Anda di halaman 1dari 103

LINGUISTIK UMUM

1. Apa yang anda ketahui tentang ilmu


bahasa?
Ilmu bahasa adalah ilmu yang membicarakan
tentang bahasa; atau ilmu yang digunakan untuk
mengkaji bahasa; atau ilmu yang objek kajiannya
adalah bahasa; atau ilmu yang mengkaji seluk-beluk
bahasa
2. Apa yang anda ketahui tentang definisi
linguis dan linguistik
Ada dua pengertian untuk istilah linguist. Pertama
linguis berarti orang yang menguasi beberapa bahasa
secara fasih. Jadi jika ada seseorang yang bisa
menggunakan bahasa Sunda, Indonesia, Inggris, dan
Arab secara fasih, misalnya, maka orang itu bisa
disebut seorang linguis, Kedua linguis berarti orang
yang menggeluti ilmu bahasa atau orang yang
mempelajari ilmu bahasa secara serius.
Dalam bahasa Inggris, istilah linguistik, selain
berarti ilmu yang mengkaji bahasa (linguistics), juga
berati 'bahasa' (linguistic). Kedua arti ini digunakan
juga dalam bahasa Indonesia. Pada frase ‘linguistik
pengantar’ kata linguistik berarti ilmu bahasa.

1
Sedangkan dalam frase ‘masyarakat linguistik’ kata
linguistik berarti ‘bahasa’.
3. Sebutkan term-term (istilah-itilah/nama-
nama) yang digunakan untuk ilmu yang
mengkaji bahasa Arab!
Diantaranya adalah: ilmu al-lughah (‫ )علغغم اللغغغة‬, al-
Lisaniyat(‫)اللسغغغانيات‬ , al-Lughawiyat(‫)اللسغغغانيات‬ , al-
Alsuniyah (‫ )اللسنية‬, fiqh al-lughah(‫ )فقه اللغة‬, al-Filulujia(
‫ )الفلولوجيا‬, dll .
4. Sebutkan beberapa sub disiplin linguistik
yang anda tahu! Jelaskan secara singkat!
Diantara subdisiplin linguistic adalah:
a. linguistik umum vs linguistik khusus.
Lingusitik umum adalah ilmu bahasa yang
mengkaji bhas scara umum. Ilmu ini tidak
menngkaji bahasa tertentu melainkan mengkaji
bahasa secara umum, sedangkanlinguistik khusus
adalah ilmu bahasa yang mengakaji bahasa
tertentu. Bahasa Indonesia misalnya. Ilmunya
disebut linguistic bahasa Indonesia.
b. linguistik singkronis vs linguistik diakronis.
Linguistik singkronis adalah ilmu yang mengakaji
bahasa pada kurun waktu tertentu. Sedangkan
linguistic diakronis adalah ilmu yang mengkaji
bahasa dengan mengikuti perjalanan waktu.
2
c. linguistik mikro vs linguistik makro.
Linguistic mikro adalah ilmu yang mengkaji
bahasa secara internal. Menjadikan bahasa
sebagai objek kajiannya. Sedangkan linguistic
makro adalah ilmu yang mengkaji bahasa secara
lebih luas. Dalam kajiannya, bahsa dikaitkan
dengan hala-hal yang ada di luara bahasa.
d. linguistik teoretis vs linguistik terapan.
Linguistic teoritis adalah ilmu yang mengkaji
bahasa secara teori. Sedangkan linguistic terapan
adalah ilmu yang mengjkaji bagaimana cara
menrakan bahasa.
e. Linguistic tradisional, struktural,
transformasional, semantik generatif,
relasional, dan sistemik, Dll. Istilah-istilah ini
menunjukkan aliran yang mewarnai kajian bahasa.
Specied ‫ و علم اللغة الخ اص‬General Linguistics ‫ علم اللغة العام‬.1
‫ علم اللغة العام هو علم اللغة الذى يبحث اللغة عموما أي هو ال ذي‬.Linguistics
‫ و أما علم اللغة الخاص هو‬.‫قاله سوسير العلم الذى يبحث اللغة في ذاتها و لجل ذاتها‬
‫ وإن‬.‫الذي يبحث اللغة الخاصغغة مثغل اللغغغة العربيغغة أو اللغغغة الندونيسغية أو غيرهمغا‬
.‫مصطلح علم اللغة العرب داخل في علم اللغة الخاص‬
‫ و عل م اللغ ة الوص في أو‬Historical Linguistics ‫ علغغم اللغغغة التغغاريخي‬.2
‫ فعل م اللغ ة‬.Descriptive/ Synchonic Linguistics ‫الغغتزامني‬
‫ و اما علم اللغة التاريخي فيتبغغع‬.‫الوصفي يصف اللغة و يفحص ظواهرها و مظاهرها‬
‫تطور اللغة و تغيرها على مر الزمن‬
3
‫‪ .3‬علم اللغغغة الغغداخلي ‪ Micro Linguistics‬و عل م اللغ ة الخ ارجي ‪Macro.‬‬
‫‪ . Linguistics‬تكلم علم اللغة الداخلي ح ول العناص ر الداخلي ة للغ ة أو العناص ر‬
‫الداخليغغة للغغغة الخاصغغة‪ .‬فقغغد تولغغد مغغن هغغذا الفغغرع مغغا نعرفغغه ب ‪fonology,‬‬
‫‪ ..morfology, syntax, semantics, and lexicology‬و أما علم‬
‫اللغة الخارجي فيبحث في جميع ما يتعلق بعناصغغراللغة الخارجيغغة‪ .‬فقغغد تولغغد مغغن هغغذا‬
‫‪sosiolinguistik,‬‬ ‫العلغغغغغم مغغغغغا نعرفغغغغغه ب ‪antropolinguistik,‬‬
‫‪matematolinguistik‬‬ ‫‪komputolinguistik,‬‬
‫‪.psikolinguistik, stilistika, filologi, filsafat bahasa‬‬
‫‪ .4‬علغغم اللغغغة النظغغري ‪ Theorytical Linguistics‬و عل م اللغ ة التط بيقي‬
‫‪ . Applied‬فعلم اللغة النظري يبحث المور‬ ‫‪Linguistics‬‬
‫اللغويغغة خارجيغغا و داخليغغا لجغغل الوصغغول أو الحصغغول إلغغى النظريغغات أو القواعغغد‬
‫المتعلقة بلغة موضوع البحغث‪ .‬وأمغا علغم اللغغة التطغبيقي فيبحغث فغي حغل المشغكلت‬
‫اللغوية منطلقا مما حصله علم اللغة النظري‪.‬‬
‫بالنظر إلى المذهب أو النظريات التي استخدمه اللغوي في بحثه للغة نعرف مصطلح‬ ‫‪.5‬‬
‫علم اللغة التقليغغدي )‪ ,(Traditional Linguistcs‬و علغغم اللغغغة التركيغغبي )‬
‫‪ ,(Structural Linguistics‬و علغغم اللغغغة التوليغغدي ) )‪Generative‬‬
‫ويلي ) )‪Transformational‬‬ ‫ة التح‬ ‫م اللغ‬ ‫‪ ,Linguistics‬و عل‬
‫‪linguistics‬و غيرها‪.‬‬
‫‪5. Apakah‬‬ ‫‪istilah ilmu lughah sama dengan‬‬
‫!‪fiqh lughah? Sebutkan alasannya‬‬
‫‪Ada‬‬ ‫‪yang‬‬ ‫‪menyamakan‬‬ ‫‪ada‬‬ ‫‪pula‬‬ ‫‪yang‬‬
‫‪membedakan antara keduanya.Polemik ini terjadi‬‬
‫‪karena ketika term linguistik -yang secara harfiyah‬‬
‫‪dapat diterjemahkan menjadi ilm al-lughah- dikenal‬‬
‫‪oleh para linguis Arab, mereka sudah terlebih dahulu‬‬
‫‪4‬‬
mengenal term fiqh lughah. Fiqh lughah sebagai
sebuah ilmu yang menjadikan bahasa sebagai objek
kajiannya, telah muncul di dunia Arab sejak abad ke-4
H. atau sekitar abad ke 10 M. Kondisi ini telah
menyebabkan terjadinya perbedaan pendapat
mengenai identik atau tidaknya antara ilmu lughah
dengan fiqh lughah.
Kamal Basyar membedakan antara ilmu al-lughah
dengan fiqh al-lughah. Sedangkan Subhi Shalih
menyamakan kedua istilah itu. Sementara Abduh al-
Rajihi, yang juga termasuk linguis Arab modern,
membedakan antara kedua istilah itu. Al-Rajihi
menukil apa yang dikatakan Juwaidi (Guidi), bahwa
kata filologi sulit untuk diterjemahkan ke dalam
bahasa Arab.
Dengan demikian secara dikotomis ada dua kubu
mengenai masalah ini. Kubu pertama
mengidentikkan antara ilmu al-lughah dengan
fiqh al-lughah, sedangkan kubu kedua
membedakan kedua istilah itu. Alasan kelompok
pertama sebagaimana dikemukakan oleh Ya’qub
(1982: 28-36) adalah sebagai berikut.
a. Secara etimologis kedua istilah itu sama. Dalam
kamus Arab ditemukan bahwa
.‫ الفقه = الفهم و الفتنة و العلم‬.‫ الفقه في الصل الفهم له‬.‫الفقه = العلم بالشيء و الفهم له‬
5
Al-fiqh = al-‘ilmu bi al-syai wa al-fahmu lah; Al-fiqhu fi
al-ashli al-fahmu lahu; Al-fiqhu = al-fahmu wa al-
fithnatu wa al-‘ilmu.
Singkatnya kata al-fiqh (‫ = )الفقه‬al-'ilm (‫ )العلم‬dan kata
faquha (‫)فقغغغه‬ = 'alima (‫)علغغغم‬. Hanya saja pada
penggunaannya kemudian, kata al-fiqh lebih
didominasi oleh bidang hukum. Dengan demikian
frase ilm lughah sama dengan frase fiqh lughah.
Secara terminologis, ilmu al-lughah (‫ )علم اللغة‬adalah
ilmu yang menjadikan bahasa sebagai objek
kajiannya, atau telaah ilmiah mengenai bahasa seperti
yang telah dikemukaan di atas. Sedangkan filologi
“hubbub al-kalam li ta’miq fi dirasatihi min haistu
qawaidihi wa usulihi wa tarikhihi. (Subhi Shalih)
“manhajun li al-bahsti istiqraiyun washfiyun yu’rafu
bihi ashlu al-lughah allati yurodu darsuha wa
mauthinuha al-awal wa fashilatuha wa ‘alaqotuha bi
al-luughat al-mujawirah au al-baidah, al-saqiqah au al-
ajnabiyyah, wa khasaisuha wa uyubuha wa lahjatuha
wa ashwatiha wa tathawwuru dilalatiha wa madaa
namaaiha qiraatan wa kitaabatan.
b. Objek kajian kedua ilmu itu sama, yaitu bahasa.
Kesamaan objek kajian kedua istilah di atas
terbukti dengan adanya beberapa buku yang
menggunakan judul fiqh lughah yang isinya
6
membahas masalah bahasa. Di antara buku dimaksud
adalah ‘Asshaiby fi fiqh al-lughah wa sunani al-Arab fi
kalamiha karya Ahmad Ibnu Faris (395 H), ‘fiqh al-
lughah wa sirru al-Arabiyyah karya Assa’alaby (340
H), fiqh al-lughah karya Ali Abdul Wahid Wafi (1945),
buku ‘Dirasaat fi Fiqh al-Lughah’ karya Muhammad
Almubarak (1960) dll.
c. Alasan lain bagi mereka yang mengidentikkan
antara ilmu al-lughah dengan fiqh al-lughah adalah:
c.1. Ibnu Faris, Tsa’alabi, dan Ibnu Jinni walaupun
nampaknya mereka mempelajari bahasa sebagai
alat, tetapi pada akhirnya studi mereka diarahkan
untuk mengkaji bahasa Alqur’an.
c.2. Dalam fiqh al-Lughah, orang Arab tidak
membahas masalah asal-usul bahasa. Lain halnya
dengan para filolog Barat dalam filologinya.
c.3. Filologi lebih cenderung bersifat komparatif,
sedangkan orang Arab dengan fiqh al-lughahnya,
tidak pernah melakukan pembandingan bahasa.
c.4. Filologi lebih cenderung membahas bahasa yang
sudah mati, sedangkan fiqh al-lughah tidak pernah
membahas bahasa demikian.
c.5. Para filolog mengkaji dialek-dialek Indo-Eropa,
sedangkan orang Arab mengkaji bahasa Alqur’an.

7
Dari beberapa alasan di atas, jelaslah bahwa fiqh
al-lughah sama dengan ilmu al-lughah, dan tidak sama
dengan filologi yang dipelajari di Barat. Dan bila para
linguis mengumandangkan bahwa karakter linguistik
adalah (1) menjadikan bahasa sebagai objek
kajiannya, (2) menggunakan metode deskriptif, (3)
menganalisis bahasa dari empat tataran, dan (4)
bersifat ilmiah, maka semua kriteria itu terdapat
pada studi bahasa Arab yang dilabeli fiqh al-lughah
itu. Oleh sebab itu, bagi penganut pendapat di atas,
fiqh lughah sama dengan ilmu lughah.
Adapun alasan kelompok yang membedakan
antara fiqh al-lughah dengan ilmu al-lughah
sebagaimana yang dikemukakan oleh Ya'qub (1982:
33-36) adalah sebagai berikut.
a. Cara pandang ilm al-lughah terhadap bahasa
berbeda dengan cara pandang fiqh al-lughah. Yang
pertama memandang/mengkaji bahasa untuk
bahasa, sedangkan yang kedua mengkaji bahasa
sebagai sarana untuk mengungkap budaya.
b. Ruang lingkup kajian fiqh al-lughah lebih luas
dibanding ilmu al-lughah. Fiqh luggah ditujukan
untuk mengungkap aspek budaya dan sastra. Para
sarjananya melalukan komparasi antara satu
bahasa dengan bahasa lain. Bahkan membuat
8
rekonstruksi teks-teks klasiknya guna mengungkap
nilai-nilai budaya yang dikandungnya. Sedangkan
ilmu al-lughah hanya memusatkan diri pada kajian
struktur internal bahasa saja.
c. Secara histories, istilah fiqh al-lughah
sudah lebih lama digunakan dibanding istilah ilmu
al-lughah.
d. Sejak dicetuskannya, ilmu al-lughah
sudah dilabeli kata ilmiah secara konsisten,
sedangkan fiqh al-lughah masih diragukan
keilmiahannya.
e. Mayoritas kajian fiqh al-lughah bersifat
historis komparatif, sedangkan ilmu al-lughah lebih
bersifat deskriptif sinkronis.
Atas dasar pertimbangan itu, dalam beberapa
kamus bahasa Arab, kedua istilah itu
penggunaanya dibedakan. Penulis melihat, bahwa
kelompok yang membedakan kedua term di atas,
dipengaruhi oleh anggapan bahwa fiqh lughah sam
dengan filologi.
Ada linguis yang mengatakan bahwa ilmu al-
lughah mengakaji bukan saja bahasa Arab, tetapi juga
bahasa lain (ini yang disebut linguistik umum).
Sedangkan fiqh al-lughah hanya mengakaji bahasa
Arab. Oleh sebab itu, di antara para linguis Arab ada
9
yang mengatakan bahwa fiqh lugah adalah ilmu al-
lughah al-arabiyyah (linguistik bahasa Arab). Term
terakhir ini digunakan sebagai judul buku oleh
Mahmud Fahmi Hijazy.
Ramdlan Abdut Tawab dalam Fushul fi Fiqh al-
Arabiyyah (1994) mengatakan “Term Fiqh al-Lughah
sekarang ini digunakan untuk menamakan sebuah
ilmu yang berusaha untuk mengungkap karakteristik
bahasa Arab, mengetahui kaidah-kaidahnya,
perkembangannya, serta berbagai hal yang berkaitan
dengan bahasa ini baik secara diakronis maupun
sinkronis.”
6. Sebutkan objek kajian ilmu lughah serta
tujuannya! Dan jelasakan pula apa yang
disebut lughah itu! Apa pula fungsi lughah
itu?
Objek utama ilmu lughah adalah lughah (bahasa).
Tujuannya adalah mengkaji (mempelajari) bahasa
untuk (kepentingan) bahasa (itu sendiri). Secara lebh
jauh bias dikatakan bahwa objek kajian linguistic
adalah bhasa manusia. Sebagai objek primernya
adalah bahasa yang berupa bunyi, sedangakan objek
sekundernya adalah bahasa yang berupa tulisan.
‫ و لكن بالنسبة بعلم اللغة العغغام فغغإنه قغغد حغغدد‬.‫واما مادة البحث اللغوي فكل ما يتعلق باللغة‬
:‫بحثه حول‬
10
‫)‪ (1‬أصوات اللغة ))‪fonem‬‬
‫)‪ (2‬البنية الصرفية )‪(morfem‬‬
‫)‪ (3‬التراكب النحوية )‪,(structure‬‬
‫)‪) 4‬المعنى أو الدللة )‪.(meaning‬‬

‫تعريف اللغة‬
‫أ‪ .‬اللغة لغة‪:‬‬
‫‪ .1‬وأما تصريفها ومعرفة حروفها فإنها فعلة من لغوت‪ .‬أي تكلمت‪ ،‬وأصلها لغوة‬
‫‪ .2‬وقال إماةم الحرمين في البرهان‪ :‬اللغةة من لرهغي يرللرغى من باب رر ه‬
‫ضغغي إذا لههغغجِ بغغالكلم‪،‬‬
‫وقيل من لررغى يرللرغى‪.‬‬
‫ي ولةرغتو‪ ،‬والهاء عوض‪ ،‬وجمعهغغا لةاغغغى‪ ،‬ولةغغغا ت‬
‫ت أيضغغاا‪ .‬والنسغغبة إليهغغا‬ ‫‪ .3‬واللةرغةة أصلها لةرغ ت‬
‫لةرغو ي‬
‫ي ول تقل لررغو ي‬
‫ي‪.‬‬

‫ب‪ .‬اللغة اصطلحاا‪:‬‬


‫‪ .1‬قال أبو الفتح ابغغن جنغغي فغغي الخصغغائص‪ :‬حغغلد اللغغغهة أصغغوا ت‬
‫ت يعببغغر بهغغا كغغلل قغغومم عغن‬
‫أغراضهم‬
‫‪ .2‬وقال ابن الحاجب في مختصره‪ :‬حلد اللغهة كلل لفمظ ةو ه‬
‫ضرع لمعنى‪.‬‬
‫ت‪ :‬عبغغارةت عغغن اللفغغاظ الموضغغوعهة‬
‫‪ .3‬وقال السنوي فغغي شغغرح منهغغاج الصغغول‪ :‬اللغغغا ة‬
‫للمعاهني‪.‬‬
‫ت والللةغون‪ :‬الخهتل ة‬
‫ف كلمم في معناى واهحمد‬ ‫‪ .4‬الللرغةة والللرغا ة‬
‫‪ .5‬قال الغلييني‪ :‬ألفاظت يعببر بها كلل قومم عن مقاصدهم‬
‫‪ .6‬قال اميل بديع‪ :‬اللغة ظاهرة سغغيكولوجية اجتماعيغغة ثقافيغغة مكتسغغبة ل صغغفة بيولوجيغغة‬
‫ملزمة للفرد‪ ,‬تتألف من مجموعة رموز صوتية لغوية اكتيبت عغغن طريغغق الختبغغار‪,‬‬
‫معانى مقررة في الذهن و بهذا النظام الرمزي الصوتي تستطيع جماعة ما أن تتفاهم و‬
‫تتفاعل‪.‬‬
‫‪11‬‬
‫وظيفة اللغة‬
‫ وظيفة التصال أو التوصيل‬.1
(‫ مساعد آلي للفكر )على نمو الفكر و رقي الحياة‬.2
‫ أحد مقونات الوطن و الوطنية‬.3
‫ وسيلة للترابط الدولي و القومي‬.4
‫ وسيلة للترابط الجتماعي‬.5
‫ وسيلة للتنفيس عن الحساسات‬.6
‫ وسيلة للتسلية‬.7
7. Sebutkan tataran (wilayah kajian) linguistik.
Jelaskan secara sigkat!
Ada 4 tataran dalam kajian linguistic. Yaitu:
a. fonologi. Ilmu ini membahas tentang bunyi bahasa,
biasanya ilmu ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu,
foetik auditoris, fonetik akustis, dan fonetik
arikulatoris. Objek Fonologi; artikulator, proses
artikulasi, fonem, diftong, perubahan fonem,
fonem asing, ejaan, dan ketaksaan fonem.
Dalam linguistk Arab, istilah fonologi dikenal
dengan istilah ilm al-aswat. Ilm = ilmu dan aswat
= bunyi. Ilm al-aswat = ilmu bunyi = fonologi. Ilm
aswat ini dibedakan menjadi dua jenis; al-fuunatik
(fonetik) dan al-fuunuluji (fonologi). Ilmu ini
mengkaji bunyi bahasa dari segi makharij huruf,
cara fonasi, sifat-sifatnya, dan morfofonologinya.
Secara sederhana perbedaan kedua term itu
12
terletak pada tujuan utama analisa bunyi bahasa
itu. Jika sekedar memaparkan bunyi bahasa apa
adanya, biasanya dinamai fonetik. Sebagaimana
yang dikatakan oleh para pakar; fonetik adalah
penyelidikan bunyi-bunyi bahasa, tanpa
memperhatikan fungsinya untuk membedakan
makna (Verhaar, 1995: 12). Atau Fonetik adalah
cabang ilmu linguistik yang meneliti dasar “fisik”
bunyi-bunyi bahasa (Verhaar, 1995: 19).” Ada dua
segi dasar “fisik” tersebut, yaitu segi alat-alat
bicara serta penggunaannya dalam menghasilkan
bunyi-bunyi bahasa, yang disebut Fonetik Organik
(karena menyangkut alat-alat bicara) atau Fonetik
Artikulatoris ( karena menyangkut
pengartikulasian bunyi-bunyi bahasa). Menurut
dasar kedua, fonetik disebut fonetik akustik,
karena menyangkut bunyi bahasa dari sudut bunyi
sebagai getaran udara. Fonetik akan berbicara
tentang bunyi-bunyi secara ilmiah (Alwasilah,
1990: 3). Sedangkan jika yang dikajinya adalah
makna yang dikandung oleh setiap bunyi, biasanya
dinamakan fonologi.
b. Morfologi. Ilmu ini membahas tentang seluk
beluk kata (morfem). Objek Morfologi; morf,
morfem, kata, proses morfemis, kelas kata, dll.
13
c. Sintaksis. Ilmu ini membahas tentang
hubungan antarkata dalam sebuah konstruksi
(kalimat). Objek Sintaksis; frase, klausa, kalimat,
wacana, funssi sintaksis, peran sintaksis, modus,
aspek, kala, modalita, diatesis, dll.
d. Semantic. Ilmu yang membahas tentang makna.
8. Coba sebutkan organ-organ tubuh yang
digunakan dalam memproduksi bunyi! Lalu
jelaskan bagaimana proses terjadinya bunyi
itu!
Secara terperinci bagian-bagian tubuh yang ikut
menetukan baik langsung maupun tidak langsung
dalam hal terjadinya bunyi bahasa itu ialah alat-alat
bicara seperti di bawah :
1. paru-paru (lungs)
2. batang tenggorok (trachea)
3. pangkal tenggorok (larynx)
4. pita-pita suara (vocal cordes)
5. krikoid (cricoid)
6. tiroid (thyroid)
7. aritenoid (arythenoides)
8. dinding rongga tenggorokan (wall of phrynx)
9. epiglotis (epiglottis)
10.akar lidah (roof of the tongue)

14
11.punggung lidah, lidah belakang, pangkal lidah
(hump, back of tongue, dorsum)
12.tengah lidah (middle of the tongue, medium)
13.daun lidah (blade of tongue, lamina)
14.ujung lidah (tif of the tongue, apex)
15.anak tekak (uvula)
16.langit-langit lunak (soft palate, velum)
17.langit-langit keras (hard valate, palasum)
18.gusi dalam, gusi belakang, ceruk gigi, lengkung
kaki gigi (alveola, alveolum)
19.gigi atas (upper teeth, dental)
20.gigi bawah (lower teeth, dental)
21.bibir atas (upper lip, labia)
22.bibir bawah (lower lip, labia)
23.mulut (mooth)
24.rongga mulut (oral ncavity, mooth cavity)
25.rongga hidung (nose cavity, nasal cavity)

Proses Fonasi
Terjadinya bunyi bahasa pada umumnya dimulai
dengan pemompaan udara dari paru-paru melalui
batang tenggorok ke pangkal tenggorok yang di
dalamnya terdapat pita suara. Udara yang ditekan
dari paru-paru itu mengalami penyempitan di daerah
pita suara sehingga terjadi benturan antar molekul
15
udara dan bahkan menggetarkan pita suara.
Benturan dan getaran itulah yang kemudian
menjadi bunyi.
Bunyi yang keluar dari pita suara masih berupa
bunyi murni. Dalam artian belum menjadi vokal atau
konsonan. Apa lagi menjadi bunyi vocal atau konsonan
tertentu.
Sesudah udara melewati pita suara, arus udara
diteruskan ke alat-alat ucap yang terdapat pada
rongga mulut atau rongga hidung (tempat artikulasi).
Dalam proses ini terlibat dua macam artikulator, yaitu
artikulator aktif, yakni alat ucap yang bergerak atau
digerakan, dan artikulator pasif, yaitu alat ucap yang
tidak dapat bergerak atau alat ucap yang didekati
oleh artikulator aktif seperti bibir atas, gigi atas dan
langit-langit keras. Keadaan, cara, atau posisi
bertemunya artikulator aktif dan artikulator pasif
disebut striktur
Ketika bunyi itu melewati alat-alat wicara, bunyi
itu mendapat hambatan atau mendapat pembentukan
sehingga menjadi beberapa jenis. Tempat
pembentukan bunyi itu disebut titik artikulasi atau
makhojul shaut (orang arab menyebutnya makharij al-
huruf).

16
9. Apa yang membedakan antara vokal dengan
konsonan? Dan apa yang membedakan antara
satu vokal deengan vokal yang lain,? Dan apa
pula yang membedakan antara satu konsonan
dengan konsonan lain?
Yang membedakan antara konsonan dengan vocal
adalah ada atau tidaknya hambatan terhadap bunyi
yang keluar dari mulut.
Yang membedkan antara satu vocal dengan vocal
yang lain adalah bentuk mulut dan posisi lidah.
Yang membedakan anatara satu konsonan dengan
konsonan lain adalah:
1. titik artikulasi
2. getaran pita suara
3. kekuatan arus udara
10. Apa perbedaan antara morfologi dengan
sintaksis?
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa kedua
sub linguistic itu berbicara atau membahas tentang
kata, hanya saja morfologi hanya membicarakan
tentang kata secara internal, tidak dikaitkan dengan
kata yang lain. Sedangkan sintaksis mempelajari kata
dalam hubungannya dengan kata yang lain.

17
11. Jelaskan perbedaan antara term morf,
morfem dan alomorf. Berikan contoh masing-
masing!
Morf adalah sebuah bentuk yang belum jelas
statusnya. Contohnya kata tanur (blh kata lain).
Sedangkan morfem adalah bentuk yang sudah jelas
statusnya, seperti mofem kursi, meja, buku dll.
Morfem ini disebut elas karena baik bentuk maupu
maknaya sudah diketahui. Adapun alomorf adalah
bentuk-bentuk realisasi dari sebuah morfem. Bentuk
meng, meny, men, mem dll adalah alomorf dari
morfem me-.
12. Apa perbedaan antara morfem dengan
kata?
Morfem merupakan satuan morfologis terkecil
yang memiliki atau mempengaruhi makna, sedangkan
kata merupakan satuan morfologis terbesar yang
miliki makna.
13. Sebutkan beberapa jenis morfem yang
anda ketahui!
a. morfem bebas dan morfem terikat
b. morfem utuh dan morfem terbagi
c. morfem segmental dan morfem suprasegmental
d. morfem zero

18
e. morfem bermakna leksikal dan morfem tak
bermakna leksikal
14. Ada berapa morfem dalam kata berikut?
Memperdalam, mengundurkan, kehujanan, ...
Memperdalam = Mem-per-dalam. 3 morfem
Mengundurkan = meng- undur- kan 3 morfem
Kehujanan = ke-an hujan 2 morfem
15. Apa objek kajian sintaksis?
Objek kajian sintaksis antara lain:
a. satuan-satuan sintakisis yang berupa kata, frase,
klausa, kalimat, dan wacana
b. struktur sintaksis, yaitu kategori, fungsi serta
peran sintaksis
c. hal-hal yang berkenaan dengan sintaksis seperti
masalah modus, aspek, diatesis dll.
16. Apa perbedaan antara frase dan klausa
frase adalah gabungan dua buah kata yang hanya
menduduko satu fungsi sedangkan klausa gabungan
kata yang masing-masing katanya menduduki fungsi
tersendiri.
17. Apa yang dimaksud dengan frase? Apa saja
jenis frase itu?
Frase adalah gabungan kata yang mengisi salah
satu fungsi sintaksis didalam kalimat. Pembentuk

19
frase itu harus berupa morfem bebas, bukan berupa
morfem terikat.
Jenis Frase
Frase dibedakan menjadi 4:
6.3.2.1.Frase Eksosentrik
Adalah frase yang komponen-komponennya tidak
mempunyai perilaku
sintaksis yang sama dengan keseluruhannya.
Contoh: frase di pasar
Terdiri dari komponen di dan pasar
Frase eksosentrik dibagi menjadi 2:
1.) Direktif( Preposional)
Frase yang komponen pertamanya berupa preposisi
dan komponen
keduanya berupa kata atau kelompok kata yang
berkategori nomina.
2.) Nondirektif
Frase yang komponen pertamanya berupa artikulus,
seperti
si,sang,yang,para,dan kaum, sedangkan komponen
keduanya berupa
kata atau kelompok kata berktegori nomina, ajektifa,
atau verba.
6.3.2.2.Frase Endosentrik (Frase Modifikatif)

20
Frase yang komponennya bukan inti, yaitu membatasi
makna komponen inti.
Contoh: sedang membaca
Kata sedang membatasi makna komponen inti( kata
membaca).
Frase endosentrik disebut juga frase subordinatif
karena salah satu
komponennya, yaitu yang merupakan inti frase
berlaku sebagai komponen
atasan, sedangkan komponen lainnya yaitu komponen
yang membatasi
berlaku sebagai komponen bawahan. Komponen inti
dapat didepan dan
dapat juga dibelakang.
Berdasarkan intinya, frase endosentrik dapat
dibedakan menjadi 4:
1.) frase nominal, yaiu frase yang intinya berupa
nomina atau
pronominal
2.) frase verbal, yaitu frase yang intinya berupa kata
kerja
3.) frase adjektifa, yaitu frase yang intinya berupa
kata sifat
4.) frase numeralia, yaitu frase yang intinya berupa
kata numeral
21
6.3.2.3.Frase Koordinatif (konjungsi/kata sambung)
Frase yang komponen pembentuknya terdiri dari dua
komponen atau lebih
yang sama dan sederajat dan dapat dihubungkan oleh
konjungsi koordinatif.
Frase koordinatif yang tidak menggunakan konjungsi
secara eksplisit
biasanya disebut frase parataksis.
6.3.2.4.Frase Apositif
Frase koordinatif yang kedua komponenya saling
merujuk
sesamanya.sehingga urutan komponenya dapat
dipertukarkan.
Contoh: Pa Ahmad guru saya sedang mengajar

6.3.3. Perluasan Frase


Frase dapat diperluas dengan memberi tambahan
komponen baru
sesuai dengan konsep atau pengertian yang akan
ditampilkan.
Dalam bahasa Indonesia perluasan frase sangat
produktif. Hal ini dikarenakan
beberapa faktor:
a. untuk menyatakan konsep-konsep khusus, biasanya
diterangkan secara
22
leksikal. Selain itu, perluasan frase dilakukn secara
bertahap.
b. pengungkapan konsep kala, modalitas, aspek, jenis,
jumlah, ingkar, dan pembatas tidak dinyatakan
dengan afiks seperti dalam bahasa-bahasa fleksi,
melainkan dinyatakan dengan unsure leksikal.
c. bahasa Indonesia adalah keperluan untuk memberi
deskripsi secara terperinci terhadap suatu konsep.
Dalam perincian deskripsi ini biasanya digunakan
konjungsi yang sebagai penyambung keterangan-
keterangan tambahan pada deskripsi itu.
18. Apa yang dimaksud dengan klausa? Apa saja
jenis klausa itu?
Klausa adalah satuan sintaksis berupa runtutan
kata-kata berkonstruksi predikatif, artinya di dalam
konstruksi itu ada komponen, berupa kata atau frase
yang berfungsi sebagai predikat dan yang lain
berfungsi sebagai subjek, objek, dan keterangan.
Fungsi yang harus ada dalam konstruksi klausa ini
adalah subjek dan predikat.
Contoh: Adik mandi. S P

Jenis Klausa
Jenis klausa dibedakan berdasarkan strukturnya dan
kategori segmental yang menjadi predikatnya.
23
Berdasarkan strukturnya dibedakan menjadi 2:
1.) Klausa bebas
Klausa bebas adalah klausa yang mempunyai
unsur-unsur lengkap, sekurang-kurangnya
mempunyai subjek dan predikat.
2.) Klausa terikat
Klausa terikat adalah klausa yang mempunyai
struktur yang tidak lengkap. Dalam klausa ini hanya
ada subjek saja atau objek saja atau keterangan saja.
Berdasarkan kategori unsur segmental yang menjadi
predikatnya
1.) Klausa verbal
Klausa verbal adalah klausa yang predikatnya
berkategori verba.
Klausa verbal dibagi menjadi 3:
a.) Klausa transitif
Klausa yang predikatnya verba transitif.
Contoh: Nenek menulis surat
b.) Klausa intransitif
Klausa yang predikatnya verba intransitif.
Contoh: Nenek menangis
c.) Klausa refreksif
Klausa yang predikatnya berupa verba refreksif.
Contoh: Nenek sedang menangis
2.) Klausa nominal
24
Klausa yang predikatnya berupa nomina.
Contoh: Ayahnya petani di desa itu
3.) Klausa adjektifal
Klausa yang predikatnya berkategori ajektifa.
Contoh: Bumi ini sangat luas
4.) Klausa adverbial
Klausa yang predikatnya adverbia.
Contoh: Bandelnya teramat sangat
5.) Klausa preposional
Klausa yang predikatnya berupa frase berkategori
preposisi.
Contoh: Ibu di dapur
6.) Klausa numeral
Klausa yang predikatnya berupa kata atau frase
numeralia.
Contoh: gajinya 5 juat sebulan
19. Apa yang dimaksud dengan kalimat? Apa
saja jenis kalimat itu?
Kalimat adalah kata-kata yang teratur yang berisi
pikiran atau pelengkap yang menjadi dasar penting
dari kalimat adalah konstituen dasar dan intonasi
final. Konstituen itu sendiri dapat berupa kata, frase,
atau klausa.
Jenis Kalimat

25
1. Kalimat inti, yaitu kalimat yang dibentuk dari
klausa inti yang lengkap bersifat deklaratif, aktif, atau
netral dan afirmatif.
Contoh: FN+FV : Nenek datang
2. Kalimat tunggal dan Kalimat majemuk
Kalimat tunggal hanya terdiri dari satu klausa.
Sedangkan, kalimat majemuk mempunyai klausa lebih
dari satu. Kalimat majemuk dibedakan menjadi 3:
1.) Kalimat majemuk koordinatif
Kalimat majemuk yang klausanya memiliki status
yang sama, yang setara, atau yang sederajat. Klausa-
klausanya biasanya dihubungkan dengan konjungsi
eksplisit, seperti dan, atau, tetapi, lalu. Namun, ada
yang konjungsi secara implisit (tanpa konjungsi).
2.) Kalimat majemuk subordinatif
Kalimat majemuk yang hubungan antara klausa-
klausanya tidak setar. Biasanya kedua klausa
dihubungkan dengan konjungsi subordinatif.,
misalnya kalu, ketika, meskipun, dan karena.
3.) Kalimat majemuk kompleks atau campuran
Kalimat majemuk yang terdiri dari 3 klausa atau lebih.
Kalimat majemuk ini merupakan campuran dari
kalimat majemuk setara dan bertingkat.
3. Kalimat mayor dan Kalimat minor

26
1.) Kalimat mayor adalah kalimat yang klausanya
lengkap, sekurangkurangnya
memiliki unsur subjek dan predikat
2.) Kalimat minor adalah kalimat yang unsur-unsurnya
tidak lengkap, misalnya kalimat seruan.
4. Kalimat verbal dan non-verbal
1.) Kalimat verbal adalah kalimat yang predikatnya
berupa kata/frase yang berkategori verba.
2.) Kalimat non-verbal adalah kalimat yang
predikatnya bukan kata/frase verbal.
5. Kalimat bebas dan Kalimat terikat
1.) Kalimat bebas adalah kalimat yang dapat memulai
sebuah paragraf tanpa bantuan kalimat lain yang
menjelaskannya.
2.) Kalimat terikat adalah kalimat yang tidak dapat
berdiri sendi sebagai
ujaran lengkap.
20. Jelaskan istilah-isilah berikut!
Modus, Aspek, Kala, Modalitas, Fokus, dan
Diatesis
1. Modus adalah penggambaran suasana psikologis
perbuatan menurut tafsiran si pembicara tentang apa
yang diucapkannya. Ada beberapa modus:
a..modus indikatif (bersikap objektif atau netral )
b. modus optatif ( harapan atau keinginan )
27
c. modus imperatif ( perintah atau larangan )
d. modus interogatif ( pertanyaan )
e. modus obligatif ( keharusan )
f. modus desideratif ( keinginan atau kemauan )
g. modus kondisional ( persyaratan )
2. Aspek adalah cara untuk memandang pembentukan
wakatu secara internal di dalam situasi, keadaan,
kejadian/proses. Ada beberapa macam aspek:
a. aspek kontinuatif ( perbuatan terus berlangsung )
b. aspek inseptif ( peristiwa baru mulai )
c. aspek progresif ( perbuatan sedang berlangsung )
d. aspek repetitif ( perbuatan terjadi berulang-ulang )
e. aspek imperfektif ( berlangsung sebentar )
f. aspek sesatif ( perbuatan berakhir )
3. Kala adalah informasi di dalam kalimat yang
menyatakan waktu terjadinya perbuatan, kejadian ,
tindakan atau pengalaman yang disebutkan di dalam
predikat.
4. Modalitas adalah keterangan dalam kalimat yang
menyatakan sikap pembicara terhadap hal yang
dibicarakan yaitu mengenai perbuatan, keadaan, dan
peristiwa. Ada beberapa jenis modalitas :
a. modalitas intensional ( keinginan, permintaan,
ajakan )

28
b. modalitas epistesmik ( kemungkinan, kepastian,
dan keharusan )
c. modalitas deontik ( keizinan atau perkenanan )
d. modalitas dinamik ( kemampuan )
5. Fokus adalah unsur yang menonjolkan bagian
kalimat sehingga perhatian pendengar atau pembaca
tertuju pada bagian itu.
6. Diatesis adalah gambaran hubungan antara pelaku
atau peserta dalam kalimat dengan perbuatan yang
dikemukakan dalam hal itu. Ada beberapa macam
diastesis yaitu diastesis aktif, diastesis pasif, diastesis
refleksif, diastesis resiplokal, dan diastesis kausatif.

29
METODE PENELITIAN SASTRA

1. Jelaskan pengertian metode dan fungsinya!


Secara etimologi metode berasal dari kata
methodos, bahasa Yunani, sedangkan methodos itu
sendiri berasal dari akar kata meta dan hodos. Meta
berarti menuju, melalui, mengikuti, sesudah,
sedangkan hodos berarti jalan, cara, arah. Sedangkan
secara terminologi metode dapat diartikan sebagai
cara-cara, strategi untuk memahami realitas, langkah-
langkah sitematis untuk memecahkan rangkaian
sebab akibat berikutnya. Fungsi metode adalah untuk
menyederhanakan masalah sehingga lebih mudah
untuk dipecahkan dan dipahami
2. Jelaskan pengertian metodologi!

30
Secara etimologis metodologi berasal dari
methodos dan logos, yaitu filsafat atau ilmu mengenai
metode. Berbeda dengan metode, metodologi tidak
berkaitan dengan teknik-teknik penelitian, melainkan
dengan konsep-konsep dasar logika secara
keseluruhan.
3. Jelaskan perbedaan metode dengan teknik !
Untuk membedakan antara metode dengan teknik.
Secara definitif metode dengan teknik tidak memiliki
batas-batas yang jelas. Teknik berasal dari kata
tekhnikos, bahasa Yunani, yang berarti alat atau seni
menggunakan alat, oleh karena itu, metode di atas
disebut sebagai teknik. Ada tiga cara untuk
membedakan metode dengan teknik, yaitu: (1)
Dengan cara membedakan tingkat abstraksinya; (2)
Memperhatikan faktor mana yang lebih luas rung
lingkup pemakaiannya; dan (3) Memperhatikan
hubungannya dengan objek. Jika tingkat abstrak yang
satu lebih dari yang lainnya, ruang lingkupnya lebih
luas, dan hubungan dengan objek lebih jauh, maka ia
lebih tepat disebu metode.
4. Jelaskan penelitian jika ditinjau dari aspek
tempat, di mana penelitian itu dilaksanakan!
Penelitian dapat dibagi atas tiga jenis, yaitu: (1)
Penelitian lapangan (field research) ; (2) Penelitian
31
Perpustakaan (library research); dan (3) Penelitian
Laboratorium (Laboratory Reseach).
5. Apa yang dimaksud dengan metode Intuitif ?
jelaskan dengan ciri-cirinya !
Metode intuitif dianggap sebagai kemampuan
dasar manusia dalam upaya memahami unsur-unsur
kebudayaan. Manusia memahami kebudayaan dengan
pikiran dan perasaannya, yaitu dengan intuisi,
penafsiran, unsur-unsur, sebab akibat, dan
seterusnya. Menurut Anton Bakker, metode intuitif
digunakan oleh pendiri Neoplatonisme, yaitu Plotinos
(205-270 M).
Ciri khas metode intuitif adalah kontemplasi,
pemahaman terhadap gejala-gejala kurtular dengan
mempertimbangkan keseimbangan antara individu
dengan alam semesta. Sebagai metode berpikir,
intuisi dan kontemplasi justru harus dimanfaatkan
oleh manusia modern dalam rangka memanfaatkan
metode-metode modern.
6. Apa yang dimaksud dengan metode
Hermeneutik !
Secara etimologis, hermeneutik berasal dari
bahasa Prancis “hermeneuein” yang berarti
“menafsirkan”. Hermeneutik termasuk salah satu
pendekatan yang digunakan logika linguistik dalam
32
membuat telaah atas karya sastra. Logika linguistik
membuat penjelasan dan pemahaman dengan
menggunakan “makna kata” dan selanjutnya “makna
bahasa” sebagai bahasa dasar. Sedangkan secara
mitologis, hermeneutik dikaitkan dengan Hermes,
nama Dewa Yunani yang menyampaikan pesan Ilahi
kepada manusia. Dan medium pesan adalah bahasa,
baik lisan maupun tulisan. Menurut metode
hermeneutika, karya sastra perlu ditafsirkan sebab di
satu pihak karya sastra terdiri atas bahasa dan di
dalam bahasa banyak terdapat makna yang
disembunyikan atau dengan sengaja disembunyikan.
7. Apa fungsi utama metode Hermeneutika?
Dikaitkan dengan fungsi utama hermeneutika
sebagai metode untuk memahami agama, maka
metode ini dianggap tepat untuk memahami karya
sastra dengan beberapa pertimbangan ; (1) Karya
sastra adalah kayra tulis paling dekat dengan agama,
(2) Agama dan sastra adalah bahasa baik lisan atau
tulisan, (3) Agama adalah keyakinan dan sastra
adalah imajinasi. Keduanya perlu ditafsirkan karena
antara keyakinan dan imajinasi tidak dapat
dibuktikan. Metode hermeneutik tidak mencari makna
yang benar, melainkan makna yang paling optimal.
Oleh sebab itu, untuk menghindari ketakterbatasan
33
peroses interprestasi, peneliti harus memiliki titik
pijak yang jelas.
8. Apa yang dimaksud dengan metode
kualitatif?
Metode kualitatif dalam penelitian karya sastra
melibatkan pengarang, lingkungan sosial di mana
pengarang berada, termasuk didalamnya unsur-unsur
kebudayaan pada umumnya. Landasan berpikir
metode kualitatif adalah paradigma positivisme Max
Weber, Imanuel Kant, dan Wilhelm Dilthey. Objek
penelitian bukan gejala sosial sebagai bentuk
substantif, melainkan makna-makna yang terkandung
di balik tindakan yang justru mendorong timbulnya
gejala sosial tersebut, jelas moleong. Penelitian
kualitatif mempertahankan hakikat nilai-nilai.
9. Jelaskan ciri-ciri metode kualitatif!
Ciri-ciri metode kualitatif, yaitu; (1) Memberikan
perhatian pada makna dan pesan, sesuai dengan
hakikat objek, yaitu sebagai studi kurtular; (2) Lebih
mengutamakan peroses dibandingkan dengan hasil
penelitian sehingga makna selalu berubah, (3) Tidak
ada jarak antara subjek peneliti dengan objek
penelitian, subjek peneliti sebagai instrumen utama
sehingga terjadi interaksi langsung diantaranya, d)
Desain dan kerangka penelitian bersifat sementara
34
sebab penelitian bersifat terbuka, dan e) Penelitian
bersifat alamiah, terjadi dalam konteks sosial
budayanya masing-masing.
10.Jelaskan pengertian metode Analisis Isi dan
objeknya!
Sesuai dengan namanya analisis isi sangat
berhubungan dengan isi komunikasi, baik secara
verbal, dalam bentuk bahasa, maupun non verbal.
Dalam karya sastra, isi yang dimaksud adalah pesan-
pesan yang dengan sendirinya sesuai dengan hakikat
sastra. Isi dalam metode analisis isi terdiri atas dua
macam, yaitu isi laten dan isi komunikasi. Isi laten
adalah isi yang terkandung dalam dokumen dan
naskah atau isi sebagaimana dimaksud oleh penulis,
sedangkan isi komunikasi adalah yang terkandung
sebagai akibat komunikasi yang terjadi atau isi
sebagaimana terwujud dalam hubungan naskah
dengan konsumen. Objek formal metode analisis ini
adalah isi komunikasi. Analisis terhadap isi
komunikasi menghasilkan makna. Metode analisis isi
memberikan perhatian pada pesan. Dalam karya
sastra, misalnya dilakukan untuk meneliti gaya tulis
seorang pengarang. Sebaliknya, analisis terhadap isi
laten akan menghasilkan arti.

35
11.Jelaskan pengertian metode Formal, ciri, dan
objeknya!
Metode formal adalah analis isi dengan
mempertimbangkan aspek-aspek formal, aspek-aspek
bentuk, yaitu unsur-unsur karya sastra. Tujuan
metode formal adalah studi ilmiah mengenai sastra
dengan memperhatikan sifat-sifat teks yang dianggap
artistik.
Ciri-ciri utama metode formal adalah analisis
terhadap unsur-unsur karya sastra, kemudian
bagaimana hubungan antara unsur-unsur tersebut
dengan totalitasnya. Tugas utama metode formal
adalah menganalisis unsur-unsur, sesuai dengan
peralatan yang terkandung dalam karya. Unsur-unsur
dibedakan menjadi unsur-unsur ekstrinsik dan
intrinsik, unsur-unsur konkrit dan formal, unsur-unsur
makro dan mikro.
12.Jelaskan pengertian metode Dialektika, ciri,
dan objeknya!
Secara etimologi dialektika berasal dari kata
dialectica, bahasa Latin, yang artinya cara membahas.
Secara historis metode ini sudah ada sejak zaman
Plato, tetapi diperkenalkan secara formal oleh Hegel.
Menurut Hauser, dalam dialektika unsur yang satu
tidak harus lebur kepada unsur yang lain,
36
individualitas justru dipertahankan di samping
interpendensinya. Prinsip-prinsip dialektika hampir
sama dengan hermeneutika, yaitu penelusuran unsur
ke dalam totalitas dan sebaliknya. Yang
membedakannya adalah (1) Kontinuitas
oprasionalisasi tidak berhenti pada level tertulis,
tetapi diteruskan pada jaringan katagori sosial yang
merupakan maknanya secara lengkap, dan (2) Dalam
metode ini kondisi dianggap sebagai energi
pemahaman objek. Metode dialektika digunakan
dengan sangat berhasil oleh Goldmann dalam
strukturalisme genetik.
13.Jelaskan pengertian metode Deskriptif!
Metode deskriptif dapat diartikan sebagai
prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan
menggambarkan atau melukiskan keadaan objek
penelitian pada saat sekarang, berdasarkan fakta-
fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.
Ciri-ciri metode deskriptif adalah metode
penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi
atau kejadian, sehingga metode ini bertujuan
mengadakan akumulasi data dasar belaka. Secara
luas penelitian ini mencakup metode penelitian yang
lebih luas di luar metode sejarah dan eksperimental,
tetapi juga menerangkan hubungan, menguji
37
hipotesa-hipotesa, membuat prediksi serta
mendapatkan makna dan implikasi dari suatu masalah
yang ingin dipecahkan. Menurut Whitney, metode
deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi
yang tepat. Dalam metode ini penelitian dapat saja
membandingkan fenomena-fenomena tertentu
sehingga merupakan suatu studi komparatif.
14.Jelaskan pengertian metode Deskriptif
Analitik dan tujuannya!
Dua metode penelitian dapat digabungkan dengan
syarat kedua metode tersebut tidak bertentangan.
Contohnya; metode deskriptif dan analitik. Metode ini
dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta
yang kemudian disusul dengan analisis. Deskripsi dan
analisis berarti menguraikan, meskipum demikian,
analisis yang berasal dari bahasa Yunani, analyein
(‘ana’= atas, ‘lyein’= lepas, urai), telah diberikan arti
tambahan, tidak semata-mata menguraikan melainkan
juga memberikan pemahaman dan penjelasan
secukupnya. Tujuan dari penelitian deskripsi dan
analisis untuk membuat deskripsi, gambaran atau
lukisan secara sistemmatis, faktual dan akurat
mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan
antara fenomena yang diselidiki.

38
15. Jelaskan pengertian penelitian dan
signifikansinya !
Penelitian adalah semua kegiatan pencarian,
penyelidikan, dan percobaan secara alamiah dalam
suatu bidang tertentu, untuk mndapatkan fakta-fakta
atau prinsip-prinsip baru yangbertujuan untuk
mendapatkan pengertian baru dan menaikan tingkat
ilmu serta teknologi”. Penelitian dan ilmu merupakan
dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Penelitian
merupakan media untuk mengembangkan suatu ilmu.
Karena tanpa penelitian ilmu akan mengalami stagnan
atau statis. Menurut Anton Bakker, ilmu laksana
bangunan yang terbuat dari batu. Melalui observasi,
batu tersebut diklasifikasikan, kemudian dapat
dijadikan sebagai bahan bangunan. Dengan
penelitian, kemajuan ilmu dapat terus ditingkatkan
agar dapat menjelaskan gejala-gejala, termasuk
gejala-gejala kebahasaan dan kesusastraan. Ilmu
terdiri dari sejumlah teori yang memberikan
penjelasan atas gejala-gejala yang terjadi. Teori
adalah pernyataan yang menunjukan hubungan
sebab- akibat antara dua variabel atau lebih. Adapun
nilai guna (signifikansi) yang diharapkan dari kegiatan
penelitain paling tidak ada beberapa hal; (1) suatu
upaya untuk merumuskan permasalahan-
39
permasalhan, mengajukan berbagai pertanyaan, dan
berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut
dengan cara menunjukan fakta-fakta dan memberikan
argumen-argumen logis dan benar; (2) Suatu upaya
untuk merevisi kembali teori dan simpulan yang
sudah ada/diterima berdasar fakta-fakta, upaya ini
bagian dari sinifikansi penelitian.
16. Apa yang dimaksud dengan tahapan
penelitian dan isi desain usulan penelitian
versi Prodi BSA Fakultas Adab dan Humaniora
UIN Bandung !
Tahapan penelitian yang dimaksud adalah tahapan
pembuatan rancangan atau desain usulan penelitian
terlebih dahulu. Adapun isi desain usulan penelitian
secara berururtan mencakup; latar belakang masalah;
identifikasi & rumusan masalah; tujuan dan
signifikansi penelitian; tinjauan pustaka; kerangaka
brpikir; metode & langkah penelitian.
17. Apa yang dimaksud dengan latar belakang
masalah ?
Latar belakang masalah penelitian adalah alasan
mengapa dilakukannya penelitian. Di sini harus
dijelaskan berbagai permasalahan yang dipandang
perlu adanya pemecahannya. Yang dimaksud masalah
adalah jika teori dengan teori mengalami
40
pertentangan, dan atau teori dengan realitas tidak
sejalan. Dalam latar belakang masalah minimal
disajikan permasalahan penelitaian dan alasan
pemilihan objek kajian.
18. Apa yang dimaksud dengan terminilogi
tinjauan pustaka ?
Penjelasan tentang penelitian terdahulu kalau
diperlukan, harus ada penjelasan dan penilaian
tentang kelebihan dan kekurangannya menyangkut
metode, pendekatan, hasil penelitian, dan termasuk
rekomendasi yang disarankannya untuk dilakukan
penelitian lanjutan.
19. Jelaskan pengertian kerangka berpikir!
Kerangka pemikiran adalah semacam “pisau”
analisis yang digunakan peneliti untuk membantu
memecahkan permasalahan yang terdapat dalam
rumusan masalah penelitian. Kerangka pemikiran ini
dapat diperoleh dari informasi teori-teori penelitian
terdahulu, kemudian diadaptasi dan dirumuskan
sesuai dengan masalah penelitian. Kerangka berpikir
dapat berupa kerangka teori dan dapat pula
berbentuk kerangka penalaran logis. Kerangka teori
itu merupakan uraian ringkas tentang teori yang
digunakan dan cara menggunakan teori itu dalam
menjawab pertanyaan penelitian. Kerangka penalaran
41
logis merupakan urutan berpikir logis, sebagai suatu
cara berpikir ilmiah yang akan digunakan, dan cara
menggunakan logika tersebut dalam memecahkan
masalah. Kerangka berpikir itu bersifat operasional,
yang diturunkan dari satu atau beberapa teori, atau
dari pernyataan-pernyataan logis. Ia berhubungan
dengan masalah penelitian dan menjadi pedoman
dalam perumusan hipotesis yang akan diajukan”.
20. Apa yang dimaksud data dalam penelitian ?
Data penelitian adalah sesuatu yang diyakini atau
fakta yang berkaitan dengan pertanyaan penelitian,
tujuan penelitian yang telah ditetapkan, yang mana
ditujukan pada persoalan-persoalan penelitian. Jenis
data dalam penelitian harus disusun dan pilih-pilah
sesuai jenis dan urutan pertanyaan penelitian.

NAQD ADAB

42
1. Sastra dan kritik sastra merupakan dua hal
yang menjadi dasar dalam pengkajian kritik
sastra (naqd adab), sebelum lebih jauh kita
mengenalnya, definisikanlah pengertian
keduanya!
a. Sastra, kata sastra dalam bahasa indonesia
berasal dari bahasa Sansekerta. Akar kata sas dalam
kata kerja turunan “mensarahkan, mengajar,
memberi ptunjuk atau intruksi”. Akhiran –tra
biasanya menunjukkan alat, sarana. Maka dari
sastra dapat berarti “alat untuk mengajar, buku
petunjuk, buku petunjuk mengenai seni cinta”. Kata
sastra secara etimologi dalam dunia arab dikenal
dengan istilah al-Adab. Kata al-Adab pada masa pra
Islam (Jahiliyah) mengandung pengertian ; etika,
moral (alkhalq dan al-mahdab), prilaku yang baik
(al-thabu ‘al-qourm), dan interaksi sosial yang baik
antar sesama manusia (al-mu’amalah al-karimah).
Syauqi Dhef mengatakan; sastra pada hakekatnya
adalah gambaran realitas yang obyektif, mengacu
pada kondisi masyarakat dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya maupun baik secara khusus
maupun secara umum.
b. Secara etimologi kritik berasal dari bahasa
Yunani yang berarti menghakimi, membanding dan
43
menimbang. Kata Kreniein menjadi pangkal atau
asal kata kriterion yang berarti dasar,
pertimbangan, penghakiman. Akan tetapi kritik
sastra bukan hanya menilai saja, melainkan masih
ada aktifitas lainnya, yaitu analisis dan aktifitas
lainnya, sebagaimana di kemukakan M.H Abrams,
kritik sastra adalah merupakan studi yang
berhubungan dengan pendifinisiian, penggolongan
(pengkiasan) penguraian(analisis) dan penilaian
(evaluasi). Dan menurut Ahmad al-Syayib kritik
adalah :

‫النقق ققد دراسق ققة الشأق ققياء وبفسق قيهرا وتليلهق ققا وموازنتهابغيهرق ققا الشمق ققابة لق ققا أو‬
‫القابلققة ث ق الكحققم عليهققا ببيققان قيمتهققا ودرجتهققا يققرجى هرققذا ف ق السققيات‬
‫والعمنويات وف العملوم والفنون وف كل شأيء متصل بالي‬
“ Kritik adalah usaha mempelajari, menafsirkan,
menganalisa, dan membandingkan sesuatu dengan
lainnya baik yang dianggap setara maupun tidak,
kemudian menetapkan penilaiannya terhadap hal-hal
yang konkrit dan abstrak, baik yang terkait dengan
ilmu pengetahuan, bidang-bidang seni, maupun yang
terkait dengan kehidupan”.

Sedangkan yang dimaksud dengan pengertian kritik


sastra, ia mengatakan :

44
‫النقققد الدبق ق فق ق الصإققطلحا هرققو تقققديرج النققص الدبق ق تقققديرجا صإققحيحا وبيققان‬
‫قيمتها ودرجتها الدبية‬
“ Kritik sastra menurut istilah adalah penilaian
terhadapo karya sastra secara benar serta
menjelaskan nilai dan kualitas sastranya”.
Sementara menurut Thaha Musthafa Abu Karisy,
kritik sastra adalah :

‫النقققد الدب ق هرققو فققن دراسققة السققاليب الدبيققة والتعمققرجف علققى اليققد والرجدىققء‬
‫فيها‬
“ Kritik sastra adalah kajian tentang stilistika bahasa
sastra serta mengetahui (memberi penilaia) baik dan
buruknya”
1. Ilmu sastra meliputi : teori sastra( ‫)نظريغغة الدب‬,
sejarah sastra ‫))تاريح الدب‬, dan kritik sastra ) ‫)نقدألدب‬,
jelaskan ketiga bagian ilmu sastra tersebut dan
keterkaitan ketiganya!
a. Teori sastra ialah bagian ilmu sastra yang
membicarakan pengertian-pengertian dasar tentang
sastra, unsur-unsur yang membangun karya sastra,
macam-macam sastra, dan perkembangan serta
kerangka pemikiran para pakar tentang apa yang
dinamakan sastra.
b. Sejarah sastra ialah bagian sastra yang
memperlihatkan perkembangan karya sastra, tokoh-
45
tokohnya, dan ciri-ciri dari masing-masing tahapan
perkembangan tersebut. Didalamnya juga terlihat
karya-karya yang menonjol, aliran-aliran yang
mendasari suatu karya sastra, situasi sosial
masyarakat dan ideologinya yang kesemuanya
berpengaruh terhadap perkembangan karya sastra.
c. Kritik sastra ialah bagian ilmu sastra yang
memperbincngkan pemahaman, penghayatan,
penafsiran, dan penilaian terhadap karya sastra.
Ketiga bagian ilmu sastra tersebut saling berkaitan.
Teori sastra tidak dapat dilepaskan dari sejaraha
dan kritik sastra, dan sejarah sastra tidak dapat
dipisahkan dari teori dan kritik sastra. Begitu juga
dengan kritik sastra, ia memerlukan teori dan
sejarah sastra. Keterkaitan itu menyebabkan
masing-masing saling ketergantungan dengan yang
lain. Sebuah karya sastra tidak akan dapat dipahami
dan dihayati, apabila ditafsirkan dan dinilai dengan
sempurna, tanpa bantuan ketiga bidang ilmu sastra
tersebut. Teori sastra tidak akan pernah sempurna
tanpa bantuan sejarah sastra dan kritik sastra,
sejarah sastra juga tidak dapat dipaparkan apabila
teori dan kritik sastra itu tidak jelas; juga dengan
kritik sastra, ia tidak akan mencapai sasaaran

46
manakala teori dan sejarah sastra tidak dijadikan
landasan berpijak.
2. Dalam kritik sastra, kita mengenal kritik,
mengkritik dan kritikus, jelaskan ketiga istilah
tersebut!
Adapun yang dimaksud ketiga istilah tersebut :
a. Kritik ; ialah pengalaman yang diteliti,
perbandingan yang tepat serta pertimbangan yang
adil terhadap baik buruknya kualitas, nilai
kebenaran sesuatu.
b. Mengkritik ;ialah mengamati dengan teliti,
memperbandingkan dengan tepat serta
mempertimbangkan secara adil baik buruknya
kualitas nilai kebenaran sesuatu.
c. Kritikus; ialah orang yang pekerjaannya
mengamati dengan teliti, memperbandingkan
dengan tepat serta memperbandingkan secara adil
baik buruknya kulitas kebenaran sesuatu.
3. Kritik sastra dalam perkembangannya terdapat
dua jenis yakni dari aspek pendekatan atau metode
kritik yakni Kritik sastra penilaian (judicial criticism)
dan kritik sastra induktif (inductive criticism)
jelaskan kedua kritik sastra tersebut!
a. Kritik sastra penilaian (judicial criticism) yaitu
kritik sastra yang sifatnya memberi penilaian
47
terhadap pengarang dan karyanya. Penilaian
dilakukan berdasarkan ukuran yang telah ditetapkan
sebelum penilaian itu dilakukan.
b. Kritik induktif (inductive criticism) yaitu kritik
sastra yang tidak mau mengakui adanya aturan-
aturan atau ukran yang ditetapkan sebelumnya.
Kritik sastra jenis ini dilakukan dengan jalan
menelaah atau menjelajah suatu karya sastra tanpa
ada persepsi sebelumnya, kemudian hasil
penjelajahan itu dikemukakan bahka karya sastra
itu disusun berdasarkan pendekatan atau metode
tertentu.
4. Kritik sastra penilaian (judicial criticism)
didalamnya mempunyai bagian tersendiri, yakni
kritik sastra ilmiah (scientific criticism), kritik sastra
estetis (aestehetic criticism), dan kritik sastra sosial
(sosiological criticism), jelaskan ketiga hal tersebut!
a. Kritik sastra ilmiah (scientific criticism) yaitu
kritik sastra yang dilakukan dengan pendekatan
ilmiah.
b. Kritik sastra estetis (aestehetic criticism) yaitu
kritik sastra yang dilakukan dengan menggunakan
pendekatan estetika, yang mengutamakan kritik
pada segi keindahan suatu karya sastra.

48
c. Kritik sastra sosial (sosiologi criticism) yaitu
kritik sastra yang dilakukan dengan menggunakan
pendekatan sosiologis; artinya suatu karya sastra itu
ditelaah segi-segi sosial kemasyarakatan yang
berada di sekitar kelahiran karya tersebut serta
sumbangan yang diberikannya terhadap pembinaan
tata kehidupan masyarakat.
5. Dalam kritik sastra kita mengenal sosiologi
sastra, dan ketika kita menelaah sosiologi sastra,
maka kita mempunyai klasisifikasi telaah sosiologis,
yang menjadi pertanyaan adalah definisikan
sosiologi sastra dan sebutkan tiga klasifikasi telaah
sosiologi!
a. Sosilogi sastra adalah suatu telaah yang
obyektif dan ilmiah tentang manusia dalam
masyarakat dan tentang sosial dan proses sosial.
Sosiologi menelaah tentang bagaimana masyarakat
itu tumbuh dan berkembang.
b. Ketiga klasifikasi itu adalah : Pertama,
Sosiologi pengarang, yakni mempermasalahkan
tetntang sosial, idiologi politik, dan lain-lain yang
menyangkut diri pengarang. Kedua, Sosiologi karya
sastra, yakni memasalahkan tentang suatu karya
sastra; yang menjadi pokok telaahan adalah tentang
apa yang tersirat dalam karya sastra tersebut dan
49
apa tujuan atau amanat yang hendak disampaikan.
Ketiga, Sosilogi sastra, memasalahkan tentang
pembaca dan pengaruh sosialnya terhadap
masyarakat.
6. Dasar filosofis pendekatan sosiologi adalah
hubungan yang hakiki antara karya sastra dan
masyarakat, hubungan yang menyebabkan
pendekatan tersebut adalah?
a. Karya sastra dihasilkan oleh pengarang
b. Pengarang itu sendiri adalah anggota
masyarakat
c. Pengarang memanfaatkan kekayaan yang ada
dalam masyarakat.
d. Hasil karya sastra itu dimanfaatkan kembali
oleh masyarakat.
7. Kritik sastra Arab modern mempunyai
beberapa macam aliran-aliran yang berkembang
didalamnya, jelaskan aliran tersebut dan para tokoh
yang mendukung aliran tersebut!
a. (‫ )المدرسة الكلسكية‬Aliran Klasik, kata klasik berasal
dari bahasa latin, klasiyus berarti kelompok
aristokrat yang terdiri dari kaum bangsawan dan
hartawan Romawi yang memiliki kedudukan tinggi.
Di Barat, aliran klasik dipelopori antara lain oleh :
Thomas S. Eliot (w. 1830 M) ini mengacu pada
50
sastra periode klasik dalam kontek Barat yaitu masa
Yunani dan Romawi. Dalam sastra Arab , aliran ini
mengacu pada sastra yang berkembang pada priode
klasik, yaitu pra-Islam.
b. ‫ ))المدرسة الرومنتكية‬Aliran Romantisme adalah aliran
yang mendasasarkan ungkapan perasaan sebagai
perwujudan. Dalam sastra Arab , menurut Abd al-
Mun’im Khafaji, sastrawan yang dimasukan kedalam
kategori aliran ini adalah Umar ibn Abi Rabiah,
Jamil, dan satrwan arab modern antara lain Khalil
Mutran, Syukri, Abu syadzi, al-Mazini, Al-Aqqad, Ilya
Abu Madi, dan Ibrahim Naji. Mazhab ini
terpengaruh oleh puisi puisi dan struktur sastra
Barat, khususnya Inggris dan Prancis.
c. ‫ ))المدرسة الواقعيغغة‬Aliran Realisme yaitu aliran yang
berusaha melukiskan suatu obyek seperti apa
adanya (realistis) bukan sebagaimana seharusnya.
Realisme berarti kesetiaan terhadap kebenaran
historis. Sastrawan arab yang biasa dikategorikan
aliran realis antara lain Yusuf Siba’i lewat novel “Ard
al-Nifaq” Taufik al-Hakim lewat novel ‘Audah al-Ruh
dan ‘Usfur min al-syarq dan yang lainnya.
d. ‫))المدرسغغغغغة الرمزيغغغغغة‬ Aliran Simbolisme, seperti
dikatakan at-Tusi simbol-simbol adalah samar yang
tersembunyi di balik ungkapan-ungkapan lahir dan
51
hanya dipahami oleh orang ahli yang menguasainya.
Sastrawan yang menganut aliran ini adalah para
peyair sufistik yaitu Ibn ‘Arabi (1165), Umar Khayam
(1048-1131 M) dan Ibn al-Farid (1182-1235 M)
sedangkan novelis Arab Klasik yang termasuk aliran
simbolis filosofis adalah Ibn Tufail (w.1185) yang
menulis Hayy bin yaqzan. Dalam khazanah novel
Persia, novelis yang menganut aliran simbolis yang
paling monumental yaitu sastrawan terkenal
Faridudin ‘Attar.
e. ‫ ))المدرسة البرناسية‬Aliran barnasiyah, nama aliran ini
menunjukkan pada gunung Barnas di Yunani. Aliran
ini menganut seni untuk seni, menurut Syukron
Kamil, aliran ini mementingkan kaidah wazan dan
qofiyah dan gaya bahasa yang Indah. Dalam sejarah
satra Arab yang menganut aliran ini adalah Abu
Nawas.
8. Kritik improsionistik dalam sastra merupakan
bagian dari aliran individualisme romantik,
bagaimana pengertian kritik improsonistik !
Kritik improsionistik adalah sejenis kritik sebagai
produksi dari aliran individulaisme romantik dan
juga dari kesadaran akan diri yang lebih modern.
Kritik improsionistik menghubungkan pengalaman-
pengalaman penulis dengan hasil karyanya.
52
Kritik improsionistik ini dapat bertindak
sebagai pendukung antara para pembaca yang
belum berpengalaman dengan sejumlah sastra. Sang
kritikus dalam hal ini bertindak sebagai pembimbing
dan penghubung, lebih-lebih lagi kalau sang kritikus
improsionistik ini sangat sensitif terhadap efek-efek
sastra dan kalau karya tersebut tersebar luas di
baca oleh masyarakat, apalagi jika ia seorang
penulis kritis yang pintar dan berpengalaman serta
mempunyai gaya yang dapat memikat hati para
pembaca. Dengan demikian ia dapat memperkaya
pengalaman para pembaca, terutama pengalaman
imajinatif.
9. Kritik psikologi merupakan bagian dari kajian
kritik sastra disamping kritik sosiologis, definisikan
kritik psikologi yang anda pahami!
Kritik psikologi adalah salah satu jenis kritik
sastra yang mendalami segi-segi kejiwaan suatu
karya sastra yang mencakup segi kejiwaan penulis,
karya dan pembaca. Dalam menggarap masalah
penulis kritikus psikologis ini mempunyai banyak
persamaan dengan kritikus historis, yaitu dalam hal
mereka mengambil alih secara langsung ataupun
menyesuaikan dengan kepentingannya sendiri
metode psikoanalisis, baik mengadalan study
53
terhadap orang dibelakang karya itu, atau dengan
kata lain karya sebagai refleksi dan proyeksi dari
penulisannya dan dalam mengadakan study
terhadap proses kreatif itu sendiri.
Sang kritikus dapat berusaha menunjukkan
bagaimana pengalaman serta pribadi penulis
terdorong menciptakan
10. Pendekatan psikologi sastra berkembang
sebagaimana pendekatan sosiologi, bagaimana
konsepsi dasar pendekatan psikologi!
a. Karya sastra merupakan produk dari jiwa dan
pemikiran pengarang yang berada dalam setengah
sadar atau subconcious setelah mendapat bentuk
yang jelas secara sadar atau concious dalam
bentuk penciptaan karya sastra.
b. Kualitas karya sastra ditentukan oleh bentuk
proses penciptaan dari tingkat pertama yaitu
keadaan setengah sadar di bawah alam sadar
kepada tingkat kedua yaitu dibawah keadaan
sadar.
c. Menurut metode psikoanalisis, karya yang
berkualitas adalah karya sastra yang mampu
menyajikan simbol, wawasan, kepercayaan, tradisi,
moral, budaya dan lain-lain.

54
d. Karya sastra menurut metode psikoanalisis adalah
karya sastra yang mampu menggambarkan
kekalutan dan kekacauan batin manusia.
e. Kebebasan sastrawan atau pembuat karya sastra
sangat dihargai, ia memiliki kebebasan yang
istimewa, yaitu berupa mengkonkritkan gejolak
batin yang ada dalam dirinya.
11.Seorang sastrawan ketika menulis karya sastranya
dalam pendekatan psikologi menurut Freud
diserang penyakit jiwa yang disebut ‘neurosis’
bahkan ‘psikosis’, bagaimana langkah kerja
metode pendekatan psikologis!
a. Metode pendekatan psikologis menekankan
analisis terhadap keseluruhan karya sastra baik
segi intrinsik maupun segi ekstrinsik. Namun
metode ini lebih ditekankan pada segi intrinsik
sesuai dengan penokohan atau perwatakan.
b. Segi ekstrinsik perlu dibahas yang menyangkut
dengan permasalahn jiwanya. Dengan memahami
segi kejiwaan pengarang, akan sangat membantu
dalam karakter cerita atau karya sastra yang
ditulisnya.
c. Di samping menganalisis masalah perwatakan
dalam segi psikologis, mengurai tentang tema
karya sastra itu sendiri juga perlu dilakukan.
55
d. Analisis dapat diteruskan kepada analisis kesan
pembaca, karena karya sastra sangat berpengaruh
dalam respon pembaca yang menimbulkan kesan
pada pembaca dan berdampak didaktis pada
dirinya.

12. Dalam dunia sastra kita mengenal, kritik


sastra akademis, karena kritik sastra
akademis muncul dari dunia universitas
atau perguruan tinggi, bagaimana proses
kemunculan sastra akademis tersebut!
Pada pertengahan tahun 1950-an timbul kritik
sastra akademik. Disebut demikian karena kritik
sastra ini ditulis para kritikus dari univesitas, dan
mendominasi pada kurun waktu1950-1988 dan
dengan demikian kritik akademik hidup
berdampingan dengan kritik sastra sastrawan. Kritik
akademik dipahami sebagai kegiatan yang hanya
terjadi di lingkungan sebuah lembaga yang bernama
perguruan tinggi. Di sana, kritik sastra dianggap
sekadar berwujud sebuah makalah ilmiah, penelitian
atau karya ilmiah yang berupa skripsi, tesis dan
disertasi. Ketiga karya ilmiah itu ada tuntutan yang
berkaitan dengan kurikulum, selain ketiga itu bisa
juga berupa penelitian atau inisiatif orang
56
perorangan. Dalam karya inilah, siapapun boleh
melakukannya meskipun mereka bukaan dari
kalangan akademik. Kritik akademik sering juga
disebut sebagai kritik sastra ilmiah.
13. Ketika kita membaca karya sastra yang
ditulis oleh seorang perempuan, maka kita dapat
memahami, menafsirkan dan menilai karya
tersebut, yakni dengan memahami kritik sastra
feminis, bagaimana pengertian kritik sastra
feminis tersebut!
Kritik sastra feminis adalah kritik yang
memandang sastra dengan kesadaran bahwa ada jenis
kelamin yang banyak berhubungan budaya, sastra dan
kehidupan kita. Kritik sastra feminis juga alas yang
kuat untuk menyatukan pendirian bahwa seorang
perempuan dapat membaca sebagai perempuan,
mengarang sebagai perempuan dan menafsirkan
sebagai seorang perempuan.
Jadi tujuan feminis adalah keseimbangan,
interelasi gender. Dalam pengertian yang paling luas,
feminis adalah gerakan kaum wanita untuk menolak
segala sesuatu yang dimarginalisasikan,
disubordinasikan dan direndahkanoleh kebudayaan
dominan, baik dalam bidang politik dan ekonomi
maupun kehidupan sosial pada umumnya. Dalam

57
pengertian yang lebih sempit, yaitu dalam sastra,
feminis dikaitkan dengan cara-cara memahami karya
sastra baik dalam kaitannya dengan proses produksi
maupun resepsi. Emansipasi wanita dengan demikian
merupakan salah satu aspek dalam kaitan dengan
persamaan hak. Dalam ilmu sosial kontemporer lebih
dikenal sebagai gerakan kesetaraan gender.
14. Dalam sejarah sastra dari masa kemasa
mengalami berbagai perkembangan bahasa dan
perubahan, dengan demikian diperlukan kritik
linguistik dalam menelitinya, bagaimana fungsi kritik
linguistik yang anda ketahui!
Kritik linguistik dalam sastra menitik beratkan
perhatian kepada masalah-masalah kebahasaan dalam
karya sastra tersebut. Kritik linguistik dapat
menghindarkan kita dari salah pengertian, baik dalam
bidang fonologi, morfologi, sintaksis, maupun dalam
bidang sintaksis.
Bahasa mengalami perkembangan dan dalam
proses perkembangan itu banyak terjadi perubahan.
Hal ini jelas dalam karya sastra yang ditulis dalam
kurun waktu yang berlainan. Untuk mengetahui
perbedaan fonologis dan lainnya itu diperlukan
bantuan linguistik, terlebih-lebih linguistik historis,
linguistik komparatif, bahkan linguistik kontrastif.

58
SEMIOTIK

1. Jelaskan pengertian semiotika secara


etimologi dan terminologi?
Secara etimologi semiotika berasal dari bahasa
Yunani semeion, yang berarti tanda. Sedang secara
terminologi semiotika adalah cabang ilmu yang
mengkaji tanda dan segala sesuatu yang berhubungan
dengan tanda.
2. Sebutkan 5 dari 19 objek kajian semiotika
menurut Umberto Eco!
Semiotika binatang (zoosemiotics), tanda-tanda
bauan (olfactory signs), komunikasi rabaan (tactile
communication), kode kecapan (code of taste),
paralinguistik (paralinguistics), semiotika medis
(medical semiotics), kinesik dan proksemik (kinesics
dan proxemics), kode-kode musik (musical codes),
bahasa yang diformalkan (formalized languages),
bahasa tertulis, alfabet yang tak dikenal, kode
rahasia, bahasa alam (natural language), komunikasi
visual (visual communication), sistem objek (system of
59
objects), strukur plot (plot structure), teori teks (text
theory), kode-kode budaya (cultural codes), teks
estetik (aesthetical text), komunikasi massa (mass
communication), dan retorika (rethoric).
3. Apa yang anda ketahui tentang Charles
Sander Pierce?
Charles Sander Pierce (1839-1914) adalah salah
seorang dari dua bapak semiotika. Ia merupakan filsuf
Amerika. Ilmu tanda yang dicetuskannya merupakan
pengembangan dari logika. Ilmu tanda yang ia
cetuskannya diberinama dengan semioika.

4. Apa yang anda ketahui tentang Ferdinand de


Saussure?
Ferdinand de Saussure (1857-1913) adalah salah
seorang bapak semiotika selain Charles S. Pierce. Ia
lebih dikenal sebagai bapak linguistik modern yang
lahir dan besar di Swiss. Kajian tanda yang
dicetuskannya merupakan pengembangan dari teori-
teori linguistik yang ia ciptakan sebelumnya. Ia
menyebut ilmu tersebut dengan semiologi. Sebetulnya
ia hanya menciptakan teori-teori linguistik. Tapi oleh
penerus berikutnya seperti Roland Barthes, teori-teori
linguistiknya menjadi teori semiologi yang lebih
eksplisit.
60
5. Jelaskan pengertian ikon, indeks, dan simbol
beserta contoh ketiga istilah tersebut?
Ikon adalah tanda yang terhubung dengan objek
tertentu karena keserupaan atau kemiripan seperti
foto. Indeks adalah tanda yang terhubung dengan
objek tertentu karena hubungan sebab akibat, seperti
asap sebagai tanda adanya api. Sedangkan simbol
adalah tanda yang terhubung dengan objek tertentu
karena kesepakatan, seperti gambar burung garuda
sebagai simbol negara Indonesia.
6. Jelaskan pengertian langue – parole dan
signifiant - signifie!
Langue merupakan bahasa dalam tataran konsep
dan kaidah. Sedangkan parole adalah bahasa dalam
tataran praktik berbahasa di masyarakat.
Signifiant-signifie merupakan dua aspek tanda,
yang mana signifiant (signifier) merupakan gambaran
akustik, sedangkan signifie (signified) merupakan
konsepnya. Dalam bahasa Indonesia signifiant
diterjemahkan dengan penanda, sedang signifie
diterjemahkan dengan petanda. Contohnya kata
(bunyi) “p-o-h-o-n” merupakan citra akustis yang
mana konsepnya adalah tumbuhan berbatang besar,
beranting dan berdaun banyak.

61
7. Apa yang anda ketahui tentang sintagmatik,
dan paradigmatik serta berikan contoh untuk
keduanya!
Sintagmatik adalah hubungan antara satu tanda
dengan tanda-tanda lain secara liner dalam ruang dan
waktu yang sama. Dengan demikian hubungan itu
disebut hubungan in presentia. Sedang paradigmatik
adalah hubungan antara satu tanda dengan tanda-
tanda lain tidak dalam ruang dan waktu yang sama,
namun secara asosiatif. Dengan demikian hubungan
itu disebut hubungan in absentia. Kedua hubungan ini
menurut Saussure akan memunculkan perbedaan
(difference) nilai (valensi) suatu tanda yang terjadi
akibat oposisi antara satu tanda dengan tanda lain.
Contoh kedua hubungan di atas adalah pernyataan
”Mahasiswa belajar di kampus.” Hubungan
sintagmatik adalah hubungan antar tanda mahasiswa
– belajar – di – kampus. Adapun hubungan
paradigamtik misalnya tanda ‘mahasiswa’ bisa diganti
dan akan berbeda nilainya dengan ‘mahasiswi’ dan
‘kampus’ akan berbeda dengan ‘sekolah’, dan untuk
ini tidak bisa diganti.
8. Jelaskan pengertian sinkronik dan diakronik
serta berikan contoh untuk keduanya!

62
Sinkronik adalah penyelidikan bahasa pada suatu
kurun waktu saja, seperti mempelajari bahasa Arab
yang digunakan pada masa pra-Islam (zaman
jahiliyyah). Sedangakan diakronik adalah penyelidikan
bahasa yang dilakukan tidak hanya pada satu kurun
waktu saja, tapi beberapa kurun waktu. Misalnya
penyelidikan bahasa Arab pada masa jahiliyayah,
Islam, sampai masa dinasti Umayah.
9. Apa yang anda ketahui tentang teori
dekonstruksi dan berikan contohnya!
Teori dekonstruksi adalah teori tanda yang
dicetuskan oleh Jacques Derrida, seorang filsuf
Prancis keturunan Yahudi Aljazair. Dalam teori itu,
Derrida menolak konsep difference ‘perbedaan
valensi’ yang diajukan Saussure, yang terjadi dalam
hubungan sintagmatik dan paradigmatik. Menurut
Derrida, tanda memiliki nilai tidak hanya karena
perbedaannya (diferrence) dengan tanda lain, namun
juga karena adanya penundaan (diferrance).
Penundaan terjadi karena nilai sebuah tanda tidak
dapat hadir seketika. Contohnya kata “sepuluh”, kata
atau tanda ini tidak serta-merta dapat difahami nilai
(pengertiannya) sebelum dihubungkan dengan tanda
lain, misalnya “buku”. Pada pernyataan “sepuluh
buku”, masih ada tanda tanya, sepuluh buku apa?
63
Kemudian dijawab dengan pernyataan “sepuluh buku
linguistik”. Dari tanda “sepulu” ke “sepuluh buku”,
kemudian “sepuluh buku linguistik” terjadi
penundaan (differance), sehingga menimbulkan
pengertian yang berbeda bagi pendengar.
10. Apa yang anda ketahui tentang teori mitos
Roland Barthes dan berikan contoh?
Teori mitos adalah teori yang dikembangkan
Roland Barthes dari teori semiologi Saussure. Roland
Barthes menganggap teori semiologi Saussure hanya
merupakan sistem semiologi tahap pertama. Ia
merasa perlu untuk membentuk sistem semiologi
tahap kedua. Sistem pertama, ia sebut sebagai sistem
linguistik, sedang sistem kedua ia sebut sebagai
sistem mitos atau mitis. Mitos dalam pandangan
Barthes adalah suatu sistem komunikasi yang di
dalamnya terdapat suatu pesan. Mitos merupakan
sistem penandaan (mode of signification) dan suatu
bentuk (a form).
Jika dalam sistem linguistik, tanda (sign) dibentuk
oleh dua unsur, yaitu penanda (signifier) dan petanda
(signified). Maka dalam sistem mitis, Barthes
membuat hal sama, namun dengan istilah yang
berbeda, yaitu sign menjadi signification, signifier
menjadi form dan signified menjadi concept. Sistem
64
linguistik menjadi form dalam sistem mitis. Tujuan
teori mitos ini adalah untuk mengungkap ideologi di
balik tanda.
Contohnya adalah ungkapan salam. Ungkapan
assalamu’alaikum dalam sistem linguistik menjadi
penanda. Adapun petandanya adalah makna
ungakapan tersebut, yaitu semoga keselamatan
tercurah bagimu. Semua sistem linguistik ini menjadi
form pada sistem mitis, dan yang menjadi conceptnya
adalah bahwa orang yang mengucapkan ungkapan
tersebut adalah seorang muslim atau berideologi
Islam.

11. Analisislah kata Quraisy dalam surat al-


Quraisy dengan teori oposisi binner
(signifiant & signifie) dari Saussure!

Signifie Al-Quraisy

Signifant Suku Quraisy

12. Analisislah kata Quraisy dalam surat al-


Quraisy dengan teori sintagmatik dan
paradigmatik dari Saussure!
65
Dalam surat al-Quraisy, simbol-simbol yang muncul
menyertai simbol Quraisy adalah īlāf, rihlah, syitā dan
shaif. Dengan demikian secara sintagmatik, nilai atau
makna simbol Quraisy bisa diketahui dengan ilaaf
(kebiasaan atau tradisi), rihlah (bepergian untuk
berdagang), syita (musim dingin) dan shaif (musim
panas). Namun ketika disebut Quraisy dalam benak
kita terlintas suku-suku Arab yang lain seperti
Kinanah, Hudzail, dan Tamim. Hubungan antara
antara Quraisy dengan Kinanah, Hudzail, dan Tamim
itulah yang disebut dengan hubungan paradigmatik.
13. Carilah ideologi di balik kata Quraisy
dalam surat al-Quraisy dengan teori mitos
Roland Barthes?
Kata Quraisy dalam level linguistik (level I)
merupakan signifiant (penanda) yang signifie
(petanda) –nya adalah suku Quraisy. Level mitis untuk
kata Quraisy terbagi dua, level II mengungkap konsep
Quraisy pada masa pra-Islam atau zaman jahiliyah,
dan level III mengungkap konsep Quraisy pada masa
Islam atau konsep Quraisy menurut Al-Qur’an dalam
hal ini menurut surat al-Quraisy. Konsep Quraisy pada
pra-Islam atau zaman jahiliyah adalah satu suku di
jazirah Arab yang terpandang karena sebagai
penguasa kota Makkah, pelayan Ka’bah (tempat suci)
66
dan suku yang punya tradisi berdagang yang kuat.
Kemudian konsep Quraisy pada masa Islam adalah
satu suku yang memiliki tradisi berdagang ke Yaman
pada musim dingin (syitaa) dan ke Syam pada musim
panas (shaiif) dengan memegang ajaran-ajaran agama
Ibrahim (fal ya’buduu rabba haadzal baiit). Dan
Muhammad menjadi contoh pedagang Quraisy yang
berdagang seperti itu.
Dengan demikian, pada level II ideologi yang
ditemukan adalah aristokratisme dan materialisme.
Sedang pada level III, ideolog yang ditemukan adalah
materialisme dan spiritualisme. Berikut ini adalah
tabel untuk uraian di atas.
Qurai Suku
sy Qurai
sy
I
Suku di jazirah
Arab yang
terpandang
karena sebagai
pengauasa kota
Makkah, pelayan
Ka’bah dan suku
yang punya tradisi

67
berdagang yang
kuat. (Konsep Pra-
Islam/zaman
jahiliyah)
II
Suku yang punya
tradisi berdagang
ke luar Arab
(Yaman & Syam)
dengan
memegang
ajaran-ajaran
agama Ibrahim
(Konsep Islam
berdasarkan
surat al-Quraisy)
III
14. Carilah tanda ikonis, indeksial dan
simbolis untuk kata Quraisy dalam surat al-
Quraisy!
Tanda ikonis adalah tanda yang terhubung dengan
objek tertentu karena keserupaan atau kemiripan.
Dalam tanda berbentuk bahasa (lisan maupun
tulisan), kemiripan terjadi pada kesesuaian antara
bahasa dengan apa yang terjadi di luar bahasa. Pada
surat al-Quraisy kata Quraisy memiliki kebiasaan
68
melakukan perjalanan pada musim dingin dan panas.
Hal ini mirip atau sama dengan kebiasaan kaum
Quraisy yang memiliki tradisi melakukan perjalanan
untuk berdagang. Pada musim dingin mereka
berdagang ke Yaman, sedang pada musim panas
mereka berdagang ke Syam.
Tanda indeksial adalah tanda yang terhubung
dengan objek tertentu karena hubungan sebab akibat.
Kata Quraisy berasal dari kata qarasya yang artinya
mengumpulkan (harta). Maka pantaslah suku itu
dinamai dengan Quraisy. Karena mereka adalah suku
yang pandai mengumpulkan harta dengan cara
berdagang. Jadi tanda atau penamaan Quraisy pada
suku itu muncul karena mereka punya tradisi
melakukan qarasya dengan cara berdagang.
Tanda simbolik adalah tanda yang terhubung
dengan objek tertentu karena kesepakatan. Jika
disebut kata Quraisy, orang sudah bersepakat bahwa
itu adalah tanda kemuliaan dan kesejahteraan.
Kemulian muncul karena Quraisy merupakan
penguasa Makkah, pelayan Ka’bah dan suku yang
telah melahirkan seorang Nabi. Kesejahteraan mucul
karena Quraisy merupakan suku yang kaya karena
pandai berdagang.

69
15. Analisislah kata al-Quraisy dalam surat al-
Quraisy dengan teori dekonstruksi!
Surat al-Quraisy ayat 1-2 menjelaskan bahwa suku
Quraisy memiliki tradisi berdagang yang kuat hingga
ke luar Arab (Yaman dan Syam). Kedua ayat itu
sebetulnya menunjukan bahwa Quraisy adalah simbol
kekuatan ekonomi di jazirah Arab yang patut dicontoh
oleh suku-suku lain. Kesan sementara yang ditangkap
adalah bahwa suku Quraisy sukses semata-mata
karena kerja keras mereka. Padahal tidak demikian.
Pada ayat 3-4 Islam mendekonstruksi cara berfikir
demikian, dengan menyatakan bahwa kesuksesan itu
bukan karena kerja keras mereka dalam menjual
dagangan, tetapi karena suku Quraisy memegang
prinsip agama Ibrahim ketika itu, seperti yang telah
dicontohkan Muhammad. Muhammad tidak hanya
memakai kecerdikan akal, tapi memakai akhlak yaitu
kejujuran sebagaimana diajarkan dalam ajaran Nabi
Ibrahim yang hanif.

70
TARJAMAH

1. Jelaskan pengertian Terjemah secara bahasa


dan istilah!
Secara bahasa terjemah (translation) berasal dari
kata bahasa Arab tarjama yutarjimu, artinya
menerangkan atau memindahkan perkataan dari
suatu bahasa ke bahasa lainnya. Pelakunya disebut
penerjemah (mutarjimu) Secara istilah, terjemah
berarti semua kegiatan manusia yang berkaitan
dengan memindahkan informasi atau pesan yang
disampaikan secara lisan atau tulisan (verbal dan non
verbal) dari informasi asal ke dalam informasi
sasaran.
2. Sebutkan dan jelaskan tentang klasifikasi
terjemah!
Berdasarkan caranya, terjamah dapat dibagi
menjadi dua bagian, yaitu terjemah cara lama dan
71
cara baru.Terjemah cara lama yaitu menekankan
pada bentuk berita dan si penerjemah merasa cukup
puas dengan kemampuannya mengalihkan semua
ciri-ciri khas bahasa asal seperti irama, pilihan kata,
peribahasa, kata-kata mutiara, struktur-struktur dan
sebagainya. Sedangkan cara baru ialah yang lebih
dipentingkan dalam penerjemahan bukan bentuk
berita, melainkan bagaimana penerimaan si
pembaca. Secara umum terjemahan terbagi atas dua
macam, yaitu terjemah lisan (Live translation atau
Tarjamah Ghair Mubasyaroh) dan terjemah tulisan
(Written translation atau Tarjamah Fauriyah ). Pada
penerjemahan lisan , penerjemah dituntut untuk
mampu mengalihkan bahasa dan ujaran secara
langsung, cepat dan tepat, tanpa ada kesempatan
untuk memperbaiki unsur-unsur bahasa dan ujaran
yang salah atau yang tidak tepat padanan
artinya.Seorang penerjemah lisan disyaratkan mampu
berbicara fasih dan lancar, baik dalam bahasa sumber
mapun bahasa sasaran, memiliki pengetahuan luas
dan mampu menafsirkan apa yang diungkapkan
oleh penutur bahasa sumber. Oleh sebab itu
penerjemah lisan biasa disebut interpreter (penafsir).
3. Apa yang dimaksud dengan hakekat terjemah?

72
Yang dimaksud dengan hakekat terjemah ialah
menyampaikan berita yang terkandung dalam bahasa
sumber ke dalam bahasa penerima supaya isinya
benar-benar mendekati aslinya.
4. Sebutkan langkah-langkah
menerjemahkan!
a).Tuning (penjajagan, ta’aruf ) adalah
pengenalan naskah yang akan diterjemahkan,b).
analysis (penguraian, al-tahlîl) adalah
menguarikan rangkaian kalimat dalam bahasa
sasaran, menjadi kata atau frase, melakukan
hubungan sintaksis antar unsur kalimat,
memahami peristilahan dan mencari padanannya
dalam bahasa sasaran.c). Understanding
(Pemahaman, al-fahmu) yaitu pemahaman
terhadap teks mulai dari rangkaian kalimat
paragraf satu ke paragraf berikutnya, sehingga
penerjemahan teks tidak rancu dan memiliki
keterkaitan isi antara paragraf satu dan lainnya.
d.)Peristilahan (Terminology, al Musthalahât) yaitu
mengungkapkan istilah-istilah dalam bahasa
sasaran dengan cermat dan selaras. e.)Perakitan
(Restructruring, al-Tarkîb), yaitu penyusunan
kalimat terjemahan g).Pengecekan (Checking, al-
Taqwîm), ialah pengecekan penggunaan kata dan
73
tanda baca serta susunan kalimat yang dipakai.
h).Pembicaraan (Discussion, al Mubâhatsah)
adalah pembicaraan atau pembahasan atas hasil
penerjemahan berupa isi dan bahasanya.
5. Jelaskan model dan teknik menerjemahkan
Sintaktik
Model Sintaktik, suatu model tentang cara
nmenguaraikan struskutr atau jenis-jenis kalimat,
dari satuan terkcil hingga lebih besar, hubungan
gagasan atara satuan dan jabatan-jabatan satuan itu,
dapat disebut juga dengan upaya deskripsi struktural.
Sesudah struktur kalimat itu diuraikan, barulah dicari
padanannya dalam bahasa sasaran.
6. Jelaskan Makna konotatif!
Makna konotatif ialah makna tidak sebenarnya.
makna konotatif bersifat subyektif dalam pengertian
ada makna lain di balik makna umum atau makna
denotatif .
7. Jelaskan makna denotatif!
Makna denotatif ialah makna kamus, makna
sebenarnya. makna denotatif adalah makna kamus,
makna yang bersifat umum, obyektif dan belum
ditumpangi isi, nilai dan rasa tertentu.Contoh Singa (
Al asadu ) dalam bahasa Arab berarti singa, lion,
yang ada dalam kebun binatang
74
8. Jelaskan pengertian makna dalam konteks!
Rangkaian kata dengan kata atau hubungan kata
dengan suatu kata yang lain dalam suatu kalimat ,
menimbulkan makna yang berbeda dari kata itu
secara berdiri sendiri.
9. Jelaskan pengertian tentang transferensi
makna!
Proses pengalihan dan pemakian unsur-unsur
yang bermakna bahasa sumber di dalam bahasa
sasaran yang disebabkan unsur-unsur bahasa
sumber itu tidak ada padanannya dalam bahasa
sasaran.

10. Subyek dalam teks bahasa sumber tidak


mesti menjadi teks dalam bahasa sasaran, beri
contoh dan terjemahkan!

‫يسرجن حضوركم اليوم‬


Menggembirakanku kehadiranmu hari ini atau
Aku gembira dengan kehadiranmu.
11. Apa yang diamksud dengan penerjemahan
memperhatian makna tanda baca?
Proses penerjemahan dari bahasa sumber ke
bahasa sasaran menggunakan tanda baca yang sesuai
pedoman dalam bahasa sasaran.

75
12. Jelaskan maksud menghindari kata
mubadzir!
Kata-kata mubadzir tidak selamanya untuk
dihindarkan, kadangkala kata-kata mubadzir juga
diperlukan dalam tulisan-tulisan tertentu untuk
kesempurnaan hasil terjemahan. Kata-kata mubadzir
biasanya dihindarkan untuk tulisan bergaya bahasa
ilmiah, dan diperlukan untuk penulisan bergaya
bahasa susastra.
13. Terjemahkan kalimat berikut ini!
‫قد قال ال تعمال عز و جل ف القرجاان الكحرجي‬
Allah yang maha agung telah berfirman dalam al
Qur’an yang mulia.
14. Terjemahkan ayat berikut dan beri tanda
baca:
      
        
       
      
Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku
adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim
(bilamana kamu mengawininya). Maka kawinilah
wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga
atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan
dapat berlaku adil. Maka (kawinilah) seorang saja

76
atau budak-budak yang kamu miliki yang demikian itu
adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya. (al-
Nisa: 3)

SEMANTIK

77
1. Jelaskan pengertian semantik (ilmu Dilalah)
baik secara bahasa maupun istilah!
Kata Semantik berasal dari bahasa Yunani yang
berarti to signify atau memaknai. Secara teknis
semantic berarti “ studi tentang makna” atau “ ilmu
yang mempelajari makna” atau “ bagian dari ilmu
bahasa (linguistic) yang berisi teori makna”. Adapun
menurut Ensyclopedia Britanika Semantik berarti
“studi tentang hubungan antara suatu pembeda
linguistic dengan hubungan proses mental atau
symbol dalam aktivitas bicara.” ( Pateda, 2001: 7).
2. Jelaskan oleh Saudara komponen-komponen
yang membangun bahasa!
Secara garis besar komponen yang membangun
bahasa dapat dibagi ke dalam tiga tingkatan, yaitu (1)
komponen bunyi, (2) komponen lambang, dan (3)
komponen makna.
Hubungan ketiga komponen bahasa ini dijelaskan oleh
E. Palmer (a) bahasa pada awalnya merupakan bunyi-
bunyi abstrak yang mengacu pada adanya lambang-
lambang tertentu, (b) lambang-lambang merupakan
seperangkat sistem yang memiliki tataan dan
hubungan tertentu, dan (c) seperangkat lambang yang
memiliki bentuk dan hubungan itu mengasosiasikan
adanya makna tertentu (Aminudin, 1981: 15).
78
3. Jelaskan oleh Saudara obyek kajian semantik!
Obyek kajian semantic secara khusus adalah
makna. Makna yang dimaksud adalah makna bahasa
baik yang berupa bunyi, kata, kalimat maupun
wacana. Adapun obyek kajian semantic secara umum
adalah “sesuatu atau segala sesuatu yang yang
berperan sebagai lambang atau symbol”. Menurut
Fromm symbol adalah sesuatu yang mewakili yang
lain. Dengan kata lain symbol adalah gambaran
tentang sesuatu di luar dirinya.
4. Jelaskan oleh Saudara pengertian dari simbol!
Menurut Fromm symbol adalah sesuatu yang
mewakili yang lain. Dengan kata lain symbol adalah
gambaran tentang sesuatu di luar dirinya. Karena
menggambarkan sesuatu diluar dirinya maka
hubungan antara symbol dan yang diwakilinya
bersifat arbitrer, manasuka, atau sewenang-wenang.
Antara symbol dan yang diwakilinya tidak terdapat
hubungan langsung baik bentuk ataupun maknanya.
Sebagai contoh, symbol /k-u-r-s-i/, baik bentuk
maupun maknanya tidak memiliki hubungan langsung
dengan yang diwakilinya berupa tempat duduk yang
memiliki sandaran atau jabatan tertentu. Hubungan
antara keduanya lebih dikarenakan konvensi
(kesepakatan) pemakai bahasa. Hal sama terlihat
79
pada symbol /g-e-d-a-n-g/. Pada konvensi pemakai
bahasa Sunda /g-e-d-a-n-g/ mewakili pepaya (bhs.
Indonesia) sedangkan pada konvensi pemakai bahasa
jawa mewakili pisang (bhs. Indonesia).
5. Coba jelaskan perbedaan antara simbol,
indeks, dan icon!
a. Simbol yaitu tanda yang dapat melambangkan
atau mewakili sesuatu (ide, pikiran, perasaan,
benda dan tindakan) secara arbitrer dan
konvensional. Misalnya, warna merah dan putih
dalam bendera kebangsaaan Indonesia masing-
masing melambangkan keberanian dan kesucian.
b. Indeks yaitu tanda yang dapat menunjukan
sesuatu (ide, pikiran, perasaan, benda, dan
tindakan) secara kausal atau factual. Misalnya,
asap menunjukkan adanya api.
c. Ikon yaitu tanda yang dapat menggambarkan
sesuatu (ide, pikiran, perasaan, benda, dan
tindakan) berdasarkan persamaan atau
perbandingan. Misalnya, potret menggambarkan
orangnya.
6. Jelaskan secara singkat hubungan semantik
dengan filsafat, psikologi dan semiotik
a. Hubungan semantik dengan filsafat: Berpikir
filosofis dengan menggunakan bahasa pada
80
dasarnya sedang mencari hakekat, makna, atau
definisi sebuah realitas. Makna bahasa merupakan
obyek kajian utama dari semantic (ilmu dilâlah).
Dengan demikian antara filsafat dengan semantic
memiliki hubungan yang sangat erat yaitu sama-
sama mencari makna, filsafat mencari makna dari
sebuah realitas sedangkan semantic mencari
makna dari struktur bahasa.
b. Hubungan semantik dengan psikologi: Struktur
kebahasaan tidak akan lepas dari unsur makna di
dalamnya. Makna dari bahasa ini pada
kenyataannya tidak hanya terkait dengan
strukturnya, tetapi juga terkait dengan aspek lain
salah satunya aspek kejiwaan. Oleh karena itu,
teori tentang makna banyak yang mengadopsi dari
teori ilmu jiwa atau psikologi. Seperti, teori
idealisme dalam semantik sangat dipengaruhi oleh
teori pskologi kognitif dan teori behavioral (suluki)
dipengaruii oleh teori behavioral dalam psikologi.
c. Semantik dengan semiotik
7. Jelaskan oleh saudara hubungan kata dengan
makna berdasarkan pendapat Plato,
Aristoteles, dan para pakar Bahasa dari India!

81
Berdasarkan prinsip-prinsip dasar di atas, maka
diketahui bahwa semiotik telah menyatukan dari
cabang-cabang ilmu bahasa khususnya semantik,
sisntaksis, maupun style. Dengan kata lain semantik
dengan semiotik memiliki hubungan yang sangat erat,
sebab semantik merupakan bagian integral dari
semiotik. Atau semeiotik lebih umum dari semantik,
semiotik membahas simbol mengkaji simbol baik
bahasa maupun non- bahasa, sedangkan semantik
hanya membahas simbol bahasa.
8. Jelaskan materi apa saja yang menjadi obyek
kajian ulama Islam dalam mengkaji makna
bahasa!
Diskusi persoalan makna pada masa klasik juga
sudah terjadi dikalangan para pemikir Arab.
Kontribusi terbesar terhadap adanya diskusi tentang
makna ini adalah Al Quran. Sebagai kitab suci yang
menjadi pedoman hidup bagi kaum muslimin, maka al
Quran mesti dipahami "arti", "maksud", atau
"makna"nya. Di dalam upaya memahami al Quran ini
para pemikir Arab mencoba mengarang kitab-kitab
yang berkaitan dengan upaya memahami al Quran.
Kitab yang dikarang oleh mereka itu jenisnya cukup
bervariasi mulai dari kamus, ilmu bahasa, balaghah,
ulum al Quran, tafsir, makna asing teks al Quran,
82
sampai pada kitab-kitab tentang al wujûh wa nazhâir (
al musytarak al lafzhi dan tarâduf). Banyak hal yang
dibahas di dalam kitab-kitab tersebut mulai dari
pembahasan tentang intonasi di dalam membaca al
Quran, syakal huruf al Quran, sampai pada asal-usul
kata di dalam al Quran yang semuanya sangat
berbengaruh terhadap pemahaman al Quran.

9. Jelaskan secara singkat sejarah semantik


pada abad modern!
a. Masa pertama, meliputi setengah abad termasuk
di dalamnya kegiatan reisig; maka ini disebut
Ullman sebagai ‘Undergound’ period.
b. Masa Kedua, yakni semantik sebagai ilmu murni
historis, adanya pandangan historical semantics,
dengan munculnya karya klasik Breal(1883)
c. Masa perkembangan ketiga, studi makna ditandai
dengan munculnya karya filolog Swedia Gustaf
Stern (1931) yang berjudul “Meaning and Change
of Meaning With Special Reference to the English
Language Stern melakukan kajian makna secara
empiris.
Dalam perkembangan kemudian terutama setelah
karya de Saussure kajian semantik bergeser ke arah:
a. Pandangan historis mulai ditinggalkan
83
b. Perhatian mulai ditinggalkan pada struktur di
dalam kosa kata,
c. Semantik mulai dipengaruhi stilistika
d. Studi semantik terarah pada bahasa tertentu (tidak
bersifat umum lagi)
e. Hubungan antara bahasa dan pikiran mulai
dipelajari, karena bahasa merupakan kekuatan
yang menetukan dan mengarahkan pikiran
(perhatian perkembangan dari ide ini terhadap
SapirWhorf, 1956-Bahasa cermin bangsa).
f. Semantik telah melepaskan diri dari filsafat, tetapi
tidak berarti filsafat tidak membantu
perkembangan semantik (perhatikan pula akan
adanya semantik filosofis yang merupakan cabang
logika simbolis).
10. Jelaskan oleh saudara pengertian makna
dilihat dari perspektif teori referensial!
a. Makna sebuah kata atau ujaran adalah sesuatu
yang diacu (referennya).
b. Makna sebuah kata adalah hubungan antara
ungkapan dengan yang diacunya.
11. Jelaskan oleh saudara pengertian
makna dilihat dari perspektif teori ideasional!
Dalam pendekatan ideasional, makna adalah
gambaran gagasan dari suatu bentuk kebahasaan
84
yang bersifat sewenang-wenang tetapi memiliki
konvensi (kesepakatan) sehingga dapat saling
dimengerti.
12. Apa yang dimaksud dengan makna
menurut teori behavioral?
Berdasarkan sketsa ini makna berada dalam
rentangan stimulus dan respons, antara rangsangan
dan tanggapan. Rentang antara stimulus dan respons
tersebut adalah lingkungan atau situasi dan kondisi
tertentu. Makna, menurut teori behavioral, ditentukan
oleh situasi dan kondisi atau lingkungan tertentu.
Dengan demikian makna sebuah kata atau kalimat
merupakan hasil tanggapan (respons) terhadap
rangsangan (stimulus) yang berada di dunia luar yang
dapat diobservasi atau dengan kata lain makna
merupakan hasil proses belajar dalam rentang waktu
yang cukup panjang dan tentunya akan sangat
ditentukan oleh konseks situasi dan kondisi.
13. Faktor apa saja yang menentukan
makna menurut teori behavioral? Berikan
contohnya!
Faktor yang menentukan makna menurut teori
behavioral adalah situasi dan kondisi dalam proses
belajar. Sebagai contoh, seorang ibu meyuapkan
sendok bubur tim kepada bayinya. Sebelum ibu
85
menyuapkan bubur, ibu berkata,” Mam... mam...” dan
bersamaan dengan itu ia menyuapkan bubur ke
mulutnya. Karena situasi seperti ini terjadi berulang-
ulang, bayi tadi memahami kegiatan mengunyah
sesuatu disebut makan, dan benda cair yang biasa
dikunyah disebuk bubur. Dengan kata lain bayi
memahami sesuatu melalui pembiasaan. Pada suatu
hari ibu memperkenalkan pisang dan bersamaan
denga itu, ibu mengatakan pisang. Si bayi memahani
benda seperti itu adalah pisang. Dengan kata lain,
proses memahami makna melalui pengalaman dan
datanya ada atau dapat diobservasi. Lama-lama bayi
yang sudah meningkat menjadi anak akan bertanya
sesuatu yang dilihatnya, apalagi jika anak telah
berada pada tahap lapar, nama. Pada waktu itu anak
akan selalu bertanya, apa ini, apa itu. Anak mencoba
menyebutkannya, dan ibu mengukuhkannya. Dengan
kata lain, pemahaman makna melalui pengukuhan.
14. Apa yang dimaksud dengan teori
kontekstual?
Teori kontekstual adalah salah satu teori makna
yang beranggapan bahwa makna sebuah kata tidak
mungkin dapat ditentukan kecuali sudah masuk ke
dalam sebuah konteks, baik konteks bahasa atau
konteks selain bahasa (sosial budaya). Berdasarkan
86
anggapan seperti ini, ketika kita akan menganalisi
makna sebuah kata maka kita pun mesti mempelajari
konteks dimana kata itu lahir. Sebuah kata akan
memiliki variasi makna sejalan dengan variasi budaya
yang melatari lahirnya kata tersebut.

15. Sebutkan oleh saudara jenis-jenis konteks!


Dan berikan contohnya!
a. Konteks kebahasaa. Konteks kebahasaan adalah
satu kata terdapat di dalam beberapa kalimat dan
memiliki makna yang berbeda-beda. Sebagai contoh
di dalam bahasa Arab adalah kata ‫( يد‬tangan). Kata ini
memiliki variasi makna pada struktur kalimat yang
berbeda-beda.

(10 : ‫ قوله تعمال "يد ال فوق أيديهم" ) الفتح‬.1


Allah SWT berfirman,” ...Tangan Allah di atas
tangan mereka...”.

(29 : ‫ حت يعمطوا الزية عن يد ) التوبة‬.2


Allah SWT berfirman,” ... sampai mereka
membayar jizyah dari tangan...”

"‫ "و هرم يد على من سواهرم‬: ‫ ف قوله صإلى ال عليه و سلم‬.3


Nabi saw bersabda,” Dan mereka itu
merupakan tangan bagi yang lainnya...”

87
‫ له عليي يد‬.4
”Menurut saya ia memiliki tangan”

‫ هرذا رجل طويل اليد‬.5


” Ini adalah orang yang panjang tangan”.
b. Konteks emosi. Konteks emosi adalah makna
sebuah kata ditentukan oleh tingkat emosional, dapat
berupa emosi berlebihan, penguatan, atau tenang.
Sebagai contoh kata kerja ‫( يحب‬mencintai/menyenangi)
secara mendasar kata ini sama maknanya dengan ‫يعشق‬
tetapi sering dianggap berbeda dikarenakan memiliki
tigkat emosi yang berbeda. Demikian juga kata ‫يكره‬
dan dan ‫ يبغض‬sama-sama bermakna membenci namun
memiliki tingkat emosi yang berbeda sehingga dalam
pemakaiannya berbeda pula, kata ‫ يربغغط‬dan ‫ يعقغغد‬sama-
sama bermakna mengikat tetapi memiliki tingkat
emosi yang berbeda, kata ‫ ينكغغغر‬dan ‫ يجحغغغد‬bermakna
menolaka namun memiliki tigkat emosi yang berbeda,
dan kata ‫ يصغغفح‬dan ‫ يعفغغو‬bermakna memaafkan tetapi
memiliki tingkat emosi yang berbeda.
c. Ketiga, konteks situasi. Konteks situasi adalah
makna kata atau kalimat tidak bisa dikatakan kecuali
pada situasi tertentu. Kata atau kalimat tersebut
secara konvensi budaya sudah tidak dapat dipisahkan
dengan situasinya sehingga apabila kata atau kalimat

88
tersebut diungkapkan pada situasi lain akan terjadi
salah paham (misunderstanding). Sebagai contoh kata
‫ يرحم‬yang artinya menyayangi. Kemudian kata ‫ يرحم‬ini
masuk ke dalam kalimat menjadi ‫ يرحمك ا‬dan ‫ا يرحمغه‬
maknanya menjadi berbeda karen terkait dengan
situasi yang berbeda. Kalimat ‫ يرحمغغغغك اغغغغ‬adalah
mendoakan orang yang bersin sepaya dia mendapat
rahmat Allah di dunia, sedangkan kalimat ‫اغغ يرحمغغه‬
adalah doa untuk orang meninggal supaya mendapat
rahmat di akhirat. Jika, kedua kalimat tersebut
digunakan pada situasi yang sebaliknya yaitu
mengucapkan ‫ يرحمغغغغك اغغغغ‬ketika mendengar orang
meninggal dunia dan mengucapkan ‫ اغغغ يرحمغغغه‬ketika
mendengar orang bersin maka akan terjadi salah
paham.
d. konteks kultural. Konteks kultural adalah makna
sebuah kata atau kalimat akan dibatasi oleh kultur
atau kebudayaan tertentu. Termasuk ke dalam kultur
adalah profesi, perbedaan dialek dan tingkat
kebudayaan. Kata ‫ الجغغغذر‬maknanya dasarnya adalah
bagian penting dari tumbuhan. Namun, ketika kata ini
diucapkan pada profesi atau disiplin tertentu
maknanya menjadi bervariasi. Jika kata ‫ الجذر‬diucapkan
dikalangan petani atau ditengah pakar biologi maka
maknanya adalah salah satu bagian dari tumbuhan,
89
namun jika kata ini diucapkan ditengah-tengah ahli
matematika maka maknanya berubah menjadi salah
satu lambang matematika (√ ).
16. Apa yang dimaksud dengan teori
medan makna di dalam semantik? Berikan
contohnya!
Teori Medan Makna (‫نظرية الحقول الدللية‬, semantic field,
lexical field) adalah kumpulan dari kata-kata yang
memiliki hubungan makna yang menurut kebiasan
berada di bawah kata umum. Kata ‫ أبيض‬,‫ أحضر‬,‫ أزرق‬,‫أحمر‬
… dan seterusnya merupakan kumpulan kata yang
berada di bawah kata umum ‫( اللغون‬warna). Kata ‫ضغغحى‬
(pagi), ‫( فجغغر‬fajr), ‫( صغغبح‬subuh), ‫( الظهغغر‬dzhuhur), ‫العصغغر‬
( ‘ashar), ‫( المغرب‬maghrib)…dan seterusnya merupakan
kumpulan kata yang berada di bawah kata umum ‫الوقت‬
(waktu).
17. Apa saja yang termasuk medan makna?
Selanjutnya para penganut teori medan makna
memperluas cakupan teori ini yang meliputi:
a. kata-kata sinomim (‫ ) المترادفة‬dan antonim (‫;) الضداد‬
b. bentuk-bentuk derivatif (‫) الوزان الستقاقية‬, atau biasa
juga disebut morpho-semantik fields (‫الحقغغول الدلليغغة‬
‫;) الصرفية‬
c. medan sintagmatik yang mecakup kumpulan
kata-kata yang memiliki hubungan melalui jalan
90
pemakaian, akan tetapi bukan struktur sintaksis
itu sendiri.
d. kata beririsan ( ‫) الشتمال‬
e. ‫علقة التنافر‬
18. Jelaskan oleh saudara yang dimaksud
dengan hubungan sintagmatik beserta
contohnya!
Medan sintagmatik yang mecakup kumpulan
kata-kata yang memiliki hubungan melalui jalan
pemakaian yang tidak dapat disubstitusikan. Sebagai
Contoh:
‫ كلب – نباحا‬.1
‫ فرجس – صإهيل‬.2
‫ يقتح‬- ‫ زهررج‬.3

19. Jelaskan oleh saudara langkah-langkah


analisis komponen makna!
a. Pilihlah seperangkat kata yang secara intuitif kita
perkirakan berhubungan atau memiliki medan
makna yang sama;
b. Ketemukan analogi-analogi diantara kata-kata
yang seperangkat tersebut;
c. Cirikanlah komponen semantik atau komposisi
semantik atas dasar analogi-analogi tersebut.
20. Sebutkan oleh saudara unit-unit !

91
Nida membagi unit makna ( semantic unit/ al
wihdah dilâliyah) ke dalam empat bagian pokok yaitu :
a. Kata Dasar
b. Phrase / tarkîb (lebih besar dari kata dasar)
c. Morfem terikat (lebih kecil dari kata dasar)
d. Bunyi kata (fonetik)

21. Jelaskan proses perubahan makna kata pada


masing-masing unit makna!
Phrase adalah kumpulan kata yang belum
memiliki makna sempurna. Secara sederhana phrase
dibagi ke dalam tiga bagian yaitu (1) idiom
(ungkapan/ ‫) التعغغغبير‬, (2) unitary complex (, dan (3)
composite/ composite expresion.
Idiom (ungkapan/ al ta'bîr) adalah gabungan
kata yang membentuk arti baru yang tidak
berhubungan dengan kata pembentuk dasarnya.
Misalnya, idiom "cuci mata" terdiri dari kata " cuci"
dan " mata". Dua kata tersebut merujuk pada dua
makna yaitu " pekerjaan membersihkan sesuatu" dan
" indera penglihatan." Namun setelah kedua kata itu
digabung menjadi sebuah idiom cuci mata, maknanya
berubah dan berbeda dengan makna dasarnya yaitu
mencari hiburan dengan melihat sesuatu yang indah.
Contoh lainnya, kambing hitam artinya orang yang
92
menjadi pelimpahan kesalahan yang tidak
dilakukannya, jago merah artinya api dalam
kebakaran, kupu-kupu malam artinya wanita
penghibur atau pelacur komersial, hidung belang
artinya pria yang merupakan pelanggan pekerja seks
komersial.
Di dalam bahasa Arab terdapat ungkapan
dharaba kaffan bi kaffin ( ‫ ) ضرب كفا بكف‬secara harfiah
ungkapan tersebut terdiri dari kata "dharaba, kaffan,
bi, dan kaffin" yang artinya secara berturut-turut "
memukul, telapak tangan, dengan, telapak tangan",
namun setelah digabungkan menjadi suatu
idiom/ungkapan maknanya menjadi berubah dan
tidak ada hubungannya dengan makna dasarnya yaitu
"bingung". Demikian juga di dalam bahasa Inggris
terdapat ungkapan spill the beans yang terdiri dari
kata spill (jatuh/jungkir balik) dan the beans (sayuran
buncis). Ketika dua kata tersebut digabungkan
menjadi sebuah idiom spill the beans maknanya
berubah manjadi makna baru yaitu "terungkap" atau
"tersingkap."
22. Sebutkan oleh saudara jenis-jenis makna
beserta contoh-contohnya!
a. Makna Dasar ( Cognitive/ Conceptual Meaning/
‫المعنى الساسى أو الولى أو المركزى‬
93
Makna dasar merupakan hasil kesepakatan
pemakai bahasa terhadap satu kata dengan rujukan
yang sama. Pada umumnya jenis makna ini dapat
dirujuk pada kamus.
b. Makna Tambahan (Associatif Meaning/ ‫المعنى‬
‫) الضافى أو الثانوى أو التضمنى‬
Makna tambahan adalah makna yang terkandung
di dalam kata yang diperoleh melalui asosiasi
terhadap sesuatu. Misalnya, kata wanita/ perempuan.
Secara makna dasar (kamus) kata ini merujuk pada:
+ manusia – laki-laki + dewasa. Namun di dalam
perkembangannya kata wanita/ perempuan sering
diasosiasikan kepada sifat-sifat tertentu. Berdasarkan
perjalanan waktu dan pengalaman masyarakat secara
asosiatif makna kata wanita/perempuan sering
merujuk pada pesolek, orang dapur, emosional,
menghadapi masalah dengan menangis, irrasional,
dan tidak stabil).
c. Makna stilistika ( ‫) المعنى السلوبى‬
Makna stilistika adalah makna satuan bahasa
yang ditentukan oleh keadaan masyarakat
pemakainya dan perkembangan geografis. Jenis
makna ini juga dapat dibagi ke dalam (1) bentuk
hubungan antara pembicara dan pendengar dan
tingkatan bahasa yang dipakainya seperti bahasa
94
sopan, resmi, ‘amiyah, rendah dan lain sebagainya),
(2) jenis bahasanya seperti bahasa syi’r, bahasa
prosa, bahasa undang-undang, bahasa ilmu, bahasa
pengumuman, dan lain sebagainya, dan (3) bahasa
sebagai instrument seperti bahasa hadits, khutbah,
tulisan, dan lain sebagainya.
d. Makna Subyektif ( ‫) المعنى النفسى‬
Makna subyektif adalah makna yang merujuk
pada kata yang di dalamnya mengandung makna
yang lahir dari pengalaman pribadi seseorang. Makna
kata ini sangat terbatas dan hanya dipahami secara
subyektif oleh orang yang mengucapkan atau
menulisnya. Kata ini tidak dapat dipakai sebagai alat
komunikasi secara umum, tetapi hanya dapat dipakai
komunikasi pada komunitas tertentu. Makna subyektif
seperti ini sebagiannya dapat dilihat pada bahasa
sastra dan puisi.
e. Makna Isyarat ( ‫) المعنى اليحائ‬
Makna Isyarat adalah makna yang dihubungkan
dengan kata-kata yang mengandung ketentuan
khusus melalui isyarat dengan melihat bentuk
pengucapannya. Secara ringkas Ulman membagi
makna isyarat ini ke dalam tiga bagian, yaitu (1)
yang dipengaruhi oleh aspek suara ( (2) , ) ‫التغغأثير الصغغوتى‬
yang dipengaruhi oleh bentuk- bentuk kata (morf/ ‫التأثير‬
95
‫) الصرفى‬, dan (3) yang dipengaruhi oleh makna (‫التغغأثير‬
‫) الدللى‬.
Makna isyarat yang dipengaruhi oleh suara ada
dua macam, yaitu (1) pengaruh utama/langsung
(primary onomatopoeia) yaitu sebuah kata dibangun
atas dasar peniruan terhadap suatu suara baik suara
benda, tumbuhan, binatang, maupun peristiwa .
Sebagai contoh kata meong (sunda) bermakna
kucing dikarenakan suaranya kucing mirip dengan
nama tersebut, kata maung (sunda) bermakna
harimau, kata crack (inggris) bermakna retak,
dikarenakan crack secara sepintas merupakan suara
retakan, hiss (inggris) bermakna desis atau suitan,
kharîr (arab) bermakna air, dan shalîl (arab)
bermakna pedang, (2) pengaruh tidak langsung
(secondary onomatopoeia) yaitu sebuah kata yang
memiliki fonem (huruf) tertentu yang secara intuitif
menunjukkan perbedaan makna. Seperti fonem “i”
dalam kata mahasiswi mengandung makna “wanita”
dan fonem “a” pada kata mahasiswa mengandung
makna “laki-laki”, kasrah (fonem “i”) di dalam bahasa
Arab pada umumnya mengandung makna “kecil”.
Makna Isyarat yang dipengaruhi oleh bentuk
terdapat di dalam (1) kelompok kata (frase) seperti
frase handful yang berasal kata hand (tangan)
96
ditambah kata ful menjadi handful yang artinya
segenggam, redecorate berasal dari decorate
(menghiasi) kemudian ditambah re menjadi
menghiasi kembali, frase yad al fa’sy (‫ ) يد الفأس‬berasal
dari kata yad (tangan) dan fa’sy (kampak) berubah
maknanya menjadi “pegangan kampak”, (2) Akronim (‫ا‬
‫) لمنحوتغغغغة‬ seperti kata Depdiknas akronim dari
Departemen Pendidikan Nasional, kata basmalah/‫بسملة‬
akronim dari ‫بسغم اغغ اللحمغن الرحيغم‬, kata hamdalah/ ‫حمغدله‬
akronim dari ‫ الحمد ل رب العلمين‬, eg akronim dari example
dan p.m akronim dari post meridian.
Makna Isyarat yang dipengaruhi oleh makna
adalah kata-kata majaz, yang dibangun atas majaz,
atau setiap bentuk kalimat idiom. Salah satu jenis
makna ini adalah teori reflected meaning yang
diungkapkan oleh Leech ( 1974). Menurut Leech,
reflektif meaning adalah makna yang mendorong
makna dasar menjadi berbilang dikarenakan berada
pada situasi tertentu. Sebagai contoh adalah kata-
kata taboo atau jenis kata yang mengandung makna
tidak sopan. Aktifitas seksual (hubungan suami istri),
misalnya, di dalam al Quran tidak memakai kata jimâ’
(bersenggama ) sebagai makna dasarnya tetapi
memakai kata libâs (pakaian) sebagai makna
tambahan (asosiatif). Kata libâs dipakai untuk
97
pengertian jimâ’ merupakan upaya menjelaskan
aktifitas seksual tersebut secara halus sebab kata
jimâ’ dianggap tidak sopan dan vulgar. Demikian juga
idiom “buang hajat” di dalam bahasa Indonesia
dipakai sebagai pengganti kata berak dikarenakan
kata yang terakhir ini dianggap tidak sopan.
23. Jelaskan oleh saudara sebab-sebab
terjadinya perubahan makna beserta
contohnya!
Menurut Abdul Khair, setidaknya ada sembilan
sebab-sebab perubahan makna, yaitu
a. Perkembangan di dalam bidang ilmu pengetahuan
dan teknologi. Sebagai contoh kata sastra. Dahulu
kata ini bermakna ’tulisan atau buku yang baik isinya
dan baik bahasanya’. Sesuai denga perkembangan
waktu, kata ini berubah maknanya menjadi ’ karya
yang bersifat imajinatif”.
b. Perkembangan sosial budaya. Sejalan dengan
perkembangan pemikiran manusia ke arah kemajuan,
maka sebagian kata mengalami perubahan makna
dari makna inderawi (nyata/ real) ke makna abstrak.
Sebagai contoh kata ‫ الغغبرزخ‬. Dulu kata ini bermakna
‘pemisah diantara dua benda’, namun sejalan dengan
perkembangan pemikiran keagamaan, kata ‫الغغغبرزخ‬

98
berubah maknanya menjadi ’ waktu antara kematian
dan kebangkitan’.
c. Perbedaan bidang pemakaian. Contoh, kata
menanam pada kalimat (1) Bapak menanam padi di
sawah (membenamkan benih) dan (2) Pengusaha itu
telah menanamkan uangnya pada usaha properti
(menyimpan)
d. Adanya asosiasi. Contoh kata mencatut yang
dipakai dalam bidang perbengkelan dan pertukangan
mempunyai makna’ bekerja dengan menggunakan
catut’. Dengan menggunakan catut ini maka
pekerjaan yang dilakukan, misalnya mencabut paku,
menjadi dapat dilakukan dengan mudah. Selanjutnya,
kata catut ini digunakan pada frase,” Modus operandi
penipu itu dengan cara mencatut nama polisi”. Kata
mencatut di dalam frase ini tidak lagi bermakna
mencabut tetapi menjadi memakai
e. Pertukaran tanggapan indera. Contoh: Suaranya
sedap di dengar
f. Perbedaan tanggapan. Setiap unsur leksikal atau
kata sebenarnya secara sinkronis telah mempunyai
makna leksikal yang tetap. Namun, karena pandangan
hidup dan ukuran norma kehidupan di dalam
masyarakat, maka banyak kata yang nilainya menjadi
memiliki nilai rasa yang rendah, kurang
99
menyenangkan. Di samping itu ada juga yang menjadi
memiliki nilai rasa tinggi, atau yang mengenakkan.
Kata-kata yang nilainya merosot menjadi rendah ini
lazim disebut peyoratif, sedangkan yang nilainya naik
menjadi tinggi disebut amelioratif. Kata bini dewasa
ini diaggap peyoratif, sedangkan kata istri dianggap
amelioratif, kata laki dianggap peyoratif berbeda
dengan suami yang dianggap amelioratif. Contoh lain
kata bang pada ungkapan bang becak, bang Dul,
dianggap peyoratif, sedangkan kata bung pada
ungkapan Bung Karno dan Bung Hatta dianggap
amelioratif.
g. Adanya penyingkatan. Contoh:
- Ayah meninggal (maksudnya meninggal dunia)
- Listrik sedang aliran (maksudnya tidak ada
aliran)
h. Proses gramatikal. Sebagai contoh kata rambut
yang bermakna bulu yang tumbuh di kepada berubah
maknanya ketika mendapat akhiran –an, rambutan,
menjadi nama buah yang seperti memiliki rambut.
Kata tangan dan panjang asalnya memiliki makna
masing-masing yaitu bagian anggota tubuh dan
ukuran, namun setelah di gabung – panjang tangan-
maknanya berubah menjadi pencuri.

100
i. Pengembangan istilah. Misalnya, kata papan yang
semula bermakna ‘lempengan kayu (besi, dsb) tipis,
kini diangkat menjadi istilah untuk “perumahan,
kedudukan atau peringkat). Sandang yang semula
berarti selendang kini diangkat maknanya menjadi
pakaian. Demikian juga kata teras yang semula
bermakna inti kayu atau saripati kayu kini diangkat
menjadi unsur pembentuk istilah untuk makna utama
atau pimpinan
24. Sebutkan oleh saudara bentuk-bentuk
perubahan makna!
Setidaknya terdapat tujuh pentuk perubahan
makna, yakni (1) perluasan makna, (2) penyempitan
makna, (3) perubahan total, (4) penghalusan
(eufimisme), (5) pengasaran, (6) peninggian makna,
(7) perendahan. Makna.
25. Sebutkan Contoh-contoh perubahan
makna!
a. Kata saudara yang pada mulanya hanya memiliki
makna ‘seperut’ atau ‘sekandung’ Kini, kata
saudara berubah maknanya menjadi meluas,
tidak hanya saudara sekandung tetapi juga
semua orang yang memiliki pertalian darah,
bahkan sekarang siapapun bisa dipanggil
saudara.
101
b. Kata sarjana yang pada mulanya berarti orang
pandai atau cendekiawan, kemudian hanya
berarti ’orang yang lulus program strata satu
perguruan tinggi’, seperti tampak pada gelar
sarjana sastra, sarjana ekonomi, dan sarjana
hukum.
c. Kata ceramah pada mulanya bermakna cerewet
atau banyak cakap tetapi kini berarti ’pidato atau
uraian mengenai sesuatu di depan khalayak’.
d. Untuk menyebut kata ditahan supaya lebih halus
disebut diamankan. Kedua kata itu memiliki
bentuk dan konsep berbeda tetapi memiliki
rujukan (makna) yang sama. Demikian juga kata
penjara dihaluskan menjadi lembaga
pemasyarakatan, korupsi menjadi
penyalahgunaan wewenang, pelacur menjadi
pramunikmat, pemecatan diganti dengan
pemutusan tenaga kerja, kenaikan harga diganti
dengan penyesuaian harga atau pemberlakuan
tarif baru.
e. Kata kalah, misalnya, sering dikatakan masuk
kotak, kata mengambil begitu saja biasa
dikatakan mencaplok, demikian juga kata
mengeluarkan biasa diganti dengan mendepak.
Perhatikan contoh-contoh kalimat di bawah ini:
102
f. Kata jamban pada awalnya memiliki makna
rendah, namun sejalan dengan perkembangan
waktu kata ini maknanya berubah menjadi
tinggi. Coba perhatikan frase jamban keluarga.
Frase ini secara intuitif memiliki makna baik
sehingga menjadi istilah bagi pengembangan
kesehatan keluarga.
g. Kata perempuan. Perempuan berasal dari kata
empu yaitu orang yang memiliki kedudukan
tinggi pada strata masyarakat. Kata perempuan
pada awalnya dimaksudkan untuk menghormati
sehingga dinisbatkan kepada empu, namun pada
perkembangannya kata ini menjadi menurun
maknanya.

103

Anda mungkin juga menyukai