BUTIR
NO RESPON/JAWABAN
REFLEKSI
1. Kata Balaghah بالغةsecara bahasa barasal dari kata بلغmaknanya
sampai sinonim kata وصل. Abd al-Qadir Husein berpendapat bahwa
Balaghah yaitu ” “ مع الحال ى ملقتض مطابقة فصاحتهyang artinya sesuai dengan
situasi dan kondisi.
2. Balaghah menjadi sifat dari كالمdan متكلم, sehingga lahirlah sebutan كالم
بليغdan متكلم بليغ. كالم بليغyaitu pembicaraan yang sesuai situasi dan kondisi
pendengar serta terdiri dari kata-kata yang fashih, adapun متكلم بليغyaitu
Menjelaskan
orang yang mampu menyampaikan pembicaraannya sesuai dengan
1. Konsep
situasi dan kondisi pendengarnya dengan tepat nan indah. Sehingga
Balaghoh
pikiran pembicara sampai dengan baik kepada pendengarnya.
3. Secara ilmiah, ilmu balaghah merupakan disiplin ilmu yang
mengarahkan pembelajarannya untuk bisa mengungkapkan ide pikiran
dan perasaan seseorang berdasarkan kepada kejernihan jiwa dan
ketelitian dalam menangkap keindahan. Kalam yang paling baligh dan
memiliki fashahah tertinggi adalah al-Qur’an dan Hadits Rasulullah
Saw.
Ilmu balaghah merupakan sebuah disiplin ilmu yang berkaitan dengan
masalah kalimat, yaitu mengenai susunannya, maknanya, pengaruh jiwa
terhadapnya, serta keindahan dan kejelian pemilihan kata yang sesuai
dengan tuntutan. Sebagai sebuah disiplin ilmu, ilmu balaghah mempunyai
tiga bidang kajian, yaitu:
a. Ilmu ma’ani (maksud, arti, makna)
Menurut istilah, علم يعرف به أحوال اللفظ العربي التى بها يطابق مقتض ى الحال
Yaitu ilmu yang mempelajari hal ihwal bahasa Arab yang sesuai
dengan tuntutan situasi dan kondisi. Adapun objek kajiannya yaitu
Menjelaskan kalimat-kalimat bahasa Arab. Pertama kali dikembangkan oleh Abdul
Bidang Qohir al-Jurzani
2
Kajian b. Ilmu bayan (terbuka, jelas)
Balaghoh Yaitu ilmu yang mempelajari cara-cara menyampaikan suatu gagasan
dengan redaksi yang bervariasi. Pertama kali dikembangkan oleh Abu
Ubaidah Ibn al-Matsani dengan kitab مجاز القران. Objek kajiannya adalah
تشبيه/penyerupaan, مجازmajaz, dan كناية/konotasi.
c. Ilmu badi’
Badi’ adalah ciptaan baru yang tidak ada contoh sebelumnya. Yaitu
ilmu yang mempelajari segi-segi dan keistimewaan-keistimewaan
yang dapat membuat kalimat semakin indah baik lafadz maupun
makna.
Peletak dasar ilmu badi’ adalah Abdullah Ibn al-Mu’taz (W. 274 H).
Objek kajiannya adalah upaya memperindah bahasa, baik pada
tataran lafadz/ محسنات لفظيةmaupun makna محسنات معنوية