Anda di halaman 1dari 57

LINGUISTIK UMUM

1. Apa yang anda ketahui tentang ilmu bahasa?


Ilmu bahasa adalah ilmu yang membicarakan tentang bahasa;
atau ilmu yang digunakan untuk mengkaji bahasa; atau ilmu yang
objek kajiannya adalah bahasa; atau ilmu yang mengkaji seluk-beluk
bahasa
2. Apa yang anda ketahui tentang definisi linguis dan
linguistik
Ada dua pengertian untuk istilah linguist. Pertama linguis berarti
orang yang menguasi beberapa bahasa secara fasih. Jadi jika ada
seseorang yang bisa menggunakan bahasa Sunda, Indonesia, Inggris,
dan Arab secara fasih, misalnya, maka orang itu bisa disebut seorang
linguis, Kedua linguis berarti orang yang menggeluti ilmu bahasa
atau orang yang mempelajari ilmu bahasa secara serius.
Dalam bahasa Inggris, istilah linguistik, selain berarti ilmu yang
mengkaji bahasa (linguistics), juga berati 'bahasa' (linguistic). Kedua
arti ini digunakan juga dalam bahasa Indonesia. Pada frase ‘linguistik
pengantar’ kata linguistik berarti ilmu bahasa. Sedangkan dalam
frase ‘masyarakat linguistik’ kata linguistik berarti ‘bahasa’.
3. Sebutkan term-term (istilah-itilah/nama-nama) yang
digunakan untuk ilmu yang mengkaji bahasa Arab!
Diantaranya adalah: ilmu al-lughah (‫ )علم اللغ ة‬, al-Lisaniyat(
‫ )اللسانيات‬, al-Lughawiyat(‫ )اللسانيات‬, al-Alsuniyah (‫ )األلسنية‬, fiqh al-
lughah(‫ )فقه اللغة‬, al-Filulujia(‫ )الفلولوجيا‬, dll .
4. Sebutkan beberapa sub disiplin linguistik yang anda tahu!
Jelaskan secara singkat!
Diantara subdisiplin linguistic adalah:
a. linguistik umum vs linguistik khusus. Lingusitik umum adalah
ilmu bahasa yang mengkaji bhas scara umum. Ilmu ini tidak
menngkaji bahasa tertentu melainkan mengkaji bahasa secara
umum, sedangkanlinguistik khusus adalah ilmu bahasa yang
mengakaji bahasa tertentu. Bahasa Indonesia misalnya. Ilmunya
disebut linguistic bahasa Indonesia.
b. linguistik singkronis vs linguistik diakronis. Linguistik
singkronis adalah ilmu yang mengakaji bahasa pada kurun

1
waktu tertentu. Sedangkan linguistic diakronis adalah ilmu yang
mengkaji bahasa dengan mengikuti perjalanan waktu.
c. linguistik mikro vs linguistik makro. Linguistic mikro adalah
ilmu yang mengkaji bahasa secara internal. Menjadikan bahasa
sebagai objek kajiannya. Sedangkan linguistic makro adalah
ilmu yang mengkaji bahasa secara lebih luas. Dalam kajiannya,
bahsa dikaitkan dengan hala-hal yang ada di luara bahasa.
d. linguistik teoretis vs linguistik terapan. Linguistic teoritis
adalah ilmu yang mengkaji bahasa secara teori. Sedangkan
linguistic terapan adalah ilmu yang mengjkaji bagaimana cara
menrakan bahasa.
e. Linguistic tradisional, struktural, transformasional,
semantik generatif, relasional, dan sistemik, Dll. Istilah-
istilah ini menunjukkan aliran yang mewarnai kajian bahasa.
Specied ‫ و علم اللغ ة الخ اص‬General Linguistics‫علم اللغ ة الع ام‬ .‫ا‬
‫ علم اللغة العام هو علم اللغة ال ذى يبحث اللغ ة عموم ا أي ه و ال ذي‬.Linguistics
‫ و أم ا علم اللغ ة الخ اص‬.‫قاله سوسير العلم الذى يبحث اللغة في ذاتها و ألجل ذاته ا‬
.‫هو الذي يبحث اللغ ة الخاص ة مث ل اللغ ة العربي ة أو اللغ ة اإلندونيس ية أو غيرهم ا‬
.‫وإن مصطلح علم اللغة العرب داخل في علم اللغة الخاص‬
‫ و علم اللغ ة الوص في أو التزام ني‬Historical Linguistics ‫علم اللغة التاريخي‬ .‫ب‬
‫ فعلم اللغة الوصفي يص ف اللغ ة و‬.Descriptive/ Synchonic Linguistics
‫ و اما علم اللغة التاريخي فيتبع تطور اللغ ة و تغيره ا‬.‫يفحص ظواهرها و مظاهرها‬
‫على مر الزمن‬
Macro. ‫ و علم اللغ ة الخ ارجي‬Micro Linguistics ‫علم اللغ ة ال داخلي‬ .‫ج‬
‫ تكلم علم اللغ ة ال داخلي ح ول العناص ر الداخلي ة للغ ة أو العناص ر‬.Linguistics
fonology, ‫ فق د تول د من ه ذا الف رع م ا نعرف ه ب‬.‫الداخلي ة للغ ة الخاص ة‬
‫ و أم ا علم اللغ ة‬..morfology, syntax, semantics, and lexicology
‫ فقد تولد من هذا العلم ما‬.‫الخارجي فيبحث في جميع ما يتعلق بعناصراللغة الخارجية‬
sosiolinguistik, antropolinguistik, matematolinguistik ‫نعرف ه ب‬
komputolinguistik, psikolinguistik, stilistika, filologi, filsafat
.bahasa
Applied‫ و علم اللغ ة التط بيقي‬Theorytical Linguistics‫علم اللغ ة النظ ري‬ .‫د‬
‫ فعلم اللغ ة النظ ري يبحث األم ور اللغوي ة خارجي ا و داخلي ا ألج ل‬. Linguistics
‫ وأم ا‬.‫الوصول أو الحصول إلى النظريات أو القواعد المتعلقة بلغة موض وع البحث‬
‫علم اللغة التطبيقي فيبحث في حل المش كالت اللغوي ة منطلق ا مم ا حص له علم اللغ ة‬
.‫النظري‬

2
‫ب النظر إلى الم ذهب أو النظري ات ال تي اس تخدمه اللغ وي في بحث ه للغ ة نع رف‬ .‫ه‬
( ‫ و علم اللغة التركيبي‬,)Traditional Linguistcs ( ‫مصطلح علم اللغة التقليدي‬
Generative( ( ‫دي‬ ‫ة التولي‬ ‫ و علم اللغ‬,)Structural Linguistics
‫و‬Transformational linguistics( ( ‫ و علم اللغ ة التح ويلي‬,Linguistics
.‫غيرها‬
5. Apakah istilah ilmu lughah sama dengan fiqh lughah?
Sebutkan alasannya!
Ada yang menyamakan ada pula yang membedakan antara
keduanya.Polemik ini terjadi karena ketika term linguistik -yang
secara harfiyah dapat diterjemahkan menjadi ilm al-lughah- dikenal
oleh para linguis Arab, mereka sudah terlebih dahulu mengenal term
fiqh lughah. Fiqh lughah sebagai sebuah ilmu yang menjadikan
bahasa sebagai objek kajiannya, telah muncul di dunia Arab sejak
abad ke-4 H. atau sekitar abad ke 10 M. Kondisi ini telah
menyebabkan terjadinya perbedaan pendapat mengenai identik atau
tidaknya antara ilmu lughah dengan fiqh lughah.
Kamal Basyar membedakan antara ilmu al-lughah dengan fiqh
al-lughah. Sedangkan Subhi Shalih menyamakan kedua istilah itu.
Sementara Abduh al-Rajihi, yang juga termasuk linguis Arab
modern, membedakan antara kedua istilah itu. Al-Rajihi menukil
apa yang dikatakan Juwaidi (Guidi), bahwa kata filologi sulit untuk
diterjemahkan ke dalam bahasa Arab.
Dengan demikian secara dikotomis ada dua kubu mengenai
masalah ini. Kubu pertama mengidentikkan antara ilmu al-
lughah dengan fiqh al-lughah, sedangkan kubu kedua
membedakan kedua istilah itu. Alasan kelompok pertama
sebagaimana dikemukakan oleh Ya’qub (1982: 28-36) adalah
sebagai berikut.
a. Secara etimologis kedua istilah itu sama. Dalam kamus Arab
ditemukan bahwa
.‫ الفقه = الفهم و الفتنة و العلم‬.‫ الفقه في األصل الفهم له‬.‫الفقه = العلم بالشيء و الفهم له‬
Al-fiqh = al-‘ilmu bi al-syai wa al-fahmu lah; Al-fiqhu fi al-ashli al-
fahmu lahu; Al-fiqhu = al-fahmu wa al-fithnatu wa al-‘ilmu.
Singkatnya kata al-fiqh (‫ = )الفقه‬al-'ilm (‫ )العلم‬dan kata faquha (‫)فقه‬
= 'alima (‫)علم‬. Hanya saja pada penggunaannya kemudian, kata al-
fiqh lebih didominasi oleh bidang hukum. Dengan demikian frase
ilm lughah sama dengan frase fiqh lughah.
3
Secara terminologis, ilmu al-lughah (‫ )علم اللغة‬adalah ilmu yang
menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya, atau telaah ilmiah
mengenai bahasa seperti yang telah dikemukaan di atas. Sedangkan
filologi “hubbub al-kalam li ta’miq fi dirasatihi min haistu
qawaidihi wa usulihi wa tarikhihi. (Subhi Shalih) “manhajun li al-
bahsti istiqraiyun washfiyun yu’rafu bihi ashlu al-lughah allati
yurodu darsuha wa mauthinuha al-awal wa fashilatuha wa
‘alaqotuha bi al-luughat al-mujawirah au al-baidah, al-saqiqah au
al-ajnabiyyah, wa khasaisuha wa uyubuha wa lahjatuha wa
ashwatiha wa tathawwuru dilalatiha wa madaa namaaiha qiraatan
wa kitaabatan.
b. Objek kajian kedua ilmu itu sama, yaitu bahasa.
Kesamaan objek kajian kedua istilah di atas terbukti dengan
adanya beberapa buku yang menggunakan judul fiqh lughah yang
isinya membahas masalah bahasa. Di antara buku dimaksud adalah
‘Asshaiby fi fiqh al-lughah wa sunani al-Arab fi kalamiha karya
Ahmad Ibnu Faris (395 H), ‘fiqh al-lughah wa sirru al-Arabiyyah
karya Assa’alaby (340 H), fiqh al-lughah karya Ali Abdul Wahid
Wafi (1945), buku ‘Dirasaat fi Fiqh al-Lughah’ karya Muhammad
Almubarak (1960) dll.
c. Alasan lain bagi mereka yang mengidentikkan antara ilmu al-
lughah dengan fiqh al-lughah adalah:
c.1. Ibnu Faris, Tsa’alabi, dan Ibnu Jinni walaupun nampaknya
mereka mempelajari bahasa sebagai alat, tetapi pada akhirnya
studi mereka diarahkan untuk mengkaji bahasa Alqur’an.
c.2. Dalam fiqh al-Lughah, orang Arab tidak membahas masalah
asal-usul bahasa. Lain halnya dengan para filolog Barat dalam
filologinya.
c.3. Filologi lebih cenderung bersifat komparatif, sedangkan orang
Arab dengan fiqh al-lughahnya, tidak pernah melakukan
pembandingan bahasa.
c.4. Filologi lebih cenderung membahas bahasa yang sudah mati,
sedangkan fiqh al-lughah tidak pernah membahas bahasa
demikian.
c.5. Para filolog mengkaji dialek-dialek Indo-Eropa, sedangkan
orang Arab mengkaji bahasa Alqur’an.

4
Dari beberapa alasan di atas, jelaslah bahwa fiqh al-lughah sama
dengan ilmu al-lughah, dan tidak sama dengan filologi yang
dipelajari di Barat. Dan bila para linguis mengumandangkan bahwa
karakter linguistik adalah (1) menjadikan bahasa sebagai objek
kajiannya, (2) menggunakan metode deskriptif, (3) menganalisis
bahasa dari empat tataran, dan (4) bersifat ilmiah, maka semua
kriteria itu terdapat pada studi bahasa Arab yang dilabeli fiqh al-
lughah itu. Oleh sebab itu, bagi penganut pendapat di atas, fiqh
lughah sama dengan ilmu lughah.
Adapun alasan kelompok yang membedakan antara fiqh al-
lughah dengan ilmu al-lughah sebagaimana yang dikemukakan oleh
Ya'qub (1982: 33-36) adalah sebagai berikut.
a. Cara pandang ilm al-lughah terhadap bahasa berbeda dengan
cara pandang fiqh al-lughah. Yang pertama
memandang/mengkaji bahasa untuk bahasa, sedangkan yang
kedua mengkaji bahasa sebagai sarana untuk mengungkap
budaya.
b. Ruang lingkup kajian fiqh al-lughah lebih luas dibanding ilmu
al-lughah. Fiqh luggah ditujukan untuk mengungkap aspek
budaya dan sastra. Para sarjananya melalukan komparasi antara
satu bahasa dengan bahasa lain. Bahkan membuat rekonstruksi
teks-teks klasiknya guna mengungkap nilai-nilai budaya yang
dikandungnya. Sedangkan ilmu al-lughah hanya memusatkan
diri pada kajian struktur internal bahasa saja.
c. Secara histories, istilah fiqh al-lughah sudah lebih lama
digunakan dibanding istilah ilmu al-lughah.
d. Sejak dicetuskannya, ilmu al-lughah sudah dilabeli kata ilmiah
secara konsisten, sedangkan fiqh al-lughah masih diragukan
keilmiahannya.
e. Mayoritas kajian fiqh al-lughah bersifat historis komparatif,
sedangkan ilmu al-lughah lebih bersifat deskriptif sinkronis.
Atas dasar pertimbangan itu, dalam beberapa kamus bahasa
Arab, kedua istilah itu penggunaanya dibedakan. Penulis
melihat, bahwa kelompok yang membedakan kedua term di atas,
dipengaruhi oleh anggapan bahwa fiqh lughah sam dengan
filologi.

5
Ada linguis yang mengatakan bahwa ilmu al-lughah mengakaji
bukan saja bahasa Arab, tetapi juga bahasa lain (ini yang disebut
linguistik umum). Sedangkan fiqh al-lughah hanya mengakaji bahasa
Arab. Oleh sebab itu, di antara para linguis Arab ada yang
mengatakan bahwa fiqh lugah adalah ilmu al-lughah al-arabiyyah
(linguistik bahasa Arab). Term terakhir ini digunakan sebagai judul
buku oleh Mahmud Fahmi Hijazy.
Ramdlan Abdut Tawab dalam Fushul fi Fiqh al-Arabiyyah
(1994) mengatakan “Term Fiqh al-Lughah sekarang ini digunakan
untuk menamakan sebuah ilmu yang berusaha untuk mengungkap
karakteristik bahasa Arab, mengetahui kaidah-kaidahnya,
perkembangannya, serta berbagai hal yang berkaitan dengan bahasa
ini baik secara diakronis maupun sinkronis.”
6. Sebutkan objek kajian ilmu lughah serta tujuannya! Dan
jelasakan pula apa yang disebut lughah itu! Apa pula fungsi
lughah itu?
Objek utama ilmu lughah adalah lughah (bahasa). Tujuannya
adalah mengkaji (mempelajari) bahasa untuk (kepentingan) bahasa
(itu sendiri). Secara lebh jauh bias dikatakan bahwa objek kajian
linguistic adalah bhasa manusia. Sebagai objek primernya adalah
bahasa yang berupa bunyi, sedangakan objek sekundernya adalah
bahasa yang berupa tulisan.
‫ و لكن بالنسبة بعلم اللغة العام فإن ه ق د ح دد‬.‫واما مادة البحث اللغوي فكل ما يتعلق باللغة‬
:‫بحثه حول‬
fonem(( ‫) أصوات اللغة‬1(
)morfem( ‫) األبنية الصرفية‬2(
,)structure( ‫) التراكب النحوية‬3(
.)meaning( ‫ (المعنى أو الداللة‬4(

‫تعريف اللغة‬
:‫ اللغة لغة‬.‫أ‬
‫ وأصلها لغوة‬،‫ أي تكلمت‬.‫وأما تصريفها ومعرفة حروفها فإنها فعلة من لغوت‬ .1
‫َغ‬ ‫ْل‬ ‫َل‬ ‫ُة‬
،‫ اللغ من ِغي َي ى من باب َر ِض ي إذا لِه ج ب الكالم‬:‫وقال إماُم الحرمين في البرهان‬ .2
.‫وقيل من َلَغ ى َي ْلَغ ى‬
‫ والنس بة إليه ا‬.‫ وُلغ اٌت أيض ًا‬،‫ وجمعها ُلًغ ى‬،‫ والهاء عوض‬، ‫والُلَغ ُة أصلها ُلَغ ٌي وُلَغ ٌو‬ .3
. ‫ُلَغ وٌّي وال تقل َلَغ وٌّي‬

6
:‫ اللغة اصطالحا‬.‫ب‬
‫ ح ُّد اللغ ِة أص واٌت يعِّب ر به ا ك ُّل ق وٍم عن‬:‫قال أب و الفتح ابن ج ني في الخص ائص‬ .1
‫أغراضهم‬
.‫ حُّد اللغِة كُّل لفٍظ ُو ِض َع لمعنى‬:‫وقال ابن الحاجب في مختصره‬ .2
‫ عب ارٌة عن األلف اظ الموض وعِة‬: ‫ اللغ اُت‬:‫وقال األس نوي في ش رح منه اج األص ول‬ .3
.‫للمعاِني‬
‫ اْخ ِتالُف كالٍم في معنًى واِحٍد‬:‫الُّلَغ ُة والُّلَغ اُت والُّلُغ ون‬ .4
‫ ألفاٌظ يعِّبر بها كُّل قوٍم عن مقاصدهم‬:‫قال الغالييني‬ .5
‫ اللغة ظاهرة سيكولوجية اجتماعي ة ثقافي ة مكتس بة ال ص فة بيولوجي ة‬:‫قال اميل بديع‬ .6
,‫ تتألف من مجموعة رموز صوتية لغوية اكتيبت عن طري ق االختب ار‬,‫مالزمة للفرد‬
‫معانى مقررة في الذهن و بهذا النظام الرمزي الصوتي تستطيع جماعة ما أن تتف اهم‬
.‫و تتفاعل‬
‫وظيفة اللغة‬
‫وظيفة االتصال أو التوصيل‬ .1
)‫مساعد آلي للفكر (على نمو الفكر و رقي الحياة‬ .2
‫أحد مقونات الوطن و الوطنية‬ .3
‫وسيلة للترابط الدولي و القومي‬ .4
‫وسيلة للترابط االجتماعي‬ .5
‫وسيلة للتنفيس عن اإلحساسات‬ .6
‫وسيلة للتسلية‬ .7
7. Sebutkan tataran (wilayah kajian) linguistik. Jelaskan secara
sigkat!
Ada 4 tataran dalam kajian linguistic. Yaitu:
a. fonologi. Ilmu ini membahas tentang bunyi bahasa, biasanya
ilmu ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu, foetik auditoris,
fonetik akustis, dan fonetik arikulatoris. Objek Fonologi;
artikulator, proses artikulasi, fonem, diftong, perubahan fonem,
fonem asing, ejaan, dan ketaksaan fonem.
Dalam linguistk Arab, istilah fonologi dikenal dengan istilah ilm
al-aswat. Ilm = ilmu dan aswat = bunyi. Ilm al-aswat = ilmu
bunyi = fonologi. Ilm aswat ini dibedakan menjadi dua jenis; al-
fuunatik (fonetik) dan al-fuunuluji (fonologi). Ilmu ini mengkaji
bunyi bahasa dari segi makharij huruf, cara fonasi, sifat-sifatnya,
dan morfofonologinya. Secara sederhana perbedaan kedua term
itu terletak pada tujuan utama analisa bunyi bahasa itu. Jika
sekedar memaparkan bunyi bahasa apa adanya, biasanya dinamai
fonetik. Sebagaimana yang dikatakan oleh para pakar; fonetik
7
adalah penyelidikan bunyi-bunyi bahasa, tanpa memperhatikan
fungsinya untuk membedakan makna (Verhaar, 1995: 12). Atau
Fonetik adalah cabang ilmu linguistik yang meneliti dasar “fisik”
bunyi-bunyi bahasa (Verhaar, 1995: 19).” Ada dua segi dasar
“fisik” tersebut, yaitu segi alat-alat bicara serta penggunaannya
dalam menghasilkan bunyi-bunyi bahasa, yang disebut Fonetik
Organik (karena menyangkut alat-alat bicara) atau Fonetik
Artikulatoris ( karena menyangkut pengartikulasian bunyi-bunyi
bahasa). Menurut dasar kedua, fonetik disebut fonetik akustik,
karena menyangkut bunyi bahasa dari sudut bunyi sebagai
getaran udara. Fonetik akan berbicara tentang bunyi-bunyi secara
ilmiah (Alwasilah, 1990: 3). Sedangkan jika yang dikajinya
adalah makna yang dikandung oleh setiap bunyi, biasanya
dinamakan fonologi.
b. Morfologi. Ilmu ini membahas tentang seluk beluk kata
(morfem). Objek Morfologi; morf, morfem, kata, proses
morfemis, kelas kata, dll.
c. Sintaksis. Ilmu ini membahas tentang hubungan antarkata dalam
sebuah konstruksi (kalimat). Objek Sintaksis; frase, klausa,
kalimat, wacana, funssi sintaksis, peran sintaksis, modus, aspek,
kala, modalita, diatesis, dll.
d. Semantic. Ilmu yang membahas tentang makna.
8. Coba sebutkan organ-organ tubuh yang digunakan dalam
memproduksi bunyi! Lalu jelaskan bagaimana proses
terjadinya bunyi itu!
Secara terperinci bagian-bagian tubuh yang ikut menetukan baik
langsung maupun tidak langsung dalam hal terjadinya bunyi bahasa
itu ialah alat-alat bicara seperti di bawah :
1. paru-paru (lungs)
2. batang tenggorok (trachea)
3. pangkal tenggorok (larynx)
4. pita-pita suara (vocal cordes)
5. krikoid (cricoid)
6. tiroid (thyroid)
7. aritenoid (arythenoides)
8. dinding rongga tenggorokan (wall of phrynx)
9. epiglotis (epiglottis)
8
10. akar lidah (roof of the tongue)
11. punggung lidah, lidah belakang, pangkal lidah (hump, back of
tongue, dorsum)
12. tengah lidah (middle of the tongue, medium)
13. daun lidah (blade of tongue, lamina)
14. ujung lidah (tif of the tongue, apex)
15. anak tekak (uvula)
16. langit-langit lunak (soft palate, velum)
17. langit-langit keras (hard valate, palasum)
18. gusi dalam, gusi belakang, ceruk gigi, lengkung kaki gigi
(alveola, alveolum)
19. gigi atas (upper teeth, dental)
20. gigi bawah (lower teeth, dental)
21. bibir atas (upper lip, labia)
22. bibir bawah (lower lip, labia)
23. mulut (mooth)
24. rongga mulut (oral ncavity, mooth cavity)
25. rongga hidung (nose cavity, nasal cavity)

Proses Fonasi
Terjadinya bunyi bahasa pada umumnya dimulai dengan
pemompaan udara dari paru-paru melalui batang tenggorok ke
pangkal tenggorok yang di dalamnya terdapat pita suara. Udara yang
ditekan dari paru-paru itu mengalami penyempitan di daerah pita
suara sehingga terjadi benturan antar molekul udara dan bahkan
menggetarkan pita suara. Benturan dan getaran itulah yang
kemudian menjadi bunyi.
Bunyi yang keluar dari pita suara masih berupa bunyi murni.
Dalam artian belum menjadi vokal atau konsonan. Apa lagi menjadi
bunyi vocal atau konsonan tertentu.
Sesudah udara melewati pita suara, arus udara diteruskan ke alat-
alat ucap yang terdapat pada rongga mulut atau rongga hidung
(tempat artikulasi). Dalam proses ini terlibat dua macam artikulator,
yaitu artikulator aktif, yakni alat ucap yang bergerak atau digerakan,
dan artikulator pasif, yaitu alat ucap yang tidak dapat bergerak atau
alat ucap yang didekati oleh artikulator aktif seperti bibir atas, gigi

9
atas dan langit-langit keras. Keadaan, cara, atau posisi bertemunya
artikulator aktif dan artikulator pasif disebut striktur
Ketika bunyi itu melewati alat-alat wicara, bunyi itu mendapat
hambatan atau mendapat pembentukan sehingga menjadi beberapa
jenis. Tempat pembentukan bunyi itu disebut titik artikulasi atau
makhojul shaut (orang arab menyebutnya makharij al-huruf).
9. Apa yang membedakan antara vokal dengan konsonan? Dan
apa yang membedakan antara satu vokal deengan vokal
yang lain,? Dan apa pula yang membedakan antara satu
konsonan dengan konsonan lain?
Yang membedakan antara konsonan dengan vocal adalah ada
atau tidaknya hambatan terhadap bunyi yang keluar dari mulut.
Yang membedkan antara satu vocal dengan vocal yang lain
adalah bentuk mulut dan posisi lidah.
Yang membedakan anatara satu konsonan dengan konsonan lain
adalah:
1. titik artikulasi
2. getaran pita suara
3. kekuatan arus udara
10. Apa perbedaan antara morfologi dengan sintaksis?
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa kedua sub linguistic itu
berbicara atau membahas tentang kata, hanya saja morfologi hanya
membicarakan tentang kata secara internal, tidak dikaitkan dengan
kata yang lain. Sedangkan sintaksis mempelajari kata dalam
hubungannya dengan kata yang lain.
11. Jelaskan perbedaan antara term morf, morfem dan alomorf.
Berikan contoh masing-masing!
Morf adalah sebuah bentuk yang belum jelas statusnya.
Contohnya kata tanur (blh kata lain). Sedangkan morfem adalah
bentuk yang sudah jelas statusnya, seperti mofem kursi, meja, buku
dll. Morfem ini disebut elas karena baik bentuk maupu maknaya
sudah diketahui. Adapun alomorf adalah bentuk-bentuk realisasi
dari sebuah morfem. Bentuk meng, meny, men, mem dll adalah
alomorf dari morfem me-.
12. Apa perbedaan antara morfem dengan kata?

10
Morfem merupakan satuan morfologis terkecil yang memiliki
atau mempengaruhi makna, sedangkan kata merupakan satuan
morfologis terbesar yang miliki makna.
13. Sebutkan beberapa jenis morfem yang anda ketahui!
a. morfem bebas dan morfem terikat
b. morfem utuh dan morfem terbagi
c. morfem segmental dan morfem suprasegmental
d. morfem zero
e. morfem bermakna leksikal dan morfem tak bermakna leksikal
14. Ada berapa morfem dalam kata berikut?
Memperdalam, mengundurkan, kehujanan, ...
Memperdalam = Mem-per-dalam. 3 morfem
Mengundurkan = meng- undur- kan 3 morfem
Kehujanan = ke-an hujan 2 morfem
15. Apa objek kajian sintaksis?
Objek kajian sintaksis antara lain:
a. satuan-satuan sintakisis yang berupa kata, frase, klausa, kalimat,
dan wacana
b. struktur sintaksis, yaitu kategori, fungsi serta peran sintaksis
c. hal-hal yang berkenaan dengan sintaksis seperti masalah modus,
aspek, diatesis dll.
16. Apa perbedaan antara frase dan klausa
frase adalah gabungan dua buah kata yang hanya menduduko
satu fungsi sedangkan klausa gabungan kata yang masing-masing
katanya menduduki fungsi tersendiri.
17. Apa yang dimaksud dengan frase? Apa saja jenis frase itu?
Frase adalah gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi
sintaksis didalam kalimat. Pembentuk frase itu harus berupa morfem
bebas, bukan berupa morfem terikat.
Jenis Frase
Frase dibedakan menjadi 4:
6.3.2.1.Frase Eksosentrik
Adalah frase yang komponen-komponennya tidak mempunyai
perilaku
sintaksis yang sama dengan keseluruhannya.
Contoh: frase di pasar
Terdiri dari komponen di dan pasar
11
Frase eksosentrik dibagi menjadi 2:
1.) Direktif( Preposional)
Frase yang komponen pertamanya berupa preposisi dan komponen
keduanya berupa kata atau kelompok kata yang berkategori nomina.
2.) Nondirektif
Frase yang komponen pertamanya berupa artikulus, seperti
si,sang,yang,para,dan kaum, sedangkan komponen keduanya berupa
kata atau kelompok kata berktegori nomina, ajektifa, atau verba.
6.3.2.2.Frase Endosentrik (Frase Modifikatif)
Frase yang komponennya bukan inti, yaitu membatasi makna
komponen inti.
Contoh: sedang membaca
Kata sedang membatasi makna komponen inti( kata membaca).
Frase endosentrik disebut juga frase subordinatif karena salah satu
komponennya, yaitu yang merupakan inti frase berlaku sebagai
komponen
atasan, sedangkan komponen lainnya yaitu komponen yang
membatasi
berlaku sebagai komponen bawahan. Komponen inti dapat didepan
dan
dapat juga dibelakang.
Berdasarkan intinya, frase endosentrik dapat dibedakan menjadi 4:
1.) frase nominal, yaiu frase yang intinya berupa nomina atau
pronominal
2.) frase verbal, yaitu frase yang intinya berupa kata kerja
3.) frase adjektifa, yaitu frase yang intinya berupa kata sifat
4.) frase numeralia, yaitu frase yang intinya berupa kata numeral
6.3.2.3.Frase Koordinatif (konjungsi/kata sambung)
Frase yang komponen pembentuknya terdiri dari dua komponen atau
lebih
yang sama dan sederajat dan dapat dihubungkan oleh konjungsi
koordinatif.
Frase koordinatif yang tidak menggunakan konjungsi secara eksplisit
biasanya disebut frase parataksis.
6.3.2.4.Frase Apositif
Frase koordinatif yang kedua komponenya saling merujuk
sesamanya.sehingga urutan komponenya dapat dipertukarkan.
12
Contoh: Pa Ahmad guru saya sedang mengajar

6.3.3. Perluasan Frase


Frase dapat diperluas dengan memberi tambahan komponen baru
sesuai dengan konsep atau pengertian yang akan ditampilkan.
Dalam bahasa Indonesia perluasan frase sangat produktif. Hal ini
dikarenakan
beberapa faktor:
a. untuk menyatakan konsep-konsep khusus, biasanya diterangkan
secara
leksikal. Selain itu, perluasan frase dilakukn secara bertahap.
b. pengungkapan konsep kala, modalitas, aspek, jenis, jumlah,
ingkar, dan pembatas tidak dinyatakan dengan afiks seperti dalam
bahasa-bahasa fleksi, melainkan dinyatakan dengan unsure leksikal.
c. bahasa Indonesia adalah keperluan untuk memberi deskripsi secara
terperinci terhadap suatu konsep. Dalam perincian deskripsi ini
biasanya digunakan konjungsi yang sebagai penyambung
keterangan-keterangan tambahan pada deskripsi itu.
18. Apa yang dimaksud dengan klausa? Apa saja jenis klausa
itu?
Klausa adalah satuan sintaksis berupa runtutan kata-kata
berkonstruksi predikatif, artinya di dalam konstruksi itu ada
komponen, berupa kata atau frase yang berfungsi sebagai predikat
dan yang lain berfungsi sebagai subjek, objek, dan keterangan.
Fungsi yang harus ada dalam konstruksi klausa ini adalah subjek dan
predikat.
Contoh: Adik mandi. S P

Jenis Klausa
Jenis klausa dibedakan berdasarkan strukturnya dan kategori
segmental yang menjadi predikatnya.
Berdasarkan strukturnya dibedakan menjadi 2:
1.) Klausa bebas
Klausa bebas adalah klausa yang mempunyai unsur-unsur
lengkap, sekurang-kurangnya mempunyai subjek dan predikat.
2.) Klausa terikat

13
Klausa terikat adalah klausa yang mempunyai struktur yang
tidak lengkap. Dalam klausa ini hanya ada subjek saja atau objek saja
atau keterangan saja.
Berdasarkan kategori unsur segmental yang menjadi predikatnya
1.) Klausa verbal
Klausa verbal adalah klausa yang predikatnya berkategori verba.
Klausa verbal dibagi menjadi 3:
a.) Klausa transitif
Klausa yang predikatnya verba transitif.
Contoh: Nenek menulis surat
b.) Klausa intransitif
Klausa yang predikatnya verba intransitif.
Contoh: Nenek menangis
c.) Klausa refreksif
Klausa yang predikatnya berupa verba refreksif.
Contoh: Nenek sedang menangis
2.) Klausa nominal
Klausa yang predikatnya berupa nomina.
Contoh: Ayahnya petani di desa itu
3.) Klausa adjektifal
Klausa yang predikatnya berkategori ajektifa.
Contoh: Bumi ini sangat luas
4.) Klausa adverbial
Klausa yang predikatnya adverbia.
Contoh: Bandelnya teramat sangat
5.) Klausa preposional
Klausa yang predikatnya berupa frase berkategori preposisi.
Contoh: Ibu di dapur
6.) Klausa numeral
Klausa yang predikatnya berupa kata atau frase numeralia.
Contoh: gajinya 5 juat sebulan
19. Apa yang dimaksud dengan kalimat? Apa saja jenis
kalimat itu?
Kalimat adalah kata-kata yang teratur yang berisi pikiran atau
pelengkap yang menjadi dasar penting dari kalimat adalah konstituen
dasar dan intonasi final. Konstituen itu sendiri dapat berupa kata,
frase, atau klausa.
14
Jenis Kalimat
1. Kalimat inti, yaitu kalimat yang dibentuk dari klausa inti yang
lengkap bersifat deklaratif, aktif, atau netral dan afirmatif.
Contoh: FN+FV : Nenek datang
2. Kalimat tunggal dan Kalimat majemuk
Kalimat tunggal hanya terdiri dari satu klausa. Sedangkan,
kalimat majemuk mempunyai klausa lebih dari satu. Kalimat
majemuk dibedakan menjadi 3:
1.) Kalimat majemuk koordinatif
Kalimat majemuk yang klausanya memiliki status yang sama,
yang setara, atau yang sederajat. Klausa-klausanya biasanya
dihubungkan dengan konjungsi eksplisit, seperti dan, atau, tetapi,
lalu. Namun, ada yang konjungsi secara implisit (tanpa konjungsi).
2.) Kalimat majemuk subordinatif
Kalimat majemuk yang hubungan antara klausa-klausanya
tidak setar. Biasanya kedua klausa dihubungkan dengan konjungsi
subordinatif., misalnya kalu, ketika, meskipun, dan karena.
3.) Kalimat majemuk kompleks atau campuran
Kalimat majemuk yang terdiri dari 3 klausa atau lebih. Kalimat
majemuk ini merupakan campuran dari kalimat majemuk setara dan
bertingkat.
3. Kalimat mayor dan Kalimat minor
1.) Kalimat mayor adalah kalimat yang klausanya lengkap,
sekurangkurangnya
memiliki unsur subjek dan predikat
2.) Kalimat minor adalah kalimat yang unsur-unsurnya tidak
lengkap, misalnya kalimat seruan.
4. Kalimat verbal dan non-verbal
1.) Kalimat verbal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata/frase
yang berkategori verba.
2.) Kalimat non-verbal adalah kalimat yang predikatnya bukan
kata/frase verbal.
5. Kalimat bebas dan Kalimat terikat
1.) Kalimat bebas adalah kalimat yang dapat memulai sebuah
paragraf tanpa bantuan kalimat lain yang menjelaskannya.
2.) Kalimat terikat adalah kalimat yang tidak dapat berdiri sendi
sebagai
15
ujaran lengkap.
20. Jelaskan istilah-isilah berikut!
Modus, Aspek, Kala, Modalitas, Fokus, dan Diatesis
1. Modus adalah penggambaran suasana psikologis perbuatan
menurut tafsiran si pembicara tentang apa yang diucapkannya. Ada
beberapa modus:
a..modus indikatif (bersikap objektif atau netral )
b. modus optatif ( harapan atau keinginan )
c. modus imperatif ( perintah atau larangan )
d. modus interogatif ( pertanyaan )
e. modus obligatif ( keharusan )
f. modus desideratif ( keinginan atau kemauan )
g. modus kondisional ( persyaratan )
2. Aspek adalah cara untuk memandang pembentukan wakatu secara
internal di dalam situasi, keadaan, kejadian/proses. Ada beberapa
macam aspek:
a. aspek kontinuatif ( perbuatan terus berlangsung )
b. aspek inseptif ( peristiwa baru mulai )
c. aspek progresif ( perbuatan sedang berlangsung )
d. aspek repetitif ( perbuatan terjadi berulang-ulang )
e. aspek imperfektif ( berlangsung sebentar )
f. aspek sesatif ( perbuatan berakhir )
3. Kala adalah informasi di dalam kalimat yang menyatakan waktu
terjadinya perbuatan, kejadian , tindakan atau pengalaman yang
disebutkan di dalam predikat.
4. Modalitas adalah keterangan dalam kalimat yang menyatakan
sikap pembicara terhadap hal yang dibicarakan yaitu mengenai
perbuatan, keadaan, dan peristiwa. Ada beberapa jenis modalitas :
a. modalitas intensional ( keinginan, permintaan, ajakan )
b. modalitas epistesmik ( kemungkinan, kepastian, dan keharusan )
c. modalitas deontik ( keizinan atau perkenanan )
d. modalitas dinamik ( kemampuan )
5. Fokus adalah unsur yang menonjolkan bagian kalimat sehingga
perhatian pendengar atau pembaca tertuju pada bagian itu.
6. Diatesis adalah gambaran hubungan antara pelaku atau peserta
dalam kalimat dengan perbuatan yang dikemukakan dalam hal itu.

16
Ada beberapa macam diastesis yaitu diastesis aktif, diastesis pasif,
diastesis refleksif, diastesis resiplokal, dan diastesis kausatif.

METODE PENELITIAN SASTRA

1. Jelaskan pengertian metode dan fungsinya!


Secara etimologi metode berasal dari kata methodos, bahasa
Yunani, sedangkan methodos itu sendiri berasal dari akar kata meta
dan hodos. Meta berarti menuju, melalui, mengikuti, sesudah,
sedangkan hodos berarti jalan, cara, arah. Sedangkan secara
terminologi metode dapat diartikan sebagai cara-cara, strategi untuk
memahami realitas, langkah-langkah sitematis untuk memecahkan
rangkaian sebab akibat berikutnya. Fungsi metode adalah untuk
menyederhanakan masalah sehingga lebih mudah untuk dipecahkan
dan dipahami
2. Jelaskan pengertian metodologi!
17
Secara etimologis metodologi berasal dari methodos dan logos,
yaitu filsafat atau ilmu mengenai metode. Berbeda dengan metode,
metodologi tidak berkaitan dengan teknik-teknik penelitian,
melainkan dengan konsep-konsep dasar logika secara keseluruhan.
3. Jelaskan perbedaan metode dengan teknik !
Untuk membedakan antara metode dengan teknik. Secara
definitif metode dengan teknik tidak memiliki batas-batas yang jelas.
Teknik berasal dari kata tekhnikos, bahasa Yunani, yang berarti alat
atau seni menggunakan alat, oleh karena itu, metode di atas disebut
sebagai teknik. Ada tiga cara untuk membedakan metode dengan
teknik, yaitu: (1) Dengan cara membedakan tingkat abstraksinya; (2)
Memperhatikan faktor mana yang lebih luas rung lingkup
pemakaiannya; dan (3) Memperhatikan hubungannya dengan objek.
Jika tingkat abstrak yang satu lebih dari yang lainnya, ruang
lingkupnya lebih luas, dan hubungan dengan objek lebih jauh, maka
ia lebih tepat disebu metode.
4. Jelaskan penelitian jika ditinjau dari aspek tempat, di mana
penelitian itu dilaksanakan!
Penelitian dapat dibagi atas tiga jenis, yaitu: (1) Penelitian
lapangan (field research) ; (2) Penelitian Perpustakaan (library
research); dan (3) Penelitian Laboratorium (Laboratory Reseach).
5. Apa yang dimaksud dengan metode Intuitif ? jelaskan
dengan ciri-cirinya !
Metode intuitif dianggap sebagai kemampuan dasar manusia
dalam upaya memahami unsur-unsur kebudayaan. Manusia
memahami kebudayaan dengan pikiran dan perasaannya, yaitu
dengan intuisi, penafsiran, unsur-unsur, sebab akibat, dan seterusnya.
Menurut Anton Bakker, metode intuitif digunakan oleh pendiri
Neoplatonisme, yaitu Plotinos (205-270 M).
Ciri khas metode intuitif adalah kontemplasi, pemahaman
terhadap gejala-gejala kurtular dengan mempertimbangkan
keseimbangan antara individu dengan alam semesta. Sebagai metode
berpikir, intuisi dan kontemplasi justru harus dimanfaatkan oleh
manusia modern dalam rangka memanfaatkan metode-metode
modern.
6. Apa yang dimaksud dengan metode Hermeneutik !

18
Secara etimologis, hermeneutik berasal dari bahasa Prancis
“hermeneuein” yang berarti “menafsirkan”. Hermeneutik termasuk
salah satu pendekatan yang digunakan logika linguistik dalam
membuat telaah atas karya sastra. Logika linguistik membuat
penjelasan dan pemahaman dengan menggunakan “makna kata” dan
selanjutnya “makna bahasa” sebagai bahasa dasar. Sedangkan secara
mitologis, hermeneutik dikaitkan dengan Hermes, nama Dewa
Yunani yang menyampaikan pesan Ilahi kepada manusia. Dan
medium pesan adalah bahasa, baik lisan maupun tulisan. Menurut
metode hermeneutika, karya sastra perlu ditafsirkan sebab di satu
pihak karya sastra terdiri atas bahasa dan di dalam bahasa banyak
terdapat makna yang disembunyikan atau dengan sengaja
disembunyikan.
7. Apa fungsi utama metode Hermeneutika?
Dikaitkan dengan fungsi utama hermeneutika sebagai metode
untuk memahami agama, maka metode ini dianggap tepat untuk
memahami karya sastra dengan beberapa pertimbangan ; (1) Karya
sastra adalah kayra tulis paling dekat dengan agama, (2) Agama dan
sastra adalah bahasa baik lisan atau tulisan, (3) Agama adalah
keyakinan dan sastra adalah imajinasi. Keduanya perlu ditafsirkan
karena antara keyakinan dan imajinasi tidak dapat dibuktikan.
Metode hermeneutik tidak mencari makna yang benar, melainkan
makna yang paling optimal. Oleh sebab itu, untuk menghindari
ketakterbatasan peroses interprestasi, peneliti harus memiliki titik
pijak yang jelas.
8. Apa yang dimaksud dengan metode kualitatif?
Metode kualitatif dalam penelitian karya sastra melibatkan
pengarang, lingkungan sosial di mana pengarang berada, termasuk
didalamnya unsur-unsur kebudayaan pada umumnya. Landasan
berpikir metode kualitatif adalah paradigma positivisme Max Weber,
Imanuel Kant, dan Wilhelm Dilthey. Objek penelitian bukan gejala
sosial sebagai bentuk substantif, melainkan makna-makna yang
terkandung di balik tindakan yang justru mendorong timbulnya
gejala sosial tersebut, jelas moleong. Penelitian kualitatif
mempertahankan hakikat nilai-nilai.
9. Jelaskan ciri-ciri metode kualitatif!

19
Ciri-ciri metode kualitatif, yaitu; (1) Memberikan perhatian pada
makna dan pesan, sesuai dengan hakikat objek, yaitu sebagai studi
kurtular; (2) Lebih mengutamakan peroses dibandingkan dengan
hasil penelitian sehingga makna selalu berubah, (3) Tidak ada jarak
antara subjek peneliti dengan objek penelitian, subjek peneliti
sebagai instrumen utama sehingga terjadi interaksi langsung
diantaranya, d) Desain dan kerangka penelitian bersifat sementara
sebab penelitian bersifat terbuka, dan e) Penelitian bersifat alamiah,
terjadi dalam konteks sosial budayanya masing-masing.
10. Jelaskan pengertian metode Analisis Isi dan objeknya!
Sesuai dengan namanya analisis isi sangat berhubungan dengan
isi komunikasi, baik secara verbal, dalam bentuk bahasa, maupun
non verbal. Dalam karya sastra, isi yang dimaksud adalah pesan-
pesan yang dengan sendirinya sesuai dengan hakikat sastra. Isi dalam
metode analisis isi terdiri atas dua macam, yaitu isi laten dan isi
komunikasi. Isi laten adalah isi yang terkandung dalam dokumen dan
naskah atau isi sebagaimana dimaksud oleh penulis, sedangkan isi
komunikasi adalah yang terkandung sebagai akibat komunikasi yang
terjadi atau isi sebagaimana terwujud dalam hubungan naskah
dengan konsumen. Objek formal metode analisis ini adalah isi
komunikasi. Analisis terhadap isi komunikasi menghasilkan makna.
Metode analisis isi memberikan perhatian pada pesan. Dalam karya
sastra, misalnya dilakukan untuk meneliti gaya tulis seorang
pengarang. Sebaliknya, analisis terhadap isi laten akan menghasilkan
arti.
11. Jelaskan pengertian metode Formal, ciri, dan objeknya!
Metode formal adalah analis isi dengan mempertimbangkan
aspek-aspek formal, aspek-aspek bentuk, yaitu unsur-unsur karya
sastra. Tujuan metode formal adalah studi ilmiah mengenai sastra
dengan memperhatikan sifat-sifat teks yang dianggap artistik.
Ciri-ciri utama metode formal adalah analisis terhadap unsur-
unsur karya sastra, kemudian bagaimana hubungan antara unsur-
unsur tersebut dengan totalitasnya. Tugas utama metode formal
adalah menganalisis unsur-unsur, sesuai dengan peralatan yang
terkandung dalam karya. Unsur-unsur dibedakan menjadi unsur-
unsur ekstrinsik dan intrinsik, unsur-unsur konkrit dan formal, unsur-
unsur makro dan mikro.
20
12. Jelaskan pengertian metode Dialektika, ciri, dan objeknya!
Secara etimologi dialektika berasal dari kata dialectica, bahasa
Latin, yang artinya cara membahas. Secara historis metode ini sudah
ada sejak zaman Plato, tetapi diperkenalkan secara formal oleh
Hegel. Menurut Hauser, dalam dialektika unsur yang satu tidak harus
lebur kepada unsur yang lain, individualitas justru dipertahankan di
samping interpendensinya. Prinsip-prinsip dialektika hampir sama
dengan hermeneutika, yaitu penelusuran unsur ke dalam totalitas dan
sebaliknya. Yang membedakannya adalah (1) Kontinuitas
oprasionalisasi tidak berhenti pada level tertulis, tetapi diteruskan
pada jaringan katagori sosial yang merupakan maknanya secara
lengkap, dan (2) Dalam metode ini kondisi dianggap sebagai energi
pemahaman objek. Metode dialektika digunakan dengan sangat
berhasil oleh Goldmann dalam strukturalisme genetik.
13. Jelaskan pengertian metode Deskriptif!
Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan
masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan
keadaan objek penelitian pada saat sekarang, berdasarkan fakta-fakta
yang tampak atau sebagaimana adanya.
Ciri-ciri metode deskriptif adalah metode penelitian untuk
membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, sehingga metode
ini bertujuan mengadakan akumulasi data dasar belaka. Secara luas
penelitian ini mencakup metode penelitian yang lebih luas di luar
metode sejarah dan eksperimental, tetapi juga menerangkan
hubungan, menguji hipotesa-hipotesa, membuat prediksi serta
mendapatkan makna dan implikasi dari suatu masalah yang ingin
dipecahkan. Menurut Whitney, metode deskriptif adalah pencarian
fakta dengan interpretasi yang tepat. Dalam metode ini penelitian
dapat saja membandingkan fenomena-fenomena tertentu sehingga
merupakan suatu studi komparatif.
14. Jelaskan pengertian metode Deskriptif Analitik dan
tujuannya!
Dua metode penelitian dapat digabungkan dengan syarat kedua
metode tersebut tidak bertentangan. Contohnya; metode deskriptif
dan analitik. Metode ini dilakukan dengan cara mendeskripsikan
fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis. Deskripsi dan
analisis berarti menguraikan, meskipum demikian, analisis yang
21
berasal dari bahasa Yunani, analyein (‘ana’= atas, ‘lyein’= lepas,
urai), telah diberikan arti tambahan, tidak semata-mata menguraikan
melainkan juga memberikan pemahaman dan penjelasan
secukupnya. Tujuan dari penelitian deskripsi dan analisis untuk
membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistemmatis,
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan
antara fenomena yang diselidiki.
15. Jelaskan pengertian penelitian dan signifikansinya !
Penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan, dan
percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk
mndapatkan fakta-fakta atau prinsip-prinsip baru yangbertujuan
untuk mendapatkan pengertian baru dan menaikan tingkat ilmu serta
teknologi”. Penelitian dan ilmu merupakan dua hal yang tidak dapat
dipisahkan. Penelitian merupakan media untuk mengembangkan
suatu ilmu. Karena tanpa penelitian ilmu akan mengalami stagnan
atau statis. Menurut Anton Bakker, ilmu laksana bangunan yang
terbuat dari batu. Melalui observasi, batu tersebut diklasifikasikan,
kemudian dapat dijadikan sebagai bahan bangunan. Dengan
penelitian, kemajuan ilmu dapat terus ditingkatkan agar dapat
menjelaskan gejala-gejala, termasuk gejala-gejala kebahasaan dan
kesusastraan. Ilmu terdiri dari sejumlah teori yang memberikan
penjelasan atas gejala-gejala yang terjadi. Teori adalah pernyataan
yang menunjukan hubungan sebab- akibat antara dua variabel atau
lebih. Adapun nilai guna (signifikansi) yang diharapkan dari kegiatan
penelitain paling tidak ada beberapa hal; (1) suatu upaya untuk
merumuskan permasalahan-permasalhan, mengajukan berbagai
pertanyaan, dan berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut
dengan cara menunjukan fakta-fakta dan memberikan argumen-
argumen logis dan benar; (2) Suatu upaya untuk merevisi kembali
teori dan simpulan yang sudah ada/diterima berdasar fakta-fakta,
upaya ini bagian dari sinifikansi penelitian.
16. Apa yang dimaksud dengan tahapan penelitian dan isi desain
usulan penelitian versi Prodi BSA Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Bandung !
Tahapan penelitian yang dimaksud adalah tahapan pembuatan
rancangan atau desain usulan penelitian terlebih dahulu. Adapun isi
desain usulan penelitian secara berururtan mencakup; latar belakang
22
masalah; identifikasi & rumusan masalah; tujuan dan signifikansi
penelitian; tinjauan pustaka; kerangaka brpikir; metode & langkah
penelitian.
17. Apa yang dimaksud dengan latar belakang masalah ?
Latar belakang masalah penelitian adalah alasan mengapa
dilakukannya penelitian. Di sini harus dijelaskan berbagai
permasalahan yang dipandang perlu adanya pemecahannya. Yang
dimaksud masalah adalah jika teori dengan teori mengalami
pertentangan, dan atau teori dengan realitas tidak sejalan. Dalam
latar belakang masalah minimal disajikan permasalahan penelitaian
dan alasan pemilihan objek kajian.
18. Apa yang dimaksud dengan terminilogi tinjauan pustaka ?
Penjelasan tentang penelitian terdahulu kalau diperlukan, harus
ada penjelasan dan penilaian tentang kelebihan dan kekurangannya
menyangkut metode, pendekatan, hasil penelitian, dan termasuk
rekomendasi yang disarankannya untuk dilakukan penelitian
lanjutan.
19. Jelaskan pengertian kerangka berpikir!
Kerangka pemikiran adalah semacam “pisau” analisis yang
digunakan peneliti untuk membantu memecahkan permasalahan
yang terdapat dalam rumusan masalah penelitian. Kerangka
pemikiran ini dapat diperoleh dari informasi teori-teori penelitian
terdahulu, kemudian diadaptasi dan dirumuskan sesuai dengan
masalah penelitian. Kerangka berpikir dapat berupa kerangka teori
dan dapat pula berbentuk kerangka penalaran logis. Kerangka teori
itu merupakan uraian ringkas tentang teori yang digunakan dan cara
menggunakan teori itu dalam menjawab pertanyaan penelitian.
Kerangka penalaran logis merupakan urutan berpikir logis, sebagai
suatu cara berpikir ilmiah yang akan digunakan, dan cara
menggunakan logika tersebut dalam memecahkan masalah.
Kerangka berpikir itu bersifat operasional, yang diturunkan dari satu
atau beberapa teori, atau dari pernyataan-pernyataan logis. Ia
berhubungan dengan masalah penelitian dan menjadi pedoman
dalam perumusan hipotesis yang akan diajukan”.
20. Apa yang dimaksud data dalam penelitian ?
Data penelitian adalah sesuatu yang diyakini atau fakta yang
berkaitan dengan pertanyaan penelitian, tujuan penelitian yang telah
23
ditetapkan, yang mana ditujukan pada persoalan-persoalan
penelitian. Jenis data dalam penelitian harus disusun dan pilih-pilah
sesuai jenis dan urutan pertanyaan penelitian.

NAQD ADAB

1. Sastra dan kritik sastra merupakan dua hal yang menjadi


dasar dalam pengkajian kritik sastra (naqd adab), sebelum
lebih jauh kita mengenalnya, definisikanlah pengertian
keduanya!
a. Sastra, kata sastra dalam bahasa indonesia berasal dari bahasa
Sansekerta. Akar kata sas dalam kata kerja turunan “mensarahkan,
mengajar, memberi ptunjuk atau intruksi”. Akhiran –tra biasanya
menunjukkan alat, sarana. Maka dari sastra dapat berarti “alat
untuk mengajar, buku petunjuk, buku petunjuk mengenai seni
cinta”. Kata sastra secara etimologi dalam dunia arab dikenal
dengan istilah al-Adab. Kata al-Adab pada masa pra Islam
(Jahiliyah) mengandung pengertian ; etika, moral (alkhalq dan al-
mahdab), prilaku yang baik (al-thabu ‘al-qourm), dan interaksi
sosial yang baik antar sesama manusia (al-mu’amalah al-karimah).
Syauqi Dhef mengatakan; sastra pada hakekatnya adalah gambaran
realitas yang obyektif, mengacu pada kondisi masyarakat dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya maupun baik secara khusus
maupun secara umum.
b.Secara etimologi kritik berasal dari bahasa Yunani yang berarti
menghakimi, membanding dan menimbang. Kata Kreniein menjadi
pangkal atau asal kata kriterion yang berarti dasar, pertimbangan,
penghakiman. Akan tetapi kritik sastra bukan hanya menilai saja,
melainkan masih ada aktifitas lainnya, yaitu analisis dan aktifitas
lainnya, sebagaimana di kemukakan M.H Abrams, kritik sastra
adalah merupakan studi yang berhubungan dengan pendifinisiian,
24
penggolongan (pengkiasan) penguraian(analisis) dan penilaian
(evaluasi). Dan menurut Ahmad al-Syayib kritik adalah :
‫النق د دراس ة األش ياء وبفس ريها وحتليله ا وموازنتهابغريه ا املش اهبة هلا أو‬
‫املقابل ة مث احلكم عليه ا ببي ان قيمته ا ودرجته ا جيرى ه ذا ىف احلس يات‬
‫واملعنويات وىف العلوم والفنون وىف كل شيء متصل باحلي‬
“ Kritik adalah usaha mempelajari, menafsirkan, menganalisa, dan
membandingkan sesuatu dengan lainnya baik yang dianggap
setara maupun tidak, kemudian menetapkan penilaiannya terhadap
hal-hal yang konkrit dan abstrak, baik yang terkait dengan ilmu
pengetahuan, bidang-bidang seni, maupun yang terkait dengan
kehidupan”.

Sedangkan yang dimaksud dengan pengertian kritik sastra, ia


mengatakan :
‫النق د األديب يف اإلص طالح ه و تق دير النص األديب تق ديرا ص حيحا وبي ان‬
‫قيمتها ودرجتها األدبية‬
“ Kritik sastra menurut istilah adalah penilaian terhadapo karya
sastra secara benar serta menjelaskan nilai dan kualitas
sastranya”.
Sementara menurut Thaha Musthafa Abu Karisy, kritik sastra
adalah :
‫النقد األديب هو فن دراسة األساليب األدبية والتعرف على اجليد والردىء‬
‫فيها‬
“ Kritik sastra adalah kajian tentang stilistika bahasa sastra serta
mengetahui (memberi penilaia) baik dan buruknya”
1.Ilmu sastra meliputi : teori sastra( ‫)نظرية األدب‬, sejarah sastra ‫تاريح‬
‫))األدب‬, dan kritik sastra ) ‫)نقدأألدب‬, jelaskan ketiga bagian ilmu
sastra tersebut dan keterkaitan ketiganya!
a. Teori sastra ialah bagian ilmu sastra yang membicarakan
pengertian-pengertian dasar tentang sastra, unsur-unsur yang
membangun karya sastra, macam-macam sastra, dan
25
perkembangan serta kerangka pemikiran para pakar tentang apa
yang dinamakan sastra.
b.Sejarah sastra ialah bagian sastra yang memperlihatkan
perkembangan karya sastra, tokoh-tokohnya, dan ciri-ciri dari
masing-masing tahapan perkembangan tersebut. Didalamnya juga
terlihat karya-karya yang menonjol, aliran-aliran yang mendasari
suatu karya sastra, situasi sosial masyarakat dan ideologinya yang
kesemuanya berpengaruh terhadap perkembangan karya sastra.
c. Kritik sastra ialah bagian ilmu sastra yang memperbincngkan
pemahaman, penghayatan, penafsiran, dan penilaian terhadap
karya sastra. Ketiga bagian ilmu sastra tersebut saling berkaitan.
Teori sastra tidak dapat dilepaskan dari sejaraha dan kritik sastra,
dan sejarah sastra tidak dapat dipisahkan dari teori dan kritik
sastra. Begitu juga dengan kritik sastra, ia memerlukan teori dan
sejarah sastra. Keterkaitan itu menyebabkan masing-masing saling
ketergantungan dengan yang lain. Sebuah karya sastra tidak akan
dapat dipahami dan dihayati, apabila ditafsirkan dan dinilai dengan
sempurna, tanpa bantuan ketiga bidang ilmu sastra tersebut. Teori
sastra tidak akan pernah sempurna tanpa bantuan sejarah sastra dan
kritik sastra, sejarah sastra juga tidak dapat dipaparkan apabila
teori dan kritik sastra itu tidak jelas; juga dengan kritik sastra, ia
tidak akan mencapai sasaaran manakala teori dan sejarah sastra
tidak dijadikan landasan berpijak.
2.Dalam kritik sastra, kita mengenal kritik, mengkritik dan kritikus,
jelaskan ketiga istilah tersebut!
Adapun yang dimaksud ketiga istilah tersebut :
a. Kritik ; ialah pengalaman yang diteliti, perbandingan yang tepat
serta pertimbangan yang adil terhadap baik buruknya kualitas,
nilai kebenaran sesuatu.
b.Mengkritik ;ialah mengamati dengan teliti, memperbandingkan
dengan tepat serta mempertimbangkan secara adil baik buruknya
kualitas nilai kebenaran sesuatu.
c. Kritikus; ialah orang yang pekerjaannya mengamati dengan teliti,
memperbandingkan dengan tepat serta memperbandingkan secara
adil baik buruknya kulitas kebenaran sesuatu.
3.Kritik sastra dalam perkembangannya terdapat dua jenis yakni dari
aspek pendekatan atau metode kritik yakni Kritik sastra penilaian
26
(judicial criticism) dan kritik sastra induktif (inductive criticism)
jelaskan kedua kritik sastra tersebut!
a. Kritik sastra penilaian (judicial criticism) yaitu kritik sastra yang
sifatnya memberi penilaian terhadap pengarang dan karyanya.
Penilaian dilakukan berdasarkan ukuran yang telah ditetapkan
sebelum penilaian itu dilakukan.
b. Kritik induktif (inductive criticism) yaitu kritik sastra yang tidak
mau mengakui adanya aturan-aturan atau ukran yang ditetapkan
sebelumnya. Kritik sastra jenis ini dilakukan dengan jalan
menelaah atau menjelajah suatu karya sastra tanpa ada persepsi
sebelumnya, kemudian hasil penjelajahan itu dikemukakan bahka
karya sastra itu disusun berdasarkan pendekatan atau metode
tertentu.
4.Kritik sastra penilaian (judicial criticism) didalamnya mempunyai
bagian tersendiri, yakni kritik sastra ilmiah (scientific criticism),
kritik sastra estetis (aestehetic criticism), dan kritik sastra sosial
(sosiological criticism), jelaskan ketiga hal tersebut!
a. Kritik sastra ilmiah (scientific criticism) yaitu kritik sastra yang
dilakukan dengan pendekatan ilmiah.
b.Kritik sastra estetis (aestehetic criticism) yaitu kritik sastra yang
dilakukan dengan menggunakan pendekatan estetika, yang
mengutamakan kritik pada segi keindahan suatu karya sastra.
c. Kritik sastra sosial (sosiologi criticism) yaitu kritik sastra yang
dilakukan dengan menggunakan pendekatan sosiologis; artinya
suatu karya sastra itu ditelaah segi-segi sosial kemasyarakatan
yang berada di sekitar kelahiran karya tersebut serta sumbangan
yang diberikannya terhadap pembinaan tata kehidupan masyarakat.
5.Dalam kritik sastra kita mengenal sosiologi sastra, dan ketika kita
menelaah sosiologi sastra, maka kita mempunyai klasisifikasi
telaah sosiologis, yang menjadi pertanyaan adalah definisikan
sosiologi sastra dan sebutkan tiga klasifikasi telaah sosiologi!
a. Sosilogi sastra adalah suatu telaah yang obyektif dan ilmiah
tentang manusia dalam masyarakat dan tentang sosial dan proses
sosial. Sosiologi menelaah tentang bagaimana masyarakat itu
tumbuh dan berkembang.
b.Ketiga klasifikasi itu adalah : Pertama, Sosiologi pengarang, yakni
mempermasalahkan tetntang sosial, idiologi politik, dan lain-lain
27
yang menyangkut diri pengarang. Kedua, Sosiologi karya sastra,
yakni memasalahkan tentang suatu karya sastra; yang menjadi
pokok telaahan adalah tentang apa yang tersirat dalam karya sastra
tersebut dan apa tujuan atau amanat yang hendak disampaikan.
Ketiga, Sosilogi sastra, memasalahkan tentang pembaca dan
pengaruh sosialnya terhadap masyarakat.
6.Dasar filosofis pendekatan sosiologi adalah hubungan yang hakiki
antara karya sastra dan masyarakat, hubungan yang menyebabkan
pendekatan tersebut adalah?
a. Karya sastra dihasilkan oleh pengarang
b.Pengarang itu sendiri adalah anggota masyarakat
c. Pengarang memanfaatkan kekayaan yang ada dalam masyarakat.
d.Hasil karya sastra itu dimanfaatkan kembali oleh masyarakat.
7.Kritik sastra Arab modern mempunyai beberapa macam aliran-
aliran yang berkembang didalamnya, jelaskan aliran tersebut dan
para tokoh yang mendukung aliran tersebut!
a. (‫ )المدرسة الكلسكية‬Aliran Klasik, kata klasik berasal dari bahasa latin,
klasiyus berarti kelompok aristokrat yang terdiri dari kaum
bangsawan dan hartawan Romawi yang memiliki kedudukan
tinggi. Di Barat, aliran klasik dipelopori antara lain oleh : Thomas
S. Eliot (w. 1830 M) ini mengacu pada sastra periode klasik dalam
kontek Barat yaitu masa Yunani dan Romawi. Dalam sastra Arab ,
aliran ini mengacu pada sastra yang berkembang pada priode
klasik, yaitu pra-Islam.
b.‫ ))المدرس ة الرومنتكي ة‬Aliran Romantisme adalah aliran yang
mendasasarkan ungkapan perasaan sebagai perwujudan. Dalam
sastra Arab , menurut Abd al-Mun’im Khafaji, sastrawan yang
dimasukan kedalam kategori aliran ini adalah Umar ibn Abi
Rabiah, Jamil, dan satrwan arab modern antara lain Khalil Mutran,
Syukri, Abu syadzi, al-Mazini, Al-Aqqad, Ilya Abu Madi, dan
Ibrahim Naji. Mazhab ini terpengaruh oleh puisi puisi dan struktur
sastra Barat, khususnya Inggris dan Prancis.
c. ‫ ))المدرس ة الواقعي ة‬Aliran Realisme yaitu aliran yang berusaha
melukiskan suatu obyek seperti apa adanya (realistis) bukan
sebagaimana seharusnya. Realisme berarti kesetiaan terhadap
kebenaran historis. Sastrawan arab yang biasa dikategorikan aliran
realis antara lain Yusuf Siba’i lewat novel “Ard al-Nifaq” Taufik
28
al-Hakim lewat novel ‘Audah al-Ruh dan ‘Usfur min al-syarq dan
yang lainnya.
d.‫ ))المدرس ة الرمزي ة‬Aliran Simbolisme, seperti dikatakan at-Tusi
simbol-simbol adalah samar yang tersembunyi di balik ungkapan-
ungkapan lahir dan hanya dipahami oleh orang ahli yang
menguasainya. Sastrawan yang menganut aliran ini adalah para
peyair sufistik yaitu Ibn ‘Arabi (1165), Umar Khayam (1048-1131
M) dan Ibn al-Farid (1182-1235 M) sedangkan novelis Arab
Klasik yang termasuk aliran simbolis filosofis adalah Ibn Tufail
(w.1185) yang menulis Hayy bin yaqzan. Dalam khazanah novel
Persia, novelis yang menganut aliran simbolis yang paling
monumental yaitu sastrawan terkenal Faridudin ‘Attar.
e. ‫ ))المدرسة البرناسية‬Aliran barnasiyah, nama aliran ini menunjukkan
pada gunung Barnas di Yunani. Aliran ini menganut seni untuk
seni, menurut Syukron Kamil, aliran ini mementingkan kaidah
wazan dan qofiyah dan gaya bahasa yang Indah. Dalam sejarah
satra Arab yang menganut aliran ini adalah Abu Nawas.
8.Kritik improsionistik dalam sastra merupakan bagian dari aliran
individualisme romantik, bagaimana pengertian kritik
improsonistik !
Kritik improsionistik adalah sejenis kritik sebagai produksi dari
aliran individulaisme romantik dan juga dari kesadaran akan diri
yang lebih modern. Kritik improsionistik menghubungkan
pengalaman-pengalaman penulis dengan hasil karyanya.
Kritik improsionistik ini dapat bertindak sebagai pendukung
antara para pembaca yang belum berpengalaman dengan sejumlah
sastra. Sang kritikus dalam hal ini bertindak sebagai pembimbing
dan penghubung, lebih-lebih lagi kalau sang kritikus
improsionistik ini sangat sensitif terhadap efek-efek sastra dan
kalau karya tersebut tersebar luas di baca oleh masyarakat, apalagi
jika ia seorang penulis kritis yang pintar dan berpengalaman serta
mempunyai gaya yang dapat memikat hati para pembaca. Dengan
demikian ia dapat memperkaya pengalaman para pembaca,
terutama pengalaman imajinatif.
9.Kritik psikologi merupakan bagian dari kajian kritik sastra
disamping kritik sosiologis, definisikan kritik psikologi yang anda
pahami!
29
Kritik psikologi adalah salah satu jenis kritik sastra yang
mendalami segi-segi kejiwaan suatu karya sastra yang mencakup
segi kejiwaan penulis, karya dan pembaca. Dalam menggarap
masalah penulis kritikus psikologis ini mempunyai banyak
persamaan dengan kritikus historis, yaitu dalam hal mereka
mengambil alih secara langsung ataupun menyesuaikan dengan
kepentingannya sendiri metode psikoanalisis, baik mengadalan
study terhadap orang dibelakang karya itu, atau dengan kata lain
karya sebagai refleksi dan proyeksi dari penulisannya dan dalam
mengadakan study terhadap proses kreatif itu sendiri.
Sang kritikus dapat berusaha menunjukkan bagaimana
pengalaman serta pribadi penulis terdorong menciptakan
10. Pendekatan psikologi sastra berkembang sebagaimana
pendekatan sosiologi, bagaimana konsepsi dasar pendekatan
psikologi!
a. Karya sastra merupakan produk dari jiwa dan pemikiran
pengarang yang berada dalam setengah sadar atau subconcious
setelah mendapat bentuk yang jelas secara sadar atau concious
dalam bentuk penciptaan karya sastra.
b. Kualitas karya sastra ditentukan oleh bentuk proses penciptaan
dari tingkat pertama yaitu keadaan setengah sadar di bawah alam
sadar kepada tingkat kedua yaitu dibawah keadaan sadar.
c. Menurut metode psikoanalisis, karya yang berkualitas adalah
karya sastra yang mampu menyajikan simbol, wawasan,
kepercayaan, tradisi, moral, budaya dan lain-lain.
d. Karya sastra menurut metode psikoanalisis adalah karya sastra
yang mampu menggambarkan kekalutan dan kekacauan batin
manusia.
e. Kebebasan sastrawan atau pembuat karya sastra sangat dihargai,
ia memiliki kebebasan yang istimewa, yaitu berupa
mengkonkritkan gejolak batin yang ada dalam dirinya.
11. Seorang sastrawan ketika menulis karya sastranya dalam
pendekatan psikologi menurut Freud diserang penyakit jiwa yang
disebut ‘neurosis’ bahkan ‘psikosis’, bagaimana langkah kerja
metode pendekatan psikologis!
a. Metode pendekatan psikologis menekankan analisis terhadap
keseluruhan karya sastra baik segi intrinsik maupun segi
30
ekstrinsik. Namun metode ini lebih ditekankan pada segi
intrinsik sesuai dengan penokohan atau perwatakan.
b. Segi ekstrinsik perlu dibahas yang menyangkut dengan
permasalahn jiwanya. Dengan memahami segi kejiwaan
pengarang, akan sangat membantu dalam karakter cerita atau
karya sastra yang ditulisnya.
c. Di samping menganalisis masalah perwatakan dalam segi
psikologis, mengurai tentang tema karya sastra itu sendiri juga
perlu dilakukan.
d. Analisis dapat diteruskan kepada analisis kesan pembaca, karena
karya sastra sangat berpengaruh dalam respon pembaca yang
menimbulkan kesan pada pembaca dan berdampak didaktis pada
dirinya.

12. Dalam dunia sastra kita mengenal, kritik sastra akademis,


karena kritik sastra akademis muncul dari dunia
universitas atau perguruan tinggi, bagaimana proses
kemunculan sastra akademis tersebut!
Pada pertengahan tahun 1950-an timbul kritik sastra akademik.
Disebut demikian karena kritik sastra ini ditulis para kritikus dari
univesitas, dan mendominasi pada kurun waktu1950-1988 dan
dengan demikian kritik akademik hidup berdampingan dengan kritik
sastra sastrawan. Kritik akademik dipahami sebagai kegiatan yang
hanya terjadi di lingkungan sebuah lembaga yang bernama perguruan
tinggi. Di sana, kritik sastra dianggap sekadar berwujud sebuah
makalah ilmiah, penelitian atau karya ilmiah yang berupa skripsi,
tesis dan disertasi. Ketiga karya ilmiah itu ada tuntutan yang
berkaitan dengan kurikulum, selain ketiga itu bisa juga berupa
penelitian atau inisiatif orang perorangan. Dalam karya inilah,
siapapun boleh melakukannya meskipun mereka bukaan dari
kalangan akademik. Kritik akademik sering juga disebut sebagai
kritik sastra ilmiah.
13. Ketika kita membaca karya sastra yang ditulis oleh
seorang perempuan, maka kita dapat memahami, menafsirkan
dan menilai karya tersebut, yakni dengan memahami kritik
sastra feminis, bagaimana pengertian kritik sastra feminis
tersebut!
31
Kritik sastra feminis adalah kritik yang memandang sastra
dengan kesadaran bahwa ada jenis kelamin yang banyak
berhubungan budaya, sastra dan kehidupan kita. Kritik sastra feminis
juga alas yang kuat untuk menyatukan pendirian bahwa seorang
perempuan dapat membaca sebagai perempuan, mengarang sebagai
perempuan dan menafsirkan sebagai seorang perempuan.
Jadi tujuan feminis adalah keseimbangan, interelasi gender.
Dalam pengertian yang paling luas, feminis adalah gerakan kaum
wanita untuk menolak segala sesuatu yang dimarginalisasikan,
disubordinasikan dan direndahkanoleh kebudayaan dominan, baik
dalam bidang politik dan ekonomi maupun kehidupan sosial pada
umumnya. Dalam pengertian yang lebih sempit, yaitu dalam sastra,
feminis dikaitkan dengan cara-cara memahami karya sastra baik
dalam kaitannya dengan proses produksi maupun resepsi.
Emansipasi wanita dengan demikian merupakan salah satu aspek
dalam kaitan dengan persamaan hak. Dalam ilmu sosial kontemporer
lebih dikenal sebagai gerakan kesetaraan gender.
14. Dalam sejarah sastra dari masa kemasa mengalami berbagai
perkembangan bahasa dan perubahan, dengan demikian diperlukan
kritik linguistik dalam menelitinya, bagaimana fungsi kritik
linguistik yang anda ketahui!
Kritik linguistik dalam sastra menitik beratkan perhatian
kepada masalah-masalah kebahasaan dalam karya sastra tersebut.
Kritik linguistik dapat menghindarkan kita dari salah pengertian,
baik dalam bidang fonologi, morfologi, sintaksis, maupun dalam
bidang sintaksis.
Bahasa mengalami perkembangan dan dalam proses
perkembangan itu banyak terjadi perubahan. Hal ini jelas dalam
karya sastra yang ditulis dalam kurun waktu yang berlainan. Untuk
mengetahui perbedaan fonologis dan lainnya itu diperlukan bantuan
linguistik, terlebih-lebih linguistik historis, linguistik komparatif,
bahkan linguistik kontrastif.

SEMIOTIK
32
1. Jelaskan pengertian semiotika secara etimologi dan
terminologi?
Secara etimologi semiotika berasal dari bahasa Yunani semeion,
yang berarti tanda. Sedang secara terminologi semiotika adalah
cabang ilmu yang mengkaji tanda dan segala sesuatu yang
berhubungan dengan tanda.
2. Sebutkan 5 dari 19 objek kajian semiotika menurut Umberto
Eco!
Semiotika binatang (zoosemiotics), tanda-tanda bauan (olfactory
signs), komunikasi rabaan (tactile communication), kode kecapan
(code of taste), paralinguistik (paralinguistics), semiotika medis
(medical semiotics), kinesik dan proksemik (kinesics dan
proxemics), kode-kode musik (musical codes), bahasa yang
diformalkan (formalized languages), bahasa tertulis, alfabet yang tak
dikenal, kode rahasia, bahasa alam (natural language), komunikasi
visual (visual communication), sistem objek (system of objects),
strukur plot (plot structure), teori teks (text theory), kode-kode
budaya (cultural codes), teks estetik (aesthetical text), komunikasi
massa (mass communication), dan retorika (rethoric).
3. Apa yang anda ketahui tentang Charles Sander Pierce?
Charles Sander Pierce (1839-1914) adalah salah seorang dari dua
bapak semiotika. Ia merupakan filsuf Amerika. Ilmu tanda yang
dicetuskannya merupakan pengembangan dari logika. Ilmu tanda
yang ia cetuskannya diberinama dengan semioika.

4. Apa yang anda ketahui tentang Ferdinand de Saussure?


Ferdinand de Saussure (1857-1913) adalah salah seorang bapak
semiotika selain Charles S. Pierce. Ia lebih dikenal sebagai bapak
linguistik modern yang lahir dan besar di Swiss. Kajian tanda yang
dicetuskannya merupakan pengembangan dari teori-teori linguistik
yang ia ciptakan sebelumnya. Ia menyebut ilmu tersebut dengan
semiologi. Sebetulnya ia hanya menciptakan teori-teori linguistik.
Tapi oleh penerus berikutnya seperti Roland Barthes, teori-teori
linguistiknya menjadi teori semiologi yang lebih eksplisit.
5. Jelaskan pengertian ikon, indeks, dan simbol beserta contoh
ketiga istilah tersebut?
33
Ikon adalah tanda yang terhubung dengan objek tertentu karena
keserupaan atau kemiripan seperti foto. Indeks adalah tanda yang
terhubung dengan objek tertentu karena hubungan sebab akibat,
seperti asap sebagai tanda adanya api. Sedangkan simbol adalah
tanda yang terhubung dengan objek tertentu karena kesepakatan,
seperti gambar burung garuda sebagai simbol negara Indonesia.
6. Jelaskan pengertian langue – parole dan signifiant - signifie!
Langue merupakan bahasa dalam tataran konsep dan kaidah.
Sedangkan parole adalah bahasa dalam tataran praktik berbahasa di
masyarakat.
Signifiant-signifie merupakan dua aspek tanda, yang mana
signifiant (signifier) merupakan gambaran akustik, sedangkan
signifie (signified) merupakan konsepnya. Dalam bahasa Indonesia
signifiant diterjemahkan dengan penanda, sedang signifie
diterjemahkan dengan petanda. Contohnya kata (bunyi) “p-o-h-o-n”
merupakan citra akustis yang mana konsepnya adalah tumbuhan
berbatang besar, beranting dan berdaun banyak.
7. Apa yang anda ketahui tentang sintagmatik, dan
paradigmatik serta berikan contoh untuk keduanya!
Sintagmatik adalah hubungan antara satu tanda dengan tanda-
tanda lain secara liner dalam ruang dan waktu yang sama. Dengan
demikian hubungan itu disebut hubungan in presentia. Sedang
paradigmatik adalah hubungan antara satu tanda dengan tanda-tanda
lain tidak dalam ruang dan waktu yang sama, namun secara asosiatif.
Dengan demikian hubungan itu disebut hubungan in absentia. Kedua
hubungan ini menurut Saussure akan memunculkan perbedaan
(difference) nilai (valensi) suatu tanda yang terjadi akibat oposisi
antara satu tanda dengan tanda lain.
Contoh kedua hubungan di atas adalah pernyataan ”Mahasiswa
belajar di kampus.” Hubungan sintagmatik adalah hubungan antar
tanda mahasiswa – belajar – di – kampus. Adapun hubungan
paradigamtik misalnya tanda ‘mahasiswa’ bisa diganti dan akan
berbeda nilainya dengan ‘mahasiswi’ dan ‘kampus’ akan berbeda
dengan ‘sekolah’, dan untuk ini tidak bisa diganti.
8. Jelaskan pengertian sinkronik dan diakronik serta berikan
contoh untuk keduanya!

34
Sinkronik adalah penyelidikan bahasa pada suatu kurun waktu
saja, seperti mempelajari bahasa Arab yang digunakan pada masa
pra-Islam (zaman jahiliyyah). Sedangakan diakronik adalah
penyelidikan bahasa yang dilakukan tidak hanya pada satu kurun
waktu saja, tapi beberapa kurun waktu. Misalnya penyelidikan
bahasa Arab pada masa jahiliyayah, Islam, sampai masa dinasti
Umayah.
9. Apa yang anda ketahui tentang teori dekonstruksi dan
berikan contohnya!
Teori dekonstruksi adalah teori tanda yang dicetuskan oleh
Jacques Derrida, seorang filsuf Prancis keturunan Yahudi Aljazair.
Dalam teori itu, Derrida menolak konsep difference ‘perbedaan
valensi’ yang diajukan Saussure, yang terjadi dalam hubungan
sintagmatik dan paradigmatik. Menurut Derrida, tanda memiliki nilai
tidak hanya karena perbedaannya (diferrence) dengan tanda lain,
namun juga karena adanya penundaan (diferrance). Penundaan
terjadi karena nilai sebuah tanda tidak dapat hadir seketika.
Contohnya kata “sepuluh”, kata atau tanda ini tidak serta-merta
dapat difahami nilai (pengertiannya) sebelum dihubungkan dengan
tanda lain, misalnya “buku”. Pada pernyataan “sepuluh buku”, masih
ada tanda tanya, sepuluh buku apa? Kemudian dijawab dengan
pernyataan “sepuluh buku linguistik”. Dari tanda “sepulu” ke
“sepuluh buku”, kemudian “sepuluh buku linguistik” terjadi
penundaan (differance), sehingga menimbulkan pengertian yang
berbeda bagi pendengar.
10. Apa yang anda ketahui tentang teori mitos Roland Barthes
dan berikan contoh?
Teori mitos adalah teori yang dikembangkan Roland Barthes dari
teori semiologi Saussure. Roland Barthes menganggap teori
semiologi Saussure hanya merupakan sistem semiologi tahap
pertama. Ia merasa perlu untuk membentuk sistem semiologi tahap
kedua. Sistem pertama, ia sebut sebagai sistem linguistik, sedang
sistem kedua ia sebut sebagai sistem mitos atau mitis. Mitos dalam
pandangan Barthes adalah suatu sistem komunikasi yang di
dalamnya terdapat suatu pesan. Mitos merupakan sistem penandaan
(mode of signification) dan suatu bentuk (a form).

35
Jika dalam sistem linguistik, tanda (sign) dibentuk oleh dua
unsur, yaitu penanda (signifier) dan petanda (signified). Maka dalam
sistem mitis, Barthes membuat hal sama, namun dengan istilah yang
berbeda, yaitu sign menjadi signification, signifier menjadi form dan
signified menjadi concept. Sistem linguistik menjadi form dalam
sistem mitis. Tujuan teori mitos ini adalah untuk mengungkap
ideologi di balik tanda.
Contohnya adalah ungkapan salam. Ungkapan
assalamu’alaikum dalam sistem linguistik menjadi penanda. Adapun
petandanya adalah makna ungakapan tersebut, yaitu semoga
keselamatan tercurah bagimu. Semua sistem linguistik ini menjadi
form pada sistem mitis, dan yang menjadi conceptnya adalah bahwa
orang yang mengucapkan ungkapan tersebut adalah seorang muslim
atau berideologi Islam.

11. Analisislah kata Quraisy dalam surat al-Quraisy dengan


teori oposisi binner (signifiant & signifie) dari Saussure!

Signifie Al-Quraisy

Signifant Suku Quraisy

12. Analisislah kata Quraisy dalam surat al-Quraisy dengan


teori sintagmatik dan paradigmatik dari Saussure!
Dalam surat al-Quraisy, simbol-simbol yang muncul menyertai
simbol Quraisy adalah īlāf, rihlah, syitā dan shaif. Dengan demikian
secara sintagmatik, nilai atau makna simbol Quraisy bisa diketahui
dengan ilaaf (kebiasaan atau tradisi), rihlah (bepergian untuk
berdagang), syita (musim dingin) dan shaif (musim panas). Namun
ketika disebut Quraisy dalam benak kita terlintas suku-suku Arab
yang lain seperti Kinanah, Hudzail, dan Tamim. Hubungan antara
antara Quraisy dengan Kinanah, Hudzail, dan Tamim itulah yang
disebut dengan hubungan paradigmatik.

36
13. Carilah ideologi di balik kata Quraisy dalam surat al-Quraisy
dengan teori mitos Roland Barthes?
Kata Quraisy dalam level linguistik (level I) merupakan
signifiant (penanda) yang signifie (petanda) –nya adalah suku
Quraisy. Level mitis untuk kata Quraisy terbagi dua, level II
mengungkap konsep Quraisy pada masa pra-Islam atau zaman
jahiliyah, dan level III mengungkap konsep Quraisy pada masa Islam
atau konsep Quraisy menurut Al-Qur’an dalam hal ini menurut surat
al-Quraisy. Konsep Quraisy pada pra-Islam atau zaman jahiliyah
adalah satu suku di jazirah Arab yang terpandang karena sebagai
penguasa kota Makkah, pelayan Ka’bah (tempat suci) dan suku yang
punya tradisi berdagang yang kuat. Kemudian konsep Quraisy pada
masa Islam adalah satu suku yang memiliki tradisi berdagang ke
Yaman pada musim dingin (syitaa) dan ke Syam pada musim panas
(shaiif) dengan memegang ajaran-ajaran agama Ibrahim (fal
ya’buduu rabba haadzal baiit). Dan Muhammad menjadi contoh
pedagang Quraisy yang berdagang seperti itu.
Dengan demikian, pada level II ideologi yang ditemukan adalah
aristokratisme dan materialisme. Sedang pada level III, ideolog
yang ditemukan adalah materialisme dan spiritualisme. Berikut ini
adalah tabel untuk uraian di atas.
Qurais Suku
y Qurais
y
I
Suku di jazirah Arab
yang terpandang karena
sebagai pengauasa kota
Makkah, pelayan
Ka’bah dan suku yang
punya tradisi berdagang
yang kuat. (Konsep
Pra-Islam/zaman
jahiliyah)
II

37
Suku yang punya
tradisi berdagang ke
luar Arab (Yaman &
Syam) dengan
memegang ajaran-
ajaran agama Ibrahim
(Konsep Islam
berdasarkan surat al-
Quraisy)

III
14. Carilah tanda ikonis, indeksial dan simbolis untuk kata
Quraisy dalam surat al-Quraisy!
Tanda ikonis adalah tanda yang terhubung dengan objek tertentu
karena keserupaan atau kemiripan. Dalam tanda berbentuk bahasa
(lisan maupun tulisan), kemiripan terjadi pada kesesuaian antara
bahasa dengan apa yang terjadi di luar bahasa. Pada surat al-Quraisy
kata Quraisy memiliki kebiasaan melakukan perjalanan pada musim
dingin dan panas. Hal ini mirip atau sama dengan kebiasaan kaum
Quraisy yang memiliki tradisi melakukan perjalanan untuk
berdagang. Pada musim dingin mereka berdagang ke Yaman,
sedang pada musim panas mereka berdagang ke Syam.
Tanda indeksial adalah tanda yang terhubung dengan objek
tertentu karena hubungan sebab akibat. Kata Quraisy berasal dari
kata qarasya yang artinya mengumpulkan (harta). Maka pantaslah
suku itu dinamai dengan Quraisy. Karena mereka adalah suku yang
pandai mengumpulkan harta dengan cara berdagang. Jadi tanda atau
penamaan Quraisy pada suku itu muncul karena mereka punya
tradisi melakukan qarasya dengan cara berdagang.
Tanda simbolik adalah tanda yang terhubung dengan objek
tertentu karena kesepakatan. Jika disebut kata Quraisy, orang sudah
bersepakat bahwa itu adalah tanda kemuliaan dan kesejahteraan.
Kemulian muncul karena Quraisy merupakan penguasa Makkah,
pelayan Ka’bah dan suku yang telah melahirkan seorang Nabi.

38
Kesejahteraan mucul karena Quraisy merupakan suku yang kaya
karena pandai berdagang.
15. Analisislah kata al-Quraisy dalam surat al-Quraisy dengan
teori dekonstruksi!
Surat al-Quraisy ayat 1-2 menjelaskan bahwa suku Quraisy
memiliki tradisi berdagang yang kuat hingga ke luar Arab (Yaman
dan Syam). Kedua ayat itu sebetulnya menunjukan bahwa Quraisy
adalah simbol kekuatan ekonomi di jazirah Arab yang patut dicontoh
oleh suku-suku lain. Kesan sementara yang ditangkap adalah bahwa
suku Quraisy sukses semata-mata karena kerja keras mereka.
Padahal tidak demikian. Pada ayat 3-4 Islam mendekonstruksi cara
berfikir demikian, dengan menyatakan bahwa kesuksesan itu bukan
karena kerja keras mereka dalam menjual dagangan, tetapi karena
suku Quraisy memegang prinsip agama Ibrahim ketika itu, seperti
yang telah dicontohkan Muhammad. Muhammad tidak hanya
memakai kecerdikan akal, tapi memakai akhlak yaitu kejujuran
sebagaimana diajarkan dalam ajaran Nabi Ibrahim yang hanif.

TARJAMAH

1. Jelaskan pengertian Terjemah secara bahasa dan istilah!


Secara bahasa terjemah (translation) berasal dari kata bahasa
Arab tarjama yutarjimu, artinya menerangkan atau memindahkan
perkataan dari suatu bahasa ke bahasa lainnya. Pelakunya disebut
penerjemah (mutarjimu) Secara istilah, terjemah berarti semua
39
kegiatan manusia yang berkaitan dengan memindahkan informasi
atau pesan yang disampaikan secara lisan atau tulisan (verbal dan
non verbal) dari informasi asal ke dalam informasi sasaran.
2. Sebutkan dan jelaskan tentang klasifikasi terjemah!
Berdasarkan caranya, terjamah dapat dibagi menjadi dua
bagian, yaitu terjemah cara lama dan cara baru.Terjemah cara lama
yaitu menekankan pada bentuk berita dan si penerjemah merasa
cukup puas dengan kemampuannya mengalihkan semua ciri-ciri
khas bahasa asal seperti irama, pilihan kata, peribahasa, kata-kata
mutiara, struktur-struktur dan sebagainya. Sedangkan cara baru ialah
yang lebih dipentingkan dalam penerjemahan bukan bentuk berita,
melainkan bagaimana penerimaan si pembaca. Secara umum
terjemahan terbagi atas dua macam, yaitu terjemah lisan (Live
translation atau Tarjamah Ghair Mubasyaroh) dan terjemah tulisan
(Written translation atau Tarjamah Fauriyah ). Pada penerjemahan
lisan , penerjemah dituntut untuk mampu mengalihkan bahasa dan
ujaran secara langsung, cepat dan tepat, tanpa ada kesempatan untuk
memperbaiki unsur-unsur bahasa dan ujaran yang salah atau yang
tidak tepat padanan artinya.Seorang penerjemah lisan disyaratkan
mampu berbicara fasih dan lancar, baik dalam bahasa sumber mapun
bahasa sasaran, memiliki pengetahuan luas dan mampu menafsirkan
apa yang diungkapkan oleh penutur bahasa sumber. Oleh sebab itu
penerjemah lisan biasa disebut interpreter (penafsir).
3. Apa yang dimaksud dengan hakekat terjemah?
Yang dimaksud dengan hakekat terjemah ialah menyampaikan
berita yang terkandung dalam bahasa sumber ke dalam bahasa
penerima supaya isinya benar-benar mendekati aslinya.
4. Sebutkan langkah-langkah menerjemahkan!
a).Tuning (penjajagan, ta’aruf ) adalah pengenalan naskah
yang akan diterjemahkan,b). analysis (penguraian, al-tahlîl)
adalah menguarikan rangkaian kalimat dalam bahasa sasaran,
menjadi kata atau frase, melakukan hubungan sintaksis antar
unsur kalimat, memahami peristilahan dan mencari padanannya
dalam bahasa sasaran.c). Understanding (Pemahaman, al-fahmu)
yaitu pemahaman terhadap teks mulai dari rangkaian kalimat
paragraf satu ke paragraf berikutnya, sehingga penerjemahan
teks tidak rancu dan memiliki keterkaitan isi antara paragraf
40
satu dan lainnya. d.)Peristilahan (Terminology, al Musthalahât)
yaitu mengungkapkan istilah-istilah dalam bahasa sasaran
dengan cermat dan selaras. e.)Perakitan (Restructruring, al-
Tarkîb), yaitu penyusunan kalimat terjemahan g).Pengecekan
(Checking, al-Taqwîm), ialah pengecekan penggunaan kata dan
tanda baca serta susunan kalimat yang dipakai. h).Pembicaraan
(Discussion, al Mubâhatsah) adalah pembicaraan atau
pembahasan atas hasil penerjemahan berupa isi dan bahasanya.
5. Jelaskan model dan teknik menerjemahkan Sintaktik
Model Sintaktik, suatu model tentang cara nmenguaraikan
struskutr atau jenis-jenis kalimat, dari satuan terkcil hingga lebih
besar, hubungan gagasan atara satuan dan jabatan-jabatan satuan itu,
dapat disebut juga dengan upaya deskripsi struktural. Sesudah
struktur kalimat itu diuraikan, barulah dicari padanannya dalam
bahasa sasaran.
6. Jelaskan Makna konotatif!
Makna konotatif ialah makna tidak sebenarnya. makna
konotatif bersifat subyektif dalam pengertian ada makna lain di balik
makna umum atau makna denotatif .
7. Jelaskan makna denotatif!
Makna denotatif ialah makna kamus, makna sebenarnya.
makna denotatif adalah makna kamus, makna yang bersifat umum,
obyektif dan belum ditumpangi isi, nilai dan rasa tertentu.Contoh
Singa ( Al asadu ) dalam bahasa Arab berarti singa, lion, yang ada
dalam kebun binatang
8. Jelaskan pengertian makna dalam konteks!
Rangkaian kata dengan kata atau hubungan kata dengan suatu
kata yang lain dalam suatu kalimat , menimbulkan makna yang
berbeda dari kata itu secara berdiri sendiri.
9. Jelaskan pengertian tentang transferensi makna!
Proses pengalihan dan pemakian unsur-unsur yang bermakna
bahasa sumber di dalam bahasa sasaran yang disebabkan unsur-
unsur bahasa sumber itu tidak ada padanannya dalam bahasa
sasaran.

10.Subyek dalam teks bahasa sumber tidak mesti menjadi teks


dalam bahasa sasaran, beri contoh dan terjemahkan!
41
‫يسرىن حضوركم اليوم‬
Menggembirakanku kehadiranmu hari ini atau Aku gembira
dengan kehadiranmu.
11. Apa yang diamksud dengan penerjemahan memperhatian
makna tanda baca?
Proses penerjemahan dari bahasa sumber ke bahasa sasaran
menggunakan tanda baca yang sesuai pedoman dalam bahasa
sasaran.
12.Jelaskan maksud menghindari kata mubadzir!
Kata-kata mubadzir tidak selamanya untuk dihindarkan,
kadangkala kata-kata mubadzir juga diperlukan dalam tulisan-
tulisan tertentu untuk kesempurnaan hasil terjemahan. Kata-kata
mubadzir biasanya dihindarkan untuk tulisan bergaya bahasa ilmiah,
dan diperlukan untuk penulisan bergaya bahasa susastra.
13.Terjemahkan kalimat berikut ini!
‫قد قال اهلل تعاىل عز و جل ىف القرْان الكرمي‬
Allah yang maha agung telah berfirman dalam al Qur’an yang
mulia.
14.Terjemahkan ayat berikut dan beri tanda baca:
      
        
       
      
Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap
(hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya).
Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga
atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil.
Maka (kawinilah) seorang saja atau budak-budak yang kamu miliki
yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.
(al-Nisa: 3)

42
SEMANTIK

1. Jelaskan pengertian semantik (ilmu Dilalah) baik secara


bahasa maupun istilah!
Kata Semantik berasal dari bahasa Yunani yang berarti to signify
atau memaknai. Secara teknis semantic berarti “ studi tentang
makna” atau “ ilmu yang mempelajari makna” atau “ bagian dari
ilmu bahasa (linguistic) yang berisi teori makna”. Adapun menurut
Ensyclopedia Britanika Semantik berarti “studi tentang hubungan
antara suatu pembeda linguistic dengan hubungan proses mental
atau symbol dalam aktivitas bicara.” ( Pateda, 2001: 7).
2. Jelaskan oleh Saudara komponen-komponen yang
membangun bahasa!
Secara garis besar komponen yang membangun bahasa dapat
dibagi ke dalam tiga tingkatan, yaitu (1) komponen bunyi, (2)
komponen lambang, dan (3) komponen makna.
Hubungan ketiga komponen bahasa ini dijelaskan oleh E. Palmer (a)
bahasa pada awalnya merupakan bunyi-bunyi abstrak yang mengacu
pada adanya lambang-lambang tertentu, (b) lambang-lambang
merupakan seperangkat sistem yang memiliki tataan dan hubungan
tertentu, dan (c) seperangkat lambang yang memiliki bentuk dan
43
hubungan itu mengasosiasikan adanya makna tertentu (Aminudin,
1981: 15).
3. Jelaskan oleh Saudara obyek kajian semantik!
Obyek kajian semantic secara khusus adalah makna. Makna
yang dimaksud adalah makna bahasa baik yang berupa bunyi, kata,
kalimat maupun wacana. Adapun obyek kajian semantic secara
umum adalah “sesuatu atau segala sesuatu yang yang berperan
sebagai lambang atau symbol”. Menurut Fromm symbol adalah
sesuatu yang mewakili yang lain. Dengan kata lain symbol adalah
gambaran tentang sesuatu di luar dirinya.
4. Jelaskan oleh Saudara pengertian dari simbol!
Menurut Fromm symbol adalah sesuatu yang mewakili yang
lain. Dengan kata lain symbol adalah gambaran tentang sesuatu di
luar dirinya. Karena menggambarkan sesuatu diluar dirinya maka
hubungan antara symbol dan yang diwakilinya bersifat arbitrer,
manasuka, atau sewenang-wenang. Antara symbol dan yang
diwakilinya tidak terdapat hubungan langsung baik bentuk ataupun
maknanya. Sebagai contoh, symbol /k-u-r-s-i/, baik bentuk maupun
maknanya tidak memiliki hubungan langsung dengan yang
diwakilinya berupa tempat duduk yang memiliki sandaran atau
jabatan tertentu. Hubungan antara keduanya lebih dikarenakan
konvensi (kesepakatan) pemakai bahasa. Hal sama terlihat pada
symbol /g-e-d-a-n-g/. Pada konvensi pemakai bahasa Sunda /g-e-d-
a-n-g/ mewakili pepaya (bhs. Indonesia) sedangkan pada konvensi
pemakai bahasa jawa mewakili pisang (bhs. Indonesia).
5. Coba jelaskan perbedaan antara simbol, indeks, dan icon!
a. Simbol yaitu tanda yang dapat melambangkan atau mewakili
sesuatu (ide, pikiran, perasaan, benda dan tindakan) secara
arbitrer dan konvensional. Misalnya, warna merah dan putih
dalam bendera kebangsaaan Indonesia masing-masing
melambangkan keberanian dan kesucian.
b. Indeks yaitu tanda yang dapat menunjukan sesuatu (ide, pikiran,
perasaan, benda, dan tindakan) secara kausal atau factual.
Misalnya, asap menunjukkan adanya api.
c. Ikon yaitu tanda yang dapat menggambarkan sesuatu (ide,
pikiran, perasaan, benda, dan tindakan) berdasarkan persamaan
atau perbandingan. Misalnya, potret menggambarkan orangnya.
44
6. Jelaskan secara singkat hubungan semantik dengan filsafat,
psikologi dan semiotik
a. Hubungan semantik dengan filsafat: Berpikir filosofis dengan
menggunakan bahasa pada dasarnya sedang mencari hakekat,
makna, atau definisi sebuah realitas. Makna bahasa merupakan
obyek kajian utama dari semantic (ilmu dilâlah). Dengan
demikian antara filsafat dengan semantic memiliki hubungan
yang sangat erat yaitu sama-sama mencari makna, filsafat
mencari makna dari sebuah realitas sedangkan semantic mencari
makna dari struktur bahasa.
b. Hubungan semantik dengan psikologi: Struktur kebahasaan tidak
akan lepas dari unsur makna di dalamnya. Makna dari bahasa ini
pada kenyataannya tidak hanya terkait dengan strukturnya, tetapi
juga terkait dengan aspek lain salah satunya aspek kejiwaan.
Oleh karena itu, teori tentang makna banyak yang mengadopsi
dari teori ilmu jiwa atau psikologi. Seperti, teori idealisme dalam
semantik sangat dipengaruhi oleh teori pskologi kognitif dan
teori behavioral (suluki) dipengaruii oleh teori behavioral dalam
psikologi.
c. Semantik dengan semiotik
7. Jelaskan oleh saudara hubungan kata dengan makna
berdasarkan pendapat Plato, Aristoteles, dan para pakar
Bahasa dari India!

Berdasarkan prinsip-prinsip dasar di atas, maka diketahui bahwa


semiotik telah menyatukan dari cabang-cabang ilmu bahasa
khususnya semantik, sisntaksis, maupun style. Dengan kata lain
semantik dengan semiotik memiliki hubungan yang sangat erat,
sebab semantik merupakan bagian integral dari semiotik. Atau
semeiotik lebih umum dari semantik, semiotik membahas simbol
mengkaji simbol baik bahasa maupun non- bahasa, sedangkan
semantik hanya membahas simbol bahasa.
8. Jelaskan materi apa saja yang menjadi obyek kajian ulama
Islam dalam mengkaji makna bahasa!
Diskusi persoalan makna pada masa klasik juga sudah terjadi
dikalangan para pemikir Arab. Kontribusi terbesar terhadap adanya
diskusi tentang makna ini adalah Al Quran. Sebagai kitab suci yang
45
menjadi pedoman hidup bagi kaum muslimin, maka al Quran mesti
dipahami "arti", "maksud", atau "makna"nya. Di dalam upaya
memahami al Quran ini para pemikir Arab mencoba mengarang
kitab-kitab yang berkaitan dengan upaya memahami al Quran. Kitab
yang dikarang oleh mereka itu jenisnya cukup bervariasi mulai dari
kamus, ilmu bahasa, balaghah, ulum al Quran, tafsir, makna asing
teks al Quran, sampai pada kitab-kitab tentang al wujûh wa nazhâir (
al musytarak al lafzhi dan tarâduf). Banyak hal yang dibahas di
dalam kitab-kitab tersebut mulai dari pembahasan tentang intonasi di
dalam membaca al Quran, syakal huruf al Quran, sampai pada asal-
usul kata di dalam al Quran yang semuanya sangat berbengaruh
terhadap pemahaman al Quran.

9. Jelaskan secara singkat sejarah semantik pada abad


modern!
a. Masa pertama, meliputi setengah abad termasuk di dalamnya
kegiatan reisig; maka ini disebut Ullman sebagai ‘Undergound’
period.
b. Masa Kedua, yakni semantik sebagai ilmu murni historis, adanya
pandangan historical semantics, dengan munculnya karya klasik
Breal(1883)
c. Masa perkembangan ketiga, studi makna ditandai dengan
munculnya karya filolog Swedia Gustaf Stern (1931) yang
berjudul “Meaning and Change of Meaning With Special
Reference to the English Language Stern melakukan kajian
makna secara empiris.
Dalam perkembangan kemudian terutama setelah karya de
Saussure kajian semantik bergeser ke arah:
a. Pandangan historis mulai ditinggalkan
b. Perhatian mulai ditinggalkan pada struktur di dalam kosa kata,
c. Semantik mulai dipengaruhi stilistika
d. Studi semantik terarah pada bahasa tertentu (tidak bersifat umum
lagi)
e. Hubungan antara bahasa dan pikiran mulai dipelajari, karena
bahasa merupakan kekuatan yang menetukan dan mengarahkan
pikiran (perhatian perkembangan dari ide ini terhadap
SapirWhorf, 1956-Bahasa cermin bangsa).
46
f. Semantik telah melepaskan diri dari filsafat, tetapi tidak berarti
filsafat tidak membantu perkembangan semantik (perhatikan
pula akan adanya semantik filosofis yang merupakan cabang
logika simbolis).
10. Jelaskan oleh saudara pengertian makna dilihat dari
perspektif teori referensial!
a. Makna sebuah kata atau ujaran adalah sesuatu yang diacu
(referennya).
b. Makna sebuah kata adalah hubungan antara ungkapan dengan
yang diacunya.
11. Jelaskan oleh saudara pengertian makna dilihat dari
perspektif teori ideasional!
Dalam pendekatan ideasional, makna adalah gambaran gagasan
dari suatu bentuk kebahasaan yang bersifat sewenang-wenang tetapi
memiliki konvensi (kesepakatan) sehingga dapat saling dimengerti.
12. Apa yang dimaksud dengan makna menurut teori
behavioral?
Berdasarkan sketsa ini makna berada dalam rentangan stimulus
dan respons, antara rangsangan dan tanggapan. Rentang antara
stimulus dan respons tersebut adalah lingkungan atau situasi dan
kondisi tertentu. Makna, menurut teori behavioral, ditentukan oleh
situasi dan kondisi atau lingkungan tertentu. Dengan demikian
makna sebuah kata atau kalimat merupakan hasil tanggapan
(respons) terhadap rangsangan (stimulus) yang berada di dunia luar
yang dapat diobservasi atau dengan kata lain makna merupakan
hasil proses belajar dalam rentang waktu yang cukup panjang dan
tentunya akan sangat ditentukan oleh konseks situasi dan kondisi.
13. Faktor apa saja yang menentukan makna menurut teori
behavioral? Berikan contohnya!
Faktor yang menentukan makna menurut teori behavioral adalah
situasi dan kondisi dalam proses belajar. Sebagai contoh, seorang ibu
meyuapkan sendok bubur tim kepada bayinya. Sebelum ibu
menyuapkan bubur, ibu berkata,” Mam... mam...” dan bersamaan
dengan itu ia menyuapkan bubur ke mulutnya. Karena situasi seperti
ini terjadi berulang-ulang, bayi tadi memahami kegiatan mengunyah
sesuatu disebut makan, dan benda cair yang biasa dikunyah disebuk
bubur. Dengan kata lain bayi memahami sesuatu melalui
47
pembiasaan. Pada suatu hari ibu memperkenalkan pisang dan
bersamaan denga itu, ibu mengatakan pisang. Si bayi memahani
benda seperti itu adalah pisang. Dengan kata lain, proses memahami
makna melalui pengalaman dan datanya ada atau dapat diobservasi.
Lama-lama bayi yang sudah meningkat menjadi anak akan bertanya
sesuatu yang dilihatnya, apalagi jika anak telah berada pada tahap
lapar, nama. Pada waktu itu anak akan selalu bertanya, apa ini, apa
itu. Anak mencoba menyebutkannya, dan ibu mengukuhkannya.
Dengan kata lain, pemahaman makna melalui pengukuhan.
14. Apa yang dimaksud dengan teori kontekstual?
Teori kontekstual adalah salah satu teori makna yang
beranggapan bahwa makna sebuah kata tidak mungkin dapat
ditentukan kecuali sudah masuk ke dalam sebuah konteks, baik
konteks bahasa atau konteks selain bahasa (sosial budaya).
Berdasarkan anggapan seperti ini, ketika kita akan menganalisi
makna sebuah kata maka kita pun mesti mempelajari konteks
dimana kata itu lahir. Sebuah kata akan memiliki variasi makna
sejalan dengan variasi budaya yang melatari lahirnya kata tersebut.

15. Sebutkan oleh saudara jenis-jenis konteks! Dan berikan


contohnya!
a. Konteks kebahasaa. Konteks kebahasaan adalah satu kata
terdapat di dalam beberapa kalimat dan memiliki makna yang
berbeda-beda. Sebagai contoh di dalam bahasa Arab adalah kata ‫يد‬
(tangan). Kata ini memiliki variasi makna pada struktur kalimat yang
berbeda-beda.
)10 : ‫قوله تعاىل "يد اهلل فوق أيديهم" ( الفتح‬ .1
Allah SWT berfirman,” ...Tangan Allah di atas tangan
mereka...”.
)29 : ‫حىت يعطوا اجلزية عن يد ( التوبة‬ .2
Allah SWT berfirman,” ... sampai mereka membayar jizyah
dari tangan...”
"‫ "و هم يد على من سواهم‬: ‫يف قوله صلى اهلل عليه و سلم‬ .3
Nabi saw bersabda,” Dan mereka itu merupakan tangan
bagi yang lainnya...”
48
‫له علّي يد‬ .4
”Menurut saya ia memiliki tangan”
‫هذا رجل طويل اليد‬ .5
” Ini adalah orang yang panjang tangan”.
b. Konteks emosi. Konteks emosi adalah makna sebuah kata
ditentukan oleh tingkat emosional, dapat berupa emosi berlebihan,
penguatan, atau tenang. Sebagai contoh kata kerja ‫يحب‬
(mencintai/menyenangi) secara mendasar kata ini sama maknanya
dengan ‫ يعشق‬tetapi sering dianggap berbeda dikarenakan memiliki
tigkat emosi yang berbeda. Demikian juga kata ‫ يكره‬dan dan ‫يبغض‬
sama-sama bermakna membenci namun memiliki tingkat emosi yang
berbeda sehingga dalam pemakaiannya berbeda pula, kata ‫ يربط‬dan
‫ يعق د‬sama-sama bermakna mengikat tetapi memiliki tingkat emosi
yang berbeda, kata ‫ ينك ر‬dan ‫ يجح د‬bermakna menolaka namun
memiliki tigkat emosi yang berbeda, dan kata ‫ يص فح‬dan ‫يعف و‬
bermakna memaafkan tetapi memiliki tingkat emosi yang berbeda.
c. Ketiga, konteks situasi. Konteks situasi adalah makna kata atau
kalimat tidak bisa dikatakan kecuali pada situasi tertentu. Kata atau
kalimat tersebut secara konvensi budaya sudah tidak dapat
dipisahkan dengan situasinya sehingga apabila kata atau kalimat
tersebut diungkapkan pada situasi lain akan terjadi salah paham
(misunderstanding). Sebagai contoh kata ‫ ي رحم‬yang artinya
menyayangi. Kemudian kata ‫ ي رحم‬ini masuk ke dalam kalimat
menjadi ‫ يرحمك هللا‬dan ‫ هللا يرحم ه‬maknanya menjadi berbeda karen
terkait dengan situasi yang berbeda. Kalimat ‫ يرحم ك هللا‬adalah
mendoakan orang yang bersin sepaya dia mendapat rahmat Allah di
dunia, sedangkan kalimat ‫ هللا يرحم ه‬adalah doa untuk orang
meninggal supaya mendapat rahmat di akhirat. Jika, kedua kalimat
tersebut digunakan pada situasi yang sebaliknya yaitu mengucapkan
‫ يرحم ك هللا‬ketika mendengar orang meninggal dunia dan
mengucapkan ‫ هللا يرحمه‬ketika mendengar orang bersin maka akan
terjadi salah paham.
d. konteks kultural. Konteks kultural adalah makna sebuah kata atau
kalimat akan dibatasi oleh kultur atau kebudayaan tertentu.
Termasuk ke dalam kultur adalah profesi, perbedaan dialek dan

49
tingkat kebudayaan. Kata ‫ الجذر‬maknanya dasarnya adalah bagian
penting dari tumbuhan. Namun, ketika kata ini diucapkan pada
profesi atau disiplin tertentu maknanya menjadi bervariasi. Jika kata
‫ الجذر‬diucapkan dikalangan petani atau ditengah pakar biologi maka
maknanya adalah salah satu bagian dari tumbuhan, namun jika kata
ini diucapkan ditengah-tengah ahli matematika maka maknanya
berubah menjadi salah satu lambang matematika (√ ).
16. Apa yang dimaksud dengan teori medan makna di dalam
semantik? Berikan contohnya!
Teori Medan Makna (‫نظرية الحقول الداللية‬, semantic field, lexical
field) adalah kumpulan dari kata-kata yang memiliki hubungan
makna yang menurut kebiasan berada di bawah kata umum. Kata
‫ أبيض‬,‫ أحضر‬,‫ أزرق‬,‫ … أحمر‬dan seterusnya merupakan kumpulan kata
yang berada di bawah kata umum ‫( اللون‬warna). Kata ‫( ضحى‬pagi), ‫فجر‬
(fajr), ‫( ص بح‬subuh), ‫( الظه ر‬dzhuhur), ‫‘ ( العص ر‬ashar), ‫المغ رب‬
(maghrib)…dan seterusnya merupakan kumpulan kata yang berada
di bawah kata umum ‫( الوقت‬waktu).
17. Apa saja yang termasuk medan makna?
Selanjutnya para penganut teori medan makna memperluas
cakupan teori ini yang meliputi:
a. kata-kata sinomim (‫ ) المترادفة‬dan antonim (‫;) األضداد‬
b. bentuk-bentuk derivatif (‫) األوزان اإلس تقاقية‬, atau biasa juga
disebut morpho-semantik fields (‫;) الحقول الداللية الصرفية‬
c. medan sintagmatik yang mecakup kumpulan kata-kata yang
memiliki hubungan melalui jalan pemakaian, akan tetapi
bukan struktur sintaksis itu sendiri.
d. kata beririsan ( ‫) األشتمال‬
e. ‫عالقة التنافر‬
18. Jelaskan oleh saudara yang dimaksud dengan hubungan
sintagmatik beserta contohnya!
Medan sintagmatik yang mecakup kumpulan kata-kata yang
memiliki hubungan melalui jalan pemakaian yang tidak dapat
disubstitusikan. Sebagai Contoh:
‫كلب – نباح‬ .1
‫فرس – صهيل‬ .2
‫ يقتح‬- ‫زهر‬ .3

50
19. Jelaskan oleh saudara langkah-langkah analisis komponen
makna!
a. Pilihlah seperangkat kata yang secara intuitif kita perkirakan
berhubungan atau memiliki medan makna yang sama;
b. Ketemukan analogi-analogi diantara kata-kata yang
seperangkat tersebut;
c. Cirikanlah komponen semantik atau komposisi semantik atas
dasar analogi-analogi tersebut.
20. Sebutkan oleh saudara unit-unit !
Nida membagi unit makna ( semantic unit/ al wihdah
dilâliyah) ke dalam empat bagian pokok yaitu :
a. Kata Dasar
b. Phrase / tarkîb (lebih besar dari kata dasar)
c. Morfem terikat (lebih kecil dari kata dasar)
d. Bunyi kata (fonetik)

21. Jelaskan proses perubahan makna kata pada masing-


masing unit makna!
Phrase adalah kumpulan kata yang belum memiliki makna
sempurna. Secara sederhana phrase dibagi ke dalam tiga bagian yaitu
(1) idiom (ungkapan/ ‫) التعب ير‬, (2) unitary complex (, dan (3)
composite/ composite expresion.
Idiom (ungkapan/ al ta'bîr) adalah gabungan kata yang
membentuk arti baru yang tidak berhubungan dengan kata
pembentuk dasarnya. Misalnya, idiom "cuci mata" terdiri dari kata "
cuci" dan " mata". Dua kata tersebut merujuk pada dua makna yaitu "
pekerjaan membersihkan sesuatu" dan " indera penglihatan." Namun
setelah kedua kata itu digabung menjadi sebuah idiom cuci mata,
maknanya berubah dan berbeda dengan makna dasarnya yaitu
mencari hiburan dengan melihat sesuatu yang indah. Contoh
lainnya, kambing hitam artinya orang yang menjadi pelimpahan
kesalahan yang tidak dilakukannya, jago merah artinya api dalam
kebakaran, kupu-kupu malam artinya wanita penghibur atau pelacur
komersial, hidung belang artinya pria yang merupakan pelanggan
pekerja seks komersial.
Di dalam bahasa Arab terdapat ungkapan dharaba kaffan bi
kaffin ( ‫ ) ضرب كفا بكف‬secara harfiah ungkapan tersebut terdiri dari
51
kata "dharaba, kaffan, bi, dan kaffin" yang artinya secara berturut-
turut " memukul, telapak tangan, dengan, telapak tangan", namun
setelah digabungkan menjadi suatu idiom/ungkapan maknanya
menjadi berubah dan tidak ada hubungannya dengan makna dasarnya
yaitu "bingung". Demikian juga di dalam bahasa Inggris terdapat
ungkapan spill the beans yang terdiri dari kata spill (jatuh/jungkir
balik) dan the beans (sayuran buncis). Ketika dua kata tersebut
digabungkan menjadi sebuah idiom spill the beans maknanya
berubah manjadi makna baru yaitu "terungkap" atau "tersingkap."
22. Sebutkan oleh saudara jenis-jenis makna beserta contoh-
contohnya!
a. Makna Dasar ( Cognitive/ Conceptual Meaning/ ‫المعنى األساسى أو‬
‫األولى أو المركزى‬
Makna dasar merupakan hasil kesepakatan pemakai bahasa
terhadap satu kata dengan rujukan yang sama. Pada umumnya jenis
makna ini dapat dirujuk pada kamus.
b. Makna Tambahan (Associatif Meaning/ ‫المعنى اإلضافى أو الثانوى‬
‫) أو التضمنى‬
Makna tambahan adalah makna yang terkandung di dalam kata
yang diperoleh melalui asosiasi terhadap sesuatu. Misalnya, kata
wanita/ perempuan. Secara makna dasar (kamus) kata ini merujuk
pada: + manusia – laki-laki + dewasa. Namun di dalam
perkembangannya kata wanita/ perempuan sering diasosiasikan
kepada sifat-sifat tertentu. Berdasarkan perjalanan waktu dan
pengalaman masyarakat secara asosiatif makna kata
wanita/perempuan sering merujuk pada pesolek, orang dapur,
emosional, menghadapi masalah dengan menangis, irrasional, dan
tidak stabil).
c. Makna stilistika ( ‫) المعنى األسلوبى‬
Makna stilistika adalah makna satuan bahasa yang ditentukan
oleh keadaan masyarakat pemakainya dan perkembangan geografis.
Jenis makna ini juga dapat dibagi ke dalam (1) bentuk hubungan
antara pembicara dan pendengar dan tingkatan bahasa yang
dipakainya seperti bahasa sopan, resmi, ‘amiyah, rendah dan lain
sebagainya), (2) jenis bahasanya seperti bahasa syi’r, bahasa prosa,
bahasa undang-undang, bahasa ilmu, bahasa pengumuman, dan lain

52
sebagainya, dan (3) bahasa sebagai instrument seperti bahasa hadits,
khutbah, tulisan, dan lain sebagainya.
d. Makna Subyektif ( ‫) المعنى النفسى‬
Makna subyektif adalah makna yang merujuk pada kata yang
di dalamnya mengandung makna yang lahir dari pengalaman pribadi
seseorang. Makna kata ini sangat terbatas dan hanya dipahami secara
subyektif oleh orang yang mengucapkan atau menulisnya. Kata ini
tidak dapat dipakai sebagai alat komunikasi secara umum, tetapi
hanya dapat dipakai komunikasi pada komunitas tertentu. Makna
subyektif seperti ini sebagiannya dapat dilihat pada bahasa sastra dan
puisi.
e. Makna Isyarat ( ‫) المعنى اإليحائ‬
Makna Isyarat adalah makna yang dihubungkan dengan kata-
kata yang mengandung ketentuan khusus melalui isyarat dengan
melihat bentuk pengucapannya. Secara ringkas Ulman membagi
makna isyarat ini ke dalam tiga bagian, yaitu (1) yang dipengaruhi
oleh aspek suara ( )2( , ( ‫ التأثير الصوتى‬yang dipengaruhi oleh bentuk-
bentuk kata (morf/ ‫) التأثير الصرفى‬, dan (3) yang dipengaruhi oleh
makna (‫) التأثير الداللى‬.
Makna isyarat yang dipengaruhi oleh suara ada dua macam,
yaitu (1) pengaruh utama/langsung (primary onomatopoeia) yaitu
sebuah kata dibangun atas dasar peniruan terhadap suatu suara baik
suara benda, tumbuhan, binatang, maupun peristiwa . Sebagai
contoh kata meong (sunda) bermakna kucing dikarenakan suaranya
kucing mirip dengan nama tersebut, kata maung (sunda) bermakna
harimau, kata crack (inggris) bermakna retak, dikarenakan crack
secara sepintas merupakan suara retakan, hiss (inggris) bermakna
desis atau suitan, kharîr (arab) bermakna air, dan shalîl (arab)
bermakna pedang, (2) pengaruh tidak langsung (secondary
onomatopoeia) yaitu sebuah kata yang memiliki fonem (huruf)
tertentu yang secara intuitif menunjukkan perbedaan makna. Seperti
fonem “i” dalam kata mahasiswi mengandung makna “wanita” dan
fonem “a” pada kata mahasiswa mengandung makna “laki-laki”,
kasrah (fonem “i”) di dalam bahasa Arab pada umumnya
mengandung makna “kecil”.
Makna Isyarat yang dipengaruhi oleh bentuk terdapat di dalam
(1) kelompok kata (frase) seperti frase handful yang berasal kata
53
hand (tangan) ditambah kata ful menjadi handful yang artinya
segenggam, redecorate berasal dari decorate (menghiasi) kemudian
ditambah re menjadi menghiasi kembali, frase yad al fa’sy (‫) يد الفأس‬
berasal dari kata yad (tangan) dan fa’sy (kampak) berubah
maknanya menjadi “pegangan kampak”, (2) Akronim (‫) المنحوت ة‬
seperti kata Depdiknas akronim dari Departemen Pendidikan
Nasional, kata basmalah/‫ بسملة‬akronim dari ‫بسم هللا الالحمن الرحيم‬, kata
hamdalah/ ‫ حمدله‬akronim dari ‫ الحم د هلل رب العلمين‬, eg akronim dari
example dan p.m akronim dari post meridian.
Makna Isyarat yang dipengaruhi oleh makna adalah kata-kata
majaz, yang dibangun atas majaz, atau setiap bentuk kalimat idiom.
Salah satu jenis makna ini adalah teori reflected meaning yang
diungkapkan oleh Leech ( 1974). Menurut Leech, reflektif meaning
adalah makna yang mendorong makna dasar menjadi berbilang
dikarenakan berada pada situasi tertentu. Sebagai contoh adalah
kata-kata taboo atau jenis kata yang mengandung makna tidak sopan.
Aktifitas seksual (hubungan suami istri), misalnya, di dalam al Quran
tidak memakai kata jimâ’ (bersenggama ) sebagai makna dasarnya
tetapi memakai kata libâs (pakaian) sebagai makna tambahan
(asosiatif). Kata libâs dipakai untuk pengertian jimâ’ merupakan
upaya menjelaskan aktifitas seksual tersebut secara halus sebab kata
jimâ’ dianggap tidak sopan dan vulgar. Demikian juga idiom “buang
hajat” di dalam bahasa Indonesia dipakai sebagai pengganti kata
berak dikarenakan kata yang terakhir ini dianggap tidak sopan.
23. Jelaskan oleh saudara sebab-sebab terjadinya perubahan
makna beserta contohnya!
Menurut Abdul Khair, setidaknya ada sembilan sebab-sebab
perubahan makna, yaitu
a. Perkembangan di dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sebagai contoh kata sastra. Dahulu kata ini bermakna ’tulisan atau
buku yang baik isinya dan baik bahasanya’. Sesuai denga
perkembangan waktu, kata ini berubah maknanya menjadi ’ karya
yang bersifat imajinatif”.
b. Perkembangan sosial budaya. Sejalan dengan perkembangan
pemikiran manusia ke arah kemajuan, maka sebagian kata
mengalami perubahan makna dari makna inderawi (nyata/ real) ke
makna abstrak. Sebagai contoh kata ‫ البرزخ‬. Dulu kata ini bermakna
54
‘pemisah diantara dua benda’, namun sejalan dengan perkembangan
pemikiran keagamaan, kata ‫ ال برزخ‬berubah maknanya menjadi ’
waktu antara kematian dan kebangkitan’.
c. Perbedaan bidang pemakaian. Contoh, kata menanam pada
kalimat (1) Bapak menanam padi di sawah (membenamkan benih)
dan (2) Pengusaha itu telah menanamkan uangnya pada usaha
properti (menyimpan)
d. Adanya asosiasi. Contoh kata mencatut yang dipakai dalam
bidang perbengkelan dan pertukangan mempunyai makna’ bekerja
dengan menggunakan catut’. Dengan menggunakan catut ini maka
pekerjaan yang dilakukan, misalnya mencabut paku, menjadi dapat
dilakukan dengan mudah. Selanjutnya, kata catut ini digunakan pada
frase,” Modus operandi penipu itu dengan cara mencatut nama
polisi”. Kata mencatut di dalam frase ini tidak lagi bermakna
mencabut tetapi menjadi memakai
e. Pertukaran tanggapan indera. Contoh: Suaranya sedap di dengar
f. Perbedaan tanggapan. Setiap unsur leksikal atau kata sebenarnya
secara sinkronis telah mempunyai makna leksikal yang tetap.
Namun, karena pandangan hidup dan ukuran norma kehidupan di
dalam masyarakat, maka banyak kata yang nilainya menjadi
memiliki nilai rasa yang rendah, kurang menyenangkan. Di samping
itu ada juga yang menjadi memiliki nilai rasa tinggi, atau yang
mengenakkan. Kata-kata yang nilainya merosot menjadi rendah ini
lazim disebut peyoratif, sedangkan yang nilainya naik menjadi tinggi
disebut amelioratif. Kata bini dewasa ini diaggap peyoratif,
sedangkan kata istri dianggap amelioratif, kata laki dianggap
peyoratif berbeda dengan suami yang dianggap amelioratif. Contoh
lain kata bang pada ungkapan bang becak, bang Dul, dianggap
peyoratif, sedangkan kata bung pada ungkapan Bung Karno dan
Bung Hatta dianggap amelioratif.
g. Adanya penyingkatan. Contoh:
- Ayah meninggal (maksudnya meninggal dunia)
- Listrik sedang aliran (maksudnya tidak ada aliran)
h. Proses gramatikal. Sebagai contoh kata rambut yang bermakna
bulu yang tumbuh di kepada berubah maknanya ketika mendapat
akhiran –an, rambutan, menjadi nama buah yang seperti memiliki
rambut. Kata tangan dan panjang asalnya memiliki makna masing-
55
masing yaitu bagian anggota tubuh dan ukuran, namun setelah di
gabung – panjang tangan- maknanya berubah menjadi pencuri.
i. Pengembangan istilah. Misalnya, kata papan yang semula
bermakna ‘lempengan kayu (besi, dsb) tipis, kini diangkat menjadi
istilah untuk “perumahan, kedudukan atau peringkat). Sandang yang
semula berarti selendang kini diangkat maknanya menjadi pakaian.
Demikian juga kata teras yang semula bermakna inti kayu atau
saripati kayu kini diangkat menjadi unsur pembentuk istilah untuk
makna utama atau pimpinan
24. Sebutkan oleh saudara bentuk-bentuk perubahan makna!
Setidaknya terdapat tujuh pentuk perubahan makna, yakni (1)
perluasan makna, (2) penyempitan makna, (3) perubahan total, (4)
penghalusan (eufimisme), (5) pengasaran, (6) peninggian makna, (7)
perendahan. Makna.
25. Sebutkan Contoh-contoh perubahan makna!
a. Kata saudara yang pada mulanya hanya memiliki makna
‘seperut’ atau ‘sekandung’ Kini, kata saudara berubah
maknanya menjadi meluas, tidak hanya saudara sekandung
tetapi juga semua orang yang memiliki pertalian darah, bahkan
sekarang siapapun bisa dipanggil saudara.
b. Kata sarjana yang pada mulanya berarti orang pandai atau
cendekiawan, kemudian hanya berarti ’orang yang lulus
program strata satu perguruan tinggi’, seperti tampak pada
gelar sarjana sastra, sarjana ekonomi, dan sarjana hukum.
c. Kata ceramah pada mulanya bermakna cerewet atau banyak
cakap tetapi kini berarti ’pidato atau uraian mengenai sesuatu
di depan khalayak’.
d. Untuk menyebut kata ditahan supaya lebih halus disebut
diamankan. Kedua kata itu memiliki bentuk dan konsep
berbeda tetapi memiliki rujukan (makna) yang sama. Demikian
juga kata penjara dihaluskan menjadi lembaga
pemasyarakatan, korupsi menjadi penyalahgunaan
wewenang, pelacur menjadi pramunikmat, pemecatan diganti
dengan pemutusan tenaga kerja, kenaikan harga diganti
dengan penyesuaian harga atau pemberlakuan tarif baru.
e. Kata kalah, misalnya, sering dikatakan masuk kotak, kata
mengambil begitu saja biasa dikatakan mencaplok, demikian
56
juga kata mengeluarkan biasa diganti dengan mendepak.
Perhatikan contoh-contoh kalimat di bawah ini:
f. Kata jamban pada awalnya memiliki makna rendah, namun
sejalan dengan perkembangan waktu kata ini maknanya
berubah menjadi tinggi. Coba perhatikan frase jamban
keluarga. Frase ini secara intuitif memiliki makna baik
sehingga menjadi istilah bagi pengembangan kesehatan
keluarga.
g. Kata perempuan. Perempuan berasal dari kata empu yaitu
orang yang memiliki kedudukan tinggi pada strata masyarakat.
Kata perempuan pada awalnya dimaksudkan untuk
menghormati sehingga dinisbatkan kepada empu, namun pada
perkembangannya kata ini menjadi menurun maknanya.

57

Anda mungkin juga menyukai