1
waktu tertentu. Sedangkan linguistic diakronis adalah ilmu yang
mengkaji bahasa dengan mengikuti perjalanan waktu.
c. linguistik mikro vs linguistik makro. Linguistic mikro adalah
ilmu yang mengkaji bahasa secara internal. Menjadikan bahasa
sebagai objek kajiannya. Sedangkan linguistic makro adalah
ilmu yang mengkaji bahasa secara lebih luas. Dalam kajiannya,
bahsa dikaitkan dengan hala-hal yang ada di luara bahasa.
d. linguistik teoretis vs linguistik terapan. Linguistic teoritis
adalah ilmu yang mengkaji bahasa secara teori. Sedangkan
linguistic terapan adalah ilmu yang mengjkaji bagaimana cara
menrakan bahasa.
e. Linguistic tradisional, struktural, transformasional,
semantik generatif, relasional, dan sistemik, Dll. Istilah-
istilah ini menunjukkan aliran yang mewarnai kajian bahasa.
Specied و علم اللغ ة الخ اصGeneral Linguisticsعلم اللغ ة الع ام .ا
علم اللغة العام هو علم اللغة ال ذى يبحث اللغ ة عموم ا أي ه و ال ذي.Linguistics
و أم ا علم اللغ ة الخ اص.قاله سوسير العلم الذى يبحث اللغة في ذاتها و ألجل ذاته ا
.هو الذي يبحث اللغ ة الخاص ة مث ل اللغ ة العربي ة أو اللغ ة اإلندونيس ية أو غيرهم ا
.وإن مصطلح علم اللغة العرب داخل في علم اللغة الخاص
و علم اللغ ة الوص في أو التزام نيHistorical Linguistics علم اللغة التاريخي .ب
فعلم اللغة الوصفي يص ف اللغ ة و.Descriptive/ Synchonic Linguistics
و اما علم اللغة التاريخي فيتبع تطور اللغ ة و تغيره ا.يفحص ظواهرها و مظاهرها
على مر الزمن
Macro. و علم اللغ ة الخ ارجيMicro Linguistics علم اللغ ة ال داخلي .ج
تكلم علم اللغ ة ال داخلي ح ول العناص ر الداخلي ة للغ ة أو العناص ر.Linguistics
fonology, فق د تول د من ه ذا الف رع م ا نعرف ه ب.الداخلي ة للغ ة الخاص ة
و أم ا علم اللغ ة..morfology, syntax, semantics, and lexicology
فقد تولد من هذا العلم ما.الخارجي فيبحث في جميع ما يتعلق بعناصراللغة الخارجية
sosiolinguistik, antropolinguistik, matematolinguistik نعرف ه ب
komputolinguistik, psikolinguistik, stilistika, filologi, filsafat
.bahasa
Applied و علم اللغ ة التط بيقيTheorytical Linguisticsعلم اللغ ة النظ ري .د
فعلم اللغ ة النظ ري يبحث األم ور اللغوي ة خارجي ا و داخلي ا ألج ل. Linguistics
وأم ا.الوصول أو الحصول إلى النظريات أو القواعد المتعلقة بلغة موض وع البحث
علم اللغة التطبيقي فيبحث في حل المش كالت اللغوي ة منطلق ا مم ا حص له علم اللغ ة
.النظري
2
ب النظر إلى الم ذهب أو النظري ات ال تي اس تخدمه اللغ وي في بحث ه للغ ة نع رف .ه
( و علم اللغة التركيبي,)Traditional Linguistcs ( مصطلح علم اللغة التقليدي
Generative( ( دي ة التولي و علم اللغ,)Structural Linguistics
وTransformational linguistics( ( و علم اللغ ة التح ويلي,Linguistics
.غيرها
5. Apakah istilah ilmu lughah sama dengan fiqh lughah?
Sebutkan alasannya!
Ada yang menyamakan ada pula yang membedakan antara
keduanya.Polemik ini terjadi karena ketika term linguistik -yang
secara harfiyah dapat diterjemahkan menjadi ilm al-lughah- dikenal
oleh para linguis Arab, mereka sudah terlebih dahulu mengenal term
fiqh lughah. Fiqh lughah sebagai sebuah ilmu yang menjadikan
bahasa sebagai objek kajiannya, telah muncul di dunia Arab sejak
abad ke-4 H. atau sekitar abad ke 10 M. Kondisi ini telah
menyebabkan terjadinya perbedaan pendapat mengenai identik atau
tidaknya antara ilmu lughah dengan fiqh lughah.
Kamal Basyar membedakan antara ilmu al-lughah dengan fiqh
al-lughah. Sedangkan Subhi Shalih menyamakan kedua istilah itu.
Sementara Abduh al-Rajihi, yang juga termasuk linguis Arab
modern, membedakan antara kedua istilah itu. Al-Rajihi menukil
apa yang dikatakan Juwaidi (Guidi), bahwa kata filologi sulit untuk
diterjemahkan ke dalam bahasa Arab.
Dengan demikian secara dikotomis ada dua kubu mengenai
masalah ini. Kubu pertama mengidentikkan antara ilmu al-
lughah dengan fiqh al-lughah, sedangkan kubu kedua
membedakan kedua istilah itu. Alasan kelompok pertama
sebagaimana dikemukakan oleh Ya’qub (1982: 28-36) adalah
sebagai berikut.
a. Secara etimologis kedua istilah itu sama. Dalam kamus Arab
ditemukan bahwa
. الفقه = الفهم و الفتنة و العلم. الفقه في األصل الفهم له.الفقه = العلم بالشيء و الفهم له
Al-fiqh = al-‘ilmu bi al-syai wa al-fahmu lah; Al-fiqhu fi al-ashli al-
fahmu lahu; Al-fiqhu = al-fahmu wa al-fithnatu wa al-‘ilmu.
Singkatnya kata al-fiqh ( = )الفقهal-'ilm ( )العلمdan kata faquha ()فقه
= 'alima ()علم. Hanya saja pada penggunaannya kemudian, kata al-
fiqh lebih didominasi oleh bidang hukum. Dengan demikian frase
ilm lughah sama dengan frase fiqh lughah.
3
Secara terminologis, ilmu al-lughah ( )علم اللغةadalah ilmu yang
menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya, atau telaah ilmiah
mengenai bahasa seperti yang telah dikemukaan di atas. Sedangkan
filologi “hubbub al-kalam li ta’miq fi dirasatihi min haistu
qawaidihi wa usulihi wa tarikhihi. (Subhi Shalih) “manhajun li al-
bahsti istiqraiyun washfiyun yu’rafu bihi ashlu al-lughah allati
yurodu darsuha wa mauthinuha al-awal wa fashilatuha wa
‘alaqotuha bi al-luughat al-mujawirah au al-baidah, al-saqiqah au
al-ajnabiyyah, wa khasaisuha wa uyubuha wa lahjatuha wa
ashwatiha wa tathawwuru dilalatiha wa madaa namaaiha qiraatan
wa kitaabatan.
b. Objek kajian kedua ilmu itu sama, yaitu bahasa.
Kesamaan objek kajian kedua istilah di atas terbukti dengan
adanya beberapa buku yang menggunakan judul fiqh lughah yang
isinya membahas masalah bahasa. Di antara buku dimaksud adalah
‘Asshaiby fi fiqh al-lughah wa sunani al-Arab fi kalamiha karya
Ahmad Ibnu Faris (395 H), ‘fiqh al-lughah wa sirru al-Arabiyyah
karya Assa’alaby (340 H), fiqh al-lughah karya Ali Abdul Wahid
Wafi (1945), buku ‘Dirasaat fi Fiqh al-Lughah’ karya Muhammad
Almubarak (1960) dll.
c. Alasan lain bagi mereka yang mengidentikkan antara ilmu al-
lughah dengan fiqh al-lughah adalah:
c.1. Ibnu Faris, Tsa’alabi, dan Ibnu Jinni walaupun nampaknya
mereka mempelajari bahasa sebagai alat, tetapi pada akhirnya
studi mereka diarahkan untuk mengkaji bahasa Alqur’an.
c.2. Dalam fiqh al-Lughah, orang Arab tidak membahas masalah
asal-usul bahasa. Lain halnya dengan para filolog Barat dalam
filologinya.
c.3. Filologi lebih cenderung bersifat komparatif, sedangkan orang
Arab dengan fiqh al-lughahnya, tidak pernah melakukan
pembandingan bahasa.
c.4. Filologi lebih cenderung membahas bahasa yang sudah mati,
sedangkan fiqh al-lughah tidak pernah membahas bahasa
demikian.
c.5. Para filolog mengkaji dialek-dialek Indo-Eropa, sedangkan
orang Arab mengkaji bahasa Alqur’an.
4
Dari beberapa alasan di atas, jelaslah bahwa fiqh al-lughah sama
dengan ilmu al-lughah, dan tidak sama dengan filologi yang
dipelajari di Barat. Dan bila para linguis mengumandangkan bahwa
karakter linguistik adalah (1) menjadikan bahasa sebagai objek
kajiannya, (2) menggunakan metode deskriptif, (3) menganalisis
bahasa dari empat tataran, dan (4) bersifat ilmiah, maka semua
kriteria itu terdapat pada studi bahasa Arab yang dilabeli fiqh al-
lughah itu. Oleh sebab itu, bagi penganut pendapat di atas, fiqh
lughah sama dengan ilmu lughah.
Adapun alasan kelompok yang membedakan antara fiqh al-
lughah dengan ilmu al-lughah sebagaimana yang dikemukakan oleh
Ya'qub (1982: 33-36) adalah sebagai berikut.
a. Cara pandang ilm al-lughah terhadap bahasa berbeda dengan
cara pandang fiqh al-lughah. Yang pertama
memandang/mengkaji bahasa untuk bahasa, sedangkan yang
kedua mengkaji bahasa sebagai sarana untuk mengungkap
budaya.
b. Ruang lingkup kajian fiqh al-lughah lebih luas dibanding ilmu
al-lughah. Fiqh luggah ditujukan untuk mengungkap aspek
budaya dan sastra. Para sarjananya melalukan komparasi antara
satu bahasa dengan bahasa lain. Bahkan membuat rekonstruksi
teks-teks klasiknya guna mengungkap nilai-nilai budaya yang
dikandungnya. Sedangkan ilmu al-lughah hanya memusatkan
diri pada kajian struktur internal bahasa saja.
c. Secara histories, istilah fiqh al-lughah sudah lebih lama
digunakan dibanding istilah ilmu al-lughah.
d. Sejak dicetuskannya, ilmu al-lughah sudah dilabeli kata ilmiah
secara konsisten, sedangkan fiqh al-lughah masih diragukan
keilmiahannya.
e. Mayoritas kajian fiqh al-lughah bersifat historis komparatif,
sedangkan ilmu al-lughah lebih bersifat deskriptif sinkronis.
Atas dasar pertimbangan itu, dalam beberapa kamus bahasa
Arab, kedua istilah itu penggunaanya dibedakan. Penulis
melihat, bahwa kelompok yang membedakan kedua term di atas,
dipengaruhi oleh anggapan bahwa fiqh lughah sam dengan
filologi.
5
Ada linguis yang mengatakan bahwa ilmu al-lughah mengakaji
bukan saja bahasa Arab, tetapi juga bahasa lain (ini yang disebut
linguistik umum). Sedangkan fiqh al-lughah hanya mengakaji bahasa
Arab. Oleh sebab itu, di antara para linguis Arab ada yang
mengatakan bahwa fiqh lugah adalah ilmu al-lughah al-arabiyyah
(linguistik bahasa Arab). Term terakhir ini digunakan sebagai judul
buku oleh Mahmud Fahmi Hijazy.
Ramdlan Abdut Tawab dalam Fushul fi Fiqh al-Arabiyyah
(1994) mengatakan “Term Fiqh al-Lughah sekarang ini digunakan
untuk menamakan sebuah ilmu yang berusaha untuk mengungkap
karakteristik bahasa Arab, mengetahui kaidah-kaidahnya,
perkembangannya, serta berbagai hal yang berkaitan dengan bahasa
ini baik secara diakronis maupun sinkronis.”
6. Sebutkan objek kajian ilmu lughah serta tujuannya! Dan
jelasakan pula apa yang disebut lughah itu! Apa pula fungsi
lughah itu?
Objek utama ilmu lughah adalah lughah (bahasa). Tujuannya
adalah mengkaji (mempelajari) bahasa untuk (kepentingan) bahasa
(itu sendiri). Secara lebh jauh bias dikatakan bahwa objek kajian
linguistic adalah bhasa manusia. Sebagai objek primernya adalah
bahasa yang berupa bunyi, sedangakan objek sekundernya adalah
bahasa yang berupa tulisan.
و لكن بالنسبة بعلم اللغة العام فإن ه ق د ح دد.واما مادة البحث اللغوي فكل ما يتعلق باللغة
:بحثه حول
fonem(( ) أصوات اللغة1(
)morfem( ) األبنية الصرفية2(
,)structure( ) التراكب النحوية3(
.)meaning( (المعنى أو الداللة4(
تعريف اللغة
: اللغة لغة.أ
وأصلها لغوة، أي تكلمت.وأما تصريفها ومعرفة حروفها فإنها فعلة من لغوت .1
َغ ْل َل ُة
، اللغ من ِغي َي ى من باب َر ِض ي إذا لِه ج ب الكالم:وقال إماُم الحرمين في البرهان .2
.وقيل من َلَغ ى َي ْلَغ ى
والنس بة إليه ا. وُلغ اٌت أيض ًا، وجمعها ُلًغ ى، والهاء عوض، والُلَغ ُة أصلها ُلَغ ٌي وُلَغ ٌو .3
. ُلَغ وٌّي وال تقل َلَغ وٌّي
6
: اللغة اصطالحا.ب
ح ُّد اللغ ِة أص واٌت يعِّب ر به ا ك ُّل ق وٍم عن:قال أب و الفتح ابن ج ني في الخص ائص .1
أغراضهم
. حُّد اللغِة كُّل لفٍظ ُو ِض َع لمعنى:وقال ابن الحاجب في مختصره .2
عب ارٌة عن األلف اظ الموض وعِة: اللغ اُت:وقال األس نوي في ش رح منه اج األص ول .3
.للمعاِني
اْخ ِتالُف كالٍم في معنًى واِحٍد:الُّلَغ ُة والُّلَغ اُت والُّلُغ ون .4
ألفاٌظ يعِّبر بها كُّل قوٍم عن مقاصدهم:قال الغالييني .5
اللغة ظاهرة سيكولوجية اجتماعي ة ثقافي ة مكتس بة ال ص فة بيولوجي ة:قال اميل بديع .6
, تتألف من مجموعة رموز صوتية لغوية اكتيبت عن طري ق االختب ار,مالزمة للفرد
معانى مقررة في الذهن و بهذا النظام الرمزي الصوتي تستطيع جماعة ما أن تتف اهم
.و تتفاعل
وظيفة اللغة
وظيفة االتصال أو التوصيل .1
)مساعد آلي للفكر (على نمو الفكر و رقي الحياة .2
أحد مقونات الوطن و الوطنية .3
وسيلة للترابط الدولي و القومي .4
وسيلة للترابط االجتماعي .5
وسيلة للتنفيس عن اإلحساسات .6
وسيلة للتسلية .7
7. Sebutkan tataran (wilayah kajian) linguistik. Jelaskan secara
sigkat!
Ada 4 tataran dalam kajian linguistic. Yaitu:
a. fonologi. Ilmu ini membahas tentang bunyi bahasa, biasanya
ilmu ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu, foetik auditoris,
fonetik akustis, dan fonetik arikulatoris. Objek Fonologi;
artikulator, proses artikulasi, fonem, diftong, perubahan fonem,
fonem asing, ejaan, dan ketaksaan fonem.
Dalam linguistk Arab, istilah fonologi dikenal dengan istilah ilm
al-aswat. Ilm = ilmu dan aswat = bunyi. Ilm al-aswat = ilmu
bunyi = fonologi. Ilm aswat ini dibedakan menjadi dua jenis; al-
fuunatik (fonetik) dan al-fuunuluji (fonologi). Ilmu ini mengkaji
bunyi bahasa dari segi makharij huruf, cara fonasi, sifat-sifatnya,
dan morfofonologinya. Secara sederhana perbedaan kedua term
itu terletak pada tujuan utama analisa bunyi bahasa itu. Jika
sekedar memaparkan bunyi bahasa apa adanya, biasanya dinamai
fonetik. Sebagaimana yang dikatakan oleh para pakar; fonetik
7
adalah penyelidikan bunyi-bunyi bahasa, tanpa memperhatikan
fungsinya untuk membedakan makna (Verhaar, 1995: 12). Atau
Fonetik adalah cabang ilmu linguistik yang meneliti dasar “fisik”
bunyi-bunyi bahasa (Verhaar, 1995: 19).” Ada dua segi dasar
“fisik” tersebut, yaitu segi alat-alat bicara serta penggunaannya
dalam menghasilkan bunyi-bunyi bahasa, yang disebut Fonetik
Organik (karena menyangkut alat-alat bicara) atau Fonetik
Artikulatoris ( karena menyangkut pengartikulasian bunyi-bunyi
bahasa). Menurut dasar kedua, fonetik disebut fonetik akustik,
karena menyangkut bunyi bahasa dari sudut bunyi sebagai
getaran udara. Fonetik akan berbicara tentang bunyi-bunyi secara
ilmiah (Alwasilah, 1990: 3). Sedangkan jika yang dikajinya
adalah makna yang dikandung oleh setiap bunyi, biasanya
dinamakan fonologi.
b. Morfologi. Ilmu ini membahas tentang seluk beluk kata
(morfem). Objek Morfologi; morf, morfem, kata, proses
morfemis, kelas kata, dll.
c. Sintaksis. Ilmu ini membahas tentang hubungan antarkata dalam
sebuah konstruksi (kalimat). Objek Sintaksis; frase, klausa,
kalimat, wacana, funssi sintaksis, peran sintaksis, modus, aspek,
kala, modalita, diatesis, dll.
d. Semantic. Ilmu yang membahas tentang makna.
8. Coba sebutkan organ-organ tubuh yang digunakan dalam
memproduksi bunyi! Lalu jelaskan bagaimana proses
terjadinya bunyi itu!
Secara terperinci bagian-bagian tubuh yang ikut menetukan baik
langsung maupun tidak langsung dalam hal terjadinya bunyi bahasa
itu ialah alat-alat bicara seperti di bawah :
1. paru-paru (lungs)
2. batang tenggorok (trachea)
3. pangkal tenggorok (larynx)
4. pita-pita suara (vocal cordes)
5. krikoid (cricoid)
6. tiroid (thyroid)
7. aritenoid (arythenoides)
8. dinding rongga tenggorokan (wall of phrynx)
9. epiglotis (epiglottis)
8
10. akar lidah (roof of the tongue)
11. punggung lidah, lidah belakang, pangkal lidah (hump, back of
tongue, dorsum)
12. tengah lidah (middle of the tongue, medium)
13. daun lidah (blade of tongue, lamina)
14. ujung lidah (tif of the tongue, apex)
15. anak tekak (uvula)
16. langit-langit lunak (soft palate, velum)
17. langit-langit keras (hard valate, palasum)
18. gusi dalam, gusi belakang, ceruk gigi, lengkung kaki gigi
(alveola, alveolum)
19. gigi atas (upper teeth, dental)
20. gigi bawah (lower teeth, dental)
21. bibir atas (upper lip, labia)
22. bibir bawah (lower lip, labia)
23. mulut (mooth)
24. rongga mulut (oral ncavity, mooth cavity)
25. rongga hidung (nose cavity, nasal cavity)
Proses Fonasi
Terjadinya bunyi bahasa pada umumnya dimulai dengan
pemompaan udara dari paru-paru melalui batang tenggorok ke
pangkal tenggorok yang di dalamnya terdapat pita suara. Udara yang
ditekan dari paru-paru itu mengalami penyempitan di daerah pita
suara sehingga terjadi benturan antar molekul udara dan bahkan
menggetarkan pita suara. Benturan dan getaran itulah yang
kemudian menjadi bunyi.
Bunyi yang keluar dari pita suara masih berupa bunyi murni.
Dalam artian belum menjadi vokal atau konsonan. Apa lagi menjadi
bunyi vocal atau konsonan tertentu.
Sesudah udara melewati pita suara, arus udara diteruskan ke alat-
alat ucap yang terdapat pada rongga mulut atau rongga hidung
(tempat artikulasi). Dalam proses ini terlibat dua macam artikulator,
yaitu artikulator aktif, yakni alat ucap yang bergerak atau digerakan,
dan artikulator pasif, yaitu alat ucap yang tidak dapat bergerak atau
alat ucap yang didekati oleh artikulator aktif seperti bibir atas, gigi
9
atas dan langit-langit keras. Keadaan, cara, atau posisi bertemunya
artikulator aktif dan artikulator pasif disebut striktur
Ketika bunyi itu melewati alat-alat wicara, bunyi itu mendapat
hambatan atau mendapat pembentukan sehingga menjadi beberapa
jenis. Tempat pembentukan bunyi itu disebut titik artikulasi atau
makhojul shaut (orang arab menyebutnya makharij al-huruf).
9. Apa yang membedakan antara vokal dengan konsonan? Dan
apa yang membedakan antara satu vokal deengan vokal
yang lain,? Dan apa pula yang membedakan antara satu
konsonan dengan konsonan lain?
Yang membedakan antara konsonan dengan vocal adalah ada
atau tidaknya hambatan terhadap bunyi yang keluar dari mulut.
Yang membedkan antara satu vocal dengan vocal yang lain
adalah bentuk mulut dan posisi lidah.
Yang membedakan anatara satu konsonan dengan konsonan lain
adalah:
1. titik artikulasi
2. getaran pita suara
3. kekuatan arus udara
10. Apa perbedaan antara morfologi dengan sintaksis?
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa kedua sub linguistic itu
berbicara atau membahas tentang kata, hanya saja morfologi hanya
membicarakan tentang kata secara internal, tidak dikaitkan dengan
kata yang lain. Sedangkan sintaksis mempelajari kata dalam
hubungannya dengan kata yang lain.
11. Jelaskan perbedaan antara term morf, morfem dan alomorf.
Berikan contoh masing-masing!
Morf adalah sebuah bentuk yang belum jelas statusnya.
Contohnya kata tanur (blh kata lain). Sedangkan morfem adalah
bentuk yang sudah jelas statusnya, seperti mofem kursi, meja, buku
dll. Morfem ini disebut elas karena baik bentuk maupu maknaya
sudah diketahui. Adapun alomorf adalah bentuk-bentuk realisasi
dari sebuah morfem. Bentuk meng, meny, men, mem dll adalah
alomorf dari morfem me-.
12. Apa perbedaan antara morfem dengan kata?
10
Morfem merupakan satuan morfologis terkecil yang memiliki
atau mempengaruhi makna, sedangkan kata merupakan satuan
morfologis terbesar yang miliki makna.
13. Sebutkan beberapa jenis morfem yang anda ketahui!
a. morfem bebas dan morfem terikat
b. morfem utuh dan morfem terbagi
c. morfem segmental dan morfem suprasegmental
d. morfem zero
e. morfem bermakna leksikal dan morfem tak bermakna leksikal
14. Ada berapa morfem dalam kata berikut?
Memperdalam, mengundurkan, kehujanan, ...
Memperdalam = Mem-per-dalam. 3 morfem
Mengundurkan = meng- undur- kan 3 morfem
Kehujanan = ke-an hujan 2 morfem
15. Apa objek kajian sintaksis?
Objek kajian sintaksis antara lain:
a. satuan-satuan sintakisis yang berupa kata, frase, klausa, kalimat,
dan wacana
b. struktur sintaksis, yaitu kategori, fungsi serta peran sintaksis
c. hal-hal yang berkenaan dengan sintaksis seperti masalah modus,
aspek, diatesis dll.
16. Apa perbedaan antara frase dan klausa
frase adalah gabungan dua buah kata yang hanya menduduko
satu fungsi sedangkan klausa gabungan kata yang masing-masing
katanya menduduki fungsi tersendiri.
17. Apa yang dimaksud dengan frase? Apa saja jenis frase itu?
Frase adalah gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi
sintaksis didalam kalimat. Pembentuk frase itu harus berupa morfem
bebas, bukan berupa morfem terikat.
Jenis Frase
Frase dibedakan menjadi 4:
6.3.2.1.Frase Eksosentrik
Adalah frase yang komponen-komponennya tidak mempunyai
perilaku
sintaksis yang sama dengan keseluruhannya.
Contoh: frase di pasar
Terdiri dari komponen di dan pasar
11
Frase eksosentrik dibagi menjadi 2:
1.) Direktif( Preposional)
Frase yang komponen pertamanya berupa preposisi dan komponen
keduanya berupa kata atau kelompok kata yang berkategori nomina.
2.) Nondirektif
Frase yang komponen pertamanya berupa artikulus, seperti
si,sang,yang,para,dan kaum, sedangkan komponen keduanya berupa
kata atau kelompok kata berktegori nomina, ajektifa, atau verba.
6.3.2.2.Frase Endosentrik (Frase Modifikatif)
Frase yang komponennya bukan inti, yaitu membatasi makna
komponen inti.
Contoh: sedang membaca
Kata sedang membatasi makna komponen inti( kata membaca).
Frase endosentrik disebut juga frase subordinatif karena salah satu
komponennya, yaitu yang merupakan inti frase berlaku sebagai
komponen
atasan, sedangkan komponen lainnya yaitu komponen yang
membatasi
berlaku sebagai komponen bawahan. Komponen inti dapat didepan
dan
dapat juga dibelakang.
Berdasarkan intinya, frase endosentrik dapat dibedakan menjadi 4:
1.) frase nominal, yaiu frase yang intinya berupa nomina atau
pronominal
2.) frase verbal, yaitu frase yang intinya berupa kata kerja
3.) frase adjektifa, yaitu frase yang intinya berupa kata sifat
4.) frase numeralia, yaitu frase yang intinya berupa kata numeral
6.3.2.3.Frase Koordinatif (konjungsi/kata sambung)
Frase yang komponen pembentuknya terdiri dari dua komponen atau
lebih
yang sama dan sederajat dan dapat dihubungkan oleh konjungsi
koordinatif.
Frase koordinatif yang tidak menggunakan konjungsi secara eksplisit
biasanya disebut frase parataksis.
6.3.2.4.Frase Apositif
Frase koordinatif yang kedua komponenya saling merujuk
sesamanya.sehingga urutan komponenya dapat dipertukarkan.
12
Contoh: Pa Ahmad guru saya sedang mengajar
Jenis Klausa
Jenis klausa dibedakan berdasarkan strukturnya dan kategori
segmental yang menjadi predikatnya.
Berdasarkan strukturnya dibedakan menjadi 2:
1.) Klausa bebas
Klausa bebas adalah klausa yang mempunyai unsur-unsur
lengkap, sekurang-kurangnya mempunyai subjek dan predikat.
2.) Klausa terikat
13
Klausa terikat adalah klausa yang mempunyai struktur yang
tidak lengkap. Dalam klausa ini hanya ada subjek saja atau objek saja
atau keterangan saja.
Berdasarkan kategori unsur segmental yang menjadi predikatnya
1.) Klausa verbal
Klausa verbal adalah klausa yang predikatnya berkategori verba.
Klausa verbal dibagi menjadi 3:
a.) Klausa transitif
Klausa yang predikatnya verba transitif.
Contoh: Nenek menulis surat
b.) Klausa intransitif
Klausa yang predikatnya verba intransitif.
Contoh: Nenek menangis
c.) Klausa refreksif
Klausa yang predikatnya berupa verba refreksif.
Contoh: Nenek sedang menangis
2.) Klausa nominal
Klausa yang predikatnya berupa nomina.
Contoh: Ayahnya petani di desa itu
3.) Klausa adjektifal
Klausa yang predikatnya berkategori ajektifa.
Contoh: Bumi ini sangat luas
4.) Klausa adverbial
Klausa yang predikatnya adverbia.
Contoh: Bandelnya teramat sangat
5.) Klausa preposional
Klausa yang predikatnya berupa frase berkategori preposisi.
Contoh: Ibu di dapur
6.) Klausa numeral
Klausa yang predikatnya berupa kata atau frase numeralia.
Contoh: gajinya 5 juat sebulan
19. Apa yang dimaksud dengan kalimat? Apa saja jenis
kalimat itu?
Kalimat adalah kata-kata yang teratur yang berisi pikiran atau
pelengkap yang menjadi dasar penting dari kalimat adalah konstituen
dasar dan intonasi final. Konstituen itu sendiri dapat berupa kata,
frase, atau klausa.
14
Jenis Kalimat
1. Kalimat inti, yaitu kalimat yang dibentuk dari klausa inti yang
lengkap bersifat deklaratif, aktif, atau netral dan afirmatif.
Contoh: FN+FV : Nenek datang
2. Kalimat tunggal dan Kalimat majemuk
Kalimat tunggal hanya terdiri dari satu klausa. Sedangkan,
kalimat majemuk mempunyai klausa lebih dari satu. Kalimat
majemuk dibedakan menjadi 3:
1.) Kalimat majemuk koordinatif
Kalimat majemuk yang klausanya memiliki status yang sama,
yang setara, atau yang sederajat. Klausa-klausanya biasanya
dihubungkan dengan konjungsi eksplisit, seperti dan, atau, tetapi,
lalu. Namun, ada yang konjungsi secara implisit (tanpa konjungsi).
2.) Kalimat majemuk subordinatif
Kalimat majemuk yang hubungan antara klausa-klausanya
tidak setar. Biasanya kedua klausa dihubungkan dengan konjungsi
subordinatif., misalnya kalu, ketika, meskipun, dan karena.
3.) Kalimat majemuk kompleks atau campuran
Kalimat majemuk yang terdiri dari 3 klausa atau lebih. Kalimat
majemuk ini merupakan campuran dari kalimat majemuk setara dan
bertingkat.
3. Kalimat mayor dan Kalimat minor
1.) Kalimat mayor adalah kalimat yang klausanya lengkap,
sekurangkurangnya
memiliki unsur subjek dan predikat
2.) Kalimat minor adalah kalimat yang unsur-unsurnya tidak
lengkap, misalnya kalimat seruan.
4. Kalimat verbal dan non-verbal
1.) Kalimat verbal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata/frase
yang berkategori verba.
2.) Kalimat non-verbal adalah kalimat yang predikatnya bukan
kata/frase verbal.
5. Kalimat bebas dan Kalimat terikat
1.) Kalimat bebas adalah kalimat yang dapat memulai sebuah
paragraf tanpa bantuan kalimat lain yang menjelaskannya.
2.) Kalimat terikat adalah kalimat yang tidak dapat berdiri sendi
sebagai
15
ujaran lengkap.
20. Jelaskan istilah-isilah berikut!
Modus, Aspek, Kala, Modalitas, Fokus, dan Diatesis
1. Modus adalah penggambaran suasana psikologis perbuatan
menurut tafsiran si pembicara tentang apa yang diucapkannya. Ada
beberapa modus:
a..modus indikatif (bersikap objektif atau netral )
b. modus optatif ( harapan atau keinginan )
c. modus imperatif ( perintah atau larangan )
d. modus interogatif ( pertanyaan )
e. modus obligatif ( keharusan )
f. modus desideratif ( keinginan atau kemauan )
g. modus kondisional ( persyaratan )
2. Aspek adalah cara untuk memandang pembentukan wakatu secara
internal di dalam situasi, keadaan, kejadian/proses. Ada beberapa
macam aspek:
a. aspek kontinuatif ( perbuatan terus berlangsung )
b. aspek inseptif ( peristiwa baru mulai )
c. aspek progresif ( perbuatan sedang berlangsung )
d. aspek repetitif ( perbuatan terjadi berulang-ulang )
e. aspek imperfektif ( berlangsung sebentar )
f. aspek sesatif ( perbuatan berakhir )
3. Kala adalah informasi di dalam kalimat yang menyatakan waktu
terjadinya perbuatan, kejadian , tindakan atau pengalaman yang
disebutkan di dalam predikat.
4. Modalitas adalah keterangan dalam kalimat yang menyatakan
sikap pembicara terhadap hal yang dibicarakan yaitu mengenai
perbuatan, keadaan, dan peristiwa. Ada beberapa jenis modalitas :
a. modalitas intensional ( keinginan, permintaan, ajakan )
b. modalitas epistesmik ( kemungkinan, kepastian, dan keharusan )
c. modalitas deontik ( keizinan atau perkenanan )
d. modalitas dinamik ( kemampuan )
5. Fokus adalah unsur yang menonjolkan bagian kalimat sehingga
perhatian pendengar atau pembaca tertuju pada bagian itu.
6. Diatesis adalah gambaran hubungan antara pelaku atau peserta
dalam kalimat dengan perbuatan yang dikemukakan dalam hal itu.
16
Ada beberapa macam diastesis yaitu diastesis aktif, diastesis pasif,
diastesis refleksif, diastesis resiplokal, dan diastesis kausatif.
18
Secara etimologis, hermeneutik berasal dari bahasa Prancis
“hermeneuein” yang berarti “menafsirkan”. Hermeneutik termasuk
salah satu pendekatan yang digunakan logika linguistik dalam
membuat telaah atas karya sastra. Logika linguistik membuat
penjelasan dan pemahaman dengan menggunakan “makna kata” dan
selanjutnya “makna bahasa” sebagai bahasa dasar. Sedangkan secara
mitologis, hermeneutik dikaitkan dengan Hermes, nama Dewa
Yunani yang menyampaikan pesan Ilahi kepada manusia. Dan
medium pesan adalah bahasa, baik lisan maupun tulisan. Menurut
metode hermeneutika, karya sastra perlu ditafsirkan sebab di satu
pihak karya sastra terdiri atas bahasa dan di dalam bahasa banyak
terdapat makna yang disembunyikan atau dengan sengaja
disembunyikan.
7. Apa fungsi utama metode Hermeneutika?
Dikaitkan dengan fungsi utama hermeneutika sebagai metode
untuk memahami agama, maka metode ini dianggap tepat untuk
memahami karya sastra dengan beberapa pertimbangan ; (1) Karya
sastra adalah kayra tulis paling dekat dengan agama, (2) Agama dan
sastra adalah bahasa baik lisan atau tulisan, (3) Agama adalah
keyakinan dan sastra adalah imajinasi. Keduanya perlu ditafsirkan
karena antara keyakinan dan imajinasi tidak dapat dibuktikan.
Metode hermeneutik tidak mencari makna yang benar, melainkan
makna yang paling optimal. Oleh sebab itu, untuk menghindari
ketakterbatasan peroses interprestasi, peneliti harus memiliki titik
pijak yang jelas.
8. Apa yang dimaksud dengan metode kualitatif?
Metode kualitatif dalam penelitian karya sastra melibatkan
pengarang, lingkungan sosial di mana pengarang berada, termasuk
didalamnya unsur-unsur kebudayaan pada umumnya. Landasan
berpikir metode kualitatif adalah paradigma positivisme Max Weber,
Imanuel Kant, dan Wilhelm Dilthey. Objek penelitian bukan gejala
sosial sebagai bentuk substantif, melainkan makna-makna yang
terkandung di balik tindakan yang justru mendorong timbulnya
gejala sosial tersebut, jelas moleong. Penelitian kualitatif
mempertahankan hakikat nilai-nilai.
9. Jelaskan ciri-ciri metode kualitatif!
19
Ciri-ciri metode kualitatif, yaitu; (1) Memberikan perhatian pada
makna dan pesan, sesuai dengan hakikat objek, yaitu sebagai studi
kurtular; (2) Lebih mengutamakan peroses dibandingkan dengan
hasil penelitian sehingga makna selalu berubah, (3) Tidak ada jarak
antara subjek peneliti dengan objek penelitian, subjek peneliti
sebagai instrumen utama sehingga terjadi interaksi langsung
diantaranya, d) Desain dan kerangka penelitian bersifat sementara
sebab penelitian bersifat terbuka, dan e) Penelitian bersifat alamiah,
terjadi dalam konteks sosial budayanya masing-masing.
10. Jelaskan pengertian metode Analisis Isi dan objeknya!
Sesuai dengan namanya analisis isi sangat berhubungan dengan
isi komunikasi, baik secara verbal, dalam bentuk bahasa, maupun
non verbal. Dalam karya sastra, isi yang dimaksud adalah pesan-
pesan yang dengan sendirinya sesuai dengan hakikat sastra. Isi dalam
metode analisis isi terdiri atas dua macam, yaitu isi laten dan isi
komunikasi. Isi laten adalah isi yang terkandung dalam dokumen dan
naskah atau isi sebagaimana dimaksud oleh penulis, sedangkan isi
komunikasi adalah yang terkandung sebagai akibat komunikasi yang
terjadi atau isi sebagaimana terwujud dalam hubungan naskah
dengan konsumen. Objek formal metode analisis ini adalah isi
komunikasi. Analisis terhadap isi komunikasi menghasilkan makna.
Metode analisis isi memberikan perhatian pada pesan. Dalam karya
sastra, misalnya dilakukan untuk meneliti gaya tulis seorang
pengarang. Sebaliknya, analisis terhadap isi laten akan menghasilkan
arti.
11. Jelaskan pengertian metode Formal, ciri, dan objeknya!
Metode formal adalah analis isi dengan mempertimbangkan
aspek-aspek formal, aspek-aspek bentuk, yaitu unsur-unsur karya
sastra. Tujuan metode formal adalah studi ilmiah mengenai sastra
dengan memperhatikan sifat-sifat teks yang dianggap artistik.
Ciri-ciri utama metode formal adalah analisis terhadap unsur-
unsur karya sastra, kemudian bagaimana hubungan antara unsur-
unsur tersebut dengan totalitasnya. Tugas utama metode formal
adalah menganalisis unsur-unsur, sesuai dengan peralatan yang
terkandung dalam karya. Unsur-unsur dibedakan menjadi unsur-
unsur ekstrinsik dan intrinsik, unsur-unsur konkrit dan formal, unsur-
unsur makro dan mikro.
20
12. Jelaskan pengertian metode Dialektika, ciri, dan objeknya!
Secara etimologi dialektika berasal dari kata dialectica, bahasa
Latin, yang artinya cara membahas. Secara historis metode ini sudah
ada sejak zaman Plato, tetapi diperkenalkan secara formal oleh
Hegel. Menurut Hauser, dalam dialektika unsur yang satu tidak harus
lebur kepada unsur yang lain, individualitas justru dipertahankan di
samping interpendensinya. Prinsip-prinsip dialektika hampir sama
dengan hermeneutika, yaitu penelusuran unsur ke dalam totalitas dan
sebaliknya. Yang membedakannya adalah (1) Kontinuitas
oprasionalisasi tidak berhenti pada level tertulis, tetapi diteruskan
pada jaringan katagori sosial yang merupakan maknanya secara
lengkap, dan (2) Dalam metode ini kondisi dianggap sebagai energi
pemahaman objek. Metode dialektika digunakan dengan sangat
berhasil oleh Goldmann dalam strukturalisme genetik.
13. Jelaskan pengertian metode Deskriptif!
Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan
masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan
keadaan objek penelitian pada saat sekarang, berdasarkan fakta-fakta
yang tampak atau sebagaimana adanya.
Ciri-ciri metode deskriptif adalah metode penelitian untuk
membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, sehingga metode
ini bertujuan mengadakan akumulasi data dasar belaka. Secara luas
penelitian ini mencakup metode penelitian yang lebih luas di luar
metode sejarah dan eksperimental, tetapi juga menerangkan
hubungan, menguji hipotesa-hipotesa, membuat prediksi serta
mendapatkan makna dan implikasi dari suatu masalah yang ingin
dipecahkan. Menurut Whitney, metode deskriptif adalah pencarian
fakta dengan interpretasi yang tepat. Dalam metode ini penelitian
dapat saja membandingkan fenomena-fenomena tertentu sehingga
merupakan suatu studi komparatif.
14. Jelaskan pengertian metode Deskriptif Analitik dan
tujuannya!
Dua metode penelitian dapat digabungkan dengan syarat kedua
metode tersebut tidak bertentangan. Contohnya; metode deskriptif
dan analitik. Metode ini dilakukan dengan cara mendeskripsikan
fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis. Deskripsi dan
analisis berarti menguraikan, meskipum demikian, analisis yang
21
berasal dari bahasa Yunani, analyein (‘ana’= atas, ‘lyein’= lepas,
urai), telah diberikan arti tambahan, tidak semata-mata menguraikan
melainkan juga memberikan pemahaman dan penjelasan
secukupnya. Tujuan dari penelitian deskripsi dan analisis untuk
membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistemmatis,
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan
antara fenomena yang diselidiki.
15. Jelaskan pengertian penelitian dan signifikansinya !
Penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan, dan
percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk
mndapatkan fakta-fakta atau prinsip-prinsip baru yangbertujuan
untuk mendapatkan pengertian baru dan menaikan tingkat ilmu serta
teknologi”. Penelitian dan ilmu merupakan dua hal yang tidak dapat
dipisahkan. Penelitian merupakan media untuk mengembangkan
suatu ilmu. Karena tanpa penelitian ilmu akan mengalami stagnan
atau statis. Menurut Anton Bakker, ilmu laksana bangunan yang
terbuat dari batu. Melalui observasi, batu tersebut diklasifikasikan,
kemudian dapat dijadikan sebagai bahan bangunan. Dengan
penelitian, kemajuan ilmu dapat terus ditingkatkan agar dapat
menjelaskan gejala-gejala, termasuk gejala-gejala kebahasaan dan
kesusastraan. Ilmu terdiri dari sejumlah teori yang memberikan
penjelasan atas gejala-gejala yang terjadi. Teori adalah pernyataan
yang menunjukan hubungan sebab- akibat antara dua variabel atau
lebih. Adapun nilai guna (signifikansi) yang diharapkan dari kegiatan
penelitain paling tidak ada beberapa hal; (1) suatu upaya untuk
merumuskan permasalahan-permasalhan, mengajukan berbagai
pertanyaan, dan berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut
dengan cara menunjukan fakta-fakta dan memberikan argumen-
argumen logis dan benar; (2) Suatu upaya untuk merevisi kembali
teori dan simpulan yang sudah ada/diterima berdasar fakta-fakta,
upaya ini bagian dari sinifikansi penelitian.
16. Apa yang dimaksud dengan tahapan penelitian dan isi desain
usulan penelitian versi Prodi BSA Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Bandung !
Tahapan penelitian yang dimaksud adalah tahapan pembuatan
rancangan atau desain usulan penelitian terlebih dahulu. Adapun isi
desain usulan penelitian secara berururtan mencakup; latar belakang
22
masalah; identifikasi & rumusan masalah; tujuan dan signifikansi
penelitian; tinjauan pustaka; kerangaka brpikir; metode & langkah
penelitian.
17. Apa yang dimaksud dengan latar belakang masalah ?
Latar belakang masalah penelitian adalah alasan mengapa
dilakukannya penelitian. Di sini harus dijelaskan berbagai
permasalahan yang dipandang perlu adanya pemecahannya. Yang
dimaksud masalah adalah jika teori dengan teori mengalami
pertentangan, dan atau teori dengan realitas tidak sejalan. Dalam
latar belakang masalah minimal disajikan permasalahan penelitaian
dan alasan pemilihan objek kajian.
18. Apa yang dimaksud dengan terminilogi tinjauan pustaka ?
Penjelasan tentang penelitian terdahulu kalau diperlukan, harus
ada penjelasan dan penilaian tentang kelebihan dan kekurangannya
menyangkut metode, pendekatan, hasil penelitian, dan termasuk
rekomendasi yang disarankannya untuk dilakukan penelitian
lanjutan.
19. Jelaskan pengertian kerangka berpikir!
Kerangka pemikiran adalah semacam “pisau” analisis yang
digunakan peneliti untuk membantu memecahkan permasalahan
yang terdapat dalam rumusan masalah penelitian. Kerangka
pemikiran ini dapat diperoleh dari informasi teori-teori penelitian
terdahulu, kemudian diadaptasi dan dirumuskan sesuai dengan
masalah penelitian. Kerangka berpikir dapat berupa kerangka teori
dan dapat pula berbentuk kerangka penalaran logis. Kerangka teori
itu merupakan uraian ringkas tentang teori yang digunakan dan cara
menggunakan teori itu dalam menjawab pertanyaan penelitian.
Kerangka penalaran logis merupakan urutan berpikir logis, sebagai
suatu cara berpikir ilmiah yang akan digunakan, dan cara
menggunakan logika tersebut dalam memecahkan masalah.
Kerangka berpikir itu bersifat operasional, yang diturunkan dari satu
atau beberapa teori, atau dari pernyataan-pernyataan logis. Ia
berhubungan dengan masalah penelitian dan menjadi pedoman
dalam perumusan hipotesis yang akan diajukan”.
20. Apa yang dimaksud data dalam penelitian ?
Data penelitian adalah sesuatu yang diyakini atau fakta yang
berkaitan dengan pertanyaan penelitian, tujuan penelitian yang telah
23
ditetapkan, yang mana ditujukan pada persoalan-persoalan
penelitian. Jenis data dalam penelitian harus disusun dan pilih-pilah
sesuai jenis dan urutan pertanyaan penelitian.
NAQD ADAB
SEMIOTIK
32
1. Jelaskan pengertian semiotika secara etimologi dan
terminologi?
Secara etimologi semiotika berasal dari bahasa Yunani semeion,
yang berarti tanda. Sedang secara terminologi semiotika adalah
cabang ilmu yang mengkaji tanda dan segala sesuatu yang
berhubungan dengan tanda.
2. Sebutkan 5 dari 19 objek kajian semiotika menurut Umberto
Eco!
Semiotika binatang (zoosemiotics), tanda-tanda bauan (olfactory
signs), komunikasi rabaan (tactile communication), kode kecapan
(code of taste), paralinguistik (paralinguistics), semiotika medis
(medical semiotics), kinesik dan proksemik (kinesics dan
proxemics), kode-kode musik (musical codes), bahasa yang
diformalkan (formalized languages), bahasa tertulis, alfabet yang tak
dikenal, kode rahasia, bahasa alam (natural language), komunikasi
visual (visual communication), sistem objek (system of objects),
strukur plot (plot structure), teori teks (text theory), kode-kode
budaya (cultural codes), teks estetik (aesthetical text), komunikasi
massa (mass communication), dan retorika (rethoric).
3. Apa yang anda ketahui tentang Charles Sander Pierce?
Charles Sander Pierce (1839-1914) adalah salah seorang dari dua
bapak semiotika. Ia merupakan filsuf Amerika. Ilmu tanda yang
dicetuskannya merupakan pengembangan dari logika. Ilmu tanda
yang ia cetuskannya diberinama dengan semioika.
34
Sinkronik adalah penyelidikan bahasa pada suatu kurun waktu
saja, seperti mempelajari bahasa Arab yang digunakan pada masa
pra-Islam (zaman jahiliyyah). Sedangakan diakronik adalah
penyelidikan bahasa yang dilakukan tidak hanya pada satu kurun
waktu saja, tapi beberapa kurun waktu. Misalnya penyelidikan
bahasa Arab pada masa jahiliyayah, Islam, sampai masa dinasti
Umayah.
9. Apa yang anda ketahui tentang teori dekonstruksi dan
berikan contohnya!
Teori dekonstruksi adalah teori tanda yang dicetuskan oleh
Jacques Derrida, seorang filsuf Prancis keturunan Yahudi Aljazair.
Dalam teori itu, Derrida menolak konsep difference ‘perbedaan
valensi’ yang diajukan Saussure, yang terjadi dalam hubungan
sintagmatik dan paradigmatik. Menurut Derrida, tanda memiliki nilai
tidak hanya karena perbedaannya (diferrence) dengan tanda lain,
namun juga karena adanya penundaan (diferrance). Penundaan
terjadi karena nilai sebuah tanda tidak dapat hadir seketika.
Contohnya kata “sepuluh”, kata atau tanda ini tidak serta-merta
dapat difahami nilai (pengertiannya) sebelum dihubungkan dengan
tanda lain, misalnya “buku”. Pada pernyataan “sepuluh buku”, masih
ada tanda tanya, sepuluh buku apa? Kemudian dijawab dengan
pernyataan “sepuluh buku linguistik”. Dari tanda “sepulu” ke
“sepuluh buku”, kemudian “sepuluh buku linguistik” terjadi
penundaan (differance), sehingga menimbulkan pengertian yang
berbeda bagi pendengar.
10. Apa yang anda ketahui tentang teori mitos Roland Barthes
dan berikan contoh?
Teori mitos adalah teori yang dikembangkan Roland Barthes dari
teori semiologi Saussure. Roland Barthes menganggap teori
semiologi Saussure hanya merupakan sistem semiologi tahap
pertama. Ia merasa perlu untuk membentuk sistem semiologi tahap
kedua. Sistem pertama, ia sebut sebagai sistem linguistik, sedang
sistem kedua ia sebut sebagai sistem mitos atau mitis. Mitos dalam
pandangan Barthes adalah suatu sistem komunikasi yang di
dalamnya terdapat suatu pesan. Mitos merupakan sistem penandaan
(mode of signification) dan suatu bentuk (a form).
35
Jika dalam sistem linguistik, tanda (sign) dibentuk oleh dua
unsur, yaitu penanda (signifier) dan petanda (signified). Maka dalam
sistem mitis, Barthes membuat hal sama, namun dengan istilah yang
berbeda, yaitu sign menjadi signification, signifier menjadi form dan
signified menjadi concept. Sistem linguistik menjadi form dalam
sistem mitis. Tujuan teori mitos ini adalah untuk mengungkap
ideologi di balik tanda.
Contohnya adalah ungkapan salam. Ungkapan
assalamu’alaikum dalam sistem linguistik menjadi penanda. Adapun
petandanya adalah makna ungakapan tersebut, yaitu semoga
keselamatan tercurah bagimu. Semua sistem linguistik ini menjadi
form pada sistem mitis, dan yang menjadi conceptnya adalah bahwa
orang yang mengucapkan ungkapan tersebut adalah seorang muslim
atau berideologi Islam.
Signifie Al-Quraisy
36
13. Carilah ideologi di balik kata Quraisy dalam surat al-Quraisy
dengan teori mitos Roland Barthes?
Kata Quraisy dalam level linguistik (level I) merupakan
signifiant (penanda) yang signifie (petanda) –nya adalah suku
Quraisy. Level mitis untuk kata Quraisy terbagi dua, level II
mengungkap konsep Quraisy pada masa pra-Islam atau zaman
jahiliyah, dan level III mengungkap konsep Quraisy pada masa Islam
atau konsep Quraisy menurut Al-Qur’an dalam hal ini menurut surat
al-Quraisy. Konsep Quraisy pada pra-Islam atau zaman jahiliyah
adalah satu suku di jazirah Arab yang terpandang karena sebagai
penguasa kota Makkah, pelayan Ka’bah (tempat suci) dan suku yang
punya tradisi berdagang yang kuat. Kemudian konsep Quraisy pada
masa Islam adalah satu suku yang memiliki tradisi berdagang ke
Yaman pada musim dingin (syitaa) dan ke Syam pada musim panas
(shaiif) dengan memegang ajaran-ajaran agama Ibrahim (fal
ya’buduu rabba haadzal baiit). Dan Muhammad menjadi contoh
pedagang Quraisy yang berdagang seperti itu.
Dengan demikian, pada level II ideologi yang ditemukan adalah
aristokratisme dan materialisme. Sedang pada level III, ideolog
yang ditemukan adalah materialisme dan spiritualisme. Berikut ini
adalah tabel untuk uraian di atas.
Qurais Suku
y Qurais
y
I
Suku di jazirah Arab
yang terpandang karena
sebagai pengauasa kota
Makkah, pelayan
Ka’bah dan suku yang
punya tradisi berdagang
yang kuat. (Konsep
Pra-Islam/zaman
jahiliyah)
II
37
Suku yang punya
tradisi berdagang ke
luar Arab (Yaman &
Syam) dengan
memegang ajaran-
ajaran agama Ibrahim
(Konsep Islam
berdasarkan surat al-
Quraisy)
III
14. Carilah tanda ikonis, indeksial dan simbolis untuk kata
Quraisy dalam surat al-Quraisy!
Tanda ikonis adalah tanda yang terhubung dengan objek tertentu
karena keserupaan atau kemiripan. Dalam tanda berbentuk bahasa
(lisan maupun tulisan), kemiripan terjadi pada kesesuaian antara
bahasa dengan apa yang terjadi di luar bahasa. Pada surat al-Quraisy
kata Quraisy memiliki kebiasaan melakukan perjalanan pada musim
dingin dan panas. Hal ini mirip atau sama dengan kebiasaan kaum
Quraisy yang memiliki tradisi melakukan perjalanan untuk
berdagang. Pada musim dingin mereka berdagang ke Yaman,
sedang pada musim panas mereka berdagang ke Syam.
Tanda indeksial adalah tanda yang terhubung dengan objek
tertentu karena hubungan sebab akibat. Kata Quraisy berasal dari
kata qarasya yang artinya mengumpulkan (harta). Maka pantaslah
suku itu dinamai dengan Quraisy. Karena mereka adalah suku yang
pandai mengumpulkan harta dengan cara berdagang. Jadi tanda atau
penamaan Quraisy pada suku itu muncul karena mereka punya
tradisi melakukan qarasya dengan cara berdagang.
Tanda simbolik adalah tanda yang terhubung dengan objek
tertentu karena kesepakatan. Jika disebut kata Quraisy, orang sudah
bersepakat bahwa itu adalah tanda kemuliaan dan kesejahteraan.
Kemulian muncul karena Quraisy merupakan penguasa Makkah,
pelayan Ka’bah dan suku yang telah melahirkan seorang Nabi.
38
Kesejahteraan mucul karena Quraisy merupakan suku yang kaya
karena pandai berdagang.
15. Analisislah kata al-Quraisy dalam surat al-Quraisy dengan
teori dekonstruksi!
Surat al-Quraisy ayat 1-2 menjelaskan bahwa suku Quraisy
memiliki tradisi berdagang yang kuat hingga ke luar Arab (Yaman
dan Syam). Kedua ayat itu sebetulnya menunjukan bahwa Quraisy
adalah simbol kekuatan ekonomi di jazirah Arab yang patut dicontoh
oleh suku-suku lain. Kesan sementara yang ditangkap adalah bahwa
suku Quraisy sukses semata-mata karena kerja keras mereka.
Padahal tidak demikian. Pada ayat 3-4 Islam mendekonstruksi cara
berfikir demikian, dengan menyatakan bahwa kesuksesan itu bukan
karena kerja keras mereka dalam menjual dagangan, tetapi karena
suku Quraisy memegang prinsip agama Ibrahim ketika itu, seperti
yang telah dicontohkan Muhammad. Muhammad tidak hanya
memakai kecerdikan akal, tapi memakai akhlak yaitu kejujuran
sebagaimana diajarkan dalam ajaran Nabi Ibrahim yang hanif.
TARJAMAH
42
SEMANTIK
49
tingkat kebudayaan. Kata الجذرmaknanya dasarnya adalah bagian
penting dari tumbuhan. Namun, ketika kata ini diucapkan pada
profesi atau disiplin tertentu maknanya menjadi bervariasi. Jika kata
الجذرdiucapkan dikalangan petani atau ditengah pakar biologi maka
maknanya adalah salah satu bagian dari tumbuhan, namun jika kata
ini diucapkan ditengah-tengah ahli matematika maka maknanya
berubah menjadi salah satu lambang matematika (√ ).
16. Apa yang dimaksud dengan teori medan makna di dalam
semantik? Berikan contohnya!
Teori Medan Makna (نظرية الحقول الداللية, semantic field, lexical
field) adalah kumpulan dari kata-kata yang memiliki hubungan
makna yang menurut kebiasan berada di bawah kata umum. Kata
أبيض, أحضر, أزرق, … أحمرdan seterusnya merupakan kumpulan kata
yang berada di bawah kata umum ( اللونwarna). Kata ( ضحىpagi), فجر
(fajr), ( ص بحsubuh), ( الظه رdzhuhur), ‘ ( العص رashar), المغ رب
(maghrib)…dan seterusnya merupakan kumpulan kata yang berada
di bawah kata umum ( الوقتwaktu).
17. Apa saja yang termasuk medan makna?
Selanjutnya para penganut teori medan makna memperluas
cakupan teori ini yang meliputi:
a. kata-kata sinomim ( ) المترادفةdan antonim (;) األضداد
b. bentuk-bentuk derivatif () األوزان اإلس تقاقية, atau biasa juga
disebut morpho-semantik fields (;) الحقول الداللية الصرفية
c. medan sintagmatik yang mecakup kumpulan kata-kata yang
memiliki hubungan melalui jalan pemakaian, akan tetapi
bukan struktur sintaksis itu sendiri.
d. kata beririsan ( ) األشتمال
e. عالقة التنافر
18. Jelaskan oleh saudara yang dimaksud dengan hubungan
sintagmatik beserta contohnya!
Medan sintagmatik yang mecakup kumpulan kata-kata yang
memiliki hubungan melalui jalan pemakaian yang tidak dapat
disubstitusikan. Sebagai Contoh:
كلب – نباح .1
فرس – صهيل .2
يقتح- زهر .3
50
19. Jelaskan oleh saudara langkah-langkah analisis komponen
makna!
a. Pilihlah seperangkat kata yang secara intuitif kita perkirakan
berhubungan atau memiliki medan makna yang sama;
b. Ketemukan analogi-analogi diantara kata-kata yang
seperangkat tersebut;
c. Cirikanlah komponen semantik atau komposisi semantik atas
dasar analogi-analogi tersebut.
20. Sebutkan oleh saudara unit-unit !
Nida membagi unit makna ( semantic unit/ al wihdah
dilâliyah) ke dalam empat bagian pokok yaitu :
a. Kata Dasar
b. Phrase / tarkîb (lebih besar dari kata dasar)
c. Morfem terikat (lebih kecil dari kata dasar)
d. Bunyi kata (fonetik)
52
sebagainya, dan (3) bahasa sebagai instrument seperti bahasa hadits,
khutbah, tulisan, dan lain sebagainya.
d. Makna Subyektif ( ) المعنى النفسى
Makna subyektif adalah makna yang merujuk pada kata yang
di dalamnya mengandung makna yang lahir dari pengalaman pribadi
seseorang. Makna kata ini sangat terbatas dan hanya dipahami secara
subyektif oleh orang yang mengucapkan atau menulisnya. Kata ini
tidak dapat dipakai sebagai alat komunikasi secara umum, tetapi
hanya dapat dipakai komunikasi pada komunitas tertentu. Makna
subyektif seperti ini sebagiannya dapat dilihat pada bahasa sastra dan
puisi.
e. Makna Isyarat ( ) المعنى اإليحائ
Makna Isyarat adalah makna yang dihubungkan dengan kata-
kata yang mengandung ketentuan khusus melalui isyarat dengan
melihat bentuk pengucapannya. Secara ringkas Ulman membagi
makna isyarat ini ke dalam tiga bagian, yaitu (1) yang dipengaruhi
oleh aspek suara ( )2( , ( التأثير الصوتىyang dipengaruhi oleh bentuk-
bentuk kata (morf/ ) التأثير الصرفى, dan (3) yang dipengaruhi oleh
makna () التأثير الداللى.
Makna isyarat yang dipengaruhi oleh suara ada dua macam,
yaitu (1) pengaruh utama/langsung (primary onomatopoeia) yaitu
sebuah kata dibangun atas dasar peniruan terhadap suatu suara baik
suara benda, tumbuhan, binatang, maupun peristiwa . Sebagai
contoh kata meong (sunda) bermakna kucing dikarenakan suaranya
kucing mirip dengan nama tersebut, kata maung (sunda) bermakna
harimau, kata crack (inggris) bermakna retak, dikarenakan crack
secara sepintas merupakan suara retakan, hiss (inggris) bermakna
desis atau suitan, kharîr (arab) bermakna air, dan shalîl (arab)
bermakna pedang, (2) pengaruh tidak langsung (secondary
onomatopoeia) yaitu sebuah kata yang memiliki fonem (huruf)
tertentu yang secara intuitif menunjukkan perbedaan makna. Seperti
fonem “i” dalam kata mahasiswi mengandung makna “wanita” dan
fonem “a” pada kata mahasiswa mengandung makna “laki-laki”,
kasrah (fonem “i”) di dalam bahasa Arab pada umumnya
mengandung makna “kecil”.
Makna Isyarat yang dipengaruhi oleh bentuk terdapat di dalam
(1) kelompok kata (frase) seperti frase handful yang berasal kata
53
hand (tangan) ditambah kata ful menjadi handful yang artinya
segenggam, redecorate berasal dari decorate (menghiasi) kemudian
ditambah re menjadi menghiasi kembali, frase yad al fa’sy () يد الفأس
berasal dari kata yad (tangan) dan fa’sy (kampak) berubah
maknanya menjadi “pegangan kampak”, (2) Akronim () المنحوت ة
seperti kata Depdiknas akronim dari Departemen Pendidikan
Nasional, kata basmalah/ بسملةakronim dari بسم هللا الالحمن الرحيم, kata
hamdalah/ حمدلهakronim dari الحم د هلل رب العلمين, eg akronim dari
example dan p.m akronim dari post meridian.
Makna Isyarat yang dipengaruhi oleh makna adalah kata-kata
majaz, yang dibangun atas majaz, atau setiap bentuk kalimat idiom.
Salah satu jenis makna ini adalah teori reflected meaning yang
diungkapkan oleh Leech ( 1974). Menurut Leech, reflektif meaning
adalah makna yang mendorong makna dasar menjadi berbilang
dikarenakan berada pada situasi tertentu. Sebagai contoh adalah
kata-kata taboo atau jenis kata yang mengandung makna tidak sopan.
Aktifitas seksual (hubungan suami istri), misalnya, di dalam al Quran
tidak memakai kata jimâ’ (bersenggama ) sebagai makna dasarnya
tetapi memakai kata libâs (pakaian) sebagai makna tambahan
(asosiatif). Kata libâs dipakai untuk pengertian jimâ’ merupakan
upaya menjelaskan aktifitas seksual tersebut secara halus sebab kata
jimâ’ dianggap tidak sopan dan vulgar. Demikian juga idiom “buang
hajat” di dalam bahasa Indonesia dipakai sebagai pengganti kata
berak dikarenakan kata yang terakhir ini dianggap tidak sopan.
23. Jelaskan oleh saudara sebab-sebab terjadinya perubahan
makna beserta contohnya!
Menurut Abdul Khair, setidaknya ada sembilan sebab-sebab
perubahan makna, yaitu
a. Perkembangan di dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sebagai contoh kata sastra. Dahulu kata ini bermakna ’tulisan atau
buku yang baik isinya dan baik bahasanya’. Sesuai denga
perkembangan waktu, kata ini berubah maknanya menjadi ’ karya
yang bersifat imajinatif”.
b. Perkembangan sosial budaya. Sejalan dengan perkembangan
pemikiran manusia ke arah kemajuan, maka sebagian kata
mengalami perubahan makna dari makna inderawi (nyata/ real) ke
makna abstrak. Sebagai contoh kata البرزخ. Dulu kata ini bermakna
54
‘pemisah diantara dua benda’, namun sejalan dengan perkembangan
pemikiran keagamaan, kata ال برزخberubah maknanya menjadi ’
waktu antara kematian dan kebangkitan’.
c. Perbedaan bidang pemakaian. Contoh, kata menanam pada
kalimat (1) Bapak menanam padi di sawah (membenamkan benih)
dan (2) Pengusaha itu telah menanamkan uangnya pada usaha
properti (menyimpan)
d. Adanya asosiasi. Contoh kata mencatut yang dipakai dalam
bidang perbengkelan dan pertukangan mempunyai makna’ bekerja
dengan menggunakan catut’. Dengan menggunakan catut ini maka
pekerjaan yang dilakukan, misalnya mencabut paku, menjadi dapat
dilakukan dengan mudah. Selanjutnya, kata catut ini digunakan pada
frase,” Modus operandi penipu itu dengan cara mencatut nama
polisi”. Kata mencatut di dalam frase ini tidak lagi bermakna
mencabut tetapi menjadi memakai
e. Pertukaran tanggapan indera. Contoh: Suaranya sedap di dengar
f. Perbedaan tanggapan. Setiap unsur leksikal atau kata sebenarnya
secara sinkronis telah mempunyai makna leksikal yang tetap.
Namun, karena pandangan hidup dan ukuran norma kehidupan di
dalam masyarakat, maka banyak kata yang nilainya menjadi
memiliki nilai rasa yang rendah, kurang menyenangkan. Di samping
itu ada juga yang menjadi memiliki nilai rasa tinggi, atau yang
mengenakkan. Kata-kata yang nilainya merosot menjadi rendah ini
lazim disebut peyoratif, sedangkan yang nilainya naik menjadi tinggi
disebut amelioratif. Kata bini dewasa ini diaggap peyoratif,
sedangkan kata istri dianggap amelioratif, kata laki dianggap
peyoratif berbeda dengan suami yang dianggap amelioratif. Contoh
lain kata bang pada ungkapan bang becak, bang Dul, dianggap
peyoratif, sedangkan kata bung pada ungkapan Bung Karno dan
Bung Hatta dianggap amelioratif.
g. Adanya penyingkatan. Contoh:
- Ayah meninggal (maksudnya meninggal dunia)
- Listrik sedang aliran (maksudnya tidak ada aliran)
h. Proses gramatikal. Sebagai contoh kata rambut yang bermakna
bulu yang tumbuh di kepada berubah maknanya ketika mendapat
akhiran –an, rambutan, menjadi nama buah yang seperti memiliki
rambut. Kata tangan dan panjang asalnya memiliki makna masing-
55
masing yaitu bagian anggota tubuh dan ukuran, namun setelah di
gabung – panjang tangan- maknanya berubah menjadi pencuri.
i. Pengembangan istilah. Misalnya, kata papan yang semula
bermakna ‘lempengan kayu (besi, dsb) tipis, kini diangkat menjadi
istilah untuk “perumahan, kedudukan atau peringkat). Sandang yang
semula berarti selendang kini diangkat maknanya menjadi pakaian.
Demikian juga kata teras yang semula bermakna inti kayu atau
saripati kayu kini diangkat menjadi unsur pembentuk istilah untuk
makna utama atau pimpinan
24. Sebutkan oleh saudara bentuk-bentuk perubahan makna!
Setidaknya terdapat tujuh pentuk perubahan makna, yakni (1)
perluasan makna, (2) penyempitan makna, (3) perubahan total, (4)
penghalusan (eufimisme), (5) pengasaran, (6) peninggian makna, (7)
perendahan. Makna.
25. Sebutkan Contoh-contoh perubahan makna!
a. Kata saudara yang pada mulanya hanya memiliki makna
‘seperut’ atau ‘sekandung’ Kini, kata saudara berubah
maknanya menjadi meluas, tidak hanya saudara sekandung
tetapi juga semua orang yang memiliki pertalian darah, bahkan
sekarang siapapun bisa dipanggil saudara.
b. Kata sarjana yang pada mulanya berarti orang pandai atau
cendekiawan, kemudian hanya berarti ’orang yang lulus
program strata satu perguruan tinggi’, seperti tampak pada
gelar sarjana sastra, sarjana ekonomi, dan sarjana hukum.
c. Kata ceramah pada mulanya bermakna cerewet atau banyak
cakap tetapi kini berarti ’pidato atau uraian mengenai sesuatu
di depan khalayak’.
d. Untuk menyebut kata ditahan supaya lebih halus disebut
diamankan. Kedua kata itu memiliki bentuk dan konsep
berbeda tetapi memiliki rujukan (makna) yang sama. Demikian
juga kata penjara dihaluskan menjadi lembaga
pemasyarakatan, korupsi menjadi penyalahgunaan
wewenang, pelacur menjadi pramunikmat, pemecatan diganti
dengan pemutusan tenaga kerja, kenaikan harga diganti
dengan penyesuaian harga atau pemberlakuan tarif baru.
e. Kata kalah, misalnya, sering dikatakan masuk kotak, kata
mengambil begitu saja biasa dikatakan mencaplok, demikian
56
juga kata mengeluarkan biasa diganti dengan mendepak.
Perhatikan contoh-contoh kalimat di bawah ini:
f. Kata jamban pada awalnya memiliki makna rendah, namun
sejalan dengan perkembangan waktu kata ini maknanya
berubah menjadi tinggi. Coba perhatikan frase jamban
keluarga. Frase ini secara intuitif memiliki makna baik
sehingga menjadi istilah bagi pengembangan kesehatan
keluarga.
g. Kata perempuan. Perempuan berasal dari kata empu yaitu
orang yang memiliki kedudukan tinggi pada strata masyarakat.
Kata perempuan pada awalnya dimaksudkan untuk
menghormati sehingga dinisbatkan kepada empu, namun pada
perkembangannya kata ini menjadi menurun maknanya.
57