Qiyas, yaitu kalimat yang tidak mengikuti kaidah-kaidah ilmu shorof yang
diambil dari bahasa arab. Jadi, kalimat yang dipakai, menyimpang dan berlawanan dengan
kaidah dan ilmu shorof. Contohnya, seperti:

‫الحمد هَّلِل ِ ْال َعلِ ِّي اَألجْ لَ ِل‬

Kalimat tersebut tidak fashohah, karena lafadz yang digaris bawahi menyalahi kaidah ilmu
shorof. Sebab, para ahli shorof mengatakan, pada kalimat itu lafadz tersebut wajib
diidghomkan menjadi, ُّ‫اَأل َجل‬

2. Fashahah Kalam

‫ وضعف تألف و تعقد سلم‬# ‫وهي الكالم من تنافر الكلم‬

"Dan pada fashahah kalam yaitu kalam yang selamat dari tiga hal, yaitu tanafuril kalim
(kalimat yang berat diucapkan), dho'fi ta'lif (susunan yang lemah) dan ta'qidin salim (sulit
atau rumit dalam makna atau lafadznya)".

Dari pernyataan bait diatas dapat dimaknai Fasahah kalam adalah kalam yang fashih yang
kalimatnya bersih dari tanafur, tidak menyalahi kaidah dan tidak sulit maknanya. Jadi, kalam
yang fashih adalah kalam yang selamat dari 3 hal, yaitu:

a.) Berkumpulnya kalimah-kalimah yang berat diucapkan, yaitu penyusunan kalimat yang
terasa berat saat didengar dan terasa sulit diucapkan lidah, meskipun dalam kondisi
mufrodnhya merupakan kalimat yang fashih.

b.) Lemah susunannya, yaitu kalam tidak sesuai kaidah-kaidah ilmu nahwu dan shorof yang
masyhur menurut mayoritas ulama. Contoh:
7
‫ضرب غالمه زيدا‬

Pembantunya Zaid memukul Zaid

c.) Susunannya sulit, rumit, berbelit-belit dalam makna dan lafadznya sehingga makna yang
ditunjukkan menjadi tidak jelas.

3. Fashahah Al mutakallim

‫ تأدية المقصود باللفظ األنيق‬# ‫وذي الكالم صفة بها يطيق‬

"Mutakallim yang fashih yaitu sifat yang berada pada diri seseorang yang dengan sifat
tersebut dia mampu mengucapkan apa yang menjadi tujuan hatinya untuk menggunakan
lafadz yang baik dan fashih".

Dari pernyataan bait diatas, fashahah Al mutakallim yaitu kecakapan seseorang dalam
mengungkapkan maksud dan tujuannya dengan fashih dalam semua situasi dan kondisi, baik
ketika marah, sedih, kecewa, senang, dan kondisi lainnya.

C. Perbedaan Fashahah dan Balaghoh


1.) Objek kajian fashahah khusus berkaitan dengan lafadz. Adapun balaghah, objek kajiannya
di samping berkaitan dengan lafadz dan juga berkaitan dengan makna.

2.) Fashahah adalah sifat dari kata, kalimat dan pembicara.

3.) Semua kalimat yang bernilai balaghah pasti memenuhi unsur fashahah, tetapi tidak semua
kalimat yang bernilai fashahah itu memenuhi unsur balaghoh.

8
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Fashahah merupakan sifat bagi kata, kalimat dan pembicara yang bersih dari tanafur,
ghorobah dan kata-kata yang menyalahi kaidah ilmu shorof. Sehingga kalimatnya indah,
mudah diucapkan, baik didengar dan mudah untuk dipahami.

Sedangkan balaghoh merupakan sifat bagi kalimat dan pembicara yang menyesuaikan
konteks pembicaraan dan keadaan lawan bicara dengan menggunakan bahasa yang baik, fasih
dan sesuai kaidah bahasa arab. Balaghoh menitik beratkan pembicara agar dapat memahami
dengan baik kondisi lawan bicaranya, schingga lawan bicaranya tersebut dapat dengan baik
menerima, mendengar dan memahami apa yang disampaikannya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Shofwan, M. Sholehudin . 2007, Mabadi Al Balaghoh. Jombang: Darul Hikmah

Imam Akhodlori, Ilmu Balaghah terjemah jauhar maknun

‫مختصر في علم البيان كتاب‬

https://kajianfahmilquranhfd.wordpress.com/2013/12/09/fashahah-dan-balaghah/

Perbedaan Fashahah (‫ )الفصاحة‬dan Balaghah (‫ )البالغة‬Bahasa Arab (bahasa-arab.com)

10

Anda mungkin juga menyukai