Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

‫ تعريفه ومباحثه تعريف علم البديع‬:‫فصاحة الكلمة و علم البيان‬


‫ومباحثه‬
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Ilmu Bayan wal Badi’

Dosen Pengampu: Maman Dzul Iman, S. Ag M.A

Disusun Oleh:

Dewi Pitriani (2008102004)


Erni Nuraeni (2008102025)
Syaidatunnisa (2008102029)

KELAS A

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON

Tahun Akademik 2022/2023


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

Ilmu Bayan dan Badi’ merupakan cabang dari ilmu balaghah.


Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama, bahwa untuk memahami isi
atau kandungan Al-qur’an kita terlebih dahulu harus memahami bahasa
Al-qur’an itu sendiri yang tak lain adalah bahasa Arab. Adapun tujuan dari
ilmu balaghah adalah supaya kita dapat memahami perkataan secara
kontekstual.

Akan tetapi, dewasa ini semakin sedikit orang yang memahami ilmu
balaghah terkhusus pada pembahasan kali ini yaitu Ilmu bayan wal badi’.
Untuk itu penulis rasa penting bagi kita semua untuk mengetahui definisi
serta ruang lingkup pembahasan dari kedua cabang ilmu tersebut yang
tujuannya agar kita dapat memahami kandungan Al-qur’an karena Al-
qur’an merupakan kitab suci umat islam dan tentunya sebagai pedoman
hidup yang memiliki makna dan bahasa yang indah.

Dengan demikian, untuk memahami isi Al-qur’an kita semua perlu


memahami kaidah-kaidah bahasa agar tidak salah dalam menafsirkan Al-
qur’an.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan beberapa masalah


penting sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan al-fashohah dan bagaimana


pembagiannya?
2. Apa yang dimaksud dengan ilmu bayan?
3. Apa saja ruang lingkup ilmu bayan?
4. Apa yang dimaksud dengan ilmu badi’?
5. Apa saja ruang lingkup ilmu badi’?
C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah


ini adalah:

1. Untuk mengetahui serta memahami pengertian fashohah beserta


macam-macamnya
2. Untuk mengetahui serta memahami pengertian ilmu bayan
3. Untuk mengetahui serta memahami ruang lingkup kajian ilmu
bayan
4. Untuk mengetahui serta memahami pengertian ilmu badi’
5. Untuk mengetahui serta memahami ruang lingkup ilmu badi’
BAB II

PEMBAHASAN

A. Al-Fasohah

Menurut bahasa, Al-fasohah berarti terang dan jelas ( ‫الظهور‬


‫)والبيان‬. Di dalam Bahasa Arab terdapat kata-kata ‫افصح الصبى فى‬
‫ منطقه‬yang mana kalimat tersebut artinya sama dengan ‫بان فظهر‬
‫( كالمه‬jelas ucapan anak kecil itu), jadi kata ‫ ظهر‬sama dengan ‫ بان‬.
Contohnya terdapat dalam Al-qur’an surah Al-qashash ayat 34:
‫وأخى هرون هو أفصح منّى لسانا‬
“Dan saudaraku Harun Dia lebih fasih lidahnya daripadaku” (Q. S. Al-
Qashash: 34)
Adapun menurut istilah, fasohah berarti ungkapan kata-kata yang jelas
serta mudah dipahami dan banyak dipergunakan (tidak asing) di kalangan
para penulis dan penyair karena keindahannya, atau bisa juga diartikan
suatu kata yang menurut pendengaran dirasa enak didengarkan dan juga
indah. 1 Suatu kalimat dinamakan fasih apabila kalimat itu terang
pengucapannya, jelas artinya, dan bagus susunannya. 2
Fasohah terbagi menjadi dua macam, yaitu:
1. Kalimat Fashihah

Adapun yang dimaksud dengan kalimat fasihah yaitu apabila


terhindar dari hal-hal berikut ini:

a. ‫ تنافر الحروف‬/ kata-kata yang sukar diucapkan


‫وصف فى الكلمة ينسأ منه ثقلها على اللسان‬
‫وتعسر النطق بها‬
“Sifat yang terdapat pada kata yang berat pada lidah dan sukar
dituturkan”

1
Jawahirul Balaghah hal, 18-40 yang dikutip oleh Syekh Dr. Yusuf As-Shumili
2
Mardjoko Idris, Ilmu balagah Antara al-Bayan dan al-Badi’, cet. 1 (Yogyakarta: Teras, 2007), hlm.
2 yang dikutip oleh Maman Dzul Iman dalam Buku Pintar untuk Memaham Balagah (Yogyakarta:
Deeppublish, 2016)
Contohnya seperti: ‫تركت ناقتى ترعى الهعخع‬ (Aku
meninggalkannya/ membiarkannya memakan rumput)
Pada contoh ungkapan di atas kata yang sulit diucapkan
adalah kata ‫الهعخع‬ . Dengan demikian, kata ini bukan
termasuk kata yang fasih.
b. ‫( الغرابة‬Ungkapan yang terdiri atas kata-kata yang asing,
jarang dipakai, dan sukar dimengerti artinya), Contohnya
seperti perkataan Isa Ibn Amar Annahwi:
‫مالكم تكأكأتم على كتكأكئكم على ذى جنة‬
‫افرنقعوا‬
“Apakah maksud kamu sekalian berkumpul disini seperti
terhadap orang gila, silahkan kamu sekalian kesana (bubar)”
Kalimat yang asing dan jarang dipakai pada kalimat di atas
‫ تكأكأتم‬dan ‫افرنقعوا‬.
yaitu kata
c. ‫ مخالفة الوضع‬/menyalahi peraturan sharf yaitu kalimat
yang menyalahi kaidah yang sudah ditetapkan oleh Ulama
Sharf contohnya seperti:
‫األول‬
ّ ‫ي األجلل الواحد الفرد القديم‬
ّ ‫الحمد هلل العل‬
“Segala puji bagi Allah dzat Yang Maha Mulia, Yang Maha
Agung, Yang Maha Esa, Yang Tunggal, Yang Qadim dan
Yang Pertama”

Kalimat ‫األجلل‬ ini tidak fashahah karena kedua huruf


yang sama yaitu huruf lam bila terkumpul pada satu kalimat
harus diidghamkan, jadi seharusnya ‫األج ّل‬ .
d. ‫الكراهة فى السمع‬ (kata yang tidak enak didengar),
contohnya seperti ungkapan Abu Thayyib al- Mutanabbiy
untuk memuji Saif al-Daulah:
‫مبارك االسم أغرى اللّقب كريم الجرشي شريف‬
‫النسب‬
“Nama yang diberkahi, julukan yang baik, jiwa yang mulia,
adalah keturunan yang terhormat”
Kata yang tidak enak didengar pada ungkapan diatas yaitu
‫الجرشي‬
kata
2. Kalam Fashih/ ‫الكالم الفصيح‬
Kalam Fasih ialah kalam yang terhindar dari tiga hal seperti Kata-
‫ تنافر الكلمة‬, Menyalahi ilmu nahwu/ ‫ضعف‬
kata yang sulit/
‫ التأليف‬, Dan ‫تعقيد‬/ sulit memahami artinya.
a. Tanafurul Kalimat

‫هو ضعف فى الكلمات مجتمعة يوحب ثقلها على‬


‫اللسان وعسر النطق بها‬
“Sifat yang berkumpul pada kalimat yang membuat kalimat
itu berat pada lidah dan sukar untuk mengucapkannya”
Contoh:

‫ وليس قرب قبر حرب‬# ‫وقبر حرب بمكان قفر‬


‫قبر‬
“Kuburan Harb pada tempat yang sunyi # Dekat kuburan
Harb tidak ada satu kuburanpun”
Syair tersebut sukar diucapkan karena kata-kata qubro,
qobri, harbin, dan qobru berkumpul dalam satu kalimat.

b. Dhu’futta,lif / ‫ضعف التأليف‬, yaitu kalimat yang lemah


susunanya karena menyalahi kaidah ilmu nahwu/sharf,
contohnya:
‫ من الناس ابقى‬# ‫ولو أن مجدا أخلد الدهر واحدا‬
‫مجده الدهر مطعما‬
“Seandainya kemuliaan itu dapat membuat orang kekal di
dunia, maka muth’imlah yang lebih pantas kekal di dunia
karena dia punya sifat kemuliaan yang tidak dimiliki oleh
orang lain”

Pada kalimat diatas, dhomir yang ada pada ‫ مجده‬kembali


kepada ‫ مطعما‬, seharusnya ‫ مطعما‬didahulukan daripada
dhomir yang ada pada ‫ مجده‬, hal tersebut menyalahi
peraturan. Setiap yang menyalahi ilmu nahwu berarti tidak
fasih.
c. ‫ التعقيد‬/ sulit dimengerti artinya/ rancu, ta’qid terbagi atas dua
bagian yaitu Ta’qid lafdzhi dan ta’qid maknawi.
1. Ta’qid Lafdzhi: Cacat susunan kalimatnya serta kalimatnya
tidak jelas/ tidak menunjukkan tujuannya, contohnya:
‫كأن قفرا رسومها قلما‬# ‫فأصبحت بعد خط بهجتها‬
Susunan diatas tidak fasih karena tidak mengandung arti
yang dimaksud sebab mendahulukan apa yang seharusnya
diakhirkan, adapun susunan kalimat yang benar yaitu:

‫ كأن قلما خط رسومها‬# ‫فأصبحت بعد بهجتها قفرا‬


“Kampung itu jadi tandus setelah masa subur dan indah #
Seolah-olah pena yang telah menuliskan gambarnya”
2. Ta’qid Maknawi: Penggunaan kata majaz dan kinayah yang
tidak tepat, hal ini biasanya terjadi pada susunan kata yang
mempunyai uslub al-majaz dan al-kinayah. Contohnya:

‫نشر الملك ألسنته فى المدينة‬


(Raja menyebarkan lidah-lidahnya di kota), yang
dimaksud dengan lidah pada kalimat tersebut adalah mata-
mata maka seharusnya majaz yang benar adalah:

‫نشر الملك عيونه فى المدينة‬


Karena yang dimaksud pada kalimat diatas adalah mata-
matanya.

B. Ilmu Bayan

Ilmu bayan menurut bahasa berarti ‫الكشف واأليضاح‬ yang


berarti tersingkap dan nyata. Sedangkan menurut istilah ilmu bayan
adalah:

‫اصول وقواعد يعرف بها ايراد المعنى الواحد بطرق‬


‫يختلف بعضها عن بعض فى وضوح الداللة العقلية على‬
‫نفس ذلك المعنى‬
“Ilmu yang mempelajari tentang cara mendatangkan suatu pengertian
dengan cara yang berbeda satu sama lain dalam menjelaskan dalalah-
dalalah aqliyyah-nya terhadap pengertian itu sendiri”

Ilmu bayan membahas tentang suatu uraian kalimat dengan redaksi


yang berbeda-beda dalam menjelaskan tujuan yang akan disampaikan.
Ilmu bayan adalah ilmu yang membahas bagaimana menjelaskan
suatu makna dengan ungkapan yang berbeda-beda serta menggunakan
3
uslub atau gaya bahasa yang variatif.

C. Ruang lingkup Ilmu Bayan

Adapun ruang lingkup pembahasan ilmu bayan sebagaimana yang


telah disepakati oleh para Ahli Balaghah meliputi; Tasybih, Majaz, dan
Kinayah. 4

1. Tasybih, yaitu menyamakan satu perkara pada perkara lain dalam satu
sifat dengan karena ada tujuan yang hendak dicapai oleh mutakallim.

Contohnya seperti : ّ ‫مح ّمد كاألسد فى ال‬


‫شجاعة‬
2. Majaz, yaitu Lafaz yang digunakan pada selain makna asli karena
terdapat keterkaitan dan indikator yang mencegahnya/menghalangi
pemakaian makna asli
3. Kinayah, yaitu kiasan atau sindiran/ ungkapan bahasa yang tidak jelas
karena menggunakan bahasa kiasan atau sindiran untuk mendapatkan
makna selain makna aslinya. Kinayah adalah lafadz yang bertujuan
untuk menunjukkan pengertian lazimnya, tetapi dapat bertujuan untuk
makna aslinya. 5

D. Ilmu Badi’
Dalam kitab Qowaid Al-Lughah Arrabiyah memberikan defenisi
Ilmu Badi’ adalah:

3
Muhammad Ihsanudin Masdar, Pengembangan Bahan Ajar Ilmu Bayan Berbasis Analisis
Kontrastif Di Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Sekolah Tinggi Ilmu Al-Quran, (Samarinda,
Fenomena, 2019), Vol. 11, No. 1, h. 35
4
Muhammad Ihsanudin Masdar mengutip dari Maman Dzul Iman, Buku Pintar Untuk Memahami
Balaghah, (Yogyakarta: Deeppublish, 2016), h. 130
5
Muhammad Ihsanudin Masdar, Pengembangan Bahan Ajar Ilmu Bayan Berbasis Analisis
Kontrastif Di Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Sekolah Tinggi Ilmu Al-Quran, (Samarinda,
Fenomena, 2019), Vol. 11, No. 1, h. 36
‫علم يعرف به وجه تحسين الكالم المطابق لمقتضي الحال‬
‫وهذه الوجوه ترجع الي تحسين المعني و يسمي بالمحسنات‬
‫المعنوية وما يرجع منها الي تحسين اللفظ يسمي‬
‫بالمحسنات اللفظية‬
“Ilmu Badi’ adalah ilmu untuk mengetahui aspek-aspek keindahan sebuah
kalimat yang sesuai dengan keadaaan,jika aspek-aspek keindahan itu
berada pada makna,maka dinamakan dengan muhassinaat al-maknawiyah.
Dan bila aspek keindahan itu ada pada lafadz, maka dinamakan dengan
muhassinaat al-lafdziyah”

Sedangkan dalam pokok-pokok Ilmu Balaghah karangan KH.


Wahab Muhsin dimana ilmu Badi’ secara bahasa adalah wazan ‫ فعيل‬dari
‫ بدع‬yang searti dengan isim maf'ulnya, yakni sesuatu yang dibuat tanpa
didahului oleh contoh. Sedangkan menurut istilah
‫علم يعرف به تحسين الكالم المطابق لمقتضي الحال‬
Yaitu ilmu untuk mengetahui cara memperindah kalam yang telah sesuai
dengan tuntutan keadaan (muthabaqoh limuqtadhol hal).

E. Ruang Lingkup Ilmu Badi’


Ilmu Badi' menitikberatkan pembahasannya dalam segi-segi keindahan
kata baik secara lafal maupaun makna. Secara garis besar pembahasan
Badi' dibagi menjadi dua bagian yaitu :

1. Muhassinat Al-lafzhiyah ) ‫(محسنات اللفظية‬ keindahan-

keindahan lafazh, yaitu cara memperindah kalam yang menitik


beratkan pada memperindah lafazh.

Dalam pembahasannya, ‫ محسنا اللفظية‬dibagi pada tiga


pokok bahasan, seperti yang dijelaskan dalam kitab Ilmu Badi’
kajian-kajian keindahan bahasatiga pokok bahasan tersebut yaitu
Al-Jinas, AS-Saja’ serta Al-Iqtibas.

2. Muhassinat Al-Ma'nawiyah) ‫ ( محسنات المعنوية‬, Keindahan-


keindahan makna.
Dalam pembahasannya ‫محسنات المعنوية‬ dibagi pada

beberapa pokok bahasan. Menurut KH. Wahab Muhsin Muhassinat


Al-Ma'nawiyah adalah :
1. Badi’ Tauriyah
2. Badi’ At-Tibaq
3. Badi’ Muqabalah
4. Badi’ Muroah An-Nadzir
5. Badi’ Al-Istikhdam
6. Badi’ Al-Jam’u
7. Badi’ At-Tafriq
8. Badi’ At-Taqsim
9. Badi’ Ta’kid Al-Madah
10.Badi’ Ta’kid Az-zam
11.Badi’ Husnu Ta’lil
12.Badi’ Tazahulul’ Arif
13.Badi’ Taujih
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Menurut istilah, fasohah berarti ungkapan kata-kata yang jelas serta
mudah dipahami dan banyak dipergunakan (tidak asing) di kalangan
para penulis dan penyair karena keindahannya, atau bisa juga diartikan
suatu kata yang menurut pendengaran dirasa enak didengarkan dan
juga indah. Fasohah terbagi menjadi dua macam, yaitu: Kalimat
Fashihah dan Kalam Fashih.
2. Ilmu bayan adalah ilmu yang membahas bagaimana menjelaskan suatu
makna dengan ungkapan yang berbeda-beda serta menggunakan uslub
atau gaya bahasa yang variatif
3. Adapun ruang lingkup pembahasan ilmu bayan sebagaimana yang
telah disepakati oleh para Ahli Balaghah meliputi; Tasybih, Majaz, dan
Kinayah.
4. Ilmu Badi’ adalah ilmu untuk mengetahui aspek-aspek keindahan
sebuah kalimat yang sesuai dengan keadaaan,jika aspek-aspek
keindahan itu berada pada makna,maka dinamakan dengan
muhassinaat al-maknawiyah. Dan bila aspek keindahan itu ada pada
lafadz, maka dinamakan dengan muhassinaat al-lafdziyah’.
5. Secara garis besar pembahasan Badi' dibagi menjadi dua bagian yaitu
Muhassinat Al-lafzhiyah dan Muhassinat Al-Ma'nawiyah.
DAFTAR PUSTAKA

Jawahirul Balaghah hal, 18-40 yang dikutip oleh Syekh Dr. Yusuf As-Shumili

Muhammad Ihsanudin Masdar, Pengembangan Bahan Ajar Ilmu Bayan Berbasis


Analisis Kontrastif Di Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Sekolah Tinggi
Ilmu Al-Quran, (Samarinda, Fenomena, 2019), Vol. 11, No. 1, h. 35

Muhammad Ihsanudin Masdar mengutip dari Maman Dzul Iman, Buku Pintar
Untuk Memahami Balaghah, (Yogyakarta: Deeppublish, 2016), h. 130

Anda mungkin juga menyukai