Kode etik profesi merupakan suatu perangkat prinsip berprilaku yang
telah disepakati oleh sekelompok orang yang terhimpun dalam sebuah organisasi keprofesian tertentu. Kode etik guru adalah asas yang harus dijalankan oleh guru di Indonesia sebagai pedoman untuk bersikap dan berperilaku dalam melaksanakan tugas profesinya sebagai pendidik, anggota masyarat dan warga negara. Tujuan kode etik profesi GPAI adalah agar pihak terlibat didalamnya saling terjamin dan terlindungi hak dan kewajibannya. Dengan adanya kode etik profesi, seorang guru akan bertindak dan berprilaku sesuai norma yang telah diatur. Bagaimana guru bersikap saat berhadapan dengan murid, rekan sesama guru, atasan maupun kepada masyarakat luar semua diatur dalam kode etik tersebut. Dengan demikian profesi guru akan terjamin dan siswa yang terlibat langsung dalam proses pendidikan akan mendapatkan hak dan kewajibannya secara proposional. Dalam menerapkan kode etik profesi keguruan ada sejumlah kendala yang ditemui. Yaitu: 1. Pendidikan dan kualitas guru. 2. Sarana dan prasarana pendidikan. 3. Kedudukan, karir, dan kesejahteraan guru. 4. Kebijakan pemerintah dan sistem pendidikan. Namun demikian, guru, pemerintah, dan pihak terkait harus tetap optimis dan tetap semangat untuk bekerja sama menciptakan upaya dalam proses pelaksanaannya secara profesional dan akuntabel. Etos kerja adalah suatu kondisi internal yang mendorong dan mengendalikan perilaku pekerja sehingga menunjukkan kualitas kepribadian pekerjaan yang tercermin melalui unjuk kerja secara utuh dalam berbagai dimensi kehidupannya. Dengan demikian, profesionalisme guru PAI merupakan tuntutan internal untuk berperilaku sesuai etika dalam mewujudkan unjuk kerja yang aktif dan produktif. Adapun isi kode etik guru Indonesia adalah sebagai berikut: 1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia pembangunan yang berpancasila. 2. Guru memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak didik masing-masing. 3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan. 4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar mengajar. 5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan tanggung jawab bersama terhadap pendidikan. 6. Guru secara pribadi dan secara bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya. 7. Guru memelihara hubungan profesi semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan nasional. 8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi profesi guru sebagai sarana perjuangan dan pengabdian. 9. Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah di bidang pendidikan.