Anda di halaman 1dari 3

Judul : Fiqh Lughah, Filologi, Dan Ilmu Al-

Lughah Serta Linguistik (Sebuah Kajian


Komparatif).
Penulis : Asriyah Asriyah
Nama Jurnal : Jurnal Adabiyah
Volume, Nomor dan Tahun : Vol. 15, No. 2, 2015
Halaman : 133-140
ISSN Online/Offline : 2548 - 7744 / 1412-6141
Website :
alauddin.ac.id/index.php/adabiyah/issue
/view/112

FIQH LUGHAH, FILOLOGI, DAN ILMU AL-LUGHAH SERTA LINGUISTIK (SEBUAH KAJIAN
KOMPARATIF)
Isna Okti Nur Khasanah/ B0519026

PENDAHULUAN
Ilmu bahasa Arab modern terdiri dari kajian fiqh lughah, filologi, al-lughah, dan linguistik. Ilmu-ilmu ini
dibahas dalam jurnal yang berjudul “FIQH LUGHAH, FILOLOGI, DAN ILMU AL-LUGHAH SERTA LINGUISTIK
(SEBUAH KAJIAN KOMPARATIF). Fiqh al-lughah pada sekarang ini (fiqh al-lughah modern) lebih sering
dikatakan sebagai ilmu yang meneliti sumber bahasa, sejarah yang menyangkut aspek budaya, kajian bahasa dan
sebagainya. Dalam kacamata modern, fiqh al-lughah merupakan suatu ilmu yang spesifikasinya pada sejarah
bagaimana bahasa Arab dapat muncul dan berkembang sampai sekarang ini.  Sedangkan ilm al-lughah
mempelajari “bahasa untuk bahasa”, yang selama ini kita kenal dengan istilah ilmu linguistik yang
tersusun dari empat bidang utama yaitu phonetic, morphology, syntax grammar, dan semanties. Menurut
para ahli bahasa Arab kuno istilah fiqhul lughah sama dengan istilah ilm al lughah. Sedangkan, para ahli bahasa
kontemporer istilah fiqh al-lughah dan ilm al-lughah terbagi menjadi dua kelompok, ada kelompok pertama yang
mengikuti pendapat para ahli bahasa kuno yang menyatakan bahwa tidak ada perbedaan antara istilah fiqh al-
lughah dengan ilm al-lughah. Sedangkan kata “filologi” berasal dari bahasa Inggris yang terdiri
dua kata yaitu “philos” berarti kebenaran atau kecintaan sedang kata-kata “logos” bermakna
kalam.

Definisi Perbedaan Peristilahan dan Kajiannya


Penulis menjelaskan mengenai definisi dari adanya perbedaan istilah-istilah ilmu
bahasa Arab modern. Kata fiqh lebih sering digunakan dalam pembahasan ilmu agama.
Linguistik berasal dari bahasa latin “lingua” yang berarti bahasa. Filologi merupakan satu
disiplin yang diperlukan untuk satu upaya yang dilakukan terhadap peninggalan tulisan masa
lampau dalam rangka kerja menggali nilai-nilai masa lampau. Karya-karya tulisan masa lampau
merupakan peninggalan yang mampu menginformasikan buah pikiran, buah perasaan dan
informasi mengenai berbagai segi kehidupan yang pernah ada. Untuk membaca karya-karya
masa lampau yang banyak ditemukan sebuah kemungkinan-kemungkinan ada kerusakan
bacaan, kerusakan bahan, dan munculnya sebuah variasi pada teks maka diperlukan ilmu yang
mampu menyiangi kesulitan-kesulitan akibat kondisi sebagai produk masa lampau. Dalam hal
seperti inilah ilmu filologi itu diperlukan. Secara terminologi linguistik adalah ilmu bahasa yang
merinci bahasa secara umum, atau tentang bahasa tertentu.
Kajian atau obyek bahasa ilm al-lughah adalah subtansi bahasa itu sendiri, dengan demikian
kajiannya ada empat standar yaitu:
1. Standar ponetik, yaitu kajian ilmu bunyi baik dari segi sifat tanpa memandang segi
fungsinya, tetapi dari segi fungsinya disebut fonologi atau ilmu formasi bunyi.
2. Standar morfologi, yaitu mengkaji bentuk dan kesatuan sharf.
3. Standar gramatikal atau sintaksis, yaitu mengkaji susunan kalimat dan studi tentang
analisanya maupun sistimatikanya.
4. Standar semantik, yaitu mengkaji makna apakah itu makna lafaz/kosa kata atau dikenal
dengan lexicologi dan makna kontekstual.

PERBEDAAN FIQH AL-LUGHAH KLASIK


Fiqh al-lughah klasik lebih bersifat teologis, belum ada klasifikasi keilmuan yang jelas,
bahkan cenderung masih bercampur aduk dengan linguistik. Fiqh al-lughah klasik belum
mengenal bangsa Semit, mungkin dikarenakan terlalu membanggakan ‘Arab” , misalnya, lihat
pada muqddimah (fiqh allugah karya sa ’labi). Lebih didominasi karakteristik ujaran bahasa
Arab dan cara-cara bahasa Arab diungkapkan. Fiqh al-lughah mendeskripsikan pertumbuhan
bahasa Arab saja. Ada yang spesifik mengkaji kosa kata arab beserta maknanya.(sa ’labi)

PERBEDAAN FIQH AL-LUGHAH MODERN


Fiqh al-lughah modern bersifat ilmiah-teologis. Fiqh al-lughah sudah mulai ada sistematika
pembahasan tersendiri, sebagai spesifikasi ilmu al-’Arabiyah yang berbeda dengan ilm al-lugah.
Pada masa modern sudah memasukan bahasa Arab sebagai rumpun semit (historis).
Membandingkan bahasa Arab dengan rumpun semit yang lain (komparatif, muqaranah).
Menerangkan pembagian dan teori-teori cara tumbuh kembang bahasa Arab serta menguraikan
asas-asas karakteristik bahasa Arab lebih spesifik

KELEMAHAN DAN KELEBIHAN


Tujuan mempelajari fiqh al-lughah dapat mempermudah pembelajaran bahasa Arab,
memahami bahasa al-Qur’an dengan berbagai versi dialeknya, mempermudah memahami
parole al-Qur’an. Mengetahui sejarah bahasa Arab, mengetahui karakteristik cara orang Arab
mengungkapkan ujarannya, mengungkapkan sejarah peradaban ilmu bahasa Arab, memahami
penggunaan makna-makna kosa kata dalam konteks tertentu, Himmah al-Qur’an (ibn Faris;
hanya mengkaji teks al-Qur’an dan yang terkait dengannya). Penjelasan mengenai fiqh al-lughah
dengan detail. Namun, pada materi fonologi dan linguistik kurang detail. Jurnal ini juga belum
mencantumkan footnote di setiap halamannya.

KRITIK JURNAL
Sebaiknya jurnal ditambahkan korelasi mengenai ilmu bahasa Arab modern. Ilmu
bahasa ini terdiri dari fiqh al-lughah, filologi, linguistik, dan sastra. Kajian fiqh lughah
mempelajari khat al-arab, dialek, fonologi kata, karakter bahasa arab. Keterkaitan mengenai
filologi dan linguistik memiliki pendekatan metodik yakni deskriptif, perskiptif, historis,
komparatif. Kajian linguistic ini memiliki dua macam kajian, yakni mikro dan makro. Bagian
mikro linguistik yakni fonologi, morfologi (Sharf), sintaksis (Nahwu), Semantik (Dalalah).
Sedangkan bagian makro linguistik yaitu sosiolinguistik, psikolinguistik, leksikografi,
geolinguistik, pendagogiklinguistik, patologi, statistika (ilm al-uslub). Selain itu, penerapan
linguistik terdiri dari leksikografi, pembelajaran bahasa, grafologi, dll. Jika mengenai ilmu
sastra, terdapat balaghah, prosa, puisi, cerpen, novel.

Setelah penulis review membaca dan mencoba memahami jurnal yang ditulis oleh penulis
jurnal timbul beberapa perntanyaan mengenai konteks maupun isi dari jurnal ini.
Pertanyaan :
1. Jika salah satu ilmu bahasa arab modern tidak ada, apakah bahasa Arab masih
bisa berkembang dengan ilmu bahasa yang ada?
2. Mengapa ilmu bahasa Arab berperan penting dalam ilmu Al-Qur’an?
3. Apakah dampak bagi pengguna bahasa Arab jika Ilmu fiqh al-lughah klasik dan
modern terjadi percampuran?
SUMBER REFERENSI
Al-Mubarak, Muhammad. Figh al-Lughah wu Khasais al-Arabiyyah. Cet. V; Beirut: Dar al-
Fikr, 1972.
Al-Tawwab, Ramadhan Abd. Fushul fi Figh al-Lughah. Cet. I; Qahirah: Maktabah al-
Khanijiy, 1.th.
Ya'qub, Imel Badi'. Figh al-Lughah wa Khasaisuha, Bagian III. Beirut: Dar al- Tsaqafah al-
Islamıyah, tith.

Anda mungkin juga menyukai