Anda di halaman 1dari 2

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : FIQH LUGHOH


B. Kegiatan Belajar : KB 1 FIQH LUGHOH DAN ILM LUGHOH

C. Refleksi

BUTIR
NO RESPON/JAWABAN
REFLEKSI
1. Fiqh adalah pengetahuan dan pemahaman tentang sesuatu
2. Lughoh adalah fenomena psikologi sosial, kebudayaan yang
diperoleh tanpa dipengaruhi oleh sifat biologis seseorang, akan
tetapi Al-Lughah tersusun dari kumpulan simbol bunyi bahasa yang
diperoleh melalui pemilihan. Lughah itu sesuatu yang telah
ditentukan di dalam pikiran.
3. Fiqih lughah adalah ilmu yang mengkaji problematika bahasa, dari
aspek bunyi, kosa kata, struktur, karakteristik fonologis, morfologis,
sintaksis dan semantik. Ilmu ini juga mengkaji tentang dialek serta
Pengertian problem-problem yang muncul sekitar bahasa.
Fiqh Lughoh 4. Ilmu lughah atau Ilmu bahasa merupakan ilmu pengetahuan yang
1
dan Ilm digunakan manusia untuk memahami sistem dari lambang yang
Lughoh dipakai untuk berkomunikasi.
5. Tammam Hassan mengatakan bahwa yang dimaksud dengan fiqh al-
Lughah oleh ulama-ulama terdahulu (qudama’) maupun ulama-ulama
sekarang (al-muhdatsun) dari kalangan Arab adalah di satu sisi,
menyangkut kajian tentang al-matn (kosakata), kajian tentang
komparasi antara bahasa-bahasa semitik( almuqaranah al-samiyah),
kajian tentang perbedaan dialek (ikhtilaf al-lahjat), tentang bunyi
(ashwat), sementara disisi lain adalah kajian tentang lingistik modern.
(ilmu al- lughah al-hadits)
1. Berawal dari perlakuan orang arab terhadap kosakata alquran yang
mengoleksi dan menganalisa kosakata tersebut. Termasuk Ibn
Abbas (w. 68 H) yang memfokuskan pada kosakata asing sehingga
lahirlah kitab ghorib al-qur’an.
2. Munculnya istilah al-lughoh (selanjutnya dikenal dengan fiqh
lughoh) dan istilah al-‘arobiyah (mempelajari ilmu nahwu, shorof
yang selanjutnya dikenal dengan ilmu al-Qowa’id)
Sejarah Fiqh
2 3. Abad IV muncul istilah fiqh lughoh dikenalkan oleh Ibn Faris (w.
Lughoh
395 H) dengan kitab al-shahibi fi fiqh al-lughoh wa sunan al-
arobiyyah fi kalamiha. Datang lagi abu Mansur al-Tsa’libi (w. 429
H) dengan buku Fiqh al-lughoh wa sir al-Arobiyyah. Keduanya
membahas seputar studi kosakata arab dan maknanya, serta
menglasifikasi ke dalam topik tertentu.
4. Masih pada abad ke IV muncul karya Ramadhan Abd al-Tawwab
dalam buku Fushul fi Fiqh al-Arobiyah dan Ibn Jinni (w.392 H)
dengan buku al-Khasasis. Yang keduanya telah memantapkan
istilah fiqh lughoh yang memuat tentang kajian kebahasaan.
5. Abad X H Jalaluddin al-Suyuti dengan karya al-Mudzir fi Ulum al-
lughoh wa Anwa’iha tentang materi kebahasaan (fiqh lughoh)
6. Abad XI H muncul buku Syifa’al-Ghalil fima fi kalamal-Arab min
ad-Dakhil oleh Syihab al-Dinal-Khawaji
7. Abad XIII H muncul Ahmad Faris al-Syidyaq yang nenulis buku
dengan judul Sirru al-Layal fi al-Qalb wa al-Ibdal, yang membahas
tentang al-‘Alaqah baina Ashwat al-kalimah wa Ma’aniha, Dilalah al-
huruf fi ‘al – Alfaz ‘ala al-Ashl al-Ma’nawi, Irja’ al-kalimat dan lain
sebagainya
8. Jadi, kemunculan ilmu Bahasa setelah al-Tsa’labi lebih spesifik pada
kajian Bahasa tertentu. Tidak menggunakan istilah fiqh lughoh.
9. Pada abad modern istilah ini muncul lagi dalam khazanah kajian
kebahasaan di kalangan Arab, yakni sekitar abad ke-20, yang
dipopulerkan oleh Ali Abd alWahid Wafi dengan menulis buku yang
berjudul Fiqh al-Lughah.

Anda mungkin juga menyukai