Pokok-Pokok Materi
Uraian Materi
A. Antara Fiqh Al-Lughah dan Ilm Al-Lughah
Ada dua istilah yang membahas tentang bahasa yaitu, Fiqh Al-
Lughah dan Ilm Al-Lughah. Apakah istilah pertama sama dengan istilah
kedua atau keduanya berbeda?
Fiqh Al-Lughah ( ( فقه اللغةterdiri dari 2 kata yaitu فقهdan اللغة. Al-Fiqh
secara bahasa, sebagaimana yang disebutkan dalam kamus lisanul arab
berarti pengetahuan dan pemahaman tentang sesuatu. Sedangkan di dalam
kamus Al-Wasith, Al-Fiqh berarti pemahaman, pengertian yang mendalam,
dan pengetahuan. Pengertian ini dikuatkan oleh kamus-kamus bahasa arab
yang menyebutkan bahwa kata Fiqh berarti pengetahuan, dan Fiqh Al-
Lughah berarti Ilm Al-Lughah.
Adapun kata Al-Lughah memiliki banyak pengertian yang barangkali
telah tercakup pada sebuah pengertian yang berbunyi “Al-lughah adalah
fenomena psikologi sosial, kebudayaan yang diperoleh tanpa dipengaruhi
oleh sifat biologis seseorang, akan tetapi Al-Lughah tersusun dari kumpulan
simbol bunyi bahasa yang diperoleh melalui pemilihan, dengan kata lain Al-
Lughah itu sesuatu yang telah ditentukan di dalam pikiran. Melalui aturan
simbol bunyi ini, masyarakat bisa saling memahami dan saling bersosialisasi.
Fiqh Al-Lughah dari sisi bahasa adalah Ilm Lhugah dengan ketetapan
kebahasaan ( Ilm Lughah), maka apakah Fiqh Al-Lughah termasuk bagian
dari istilah yang sama dengan salah satu kata bahasa Inggris (Philology),
dan apakah Ilm Al-Lughah sama dengan kata bahasa Inggris (Lingusitik)?
Sesungguhnya ulama bahasa Arab klasik tidak membedakan 2 istilah
ini. Dan hal ini tetap berlanjut hingga masa peneliti bahasa kontemporer.
Menurut Ali Abdul Wahid Wafi, kajian tentang Ilm Al-Lughah itu telah
dipelajari oleh sebagian penulis-penulis Arab yang berkaitan dengan Isim-
isim yang berbeda yang kemudian dikenal dengan Fiqh Al-Lughah.
Penamaan ini sesuai jika ditempatkan dalam kajian tersebut. Sesungguhnya
pengetahuan tentang sesuatu, selalu berkaitan dengan aspek filosofisnya,
pemahamannya, dan pengalaman yang sesuai kaidah-kaidah praktis.
Menurut Syaikh Shubha Ash-Shalih, sangat sulit untuk menentukan
pokok perbedaan antara Ilm Al-Lughah dan Fiqh Al-Lughah karena mayoritas
pembahasaannya saling tumpang tindih pada setiap golongan Linguis di
Barat maupun Timur, Klasik maupun Kontemporer. Jika kita cari perbedaan
antara dua jenis kajian bahasa ini tentu kita akan menemukan kesulitan. Dan
kita mengapresiasi para peniliti bahasa kontemporer, yang tidak mengganti
penamaan klasik ini karena telah populer pada seluruh kajian bahasa.
Akan tetapi ada beberapa peneliti kontemporer lain yang
membedakan antara Fiqh Al-Lughah dan Ilm Al-Lughah, diantaranya Kamal
Basyar, Laghwi Bashar, yang memberikan pengertian tentang Fiqh Al-
Lughah yaitu Pada masa klasik ada 2 macam penelitian bahasa yang utama,
pertama penelitian yang mencakup kamus dan sejenisnya, juga ada
permasalahan-permasalahan tentang makna kosakata, originalitasnya,
kepopulerannya, sinonimya, seni ukirannya, derivasinya dan bentuk majazi
dan haqiqinya. Kedua, penelitian yang meliputi kajian umum yang
menyajikan ilmu-ilmu seperti Kalam yang mencakup dialeg, fungsi bahasa,
asalnya dan sumbernya. Ada sebuah pernyataan” Fiqh Al-Lughah belum
hilang pada zaman kontemporer, artinya penelitian tentang masalah ini,
masih dikombinasikan oleh para pelajar dengan mengemukakan pengertian
baru. Mereka menamainya ketika mereka berdiskusi walaupun ada
persamaan. Kombinasi ini jelas. Fiqh Al-Lughah dengan pemahaman lama
dan barunya tidak menjadi bagian dari kajian-kajian Ilm Al-Lughah. Dan
mungkin tidak memerlukannya dan cukup dengan istilah umum ini saja yang
aplikasinya terus berlangsung hingga sekarang dan menjadi salah satu
macam pelajaran bahasa. Demikin juga yang disimpulkan oleh Abduh Rajahi,
seorang peneliti dan linguis mesir di bukunya yang berjudul “Fiqh Al-Lughah
pada buku buku bahasa Arab” bahwasanya dia memiliki banyak penjelasan
hingga sekarang bahwa ada perbedaan yang jelas antara Ilm Al-Lughah dan
Fiqh Al-Lughah dan metodenya pada pembelajaran bahasa dan perbedaan
ini seharusnya menjadi jelas ketika orang arab melakukan penelitian metode
bahasa.
Demikianlah, kita bisa lihat bahwa ada perhatian Linguis yang
menulis Fiqh Al-Lughah. Perhatian pertamanya mereka mempercayai
metode arab klasik dalam membedakan Fiqh Al-Lughah dan Ilm Al-Lughah,
sedangkan perhatian keduanya adalah adanya pengaruh kajian kebahasaan
modern yang dikembangkan oleh para linguis Eropa dan Amerika walaupun
ada perbedaan diantara keduanya.
Rangkuman
Setelah adanya pertentangan pendapat di kalangan Linguis Modern
mengenai konsep Fiqh Al-Lughah dan Ilm Al-Lughah, akhirnya kita sampai
kepada gerakan kebahasaan yang berkembang sangat cepat dalam
beberapa tahun terakhir yang cenderung memiliki perbedaan dasar diantara
keduanya, yaitu:
1. Fiqh Al-Lughah mengkaji bahasa sebagai sarana untuk kajian
kebudayaan atau sastra, sedangkan Ilm Al-Lughah mengkaji esensi