Anda di halaman 1dari 7

BAHAN AJAR 4

A. IDENTITAS

Mata Kuliah : Pengantar Linguistik


sks :3
Kode : IND1.62.1006
Bahan Kajian : Pembidangan dalam Linguistik
(Konsep/pengertian, sudut pandang, dan dasar
pengelompokan)
Minggu Ke- :4
Program Studi : Sastra Indonesia
Fakultas : Bahasa dan Seni
Dosen : Dr. Novia Juita, M.Hum.

B. LEARNING OUTCOMES/KOMPETENSITERKAIT KKNI

Mahasiswa mampu menjelaskan dengan kalimat-kalimat sendiri cakupan


pembidangan linguistik atas linguistik mikro (teoretis) dan linguistik makro
(interdisipliner dan terapan)

C. POKOK MATERI
1. Konsep/Pengertian
2. Dasar Pengelompokan/Pembidangan Linguistik berdasarkan:
a. ruang lingkup,
b. masa,
c. hubungannya dengan faktor luar bahasa,
d. tujuan
e. bidang kajian
f. sifat kajian
g. pedekatan objek kajian
h. instrumen,
i. ilmu-ilmu lain,
j. penerapan.

D. URAIAN MATERI

4. Pembidangan dalam Ilmu Bahasa

Bahasa sebagai objek kajian ilmu bahasa merupakan fenomenal. Sebagai

sebuah fenomena yang kompleks, bahasa dapat diamati atau dikaji dari berbagai

1
segi. Chaer (2010:14) mengklasifikasikan ilmu bahasa berdasarkan (a) ruang

lingkup, (b) masa, (c) hubungannya dengan faktor luar bahasa, dan (d) tujuan.

a. Ruang Lingkup

Berdasarkan ruang lingkup kajiannya, ilmu bahasa diklasifikasikan atas ilmu

bahasa umum dan khusus. Ilmu bahasa umum adalah ilmu bahasa yang berusaha

mengkaji kaidah-kaidah bahasa secara umum. Dengan kata lain, ilmu bahasa umum

adalah ilmu bahasa yang mengkaji berbagai bahasa, seperti bahasa Indonesia,

bahasa Inggris, dan bahasa Perancis. Pernyataan atau teori-teori yang dihasilkan

terkait dengan bahasa pada umumnya, bukan bahasa tertentu. Menurut Pateda

(1990:45), ilmu bahasa memberikan gambaran umum tentang suatu bahasa

sehingga menghasilkan teori bahasa yang bersangkutan. Dalam ilmu bahasa umum

diuraikan informasi umum mengenai teori, prosedur kerja, dan paham-paham yang

berkembang dalam ilmu bahasa.

Bertolak belakang dengan ilmu bahasa umum, ilmu bahasa khusus ruang

lingkup kajiannya terbatas pada bahasa tertentu. Ilmu bahasa khusus berusaha

mengkaji kaidah-kaidah bahasa yang berlaku pada bahasa tertentu. Dengan kata

lain, limu bahasa khusus memfokuskan penyelidikannya pada salah satu bahas

tertentu. Penyelidikan bahasa secara umum dan khusus dapat dilakukan terhadap

keseluruhan sistem bahasa atau hanya satu tataran dari sistem bahasa. Karena itu,

ada kajian mengenai fonologi umum atau khusus, morfologi umum atau morfologi

khusus, dan kajian sintaksis umum atau sintaksis khusus.

b. Masa (waktu/Zaman)

Berdasarkan masa penyelidikannya, ilmu bahasa dikelompokkan menjadi

ilmu bahasa sinkronis dan ilmu bahasa diakronis. Ilmu bahasa sinkronis disebut

juga ilmu bahasa deskriptif karena berupaya mendeskripsikan bahasa apa adanya

pada masa tertentu. Ilmu bahasa sinkronis mengkaji atau menyelidiki sistem bahasa

2
pada waktu tertentu. Umpamanya penyelidikan bahasa Indonesia pada zaman

penjajahan Belanda atau penyelidikan bahasa Inggris pada zaman William

Shakespeare. Jadi, ilmu bahasa sinkronis mengkaji struktur bahasa pada masa yang

terbatas tanpa memperhatikan perkembangannya dari waktu ke waktu. Ilmu bahasa

sinkronis/deskriptif mencakup fonologi deskriptif, morfologi deskriptif, sintaksis

deskriptif, dan leksikologi deskriptif (Kencono, 1997:11). Menurut Pateda

(1990:47), kajian bahasa deskriptif melihat bahasa apa adanya. Bahasa yang hidup

sekarang, bahasa ketika peyelidikan dilakukan. Kajian bahasa deskriptif tidak

membandingkan, baik bahasa yang sama dalam waktu yang berbeda maupun

bahasa yang berbeda dalam waktu yang sama atau berbeda.

Ilmu bahasa diakronis adalah penyelidikan bahasa pada masa yang tidak

terbatas. Ilmu bahasa diakronis menyelidiki perbandingan bahasa dari waktu ke

waktu dan menyelidiki perkembangan satu bahasa dengan bahasa lain. Karena itu,

dikenal dengan ilmu bahasa historis komparatif. Menurut Pateda (1990:48), ilmu

bahasa historis komparatif membandingkan dua bahasa atau lebih pada periode

yang berbeda. Umpamanya, penyelidikan tentang perkembangan bahasa Melayu

Kuno yang tertulis pada prasasti-prasasti di Sriwijaya sampai ke bahasa Melayu

Klasik dan bahasa Indonesia saat ini. Contoh lain, penyelidikan terhadap kosakata

bahasa Indonesia yang menginformasikan bahwa kosakata bahasa Indonesia

mengalami perubahan yang cukup pesat setelah tahun 70-an. Hasil penyelidikan

kajian diakronis diperlukan untuk menjelaskan dan melengkapi deskripsi kajian

sinkronis. Menurut Pateda (1990:49), kajian bahasa diakronis mempersoalkan,

menguraikan atau menyelidiki perkembangan bahasa dari zaman ke zaman. Kajian

bahasa diakronis dapat disamakan dengan kajian bahasa historis. Jadi, lebih bersifat

vertikal.

3
c. Hubungan dengan Faktor Luar Bahasa

Berdasarkan hubungan dengan faktor luar bahasa atau struktur internalnya,

ilmu bahasa diklasifikasikan atas kajian mikro dan makro. Kajian mikro

memfokuskan penelitiannya pada struktur internal suatu bahasa tertentu. Hal itu

berarti bahwa sasaran kajian mikro adalah unsur-unsur bahasa, misalnya unsur

bunyi, kata dan bentukan-bentukannya, klausa, kalimat, leksikoon dan maknanya

(Oka, 1994:110). Kajian mikro sesungguhnya merupakan kajian dasar ilmu bahasa

sebab yang dikaji adalah struktur internal bahasa yang bersangkutan. Menurut

Pateda (1990:47), kajian bahasa mikro bersifat internal. Menyelidiki kegiatan-

kegiatan yang ditemukan dalam bahasa saja. Berbeda denan kajian mikro, kajian

bahasa makro sifat telaahnya lebih luas. Menyelidiki kegiatan-kegiatan bahasa pada

bidang lain, misalnya bidang sejarah. Bahasa digunakan sebagai alat untuk melihat

bahasa dari sudut pandang di luar bahasa (Pateda, 1990:47). Kajian makro

menekankan penyelidikannya pada hubungan dengan faktor di luar bahasa. Kajian

makro merupakan kajian bahasa secara eksternal (Oka, 1994:110).

Kajian bahasa secara eksternal dipilah menjadi kajian bidang interdisipliner

dan kajian bidang terapan (Kencono, 1997:11). Menurut Kencono (1997:12), kajian

bidang interdisipliner meliputi (1) fonetik, (2) stilistika, (3) filsafat bahasa, (4)

psikolinguistik, (5) sosiolinguistik, (6) etnolinguistik, (7) filologi, (8) semiotika, dan

(9) epigrafi. Fonetik adalah ilmu yang megkaji bunyi. Stilistika adalah ilmu yang

menyelidiki bahasa yang digunakan dalam karya sastra. Filsafat bahasa merupakan

subdisiplin ilmu bahasa yang mempelajari kodrat hakiki dan kedudukan bahasa

sebagai kegiatan manusia, dasar-dasar konseptual, dan teoretis ilmu bahasa.

Psikolinguistik merupakan ilmu interdisipliner ilmu bahasa dengan psikologi.

Psikolinguistik menyeldiki hubungan antara bahasa dengan prilaku manusia.

Menurut Pateda (1990:50), psikolinguistik adalah ilmu yang menyelidiki bahasa

4
sebagai akibat latar belakang kejiwaan penutur bahasa. Dalan psikolinguisti juga

dipelajari proses perolehan bahasa seseorang. Sosiolinguistik merupakan ilmu

interdisipliner antara sosiologi dan ilmu bahasa. Sosiolinguistik menyelidiki

hubungan antara bahasa dan masyarakat. Dalam sosiolinguistik dipersoalkan

pembicara, bahasa apa atau variasi bahasa apa, apa yang dibicarakan, kepada siapa,

dan kapan terjadinya pembicaraan. Dalam sosiolinguistik dipelajari dan dikaji

konflik bahasa dan perencanaan bahasa (Pateda, 1990:50). Etnolinguistik

menyelidiki hubungan antara bahasa dan masyarakat yang belum mempunyai

tulisan. Menurut Pateda (1990:50), etnolinguistik menyelidiki hubungan antara

bahasa, penggunaan bahasa, dan kebudayaan pada umumnya. Filologi menyelidiki

bahasa, kebuayaan,, pranata, dan sejarah suatu bangsa yang terdapat dalam naskah

kuno. Semiotika adalah ilmu yang mempelajari lambang-lambang dan tanda-tanda,

misalnya tanda-tanda lalu lintas, dan kode morse. Epigrafi adalah ilmu yang

mempelajari tentang tulisan kuno yang terdapat dalam prasasti-prasasti.

Bidang kajian terapan meliputi (1) pengajaran bahasa, (2) penerjemahan,

(3) leksikologi, (4) fonetik terapan, (5) sosiolinguistik terapan, (6) pembinaan

bahasa khusus, (7) patologi bahasa, (8) grafologi, dan (9) mekanolinguistik.

Pengajaran bahasa meliputi metode-metode pengajaran bahasa, bahan pengajaran

bahasa, dan cara-cara mengajarkan bahasa. Penerjemahan mencakup metode dan

teknik pengalihan amanat dari satu bahasa ke bahasa lain. Leksikologi meliputi

metode dan teknik penyusunan kamus. Fonetik terapan mencakup metode dan

teknik pelafalan bunyi-bunyi bahasa dengan tepat. Dengan kata lain, leksikologi

ialah ilmu tentang kosakata. Sosiolinguistik terapan mencakup pemanfaatan

wawasan-wawasan sosiolinguistik untuk keperluan yang praktis. Pembinaan

bahasa khusus mencakup peristilahan dan gaya bahasa dalam bidang-bidang

khusus. Patologi bahasa mencakup cacat bahasa. Grafologi adalah ilmu yang

5
mempelajari tentang tulisan. Mekanolinguistik disebut juga linguistik komputasi.

Linguistik komputasi mencakup penggunaan bahasa dalam ilmu komputer dan

usaha membuat mesin terjemahan, dan memanfaatkan komputer untuk

penyelidikan bahasa.

d. Tujuan

Berdasarkan tujuannya penyelidikannya, ilmu bahasa diklasifikasikan

menjadi ilmu bahasa teoretis dan terapan. Ilmu bahasa teoretis mengkaji bahasa

untuk mendapatkan kaidah-kaidah yang berlaku dalam bahasa. Menurut Oka

(1994:110), ilmu bahasa teoretis merupakan kajian bahasa untuk mengembangkan

teori. Umpamanya, kajian atau penyelidikan terhadap bahasa Jawa yang tujuannya

mengkaji dan mengungkapkan kaidah-kaidah yang berlaku dalam bahasa Jawa.

Kajian bahasa yang demikian itu dinamakan kajian teoretis. Dengan kata lain, kajian

teoretis adalah kajian bahasa yang menghasilkan atau membangun teori. Menurut

Pateda (1990:9), kajian bahasa secara teoretis mengutamakan penyelidikan bahasa

dari segi internal. Mengkaji bahasa dari kejadian-kejadian yang ditemukan dalam

bahasa. Kajian bahasa secara teoretis tidak melihat bahasa sebagai alat, tetapi

sebagai bahasa. Kajian teoretis dapat bersifat umum dan khusus. Kajian teoretis

yang bersifat umum berusaha untuk memahami ciri-ciri umum dalam berbagai

bahasa. Sebaliknya, kajian teoretis yang bersifat khusus berupaya memahami ciri-

ciri khusus dalam bahasa tertentu.

Berbeda dengan kajian teoretis, kajian terapan merupakan penyelidikan

bahasa untuk keperluan pemecahan masalah-masalah praktis yang terdapat dalam

masyarakat. Umpamanya, penyelidikan bahasa untuk kepentingan pengajaran

bahasa, penyusunan kamus, dan penyusunan buku ajar. Menurut Pateda (1990:46),

kajian bahasa terapan berusaha menerapkan hasil penelitian dalam bidang bahasa

untuk keperluan praktis. Kajian bahasa terapan dapat dimanfaatkan untuk

6
memecahkan persoalan-persoalan praktis tang terkait dengan bahasa. Jadi, bahasa

hanya sebagai alat. Umpamanya, dalam pengajaran bahasa. kajian bahasa terapan

dapat dimanfaatkan untuk mengajarkan bahasa supaya hasil pembelajaran lebih

meningkat.

Terkait dengan pembidangan dalam ilmu bahasa yang dikemukakan Chaer

(2010:), Pateda (1990:45) mengelompokkan kajian bahasa berdasarkan (1) bidang

kajian, (2) sifat kajian, (3) pedekatan objek kajian, (4) instrumen, (5) ilmu-ilmu lain,

dan (6) penerapan.

Ditinjau dari bidang kajiannya, kajian bahasa dibedakan atas (a) ilmu bahasa

umum, (2) teoretis, (3) terapan, dan (4) sejarah ilmu bahasa. Berdasarkan sifat

kajiannya, dikenal kajian mikro dan makro. Menurut pendekatan objek kajiannya

ilmu bahasa dibedakan atas kajian (a) deskriptif, (b) historis komparatif, (c)

kontrastif, (e) sinkronis, dan (f) diakronis. Berdasarkan instrumen yang digunakan,

dikenal istilah computer linguistics Ditinjau dari ilmu-ilmu lain, kajian bahasa

dibedakan atas (a) psikolinguistik, (b) sosiolinguistik, dan (c) etnolinguistik..

Berdasarkan penerapannya, kajian bahasa dibedakan atas (a) dialektologi, (b)

leksikologi, dan (c) leksikostatistik.

E. DAFTAR RUJUKAN
Alwasilah, A. Chaedar. 1990. Linguistik Umum: Suatu Pengantar. Bandung: Angkasa.
Chaer, Abdul. 2010. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Kencono, Djoko. 1997. Dasar-dasar Linguistik Umum. Jakarta: FSUI.
Maksan, Marjusman. 1994. Ilmu Bahasa. Padang: IKIP Padang Press.
Muliastuti, Liliana dan Krisanjaya. 2009. Linguistik Umum. Jakarta: UT.
Pateda, Mansoer. 1990. Linguistik: Sebuah Pengantar. Bandung Angkasa.
Oka, IGN. 1994. Linguistik Umum. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud.

Anda mungkin juga menyukai